BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV. Analisis Hasil Dan Pembahasan

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

BAB IV EVALUASI LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL. UNTUK MENGEFISIENSIKAN PPh BADAN PADA PT AIDC

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perencanaan Pajak (Tax Planning) Pada PT. Yusonda

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

BAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Ketentuan Formal Perpajakan PT Cipta Sukma Mandiri Nomor Pokok Wajib Pajak

BAB IV PEMBAHASAN. maksud agar perkembangan usaha pada akhir periode tertentu dapat diketahui.

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2010, 2011, dan 2012 PT. PAS merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

MODUL V REKONSILIASI FISKAL

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah laporan laba rugi PT XYZ tahun 2009 :

BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT)

BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WP BADAN 1771

ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL PADA CV. REVIANA

PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun

bambang kesit, 2010 halaman 1 dari 10 perpajakan, prodi akuntansi-feuii MODUL : TEKNIK REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PPh Badan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan

BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

CONTOH SOAL DAN JAWABAN REKONSILIASI FISKAL

ANALISIS KOREKSI FISKAL TERHADAP LAPORAN LABA RUGI KOMERSIAL PT TIMUR JAYA NUSANTARA

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari

SPT TAHUNAN SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA "X" PADA

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

BAB IV. EVALUASI PROSES PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPh PASAL 23/26 PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE

LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER Jl Dieng Km 3 Kejiwan, Wonosobo Wonosobo Jawa Tengah

BAB IV EVALUASI ATAS PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT BANK MAJU) Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal pada PT Bank MAJU.

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b.

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

Oleh Iwan Sidharta, MM.

III/$ 2 0 A A KREDIT PAJAK DALAM NEGERI N P W P : NAMA WAJIB PAJAK : PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

By Afifudin PSP FE Unisma 2

EVALUASI PERENCANAAN PAJAK DALAM BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT.APT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian maka dapat ditarik kesimpulan:

KUISIONER PERENCANAAN PAJAK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Laporan keuangan komersial PT. ERA Griya Selaras disusun dengan maksud

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Alasan Perusahaan dalam Strategi tax planning PPh 21 Lebih. Memilih Menggunakan Natura dan kenikmatan.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PERUM DAMRI. Rekonsiliasi Laporan Fiskal pada PERUM DAMRI

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si.

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Evaluasi atas Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT.Cipta Dermato.

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun

BAB IV PEMBAHASAN. (foreign activities) dalam dua cara; melakukan transaksi dalam mata uang asing atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian, pembahasan dan evaluasi yang telah dilakukan penulis

Deposito Berjangka. Cadangan Piutang Ragu-ragu. Piutang Lain-lain - Penjualan Aktiva Tetap. Piutang Lain-lain - Lainnya

NOMOR :. TANGGAL : MULAI TAHUN PAJAK :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perbedaan pelakuan pajak penghasilan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Pada PT ABC

BAB IV PEMBAHASAN. Perhitungan Laba Kena Pajak Berdasarkan Penerapan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 angka 1, Pajak adalah kontribusi

Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

BAB II LANDASAN TEORI. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada Negara

Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014

Transkripsi:

42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan Wajib Pajak Badan PT. MBPK. Laporan laba rugi yang dibuat oleh PT. MBPK bertujuan untuk informasi bagi pemilik maupun pihak eksternal atas pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan perusahaan pada periode tertentu. Dengan menetahuinya pendapatan dan pengeluaran yang ada, perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan dari sisi penjualan yang menghasilkan omset sampai dengan pengorbanan yang diperlukan yang menimbulkan biaya. Perusahaan dapat berjalan baik jika pendapatan lebih besar dari biaya sehingga menghasilkan laba yang nantinya bisa untuk mengembangkan bisnis yang ada. Selain itu penghasilan yang diterima perusahaan menjadi acuan dalam penentuan besarnya pajak yang diperlukan.namun bagaimana jika penghasilan tersebut tidak terekonsiliasi menurut undang undang perpajakan yang ada. Dalam penyusunan Laporan laba rugi, PT. MBPK melaksanakan atas dasar akrual dan cash basis, yaitu pendapatan diakui saat diperoleh maupun pada saat penerbitan invoice dan beban diakui saat hubungan langsung antara biaya yang timbul dengan pendapatan yang dihasilkan. Dibawah ini adalah Laporan Keuangan Fiskal PT. Menara Berlian Parangkusuma untuk periode 31 Desember 2009 : 42

43 Tabel 4.1 Laporan Laba Rugi Fiskal PT. MBPK PT. Menara Berlian Parangkusuma Laporan Rugi Laba Per 31 Desember 2009 Keterangan Lap. Keuangan Koreksi Lap. Keuangan Komersial (+) (-) Fiskal Penjualan 621,588,664.00 621,588,664.00 Harga Pokok Penjualan 411,740,691.00 411,740,691.00 Laba Kotor 209,847,973.00 209,847,973.00 Biaya Operasional : By. Promosi Penjualan 20,272,356.00 20,272,356.00 By. Penalty 1,530,580.80 1,530,580.80 By. Perpanjangan Domain Website 750,000.00 750,000.00 By. Gaji Karyawan 97,650,000.00 97,650,000.00 By. Listrik & Telp 7,217,938.00 7,217,938.00 By. CBN 8,378,700.00 8,378,700.00 By. Cable Vision 4,144,638.00 4,144,638.00 By. BBM Operasional 4,330,000.00 4,330,000.00 By. Parkir 120,000.00 120,000.00 By. Tol 322,000.00 322,000.00 By. Reimbursement HP 3,500,000.00 3,500,000.00 By. Transportasi 435,000.00 435,000.00 By. Kurir 692,700.00 692,700.00 Total Biaya Operasional 149,343,912.80 149,343,912.80 Biaya Administrasi & Umum : By. Perbaikan Peralatan Kantor 175,000.00 175,000.00 By. Perbaikan Kendaraan 2,650,000.00 2,650,000.00 By. Service Rutin AC 450,000.00 450,000.00 By. Service Rutin Mesin Photocopy 660,000.00 660,000.00 By. Perpanjangan STNK Kendaraan 1,483,000.00 1,483,000.00 By. Legalitas & Surat-surat 2,250,000.00 750,000.00 1,500,000.00 By. ATK 1,944,900.00 1,944,900.00 By. Pos & Materai 422,100.00 422,100.00 By. Fotokopi & Binding Dokumen 180,900.00 180,900.00 Iurn Keamanan & Kebersihan 1,800,000.00 1,800,000.00 By. Pembuatan LOA & Cek 370,000.00 370,000.00 By. Administrasi Bank 1,890,049.00 1,890,049.00 By. Transfer IDR - USD 3,289,368.00 3,289,368.00 By. Bunga Pinjaman 1,000,000.00 1,000,000.00 By. Entertainment 9,618,000.00 9,618,000.00 By. Penyusutan 6,761,150.00 6,761,150.00 By. Dapur Kantor 667,700.00 667,700.00 By. Pajak Bagi Hasil 30,210.00 30,210.00 Total Biaya Adm & Umum 35,642,377.00 34,892,377.00 Total Biaya Operasional & Adm Umu 184,986,289.80 184,236,289.80 Laba (Rugi) Usaha 24,861,683.20 25,611,683.20 Pendapatan (Biaya ) Lain-Lain : Pendapatan Bunga 484,351.00 484,351.00 - Pendapatan Lain-Lain 4,728,508.00 4,728,508.00 By. Lain-Lain (7,173,306.00) 3,000,000.00 (4,173,306.00) By. Fluktuasi Kurs (1,388,447.00) (1,388,447.00) Total Pendapatan (Biaya) Lain-Lain (3,348,894.00) (833,245.00) Laba (Rugi) Bersih Sebelum Pajak 21,512,789.20 3.750.000 484.351 24,778,438.20 PPh Badan 3,468,981.35 Laba (Rugi) Bersih Sesudah Pajak 21,309,456.85 B

44 erikut keterangan untuk pos-pos yang terdapat pada Laporan Laba Rugi Fiskal periode 31 Desember 2009 pada PT. Menara BerlianParangkusuma : a. Penjualan Barang Dagang Transaksi penjualan pada tahun 2009 senilai Rp 621.588.664,- dimana penjualan tersebut terdiri dari penjualan tunai maupun tempo 2 minggu sampai dengan 30 hari. b. Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan yang dibebankan perusahaan terdiri dari Pembelian Rp 378.801.436,- By. Angkut Pembelian Rp 32.939.255,- HPP Rp 411.740.691,- Perusahaan tidak memiliki persediaan barang karena pembelian baru akan dilakukan jika perusahaan telah menerima Purchase Order dari customer. Untuk pembelian barang import biasanya kondisi barang indent karena memerlukan waktu untuk pengirimannya. Sedangkan untuk barang barang lokal, kondisi barang ready stock sehingga dapat lebih cepat untuk pengirimannya. +

