1 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP TINGKAT INFERIORITAS SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Eni Nugrahaningtyas (11500017) Pembimbing : Dr. Hera Heru SS, M.Pd Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan adalah Untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Tingkat Inferioritas pada Siswa kelas VIIA di SMP Negeri 2 Sragen tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015. Menggunakan sampel total yaitu seluruh siswa kelas VIIA dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket dan dokumentasi. Metode angket dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang inferioritas, sedangkan metode dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data tentang nama responden. Teknik analisis data dengan t-tes. Berdasarkan dari analisis data, dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap tingkat inferioritas siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015. Ini dibuktikan dengan t hitung = 7,972 dikonsultasikan dengan t tabel dengan d.b = (N-1) = (32-1) = 31 dalam taraf signifikansi 5% dan 1%. Jadi dapat disimpulkan t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,042 < 7,972 > 2,750. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi Ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap tingkat inferioritas siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015 terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Kata kunci : Bimbingan Kelompok, Inferioritas, Siswa 1
2 ABSTRACT Eni Nugrahaningtyas. THE INFLUENCE OF GUIDANCE GROUP SERVICE TOWARD INFERIORITY LEVEL OF THE CLASS VII A STUDENTS AT SMP NEGERI 2 SRAGEN IN THE ACADEMIC YEAR OF 2014/2015. Thesis. Surakarta. Teacher Training and Education Faculty. Slamet Riyadi University. February 2015. This research is aimed at finding out whether or not there is an influence of guidance group service toward inferiority level of the class VII A students at SMP Negeri 2 Sragen in the academic year of 2014/2015. The population of the research was the students of class VII A at SMP Negeri 2 Sragen in the academic year of 2014/2015. This research employed total sample, in which all population consisting of 32 students were taken as sample. The technique of collecting data was questionnaire and documentation. Questionnaire was used to know the level of students inferiority, while documentation was used to obtain the respondents names. The technique of analyzing data was t-test. Based on the data analysis, it can be conclude that there is an influence of guidance group service toward the inferiority level of class VII A students at SMP Negeri 2 Sragen in the academic year of 2014/2015. It can be seen from the t o = 7,972 compared to t t with d.b =(N-1) = (32-1) = 31 in the level of significance 5% and 1%. Hence, t o is higher than t t or 2,042 <7,972> 2,750. Therefore, the hypothesis revealing that there is influence of guidance group service toward inferiority level of the VII A students at SMP Negeri 2 Sragen in the academic year of 2014/2015 is accepted in the level of significance 5% and 1%. Keyword : guidance Group, inferiority, students
3 PENDAHULUAN Pendidikan memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak bangsa untuk mampu bersaing di masa yang akan datang. Adanya rasa percaya diri pada siswa, menjadikan siswa memiliki mental yang kuat sehingga mampu bertahan dalam persaingan zaman. Masalah yang dimiliki siswa sangatlah beragam, salah satu diantaranya adalah tentang kurang kepercayaan diri atau inferioritas. Di sekolah, layanan Bimbingan kelompok sangat diperlukan dalam menangani masalah krisis kepercayaan diri. Mengenai layanan bimbingan kelompok, pembimbing memiliki peran sangat penting dalam proses bantuan dalam menangani siswa yang memiliki masalah. Banyak masalah yang dialami anak sekolah terutama anak SMP yang pada fase perkembangan. Anak pada usia SMP sering disebut masa pubertas yaitu masa dimana merupakan masa yang unik dan khusus yang ditandai dengan perubahanperubahan perkembangan tertentu yang tidak terjadi pada tahap lain dalam rentang kehidupan yang merupakan masa terpenting dalam kehidupan setiap orang. Merupakan periode tumapang tindih karena merupakan tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal pada masa remaja. Inferioritas dapat diartikan sebagai perasaan atau sikap yang pada umumnya yang tidak disadari yang berasal dari kekurangn diri, baik secara nyata maupun maya (imajinasi). (Syamsu Yusuf, 2004 : 29). Bukan hanya siswa saja yang memiliki tanggung jawab dalam membentuk kualitas dirinya. Semua pihak turut bertanggung jawab atas terbentuknya pribadi seorang siswa. Baik dukungan dari guru yang membimbing mereka di sekolah, orang tua dengan memberi dukungan di rumah. Salah satu cara dalam peningkatan kulitas pribadi siswa dapat dengan cara membangkitkan semangat kepercayaan diri siswa yang dilakukan melalui layanan bimbingan kelompok. Sedangkan Bimbingan kelompok merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat.( Prayitno dan Amti, (2013: 309) dengan tujuan bimbingan kelompok adalah menyediakan informasi akurat bagi anggota kelompok yang dapat
4 membantu mereka membuat perencanaan dan keputusan hidup yang lebih tepat. (Robert L. Gibson dan Marianne H. Mitchell, 2011: 275). BK berperan penting dalam tubuh kembang anak didik mereka secara maksimal secara Psikologi. Sehingga anak mampu bersaing dalam meraih prestasi di sekolah, maupun nanti dalam persaingan pada masa yang akan datang. Setiap masalah dalam diri individu dapat dicegah dan di tanggulangi secara dini sehingga individu dapat dengan mudah menyelesaikan masalahnya dalam tahap perkembangan selanjutnya Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Winarno dengan judul Pelaksnaan Bimbingan Kelompok dalam Peningkatan Rasa Percaya Diri Siswa di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Yogyakarta tahun pelajaran 2007/2008, dari penelitian tersebut terdapat hasil analisis bahwa kepercayaan diri siswa dibangun melalui berbagaidiskusi yang dilakukan di kelas yang sifatnya kelompok, di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Yogyakarta diskusi merupakan salah satu cara guru BK untuk menjadikan siswa lebih percaya diri, sebab di dalam diskusi diajarkan rasa saling menghargai pendapat orang lain dan menjaga rasa hormat terhadap sesama. Berdasarkan penjelasan di atas perlu diteliti tentang, Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Tingkat Inferioritas Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 2 Sragen Pada Tahun Pelajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sragen. Pelaksanaan penelitian pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Februari 2015. Populasi, Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempuyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2009: 117). Berdasarkan pengertian populasi diatas, maka dalam penelitian ini yang menjadi anggota populasi adalah seluruh siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Sragen Tahun
5 Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 32 siswa. Menurut Iqbal Hasan (2002: 58) Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari keseluruhan populasi. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah sampel total yaitu kelas VIIA yang berjumlah 32. Variabel dan Metode Penelitian Suharsimi Arikunto (2006: 118) mengatakan bahwa varabel adalah Objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas adalah layanan bimbingan kelompok. Variabel terikat adalah tingkat inferioritas. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data tentang tingkat inferioritas siswa. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006 : 151). Dokumentasi digunakan untuk mengetahui catatan suatu peristiwa yang pernah terjadi yang dapat dupergunakan sebagai pertimbangan terhadap hal-hal dimasa mendatang dan untuk data-data siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Sragen 2014/2015. Untuk mengukur valid tidaknya item angket dapat dilakukan dengan rumus Product Moment Angka Kasar, sedangkan untuk menguji reliabilitas butir soal menggunakan rumus Korelasi Product Moment kemudian dimasukan dalam rumus Spearman-Brown. Hasil Uji Coba Instrumen dan Teknik Analisis Data Dari 40 item pernyataan tentang uji coba angket tentang inferioritas siswa ternyata terdapat 10 item yang tidak valid, sehingga 10 item tersebut dibuang atautidak dapt digunakan. Hasil uji reliabilitas variabel inferioritas siswa dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar. Selanjutnya dicari dengan menggunakan rumus Spearman Brown (lihat lampiran). Dari hasil analisi diperoleh r hitung = 0,7606, sehingga angket tersebut masuk dalam kategori antara
6 0,600-0,800 atau mempunyai reliabilitas tinggi. Setelah data-data terkumpul dalam menganalisis data ini digunakan rumus Product Moment Angka Kasar. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Hasil tabulasi data angket inferioritas sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok pada siswa SMP Negeri 2 Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015, diperoleh nilai tertinggi 109 dan nilai terendah 75, dengan nilai Mean = 94,656, Median = 95,611, Modus = 97,521, dan Standart Deviasi = 7,182. Hasil tabulasi data angket inferioritas sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Sragen, diperoleh nilai tertinggi 116 dan nilai terendah 82. Sedangkan nilai Mean = 98,531, Median = 99,5, Modus = 101,438, Standart Deviasi = 7,330. Pengujian Hipotesis Dari hasil analisis data yang dianalisis dengan menggunakan t-tes diperoleh hasil nilai t sebesar 7,972. Selanjutnya nilai t hitung tersebut di konsultasikan dengan t tabel dengan d.b = (N-1) = (32-1) =31 pada taraf signifikansi 5% =2,042 dan 1% =2,750. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 7,972 lebih besar dari t tabel pada tafar signifikansi 5% =2,042 dan 1% = 2, 750. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Adanya Pengaruh Layanan Bimbingan Kelomok Terhadap Tingkat Inferioritas Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 2 Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015 diterima kebenarannya, pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas dapat diterima dengan baik, pada taraf signifikansi 5% dan 1% bahwa Adanya Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Tingkat Inferioritas Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 2 Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015. Hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa layanan
7 bimbingan kelompok memberikan peran penting dalam tingkat inferioritas pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Sragen. Pada dasarnya setiap manusia memiliki rasa rendah diri. Apabila rasa rendah diri ini dapat dikelola dengan baik akan menimbulkan sikap superior karena rasa rendah diri ini mendorong manusia untuk menjadi superior. Superior atau percaya diri merupakan suatu penilaian positif terhadap dirinya sendiri mengenai kemampuan, bakat minat, memiliki ketentraman diri dan merasa mampu untuk mencapai berbagai tujuan dalam kehidupan. Kepercayaan diri siswa dapat berkembang dengan baik apabila didukung oleh orang-orang yang ada disekitar siswa, salah satunya guru yaitu melalui pemberian layanan bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok bertujuan untuk menyediakan informasi bagi anggota kelompok yang dapat membantu mereka membuat perencanaan dan keputusan hidup yang lebih tepat. Keterbatasan Penelitian Penenlitian ini masih banyak kekurangannya, antara lain : Keterbatasan Waktu, pengetahuan dan tenaga dalam penelitian. Kurangnya ketelitian dan kecermatan dalam penelitian, sehingga mengakibatkan kurang maksimal dalam penggunaan berbagai macam metode untuk memperoleh data. Alat ukur yang digunakan hanya bersifat statistik, sehingga berdampak pada hasil analisis yang diperoleh. Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Sragen tahun pelajaran 2014/2015 dan tidak berlaku pada kelas lain atau dalam sekolah lain. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan t-tes diperoleh hasil nilai t sebesar 7, 972. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N-1) = (32-1) = 31 pada taraf signifikansi 5% = 2,042 dan 1% =2,750. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung =7,972 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% =2,021 dan 1% = 2,750, dengan demikian hipotesis
8 kerja menyataan bahwa : Ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap tingkat inferioritas pada siswa SMP Negeri 2 Sragen Tahun Pelajaran 014/2015 diterima kebenarannya pada taraf signifiknsi 5% dan 1%. Saran Guru bimbingan dan konseling hendaknya memberikan layanan bimbingan kepada siswa baik secara individual maupun kelompok, sehingga permasalahan yang dihadapi siswa khususnya mengenai rasa percaya diri dapat teratasi. Siswa hendaknya lebih meningkatkan kepercayaan dirinya melalui belajar kelompok atau belajar diskusi dengan teman, ikut ekstrakulikuler agar bakat dan kemampuannya dapat tersalurkan dengan baik. Dengan percaya diri siswa yang tinggi akan memotivasi dirinya untuk selalu merasa optimis dan dapat bersaing dengan mendapat hasil terbaik. Bagi orang tua siswa diharapkan agar dapat memberikan dukungan dan nasehat-nasehat untuk membantu anaknya dalam mengembangkan bakat dan kepercayaan diri agar dapat termotivasi untuk mendapatkan hasil yang terbaik di sekolah.
9 DAFTAR PUSTAKA M. Iqbal Hasan. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Muh Farozim. 2004. Pemahaman Tingkah Laku. Jakarta: Rieneka Cipta Prayitno & Amti, Erman. 2013. Dasar-Dasar BK. Jakarta: Rieneka Cipta Robert L. Gibson dan Marianne H. Mitchell. 2011. Bimbingan dan konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sugiyono. 2009. Metode Penelitian pendidikan. Bandung: CV Alvabeta Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Asdi Maha Satya Syamsu Yusuf. 2004. Mental Hygiene. Bandung: Pustaka Bani Quraisi Winarno. 2009. Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.http://digilib.uin-suka.ac.id/3146/