PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JULI 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2016

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Bulan September 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JULI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JULI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN MARET 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2017

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2017 SEBESAR 101,32

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016 SEBESAR 104,57

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 SEBESAR 104,23

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2016 SEBESAR 103,21

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2016 SEBESAR 105,26

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 105,47

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2016 SEBESAR 102,57

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2017

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2016 SEBESAR 102,90

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2017 SEBESAR

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2015

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2017 SEBESAR 101,64

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2015

BERITA RESMI STATISTIK

2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2014

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Bulan Oktober 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016 TURUN -0,90 PERSEN

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2011

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN MARET 2017 TURUN -0,03 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN OKTOBER 2016 TURUN -0,27 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN DESEMBER 2016 TURUN -0,11 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN MEI 2017 TURUN -0,26 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA APRIL 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOPEMBER 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2017 NAIK 0,60 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2012 SEBESAR 117,59

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN JULI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2015

Transkripsi:

No. 53/08/33/Th.XI, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JULI 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) JULI 2017 SEBESAR 100,22 ATAU NAIK 0,67 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah bulan Juli 2017 mengalami kenaikan 0,67 persen, yaitu dari posisi 99,55 menjadi 100,22. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih tinggi dibandingkan dengan perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen, dari posisi 127,94 pada bulan Juni menjadi 128,64 pada bulan Juli 2017. Sedangkan Ib mengalami penurunan sebesar 0,13 persen, dari posisi 128,53 pada bulan Juni menjadi 128,36 pada bulan Juli 2017. Dari lima sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, tiga sub sektor mengalami kenaikan indeks yaitu : sub sektor Tanaman Pangan naik 0,42 persen, sub sektor Hortikultura naik 1,54 persen dan sub sektor Peternakan naik 0,74 persen. Sedangkan dua sektor lainnya mengalami penurunan indeks yaitu : sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,06 persen dan sub sektor Perikanan turun 0,05 persen. Secara umum, indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan indeks sebesar 0,54 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu dari posisi 127,94 menjadi 128,64. Kenaikan It dipengaruhi oleh kenaikan It pada tiga sub sektor, yaitu : sub sektor Tanaman Pangan naik 0,25 persen, sub sektor Hortikultura naik sebesar 1,41 persen dan sub sektor Peternakan naik sebesar 0,68 persen. Sedangkan dua sub sektor lainnya mengalami penurunan indeks yaitu sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,20 persen dan sub sektor Perikanan turun sebesar 0,15 persen. Indeks harga yang dibayar petani pada bulan Juli 2017 mengalami penurunan sebesar 0,13 persen bila dibandingkan dengan bulan Juni 2017 yaitu dari posisi 128,53 menjadi 128,36. Penurunan itu dipengaruhi oleh penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,20 persen. Sedangkan Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 0,52 persen atau dari posisi 106,88 menjadi 107,44 dibanding NTUP bulan sebelumnya. Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan atau terjadi deflasi perdesaan sebesar 0,20 persen. Deflasi terjadi disebabkan penurunan pada kelompok Bahan Makanan sebesar 0,59 persen dan kelompok Sandang turun sebesar 0,39 persen. Sedangkan kelompok harga yang mengalami kenaikan terjadi pada kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,26 persen, kelompok Perumahan sebesar 0,06 persen, kelompok Kesehatan sebesar 0,12 persen, kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,09 persen dan kelompok Transportasi dan Komunikasi naik sebesar 0,05 persen. Dari 33 provinsi di Indonesia, perubahan NTP Juli terhadap NTP Juni 2017 ternyata sangat beragam. Kenaikan indeks NTP terjadi di 10 provinsi, sedangkan 23 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 0,89 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu sebesar 1,40 persen. 1

1. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah ilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan penambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Atau sebaliknya, apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan para petani. Semakin tinggi nilai NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung di 33 provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di wilayah Jawa Tengah pada bulan Juli 2017, NTP Jawa Tengah mengalami kenaikan indeks 0,67 persen dibanding NTP Juni 2017 yaitu dari posisi 99,55 menjadi 100,22. Besarnya indeks NTP tersebut disebabkan karena perubahan indeks harga produk pertanian yang diterima petani lebih tinggi dibanding dengan perubahan indeks harga barang dan jasa yang dibayar petani. Gambar 2 Perubahan NTP Jawa Tengah per Subsektor Juni - Juli 2017(2012 = 100) 1.80 1.60 1.40 1.20 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 0.00-0.20 0.42 1.54 0.74-0.06-0.05 TP Horti TPR Ternak Ikan Perikanan turun sebesar 0,05 persen. Gambar 1 NTP Jawa Tengah Junii-Juni 2017 (2012 = 100) 100.40 100.00 99.60 99.20 98.80 98.40 98.00 97.60 97.20 96.80 96.40 96.00 Kenaikan NTP pada bulan Juli 2017 juga disebabkan oleh kenaikan pada tiga sub sektor yaitu NTP sub sektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,42 persen, NTP sub sektor Hortikultura naik sebesar 1,54 persen dan NTP sub sektor Peternakan naik sebesar 0,74 persen. Sedangkan yang mengalami penurunan yaitu NTP sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,06 persen dan NTP sub sektor 99.55 Juni Juli 100.22 2. Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga yang beragam dari komoditas pertanian yang dihasilkan petani. 2

124.46 123.55 129.66 129.92 124.77 124.39 131.49 139.27 129.74 138.99 Pada Juli 2017, secara umum It mengalami kenaikan indeks yang cukup signifikan sebesar 0,54 persen dibandingkan dengan It Juni 2017 yaitu: dari 127,94 menjadi 128,64. Kenaikan It dipengaruhi oleh kenaikan It pada tiga sub sektor, yaitu : sub sektor Tanaman Pangan naik 0,25 persen, sub sektor Hortikultura naik sebesar 1,41 persen dan sub sektor Peternakan naik sebesar 0,68 persen. Sedangkan dua sub sektor lainnya mengalami penurunan indeks yaitu sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,20 persen dan sub sektor Perikanan turun sebesar 0,15 persen. Gambar 3 Indeks Yang Diterima Petani Jawa Tengah per Subsektor dan Perubahannya Juni Juli 2017 (2012 = 100) 140.00 Juni Juli 135.00 130.00 125.00 120.00 115.00 TP Horti TPR Ternak Ikan 3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) Gambar 4 elalui Indeks Harga yang Dibayar Perubahan Indeks Yang Dibayar Petani Jawa Tengah per sub sektor Juni - Juli 2017 (2012 = 100) Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya 0.00 TP Horti TPR Ternak Ikan -0.02 petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat -0.04-0.06-0.07 perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang -0.08-0.09-0.10 diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. -0.12-0.13-0.14-0.14 Pada Juli 2017, Ib tercatat turun sebesar 0,13 persen bila -0.17-0.16-0.18 dibandingkan Juni 2017, yaitu dari 128,53 menjadi 128,36. Penurunan Ib terjadi pada semua sub sektor penyusun NTP yaitu: Ib sub sektor Tanaman Pangan turun 0,17 persen, Ib sub sektor Hortikultura turun 0,13 persen, Ib sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,14 persen, Ib sub sektor Peternakan turun 0,07 persen dan Ib sub sektor Perikanan turun 0,09 persen. 4. NTP Sub Sektor a. Sub sektor Tanaman Pangan (NTPP) Tabel 1 NTP Subsektor Tanaman Pangan Jawa Tengah dan Perubahannya Juni-Juli 2017 (2012 = 100) ada bulan Juli 2017 NTPP mengalami kenaikan indeks sebesar 0,42 persen. Kenaikan NTPP disebabkan karena kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 0,25 persen, lebih tinggi dibandingkan penurunan indeks yang dibayar petani sebesar 0,17 persen. Penurunan Ib disebabkan oleh turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,24 persen. Sementara Indeks Biaya Produksi dan No Rincian Juni'17 Juli'17 Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen. (2) (1) (3) (4) (5) I. Indeks Diterima Petani 124.46 124.77 0.25 1. Padi 113.36 113.55 0.17 2. Palawija 154.15 154.80 0.42 II. Indeks Dibayar Petani 131.90 131.67-0.17 1. Konsumsi Rumah Tangga 134.47 134.14-0.24 2. BPPBM 125.18 125.23 0.04 III. Nilai Tukar Petani 94.36 94.76 0.42 3

b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Tabel 2 NTP Subsektor Hortikultura Jawa Tengah dan Perubahannya Juni-Juli 2017 (2012 = 100) No Rincian Juni'17 Juli'17 (1) (2) (3) (4) (5) I. Indeks Diterima Petani 129.66 131.49 1.41 1. Sayur-sayuran 112.07 113.84 1.57 2. Buah-buahan 151.32 153.22 1.26 3. Tanaman Obat 125.18 127.11 1.53 II. Indeks Dibayar Petani 130.10 129.94-0.13 1. Konsumsi Rumah Tangga 134.95 134.67-0.21 2. BPPBM 118.64 118.75 0.09 III. Nilai Tukar Petani 99.66 101.19 1.54 ilai Tukar Petani subsektor Hortikultura (NTPH) pada Juli 2017 dilaporkan terjadi kenaikan indeks sebesar 1,54 persen. Hal ini terjadi karena indeks yang diterima petani yang mengalami kenaikan sebesar 1,41 persen, lebih tinggi dibanding penurunan indeks yang dibayar petani, dimana Ib mengalami penurunan sebesar 0,13 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh perubahan indeks harga pada kelompok sayursayuran naik sebesar 1,57 persen, kelompok buah-buahan naik 1,26 persen dan kelompok tanaman obat naik sebesar 1,53 persen. Penurunan Ib disebabkan oleh penurunan indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,21 persen. Sedangkan untuk indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,09 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) ada Juli 2017 NTPR mengalami penurunan indeks sebesar 0,06 persen. Hal ini disebabkan oleh penurunan indeks yang diterima petani sebesar 0,20 persen, lebih rendah dibanding penurunan indeks yang dibayar petani sebesar 0,14 persen. Penurunan pada Ib terjadi karena turunnya indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,15 persen dan turunnya Biaya Produksi Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,12 persen. Tabel 3 NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat dan Perubahannya Juni-Juli 2017 (2012 = 100) No Rincian Juni'17 Juli'17 (2) (1) (3) (4) (5) I. Indeks Diterima Petani 139.27 138.99-0.20 1. T PR 139.27 138.99-0.20 II. Indeks Dibayar Petani 129.49 129.31-0.14 1. Konsumsi Rumah Tangga 134.50 134.30-0.15 2. BPPBM 119.99 119.84-0.12 III. Nilai Tukar Petani 107.55 107.49-0.06 d. Subsektor Peternakan (NTPT) TP sub sektor Peternakan pada bulan Juli 2017 dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 0,74 persen. Kenaikan ini terjadi karena Indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,68 persen dibandingkan dengan Indeks harga yang dibayar petani yang turun sebesar 0,07 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh naiknya indeks harga 3 kelompok sub sektor Peternakan yaitu: kelompok Ternak Besar naik sebesar 0,95 persen, kelompok Ternak Kecil naik sebesar 0,05 persen, kelompok Hasil Ternak naik sebesar 1,33 persen. Sedangkan kelompok Unggas mengalami penurunan Tabel 4 NTP Subsektor Peternakan Jawa Tengah dan Perubahannya Juni-Juli 2017 (2012 = 100) No Rincian Juni'17 Juli'17 (1) (2) (3) (4) (5) I. Indeks Diterima Petani 123.55 124.39 0.68 1 T ernak Besar 129.39 130.62 0.95 2 T ernak Kecil 105.15 105.21 0.05 3 Unggas 127.46 127.03-0.34 4 Hasil Ternak 121.19 122.80 1.33 II. Indeks Dibayar Petani 122.42 122.34-0.07 1. Konsumsi Rumah Tangga 134.80 134.56-0.18 2. BPPBM 114.14 114.17 0.02 III. Nilai Tukar Petani 100.92 101.68 0.74 4

sebesar 0,34 persen. Sementara itu, penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan karena turunnya indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,18 persen. Sedangkan Biaya Produksi Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen. e. Subsektor Perikanan (NTN) ada bulan Juli 2017, NTN mengalami penurunan indeks sebesar 0,05 persen. Penurunan indeks NTN ini disebabkan karena indeks yang diterima petani turun sebesar 0,15 persen, lebih rendah dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani yang mengalami penurunan sebesar 0,09 persen. Tabel 5 Penurunan yang terjadi pada It disebabkan oleh NTP Subsektor Perikanan Jawa Tengah dan perubahan indeks harga pada kelompok Perikanan Perubahannya Juni-Juli 2017 (2012 = 100) Budidaya yang turun 0,56 persen. Sedangkan untuk No Rincian Juni'17 Juli'17 kelompok Perikanan Budidaya mengalami kenaikan sebesar 1,55 persen. Penurunan pada Ib disebabkan (1) I. (2) Indeks Diterima Petani (3) 129.92 (4) 129.74 (5) -0.15 karena turunnya IKRT sebesar 0,20 persen. Sedangkan BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen. 1 T angkap 140.39 142.56 1.55 2 Budidaya 127.59 126.88-0.56 II. Indeks Dibayar Petani 126.82 126.71-0.09 1. Konsumsi Rumah Tangga 136.11 135.84-0.20 2. BPPBM 114.52 114.60 0.07 III. Nilai Tukar Petani 102.44 102.39-0.05 5. NTUP Sub Sektor ilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Tabel 6 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor, dan Persentase Perubahannya, Juli 2017 (2012=100) Sub Sektor Juni'17 Juli'17 (1) (2) (3) (4) 1.Tanaman Pangan 99.42 99.63 0.21 2.Hortikultura 109.28 110.73 1.32 3. Tanaman Perkebunan R 116.07 115.98-0.07 4.Peternakan 108.24 108.95 0.65 5. Perikanan 113.46 113.21-0.22 a. Tangkap 122.65 124.20 1.26 b. Budidaya 111.41 110.75-0.59 Jawa Tengah 106.88 107.44 0.52 Pada Juli 2017 terjadi kenaikan NTUP sebesar 0,52 persen dari posisi 106,88 menjadi 107,44. Kenaikan NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP pada tiga sub sektor yaitu sub sektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,21 persen, sub sektor Hortikultura naik 1,32 persen, sub sektor Peternakan naik sebesar 0,65 persen. Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan adalah sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,07 persen dan sub sektor Perikanan turun sebesar 0,22 persen. 5

6. Indeks Harga Konsumen Perdesaan Tabel 7 IHK Perdesaan Jawa Tengah dan Perubahannya (%) Juni-Juli 2017 (2012 = 100) erubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga Rincian Juni'17 Juli'17 (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/ deflasi di wilayah (1) (2) (3) (4) perdesaan. Pada Juli 2017, Indeks Konsumsi Rumah Konsumsi Rumah Tangga 134.71 134.44-0.20 Tangga (IKRT) atau IHK di daerah perdesaan di Provinsi a. Bahan Makanan 149.91 149.02-0.59 Jawa Tengah mengalami penurunan atau terjadi deflasi b. Makanan Jadi 127.34 127.67 0.26 c. Perumahan 128.71 128.79 0.06 sebesar 0,20 persen. Deflasi dipicu oleh turunnya d. Sandang 127.98 127.48-0.39 kelompok Bahan Makanan turun sebesar 0,59 persen dan e. Kesehatan 119.90 120.04 0.12 kelompok Sandang turun sebesar 0,39 persen. Sedangkan f. Pendidikan, Rekreasi & 113.53 113.64 0.09 g. Transportasi dan Komun 121.75 121.81 0.05 kelompok harga yang mengalami kenaikan yaitu kelompok Makanan Jadi naik sebesar 0,26 persen, kelompok Perumahan naik sebesar 0,06 persen, kelompok Kesehatan naik sebesar 0,12 persen, kelompok Pendidikan, rekreasi dan Olahraga naik sebesar 0,09 persen dan kelompok Transportasi dan Komunikasi naik sebesar 0,05 persen 7. Perbandingan Antar Provinsi ari 33 provinsi yang dilaporkan, perubahan NTP Juli terhadap NTP Juni 2017 ternyata sangat beragam. Kenaikan nilai NTP terjadi di 10 provinsi, dan 23 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi Juli 2017 terjadi di Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 0,89 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi pada Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu sebesar 1,40 persen. Tabel 8 NTP 33 Provinsi dan Persentase Perubahannya (%) Juni-Juli 2017 (2012 = 100) No Provinsi Perub Juli '17 thd Juni'17 (%) (1) (2) (3) (4) (5) 1 JATIM 103.00 103.91 0.89 2 NTT 101.20 101.96 0.74 3 JATENG 99.55 100.22 0.67 4 BABEL 94.44 95.03 0.63 5 KALBAR 94.71 95.26 0.58 6 YOGYAKARTA 102.59 102.92 0.32 7 SUMSEL 92.77 93.01 0.27 8 JAMBI 98.75 99.00 0.26 9 PAPUA BARAT 100.03 100.20 0.17 10 JABAR 104.46 104.48 0.02 11 SULUT 92.40 92.32-0.08 12 KALTIM 96.29 96.20-0.09 13 DKI 97.49 97.32-0.17 14 SULBAR 104.65 104.42-0.22 15 MALUKU 101.07 100.85-0.22 16 KEPRI 96.99 96.73-0.27 17 NAD 94.72 94.45-0.29 18 BALI 104.49 104.14-0.33 19 SULSEL 100.54 100.18-0.36 20 MALUKU UTARA 101.01 100.57-0.43 21 LAMPUNG 104.18 103.57-0.59 22 BANTEN 100.19 99.60-0.59 23 KALSEL 96.06 95.47-0.61 24 NTB 105.09 104.44-0.61 25 PAPUA 95.04 94.43-0.64 26 KALTENG 97.19 96.48-0.73 27 SUMBAR 96.66 95.82-0.87 28 SULTENG 93.84 93.02-0.87 29 BENGKULU 93.30 92.39-0.97 30 SUMUT 99.54 98.47-1.07 31 RIAU 102.59 101.25-1.31 32 GORONTALO 105.22 103.79-1.35 33 SULTRA 94.38 93.06-1.40 6

TABEL 9 NTP PER SUB SEKTOR JAWA TENGAH BULAN JUNI - JULI 2017 Tanaman Pangan Hortikultura Tanaman Perkebunan Rakyat Peternakan Perikanan Jawa Tengah Rincian Perub Juli'17 thd Juni17 (%) Perub Juli'17 thd Juni17 (%) Perub Juli'17 thd Juni17 (%) Perub Juli'17 thd Juni17 (%) Perub Juli'17 thd Juni17 (%) Perub Juli'17 thd Juni17 (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) I. Indeks Diterima Petani 124.46 124.77 0.25 129.66 131.49 1.41 139.27 138.99-0.20 123.55 124.39 0.68 129.92 129.74-0.15 127.94 128.64 0.54 II. Indeks Dibayar Petani 131.90 131.67-0.17 130.10 129.94-0.13 129.49 129.31-0.14 122.42 122.34-0.07 126.82 126.71-0.09 128.53 128.36-0.13 1. Konsumsi Rumah Tangga 134.47 134.14-0.24 134.95 134.67-0.21 134.50 134.30-0.15 134.80 134.56-0.18 136.11 135.84-0.20 134.71 134.44-0.20 a. Bahan Makanan 150.69 149.64-0.70 149.31 148.46-0.57 148.63 147.98-0.44 149.79 148.95-0.56 154.54 153.64-0.58 149.91 149.02-0.59 b. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan T embakau 127.42 127.73 0.24 127.57 127.87 0.24 127.39 127.74 0.28 127.11 127.47 0.29 126.47 126.78 0.24 127.34 127.67 0.26 c. Perumahan 128.20 128.26 0.05 128.18 128.26 0.06 128.07 128.15 0.07 130.31 130.40 0.08 128.12 128.17 0.04 128.71 128.79 0.06 d. Sandang 127.05 126.55-0.40 128.18 127.71-0.37 129.10 128.57-0.41 128.42 127.93-0.38 126.49 125.97-0.41 127.98 127.48-0.39 e. Kesehatan 121.99 122.13 0.12 118.61 118.76 0.13 118.71 118.85 0.12 118.92 119.06 0.12 122.44 122.65 0.17 119.90 120.04 0.12 f. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga 113.28 113.40 0.11 113.91 114.05 0.13 112.52 112.56 0.04 113.78 113.87 0.08 117.01 117.23 0.19 113.53 113.64 0.09 g. Transportasi dan Komunikasi 119.38 119.44 0.05 122.90 122.97 0.06 121.66 121.71 0.04 122.23 122.28 0.05 136.89 136.90 0.01 121.75 121.81 0.05 2. BPPBM 125.18 125.23 0.04 118.64 118.75 0.09 119.99 119.84-0.12 114.14 114.17 0.02 114.52 114.60 0.07 119.71 119.74 0.02 a. Bibit 129.98 129.79-0.15 115.05 114.97-0.06 105.99 105.51-0.46 114.56 114.17-0.34 112.88 112.78-0.09 118.26 118.00-0.22 b. Pupuk dan Obat-obatan 112.03 111.99-0.04 113.57 113.56-0.01 109.89 110.16 0.24 109.97 110.19 0.20 113.77 113.75-0.02 111.57 111.65 0.07 c. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 124.52 124.50-0.02 123.84 123.94 0.08 112.64 112.56-0.07 114.57 114.54-0.03 116.23 116.46 0.20 119.70 119.70 0.00 d. T ransportasi 137.78 138.05 0.19 113.12 113.26 0.13 125.59 125.01-0.46 119.34 119.39 0.04 118.37 118.23-0.12 124.82 124.86 0.03 e. Penambahan Barang Modal 121.28 121.48 0.17 120.93 121.07 0.12 122.17 121.01-0.95 114.89 114.95 0.05 115.46 115.26-0.17 119.55 119.47-0.06 f. Upah Buruh 133.86 133.97 0.08 124.14 124.48 0.27 130.66 130.69 0.02 124.35 124.35 0.00 116.46 116.96 0.43 128.18 128.31 0.10 III. Nilai Tukar Petani 94.36 94.76 0.42 99.66 101.19 1.54 107.55 107.49-0.06 100.92 101.68 0.74 102.44 102.39-0.05 99.55 100.22 0.67 IV. Nilai Tukar Usaha Pertanian 99.42 99.63 0.21 109.28 110.73 1.32 116.07 115.98-0.07 108.24 108.95 0.65 113.46 113.21-0.22 106.88 107.44 0.52 7

B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH JULI 2017 RATA-RATA HARGA GABAH DI TINGKAT PETANI GKG NAIK 0,28% DAN GKP NAIK 0,38% Survei Harga Produsen Gabah di Jawa Tengah pada Juli 2017 mencatat 85 observasi transaksi penjualan gabah di 16 kabupaten terpilih. Komposisi observasi gabah bulan ini didominasi oleh transaksi penjualan Gabah Kering Panen sebanyak 61 observasi (71,76%) diikuti kelompok gabah kualitas rendah sebanyak 13 observasi (15,29%) dan kelompok Gabah Kering Giling sebanyak 11 observasi (12,94%). Di tingkat petani, harga Gabah tertinggi Juli 2017 tercatat Rp. 5.100,00 per kg berasal dari transaksi kelompok gabah kualitas GKG varietas IR 64 yang berasal dari Kecamatan Suradadi di Kabupaten Tegal. Sedangkan harga terendah di tingkat petani ditemukan seharga Rp. 3.750,00 per kg berasal dari kelompok gabah kualitas rendah varietas IR 64 di Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi Juli 2017 tercatat Rp. 5.135,00 per kg berasal dari kelompok gabah kualitas GKG dengan varietas IR 64 yang berasal dari Kecamatan Taman di Kabupaten Pemalang. Harga terendah di tingkat penggilingan ditemukan juga pada kelompok gabah kualitas rendah varietas IR 64 di Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal seharga Rp. 3.800,00 per kg. Rata-rata harga gabah kelompok GKG di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen dari 4.945,00/Kg pada Juni menjadi Rp. 4.959,09/Kg pada Juli 2017. Jika dibandingkan bulan Juli 2016 turun 1,02 persen dari angka Rp. 5.010,00/Kg. Kelompok GKP juga mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen dari Rp. 4.461,76/Kg pada Juni menjadi Rp. 4.478,69/Kg pada Juli 2017 dan jika dibandingkan Juli 2016 dimana harga mencapai Rp. 4.389,44/Kg maka Juli 2017 mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen. S urvei Harga Produsen Gabah di Jawa Tengah pada Juli 2017 berhasil mencatat sebanyak 85 observasi transaksi penjualan gabah di 16 kabupaten terpilih. Dari 85 transaksi penjualan gabah yang berhasil dicatat, komposisi jumlah observasi bulan ini masih didominasi oleh transaksi penjualan Gabah Kering Panen yaitu sebanyak 61 observasi (71,76%) diikuti kelompok gabah kualitas rendah sebanyak 13 observasi (15,29%) dan kelompok Gabah Kering Giling sebanyak 11 observasi (12,94%). Tabel 9. Jumlah Observasi, Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, Dan HPP Menurut Kelompok Kualitas Juli 2017 8

Dari 85 observasi transaksi harga penjualan gabah yang berhasil dikumpulkan selama Juli 2017, terbanyak berasal dari Kabupaten Grobogan sebanyak 11 observasi (12,94%) diikuti Kabupaten Klaten dan Pati masing-masing sebanyak 9 observasi (10,59%), Kabupaten Kebumen dan Brebes masing-masing sebanyak 8 observasi (9,41%), Kabupaten Boyolali dan Pemalang masing-masing sebanyak 6 observasi (7,06%) dan selebihnya 27,06 persen tersebar di 8 kabupaten lainnya. Dari sejumlah 72 pemantauan harga gabah kualitas GKG dan GKP yang berhasil diobservasi selama Juli 2017 belum ditemukan kasus harga di bawah HPP. Tabel 10. Jumlah dan Persentase Observasi Harga Gabah di Bawah HPP Menurut Kelompok Kualitas, Juli 2017 1. Rata-rata Komponen Mutu Menurut Kelompok R ata-rata Kadar Air (KA) gabah di Jawa Tengah, pada Juli 2017 menunjukkan kadar air yang bervariatif dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata KA kelompok gabah kualitas GKG tercatat lebih rendah dibandingkan bulan Juni yang tercatat sebesar 12,40 persen sedangkan bulan ini tercatat 11,74 persen. Namun rata-rata KA kelompok GKP mengalami kenaikan dari 16,57 persen pada Juni menjadi 17,68 persen pada Juli 2017. Rata-Rata Kadar Hampa (KH) bulan Juli 2017 juga menunjukkan angka yang berariatif. Kelompok gabah kualitas GKG menunjukkan penurunan kadar hampa dari 2,57 persen pada Juni 2017 menjadi 2,55 pada Juli 2017. Adapun kelompok gabah kualitas GKP naik dari angka 5,51 persen pada Juni menjadi 5,78 Juli 2017. Tabel 11 Rata-Rata Komponen Mutu Menurut Kelompok Kualitas Juni - Juli 2017 9

2. Rata-rata Harga Gabah Menurut Kelompok Kualitas R ata-rata harga gabah GKG di tingkat petani pada Juli 2017 sedkit mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen dari Rp. 4.945,00/Kg pada Juni menjadi Rp. 4.959,09/Kg. Namun jika dibandingkan bulan Juli 2016 mengalami penurunan 0,45 persen yaitu dari harga Rp. 5.010,00/Kg. Gabah kualitas GKP bulan ini mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen dari Rp. 4.461,76/Kg pada menjadi Rp. 4.478,69/Kg pada Juli 2017 dan jika dibandingkan dengan Ju;i 2016 dimana harga mencapai Rp. 4.389,44/Kg maka pada Juli 2017 mengalami kenaikan 2,03 persen. Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah kelompok GKG pada Juli 2017 juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,21 persen dari bulan Juni yang tercatat Rp. 5.013,64/Kg menjadi Rp. 5.024,09/Kg, Sementara kelompok kualitas GKP mengalami kenaikan 0,29 persen dari Rp. 4.518,04/Kg pada Juni menjadi Rp. 4.531,31/Kg pada Juli 2017. Adapun jika dibandingkan dengan Juli 2016 maka gabah kelompok GKG mengalami penurunan 1,00 persen yaitu dari harga Rp. 5.075,00/Kg dan kelompok GKP naik 1,82 persen dari harga Rp. 4.450,22/Kg. Tabel 12 Rata-Rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Tingkat Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas, Juni Juli 2017 10