45 c. Biaya Operasional 1) Biaya Promosi Penjualan Biaya tersebut berkaitan dengan iklan-iklan yang di pasang baik di surat kabar maupun pembuatan website di internet agar customer lebih mudah mengenal perusahaan dan dapat mengetahui lebih jelas barang barang yang di support. 2) Biaya Penalty Biaya atas keterlambatan dalam pengiriman barang dari estimasi waktu pengiriman yang diberikan pada saatmemberikan penawaran harga ke customer. Penalty dikenakan sebesar 2% sebesar Rp 1.530.580,80 dari total nilai Purchase Order atas penjualan barang Bestolife 270 sebesar Rp 76.529.040,- 3) Gaji Karyawan Upah Rp 95.697.000,- Fasilitas Kesehatan Rp 1.953.000,- Total Rp 97.650.000,- 4) Biaya BBM Pengisian BBM untuk operational Rp 95.697.000,- Pengisian BBM kendaraan Direktur Rp 1.953.000,- Total Rp 4.330.000,-

46 5) Reimbursement HP Biaya HP yang tertera adalah pengeluaran untuk pembayaran pulsa HP Direktur dan untuk operasional perusahaan sehari-hari d. Biaya Administrasi dan Umum 1) Biaya Perbaikan Perbaikan Peralatan Kantor Rp 175.000,- Service Kendaraan Rp 2.650.000,- Service AC Rp 450.000,- Service Mesin Photocopy Rp 660.000,- Total Rp 3.935.000,- 2) Biaya Legalitas & Surat-surat Biaya Perizinan API Rp 1.250.000,- Biaya Perpanjangan Domisili Rp 250.000,- Biaya Perpanjangan Passport Direktur Rp 750.000,- -------------------- Total Rp 2.250.000,-

47 3) Penghasilan dari Luar Usaha Penerimaan kembali pembayaran berkala Rp 4.728.508,- Pendapatan Bunga Rp 484.351,- --------------------- Total Rp 5.212.859,- 4) Biaya Lain-Lain Prive Direktur Rp 3.000.000,- Sumbangan HUT RI Rp 700.000,- Biaya Seminar Karyawan Rp 2.773.306,- Denda keterlambatan pelaporan pajak Rp 500.000,- + Total Rp 7.173.306,- Berikut penjelasan dan analisis dari koreksi fiskal menurut penulis : a. Pendapatan Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pasal 4 ayat 2 penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan-tabungan lainnya, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di bursa efek, penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunanserta penghasilan tertentu lainnya, mengenai pajaknya diatur dengan Peraturan Pemerintah, dimana penghasilan tersebut dapat dikenai pajak yang bersifat final.

48 1. Pendapatan Bunga Bank Pendapatan bunga bank yang diakui sebesar Rp 484.351,- telah dikoreksi oleh perusahaan karena pendapatan bunga menurut undangundang perpajakan No. 36 tahun 2008 pasal 4 ayat 2 dimana pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan bersifat final. b. Biaya Pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan Wajib Pajak dapat dibedakan antara pengeluaran yang boleh dan tidak boleh dibebankan sebagai biaya. Pada prinsipnya biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto adalah biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan usaha atau kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan Objek Pajak yang pembebanannya dapat dilakukan dalam tahun pengeluaran atau selama masa manfaat dari pengeluaran tersebut. Pengeluaran yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto meliputi pengeluaran yang sifatnya adalah pemakaian penghasilan atau yang jumlahnya melebihi kewajaran. 1. Biaya Gaji Karyawan Biaya gaji karyawan pada laporan komersial perusahaan sebesar Rp 97.650.00,- namun terdapat biaya di dalamnya sebesar Rp 1.953.000,- yang merupakan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan berupa pembagian sembako kepada karyawan yang seharusnya biaya tersebut harus dikoreksi sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pajak

49 Penghasilan Pasal 9 (1) e yang menyatakan penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura atau kenikmatan. 2. Biaya BBM Operasional Biaya yang diakui pada laporan komersial untuk biaya BBM sebesar Rp 4.330.000,- dimana pemakaian tersebut tidak sepenuhnya untuk kebutuhan operasional perusahaan melainkan diwaktu tertentu dipakai untuk keperluan pribadi Owner sebesar Rp 1.250.000,- yang harus dikoreksi sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 9 (1) b yang menyatakan biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham. 3. Biaya Reimbursement HP Pada biaya komunikasi perusahaan salah satunya terdapat biaya HP Direktur senilai Rp 3.500.000,- dan menurut Undang-Undang KEP 220/PJ/2002 secara fiskal harus dikoreksi sebessar 50%, sehingga biaya komunikasi khusus untuk direktur dikoreksi senilai Rp 1.750.000,-. Pada laporan fiskal yang dibuat oleh PT. MBPK belum dikoreksi dan secara fiskal belum sesuai dengan ketentuan Undang- Undangan Perpajakan.

50 4. Biaya Legalitas & Surat-Surat Pada biaya Legalitas & Surat surat perusahaan terdapat pengeluaran untuk keperluan pribadi direktur dalam mengurus perpanjangan passport senilai Rp 750.000,-, maka nilai tersebut perlu dikoreksi sesuai dengan Undang-Undang Pasal 9 (1) b. 5. Biaya Entertainment PT. MBPK mengakui total biaya entertainment sebesar Rp 9.618.000,-. Namun biaya pengeluarran tersebut tidak di dukung dengan bukti pengeluaran atau daftar normatif sehingga perlu dilakukan koreksi sesuai dengan Undang-Undang SE-27/PJ-22/1986. 6. Biaya Lain-Lain Biaya lain lain yang diakui perusahaan senilai Rp 7.173.306,- dimana terdapat prive direktur senilai Rp 3.000.000,- dan denda administrasi pajak karena keterlambatan penyampaian SPT Masa PPn sebesar Rp 500.000,-. Maka dalam hal ini biaya tersebut harus dikoreksi sesuai dengan Undang-Undang Pasal 9 (1) b untuk biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan direktur dan Pasal 9 (1) k untuk denda administrasi pajak.

51 c. Biaya Penyusutan Peralatan Kantor Biaya penyusutan diakui perusahaan sebesar Rp 6.761.150,- dimana biaya ini sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Pasal 11 ayat (6) tahun 2008 mengenai penyusutan yang menyatakan bahwa pada dasarnya metode penyusutan yang diperbolehkan untuk dipakai adalah metode garis lurus dan saldo menurun. Menurut penulis yang dilakukan perusahaan sudah benar, sesuai dengan perpajakan yaitu menggunakan penyusutan saldo menurun.

52 Tabel 4.2 Analisis Laporan Laba Rugi Fiskal PT. MBPK menurut Penulis PT. Menara Berlian Parangkusuma Laporan Rugi Laba Per 31 Desember 2009 Keterangan Lap. Keuangan Koreksi Lap. Keuangan Komersial (+) (-) Fiskal Penjualan 621,588,664.00 621,588,664.00 Harga Pokok Penjualan 411,740,691.00 411,740,691.00 Laba Kotor 209,847,973.00 209,847,973.00 Dasar Hukum Biaya Operasional : By. Promosi Penjualan 20,272,356.00 20,272,356.00 By. Penalty 1,530,580.80 1,530,580.80 By. Perpanjangan Domain Website 750,000.00 750,000.00 By. Gaji Karyawan 97,650,000.00 1,953,000.00 93,744,000.00 Ps. 9 ayat (1) e By. Listrik & Telp 7,217,938.00 7,217,938.00 By. CBN 8,378,700.00 8,378,700.00 By. C able Vision 4,144,638.00 4,144,638.00 By. BBM Operasional 4,330,000.00 1,250,000.00 3,080,000.00 Ps. 9 ayat (1) b By. Parkir 120,000.00 120,000.00 By. Tol 322,000.00 322,000.00 By. Reimbursement HP 3,500,000.00 1,750,000.00 1,750,000.00 Kep 220/PJ/2002 By. Transportasi 435,000.00 435,000.00 By. Kurir 692,700.00 692,700.00 Total Biaya Operasional 149,343,912.80 142,437,912.80 Biaya Administrasi & Umum : By. Perbaikan Peralatan Kantor 175,000.00 175,000.00 By. Perbaikan Kendaraan 2,650,000.00 2,650,000.00 By. Service Rutin AC 450,000.00 450,000.00 By. Service Rutin Mesin Photocopy 660,000.00 660,000.00 By. Perpanjangan STNK Kendaraan 1,483,000.00 1,483,000.00 By. Legalitas & Surat-surat 2,250,000.00 750,000.00 1,500,000.00 Ps. 9 ayat (1) b By. ATK 1,944,900.00 1,944,900.00 By. Pos & Materai 422,100.00 422,100.00 By. Fotokopi & Binding Dokumen 180,900.00 180,900.00 Iuran Keamanan & Kebersihan 1,800,000.00 1,800,000.00 By. Pembuatan LOA & Cek 370,000.00 370,000.00 By. Administrasi Bank 1,890,049.00 1,890,049.00 By. Transfer IDR - USD 3,289,368.00 3,289,368.00 By. Bunga Pinjaman 1,000,000.00 1,000,000.00 By. Entertainment 9,618,000.00 9,618,000.00 - SE-27/PJ-22/1986 By. Penyusutan 6,761,150.00 6,761,150.00 By. Dapur Kantor 667,700.00 667,700.00 By. Pajak Bagi Hasil 30,210.00 30,210.00 Total Biaya Adm & Umum 35,642,377.00 25,274,377.00 Total Biaya Operasional & Adm Umu 184,986,289.80 167,712,289.80 Laba (Rugi) Usaha 24,861,683.20 42,135,683.20 Pendapatan (Biaya ) Lain-Lain : Pendapatan Bunga 484,351.00 484,351.00 - Ps. 4 ayat (2) a Pendapatan Lain-Lain 4,728,508.00 4,728,508.00 By. Lain-Lain (7,173,306.00) 3,500,000.00 (3,673,306.00) Ps. 9 ayat (1) b & k By. Fluktuasi Kurs (1,388,447.00) (1,388,447.00) Total Pendapatan (Biaya) Lain-Lain (3,348,894.00) (333,245.00) Laba (Rugi) Bersih Sebelum Pajak 21,512,789.20 18,821,000.00 484,351.00 41,802,438.20 PPh Badan 5,702,341.35 Laba (Rugi) Bersih Sesudah Pajak 36,100,096.85

53 B. Analisis Perhitungan PPh Terutang, Kredit Pajak dan PPh Yang Harus Dibayar Dari hasil analisis yang telah diuraikan oleh penulis diatas, perhitungan pajak penghasilan terutang pada PT. Menara Berlian Parangkusuma adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 PT. Menara Berlian Parangkusuma Perhitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Tahun 2009 Keterangan PPh Badan Menurut Perusahaan PPh Badan Menurut Peraturan Perundang- Undangan Penghasilan Kena Pajak Rp 24. 778.438 Rp 41.802.438 Tarif PPh Pasal 17 : 50% x 28% 50% x 28% PPh Terutang Rp 3.468.981 Rp 5.852.341 Kredit Pajak : PPh Pasal 25 Rp 150.000 Rp 150.000 PPh Pasal 29 yang masih Rp 3.318.981 Rp 5.702.341 harus dibayar Angsuran PPh Pasal 25 : Rp 3.318.981/12 Rp 276.582 Rp 475.195

54 Perusahaan melaporkan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp 24.778.438,-, jumlah tersebut lebih kecil dari perhitungan menurut penulis yaitu sebesar Rp 41.802.438 dikarenakan ada beberapa biaya yang dikoreksi berdarkan Peraturan Undang-Undang Perpajakan. Dengan demikian, PPh terutang yang dihitung oleh Perusahaan sebesar Rp 3.468.981 sedangkan menurut penulis berdasarkan UU No. 36 tahun 2008 pasal 31E sebesar Rp 5.852.341, dan PPh Pasal 29 yang masih harus dibayar oleh Peusahaan sebesar Rp 3.318.981 dengan angsuran PPh Pasal 25 sebesar Rp 276.582 sedangkan menurut penulis Rp 5.702.341 dengan angsuran PPh Pasal 25 sebesar Rp 475.195 sehingga pada tahun 2009 perusahaan kurang melaporkan PPh terutangnya sebesar Rp 2.383.360,- yang dikarenakan dalam hal ini perusahaan tidak menerapkan peraturan yang sesuai dengan Pasal 31E pada beberapa biaya.