PENGARUH PENERAPAN METODE BRAINSTORMING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENERAPAN METODE BRAINSTORMING"

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN METODE BRAINSTORMING TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI KELAS V MATA PELAJARAN IPA TENTANG GAYA SD NEGERI NAYU BARAT II NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Devi Lidiawati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan metode brainstorming terhadap keaktifan belajar siswa di kelas V mata pelajaran IPA tentang Gaya SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surkarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Populasinya adalah kelas V SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surakarta yang berjumlah 28 siswa. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surakarta yang berjumlah 28 siswa dengan teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu angket dan dokumentasi. Angket dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang keaktifan belajar siswa sedangkan dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data tentang nama responden serta RPP yang digunakan oleh guru mengajar. Teknik analisis data dengan paired sample t-test. Berdasarkan dari analisis data, dapat diperoleh hasil thitung = - 10, 211 dibandingkan dengan t tabel dengan db (N-1) = (28-1) = 27 yaitu 2,052 dalam taraf signifikansi 5%. Berarti - t hitung < - t tabel atau -10,211 < -2,052. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan metode brainstorming terhadap keaktifan belajar siswa di kelas V mata pelajaran IPA tentang Gaya SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 5%. Kata Kunci : Metode Brainstorming, Keaktifan Belajar Siswa 1

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran juga menunjukkan bahwa siswa merasa memiliki ikatan dengan sesuatu yang sedang dipelajari. Ikatan yang dimiliki siswa pada materi yang dipelajari ditunjukkan juga dengan siswa tertarik terhadap semua hal yang berhubungan dengan materi tersebut. Siswa tidak hanya mempelajari materi pada saat pembelajaran di kelas tetapi juga di luar kelas. Minat yang tinggi terhadap pembelajaran yang dimiliki siswa akan menjadi langkah awal guru untuk lebih mudah dalam mengarahkan segala potensi yang dimiliki siswanya. Potensi yang dikembangkan secara maksimal akan membuat siswa mampu berprestasi secara maksimal pula. Prestasi yang baik dapat ditunjukkan dengan siswa mampu meraih nilai yang tinggi atau setidaknya melampaui Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dalam setiap evaluasi yang diberikan oleh guru. Hasil belajar yang ditunjukkan oleh siswa dengan memperoleh nilai yang tinggi dapat menggambar bahwa siswa sudah bisa memahami dan menguasai materi. Kurang aktifnya siswa seperti yang dijelaskan diatas ditunjukkan dengan hasil belajar siswa yang tergolong rendah. Menghadapi masalah tersebut perlu adanya tindakan yang dapat mengubah pola pembelajaran sehingga dapat melibatkan siswa lebih aktif. Salah satu solusi yang dapat ditempuh adalah menerapkan suatu metode yang memungkinkan anak dapat menemukan suatu kondisi yang dapat meningkatkan kepercayaan dan keaktifan dalam belajar yang digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran yang sangat menentukan hasil belajar siswa. Berdasarkan kondisi yang ada, solusi yang ditempuh yaitu mencari metode pembelajaran yang efektif yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dan menghasilkan proses pembelajaran yang bermakna. Menurut penelitian dari Novia Setia Nurafriani dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Brainstorming Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ciniru Kabupaten Cirebon Tahun Pelajaran 2011/2012 yang mengemukakan bahwa kegiatan belajar mengajar guru dan peserta didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai objeknya, peserta didik yang seharusnya lebih aktif sedangkan guru menjadi motivator dan fasilitator bagi peserta didik. Salah satu caranya dengan Metode Brainstorming atau yang lebih dikenal dengan metode curah pendapat dalam kegiatan diskusi kelompok kecil. Metode brainstorming, akan melibatkan siswa secara langsung, dan mengalami sendiri proses belajar dan anak dapat mencurahkan gagasan-gagasan yang mereka miliki tanpa ada tekanan, sehingga diharapkan anak akan dapat lebih mudah memahami meteri yang sedang berlangsung. Diharapkan dengan metode brainstorming dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. 2

3 Identifikasi Masalah 1. Keterlibatan atau keaktifan sebagian besar siswa dalam pembelajaran masih kurang. 2. Guru belum menggunakan metode yang bervariasi dalam menyampaikan meteri pembelajaran. Pembatasan Masalah Agar pembahasan masalah dalam penulisan ini tidak meluas dan menyimpang dari pokok permasalahan, maka perlu dibatasi masalahnya pada Pengaruh Penerapan Metode Brainstorming Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Dalam Melaksanakan Tugas Belajarnya, Bertanya Kepada Siswa Lain atau Guru, Melaksanakan Diskusi Kelompok dan Menerapkan Apa Yang Telah Diperoleh Dalam Menyelesaikan Tugas Yang Dihadapinya di Kelas V Mata Pelajaran IPA Tentang Gaya SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Perumusan Masalah Apakah ada atau tidaknya penerapan metode brainstorming terhadap keaktifan belajar siswa di kelas V mata pelajaran IPA tentang gaya SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surakarta tahun pelajaran 2015/2016? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan metode brainstorming terhadap keaktifan belajar siswa di kelas V mata pelajaran IPA tentang gaya SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang penerapan metode brainstorming dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Dapat meningkatkan keaktifan dan keberanian berpendapat dalam proses pembelajaran. b. Bagi Guru Dapat memberikan inovasi dan mengembangkan kreativitas baru dalam praktik pembelajaran melalui metode brainstorming sehingga pembelajaran menarik bagi siswa. c. Bagi Sekolah Dapat memberikan konstribusi kepada sekolah dan kepada guru lain, baik wali kelas maupun guru mata pelajaran untuk mengembangkan metode brainstorming METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Nayu Barat II Nusukan, Kabupaten Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Februari Bentuk dan Strategi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiono, 2009:107). Metode eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent (perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi terkendali. 3

4 Populasi Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pupolasi adalah sasaran penelitian yang mempunyai sifat yang sama. Penelitian ini yang menjadi anggota populasinya adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surakarta. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006:131). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas V SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Banjarsari Surakarta. 3. Teknik Sampling Teknik Sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2012:81). Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen Variabel Independen adalah variabel yang sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas dapat didefinisikan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) Darmawan (2013:109). Variabel independen dalam penelitian ini adalah adalah Metode Brainstorming. 2. Variabel Dependen Adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Menurut Sugiyono (2012:39) menyatakan bahwa variabel dependen sering disebut sebagai output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keaktifan Belajar Siswa. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket Angkat adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Penelitian ini menggunakan metode angket tertutup dimana orang yang menjadi sasaran atau responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan dalam angket tersebut. 2. Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto (2006:231) tidak kalah dengan metode-metode lain yaitu metode dokumentasi. Dokumentasi adalah mencari data mengenai halhal atau variabel yang berupa catatan, transkip nilai, buku, surat kabar, majalah, notulen, agemda, RPP, dan sebagainya. Berdasarkan pendapat tersebut peneliti menggunakan metode dokumentasi yaitu daftar nama siswa kelas V dan RPP mata Pelajaran IPA kelas V. 4

5 Uji Coba Instrumen/ Validitas Data 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, sehingga sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang diinginkan (Suharsimi Arikunto, 2010:211). Menurut (Sugiyono, 2006:168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Berkenaan dengan isi dan format dari instrumen sehingga instrumen telah mengukur hal yang ingin diukur, dan butir-butir pertanyaan telah mewakili aspekaspek yang akan diukur. Untuk mengukur valid tidaknya item angket dalam penelitian ini digunakan rumus product moment sebagai berikut: N XY ( X)( Y) rx = {N X 2 ( X) 2 }{N Y 2 ( Y) 2 } Suharsimi Arikunto (2010: 213) Keterangan : r : Koefisien korelasi X dan xy Y N : Jumlah responden X : Sigma atau jumlah X (skor butir) X 2 : Sigma X kuadrat Y : Sigma Y (skor total ) Y 2 : Sigma Y kuadrat XY : Jumlah perkalian antara X dan Y Selain menggunakan rumus di atas, peneliti juga menggunakan bantuan software SPSS seri 16. Tujuannya adalah untuk mengetahui uji validitas, apakah ada perbedaan jika dihitung secara manual dengan data yang dihitung menggunakan bantuan software SPSS seri 16. Adapun kriteria yang dijadikan patokan untuk menentukan apakah item itu valid atau tidak adalah sebagai berikut: apabila rhitung > r tabel maka item instumen dinyatan valid, sedangkan apabila r hitung < r tabel maka dikatakan bahwa item instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik dan yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:221) reliabilitas menunjuk pada tingkat keteradalan sesuatu. Reliabilitas artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan. Uji reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2010:354). Untuk menguji reliabilitas digunakan rumus belah dua dan Spearman-Brown sebagai berikut: (Suharsimi Arikunto, 2007:93) Keterangan : = Korelasi antara skor skor setiap belahan soal = Koefisien reliabilitas soal Untuk mengetahui kriteria reliabilitas soal, maka hasil perhitungan r11 di atas kemudian dikonsultasikan dengan tabel 5

6 interpretasi koefisien korelasi dari Sugiyono (2009:257) sebagai berikut: Tabel Intepretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas. BESARNYA NILAI INTEPRETASI Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : Sangat tinggi : Tinggi : Cukup : Rendah : Sangat rendah 3. Hasil Uji Coba Instrumen a. Hasil Uji Validitas Dari 40 item pertanyataan tentang uji coba angket tentang keaktifan belajar siswa ternyata terdapat 9 item yang tidak valid, dan 1 item tidak digunakan, sehingga 10 item tersebut dibuang atau tidak dapat digunakan. Diketahui bahwa dari 40 item pernyataan mengenai keaktifan belajar siswa, yang valid sebanyak 31 item, dan yang tidak valid 9 yaitu item nomor 1, 5, 9, 11, 12, 19, 25, 34, 37, dan item nomor 30 tidak digunakan. Item pernyataan yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keaktifan belajar siswa sebanyak 30 item pernyataan. Untuk mengetahui hasil keseluruhan item pernyataan yang diuji cobakan penelitian (lihat lampiran halaman 66). b. Hasil Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas variabel keaktifan belajar siswa dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Selanjutnya dicari dengan menggunakan rumus Spermn Brown. Dari hasil analisis diperoleh koefisiean reliabilitas= 0, 918. Sehingga angket tersebut masuk dalam kategori antara 0,800 sampai dengan 1,000 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Dapat dilihat pada lampiran halaman 73. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data bedasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2014:199). Setelah data terkumpul terutama data yang diperlukan dalam menganalisis data ini, penulis menggunakan analisis data rumus paired sample t-test: t = MD d² N(N 1) Keterangan : t = t-test ( Fadjri, 2012:47 ) 6

7 d 2 = Deviasi individual dari MD d.b = derajat kebebasan MD = Mean defferences atau perbedaan dua mean N = Jumlah subyek HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis Dari hasil analisis data yang dianalisis dengan menggunakan t-tes diperoleh hasil nilai t hitung sebesar - 10,211. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel dengan d.b = (N-1) = (28-1) =27 pada taraf signifikansi 5% = - 2,052, atau diperoleh hasil t hitung = - 10, 211 < - t tabel - 2,052 pada taraf signifikanis 5%. Hal tersebut didasarkan pada pengambilan keputusan berdasarkan taraf signifikansi t hitung < - t tabel jadi H0 ditolak dan Ha diterima (Dwi Prayito, 2010:108). Serta penentuan pengambilan keputusannya jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak (Wiratna Sujarweni, 2014:103). Signifikansi perhitungan t test yang diperoleh 0,000. Jadi dapat dibandingan bahwa 0,000 < 0,05, adapun hipotesis nihil dan hipotesis alternatif sebagai berikut: Ho : Tidak ada pengaruh keaktifan belajar siswa antara sebelum dan sesudah penerapan metode brainstorming. Ha : Ada pengaruh keaktifan belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan metode brainstorming. Dengan demikian H0 ditolak, karena signifikansi perhitungan t test 0,000 < 0,05 maka hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh penerapan metode brainstorming terhadap keaktifan belajar siswa di kelas V SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surakarta mata pelajaran IPA tentang gaya tahun pelajaran 2015/2016 diterima kebenarannya pada taraf signifikansi 5%. Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas dapat diterima dengan baik, pada taraf signifikansi 5% bahwa Adanya Pengaruh Penerapan Metode Brainstorming Terhadap Keaktifan Belajar Siswa di Kelas V Mata Pelajaran IPA Tentang Gaya SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil analisis data penelitian ini dapat dijelaskan bahwa metode brainstorming memberikan peranan penting dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas V mata pelajaran IPA tentang gaya SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surakarta. Hal ini diperkuat dengan penelitian dari Wulandari, Endah dan Priyantini dalam Unnes Journal of Biology Education yang menyimpulkan bahwa metode brainstorming berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi hama dan penyakit pada tumbuhan di kelas VIII SMPN 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 Ungaran. Aktivitas siswa menunjukkan skor sebesar 88,90% (sangat aktif) dan hasil belajar siswa menunjukkan nilai rata-rata sebesar 8,0. Hasil penelitian saya ini dapat dijelaskan bahwa keaktifan belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Peran siswa secara individu maupun kelompok dapat berpartisipasi secara aktif, siswa berani bertanya, mengajukan pendapat, serta mengungkapkan alasan-alasan atas jawaban yang telah dikemukakan berdasarkan pertanyaan dari guru, dan 7

8 interaksi pembelajaran berjalan dengan lancar dengan bimbingan kelas oleh guru. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Warsono dan Hariyanto (2012:10). Peran siswa dalam pembelajaran aktif yaitu dapat belajar secara individual maupun kelompok, berani bertanya, serta berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Setelah diterapkan metode brainstorming dari guru mata pelajaran IPA tetang Gaya, siswa merasa terdorong untuk belajar, berani mengajukan dan menjawab peratanyaan meskipun awalnya siswa merasa takut dan malu. Setelah adanya pendampingan dari guru kepercayaan siswa mulai terlihat, dengan demikian muncul suasana belajar yang baik antara guru dan siswa. Suasana brainstorming mata pelajaran IPA materi gaya menjadikan anak merasa bebas berpendapat, melatih siswa berfikir cepat dan logis, adanya stimulus untuk siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan materi gaya yang telah diberikan oleh guru. Kemudian siswa yang kuraang aktif mendapat bantuan bantuan dari teman dan guru, serta meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran. Pembelajaran dengan brainstorming dapat dijadikan sebagai tanya jawab disertai diskusi terbimbing untuk merangkum pendapat mengenai pemecahan masalah dengan menyenangkan. Anak anak aktif berfikir untuk menyatakan pendapat, merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat, siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari guru dan temannya, dan terlihat anak merasa bebas dan gembira. Berdasarkan uraian tadi sesuai dengan kelebihan-kelebihan metode brainstorming menurut Rosetiyah (2008:75). Proses pembelajaran brainstorming menekankan kepada transfer of values atau transfer nilai. Nilai yang dimaksud adalah nilai-nilai karakter secara luas, salah satunya adalah rasa ingin tahu. Pembelajaan aktif merupakan upaya penanaman nilai-nilai tannggung jawab, membentuk karakter siswa menghargai pendapat, terbuka dan mengeksplorasi nilai-nilai dan sikap yang berkenaan dengan materi pembelajaran, hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bonwell (1995) dalam Suyadi (2013:36). Melalui penerapan metode brainstorming keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal: 1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, 2) bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi, 3) melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, 5) kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas yang dihadapi dalam kehidupan sehari- hari. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan t-tes diperoleh hasil nilai t hitung sebesar - 10, 211. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel dengan db = (N-1) = (28-1) = 27 pada taraf signifikansi 5% = - 2,052. Diperoleh hasil t hitung = -10,211 kemudian dibandingkan dengan t tabel = -2,052. Berarti - t hitung < - t tabel atau - 10,211 < -2,052. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa: ada pengaruh penerapan metode 8

9 brainstorming terhadap keaktifan belajar siswa di kelas V mata pelajaran IPA tentang Gaya SD Negeri Nayu Barat II Nusukan Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 diterima kebenarannya pada taraf signifiknsi 5%. Saran 1. Kepada Guru Hendaknya guru menerapkan metode yang bervariasi khusunya metode brainstorming untuk dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dikelas. Dengan bimbingan dan arahan dari guru, siswa menjadi percaya dan berani mengeluarkan pendapat dalam menjawab soal dan berdiskusi. Guru sebaiknya juga mengeksplorasi bakat dan minta siswa sesuai dengan kebiasaan positif siswa di kelas. 2. Kepada Siswa Diharapkan siswa mampu belajar dengan metode brainstorming melalui diskusi kelompok ataupun secara individu. Metode brainstorming dapat melatih mental siswa dalam berpendapat dan menjawab pertanyaan guru dengan logis sesuai konteks mata pelajaran yang disampaikan guru. Keaktifan belajar siswa sehingga akan memotivasi diri sendiri untuk selalu merasa optimis dan dapat bersaing dengan teman teman guna mendapatkan nilai terbaik serta meningkatkan partisipasi kelas yang menyenagkan. 3. Kepada Orang Tua Siswa Hendaknya orang tua siswa dapat memberikan dukungan dan nasehat-nasehat untuk membantu anaknya dalam meningkatkan keaktifan belajar sehingga dapat termotivasi dan mendapatkan hasil atau nilai yang terbaik di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Darmawan Metode Penelitian Kuantitatif. Banung: PT Remaja Rosdakarya Offest. Dwi Prayitno, Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS Dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Yogyakarta: Gava Media Fadjeri Statistik I. Surakarta:FKIP UNISRI. Novia Setia Nurafriani Pengaruh Metode Pembelajaran Brainstorming Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Matematika. Cirebon: FKIP IAIN Roestiyah Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta., Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung:Alfabeta., Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & D. Bandung:Alfabeta., Metode Penelitian Kombimasi. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan 9

10 Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.,2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.,2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Suyadi Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Rosdakarya. Warsono dan Hariyanto Pembelajaran Aktif. Bandung: Rosdakarya. Wiratna Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press Wulandari, Peniati, Widyaningrum Pengaruh Penerapan Metode Brainstorming Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hama Dan Penyakit Pada Tumbuhan Di SMP N 1 Ungaran Unnes Journal of Biology Education. 3(2):

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP PEMILIHAN KARIR (CAREER CHOICE) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Oleh : Ahmad Roni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENGURANGAN RASA INFERIORITAS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GEMOLONG TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENGURANGAN RASA INFERIORITAS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GEMOLONG TAHUN PELAJARAN PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENGURANGAN RASA INFERIORITAS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GEMOLONG TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Afif Wahyu Nurputra. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Ice breaking, Motivasi diri siswa dalam mengikuti pelajaran. matematika

ABSTRAK. : Ice breaking, Motivasi diri siswa dalam mengikuti pelajaran. matematika ABSTRAK Noer Haryati. PENGARUH ICE BREAKING TERHADAP MOTIVASI DIRI SISWA DALAM MENGIKUTI PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP N 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.Skripsi. Surakarta: Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Pemahaman Konsep, Alat Peraga Dakon Matematika.

