PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN

Transkripsi

1 PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: GERYSA DIMAS BARUNA NPM ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan kedisiplinan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2015/ ) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri /2016 yang berjumlah 192 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 36 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang kedisiplinan dan tata tertib sekolah, sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang sekolah dan nama responden. Teknik analisis data dengan t-tes. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan: 1) Pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan kedisiplinan pada siswa 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 6,849 > t tabel = 2,030, sehingga disimpulkan ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan karakter kedisiplinan pada Siswa 2015/ ) Pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan tata tertib sekolah pada siswa 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 9,195 > t tabel = 2,030, sehingga disimpulkan ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan tata tertib sekolah pada Siswa Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016. Kata Kunci: bimbingan kelompok, kedisiplinan dan tata tertib sekolah 1

2 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Demi tercapainya tujuan pendidikan tersebut, diperlukan kerjasama yang baik dan saling pengertian antara ketiga lingkungan pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Tingkat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) juga ditentukan oleh keberhasilan pendidikan di negara ini. Pendukung utama dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu adalah dengan pendidikan yang bermutu pula. Pengembangan pendidikan yang bermutu bukan saja tentang transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi bagaimana tenaga pendidik mampu untuk membantu peserta didik/siswa dalam menolong diri sendiri memilih dan mengambil keputusan demi tercapainya cita-cita mereka. Usaha pemerintah seperti yang telah diuraikan sebelumnya implementasinya bisa kita lihat dengan jelas di sekolah-sekolah baik SD/sederajat, SMP/sederajat, maupun SMA/sederajat di mana para penerus perjuangan bangsa ditempa dan dilatih oleh para guru. Usaha pemerintah ini mestinya mendapatkan acunan jempol dari kita semua walaupun secara nyata masih ada siswa yang tidak bisa naik kelas bahkan ada yang tidak bisa lulus Ujian Nasional, ketidak lulusan ini bukan semata mata karena sebuah kesalahan kurikulum atau sistem pendidikan yang ada, akan tetapi masalah yang ada adalah lebih cenderung disebabkan oleh kurangnnya kesadaran siswa terhadap disiplin Sekolah merupakan tempat kelanjutan pendidikan yang sudah dilaksanakan dalam lingkungan keluarga. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai tanggung 2

3 jawab besar untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh sekolah adalah menumbuhkan karakter disiplin pada diri siswa. Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap siswa untuk hidup dan berkerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bias membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang siswa buat sendiri sebagai pengalaman belajarnya. Menurut Amir Daien Indrakusuma (2011: 102), membentuk karakter merupakan proses yang berlangsung seumur hidup dan bagian penting kinerja pendidikan. Karakter merupakan bentuk kepribadian yang melekat pada diri seseorang. Salah satu bentuk karakter yang penting bagi siswa adalah karakter kedisiplinan, karena dengan membudayakan disiplin dalam kehidupan di lingkungan sekolah pada siswa dapat memberi dampak yang positif bagi kehidupan siswa di luar sekolah. Disiplin yang baik dapat menghasilkan kehidupan yang teratur, sebab disiplin dapat mengatur perilaku dan menjadi unsur yang fundamental dari moralitas siswa. Pembentukan kedisiplinan dan tata tertib dalam melakukan kegiatan sehari-hari di sekolah harus berpedoman pada tata tertib yang berlaku. Kedisiplinan menjadi alat yang ampuh dalam mendidik karakter dan membangun karakter siswa. Jika penegakan serta pembentukan disiplin dapat dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus maka lama-lama akan menjadi kebiasaan yang positif. Strategi yang diterapkan SMP Negeri 1 Gondangrejo dalam membentuk disiplin siswa melalui pelaksanaan tata tertib yaitu dengan pembiasaan kedisiplinan melalui bimbingan kelompok. Upaya membangun kedisiplinan siswa dan mematuhi tata tertib sekolah dapat dilaksanakan melalui dua pendekatan yaitu, proses intervensi dan pembiasaan. Proses intervensi dikembangkan dan dilaksanakan melalui kegiatan belajar mengajar yang sengaja dirancang 3

4 untuk mencapai tujuan pembentukan karakter dengan menerapkan berbagai kegiatan terstruktur sedangkan melalui proses pembiasaan atau habituasi, diciptakan dan ditumbuhkan aneka situasi dan kondisi yang berisi aneka penguatan yang memungkinkan siswa di sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakatnya membiasakan diri berperilaku sesuai nilai yang diharapkan. Dalam hal ini peran guru sangat dibutuhkan siswa untuk memberikan bimbingan supaya siswa mempunyai kedisiplinam dan tata tertib di sekolah. Oleh karena itu dengan adanya bimbingan kelompok, maka secara tidak langsung dapat membentuk kedisiplinan dan tata tertib di sekolah melalui bimbingan kelompok yang dilaksanakan oleh guru. Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah peneliti lakukan pada saat PPL yang didukung hasil wawancara dengan Ibu Dra. Siti Sholichah selaku Guru BK di SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar, terlihat bahwa tingkat kedisiplinan dan tata tertib sekolah siswa SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar khususnya siswa kelas VIII keseluruhan yang berjumlah 192 siswa masih kurang, terbukti dari masih ada 57 siswa (30%) siswa terlambat masuk kelas, sedangkan 67 siswa (35%) yang tidak menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, dan juga seringnya para siswa tidak mengerjakan tugas atau PR dari guru sebanyak 48 siswa (25%). Untuk tata tertib seperti seragam atribut ada 96 siswa (50%) yang tidak mematuhi peraturan yang sudah di tetapkan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan kedisiplinan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2015/ ) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan tata tertib sekolah pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2015/

5 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gondangrejo. Penelitian ini dilakukan pada bulan agustus awal sampai dengan bulan Agustus Bentuk dan strategi penelitian ini adalah dengan metode penelitian ekperimen kuantitatif. Penelitian ekperimen kuantitatif, maksudnya adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau faktor-faktor lain yang mengganggu (Suharsini Arikunto, 2006: 3). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:119). Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka dalam penelitian ini yang menjadi anggota populasi adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 192 siswa. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:120). Dalam penelitian ini pengambilan sampel secara random 20% dari jumlah keseluruhan siswa kelas VIII SMP Ngeri 1 Gondangrejo Karanganyar tahun pelajaran 2015/2016 adalah sebanyak 36 siswa. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2012:119). Untuk penentuan sampelnya, peneliti menggunakan cara undian, karena cara undian ini lebih mudah dan menghindarkan dari faktor-faktor subyektifitas peneliti. Variabel penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu variabel independent dan variabel dependen. Menurut Sugiyono (2012 : 38-38) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas 5

6 adalah variabel yang memengaruhi atau yang menjadikan sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2012:64). Variabel ini biasanya disebut juga dengan variabel X, dalam penelitian ini yang termasuk dalam variabel X adalah bimbingan kelompok. Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012:64). Variabel dependen biasanya disebut dengan variabel Y, dalam penelitian ini yang termasuk dalam variabel Y1 adalah Kedisiplinan dan Y2 Tata Tertib Sekolah pada Siswa SMP N /2016. Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data yang lebih tepat digunakan suatu alat pengumpulan data, sebagai berikut: Metode Angket (Kuesioner) Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2012:192). Dalam penelitian ini menggunakan angket dengan jenis angket tertutup, adapun pengertian dari angket tertutup adalah angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai (Suharsimi Arikunto, 2006:152). Dokumentasi Dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data atau pengumpulan informasi berupa tulisan, tempat, dan orang (Suharsimi, 2006:158). Dalam mengadakan penelitian yang bersumber pada tulisan ini kita telah menggunakan metode dokumentasi. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh datadata siswa mengenai Karakter Kedisiplinan dan Tata Tertib Sekolah Pada Siswa SMP N 1 Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016. Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji 6

7 tingkat validitas dan reliabilitas dari angket kedisiplinan dan tata tertib sekolah. Uji coba instrumen (try out penelitian) dilaksanakan pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Gondangrejo yang berjumlah 26 siswa. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, sehingga sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang diinginkan (Suharsimi Arikunto, 2006: 64) Adapun uji validitas yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan cara mencari validitas item. Dalam penelitian ini validitas yang dicari adalah validitas item/butir soal. Adapun kriteria hasil uji validitas yaitu jika nilai r hitung > r tabel atau signifikansi < 0,05 maka butir item valid, sebaliknya jika nilai r hitung < r tabel atau signifikansi > 0,05 maka butir item tidak valid. Untuk menguji reliabilitas instrumen angket menggunakan korelasi Spearman-Brown dengan langkah sebagai berikut : dengan menggunakan rumus product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Suharsini Arikunto (2006: 72). Hasil uji validitas Berdasarkan uji coba angket kedisiplinan yang terdiri dari 20 item pernyataan dan diujicobakan pada 26 responden yaitu siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Gondangrejo ditemukan sebanyak 2 item pernyataan yang tidak valid antara lain item nomor 10 dan 15. Dari 2 item angket yang dinyatakan tidak valid, selanjutnya tidak disertakan dalan angket pada penelitian ini, karena item pernyataan tersebut memiliki r hitung < r tabel. Uraian hasil uji coba dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan uji coba angket tata terib sekolah yang terdiri dari 20 item pernyataan dan diujicobakan pada 26 responden yaitu siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Gondangrejo ditemukan sebanyak 1 item pernyataan yang tidak valid yaitu item nomor 15. Dari 1 item angket yang dinyatakan tidak valid, selanjutnya tidak disertakan dalan angket pada penelitian ini, karena item pernyataan tersebut memiliki r hitung < r tabel. 7

8 Uraian hasil uji coba dapat dilihat pada lampiran. Hasil uji Reliabilitas Berdasarkan hasil uji reliabilitas try out angket kedisiplinan yang dianalisis menggunakan rumus Spearman Brown diperoleh nilai 0,967 masuk kategori antara 0,800-1,00 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Berdasarkan hasil uji reliabilitas try out angket tata tertib sekolah yang dianalisis menggunakan rumus Spearman Brown diperoleh nilai 0,920 masuk kategori antara 0,800-1,00 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Teknik analisis data merupakan bagian terpenting dalam penelitian, karena dengan analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam masalah penelitian. Analisis ini yang digunakan sudah jelas untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan (Sugiyono, 2009: 391). Setelah data-data yang penulis kumpulkan terutama data yang diperlukan dalam menganalisis data ini penulis menggunakan analisis data rumus statistik t-tes. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Data Karakter Kedisiplinan Berdasarkan hasil angket kedisiplinan sebelum pemberian bimbingan kelompok pada siswa Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 67 dan terendah 53 (Lihat Lampiran 21). Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 58,944 median = 60,155 modus = 62,577 dan standar deviasi = 3,589. Berdasarkan hasil angket kedisiplinan setelah pemberian bimbingan kelompok pada siswa Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 69 dan terendah 55. Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 62,667 median = 61,25 modus = 58,416 dan standar deviasi = 3,164. Deskripsi Data Tata Tertib Sekolah Berdasarkan hasil angket tata terib sekolah sebelum pemberian 8

9 bimbingan kelompok pada siswa Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 69 dan terendah 55. Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 61,833 median = 62,136 modus = 62,742 dan standar deviasi = 3,164. Berdasarkan hasil angket tata terib sekolah setelah pemberian bimbingan kelompok pada siswa Gondangrejo tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 73 dan terendah 59. Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 65,917 median = 66 modus = 66,166 dan standar deviasi = 3,768. Pengujian Hipotesis Pengaruh Bimbingan Kelompok terhadap Peningkatan Kedisiplinan Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan kedisiplinan pada siswa 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 6,849. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N 1) = (36 1) = 35 pada taraf signifikansi 5% = 2,030. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 6,849 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,030. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa: Tidak ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan kedisiplinan pada Siswa 2015/2016 tidak terbukti kebenarannya. Sedangkan hipotesis kerja yang menyatakan bahwa: Ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan karakter kedisiplinan pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5%. Pengaruh Bimbingan Kelompok terhadap Peningkatan Tata Tertib Sekolah Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh bimbingan kelompok terhadap 9

10 peningkatan tata tertib sekolah pada siswa 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 9,195. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N 1) = (36 1) = 35 pada taraf signifikansi 5% = 2,030. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 9,195 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,030. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa: Tidak ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan tata tertib sekolah pada Siswa 2015/2016 tidak terbukti kebenarannya. Sedangkan hipotesis kerja yang menyatakan bahwa: Ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan tata tertib sekolah pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5%. Pembahasan Pengaruh Bimbingan Kelompok terhadap Peningkatan Kedisiplinan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kedisiplinan siswa 2015/2016 setelah diberikan bimbingan kelompok mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Winkel (2012: 112) juga menyatakan bahwa manfaat layanan bimbingan kelompok adalah mendapat kesempatan untuk berkontak dengan banyak siswa; memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa; siswa dapat menyadari tantangan yang akan dihadapi; siswa dapat menerima dirinya setelah menyadari bahwa teman-temannya sering menghadapi persoalan, kesulitan dan tantangan yang kerap kali sama; dan lebih berani mengemukakan pandangannya sendiri bila berada dalam kelompok; diberikan kesempatan untuk mendiskusikan sesuatu bersama; lebih bersedia menerima suatu pandangan atau pendapat bila dikemukakan oleh 10

11 seorang teman daripada yang dikemukakan oleh seorang konselor. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hari Suwignyo (2015 yang menyimpulkan bahwa kedisiplinan belajar siswa sebelum memperoleh perlakuan berupa bimbingan kelompok, diperoleh kriteria sedang (65,6%). Setelah mendapatkan bimbingan kelompok, kriteria meningkat menjadi tinggi (76,1%) dengan demikian, terjadi peningkatan sebesar 10,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok mampu meningkatkan kedisiplinan belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan analisis uji wilcoxon diperoleh hasil bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap kedisiplinan belajar pada siswa kelas VIII.D SMP Negeri 41 Gunungpati Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 diterima pada taraf signifikan 5%. Pengaruh Bimbingan Kelompok terhadap Peningkatan Tata Tertib Sekolah Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tata tertib sekolah pada siswa 2015/2016 setelah diberikan bimbingan kelompok mengalami peningkatan. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tohirin (2012: 42) yang menyatakan bahwa manfaat bimbingan kelompok pada siswa yaitu: 1) Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan berbagai hal yang terjadi di sekitarnya. 2) Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal yang mereka bicarakan. 3) Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka yang berhubungan dengan halhal yang mereka bicarakan dalam kelompok. 4) Menyusun programprogram kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap yang buruk dan dukungan terhadap yang baik. 5) Melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan langsung untuk membuahkan hasil sebagaimana yang mereka programkan semula. 11

12 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih banyak kekurangan yaitu: 1) Dimungkinkan masih ada kelemahan pada alat ukur yang digunakan serta terbatasnya jumlah sampel sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian. 2) Dimungkinkan adanya hasil yang berbeda jika masalah ini diteliti dengan jumlah sampel yang lebih besar. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan kedisiplinan pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 6,849. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N 1) = (36 1) = 35 pada taraf signifikansi 5% = 2,030. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 6,849 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,030. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa: Tidak ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan kedisiplinan pada Siswa 2015/2016 tidak terbukti kebenarannya. Sedangkan hipotesis kerja yang menyatakan bahwa: Ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan kedisiplinan pada Siswa 2015/2016 terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan tata tertib sekolah pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 9,195. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N 1) = (36 1) = 35 pada taraf signifikansi 5% = 2,030. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 9,195 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,030. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa:: Tidak ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan tata tertib sekolah pada 12

13 Siswa 2015/2016 tidak terbukti kebenarannya. Sedangkan hipotesis kerja yang menyatakan bahwa: Ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap peningkatan tata tertib sekolah pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gondangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5%. DAFTAR PUSTAKA Amir Daien Indrakusuma, Evaluasi pendidikan Penilaian Hasil-hasil Belajar, Malang: IKIP Malang. Hari Suwignyo Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Kedisiplinan Belajar Pada Siswa Kelas VIII.D SMP Negeri 41 Gunungpati Semarang Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Bimbingan Dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Sugiyono Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta. Winkel WS Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi 13