PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2015

Transkripsi

1 No. 27/05/63/Th.XIX, 4 Mei PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN APRIL TURUN 1,01 PERSEN Pada April NTP Kalimantan Selatan tercatat 100,04 atau turun 1,01 persen dibanding NTP Maret. Turunnya NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,47 persen dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen. Dilihat dari subsektornya, tiga subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan dua subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan NTP sebesar 2,67 persen, Subsektor Peternakan turun sebesar 0,16 persen, dan Subsektor Perikanan turun sebesar 0,76 persen. Sementara itu, Subsektor Holtikultura mengalami kenaikan NTP sebesar 1,31 persen, dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,03 persen. Pada April terjadi inflasi di daerah pedesaan Kalimantan Selatan sebesar 0,41 persen. Hal ini diakibatkan oleh naiknya indeks harga pada subkelompok makanan jadi sebesar 0,77 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,35 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,56 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,84 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik sebesar 0,69 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 3,00 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalimantan Selatan April sebesar 104,44 atau turun sebesar 1,37 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. *) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 27/05/63 /Th.XIX, 4 Mei 1

2 1. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Pada bulan April, NTP Kalimantan Selatan tercatat sebesar 100,04 atau turun 1,01 persen jika dibandingkan NTP pada bulan Maret sebesar 101,06. Angka NTP tersebut diperoleh dari rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). Jika dilihat masing-masing subsektor, tiga subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan dua subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan NTP sebesar 2,67 persen, Subsektor Peternakan turun sebesar 0,16 persen, dan Subsektor Perikanan turun sebesar 0,76 persen. Sementara itu, Subsektor Holtikultura mengalami kenaikan NTP sebesar 1,31 persen, dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,03 persen. Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100) Subkelompok Maret April % Perubahan (1) (2) (3) (4) 1 Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 104,74 101,94-2,67 b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) 119,28 116,67-2,19 - Padi 121,03 118,15-2,38 - Palawija 104,17 103,80-0,35 c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) 113,89 114,44 0,49 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 115,08 115,56 0,41 - Indeks BPPBM 110,59 111,35 0,69 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 27/05/63/Th.XIX, 4 Mei

3 Tabel 1 Lanjutan Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100) Subkelompok Maret April % Perubahan (1) (2) (3) (4) 2 Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 99,75 101,05 1,31 b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) 113,55 115,63 1,83 - Sayur-sayuran 125,73 126,87 0,91 - Buah-buahan 109,93 112,55 2,38 - Tanaman Obat 105,91 103,86-1,93 c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) 113,84 114,42 0,51 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 115,41 115,91 0,43 - Indeks BPPBM 106,05 107,04 0,93 3 Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTP-TPR) 88,31 88,34 0,03 b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) 100,52 101,13 0,60 - Tanaman Perkebunan Rakyat 100,52 101,13 0,60 c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) 113,83 114,48 0,58 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 115,35 115,89 0,46 - Indeks BPPBM 107,60 108,76 1,08 4 Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTP-TR) 108,41 108,24-0,16 b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) 119,53 120,10 0,47 - Ternak Besar 124,77 125,45 0,55 - Ternak Kecil 119,31 119,91 0,50 - Unggas 119,41 120,01 0,50 - Hasil Ternak 115,55 115,98 0,37 c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) 110,26 110,95 0,63 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 115,07 115,64 0,49 - Indeks BPPBM 104,88 105,71 0,79 5 Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTNP) 110,27 109,43-0,76 b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) 127,84 127,67-0,14 - Penangkapan Ikan 131,25 131,11-0,10 - Budidaya 118,81 118,53-0,24 c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) 115,94 116,67 0,63 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 119,60 119,67 0,06 - Indeks BPPBM 109,40 111,32 1,76 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 27/05/63 /Th.XIX, 4 Mei 3

4 Tabel 1 Lanjutan Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100) Gabungan Subkelompok Maret April % Perubahan (1) (2) (3) (4) a, Nilai Tukar Petani (NTP) 101,06 100,04-1,01 b, Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) 114,67 114,13-0,47 c, Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) 113,47 114,09 0,54 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 115,54 116,02 0,41 - Indeks BPPBM 108,30 109,29 0,91 Gabungan Tanpa Perikanan a, Nilai Tukar Petani (NTP) 100,26 99,23-1,03 b, Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) 113,56 112,99-0,50 c, Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) 113,26 113,87 0,54 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 115,20 115,71 0,44 - Indeks BPPBM 108,20 109,12 0,84 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan April, indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,47 persen dibandingkan bulan Maret, yaitu dari 114,67 menjadi 114,13. Penurunan ini sepenuhnya didukung oleh turunnya harga gabah, jagung, cabai rawit, jahe, karet, sapi potong, ayam buras, telur ayam ras, ikan mas budidaya, ikan nila budidaya, ikan patin budidaya, ikan gabus, ikan papuyu, ikan bawal laut, ikan kakap, dan cumi-cumi. 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dan Harga Konsumen Pedesaan Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani bulan April mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen jika dibandingkan dengan bulan Maret. Jika dilihat dari kelompok konsumsi rumah tangga, subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,77 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,35 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,56 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,84 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi, dan 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 27/05/63/Th.XIX, 4 Mei

5 olahraga naik sebesar 0,69 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 3,00 persen. Dilihat dari biaya produksi dan penambahan barang modal pertanian, pada bulan April terjadi kenaikan indeks sebesar 0,91 persen dibandingkan kondisi bulan Maret. Kenaikan ini disebabkan naiknya harga bibit sebesar 0,58 persen, harga pupuk, obat-obatan dan pakan naik sebesar 0,65 persen, biaya sewa naik sebesar 0,02 persen, biaya transportasi naik sebesar 5,06 persen, penambahan barang modal naik sebesar 0,29 persen, dan upah buruh naik sebesar 0,24 persen. 4. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) Pada bulan April, nilai NTP-P turun sebesar 2,67 persen. Hal ini disebabkan It mengalami penurunan sebesar 2,19 persen dan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen. Turunnya It pada bulan April sebesar 2,19 persen terjadi akibat dari penurunan pada kelompok padi sebesar 2,38 persen dan pada kelompok palawija sebesar 0,35 persen. Kenaikan Ib sebesar 0,49 persen disebabkan kenaikan pada indeks kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,41 persen dan kenaikan pada indeks kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,69 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTP-H) Pada bulan April, NTP-H naik sebesar 1,31 persen. Hal ini disebabkan It mengalami kenaikan sebesar 1,83 persen, sementara Ib mengalami kenaikan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,51 persen. Kenaikan It bulan April disebabkan naiknya harga berbagai komoditas pada kelompok sayur-sayuran khususnya komoditas cabai merah, cabai rawit, dan tomat, dan pada kelompok buah-buahan khususnya jeruk, rambutan, dan semangka. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-TPR) Pada bulan April, NTP-TPR naik sebesar 0,03 persen. Hal ini terjadi karena It mengalami kenaikan sebesar 0,60 persen, sementara Ib mengalami kenaikan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,58 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 27/05/63 /Th.XIX, 4 Mei 5

6 Kenaikan It bulan April utamanya disebabkan naiknya indeks pada kelompok tanaman perkebunan rakyat (khususnya komoditi kelapa dan kelapa sawit) sebesar 0,60 persen, yaitu dari 100,52 menjadi 101,13. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan oleh indeks biaya konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen, dan juga naiknya indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 1,08 persen. d. Subsektor Peternakan (NTP-TR) Pada bulan April, NTP-TR turun sebesar 0,16 persen. Hal ini disebabkan It mengalami kenaikan sebesar 0,47 persen, sementara Ib mengalami kenaikan relatif lebih besar yaitu sebesar 0,63 persen. Kenaikan It bulan April disebabkan oleh naiknya harga komoditi Ternak Besar sebesar 0,55 persen, Ternak Kecil naik sebesar 0,50 persen, Unggas naik sebesar 0,50 persen, dan Hasil Ternak naik sebesar 0,37 persen. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan oleh naiknya indeks harga kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,49 persen dan indeks kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,79 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan April, NTNP turun sebesar 0,76 persen. Hal ini terjadi karena turunnya It sebesar 0,14 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,63 persen. Turunnya It pada bulan April disebabkan turunnya indeks kelompok penangkapan ikan (khususnya komoditi ikan gabus, ikan papuyu, ikan bawal laut, ikan kakap, dan cumicumi) sebesar 0,10 persen. Sedangkan indeks kelompok budidaya ikan mengalami penurunan sebesar 0,24 persen. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib diakibatkan indeks harga kelompok konsumsi rumah tangga naik sebesar 0,06 persen dan indeks harga biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 1,76 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada April, NTN turun sebesar 0,89 persen. Hal ini terjadi karena It mengalami penurunan sebesar 0,10 persen dan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,80 persen. Penurunan It disebabkan turunnya harga ikan gabus, ikan papuyu, ikan bawal laut, ikan kakap, dan cumi-cumi. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan kelompok KRT naik sebesar 0,05 persen dan kelompok BPPBM naik sebesar 2,27 persen. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 27/05/63/Th.XIX, 4 Mei

7 2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada April, NTPi turun sebesar 0,42 persen. Hal ini dikarenakan It mengalami penurunan sebesar 0,24 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan kelompok KRT naik sebesar 0,08 persen dan kelompok BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen. 5. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Pada April terjadi penurunan NTUP sebesar 1,37 persen. Hal ini karena terjadi penurunan It sebesar 0,47 persen dan kenaikan indeks BPPBM sebesar 0,91 persen. Kalau dilihat dari subsektornya, diketahui bahwa NTUP Subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 2,87 persen, Subsektor Holtikultura naik sebesar 0,89 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,47 persen, Subsektor Peternakan turun sebesar 0,32 persen, dan Subsektor Perikanan turun sebesar 1,87 persen. 6. Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 provinsi yang dihitung NTP-nya, ternyata perubahan NTP bulan April didominasi oleh penurunan NTP, yaitu 31 provinsi mengalami penurunan NTP dan 2 provinsi mengalami kenaikan NTP. Penurunan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Barat yaitu sebesar 2,54 persen, sedangkan kenaikan NTP terbesar terjadi di Provinsi Papua Barat yaitu sebesar 0,90 persen. Dari empat Provinsi di Kalimantan yang melaporkan hasil survei bulan April, Kalimantan Selatan mengalami penurunan NTP sebesar 1,01 persen, Kalimantan Timur turun sebesar 1,06 persen, Kalimantan Barat turun sebesar 0,36 persen, dan Kalimantan Tengah turun sebesar 0,06 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 27/05/63 /Th.XIX, 4 Mei 7

8 Tabel 2 Ranking Nilai Tukar Petani (NTP) Februari Maret (2012 = 100) Maret Maret PROVINSI PROVINSI NTP Ranking % NTP Ranking % (1) (7) (8) (9) (6) (7) (8) (9) JABAR 105,45 1-0,23 BABEL 104,70 1 0,41 BANTEN 105,09 2-0,09 SULSEL 103,58 2-0,91 SULSEL 104,53 3 0,67 BALI 103,05 3-0,35 JATIM 104,32 4-1,75 SULBAR 102,87 4-0,07 BABEL 104,28 5 1,28 JATIM 102,82 5-1,44 BALI 103,41 6-0,47 BANTEN 102,79 6-2,19 SULBAR 102,94 7 1,21 JABAR 102,78 7-2,54 MALUKU UTARA 102,59 8 0,14 MALUKU UTARA 102,13 8-0,45 LAMPUNG 102,30 9-0,87 LAMPUNG 101,43 9-0,85 NTB 102, ,25 NTB 101, ,06 GORONTALO 101, ,14 PAPUA BARAT 100, ,90 NTT 101, ,41 MALUKU 100, ,11 KALSEL 101, ,25 NTT 100, ,61 MALUKU 100, ,23 GORONTALO 100, ,43 KEPRI 100, ,03 KALSEL 100, ,01 JATENG 99, ,54 DKI 98, ,53 KALTIM 99, ,03 YOGYAKARTA 98, ,78 PAPUA BARAT 99, ,43 KALTENG 98, ,06 YOGYAKARTA 99, ,29 KEPRI 98, ,81 DKI 99, ,29 KALTIM 98, ,06 SUMUT 99, ,82 SUMUT 98, ,53 SUMBAR 98, ,32 SUMSEL 97, ,48 KALTENG 98, ,18 JATENG 97, ,08 SUMSEL 98, ,69 SULTRA 97, ,36 SULTRA 98, ,86 SUMBAR 97, ,27 SULTENG 97, ,11 KALBAR 97, ,36 RIAU 97, ,95 PAPUA 96, ,62 KALBAR 97, ,01 SULUT 96, ,96 SULUT 97, ,04 SULTENG 96, ,36 PAPUA 97, ,31 NAD 96, ,93 NAD 97, ,28 RIAU 96, ,14 BENGKULU 96, ,59 JAMBI 94, ,13 JAMBI 95, ,59 BENGKULU 94, ,99 NASIONAL 101,53 0,64 NASIONAL 100,14-1,37 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 27/05/63/Th.XIX, 4 Mei

9 7. Inflasi Pedesaan Perubahan indeks konsumsi rumah tangga (KRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah pedesaan. Pada bulan April, di daerah pedesaan Kalimantan Selatan terjadi inflasi sebesar 0,41 persen. Hal ini terjadi sebagai akibat dari naiknya indeks harga subkelompok makanan jadi sebesar 0,77 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,35 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,56 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,84 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik sebesar 0,69 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 3,00 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 27/05/63 /Th.XIX, 4 Mei 9

10 B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI TINGKAT PETANI PADA BULAN APRIL TURUN 7,93 PERSEN Selama April, komposisi jumlah observasi dari 80 transaksi harga gabah di 10 kabupaten didominasi Gabah Kering Panen (GKP). Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Siam 11 senilai Rp 8.900,- per Kg yang terdapat di Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar. Sedangkan harga terendah senilai Rp 4.000,- per Kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Unggul yang terdapat di Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 7,93 persen, dari Rp 6.516,35 per Kg di bulan Maret menjadi Rp 5.999,41 per Kg di bulan April. Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan turun 7,89 persen dari Rp 6.618,63 per Kg di bulan Maret menjadi Rp 6.096,64 per Kg di bulan April. Survei harga produsen gabah selama April dilakukan terhadap 80 observasi di 10 Kabupaten meliputi Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Balangan, Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 80 observasi. Tabel 1 Jumlah Observasi, Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, dan HPP Menurut Kelompok Kualitas, April Kalimantan Selatan Kelompok Kualitas Jumlah Observasi (%) Harga di Tingkat Petani (Rp/Kg) Terendah Tertinggi Ratarata Harga Ratarata di Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) Harga Pembelian Pemerintah (HPP) (Rp/Kg) Selisih (6) thd (7) (Rp/Kg) (%) GKP , , , , , (100 %) Unggul, Siam 11, (Petani) Angkinang Tatah (Hulu Makmur Sungai , (Banjar) Selatan) (Penggilingan) Keterangan: GKG : KA 14,00% dan KH 3,00% GKP : KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%) Di Luar Kualitas : KA > 25,00% atau KH > 10,00% HPP berdasarkan Inpres No.5 Tahun tgl. 17 Maret, diberlakukan mulai 17 Maret 10 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 27/05/63/Th.XIX, 4 Mei

11 Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani turun 7,93 persen dari Rp 6.516,35 per kg di bulan Maret menjadi Rp 5.999,41 per kg di bulan April. Sedangkan harga di tingkat penggilingan turun 7,89 persen dari Rp 6.618,63 per kg selama bulan Maret menjadi Rp 6.096,64 per kg pada bulan April. Tabel 2 Rata-rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan Menurut Kualitas Maret April Tingkat Petani (Rp/Kg) Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) Kelompok Kualitas Maret April Perubahan (3) thd (2) (%) Maret April Perubahan (6) thd (5) (%) GKP 6.516, ,41-7, , ,64 7,89 Secara umum, komponen mutu gabah selama bulan April cenderung fluktuatif, Rata-rata Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa/Lainnya gabah kualitas GKP masing-masing sebesar 14,98 persen dan 3,41 persen. Tabel 3 Rata-rata Komponen Mutu menurut Kualitas Gabah Maret April Kelompok Kualitas Kadar Air (%) Kadar Hampa/Kotoran (%) Maret April Maret April GKP 14,63 14,98 3,16 3,41 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 27/05/63 /Th.XIX, 4 Mei 11