BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hakikatnya merupakan upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III. Metode Penelitian

Bab III METODE PENELITIAN

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. seorang ahli yang dikutip dalam sebuah buku karangan Prof. DR. Lexy J.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif

III. METODE PENELITIAN. sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis peluang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mencari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Denah Lokasi Alam Wisata Cimahi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kampung Cibolerang No. 52, RT 1, RW 9. Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu, sudah ada

BAB. 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research), yaitu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB III METODE PENELITIAN. dan makna tertentu yang tidak dapat diungkapkan dengan angka angka atau secara

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe deskriptif yakni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian lapangan/kualitatif

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar 3.1.1 Metode Penelitian Kualitatif Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan mengetahui seberapa dan bagaima efektifitas dari hasil yang ingin didapat dan dengan melakukan fokus pada kedalaman data dan hasil yang didapat, sehingga dengan demikian maka menggunakan metode dengan penelitian dengan kualitatif. Dalam melakukan penelitian dengan menggunakan dengan motode penelitian kualitatif, seorang peneliti merupakan sebuah instrumen kunci dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif yang menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancana mendalam hingga teknik lainnya merupakan suatu hal bahwa peneliti akan menjadi seorang informan dan ikut berpatisipasi serta menjadi instrumen penting dalam penelitian ini. Dalam melakukan penelitian pada komunikasi atau public relations dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, informasi yang didapat atau data yang didapat tidak hanya melalui data statistika saja, namun juga dengan menggunakan rumus yang diterapkan dalam metode pengumpulan data seperti wawancara atau observasi. 66

67 Pengertian (Strauss & Corbin, 2009:58) riset kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara kuantitatif lainnya. Pengertian lain mengenai penelitian secara kualitatif yaitu suatu penelitian yang merupakan proses pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara ilmiah (David Williams, 2011:5). Pengertian lain yang menguatkan pemahaman tentang kualitatif yaitu pernyataan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Denzin & Lincoln, 2011:5). 3.1.2 Sumber Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa sumber data yang ada, yaitu dengan menggunakan sumber data primer, sekunder, dan sumber data berkala (Rosady Ruslan, 2006:29). Sumber data primer, merupakan data yang didapat langsung dari objek penelitian dan data yang didapat dari proses penelitian dan merupakan data utama yang didapat. Sumber data ini merupakan hasil penelitian langsung dan menjadi informasi langsung sebagai data yang didapat. Sumber data sekunder, merupakan data yang didapat dari data yang sudah menjadi bahan publikasi dan informasi yang telah diberikan oleh objek penelitian kepada publik. Data sekunder dapat diambil melalui data dari internet, media, majalah, lembaga masyarakat, dan lembaga lain yang berhubungan. Sumber data ini merupakan sumber data yang tidak didapatkan langsung oleh pihak narasumber

namun biasanya melalui sumber data ini didapat berdasarkan informasi dan referensi dari narasumber. 68 Sumber data berkala yaitu merupakan sumber data atau informasi yang dihimpun dan didapatkan melalui waktu ke waktu untuk mendapatkan gambaran dari suatu kejadian yang didapat berdasarkan selama periode tertentu. 3.2 Tahap-tahap Riset Dalam melakukan penelitian ini, langkah yang dilakukan yaitu dengan melakukan pemahaman atas apa yang ingin dibahas atau apa yang menjadi dasar gambaran. Hal ini dilakukan dengan melakukan penilaian yaitu dengan membuat pembentukan latar belakang masalah dan melakukan pendahuluan dalam penelitian ini. langkah berikutnya dalam melakukan penelitian ini yaitu dengan mencari dan memahami teori yang terkait dalam penelitian ini. Setelah memahami teori yang terkait, maka proses penelitian berikutnya yaitu dengan mencari dan mengumpulkan informasi dan data terhadap penelitian ini. langkah ini dilakukan sebagai langkah mempersiapkan untuk mendapatkan informasi dan data yang akurat, dan mencari sumber data yang dapat dipercaya serta berlaku. Tipe dan cara untuk melakukan pengumpulan data juga terdiri dari beberapa teknik, dan teknik yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, dan melakukan observasi. Setelah mendapatkan informasi dan data yang telah dikumpulkan, proses selanjutnya yaitu dengan melakukan analisa terkait informasi dan data yang didapat. Dalam tahap ini, teknik analisa data yang dilakukan yaitu dengan melakukan teknik

69 analisa SWOT dan dengan proses reduksi. Proses analisa ini merupakan suatu proses melakukan analisa terkait faktor-faktor yang didapat berdasarkan data yang telah terkumpul, dan melakukan proses penyaringan informasi dan data yang terkait. Selain itu juga melakukan teknik analisa dengan melakukan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation) (Fred David, 2012:70). Tentu informasi yang didapat ketika telah melakukan analisa data, kadang mendapatkan hal atau hasil yang tidak sesuai, sehingga perlu adanya suatu teknik validitas data yang dilakukan untuk dapat memperkuat dan meyakinkan hasil dari data yang didapat. Dalam penelitian ini, teknik validitas data yang dilakukan yaitu dengan teknik Triangulasi. Setelah itu maka akan mendapatkan hasil dari analisa data dan mendapatkan pembahasan atas masalah yang didapatkan. 3.3 Metode Riset Dalam penelitian ini, metode yang dilakukan adalah dengan pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan ini, maka penjelasan metode yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode deskriptif dan dengan menggunakan metode eksplanatoris (Rosady Ruslan, 2006:11). Metode Deskriptif Metode Deskriptif yaitu merupakan sebuah metode dalam penelitian kualitatif yang dilakukan dengan mencari teori yang ada, namun bukan dengan menguji teori (Rosady Ruslan, 2006:13). Metode ini juga melakukan suatu kegiatan yaitu dengan menitikberatkan pada aktivitas seperti observasi atau dengan membuat suasana ilmiah. Pengertian lain tentang deskriptif (Elvinaro Ardianto, 2010:60) yaitu

70 bahwa metode deskriptif merupakan suatu metode untuk mencari teori, bukan menguji teori, hypothesis-generating, bukan hypothesis testing. Kegiatan ini adalah dimana peneliti melakukan kegiatan analisa dengan terjun langsung ke lapangan dan mengamati langsung keadaan. Metode Eksplanatoris Penelitian eksplanatoris atau penelitian formulatif pada penelitian dengan metode penelitian kualitatif yaitu merupakan suatu penelitian yang membahas untuk menemukan atau mendapatkan sebuah ide (gagasan) atau merupakan sebuah pandangan baru yang berpengaruh terhadap suatu gejala (fenomena) tertentu dengan mendalam (Rosady Ruslan, 2006:14). Penelitian eksplanatoris ini sering disebut penelitian eksperimen, yang memungkinkan untuk mengetahui adanya hubungan sebab akibat terhadap suatu objek penelitian. Pengertian eksperimen tersebut yaitu merupakan kegiatan pengumpulan data sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk memperoleh suatu kesimpulan secara tepat, terutama mengenai kebenaran suatu hipotesis yang mncakupi hubungan sebab akibat tersebut (Supranto, 2006:15). Melalui menggunakan dua metode tersebut, maka metode yang dilakukan akan saling mendukung dan saling berhubungan, karena kedua metode tersebut memiliki kesamaan dimana keduanya akan melakukan penjelasan dan membuat suatu gagasan atau penjelasan terhadap informasi yang didapat. Kedua metode tersebut juga saling mendukung sehingga memudahkan dalam menjelaskan hasil penelitian tersebut.

71 3.4 Pengumpulan dan Pencatatan Data 3.4.1 Metode Wawancara Mendalam (In-Depth Interview) Wawancara mendalam merupakan suatu metode yang digunakan dalam penelitian ini, dimana seorang responden atau sekelompok orang yang menjadi responden atau narasumber memberikan paparan atau jawaban tentang informasi atau bahan yang ingin dibahas. Wawancara mendalam dapat dilakukan dengan wawancara langsung dengan narasumber secara langsung dengan tatap muka, atau dilakukan dengan melakukan telepon (Elvinaro Ardianto, 2010:61). Seringkali pewawancara dilatih secara psikologis agar ia dapat menggali perasaan dan sikap yang tersembunyi dari responden (Dun, 2006:23). Pengertian lain tentang wawancara mendalam yaitu suatu proses dan teknik pengumpulan data dalam metode dengan melalui daftar daftar pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap responden (Rosady Ruslan, 2006:23). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan narasumber melalui proses tatap muka langsung dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait informasi yang ingin didapatkan. 3.4.2 Survei Pengalaman atau Observasi Survei Pengalaman atau melakukan observasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara yaitu untuk melakukan penelitian langsung dengan para praktisi yang telah berpengalaman (Rosady Ruslan, 2006:27). Selain itu juga meneliti langsung bagaimana para praktisi atau para narasumber yang memang

menjalani kegiatan tentang bidang yang diteliti, bagaimana mereka menjalani suatu strategi, menjalani perilaku, bagaimana tingkah laku dan tindakan yang dilakukan. 72 Kegiatan penelitian ini dapat dilakukan dengan ikut berpartisipasi, atau dapat ikut mengikuti langsung bersama narasumber, dan dengan cara lain untuk mendapatkan informasi yaitu dengan melakukan wawancara, dapat dengan wawancara secara mendalam dengan adanya struktur yang tersusun atau wawancara tidak terstruktur. 3.5 Analisis dan Penafsiran Data Dalam metode ini, analisa data yang dilakukan terhadap data yang dilakukan yaitu dengan melakukan analisa SWOT, dimana analisa ini sudah termasuk dengan langkah penyocokan atau dengan melakukan teknik analisa dengan matriks IFE dan EFE (Fred David, 2012:327). Sehingga dengan matriks tersebut akan saling berhubungan dengan analisa SWOT tersebut. 3.5.1 Analisis SWOT Teknik dengan menggunakan analisis dengan SWOT juga biasanya dapat disebut dengan analisis atau matriks TOWS (Fred David, 2012:327). Analisis ini dilakukan terhadap hasil atau data atau informasi yang didapat daru suatu penelitian. Data atau informasi yang didapat, diolah dengan sedemikian rupa dengan melakukan pembahasan serta melihat dan melakukan penentuan pada beberapa faktor yang terkait, yaitu dengan faktor yang berhubungan dengan empat hal, atau dapat dikatakan bahwa hasil yang didapat dibagi dalam empat faktor. Faktor yang dibagi

73 yaitu meliputi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan gangguan (Threaths). Sehingga dengan penjabaran pada empat faktor tersebut, disingkat menjadi suatu istilah yang dikenal yaitu dengan analisis SWOT. Dengan melakukan analisa dengan tipe ini, terdapat empat faktor yang digunakan sebagai pembanding sesuai dengan data yang telah dibedakan sesuai faktor yang ada. Analisa ini dapat memberikan penliaian dan analisa data yang sistematis, komprehensif, dan strategis karena telah dibagi menjadi empat faktor. Analisa ini juga merupakan sebuah analisa yang dilakukan untuk mendapatkan prediksi dan menghindari ketidakpastian dari sumber data yang ada dan telah disesuaikan dengan tingkat kemampuan sseberapa jauh bidang yang ada dan saling berhubungan (Rosady Ruslan, 2006: 15). Analisis ini juga memberikan gambaran terhadap pengaruh dalam faktor internal dan eksternal, baik jangka waktu panjan maupun pendek. Dalam empat faktor ini, ada terdapat dua faktor yang saling berhubungan. Faktor kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) merupakan dua faktor yang berasal dari dalam perusahaan atau organisasi tersebut, sedangkan peluang (opportunities) dan gangguan (threaths) yaitu merupakan dua faktor lain yang berasal dari eksternal, atau disebut juga faktor yang berasal dari luar perusahaan atau organisasi tersebut. Namun melalui adanya analisis data ini, akan lebih mudah dan memberikan gambaran lebih jelas bagaimana mendapatkan informasi dan mengolah data tersebut menjadi sebuah data dan hasil informasi yang mudah dipahami, lebih strategis dan menjadi informasi yang sistematis. Menurut Cutlip, Center & Broom (2006:15), menyatakan bahwa dengan menggunakan analisis strategis data secara SWOT, akan memberikan informasi, data,

74 dan fakta yang menjabarkan secara lebih melalui adanya aspek internal dan eksternal. Selain itu juga mampu memberikan informasi yang lebih akurat kepada perusahaan atau organisasi dala berkompetisi dan kompetitif. Cutlip, Center & Broom (2006:16) memberikan penjelasan dengan memberikan unsur dan faktor dalam analisis SWOT, yaitu dengan SWOT Combination Analysis: 1. SO (Strenghts & Opportunities) Merupakan sebuah kesatuan strategi untuk membangun faktor kekuatan yang bersumber dari pihak internal organisasi dengan memanfaatkan peluang yang ada di lingkungan faktor eksternal secara tepat untuk meraih kesuksesan atau keberhasilan. 2. ST (Strengths & Threats) sama seperti kombinasi analisis sebelumnya, yaitu secara strategis untuk memperkuat faktor kekuatan (internal) dengan mengcounter unsur-unsur ancaman negatif yang dapat terjadi dari faktor lingkungan eksternal untuk meraih kesuksesan (posisi potensi positif-negatif). 3. WO (Weakness & Opportunities) Secara strategis pihak perusahaan berupaya meminimalisasikan faktor-faktor dari kelemahan internal, dan sekaligus tetap memanfaatkan faktor-faktor peluang yang ada dari eksternal untuk meraih keberhasilan (posisi potensi negatif-positif). 4. WT (Weakness & Threats) Secara strategis pihak perusahaan harus berjuang keras untuk meminimalisasikan faktor-faktor kelemahan internal dan sekaligus menghadapi faktor resiko ancaman dari eksternal yang cukup berat untuk mencapai keberhasilan.

75 Sebuah matriks SWOT terdiri atas sembilan sel. Ada empat sel faktor utama, empat sel strategi, dan satu sel yang dibiarkan kosong. Keempat sel strategi, yang diberi nama SO, WO, ST, WT, dikembangkan setelah melengkapi keempat sel faktor utama, yang diberi nama, S, W, O, T. Terdapat delapan langkah dalam membentuk sebuah matriks SWOT (Fred David, 2012:328) : 1. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan 2. Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan. 3. Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan. 4. Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan. 5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan cacat hasilnya pada sel strategi SO. 6. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hailya pada sel strategi ST 7. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi WT. 8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi WT. 3.5.2 Teknik Reduksi Teknik lain yang dilakukan dalam melakukan proses melakukan analisa yaitu dengan melakukan teknik dengan reduksi. Proses analisa reduksi merupakan suatu proses yang dipaparkan oleh Miles dan Huberman tentang teknik analisa data yang diungkapkan (Pawito, 2008:104). Proses reduksi merupakan suatu proses yang bukan asal membuang data yang tidak diperlukan, melainkan merupakan upaya yang

dilakukan oleh peneliti selama analisis data dilakukan dan merupakan langkah yang tidak terpisahkan dari bagian analisa data (Pawito, 2008:105). 76 Proses reduksi terdiri dari beberapa langkah, yaitu proses pertama adalah melakukan langkah-langkah editing, pengelompokan dan meringkas data. Proses kedua adalah menyusun kode-kode dan mencatat memo mengenai berbagai hal, termasuk yang berkenaan dengan aktivitas serta proses-proses sehingga peneliti dapat menemukan tema, kelompok dan pola data. Proses terakhir yaitu peneliti menyusun tema, menyusun rancangan konsep dan membuat suatu kesimpulan dan melakukan pengumpulan data yang telah disaring. Dalam proses analisa data terhadap penelitian ini, peneliti hanya melakukan dengan proses reduksi dengan langkah pertama dan tidak melakukan proses pengkodingan atau proses melakukan dan menentukan kode dalam hasil analisa data. Hal ini dilakukan untuk dimana peneliti membatasi proses analisa data dengan menyaring informasi yang telah dilakukan dengan proses SWOT sehingga dapat menghasilkan data yang lebih akurat, dan tidak membuat analisa data yang menyebabkan analisa data yang melebar. 3. 6 Pemeriksaan Keabsahan Data Triangulasi Penelitian melalui triangulasi (Moleong, 2011:324), adalah teknik pemeriksaaan keabsahan data yang memanfaatkan pengecekan sumber lain untuk pembanding, yaitu penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori dalam penelitian secara kualitatif. Artinya teknik triangulasi adalah sebagai upaya untuk menghilangkan

77 perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan, dengan kata lain bahwa pihak peneliti dapat melakukan klarifikasi dan pengecekan temuantemuannya dengan cara membandingkan, yaitu melakukan: Pertama, teknik triangulasi dengan sumber yang berarti membandingkan dan pengecekan balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda melalui (Moleong, 2011:326) : a. Perbandingan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. b. Perbandingan apa yang dikatakan seseorang didepan umum dengan apa yang diucapkan secara pribadi. c. Perbandingan apa yang dikatakan tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu. d. Perbandingan keadaan dan perspektif seseorang berpendapat sebagai rakyat biasa, dengan yang berpendidikan dan pejabat pemerintah. Kedua, teknik triangulasi dengan metode, yaitu terdapat 2 strategi, yaitu: a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian melalui beberapa teknik pengumpulan data, dan b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa data dengan sumber yang sama. Ketiga, teknik triangulasi teori, berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu teori atau lebih, dan dapat dilaksanakan dengan penjelasan banding.