55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat menyelesaikan penelitian ini. Berikut adalah langkah - langkah dalam melakukan penelitian: Studi Pendahuluan Studi Pendahuluan dilakukan dengan cara observasi langsung ke PT. Gramedia, khususnya pengamatan pada : - Laboratorium Quality Control sekitar 1 bulan. - Lantai Produksi untuk produk Suara Pembaruan dengan menggunakan mesin Magnum 1. Studi Kepustakaan Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi pada PT. Gramedia, penulis akan menggunakan : - Metode SPC (Statistical Process Control) yang bertujuan untuk membantu PT. Gramedia dalam memantau dan meningkatkan performansi proses untuk menghasilkan produk yang berkualitas. - Metode CFME sebagai metode untuk mempermudah pembuatan FMEA dengan mengidentifikasi efek, modus kegagalan, hingga ke akar penyebab permasalahan.
57 - Metode FMEA sebagai usulan perbaikan yang bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan dan menentukan tingkat resiko dari setiap jenis kegagalan yang terjadi pada proses produksi Suara Pembaruan yang hasilnya dapat digunakan untuk pencegahan terjadinya cacat pada proses produksi berikutnya, dan dapat juga digunakan untuk perbaikan secara terus menerus (continuous improvement). Identifikasi dan Perumusan Masalah Langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi masalah. Identifikasi masalah dilakukan dengan melihat kondisi sebenarnya dari perusahaan dan mencari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Setelah melakukan observasi, diketahui permasalahan yang sedang terjadi, yaitu masih tingginya jumlah waste yang dihasilkan dari produk Koran Suara Pembaruan. Bentuk permasalahan diatas merupakan permasalahan deskriptif, yang merupakan permasalahan dengan variabel mandiri. Yaitu penelitian tidak melakukan perbandingan produk Koran Harian Suara Pembaruan dengan produk lain, dan tidak juga mencari hubungan produk Koran Harian Suara Pembaruan dengan produk lain.
58 Sehingga, perumusan masalah pada penelitian ini adalah : Bagaimana mengendalikan kualitas pada produksi Koran Harian Suara Pembaruan untuk mengurangi kecacatan produk atau waste di PT. Gramedia? Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling, yaitu pengambilan data secara bebas atau acak dari suatu populasi tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan langkah - langkah sebagai berikut : Pengamatan / observasi langsung pada proses produksi atau pengamatan terhadap kejadian nyata di lapangan. Pengambilan data diambil dari periode tertentu, yaitu data produksi bulan Maret April 2008. Dan juga data - data historis yang telah ada pada dokumentasi QC. Wawancara awal dengan berbagai pihak unit kerja di lapangan, termasuk dengan Kepala regu dan operator lantai produksi, hal ini dilakukan juga dengan teknik brainstorming (suatu metode untuk merumuskan masalah, tujuan, pendapat, pernyataan atau kasus yang akan diketengahkan, dengan cara mengumpulkan ide - ide yang berasal dari beberapa orang) Studi Literatur, berdasarkan pengetahuan dan informasi yang didapat dari buku-buku, artikel - artikel, majalah, perpustakaan dan internet.
59 Pengolahan Data Pada tahap ini, data diolah dengan menggunakan metode SPC (Statistical Process Control) untuk membantu PT. Gramedia dalam memantau dan meningkatkan performansi proses guna menghasilkan produk yang berkualitas dari produk yang diteliti, yaitu Koran Harian Suara Pembaruan. Metode SPC (Statistical Process Control) digunakan dengan Peta Pengendali untuk data atribut (p chart), Kemudian dilanjutkan dengan Diagram Pareto, dan Diagram Sebab Akibat. Kemudian setelah diketahui faktor faktor penyebab terjadinya waste pada proses produksi Koran Suara Pembaruan, pengolahan data dilanjutkan dengan metode CFME (Critical Failure Mode Effect) yang merupakan pengembangan dari Diagram Sebab Akibat, yang digunakan untuk mendeteksi akar penyebab permasalahan. Keseluruhan dari metode metode diatas, akan dikerjakan dengan program MINITAB 14 dan Microsoft Visio Drawing. Analisa Data Pada tahap ini, data yang sudah dikumpulkan dan diolah, kemudian dianalisis agar permasalahan yang sedang dibahas dapat terlihat lebih jelas permasalahannya, sehingga pada nantinya akan memeberikan kemudahan dalam menganalisa permasalahan ini.
60 Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode SPC yang digunaka untuk merancang sistem pengendalian kualitas dan metode CFME untuk mempermudah proses pembuatan FMEA. Berikut merupakan urutan pengerjaan pengolahan data dalam penelitian ini : - Peta Pengendali (Control Chart) Data Atribut Peta pengendali yang digunakan adalah peta kontrol untuk data atribut yaitu peta kontrol P. Peta kontrol P digunakan untuk mengetahui apakah cacat yang dihasilkan oleh proses pencetakan Koran Harian Suara Pembaruan pada periode Maret April 2008 masih berada di dalam batas kendali atau tidak. - Diagram Pareto Dibuat untuk lebih memfokuskan perhatian pada permasalahan aktual yang sering timbul pada poses pencetakan Koran Harian Suara Pembaruan pada periode Maret April 2008, dengan mengurutkan permasalahan yang terjadi dari yang permasalahan yang terbesar hingga permasalahan yang terkecil. - Diagram Sebab Akibat Merupakan suatu diagram yang digunakan untuk mencari semua unsur penyebab yang diduga dapat menimbulkan masalah tersebut. - Diagram CFME (Cause Failure Mode Effect) Merupakan suatu diagram yang digunakan untuk mendeteksi akar penyebab masalah sampai tidak ada lagi jawaban yang dapat diberikan. Metode ini dibuat berdasarkan hasil brainstorming dengan pihak operator mesin Magnum yang menangani proses produksi Koran Suara Pembaruan.
61 Usulan Perbaikan Dari hasil pengolahan data, tepatnya pada Diagram Sebab Akibat dan Diagram CFME akan didapatkan faktor faktor (Manusia, Mesin, Material, Metode, dan Lingkungan) yang mempengaruhi terjadinya kecacatan produk. Faktor faktor tersebut akan dianalisa penyebabnya pada metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis). Pada tahap ini, dilakukan pengukuran severity, occurrence, dan detection pada produk Koran Suara Pembaruan. Penentuan nilai severity, occurrence, dan detection dilakukan dengan berpedoman pada rating tabel FMEA (dapat dilihat pada halaman lampiran). Setelah itu, maka akan diketahui nilai RPN (Risk Priority Number) dengan mengalikan nilai S x O x D, kemudian Perusahaan dapat memilih nilai RPN tertinggi untuk dilakukan tindakan dari recommended action yang telah dibuat. Dengan membandingkan antara kondisi sistem sebelum implementasi dengan setelah implementasi, maka dalam jangka panjang, Perusahaan akan dapat melihat hasil dari implementasi tersebut. Rencana Implementasi Pada tahap ini, dijelaskan usulan dalam penggunaan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan juga kendala yang dihadapi Perusahaan untuk penerapan atau pengimplementasian usulan tersebut.
62 Kesimpulan dan Saran Dalam tahap ini berisikan mengenai kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Selama itu, peneliti juga memberikan saran saran dan usulan usulan perbaikan sebagai bahan pertimbangan yang sekiranya dapat berguna bagi pihak Perusahaan.