Pemodelan Jadwal Keberangkatan Pesawat Transit di Bandara Dengan Menggunakan Aljabar Maxplus
|
|
- Verawati Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pemodelan Jadwal Keberangkatan Pesawat Transit di Bandara Dengan Menggunakan Aljabar Maxplus Dyah Arum Anggraeni 1, Subchan 2, Subiono 3 Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya dyaharumanggraeni@gmail.com 1 s.subchan@gmail.com 2 subiono2008@matematika.its.ac.id 3 Abstrak Transportasi udara kini mengalami perkembangan sangat pesat. Penjadwalan penerbangan pun menjadi salah satu hal penting yang harus diperhitungkan dengan baik. Penelitian ini membahas mengenai jadwal keberangkatan pesawat yang transit sehingga ada sinkronisasi jadwal antar rute keberangkatan selanjunya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Aljabar Maxplus. Model sistem yang dipakai adalah pertidaksamaan linier A x b dengan A adalah elemen berupa durasi penerbangan dan durasi transit/transfer penumpang, b adalah waktu penutupan gate, dan x adalah jadwal keberangkatan pesawat dari bandara asal. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini berupa jadwal keberangkatan pesawat dari bandara asal dimana jadwal ini lebih baik dari jadwal yang ada karena dapat memenuhi rute-rute penerbangan selanjutnya dengan waktu tunggu penumpang yang lebih singkat. Kata kunci: Penjadwalan, Transit, Pemodelan, Aljabar Maxplus 1. Pendahuluan Transportasi adalah salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia, baik darat, laut, maupun udara. Dan dewasa ini, persaingan bisnis penerbangan manjadi semakin ramai. Hal tersebut menuntut pihak bandara dan maskapai penerbangan dapat mengatur waktu dengan baik agar para penumpang dapat terlayani secara optimal. Penjadwalan penerbangan pun menjadi suatu hal penting untuk diperhatikan karena masih kerap terjadi penundaan atau pembatalan penerbangan yang menjadi salah satu faktor keterlambatan penumpang ke bandara tujuan. Berbagai jenis analisis model tentang penjadwalan penerbangan sudah pernah dikembangkan sebelumnya, namun masih jarang penelitian yang fokus pada jadwal keberangkatan pesawat-pesawat dari bandara asal agar terjadi sinkronisasi jadwal antar pesawat. Tidak semua maskapai penerbangan memiliki rute yang diinginkan penumpang sehingga seringkali penumpang harus transit atau transfer ke maskapai penerbangan lain. 76 SEMNASTIKA UNESA MEI 2013
2 Hal inilah yang harusnya menjadi perhatian karena ketika pesawat dari kota asal mengalami keterlambatan, maka itu dapat mengakibatkan penumpang ketinggalan pesawat berikutnya. Beberapa pesawat penerbangan komersial yang berangkat dari bandara asal menuju suatu bandara utama adakalanya memuat penumpang yang akan melakukan transit atau transfer. Untuk melanjutkan penerbangan berikutnya, pesawat-pesawat lain telah terhubung di pintu-pintu keberangkatan. Waktu keberangkatan dan penutupan gate di bandara utama tadi telah diberikan dan tidak bisa diubah. Dalam penelitian ini akan dianalisis bagaimana jadwal keberangkatan di bandara asal agar penumpang yang akan transit atau transfer tidak menunggu penerbangan berikutnya dalam waktu terlalu lama atau bahkan ketinggalan penerbangan. Dengan menghimpun data berupa durasi waktu transfer, lamanya penerbangan, dan waktu penutupan gate, nantinya akan dibentuk model Aljabar Maxplus. Analisis model penjadwalan dilakukan dengan menggunakan Aljabar Maxplus karena memiliki kemudahan dalam menerjemahkan aturan sinkronisasi pada discrete event system sehingga hasil yang diperoleh menginterpretasikan keperiodikan dari sistem yang diteliti (Rakhmawati, 2012). Dalam studi kasus penerbangan ini diharapkan memiliki keluaran waktu keberangkatan pesawat-pesawat dari bandara asal. 2. Metode Aljabar Maxplus Penelitian mengenai penjadwalan menggunakan metode Aljabar Maxplus telah beberapa kali dilakukan. Adapun komponen yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini antara lain waktu tempuh penerbangan, jam keberangkatan, jam kedatangan, waktu transfer antar kedatangan, dan waktu penutupan boarding gate, sedangkan yang dicari adalah jam keberangkatan pesawat dari bandara asal. Berikut diberikan definisi struktur Aljabar Maxplus (Subiono, 2012). Diberikan { } dengan R adalah himpunan semua bilangan real dan. Pada didefinisikan operasi berikut:,, max{, } dan +. Diberikan teorema sebagai berikut (Subiono, 2012). Misalkan adalah suatu matriks tak tereduksi yang setiap kolomnya memuat setidaknya satu elemen tidak sama dengan dan, maka [ (, )] = min{, dan, > } 77 SEMNASTIKA UNESA MEI 2013
3 Hal ini menjelaskan bahwa persamaan = selalu memiliki penyelesaian suboptimal x yang memenuhi. Bentuk matriks persamaan = adalah sebagai berikut: atau,, =,, (, ) (, ) (, ) = (, ) (, ) (, ) = (, ) (, ) (, ) = atau ditulis dalam notasi baku sebagai berikut: max {, +,,, + } = max {, +,,, + } = max {, +,, (, + )} = Persamaan = memiliki penyelesaian jika dan hanya jika adalah penyelesaian dari = dan penyelesaian dari = adalah =. Jika = memiliki penyelesaian, maka, + untuk semua dan. 3. Pembahasan Hasil Pada bab ini dibahas mengenai model penjadwalan pesawat yang transit di bandara Juanda menggunakan Aljabar Maxplus. Pembahasan dimulai dengan pencarian data mengenai waktu tempuh dari bandara - bandara asal ke bandara Juanda, durasi transit atau transfer penumpang, dan ketentuan jadwal keberangkatan di bandara Juanda, kemudian dibentuk graf dari rute yang bisa dijadikan tujuan penerbangan selanjutnya dari daerah asal. Setelah itu dibentuk matriks-matriks yang memenuhi sistem dari setiap daerah asal. Selanjutnya dilakukan penyusunan desain penjadwalan keberangkatan pesawat transit dari bandara asal. 3.1 Penentuan Durasi Penerbangan Waktu tempuh penebangan pada laporan Penelitian ini ditentukan mulai dari block 78 SEMNASTIKA UNESA MEI 2013
4 off hingga block on suatu pesawat. Berikut ini diberikan waktu tempuh penerbangan pada Tabel 1. Tabel 1: Waktu Tempuh Penerbangan Variabel Kota Asal Waktu Tempuh (menit) d 1 Bandung 90 d 2 Balikpapan 100 d 3 Banjarmasin 75 d 4 Denpasar 65 d 5 Makassar 105 d 6 Mataram 60 d 7 Batam Durasi Transit/Transfer Durasi transit untuk maskapai Garuda maupun Citilink membutuhkan waktu sepuluh menit. Sedangkan durasi transfer Citilink ke Garuda memakan waktu 73 menit dan durasi transfer Garuda ke Citilink memakan waktu 71 menit. 3.3 Waktu Penutupan Gate Sedangkan untuk mencari waktu penutupan gate, diberikan data pada tabel 2. Jam operasional bandara dimulai pada pukul WIB. Jadi, waktu penutupan gate adalah lama dari jam mulai operasional hingga jam gate ditutup dalam satuan menit. Tabel 2: Jadwal Keberangkatan Pesawat dari Bandara Juanda Waktu Kota Waktu Kota Label Label Penutupan Tujuan Penutupan Tujuan 07:15 b 1 Denpasar 14:30 b 14 Mataram 07:20 b 2 Balikpapan 14:50 b 15 Denpasar 08:30 b 3 Denpasar 15:40 b 16 Balikpapan 09:30 b 4 Denpasar 16:10 b 17 Mataram 10:05 b 5 Makassar 16:20 b 18 Banjarmasin 10:25 b 6 Banjarmasin 16:25 b 19 Balikpapan 11:15 b 7 Denpasar 16:55 b 20 Denpasar 11:15 b 8 Bandung 17:20 b 21 Balikpapan 12:25 b 9 Balikpapan 18:25 b 22 Batam 79 SEMNASTIKA UNESA MEI 2013
5 12:50 b 10 Denpasar 18:30 b 23 Denpasar 13:10 b 11 Banjarmasin 19:55 b 24 Makassar 13:35 b 12 Makassar 20:25 b 25 Denpasar 14:10 b 13 Balikpapan 3.4 Penentuan Jalur Penerbangan Penumpang yang melakukan transit atau transfer pasti melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya. Berikut ini diberikan rute penerbangan yang mungkin antara maskapai Garuda dan Citilink di bandara Juanda. Rute yang memungkinkan untuk penumpang dengan keberangkatan dari Bandung yang transit/transfer di bandara Juanda antara lain Balikpapan, Denpasar, Makassar, Mataram, dan Banjarmasin. Rute yang memungkinkan untuk penumpang dengan keberangkatan dari Balikpapan yang transit/transfer di bandara Juanda antara lain Denpasar, Makassar, Mataram, Batam, dan Bandung. Rute yang memungkinkan untuk penumpang dengan keberangkatan dari Banjarmasin yang transit/transfer di bandara Juanda antara lain Denpasar, Makassar, Mataram, Batam, dan Bandung. Rute yang memungkinkan untuk penumpang dengan keberangkatan dari Denpasar yang transit/transfer di bandara Juanda antara lain Balikpapan, Batam, Makassar, Mataram, Banjarmasin, dan Bandung. Rute yang memungkinkan untuk penumpang dengan keberangkatan dari Makassar yang transit/transfer di bandara Juanda antara lain Balikpapan, Denpasar, Batam, Mataram, Banjarmasin, dan Bandung. Rute yang memungkinkan untuk penumpang dengan keberangkatan dari Mataram yang transit/transfer di bandara Juanda antara lain Balikpapan, Batam, Makassar, Banjarmasin, Jakarta, dan Bandung. Rute yang memungkinkan untuk penumpang dengan keberangkatan dari Batam yang transit/transfer di bandara Juanda antara lain Balikpapan, Denpasar, Makassar, Mataram, dan Banjarmasin. 3.5 Aturan Sinkronisasi Penyusunan aturan sinkronisasi di sini bertujuan untuk mengetahui keberangkatan pesawat pada suatu gate tertentu harus menunggu kedatangan penumpang dari daerah 80 SEMNASTIKA UNESA MEI 2013
6 mana saja agar bisa melanjutkan perjalanan ke rute berikutnya. Berikut aturan sinkronisasi yang mungkin dilakukan. Keberangkatan pertama adalah Denpasar yang menunggu x 1, x 3, x 6 Keberangkatan ke-2 adalah Balikpapan yang menunggu dari x 1, x 2, dan x 21. Keberangkatan ke-3 adalah Denpasar yang menunggu dari x 1, x 3, dan x 6. Keberangkatan ke-4 adalah Denpasar yang menunggu dari x 5, x 3, dan x 8. Keberangkatan ke-5 adalah Makassar yang menunggu dari x 4, x 3, x 21, x 8. Keberangkatan ke-6 adalah Banjarmasin yang menunggu dari x 5, x 4, dan x 21. Keberangkatan ke-7 adalah Denpasar yang menunggu dari x 5, x 11, dan x 19. Keberangkatan ke-8 adalah Bandung yang menunggu dari x 4, x 5, x 11, x 19, x 21. Keberangkatan ke-9 adalah Balikpapan yang menunggu dari x 13, x 7, dan x 22. Keberangkatan ke-10 adalah Denpasar yang menunggu dari x 13, x 11, dan x 22. Keberangkatan ke-11 adalah Banjarmasin yang menunggu dari x 13, x 9, x 15, x 21, x 14. Keberangkatan ke-12 adalah Makassar yang menunggu dari x 9, x 11, x 15, x 21, dan x 14 Keberangkatan ke-13 adalah Balikpapan yang menunggu dari x 13, x 10, x 14, x 27, dan x 15. Keberangkatan ke-14 adalah Mataram yang menunggu dari x 20, x 10, x 14, x 18, x 15, dan x 24. Keberangkatan ke-15 adalah Denpasar yang menunggu dari x 20, x 15, x 14, x 18, dan x 24. Keberangkatan ke-16 adalah Balikpapan yang menunggu dari x 20, x 12, dan x 27. Keberangkatan ke-17 adalah Mataram yang menunggu dari x 20, x 16, x 18, dan dari x 25. Keberangkatan ke-18 adalah Banjarmasin yang menunggu dari x 20, x 16, dan x 27. Keberangkatan ke-19 adalah Balikpapan yang menunggu dari x 20, x 16, dan x 27. Keberangkatan ke-20 adalah Denpasar yang menunggu dari x 28, x 18, x 25. Keberangkatan ke-21 adalah Balikpapan yang menunggu dari x 28, x 17, dan x 27. Keberangkatan ke-22 adalah Batam yang menunggu dari x 28, x 23, x 26, x 29, dan x 27. Keberangkatan ke-23 adalah Denpasar yang menunggu dari x 28, x 23, dan x 26. Keberangkatan ke-24 adalah Makassar yang menunggu x 23, x 26, x 31, x 27. Keberangkatan ke-25 adalah Denpasar yang menunggu dari x 28, x 23, dan x Pemodelan di Bandara Juanda 81 SEMNASTIKA UNESA MEI 2013
7 Model yang digunakan adalah dengan sistem persamaan = dimana A adalah penjumlahan antara durasi transit/transfer sesuai alur transit/transfer penumpang dan durasi penerbangan terkait, adalah waktu keberangkatan pesawat dari bandara asal, dan b adalah waktu penutupan gate. Setelah dibuat graf berarah, selanjutnya dibuat matriks A ukuran 25x31. Sedangkan matriks b berukuran 25 x 1, dan matriks x berukuran 31 x 1 yang ditulis dalam bentuk = atau dapat dijabarkan sebagai berikut, +, +, +, + = Jika elemen pada matriks tersebut tidak memiliki rute berikutnya, maka dia bernilai. Dengan bantuan Scilab dan Maxplus Toolbox (Subiono dan Adzkiya, 2012), didapat suatu nilai dari x 1 hingga x 31. Nilai tersebut lalu dikonversikan dalam satuan waktu yang digunakan menjadi jam keberangkatan. 3.7 Desain Penjadwalan Setelah didapatkan hasil perhitungannya, disusunlah jadwal keberangkatan pesawat dari kota asal seperti pada Tabel 3 berikut. Label Tabel 3: Desain Jadwal Keberangkatan dari Bandara Asal Waktu Keberangkatan Kota Asal Label Waktu Keberangkatan Kota Asal x 1 04:24 Makassar x 17 15:04 Denpasar x 2 06:05 Denpasar x 18 12:22 Banjarmasin x 3 04:47 Banjarmasin x 19 08:22 Balikpapan x 4 07:49 Denpasar x 20 11:52 Makassar x 5 07:27 Makassar x 21 08:55 Mataram x 6 05:25 Balikpapan x 22 09:57 Balikpapan x 7 11:10 Denpasar x 23 17:00 Banjarmasin x 8 07:40 Balikpapan x 24 11:39 Balikpapan x 9 10:54 Denpasar x 25 13:19 Balikpapan x 10 12:55 Denpasar x 26 16:35 Balikpapan x 11 08:47 Banjarmasin x 27 15:10 Mataram x 12 14:25 Denpasar x 28 14:24 Makassar 82 SEMNASTIKA UNESA MEI 2013
8 x 13 09:52 Makassar x 29 17:10 Denpasar x 14 10:35 Batam x 30 18:35 Balikpapan x 15 10:29 Bandung x 31 17:37 Denpasar x 16 13:54 Denpasar Setelah mendapatkan desain penjadwalan yang disusun dengan Aljabar Maxplus, dilakukan perbandingan dengan jadwal yang sesungguhnya. Berdasarkan perbandingan tersebut, ada beberapa kedatangan dari jadwal sebenarnya yang ternyata tidak bisa meneruskan perjalanan ke rute-rute tertentu dikarenakan waktu kedatangannya melebihi waktu penutupan gate rute berikutnya. Hal ini menyebabkan adanya keterbatasan pilihan untuk penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan ke suatu daerah. Selain itu, ada pula waktu tunggu yang sangat lama ke suatu rute begitu juga di penerbangan lainnya sehingga mau tidak mau penumpang harus menunggu lama. Sedangkan jika dengan metode Maxplus, tidak ada keterlambatan penerbangan ke rute-rute berikutnya. Waktu tunggu penumpang di beberapa gate pun cukup normal dan tidak terlalu lama. Jika ada yang dirasa terlalu lama, penumpang dapat memilih penerbangan yang lain dengan waktu tunggu yang tidak banyak memakan waktu. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dari Penelitian ini antara lain: Bentuk model yang digunakan adalah dengan sistem pertidaksamaan A x b dimana memiliki penyelesaian suboptimal waktu keberangkatan yang memenuhi maksimum dari penjumlahan durasi penerbangan dan durasi transit/transfer selalu kurang dari atau sama dengan waktu penutupan gate keberangkatan di bandara utama. Jadwal keberangkatan pesawat yang dihitung menggunakan Aljabar Maxplus lebih baik daripada jadwal yang ada karena pasti dapat memenuhi keberangkatankeberangkatan berikutnya dari penumpang yang transit atau transfer dengan waktu tunggu yang tidak terlalu lama dan eror keterlambatan yang kecil. 4.2 Saran Pada penelitian ini tidak mempermasalahkan perihal biaya dan kapasitas penumpang pada setiap penerbangan. Untuk itu masih perlu adanya perbaikan 83 SEMNASTIKA UNESA MEI 2013
9 dipenelitian selanjutnya dengan memperhatikan faktor-faktor di atas agar implementasi penelitian dapat sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu perlu ada pengkajian ulang terkait jumlah kedatangan pesawat dari daerah-daerah asal tertentu untuk memenuhi kebutuhan penumpang agar waktu tunggu mereka ketika transit/transfer dapat lebih singkat. 5. Pustaka Rakhmawati, N., (2012). Studi Perencanaan Jadwal Busway di Surabaya Menggunakan Aljabar Max-plus. Tesis Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya: Surabaya. Subiono, (2012). Aljabar Maxplus dan Terapannya. Buku Ajar Mata Kuliah Pilihan Pasca Sarjana Matematika, ITS. Surabaya. Subiono, Adzkiya, D., (2012). Maxplus Algebra Toolbox Ver Jurusan Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. 84 SEMNASTIKA UNESA MEI 2013
Implementasi Aljabar Max-Plus Pada Pemodelan dan Penjadwalan Keberangkatan Bus Kota DAMRI (Studi Kasus di Surabaya)
Implementasi Aljabar Max-Plus Pada Pemodelan dan Penjadwalan Keberangkatan Bus Kota DAMRI (Studi Kasus di Surabaya) Kresna Oktafianto 1, Subiono 2, Subchan 3 Jurusan Matematika Fakultas MIPA, Institut
Lebih terperinciPENJADWALAN KEBERANGKATAN KERETA API DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PETRINET DAN ALJABAR MAX-PLUS
PENJADWALAN KEBERANGKATAN KERETA API DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PETRINET DAN ALJABAR MAX-PLUS AHMAD AFIF 1, SUBIONO 2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciImplementasi Aljabar Max-Plus pada Pemolan dan Penjadwalan Keberangkatan Bus Kota DAMRI (Studi Kasus di Surabaya)
Implementasi Aljabar Max-Plus pada Pemolan dan Penjadwalan Keberangkatan Bus Kota DAMRI (Studi Kasus di Surabaya) Kresna Oktafianto, Subiono, Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciStudi Penerapan Bus Sekolah di Jombang Menggunakan Aljabar Max-Plus
Studi Penerapan Bus Sekolah di Jombang Menggunakan Aljabar Max-Plus Nahlia Rakhmawati Dosen Pendidikan Matematika STKIP PGRI Jombang rakhmanahlia.stkipjb@gmail.com ABSTRAK Pada penelitian ini dirancang
Lebih terperinciPENENTUAN WAKTU KEDATANGAN PESAWAT DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG DENGAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ATAS ALJABAR MAKS-PLUS
PENENTUAN WAKTU KEDATANGAN PESAWAT DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG DENGAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ATAS ALJABAR MAKS-PLUS Casilda Reva Kartika, Siswanto, dan Sutrima Program Studi Matematika
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR. Aplikasi Aljabar Max-Plus Pada Pemodelan Dan Penjadwalan Busway Yang Diintegrasikan Dengan Kereta Api Komuter
SEMINAR TUGAS AKHIR Aplikasi Aljabar Max-Plus Pada Pemodelan Dan Penjadwalan Busway Yang Diintegrasikan Dengan Kereta Api Komuter OLEH: Kistosil Fahim DOSEN PEMBIMBING: Dr. Subiono, M.Sc Subchan, M.Sc.,PhD
Lebih terperinciAplikasi Aljabar Max-Plus Pada Pemodelan Dan Penjadwalan Busway Yang Diintegrasikan Dengan Kereta Api Komuter
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Aplikasi Aljabar Max-Plus Pada Pemodelan Dan Penjadwalan Busway Yang Diintegrasikan Dengan Kereta Api Komuter Kistosil Fahim, Subchan, Subiono Jurusan Matematika,
Lebih terperinciModel Rantai Pasok Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max Plus dengan Mempertimbangkan Prioritas Transisi
Model Rantai Pasok Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max Plus dengan Mempertimbangkan Prioritas Transisi Shofiyatul Mufidah a, Subiono b a Program Studi Matematika FMIPA ITS Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim,
Lebih terperinciANALISIS EIGENPROBLEM MATRIKS SIRKULAN DALAM ALJABAR MAX-PLUS
ANALISIS EIGENPROBLEM MATRIKS SIRKULAN DALAM ALJABAR MAX-PLUS Maria Ulfa Subiono 2 dan Mahmud Yunus 3 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 23 e-mail: ulfawsrejo@yahoo.com subiono28@matematika.its.ac.id
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALJABAR MAXPLUS DALAM PEMBENTUKAN MODEL MATEMATISPADA SISTEM PENJADWALAN PRAKTIKUM LABORATORIUM
βeta p-issn: 285-5893 / e-issn: 2541-458 http://jurnalbeta.ac.id Vol. 8 No. 1 (Mei) 215, Hal. 66-78 βeta 215 PENGGUNAAN ALJABAR MAXPLUS DALAM PEMBENTUKAN MODEL MATEMATISPADA SISTEM PENJADWALAN PRAKTIKUM
Lebih terperinciPenjadwalan Pelayanan di PLN dengan Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus
Prosiding Seminar Nasional FMIPA Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-62-17146--7 Surabaya 24 November 212 Penjadwalan Pelayanan di PLN dengan Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus Abstrak 1 Dwina
Lebih terperinciRancangan dan analisis penjadwalan distribusi pada rantai pasok bahan bakar minyak menggunakan Petri Net
Rancangan dan analisis penjadwalan distribusi pada rantai pasok bahan bakar minyak menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus Widdya P. Sierliawati, Subiono Widdya P. Sierliawati 1 *, Subiono 2 Institut
Lebih terperinciKajian Aljabar Max-Plus pada Pemodelan dan Penjadwalan Monorel dan Trem yang Terintegrasi di Kota Surabaya
Kajian Aljabar Max-Plus pada Pemodelan dan Penjadwalan Monorel dan Trem yang Terintegrasi di Kota Surabaya Oleh: Fatma Ayu Nuning Farida Afiatna Dosen Pembimbing: Dr. Subiono, M.Sc Subchan, Ph.D Latar
Lebih terperinciPENENTUAN WAKTU KEDATANGAN PESAWAT DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG DENGAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ATAS ALJABAR MAKS-PLUS
PENENTUAN WAKTU KEDATANGAN PESAWAT DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG DENGAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ATAS ALJABAR MAKS-PLUS oleh CASILDA REVA KARTIKA M0112021 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk
Lebih terperinciAljabar Maxplus dan Aplikasinya : Model Sistem Antrian
J. Math. and Its Appl. ISSN: 829-605X Vol. 6, No., May 2009, 49 59 Aljabar Maxplus dan Aplikasinya : Model Sistem Antrian Subiono Jurusan Matematika FMIPA ITS, Surabaya subiono2008@matematika.its.ac.id
Lebih terperinciStruktur Hirarkis Jalur Kereta Api SDT Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus
Struktur Hirarkis Jalur Kereta Api SDT Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus Tri Utomo 1, Subiono 2 1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Three1st@gmail.com 2 Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciKarakterisasi Nilai Eigen, Vektor Eigen, dan Eigenmode dari Matriks Tak Tereduksi dan Tereduksi dalam Aljabar Max-Plus
Karakterisasi Nilai Eigen, Vektor Eigen, dan Eigenmode dari Matriks Tak Tereduksi dan Tereduksi dalam Aljabar Max-Plus Himmatul Mursyidah (1213 201 001) Dosen Pembimbing : Dr. Subiono, M.S. Program Magister
Lebih terperinciKajian Aljabar Max-Plus Pada Pemodelan Dan Penjadwalan Monorel dan Trem yang Terintegrasi di Kota Surabaya
Kajian Aljabar Max-Plus Pada Pemodelan Dan Penjadwalan Monorel dan Trem yang Terintegrasi di Kota Surabaya Fatma Ayu Nuning Farida Afiatna, Subchan, Subiono Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciYustinus Hari Suyanto Dosen Pembimbing Dr. Subiono M.S
Sidang Tesis 11 Juli 2011 Yustinus Hari Suyanto 1209201003 Dosen Pembimbing Dr. Subiono M.S Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciPENENTUAN JADWAL PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI TIPE ASSEMBLY DI PERUSAHAAN ROTI GANEP SOLO MENGGUNAKAN ALJABAR MAKS-PLUS
PENENTUAN JADWAL PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI TIPE ASSEMBLY DI PERUSAHAAN ROTI GANEP SOLO MENGGUNAKAN ALJABAR MAKS-PLUS Galih Gusti Suryaning Akbar, Siswanto, dan Santoso Budi Wiyono Program Studi Matematika
Lebih terperinciMENENTUKAN EIGEN PROBLEM ALJABAR MAX-PLUS
MENENTUKAN EIGEN PROBLEM ALJABAR MAX-PLUS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciABSTRAK. . Dalam penelitian tesis ini dikonstruksi suatu model penjadwalan. menggunakan Aljabar Max-plus dimana dalam penjadwalan ini
ABSTRAK. Dalam penelitian tesis ini dikonstruksi suatu model penjadwalan menggunakan Aljabar Max-plus dimana dalam penjadwalan ini dibuat sistim kelas moving, tiap ruang belajar yang ada dijadikan laboratorium
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya
E4 Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya Hersanti Rahayu, Ervina Ahyudanari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALJABAR MAXPLUS DALAM PEMBENTUKAN MODEL MATEMATISPADA SISTEM PENJADWALAN PRAKTIKUM LABORATORIUM
Jurnal Pendidikan Matematika βeta Vol. 8 No.1 (Mei) 2015; Hal. 75-88; ISSN 2085-5893; Beta 2015 Beta tersedia online pada: http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/beta PENGGUNAAN ALJABAR MAXPLUS DALAM
Lebih terperinciMASALAH VEKTOR EIGEN MATRIKS INVERS MONGE DI ALJABAR MAX-PLUS
MASALAH VEKTOR EIGEN MATRIKS INVERS MONGE DI ALJABAR MAX-PLUS Farida Suwaibah, Subiono, Mahmud Yunus Jurusan Matematika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,, e-mail: fsuwaibah@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem kejadian diskrit (Discrete-Event System) merupakan suatu sistem yang state space nya berbentuk diskret, sistem yang keadaannya berubah hanya pada waktu
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA
EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA PROGRAM SARJANA LINTAS ( S-1 ) LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran. Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitan yang dilaksanakan dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya penelitian
Lebih terperinciPenerapan Aljabar Max-Plus Pada Permasalahan Penjadwalan Angkutan Perdesaan di Jombang
Penerapan Aljabar Max-Plus Pada Permasalahan Penjadwalan Angkutan Perdesaan di Jombang Nahlia Rakhmawati, Ririn Febriyanti 2 STKIP PGRI Jombang, rakhmanahlia.stkipjb@gmail.com STKIP PGRI Jombang 2, ririn_febriyanti00@yahoo.com
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM PENJADWALAN PRAKTIKUM LABORATORIUM MENGGU- NAKAN ALJABAR MAXPLUS (STUDI KASUS DI STMIK BUMIGORA MATARAM)
PEMODELAN SISTEM PENJADWALAN PRAKTIKUM LABORATORIUM MENGGU- NAKAN ALJABAR MAXPLUS (STUDI KASUS DI STMIK BUMIGORA MATARAM) Uswatun Hasanah 1, Neny Sulistianingsih 2, 1,2 Dosen STMIK Bumigora, Jalan Ismail
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang luas yang terdiri dari banyak pulau.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang luas yang terdiri dari banyak pulau. Kondisi geografis yang sedemikian rupa menyebabkan alat-alat transportasi baik transportasi darat,
Lebih terperinciPerancangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Dinamik Untuk Mengevaluasi Kebutuhan Kapasitas Bandara Juanda
Sidang Tugas Akhir Perancangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Dinamik Untuk Mengevaluasi Kebutuhan Kapasitas Bandara Juanda Diajukan oleh : Febru Radhianjaya 2507 100 117 Jurusan Teknik
Lebih terperinciNilai Eigen dan Vektor Eigen Universal Matriks Interval Atas Aljabar Max-Plus
Nilai Eigen dan Vektor Eigen Universal Matriks Interval Atas Aljabar Max-Plus Fitri Aryani 1, Tri Novita Sari 2 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau e-mail: khodijah_fitri@uin-suska.ac.id
Lebih terperinciKETERCAPAIAN DARI RUANG EIGEN MATRIKS ATAS ALJABAR MAKS-PLUS. 1. Pendahuluan
KETERCAPAIAN DARI RUANG EIGEN MATRIKS ATAS ALJABAR MAKS-PLUS Tri Anggoro Putro, Siswanto, Supriyadi Wibowo Program Studi Matematika FMIPA UNS Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas
Lebih terperinciISSN WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016
PENENTUAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALJABAR MIN-PLUS. Studi Kasus : Distribusi Kentang Jalur Pangalengan, Bandung - Jakarta Rani Kurnia Putri Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciMODEL SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA
1 MODEL SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA PT Jasa Marga (Persero) Cabang Semarang SKRIPSI Oleh : AFSAH NOVITA SARI J2A 306 001 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciTerapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Sederhana Serta Simulasinya Dengan Menggunakan Matlab
J. Math. and Its Appl. ISSN: 189-605X Vol. 1, No., Nov. 004, 1 7 Terapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Sederhana Serta Simulasinya Dengan Menggunakan Matlab Subiono Jurusan Matematika, FMIPA -
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem kejadian diskrit (SKD) adalah nama klasifikasi masalah tentang sistem dengan sumber daya berhingga yang digunakan oleh beberapa pengguna untuk mencapai
Lebih terperinciMENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR
MENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika oleh DEVI SAFITRI 10654004470 FAKULTAS
Lebih terperinciSri Sutarwati 1), Hardiyana 2), Novita Karolina 3) Program Studi D1 Ground Handling Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan 3)
TANGGUNG JAWAB PENGUSAHA ANGKUTAN UDARA TERHADAP PENUMPANG MASKAPAI GARUDA INDONESIA YANG MENGALAMI KETERLAMBATAN PENERBANGAN DI BANDARA UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SOLO Sri Sutarwati 1), Hardiyana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia serta perubahan zaman dengan dilihat dari arus globalisasi di
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia serta perubahan zaman dengan dilihat dari arus globalisasi di segala bidang yang membawa pengaruh cukup besar bagi perkembangan perekonomian
Lebih terperinciAPLIKASI ALJABAR MAKS-PLUS PADA SISTEM PENJADWALAN KERETA REL LISTRIK (KRL) JABODETABEK
APLIKASI ALJABAR MAKS-PLUS PADA SISTEM PENJADWALAN KERETA REL LISTRIK (KRL) JABODETABEK oleh AHMAD DIMYATHI M0111003 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN DOSEN YUNOR
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN DOSEN YUNOR. Judul Penelitian : Identifikasi Sifat-Sifat Nilai Eigen dan Vektor Eigen Matriks atas Aljabar Max-Plus..Ketua Pelaksana : a. Nama : Musthofa, M.Sc b.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi memiliki peran penting dalam suatu negara yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi memiliki peran penting dalam suatu negara yaitu menghubungkan serta menyatukan berbagai segi kehidupan masyarakat seperti ekonomi, sosial, budaya dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem kejadian dinamik diskrit (discrete-event dynamic system) merupakan sistem yang keadaannya berubah hanya pada titik waktu diskrit untuk menanggapi terjadinya
Lebih terperinciHAK PENUMPANG JIKA PESAWAT DELAY
HAK PENUMPANG JIKA PESAWAT DELAY www.m.tempo.com Maskapai penerbangan Lion Air kembali dilanda masalah keterlambatan alias delay. Setelah mengalami keterlambatan hingga 25 jam di Bandara Soekarno-Hatta,
Lebih terperinciEVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24
EVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24 Ganayu Girasyitia Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Jln. Ciumbuleuit
Lebih terperinciPENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS MENGGUNAKAN ALJABAR MAX-PLUS
PENJDWLN KEGITN BELJR MENGJR SEKOLH MENENGH TS MENGGUNKN LJBR MX-PLUS Yustinus Hari Suyanto 1, Subiono 2 Graduate of Student Department of Mathematic ITS, Surabaya 1 hari_yustinus@yahoo.co.id, 2 subiono2008@matematika.its.ac.id
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 1 EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA Riki Tri Alfian, Ir.Hera Widyastuti, M.T.Ph.D Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JULI 2014 SEBESAR 46,82 PERSEN
No. 52/09/34/Th.XVI, 1 September 2014 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JULI 2014 SEBESAR 46,82 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciSISTEM MAKS-LINEAR DUA SISI ATAS ALJABAR MAKS-PLUS 1. PENDAHULUAN
SISTEM MAKS-LINEAR DUA SISI ATAS ALJABAR MAKS-PLUS Kiki Aprilia, Siswanto, dan Titin Sri Martini Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret ABSTRAK.
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG
PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG Mira Amalia, Siswanto, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Aljabar merupakan cabang ilmu matematika
Lebih terperinciPENJADWALAN JALUR BUS DALAM KOTA DENGAN ALJABAR MAX-PLUS
Seminar Nasional Matematika V nstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 13 Desember 2008 PENJADWALAN JALUR BUS DALAM KOTA DENGAN ALJABAR MAX-PLUS 1 Winarni, dan 2 Subiono 1,2 Jurusan Matematika FMPA
Lebih terperinciANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD
ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD Seno Adi Andini Pasca Sarjana Teknik Industri Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo 60111 Surabaya Pesawat udara
Lebih terperinciDesain Petri-Net untuk Mengintegrasikan Tiga Moda Transportasi yang Menghubungkan Surabaya-Denpasar
Desain Petri-Net untuk Mengintegrasikan Tiga Moda Transportasi yang Menghubungkan Surabaya-Denpasar Rani Kurnia Putri 1, Sari Cahyaningtias Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 1, 1 rani@unipasby.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesawat terbang merupakan moda transportasi tercepat yang ada saat ini. Dengan kecepatan berkisar 500-900 km/jam, transportasi udara menggunakan pesawat terbang merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memilki banyak pulau sehingga moda transportasi udara dibutuhkan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini perkembangan teknologi transportasi semakin modern baik darat, laut, maupun udara. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya alternatif transportasi
Lebih terperinciSISTEM LINEAR DALAM ALJABAR MAKS-PLUS
SISTEM LINEAR DALAM ALJABAR MAKS-PLUS oleh ANITA NUR MUSLIMAH M01009009 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciNur Makkie Perdana Kusuma 1), Annisa Nurul Sucianingsih Palisoa 2) Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan. Abstrak
PELAYANAN PENERANGAN DAN INFORMASI KANTOR UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA TERHADAP KEHILANGAN ATAU PENEMUAN BENDA MILIK PENUMPANG DI BANDAR UDARA DOMINE EDUARD OSOK SORONG, PAPUA BARAT Nur Makkie Perdana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya bidang teknologi dan perubahan pola kehidupan manusia yang semakin cepat membuat begitu banyak aktivitas yang harus dilakukan oleh manusia untuk
Lebih terperincicxütçvtçztç hätçz gxüå ÇtÄ cxçâåñtçz UtÇwtÜ hwtüt g} Ä ~ e ãâà ctätçz~t etçt
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Latar Belakang Kelayakan Proyek Kemudahan terjadinya mobilisasi dengan menggunakan pesawat terbang saat ini sedang diupayakan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Menurut Khisma (2016: 9) kemacetan kendaraan bermotor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan kota dengan tingkat kemacetan lau lintas yang semakin meningkat. Menurut Khisma (2016: 9) kemacetan kendaraan bermotor menyebabkan banyak
Lebih terperinciPENGHITUNGAN VEKTOR-KHARAKTERISTIK SECARA ITERATIF MENGGUNAKAN TITIK TETAP BROUWER
J. Math. and Its Appl. ISSN: 829-65X Vol. 8, No. 2, November 2, 8 PENGHITUNGAN VEKTOR-KHARAKTERISTIK SECARA ITERATIF MENGGUNAKAN TITIK TETAP BROUWER Subiono Jurusan Matematika FMIPA Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perjalanan melalui jalur udara merupakan salah satu alternatif bagi seseorang untuk melakukan perjalanan jarak jauh. Salah satu hal dipilihnya perjalanan jalur udara
Lebih terperinciKOMPUTASI DEKOMPOSISI WAVELET HAAR BERBASIS ALJABAR MAX-PLUS
KOMPUTASI DEKOMPOSISI WAVELET HAAR BERBASIS ALJABAR MAX-PLUS Dosen Pembimbing : Dr. Mahmud Yunus Dr. Subiono Hergian Dinarina 1209201009 Pascasarjana Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA SISI DALAM ALJABAR MAX-PLUS BILANGAN FUZZY
PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA SISI DALAM ALJABAR MAX-PLUS BILANGAN FUZZY Any Muanalifah August 9, 2010 Latar Belakang Latar Belakang Teori himpunan fuzzy berkembang pesat saat ini. Banyak sekali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dunia ini terdapat 3 jenis jalur transportasi, transportasi melalui darat, laut dan udara. Transportasi dari setiap jalur juga mempunyai banyak jenis, seperti
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-1
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (207) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) E- Evaluasi Ketersediaan Di Terminal 3 Ultimate Bandar Udara Internasional Soekarno- Hatta Andree Noviar Pradana, Ervina Ahyudanari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aljabar max-plus bersifat assosiatif, komutatif, dan distributif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aljabar max-plus adalah himpunan R := R { } dilengkapi dengan operasi a b := max(a,b) dan a b := a + b. Elemen identitas penjumlahan dan perkalian berturut-turut
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA
E37 PERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA Tubagus Moch. Satria Erlangga dan Ervina Ahyudanari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil &
Lebih terperinciEVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24
EVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24 Ganayu Girasyitia Universitas Katolik Parahyangan Jln. Ciumbuleuit 94, Bandung Telp: (022)
Lebih terperinciSTUDI EVALUASI RUANG TUNGGU KEBERANGKATAN DAN KEDATANGAN DOMESTIK BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
STUDI EVALUASI RUANG TUNGGU KEBERANGKATAN DAN KEDATANGAN DOMESTIK BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar sarjana teknik ( S-1 ) PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan ketepatan, maka jasa angkutan udara sangatlah tepat karena ia merupakan salah satu transportasi
Lebih terperinciPENENTUAN JADWAL PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI TIPE ASSEMBLY DI PERUSAHAAN ROTI GANEP SOLO MENGGUNAKAN ALJABAR MAKS-PLUS
PENENTUAN JADWAL PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI TIPE ASSEMBLY DI PERUSAHAAN ROTI GANEP SOLO MENGGUNAKAN ALJABAR MAKS-PLUS oleh GALIH GUSTI SURYANING AKBAR M0111039 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciPENGKAJIAN KEBISINGAN DI SEKITAR BANDARA DI BEBERAPA KOTA BESAR DI INDONESIA (AIRPORT NOISE)
PENGKAJIAN KEBISINGAN DI SEKITAR BANDARA DI BEBERAPA KOTA BESAR DI INDONESIA (AIRPORT NOISE) Tahun Anggaran 2011 Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014
No. 12/02/33/Th.IX, 02 Februari 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada 2014 secara
Lebih terperinciMODEL SIMULASI DISKRIT UNTUK MENGUKUR EFEK KETERLAMBATAN JADWAL PENERBANGAN TERHADAP ANTRIAN PRA TINGGAL LANDAS DAN PASCA PENDARATAN
MODEL SIMULASI DISKRIT UNTUK MENGUKUR EFEK KETERLAMBATAN JADWAL PENERBANGAN TERHADAP ANTRIAN PRA TINGGAL LANDAS DAN PASCA PENDARATAN Ayunda Larasati 2509100053 300 FLIGHTS Penelitian terdahulu Penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Proses komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses komunikasi dari Harold Lasswell. Model komunikasi Lasswell merupakan salah satu teori komunikasi
Lebih terperinciPERENCANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DARI BANDARA INTERNATIONAL LOMBOK KE KOTA MATARAM
PERENCANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DARI BANDARA INTERNATIONAL LOMBOK KE KOTA MATARAM Artyas Ebtadi (3106 100 720) Dosen Pembimbing : Ir. Hera Widyastuti, MT. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciKAJIAN BENTUK-BENTUK IDEAL PADA SEMIRING
KAJIAN BENTUK-BENTUK IDEAL PADA SEMIRING Oleh: RUZIKA RIMADHANY 1209 100 042 Dosen Pembimbing: DIAN WINDA SETYAWATI, S.Si, M.Si JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciPresentasi TESIS - PS 2399
Presentasi TESIS - PS 2399 1. Pendahuluan 2. Metodologi 3. Analisa dan Hasil Studi 4. Kesimpulan dan Saran Demand transportasi udara di Indonesia terus menerus mengalami peningkatan. Ini disebabkan karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat luas. Hal itu dapat dilhat dari ketatnya persaingan
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA
EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA BANDAR UDARA KELAS I KHUSUS SENTANI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNK SIPIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi transportasi saat ini yang sangat pesat membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi transportasi saat ini yang sangat pesat membuat persaingan dalam penyediaan jasa transportasi menjadi sangat tajam dan ketat. Salah satunya adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Masyarakat sangat bergantung dengan angkutan umum sebagai tranportasi penunjang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi merupakan bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
Lebih terperinciMelalui grafik diatas dapat diketahui bahwa demand penumpang penerbangan di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun 1998 hingga tahun 2000.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan sistem pemerintahan pasca peristiwa reformasi pada tahun 1998 ikut memicu perkembangan industri jasa transportasi udara nasional yang sempat terpuruk diterpa
Lebih terperinciPENJADWALAN PEMANDU WISATA DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ALJABAR MAX-PLUS
PENJADWALAN PEMANDU WISATA DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ALJABAR MAX-PLUS oleh ADITYA WENDHA WIJAYA M0109003 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun Berangkat Transit Total % Pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep Low Cost Carrier telah merubah aturan main dalam industri penerbangan. Low Cost Carrier adalah konsep di mana maskapai penerbangan memiliki tarif lebih rendah
Lebih terperinciKAJIAN PENGATURAN SLOT PENERBANGAN DI BANDARA SENTANI JAYAPURA
KAJIAN PENGATURAN SLOT PENERBANGAN DI BANDARA SENTANI JAYAPURA Efendy Tambunan 1 dan Novalia Cicilia Manafe 2 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Indonesia, Jl. Sutoyo, Cawang, Jakarta
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.14/07/72/Th.XIV, 03 Juli 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA MEI 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciSelain digunakan untuk operasional penerbangan
BAB III BANDAR UDARA ADISUCIPTO 3.1. KONDISI BANDAR UDARA 3.1.1. Lokasi Bandar Udara Bandar udara Adisucipto terletak sekitar 8 km arah timur kota Yogyakarta dengan koordinat geografis 07 47'S - 110 26'
Lebih terperinciPengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring
Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring Jeremia Kavin Raja Parluhutan / 13514060 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER ,94 PERSEN
No. 08/02/34/Th.XVI, 3 Februari 2014 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2013 63,94 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciPenerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat
Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat Aisyah Dzulqaidah 13510005 1 Program Sarjana Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciABSTRACT. v(k + 1) = A v(k),
ii ABSTRAK Dwi Setiawan, 2016. APLIKASI ALJABAR MAKS-PLUS PADA MASALAH PENJADWALAN PENGOPERASIAN BUS BATIK SOLO TRANS (BST) KORI- DOR SATU DI SURAKARTA. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.12/06/72/Th.XIV, 02 Juni 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA APRIL 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciYune Andryani Pinem 1), Made Yukta Dewanti 2) Program Studi D3 Manajemen Transportasi Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan.
ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN PENUMPANG TEHADAP STANDAR KESELAMATAN PENERBANGAN DI PT GARUDA INDONESIA BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA Yune Andryani Pinem 1), Made Yukta Dewanti 2)
Lebih terperinciPENCARIAN PANJANG LINTASAN PADA JARINGAN MELALUI PENDEKATAN PROGRAM LINEAR
i PENCARIAN PANJANG LINTASAN PADA JARINGAN MELALUI PENDEKATAN PROGRAM LINEAR skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika oleh Muhammad Azka
Lebih terperinciTRANSFORMASI MP-WAVELET TIPE B DAN APLIKASINYA PADA PEMAMPATAN CITRA
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 13 No. 1 Mei 2016 49-58 TRANSFORMASI MP-WAVELET TIPE B DAN APLIKASINYA PADA PEMAMPATAN CITRA Kistosil Fahim 1 Mahmud Yunus 2 Suharmadi 3 1 Jurusan Matematika
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.22/11/72/Th.XIV, 01 Nopember 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA SEPTEMBER 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang
Lebih terperinci