ABSTRAK. Kata kunci : Pemahaman Konsep, Alat Peraga Dakon Matematika. PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA DAKON MATEMATIKA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SUMBER III NO. 162 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh : Anif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS VIIe SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: TIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini adalah penelitian quasi-eksperimen yang menggunakan nonequivalent model grup kontrol. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel. Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: DWI ROHMA NPM. 12500037 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN bebas. Adapun variabel dalam penelitian yang berjudul Studi korelasi antara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian kuantitatif adalah penelitian berupa angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Menurut ragam penelitian ditinjau dari bidangnya, penelitian ini termasuk dalam bidang penelitian akademis atau pendidikan. Ditinjau dari tempatnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III MI Darun Najah Ngemplak Kidul Pati. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: WAHYU SURYO WIDIYANTORO NPM. 12500034 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2015. Adapun tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Kata variabael berasal dari bahasa Inggris menurut anas (1987), variable yang berarti ubahan, faktor tak tetap atau gejala yang dapat diubah-ubah. 1 Secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN OUTBOND

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN OUTBOND PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN OUTBOND TERHADAP RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 23 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh : Tutik Wahyuningrum ABTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Peneliti memilih lokasi penelitian di SMP Negeri 1 yang terletak di Jl. Bhayangkari 368 desa Juwet Kenongo, kecamatan Porong kabupaten Sidoarjo. Telp.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009.

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009. 28 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Korelasi. Sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:270): Metode Penelitian Korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

BAB III METODE PENELITIAN. terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 8 kelas dengan jumlah 192 siswa. B.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain 23 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta, terletak di Jalan Monginsidi nomor 40 Banjarsari, Surakarta. Pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN X O BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini berdesain One-Shot Case Study. yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLE PLAYINGTERHADAP KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : KHOIRUNNISA NPM 12500042 JURNAL SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunaan analisis data kuantitatif. Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Materi Persegi, Persegi Panjang dan Jajargenjang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pijakan dari serangkaian pelaksanaan kegiatan dalam penelitian. Memilih

BAB III METODE PENELITIAN. pijakan dari serangkaian pelaksanaan kegiatan dalam penelitian. Memilih BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian memerlukan sebuah pendekatan yang digunakan sebagai pijakan dari serangkaian pelaksanaan kegiatan dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai dari variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang sangat penting karena metode dapat menentukan salah benarnya proses suatu penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. 29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270). Metode korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang data penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu mengumpulkan data langsung dari lokasi penelitian. Dalam

Lebih terperinci

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 September sampai 31 Oktober 2014.

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 September sampai 31 Oktober 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan pada penelitian kali ini adalah penelitian kuantitatif dan berjenis eksperimen. Penelitian kuantitaif merupaka perhitungan statistik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Menurut Sugiyono (2012: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

III. METODE PENELITIAN. Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Menurut Sugiyono (2012: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. 3.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan pendapat Sumadi Suryabrata (2006:82) bahwa : Metode penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dumai pada semester genap tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam pembelajaran pengaruhnya terhadap prestasi belajar PAI di SD Pabeyan Tambakboyo Tuban adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian Kuantitatif merupakan kegiatan penelitian yang sistematis, terencana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2010: 4) penelitian korelasi atau penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan statistik inferensial, yaitu tehnik statistik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET DENGAN POLA KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM KELUARGA PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : MASYITHOH PUTRI PERTIWI 12500041 ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: GERYSA DIMAS BARUNA NPM. 12500093 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian eksperimen ini, peneliti dapat melakukan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian seringkali disebut juga metodologi, adalah cara-cara untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Menurut Sugiyono metode penelitian pendidikan dapat diartikan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Margono (1997: 105) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) kuantitatif. Pada dasarnya penelitian ini mengunakan pendekatan deduktifinduktif,

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP N 1 JATEN KARANGANYAR KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci