BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

MILIK UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... LEMBAR PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL...

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

OPTIMASI RUTE PENERBANGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING: STUDI KASUS DI PT CITILINK ELYSA FITRIYANI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Dwi Agustina Sapriyanti (1) Khusnul Novianingsih (2) Husty Serviana Husain (2) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MASALAH GROUND-HOLDING DENGAN DUA TERMINAL DALAM PENGENDALIAN LALU LINTAS UDARA

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN YANG DIPERUMUM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BRANCH-AND-BOUND YANG DIREVISI

PENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINIER BILANGAN BULAT MURNI DENGAN METODE REDUKSI VARIABEL

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta,

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang luas yang terdiri dari banyak pulau.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KONTRAK PEMBELAJARAN

OPERATION RESEARCH-1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf Definisi 1 (Graf, Graf Berarah dan Graf Takberarah) 2.2 Linear Programming

Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM

UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

Melalui grafik diatas dapat diketahui bahwa demand penumpang penerbangan di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun 1998 hingga tahun 2000.

OPTIMASI PENINGKATAN JUMLAH FREKUENSI PENERBANGAN PADA ARMADA PESAWAT CRJ1000 NEXTGEN (STUDI KASUS: PT GARUDA INDONESIA)

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN SEKURITI DENGAN MODEL GOAL PROGRAMMING ABSTRACT ABSTRAK

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

III DESKRIPSI PERMASALAHAN PENGOPERASIAN BRT

BAB I PENDAHULUAN. aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

II LANDASAN TEORI. suatu fungsi dalam variabel-variabel. adalah suatu fungsi linear jika dan hanya jika untuk himpunan konstanta,.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam

APLIKASI PROGRAM INTEGER PADA PERUMAHAN BUMI SERGAI DI SEI RAMPAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

Pemodelan Jadwal Keberangkatan Pesawat Transit di Bandara Dengan Menggunakan Aljabar Maxplus

I. PENDAHULUAN. yang sangat banyak yaitu kurang lebih 210 juta, dengan total wilayahnya

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN 2 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM) USING A LINEAR PROGRAMMING APPROACH TO FULFILL THE DEMAND (Case Study : PT.

PENGOPTIMUMAN MASALAH PENJADWALAN EMPAT HARI KERJA DALAM SEMINGGU SECARA SIKLIS BERBASIS DUAL ARIYANTO PAMUNGKAS

BAB 2 PROGRAM INTEGER. Program linear merupakan metode matematika untuk mengalokasikan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PENJADWALAN RUANG KULIAH DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING PADA FTIF ITATS

perputaran roda ekonomi semakin cepat. Di Indonesia, dalam lima tahun terakhir ini

Your Slide Title KESIMPULAN DAN SARAN

Aplikasi Integer Linear Programming (Ilp) untuk Meminimumkan Biaya Produksi pada Siaputo Aluminium

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Perancangan Lalu Lintas Udara

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern sekarang ini dengan biaya hidup yang semakin meningkat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI MATA KULIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

APLIKASI ALGORITMA BELLMAN FORD

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum. Di dalam rumah sakit, terdapat bagian-bagian pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian, dan pengujian path analysis

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

Pembuatan Program Pembelajaran Integer Programming Metode Branch and Bound. Frengki

Bab 2 LANDASAN TEORI

Jurnal Matematika Murni dan Terapan Epsilon Juni 2014 Vol. 8 No. 1 METODE KARMARKAR SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PEMROGRAMAN LINEAR

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif. Untuk mendukung aktivitas

PENDEKATAN ALGORITMA PEMROGRAMAN DINAMIK DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN KNAPSACK 0/1 SKRIPSI SRI RAHAYU

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING: STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA FMIPA IPB PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi persaingan yang ketat (Jurnas, 2013). Persaingan ini mendorong

PENERAPAN BRANCH AND BOUND ALGORITHM DALAM OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI

INTEGER PROGRAMMING. Widha Kusumaningdyah, ST., MT 2012

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dunia ini terdapat 3 jenis jalur transportasi, transportasi melalui darat, laut dan udara. Transportasi dari setiap jalur juga mempunyai banyak jenis, seperti kereta pada transportasi darat, kapal pada transportasi laut dan pesawat pada transportasi udara. Untuk perjalanan jarak jauh, alat transportasi yang paling efisien (tidak memakan waktu banyak) adalah pesawat terbang. Secara umum jika dibandingkan dari sisi ekonomis, harga tiket pesawat terbang pasti lebih mahal daripada alat transportasi lainnya, kecuali jika ada promo-promo khusus yang memungkinkan harga tiket pesawat menjadi sangat murah. Menurut data kecelakaan sepanjang tahun 2013, tingkat kecelakaan transportasi darat jauh lebih tinggi dibanding dengan transportasi udara menggunakan pesawat terbang. Sering kali jumlah penumpang pesawat terbang jauh lebih banyak dari jumlah kursi penumpang yang disediakan oleh maskapai penerbangan. Jadi perusahaan maskapai penerbangan harus pintar dalam mengatur jadwal penerbangan pesawat terbang mereka. Produk pesawat terbang yang dicari oleh penumpang pesawat terbang adalah kursi penumpang untuk tipe pesawat tertentu pada suatu rute penerbangan tertentu. Jumlah kursi penumpang di setiap pesawat terbatas. Semakin banyak kursi penumpang yang terjual maka semakin besar pula pendapatan maskapai penerbangan tersebut, atau dengan kata lain jumlah kapasitas penumpang yang besar menjamin penjualan yang besar. Dalam penerbangan, penugasan pesawat dengan kapasitas penumpang yang lebih besar akan memakan biaya operasi yang lebih tinggi. Sebagai contoh, penugasan pesawat dengan kapasitas penumpang sebanyak 200 penumpang akan memakan biaya operasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesawat yang berkapasitas 150 penumpang. Di sisi lain, jika jumlah penumpang lebih se- 1

2 dikit dibandingkan dengan kapasitas penumpang pesawat terbang tersebut, maka kursi penumpang yang tidak terjual akan menjadi sia-sia. Jadi strategi yang ideal adalah menyediakan jumah kursi penumpang yang tepat sesuai dengan harga yang tepat. Jika pesawat yang ditugaskan memiliki kapasitas penumpang yang lebih kecil daripada yang dibutuhkan, maka akan terjadi penolakan sejumlah penumpang. Sebaliknya jika pesawat yang ditugaskan memiliki kapasitas penumpang yang lebih besar daripada yang dibutuhkan, maka akan terdapat beberapa kursi penumpang yang tidak terjual, dan membutuhkan biaya operasi yang lebih tinggi. FAM (Fleet Assignment Model) dibutuhkan untuk mengatur komponen-komponen penting dari proses penjualan kursi penumpang pesawat, sehingga strategi ideal dapat tercapai. Sebagai perusahaan komersil, setiap maskapai penerbangan ingin memperoleh biaya kontribusi yang sebesar-besarnya. 1.2. Perumusan Masalah Pada skripsi ini akan dibahas mengenai model penugasan pesawat terbang untuk suatu penerbangan (FAM) yang akan digunakan untuk penjadwalan pesawat terbang. Rumusan masalah yang terdapat dalam skripsi ini adalah : 1. Pengertian pemodelan jaringan FAM menggunakan alokasi waktu dan tempat. 2. Bentuk model jaringan FAM menggunakan alokasi waktu dan tempat beserta pengembangan model jaringan. 3. Perumusan model matematika dari jaringan FAM menggunakan alokasi waktu dan tempat yang berisi fungsi objektif beserta kendala-kendala. 4. Jenis-jenis kendala lain yang melengkapi jaringan FAM.

3 1.3. Batasan Masalah Pada penulisan skripsi ini, masalah dibatasi pada pembahasan mengenai jenis jaringan FAM yang kedua, yaitu pemodelan jaringan FAM menggunakan alokasi waktu dan tempat. Tujuan dari pemodelan jaringan FAM menggunakan alokasi waktu dan tempat ini adalah mengoptimalkan jadwal penerbangan dari suatu maskapai penerbangan agar diperoleh biaya kontribusi yang sebesar-besarnya. Maskapai penerbangan yang dipakai dalam perhitungan hanya satu maskapai saja dan dianggap semua tipe pesawat mempunyai pelayanan kelas yang sama (tidak ada kelas ekonomi, bisnis dan eksekutif). Perhitungan model FAM ini menggunakan program komputer, yaitu program LINGO. 1.4. Maksud dan Tujuan Selain untuk memenuhi syarat kelulusan Program Strata-1 (S1) Program Studi Matematika Universitas Gadjah Mada, penyusunan skripsi ini bertujuan untuk: 1. Membahas pengertian pemodelan jaringan FAM menggunakan alokasi waktu dan tempat sebagai bagian dari model FAM. 2. Menguraikan bentuk-bentuk dari model jaringan pemodelan jaringan FAM menggunakan alokasi waktu dan tempat. 3. Menjabarkan bentuk model matematika dari pemodelan jaringan FAM menggunakan alokasi waktu dan tempat yang berisi fungsi objektif beserta kendalakendala. 4. Menjelaskan jenis-jenis kendala lain yang melengkapi jaringan FAM.

4 1.5. Tinjauan Pustaka Penulisan skripsi ini mengacu pada beberapa jurnal dan juga buku. Jurnal utama dalam skripsi ini adalah jurnal karangan Hanif D. S., et al. (2005) yang berjudul Airline Fleet Assignment Concepts, Models, and Algorithms. Pada jurnal tersebut dijelaskan tentang tiga kendala secara umum dari Fleet Assignment Model, model-model serta macam-macam jaringan dari Fleet Assignment Model beserta perluasan pemodelannya, mulai dari permasalahan program linear sampai ke arah mana riset tentang Fleet Assignment Model ini akan dikembangkan. Akan tetapi, penulis hanya khusus mempelajari tentang jaringan Basic FAM using Time-Space Networks beserta dengan masalah program linear dan perluasan jaringan FAM ini, dari jurnal ini. Beberapa jurnal pendukung seperti Research Article Study on Fleet Assignment Problem Model and Algorithm karangan Yaohua L. dan Na T. (2013), digunakan sebagai referensi untuk memahami kendala tambahan dan tiga syarat penerbangan dari jaringan Basic FAM using Time-Space Networks. Referensi lainnya yang digunakan adalah slide presentasi yang berjudul Airline Fleet Assignment Problem yang dibuat oleh Van Hoai (2012), yang memakai referensi dari jurnal karangan G. Zu dan J. Yang (1998) yang berjudul Handbook of Optimization - Optimization Applications in the Airline Industry. Dari slide presentasi ini, dapat dipahami 2 jenis jaringan penerbangan dari Basic FAM using Time-Space Networks, berikut dengan perkembangan kendalanya. Pada dasar teori skripsi ini, buku karangan Winston (1993) dan Taha (2008) digunakan sebagai referensi untuk pembahasan mengenai dasar-dasar masalah program linear. Kemudian digunakan pula diktat kuliah program linear karangan Indarsih (2004). Sedangkan untuk dasar teori mengenai program bilangan bulat, digunakan referensi buku berjudul Operation Research, Application and Algorithms, 4 th edition karangan Winston (2003). Dari buku yang sama, dapat pula dipahami metode untuk mendapatkan penyelesaian optimal program bilangan bulat nol-satu. Jurnal Operation Research, An Introduction, 6 th edition karangan Taha (1999) dijadikan referensi untuk penjelasan mengenai enumerasi implisit program bilangan bu-

5 lat nol-satu murni. Salah satu metode untuk menyelesaikan program bilangan bulat nol-satu murni adalah menggunakan metode cabang dan batas, jurnal karangan Hiller dan Lieberman (1995) yang berjudul Introduction to Operational Research, 6 th edition dijadikan referensi untuk menjelaskan metode tersebut. Selain itu konsepkonsep dasar dari node dan arcs yang berasal dari modul teori graf, penulis menggunakan referensi dari jurnal karangan Chartrand et al. (1986) yang berjudul Graphs and Digraphs Second Edition. 1.6. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah dengan terlebih dahulu melakukan studi literatur mengenai penjadwalan (Scheduling), yang kemudian lebih difokuskan lagi pada studi litereatur mengenai penjadwalan penugasan pesawat terbang sehingga diperoleh sebuah model penugasan yang disebut dengan FAM (Fleet Assignment Model). Setelah membandingkan beberapa model dari FAM, penulisan skripsi difokuskan pada pemodelan jaringan FAM menggunakan alokasi waktu dan tempat (Basic FAM using Time-Space Networks). Setelah memahami jaringan FAM tersebut, langkah selanjutnya adalah memepelajari bentuk-bentuk struktur dari model jaringan tersebut, model matematika dan kendala-kendala lain. 1.7. Sistematika Penulisan Pada penulisan skripsi ini, digunakan sistematika sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang permasalahan, perumusan dan batasan masalah, tujuan penulisan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini dibahas tentang konsep yang mendasari pembahasan di bab-bab berikutnya. Konsep dasar yang dibahas pada bab ini antara lain: masalah program

6 linear, program bilangan bulat (integer programming), dan algoritma penyelesaian program bilangan bulat nol-satu murni (pure binary integer programming). BAB III PEMODELAN JARINGAN FAM MENGGUNAKAN ALOKASI WAK- TU DAN TEMPAT Pada bab ini dibahas mengenai pemodelan jaringan FAM menggunakan alokasi waktu dan tempat (basic FAM using time-space networks), mulai dari pengertian, pemodelan jaringan, perumusan pemodelan matematika, hingga perluasan struktur jaringan dari model FAM ini. BAB IV PENYELESAIAN FAM MENGGUNAKAN PROGRAM BILANG- AN BULAT NOL-SATU MURNI Pada bab ini dibahas mengenai aplikasi matematika dari pemodelan jaringan FAM menggunakan alokasi waktu dan tempat (basic FAM using time-space networks) beserta solusi penyelesaian masalahnya menggunakan metode dari progrma bilangan bulat nol-satu murni. BAB V PENUTUP Pada bab ini akan diberikan kesimpulan dan saran-saran yang dapat diambil berdasarkan materi-materi yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya.