PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM
|
|
- Ari Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bahan kuliah Riset Operasional ASSIGNMENT MODELING Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT. PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM
2 Background Assignment Modeling Metode ini dikembangkan oleh seorang berkebangsaan Hungaria bernama D. Konig pada tahun 1916, metode ini disebut juga Hungarian Method. Assignment Modeling merupakan salah satu pengembangan Linear Programming, namun mengalami modifikasi yang penyelesaiannya serupa dengan penyelesaian Metode Vogel s Approximation (VAM) di permodelan Transportasi. Metode ini disebut juga dengan Metode Penugasan. 2
3 Background Assignment Modeling Metode ini secara umum berhubungan dengan personalia dan sumber daya manusia. Penentuan tiap personil untuk mengerjakan suatu tugas mempunyai beban biaya tertentu. Prinsip: Untuk menerapkan metode ini jumlah sumber yang ditugaskan harus sama persis dengan tugas yang harus diselesaikan, dan satu sumber untuk satu tugas. Berarti terdapat n sumber yang mempunyai n tugas. Ada n! (n faktorial) penugasan yang mungkin dalam suatu permasalahan. 3
4 Model penugasan merupakan kasus khusus dari model transportasi, di mana sejumlah m sumber ditugaskan kepada sejumlah n tujuan (satu sumber untuk satu tujuan) sedemikian sehingga didapat ongkos total yang minimum. Biasanya yang dimaksud dengan sumber ialah pekerjaan (atau pekerja) (Supply). Sedangkan yang dimaksud dengan tujuan ialah mesin-mesin (Demand). Jadi, dalam hal ini, ada m pekerjaan yang ditugaskan pada n mesin, di mana apabila pekerjaan i (1,2,3,, m) ditugaskan kepada mesin j (1,2,3,, n) akan muncul ongkos penugasan C ij. 4
5 Tabel Umum Model Penugasan: Demand C 11 C 12 C 1n Supply C 21 C 22 C 2n C m1 C m2 C mn X ij = 0, jika pekerjaan ke-i tidak ditugaskan pada mesin ke-j 1, jika pekerjaan ke-i ditugaskan pada mesin ke-j 5
6 Bentuk Linear Programming: Maksimum/Minimumkan: Z = m n i= 1 j= 1 C ij X ij Kendala: m i= 1 n j= 1 X ij X ij = 1, i = 1,2,3, L,m = 1, j = 1,2,3, L,n Dan X ij = 0 atau 1 Dimana C ij adalah tetapan yang telah diketahui 6
7 Model Penugasan masalah Minimasi Misalnya: Suatu perusahaan ingin menyelesaikan pekerjaan dimana jumlah karyawan dan pekerjaan yang sama, seperti 4 pekerjaan (A, B, C, D) dengan 4 karyawan (1,2,3,4), lalu dengan lamanya pekerjaan oleh masing-masing karyawan: Pekerjaan A B C D
8 Penjelasan Tabel: Baris A: Pekerjaan A dikerjakan oleh 1 selama 6 jam Pekerjaan A dikerjakan oleh 2 selama 7 jam Pekerjaan A dikerjakan oleh 3 selama 10 jam Pekerjaan A dikerjakan oleh 4 selama 9 jam Baris B: Pekerjaan B dikerjakan oleh 1 selama 2 jam Pekerjaan B dikerjakan oleh 2 selama 8 jam Pekerjaan B dikerjakan oleh 3 selama 7 jam Pekerjaan B dikerjakan oleh 4 selama 8 jam 8
9 Penjelasan Tabel: Baris C: Pekerjaan C dikerjakan oleh 1 selama 8 jam Pekerjaan C dikerjakan oleh 2 selama 9 jam Pekerjaan C dikerjakan oleh 3 selama 5 jam Pekerjaan C dikerjakan oleh 4 selama 12 jam Baris D: Pekerjaan D dikerjakan oleh 1 selama 7 jam Pekerjaan D dikerjakan oleh 2 selama 11 jam Pekerjaan D dikerjakan oleh 3 selama 12 jam Pekerjaan D dikerjakan oleh 4 selama 3 jam Pertanyaannya adalah bagaimana alokasi pekerjaan dan pekerja yang efektif agar tepat sasaran dengan waktu yang paling singkat? 9
10 Langkah Pertama: Ubahlah Tabel menjadi Matriks Opportunity Cost dengan mereduksi setiap baris dengan angka terkecil. Contoh : Baris A, angka yang paling kecil adalah 6, maka kotak A1=6-6=0, A2=7-6=1, A3=10-6=4, A4=9-6=3 Matriks Opportunity Cost (Aturan Horisontal) Pekerjaan A B C D
11 Langkah Kedua: Tentukan kotak yang mempunyai nilai 0 (nol). Apabila terdapat satu nilai nol pada baris tertentu dan satu nilai nol pada kolom tertentu, maka pekerja akan ditugaskan pada pekerjaan tsb. Jika ada 2 nilai nol pilih karyawan yang produksinya paling cepat. Pekerjaan A B C D
12 Langkah Ketiga: Pekerjaan D dikerjakan oleh 4 Pekerjaan C dikerjakan oleh 3 Pekerjaan B dikerjakan oleh 1 (karena pekerjaan B paling kecil waktunya dibandingkan pekerjaan A) Pekerjaan A B C D
13 Langkah Keempat: Ulangi lagi mereduksi baris yang belum tergaris, yaitu Baris A dengan nilai terkecil pada baris. Pekerjaan A B C D
14 Langkah Kelima: Alokasikan pekerjaan pada elemen-elemen nol tsb. Tabel Akhir: Pekerjaan A B C D Alokasi Akhir: Pekerjaan A dikerjakan oleh 2 Pekerjaan B dikerjakan oleh 1 Pekerjaan C dikerjakan oleh 3 Pekerjaan D dikerjakan oleh 4 14
15 Langkah Keenam: Hitung banyaknya waktu yang terpakai dengan menjumlahkan semua komponen waktu yang terpakai. Pekerjaan A dikerjakan 2 selama 7 jam Pekerjaan B dikerjakan 1 selama 2 jam Pekerjaan C dikerjakan 3 selama 5 jam Pekerjaan D dikerjakan 4 selama 3 jam Total waktu = 17 jam Berarti waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan keempat tugas tersebut adalah 17 jam. Apabila keempat karyawan tersebut dibayar dengan upah Rp ,- per jam, maka total biaya untuk mengerjakan tugas tersebut adalah Rp ,- x 17 = Rp ,-. 15
16 Model Penugasan masalah Minimasi Misalnya: Suatu perusahaan ingin menyelesaikan pekerjaan dimana jumlah karyawan dan pekerjaan yang sama, seperti 4 pekerjaan (A, B, C, D) dengan 4 karyawan (1,2,3,4), lalu dengan lamanya pekerjaan oleh masing-masing karyawan: Pekerjaan A B C D
17 Langkah Pertama: Ubahlah Tabel menjadi Matriks Opportunity Cost dengan mereduksi setiap kolom dengan angka terkecil. Contoh : Kolom A, angka yang paling kecil adalah 2, maka kotak A1=6-2=4, B1=2-2=0, C1=8-2=6, D1=7-2=5 Matriks Opportunity Cost (Aturan Vertikal) Pekerjaan A B C D
18 Langkah Kedua: Tentukan kotak yang mempunyai nilai 0 (nol). Apabila terdapat satu nilai nol pada baris tertentu dan satu nilai nol pada kolom tertentu, maka pekerja akan ditugaskan pada pekerjaan tsb. Jika ada 2 nilai nol pilih karyawan yang produksinya paling cepat. Pekerjaan A B C D Eliminasi kolom merupakan langsung alokasi penugasan akhir. 18
19 Langkah Ketiga: Alokasikan pekerjaan pada elemen-elemen nol tsb. Tabel Akhir: Pekerjaan A B C D Alokasi Akhir: Pekerjaan A dikerjakan oleh 2 Pekerjaan B dikerjakan oleh 1 Pekerjaan C dikerjakan oleh 3 Pekerjaan D dikerjakan oleh 4 19
20 Langkah Keenam: Hitung banyaknya waktu yang terpakai dengan menjumlahkan semua komponen waktu yang terpakai. Pekerjaan A dikerjakan 2 selama 7 jam Pekerjaan B dikerjakan 1 selama 2 jam Pekerjaan C dikerjakan 3 selama 5 jam Pekerjaan D dikerjakan 4 selama 3 jam Total waktu = 17 jam Berarti waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan keempat tugas tersebut adalah 17 jam. Apabila keempat karyawan tersebut dibayar dengan upah Rp ,- per jam, maka total biaya untuk mengerjakan tugas tersebut adalah Rp ,- x 17 = Rp ,-. 20
21 Model Penugasan masalah Maksimasi Misalnya: Seorang yang berpengalaman membuat suatu produk tertentu akan dapat menghasilkan produk lebih banyak dibandingkan karyawan lainnya. Karena itu, penugasan karyawan untuk memproduksi suatu produk tertentu perlu ditentukan dari banyaknya produk yang dihasilkan (maksimumkan jumlah produk). Produk A B C D
22 Penjelasan Tabel: Baris A: Produk A diproduksi oleh 1 sebanyak 6 buah Produk A diproduksi oleh 2 sebanyak 7 buah Produk A diproduksi oleh 3 sebanyak 10 buah Produk A diproduksi oleh 4 sebanyak 9 buah Baris B: Produk B diproduksi oleh 1 sebanyak 2 buah Produk B diproduksi oleh 2 sebanyak 8 buah Produk B diproduksi oleh 3 sebanyak 7 buah Produk B diproduksi oleh 4 sebanyak 8 buah 22
23 Penjelasan Tabel: Baris C: Produk C diproduksi oleh 1 sebanyak 8 buah Produk C diproduksi oleh 2 sebanyak 9 buah Produk C diproduksi oleh 3 sebanyak 5 buah Produk C diproduksi oleh 4 sebanyak 12 buah Baris D: Produk D diproduksi oleh 1 sebanyak 7 buah Produk D diproduksi oleh 2 sebanyak 11 buah Produk D diproduksi oleh 3 sebanyak 12 buah Produk D diproduksi oleh 4 sebanyak 3 buah 23
24 Langkah Pertama: Ubahlah Tabel menjadi Matriks Opportunity Cost dengan mereduksi setiap baris dengan angka terbesar. Contoh : Baris A, angka yang paling besar adalah 10, maka kotak A1= 6-10 =4, A2= 7-10 =3, A3= =0, A4= 9-10 =1 Matriks Opportunity Cost (Aturan Horisontal) Produk A B C D
25 Langkah Kedua: Tentukan kotak yang mempunyai nilai 0 (nol). Apabila terdapat satu nilai nol pada baris tertentu dan satu nilai nol pada kolom tertentu, maka pekerja akan ditugaskan pada pekerjaan tsb. Jika ada 2 nilai nol pilih karyawan yang produksinya paling cepat. Produk A B C D
26 Langkah Ketiga: Produk C diproduksi oleh 4 Produk D diproduksi oleh 3 Produk B diproduksi oleh 2 Produk A B C D
27 Langkah Keempat: Ulangi lagi mereduksi baris yang belum tergaris, yaitu Baris A dengan nilai terkecil pada baris. Produk A B C D
28 Langkah Kelima: Alokasikan pekerjaan pada elemen-elemen nol tsb. Tabel Akhir: Produk A B C D Alokasi Akhir: Produk A diproduksi oleh 1 Produk B diproduksi oleh 2 Produk C diproduksi oleh 4 Produk D diproduksi oleh 3 28
29 Langkah Keenam: Hitung banyaknya waktu yang terpakai dengan menjumlahkan semua komponen waktu yang terpakai. Produk A diproduksi 1 sebanyak 6 buah Produk B diproduksi 2 sebanyak 8 buah Produk C diproduksi 4 sebanyak 12 buah Produk D diproduksi 3 sebanyak 12 buah Total produksi = 38 buah 29
30 Model Penugasan masalah Maksimasi Misalnya: Seorang yang berpengalaman membuat suatu produk tertentu akan dapat menghasilkan produk lebih banyak dibandingkan karyawan lainnya. Karena itu, penugasan karyawan untuk memproduksi suatu produk tertentu perlu ditentukan dari banyaknya produk yang dihasilkan (maksimumkan jumlah produk). Produk A B C D
31 Langkah Pertama: Ubahlah Tabel menjadi Matriks Opportunity Cost dengan mereduksi setiap kolom dengan angka terbesar. Contoh : Kolom A, angka yang paling besar adalah 2, maka kotak A1= 6-8 =2, B1= 2-8 =6, C1= 8-8 =0, D1= 7-8 =1 Matriks Opportunity Cost (Aturan Vertikal) Produk A B C D
32 Langkah Kedua: Tentukan kotak yang mempunyai nilai 0 (nol). Apabila terdapat satu nilai nol pada baris tertentu dan satu nilai nol pada kolom tertentu, maka pekerja akan ditugaskan pada pekerjaan tsb. Jika ada 2 nilai nol pilih karyawan yang produksinya paling cepat. Produk A B C D
33 Langkah Ketiga: Produk C diproduksi oleh 4 Produk D diproduksi oleh 3 Produk A B C D
34 Langkah Keempat: Ulangi lagi mereduksi kolom yang belum tergaris, yaitu Kolom 1 dan 2 dengan nilai terkecil pada kolom. Produk A B C D
35 Langkah Kelima: Alokasikan pekerjaan pada elemen-elemen nol tsb. Tabel Akhir: Produk A B C D Alokasi Akhir: Produk A diproduksi oleh 1 Produk B diproduksi oleh 2 Produk C diproduksi oleh 4 Produk D diproduksi oleh 3 35
36 Langkah Keenam: Hitung banyaknya waktu yang terpakai dengan menjumlahkan semua komponen waktu yang terpakai. Produk A diproduksi 1 sebanyak 6 buah Produk B diproduksi 2 sebanyak 8 buah Produk C diproduksi 4 sebanyak 12 buah Produk D diproduksi 3 sebanyak 12 buah Total produksi = 38 buah 36
37 KESIMPULAN Eleminasi pada penyelesaian Model Penugasan dapat menggunakan 2 cara, yaitu: 1. ATURAN HORISONTAL, aturan ini mengeliminasi setiap BARIS dengan ANGKA TERKECIL (kasus Minimasi) dan ANGKA TERBESAR (kasus Maksimasi). 2. ATURAN VERTIKAL, aturan ini mengeliminasi setiap KOLOM dengan ANGKA TERKECIL (kasus Minimasi) dan ANGKA TERBESAR (kasus Maksimasi). 37
ASSIGNMENT MODEL MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12
ASSIGNMENT MODEL MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Masalah Penugasan Salah satu metode yang digunakan untuk Penugasan adalah
Lebih terperinciASSIGNMENT MODEL MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-10. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
ASSIGNMENT MODEL MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-10 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Masalah Penugasan (1) Salah satu metode yang digunakan untuk
Lebih terperinciASSIGNMENT MODEL. Pertemuan Ke-10. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia
ASSIGNMENT MODEL MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-10 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Masalah Penugasan (1) Salah satu metode yang digunakan untuk Penugasan
Lebih terperinci#8 Operation Research : Assignment
#8 Operation Research : Assignment Model Penugasan (assignment) pada awalnya dikenal sebagai Hungarian Method. Istilah penugasan mengandung pengertian bahwa satu orang akan mengerjakan satu tugas tertentu;
Lebih terperinciOperations Management
Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition MASALAH PENUGASAN (ASSIGMENT PROBLEM) Merupakan masalah yang berhubungan dengan penugasan optimal dari bermacammacam sumber yang
Lebih terperinciTEKNIK RISET OPERASI UNDA
BAB IV. MASALAH PENUGASAN (ASSIGNMENT PROBLEM) Salah satu metode yang digunakan untuk Penugasan adalah Metode Hungarian. Pada Metode Hungarian, jumlah sumber-sumber yang ditugaskan harus sama persis dengan
Lebih terperinciTRANSPORTASI & PENUGASAN
TRANSPORTASI & PENUGASAN 66 - Taufiqurrahman Metode Transportasi Suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumbersumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan
Lebih terperinciAzwar Anas, M. Kom 11/1/2016. Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian
Azwar Anas, M. Kom 1 Pemecahan Persoalan Minimasi Algoritma lainnya yang digunakan dalam persoalan program linier adalah metode penugasan. Seperti halnya metode transportasi, metode penugasan bisa lebih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Masalah Transportasi Masalah transportasi merupakan pemrograman linear jenis khusus yang berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke tujuan (misalnya,
Lebih terperinciMODIFIKASI METODE HUNGARIAN UNTUK PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN
MODIFIKASI METODE HUNGARIAN UNTUK PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN Idris 1* Eng Lily 2 Sukamto 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciMetode Transportasi. Muhlis Tahir
Metode Transportasi Muhlis Tahir Pendahuluan Metode Transportasi digunakan untuk mengoptimalkan biaya pengangkutan (transportasi) komoditas tunggal dari berbagai daerah sumber menuju berbagai daerah tujuan.
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 KEMEROSOTAN (DEGENERACY)
PERTEMUAN 2 KEMEROSOTAN (DEGENERACY) Ciri-ciri terjadinya kemerosotan adalah banyaknya variabel basis yang lebih kecil dari n+m- (dimana m = jumlah sumber dan n = jumlah tujuan), hal ini disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat literatur dan melakukan studi kepustakaan untuk mengkaji dan menelaah berbagai buku, jurnal, karyai lmiah, laporan dan berbagai
Lebih terperinciBab 5 Masalah Penugasan
Bab 5 Masalah Penugasan Masalah penugasan berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dala arti apabila penugasan tersebut berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Assignment problem yang biasa dibentuk dengan matriks berbobot merupakan salah satu masalah dalam dunia teknik informatika, di mana masalah ini merupakan masalah
Lebih terperinciPemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment
Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment week 08 W. Rofianto, ST, MSi Model Transportasi Kota 1 2 3 4 Pabrik 1 $ 2 /ton $ 3 /ton $ 1.5 /ton $ 2.5 /ton 900 Pabrik 2 $ 4 /ton $ 3.5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Assignment problem yang biasa dibentuk dengan matriks berbobot merupakan salah satu masalah dalam dunia teknik informatika, dimana masalah ini merupakan masalah yang
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan
Lebih terperinciPencapaian Biaya Minimum Menggunakan Metode Hungarian Dan Daftar Kombinasi
Pencapaian Biaya Minimum Menggunakan Metode Hungarian Dan Daftar Kombinasi Lie Liana Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Stikubank Semarang Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Riset Operasi (Operation Research) Istilah riset operasi pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil di Inggris bernama Bowdsey.
Lebih terperinciBAB VII METODE TRANSPORTASI
BAB VII METODE TRANSPORTASI Pada umumnya masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming) Menurut Sri Mulyono (1999), Program Linier (LP) merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Matriks 2.1.1 Pengertian Matriks Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan bilangan. Bilanganbilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks (Anton,
Lebih terperinciMateri #13. TKT306 Perancangan Tata Letak Fasilitas T a u f i q u r R a c h m a n
Materi #13 TKT306 Perancangan Tata Letak Fasilitas Kemampuan Akhir Yang Diharapkan 2 Menerapkan teknik-teknik analisis dalam perancangan tata letak fasilitas dan memberikan solusi dalam rangka pemecahan
Lebih terperinciPERTEMUAN 10 METODE PENDEKATAN VOGEL / VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM)
PERTEMUAN 10 METODE PENDEKATAN VOGEL / VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM) Metode Pendekatan Vogel diperkenalkan oleh WR. Vogel tahun 1948. Prinsip dari metode ini adalah memilih harga-harga ongkos terkecil
Lebih terperinciPembahasan Materi #14
1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan 2 Latar Belakang Model Penugasan Data Yang Diperlukan Masalah Penugasan Langkah Solusi Contoh 6623 - Taufiqur Rachman 1 Latar Belakang 3 Metode Penugasan
Lebih terperinciTRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL
TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL 6 Obyektif 1. Mengerti mengenai definisi Transportasi Vogel Approximation Methods (VAM) 2. Memahami penggunaan metode transportasi dan menyelesaikan masalah menggunakan metode
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network
Lebih terperinciTeam Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu sistem saluran-saluran yang menghubungkan titiktitik
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6
MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu
Lebih terperinciPenentuan Solusi Optimal MUHLIS TAHIR
Penentuan Solusi Optimal MUHLIS TAHIR Metode Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menentukan solusi optimal, yaitu : Metode Stepping Stone Metode Modified Distribution (Modi) Prinsip perhitungan kedua
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network :
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENDAPATAN PADA CV. PALUNESIA COLLECTION TEAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN
JIMT Vol. 2 No. 2 Desember 206 (Hal 72-84) ISSN : 2450 766X OPTIMALISASI PENDAPATAN PADA CV. PALUNESIA COLLECTION TEAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN A. Aras, A. I. Jaya 2, A. Sahari 3,2,3 Jurusan
Lebih terperinciMetode Transportasi. Rudi Susanto
Metode Transportasi Rudi Susanto Pendahuluan METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
xvi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Matriks 2.1.1 Pengertian Matriks Matriks adalah susunan elemen-elemen yang berbentuk persegi panjang yang terdiri dari baris dan kolom dan dibatasi dengan tanda [ ] atau (
Lebih terperinciBAB 5 MASALAH PENUGASAN
BAB MASALAH PENUGASAN. Perumusan Masalah Masalah penugasan berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dalam arti apabila penugasan tersebut
Lebih terperinciMASALAH PENUGASAN PENDAHULUAN
MASALAH PENUGASAN PENDAHULUAN Masalah Penugasan : Masalah Pemrograman Liner khusus. Masalah pendelegasian tugas/assignment ke sejumlah penerima tugas/assignee atas dasar satu-satu (one-to-one basis) Jumlah
Lebih terperinciModel Transportasi /ZA 1
Model Transportasi 1 Model Transportasi: Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang tertentu dari sejumlah sumber (sources)
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM
MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM PERSOALAN TRANSPORTASI Metode transportasi adalah suatu metode dalam Riset Operasi yang digunakan utk mengatur distribusi dari sumber-sumber yg menyediakan produk
Lebih terperinciArea Pasar. Gambar 1. Alokasi Masalah/Metode Penugasan
#8 METODE PENUGASAN Motode penugasan adalah suatu model yang berhubungan dengan jaringan. Metode ini merupakan model khusus dari suatu program linear yang serupa dengan metode transportasi. Perbedaan metode
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model 2.1.1 Pengertian sistem Pengertian sistem dapat diketahui dari definisi yang diambil dari beberapa pendapat pengarang antara lain : Menurut Romney (2003, p2) sistem
Lebih terperinciBAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).
BAB III MODEL TRANSPORTASI. Pendahuluan Permasalahan transportasi berkaitan dengan pendistribusian beberapa komoditas dari beberapa pusat penyediaan, yang disebut dengan sumber menuju ke beberapa pusat
Lebih terperinciRiset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan
Masalah transportasi, pada umumnya, berkaitan dengan mendistribusikan sembarang komoditi dari sembarang kelompok pusat pemasok (yang disebut SUMBER) ke sembarang pusat penerima (yang disebut TUJUAN) dalam
Lebih terperinciOPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering
OPERATIONS RESEARCH Industrial Engineering TRANSPORTASI METODE ANALISA TRANSPORTASI PROGRAMA LINEAR Metode transportasi programa linear merupakan metode yang cukup sederhana dalam memecahkan permasalahan
Lebih terperincibiaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin
MODEL TRANSPORTASI MODEL TRANSPORTASI Metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi
Prof. r. r. ZULKFL LMSYH, M.Sc. Program Magister gribisnis Universitas Jambi Suatu metode kuantitatif untuk mengalokasikan sumberdaya kepada tugas atau pekerjaan atas dasar satu-satu (one-to-one basis)
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XI : MODEL TRANSPORTASI e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Model Transportasi Merupakan
Lebih terperinciModel Distribusi. Angkutan Barang. Jurusan Teknik Sipil FTSP UII Yogyakarta. Staf Pengajar Bidang Transportasi. Oleh : Ir. Rizki Budi Utomo, MT
Model Distribusi Angkutan Barang Oleh : Ir. Rizki Budi Utomo, MT Staf Pengajar Bidang Transportasi Jurusan Teknik Sipil FTSP UII Yogyakarta about me Name : Ir. Rizki Budi Utomo, MT Place/Date of Birth
Lebih terperinciMASALAH TRANSPORTASI
MASALAH TRANSPORTASI Transportasi pada umumnya berhubungan dengan distribusi suatu produk, menuju ke beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, dan biaya transportasi minimum. Transportasi mempunyai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Distribusi merupakan proses pemindahan barang-barang dari tempat produksi ke berbagai tempat atau daerah yang membutuhkan. Kotler (2005) mendefinisikan bahwa
Lebih terperinciOperations Management
6s-1 Linear Programming Operations Management MANAJEMEN William J. Stevenson 8 th edition 6s-2 Linear Programming METODE TRANSPORTASI suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber
Lebih terperinciMakalah Riset Operasi tentang Metode Transportasi
Makalah Riset Operasi tentang Metode Transportasi KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALGORITMA HUNGARIAN DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN MATRIKS BERBOBOT
PENGGUNAAN ALGORITMA HUNGARIAN DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN MATRIKS BERBOBOT Alvin Susanto (13506087) Program studi Teknik Informarika ITB angkatan 2006 Jalan Ganesha no. 10 Bandung e-mail: alvin_punya@yahoo.co.id
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi
Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI LMSYH, M.Sc. Program Magister gribisnis Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tinjauan Teori dan Konsep 2.. Pengertian Manajemen Produksi/Operasi Sebelum membahas lebih jauh mengenai metode transportasi, perlu diuraikan terlebih dahulu mengenai pengertian
Lebih terperinciMETODE TRANSPORTASI Permintaan Masalah diatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan pada gambar sebagai berikut:
METODE TRANSPORTASI Pada umumnya masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu,
Lebih terperinciTRANSPORTATION PROBLEM. D0104 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV
TRANSPORTATION PROBLEM D4 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV Pendahuluan Transportation Problem merupakan aplikasi dari programa linier untuk menentukan bagaimana mendistribusikan bahan, produk dari suatu
Lebih terperinciRiset Operasional LINEAR PROGRAMMING
Bahan Kuliah Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT. PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM 25 1 ANALISA SISTEM Agar lebih mendekati langkah-langkah operasional, Hall & Dracup
Lebih terperinciMinggu II Lanjutan Matriks
Minggu II Lanjutan Matriks Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus Jumlah Pertemuan : Matriks : A. Transformasi Elementer. Transformasi Elementer pada baris
Lebih terperinciPENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA
PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA Nama : Munawarah Zulhijah Kelas : 3EA28 NPM : 15212158 Pembimbing : Supriyo Hartadi W, SE., MM.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2 1 Masalah Transportasi Salah satu permasalahan khusus dalam program linier adalah masalah transportasi Untuk menyelesaikan permasalahan ini digunakan metode transportasi Dikatakan
Lebih terperinciMETODE MAX MIN VOGEL S APPROXIMATION METHOD UNTUK MENEMUKAN BIAYA MINIMAL PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI
METODE MAX MIN VOGEL S APPROXIMATION METHOD UNTUK MENEMUKAN BIAYA MINIMAL PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI Bilqis Amaliah 1), Agri Krisdanto 2), dan Astris Dyah Perwita 3) 1,2,3) Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciModul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Modul 0 PENELITIAN OPERASIONAL Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA http://wwwmercubuanaacid JAKARTA 007 PENDAHULUAN Suatu
Lebih terperinciTRANSPORTATION PROBLEM
Media Informatika Vol. No. (27) TRANSPORTATION PROBLEM Dahlia Br Ginting Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. Juanda 9 Bandung 2 E-mail : Carlo27@telkom.net Abstrak Di sini akan
Lebih terperinciMetode Penugasan. Iman P. Hidayat
Metode Penugasan Iman P. Hidayat Metode Penugasan (Assign Problem) Suatu metode kuantitatif untuk mengalokasikan sumberdaya kepada tugas atau pekerjaan atas dasar satu-satu (one-toone basis) Setiap sumberdaya
Lebih terperinciTentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.
PENJELASAN METODE STEPPING STONE Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi produksi yang optimal menggunakan cara trial and error atau coba coba. Walaupun mengubah alokasi dengan
Lebih terperinciMasalah Penugasan (Assignment Problem) Bentuk khusus metode transportasi
Masalah Penugasan (Assignment Problem) Bentuk khusus metode transportasi Introduction Kasus-kasus yang dapat diselesaikan dengan metode penugasan adalah : Penugasan beberapa karyawan untuk menyelesaikan
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 4: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN (LANJUTAN)
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 4: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN (LANJUTAN) By: Rini Halila Nasution, ST, MT METODE ANALISA TRANSPORTASI Aplikasi metode transportasi meliputi pemecahan
Lebih terperinciSOLUSI PENCAPAIAN BIAYA MINIMUM BAGI PASANGAN LIMA PEKERJAAN DAN LIMA MESIN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN
SOLUSI PENCAPAIAN BIAYA MINIMUM BAGI PASANGAN LIMA PEKERJAAN DAN LIMA MESIN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN Lie Liana, Yeye Susilowati, Suhana Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas
Lebih terperinciMASALAH PENUGASAN (ASSIGNMENT PROBLEMS)
Modul 12. PENELITIAN OPERASIONAL MASALAH PENUGASAN (ASSIGNMENT PROBLEMS) Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Lebih terperinciManajemen Sains. Model Penugasan (Assignment Modelling) Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011
Manajemen Sains Model Penugasan (Assignment Modelling) Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011 Model Penugasan Biasanya diterapkan pada suatu jaringan guna mendapatkan nilai optimal
Lebih terperinciTRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC)
TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC) 4 Obyektif 1. Mengerti mengenai definisi Transportasi North West Coner (NWC) 2. Memahami penggunaan metode transportasi dan menyelesaikan masalah menggunakan metode
Lebih terperinciManajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 6 MODEL PENUGASAN
Modul 6 MODEL PENUGASAN Model penugasan merupakan model yang biasanya diterapkan pada suatu jaringan guna mendapatkan nilai optimal dari jaringan tersebut. Pemodelan ini merupakan pemodelan khusus dari
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Masalah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali muncul di Inggris selama Perang Dunia II. Inggris mula-mula tertarik menggunakan metode kuantitatif dalam
Lebih terperinciMETODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) METODE TRANSPORTASI
METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) METODE TRANSPORTASI PENGERTIAN Metode Vogel atau Vogel s Approximation Method (VAM) merupakan metode yang lebih mudah dan lebih cepat untuk digunakan dalam mengalokasikan
Lebih terperinciEFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI
EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI Hendi Nirwansah dan Widowati Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Semarang Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Abstrak Aplikasi matematika
Lebih terperinciPENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan
Lebih terperinciMasalah Penugasan. Tujuan : Memahami dan membuat formulasi model dari permasalahan alokasi sumber daya yang ada dan solusinya
Masalah Penugasan Tujuan : Memahami dan membuat formulasi model dari permasalahan alokasi sumber daya yang ada dan solusinya Masalah penugasan adalah masalah pemasangan satu sumber daya dengan tepat satu
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE MAXIMUM SUPPLY WITH MINIMUM COST UNTUK MENDAPATKAN SOLUSI LAYAK AWAL MASALAH TRANSPORTASI
PENGGUNAAN METODE MAXIMUM SUPPLY WITH MINIMUM COST UNTUK MENDAPATKAN SOLUSI LAYAK AWAL MASALAH TRANSPORTASI Wahyu Satrio Raharjo 1, a), Elis Ratna Wulan 1 1 Jurusan Matematika, Universitas Islam Negeri
Lebih terperinciPengubahan Model Ketidaksamaan Persamaan
METODA SIMPLEKS Metoda Simpleks Suatu metoda yang menggunakan prosedur aljabar untuk menyelesaikan programa linier. Proses penyelesaiannya dengan melakukan iterasi dari fungsi pembatasnya untuk mencapai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi
34 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi Hamdy A Taha (1996) mengemukakan bahwa dalam arti sederhana, model transportasi berusaha menentukan sebuah rencana transportasi sebuah
Lebih terperinciTRANSPORTASI LEAST COST
TRANSPORTASI LEAST COST 5 Obyektif 1. Mengerti mengenai definisi Transportasi Least Cost 2. Memahami penggunaan metode transportasi dan menyelesaikan masalah menggunakan metode transportasi Least Cost
Lebih terperinciBAB III. Persoalan Penugasan Multi Kriteria
15 BAB III Persoalan Penugasan Multi Kriteria A Pengertian Penugasan Masalah penugasan (assignment problem) adalah suatu masalah mengenai pengaturan objek untuk melaksanakan tugas, dengan tujuan meminimalkan
Lebih terperinciMetode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49
OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS Presented by Group 5 E49 0 SOAL-JAWAB PEMODELAN TRANSPORTASI DENGAN STUDI KASUS DISTRIBUSI KOMODITI GANDUM, BARLEY DAN OAT DI NEGARA EROPA MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciVISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI
VISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI Agus Sasmito Aribowo Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281 Yogyakarta
Lebih terperinciPokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70
METODE TRANSPORTASI Metode Kuantitatif. 70 POKOK BAHASAN VI METODE TRANSPORTASI Sub Pokok Bahasan : 1. Metode North West Corner Rule 2. Metode Stepping Stone. 3. Metode Modi 4. Metode VAM Instruksional
Lebih terperinciOPTIMALISASI MASALAH PENUGASAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN (Studi kasus pada PT Pos Indonesia (Persero) Pontianak)
Buletin Ilmiah Mat. Stat. danterapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 363-370 OPTIMALISASI MASALAH PENUGASAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN (Studi kasus pada PT Pos Indonesia (Persero) Pontianak)
Lebih terperinciModel Transportasi 1
Model Transportasi 1 Model ini berawal dari tahun 1941 ketika F.L. Hitchkok mengetengahkan studi yang berjudul The Distribution of a Product from Several Sources to Numerous Localities Tahun 1947, T.C.Koopmans
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau
BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan diberikan kajian teori mengenai matriks dan operasi matriks, program linear, penyelesaian program linear dengan metode simpleks, masalah transportasi, hubungan masalah
Lebih terperinciPENDEKATAN BARU UNTUK PENYELESAIAN MASALAH TRANSPORTASI SOLID ABSTRACT
PENDEKATAN BARU UNTUK PENYELESAIAN MASALAH TRANSPORTASI SOLID Siti Agustina Simanjuntak 1, Tumpal P. Nababan 2, M. D. H. Gamal 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas
Lebih terperinci#6 METODE TRANSPORTASI
#6 METODE TRANSPORTASI Merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Pendistribusian barang atau jasa merupakan salah satu bagian penting dari kegiatan sebuah instansi pemerintah ataupun perusahaan tertentu Masalah transportasi merupakan
Lebih terperinci2. Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier)
2. Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier) Metode MODI disebut juga metode Faktor Pengali atau Multiplier. Cara iterasinya sama seperti Metode Batu Loncatan. Perbedaan utama terjadi
Lebih terperinciMetode Simpleks M U H L I S T A H I R
Metode Simpleks M U H L I S T A H I R PENDAHULUAN Metode Simpleks adalah metode penentuan solusi optimal menggunakan simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan
Lebih terperinciPenggunaan Metode Transportasi Dalam...( Ni Ketut Kertiasih)
ISSN0216-3241 27 PENGGUNAAN METODE TRANSPORTASI DALAM PROGRAM LINIER UNTUK PENDISTRIBUSIAN BARANG Oleh Ni Ketut Kertiasih Jurusan Manajemen Informatika, FTK, Undiksha Abstrak Permasalahan transportasi
Lebih terperinciLembar Kerja Mahasiswa
Lembar Kerja Mahasiswa MEMAHAMI KONSEP TEORI PERMAINAN Nama Anggota Kelompok : 1 2 4 Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember 2016 LEMBAR KERJA SISWA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa perkembangan transportasi terwujud dalam bentuk kemajuan alat angkut yang selalu mengikuti dan mendorong kemajuan teknologi transportasi. Pada umumnya masalah
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11
MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11 Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Istilah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset Operasi adalah
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA
Mata Kuliah Kode SKS Program Studi Fakultas : Teknik Riset Operasional : AK012221 2 SKS : Sistem Komputer : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1 Pendahuluan Mahasiswa memahami falsafah RO dan hubungannya
Lebih terperinci