BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemicu bagi produsen lama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Zalora Indonesia merupakan bagian dari Zalora group yang didirikan pada

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah masyarakat kecamatan cengkareng jakarta barat. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan

BAB III METODE PENELITIAN

59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. food & beverages. J.CO didirikan oleh Jhony Andrean yang sebelumnya terkenal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Martabak Boss merupakan martabak variasi khas Bandung yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Forever 21 merupakan retail fashion yang menyediakan produk-produk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. berada di Kota Batu Malang - Jawa Timur. Tempat wisata ini berada sekitar 20

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 1, Nomor 1, Maret 2015

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS... ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang saya lakukan dimulai bulan April 2015 sampai dengan bulan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah perantara pemasaran (stockist) PT.

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum perusahaan PT Pos Indonesia (Persero)

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berfokus pada pengujian Privacy Concerns, Entertaiment dan Peer

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

BAB III METODE PENELITIAN

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah responden sebanyak 150 orang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Bab III. Metodologi Penelitian. dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian prosedur

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan dan Responden. 1. Gambaran Umum PT. Indosat Ooredoo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen LP3G Menggunakan Structural Equation Modeling

BAB III METODE PENELITIAN


ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi S1 reguler

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA YANG BERDAMPAK PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT BALINA AGUNG PERKASA (BAP)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Peusahaan ini, memiliki visi dan misi sebagai berikut: dan jaringan pemasaran di dalam dan di luar negeri.

LAMPIRAN 1 No. Responden : KUESIONER

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA - GRAMEDIA EXPO SURABAYA

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan Pesatnya kemajuan ekonomi global telah mengundang produsen baru untuk turut ambil bagian dalam kancah perekonomian, sekaligus menjadi pemicu bagi produsen lama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk perusahaan mereka. Para produsen pun menyadari pentingnya memasarkan serta menjual produk perusahaannnya secara lebih luas dan merata dimasyarakat. Dimana dalam kondisi ini, produsen membutuhkan kehadiran retail yang terpercaya, mampu memahami kebutuhan konsumen serta yang memliki IT&SDM yang handal dan berkemapuan untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia. PT. Midi Utama Indonesia adalah merupakan perusahaan yang bergerak dibidang retail middle market yang didirikan pada tahun 2007, sebagai perusahaan retail PT. Midi Utama Indonesia mampu memberikan nilai serta manfaat yang berharga kepada konsumen pengguna jasa, dengan terusterusan mengembangkan diri untuk menjadi yang ter. Dalam era globalisasi seperti saat ini, PT. Midi Utama Indonesia mampu menempatkan diri sebagai perusahaan retail nasional dengan kualitas standar internasional dengan pengaplikasian teknologi informasi yang terkini. Alfamidi dengan tagline Belanja Puas Harga Hemat diposisikan untuk dapat 52

53 memberikan pelayanan dan pengalaman belanja pelanggan agar terpenuhi kebutuhannya dan dengan harga yang hemat. Alfamidi sebagai gerai komunitas, berlokasi diwilayah pemukiman agar dapat melayani dengan cepat dan mudah dijangkau masyarakat dari rumah. Pada akhir tahun 2007, Perseroan memiliki 3 gerai Alfamidi di Jabodetabek dan 1 Distribution Center Di Serpong. Dalam perkembangannya pada bulan April 2008 nama Perseroan berubah menjadi PT. Midi Utama Indonesia. Pada akhir tahun 2008, Perseroan telah berhasil mengoperasikan Distribution Center di Surabaya dan mengoperasikan 60 gerai Alfamidi di Jabodetabek dan Surabaya. Pada akhir tahun 2009, Perseroan mengembangkan konsep convenience store dengan nama Alfaexpress dengan tagline Cepat dan Nyaman dimana konsepnya adalah mengutamakan kecepatan dan kenyamanan berbelanja pelanggan dalam memilih produk dan menyelesaikan transaksi pembayaran. Pada akhir tahun 2009, Perseroan telah mempunyai Distribution Center dan mengoperasikan 121 gerai Alfamidi dan 35 gerai Alfaexpress. Pada tahun 2010 Perseroan mengoperasikan DC Bekasi, sehingga pada akhir tahun 2010 Perseroan telah mempunyai 3 Distribution Center, mengopersikan 248 gerai Alfamidi dan 161 gerai Alfaexpress. www.alfamidiku.com (Diakses 12 maret 2014) 4.1.2 Karakteristik Responden Perbedaan karakteristik individu pada karyawan dan kepala toko setiap Alfamidi merupakan satu hal yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti. Selain itu peneliti juga melakukan analisis secara keseluruhan mengenai Gaya

54 Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Semangat Kerja berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada karyawan. Pengumpulan data dengan memberikan kuesioner pada responden yang bekerja di Alfamidi di Area Jakarta Barat. Penelitian ini telah mengumpulkan data primer dari 154 responden. Responden diminta mengisi daftar pernyataan dalam kuesioner yang meliputi empat bagian pernyataan. Bagian pertama, pernyataan mengenai perbedaan karakteristik individu. Bagian kedua, penyataan mengenai Gaya Kepemimpinan. Bagian ketiga, penyataan mengenai Lingkungan Kerja dan bagian keempat, pernyataan mengenai Semangat Kerja, selanjutnya, data kuesioner yang telah diisi oleh responden dapat dilihat dengan mendeskripsikan hasil jawaban yang telah diisi oleh responden secara langsung. Karyawan dan kepala toko Alfamidi yang dipilih sebagai responden adalah karayawan dan kepala toko Alfamidi di Area Jakarta Barat, dengan jumlah sampel 154 responden. Untuk mengetahui gambaran umum tentang responden yang digunakan dalam penelitian ini akan diuraikan karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dan pendapatan perbulan. Hasil perhitungan frekuensi dari karakteristik responden. Berdasarkan pendidikan terakhir terdapat dalam tabel berikut:

55 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency Percent (%) Cumulative Percent (%) Laki-Laki 76 50,6 50,6 Perempuan 74 49,3 99,9 Total 150 100 Sumber : Data kuesioner (diolah) Tabel 4.1 menunjukkan komposisi jenis kelamin responden yang berjumlah 150 orang karyawan Alfamidi, wanita sebanyak 74 orang (50,6%) dan laik-laki sebanyak 76 orang (49,3%). Hasil ini menunjukkan bahwa responden bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak daripada perempuan dalam penelitian ini. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frequency Percent (%) Cumulative Percent (%) < 20 Tahun 57 38 38 >21 Tahun 89 59,3 97,3 30-40 Tahun 4 2,6 99,9 >50 Tahun Total 150 100 Sumber : Data kuesioner (diolah) Tabel 4.2 menunjukkan komposisi jenis kelamin responden berjumlah 150 orang karyawan Alfamidi, usia < 20 tahun sebanyak 57 orang (38%), usia >21 tahun sebanyak 89 orang (59,3%), usia 30-40 tahun sebanyak 4 (2,6%). Hasil ini menunjukkan jumlah responden pada penelitian ini berusia >21 tahun.

56 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Frequency Percent (%) Cumulative Terakhir Percent (%) SMA 140 93,3 93,3 Diploma 2 1,3 94,6 Sarjana S1 8 5,3 99,9 Total 150 100 Sumber : Data kuesioner (diolah) Tabel 4.3 menunjukkan komposisi jenis kelamin responden berjumlah 150 orang karyawan Alfamidi, pendidikan terakhir SMA sebanyak 140 (93,3%), diploma sebanyak 2 (1,3%), sarjana S1 sebanyak 8 (5,3%). Hasil ini menunjukkan bahwa responden bahwa jumlah responden pada penelitian ini pendidikan terakhir SMA. Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan Pendapatan Perbulan Frequency Percent (%) Cumulative Percent (%) Rp. 1 juta Rp. > 2 juta 140 93,3 93,3 Rp. 3 juta 5 10 6,6 9,9 juta > 6 juta Total 150 100 Sumber : Data kuesioner (diolah) Tabel 4.4 menunjukkan komposisi jenis kelamin responden berjumlah 150 orang karyawan Alfamidi, penghasilan perbulan Rp. > 2juta sebanyak 140 orang (93,3%), Rp. 3juta-5juta sebanyak 10 (6,6%). Hasil ini menunjukkan

57 bahwa responden bahwa jumlah responden jumlah responden terbanyak memiliki penghasilan sebesar Rp. > 2juta. Setelah data dari kuesioner terkumpul yang selanjutnya disebut data mentah, maka data mentah tersebut diolah dengan metode SEM (Structural Equation Modelling) yang menggunakan bantuan program LISREL8.7 untuk melakukan pengujian validitas, reliabilitas, dan analisa pengaruh antar variabel. Adapun tahapan awal dalam SEM, adalah spesifikasi model pengukuran. Dibawah ini diuraikan pada Tabel 4.5 adalah spesifikasi awal persamaan model pengukuran dalam bentuk notasi matematik. Tabel 4.5 Persamaan Model Pengukuran No. Variabel Laten Indikator Persamaan Matematik 1. Gaya Kepemimpinan GK1 GK1 =λx1 *1 + δ 1 GK2 GK2 = λx2 *1 + δ 2 GK3 GK3 = λx3 *1 + δ 3 2. Lingkungan Kerja LK1 LK1 = λx 1 *1 + δ 1 LK2 LK2 = λx 2 *1 + δ 2 LK3 LK3 = λx 3 *1 + δ 3 LK4 LK4 = λx 4 *1 + δ 4 LK5 LK5 = λx 5 *1 + δ5 LK6 LK6 = λx 6 *1 + δ 6 LK7 LK7 = λx 7 *1 + δ7

58 Tabel 4.5 Persamaan Model Pengukuran (lanjutan) No. Variabel Laten Indikator Persamaan Matematik 2. Lingkungan Kerja LK8 LK8 = λx 8 *1 + δ8 LK9 LK9 = λx 9 *1 + δ9 LK10 LK10 = λx 10 *1 + δ10 LK11 LK11 = λx 11 *1 + δ11 LK12 LK12 = λx 12 *1 + δ12 LK 13 LK12 = λx 13 *1 + δ13 LK 14 LK12 = λx 14 *1 + δ14 3. Semangat Kerja SK1 SK1 = λy1 *1 + ε 1 SK2 SK2 = λy2 *1 + ε 2 SK3 SK3 = λy3 *1 + ε 3 SK4 SK4 = λy4 *1 + ε 4 SK5 SK5 = λy5 *1 + ε 5 Sumber : Bagan diolah peneliti Tabel 4.6 Persamaan Model Struktural Variabel Laten Semangat Kerja Variabel Laten yang mempengaruhi Gaya Kepemimpinan Lingkungan Kerja Sumber : Bagan hasil diolah peneliti Tabel 4.6 diatas akan dibuktikan melalui persamaan model struktural hubungan antara variabel laten (endogen) semangat kerja dipengaruhi atas variabel laten (eksogen), gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja.

59 Setelah menggambarkan persamaan model struktural tahap selanjutnya yaitu confirmatory factor analysis, dengan analisis offending estimates, uji kecocokan serta uji validitas dan realibilitas variabel laten. Setelah mendapatkan hasil frekuensi ini dari profil responden, peneliti kemudian mengolah data dengan lisrel. Penelitian ini menggunakan metode dua tahap (two-step approach), yaitu CFA di tahap pertama dan Second Order CFA di tahap kedua. Pengukuran CFA tingkat pertama ini menghasilkan printed output dan path diagram. Analisis awal dimulai dengan memeriksa hasil pengukuran untuk memastikan tidak terdapat offending estimates (nilai-nilai yang melebihi batas yang dapat diterima). Berikut kriteria analisisnya, yaitu: 1. offending estimates, terutama adanya negatif error variences (dikenal dengan heyod cases). Jika ada kesalahan varian negatif, maka varian kesalahan tersebut perlu ditetapkan menjadi 0.005 atau 0.001. 2. Nilai standarlize loading factor > 0.50, namun peneliti menggunakan SLF lebih dari atau sama dengan 0.30 (Igbaria et al. dalam Wijanto, 2008). Sehingga variabel-variabel terkait bisa dipertimbangkan untuk dihapus. 3. Standard errors yang berhubungan dengan koefisien-koefisien yang diestimasi mempunyai nilai yang besar. Setelah memeriksa dengan, peneliti tidak menemukan adanya offending estimates dari hasil estimasi pengukuran CFA. Sehingga, pengujian selanjutnya dapat dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

60 Hasil uji validitas dalam model SEM pada program Lisrel 8.7 didapatkan dari tahap pertama yaitu Confirmatory Factor Analysis (CFA). Pada tahap pertama ini, variabel-variabel teramati atau indicator pada tiap valiabel laten harus memenuhi persyaratan validitas dan realibiltas terlebih dahulu. Setelah seluruh pengujian tersebut memenuhi persyaratan, maka dilakukan tahap kedua yaitu Second Order CFA (2ndCFA). Dari pengelolaan Lisrel 8.7, diperoleh hasil berupa path diagram dan printed output. Output yang terdapat dalam path diagram akan menginformasikan tentang standardized solution yang menunjukkan loading factor, nilai eror variance yang menunjukkan kesalahan pengukuran estimasi parameter, nilai standard error yang akan digunakan untuk membagi nilai estimasi parameter sehingga diperoleh t-value yang menunjukkan signifikasi. 4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan Pengujian validitas dan reliabilitas karakteristik organisasi pada variabel gaya kepemimpinan diperlihatkan oleh gambar 4.1 CFA I berikut ini :

61 Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.1 CFAI Basic Model Standardized Solution Gaya Kepemimpinan (Sebelum Penghapusan Indikator) Gambar 4.1 diatas hasil CFA I menunjukan bahwa terdapat 3 variabel teramati (observed variable) atas variabel laten Gaya Kepemimpinan. Semua variabel sudah valid karena nilainya sudah diatas 0.30 Kemudian, setelah dilakukan uji validitas maka langkah selanjutnya adalah menghitung atau menganalisis reliabilitas variabel. Berikut tabel 4.7 CFA Kode Indikator Tabel 4.7 Confirmatory factor analysis Gaya Kepemimpinan Standardized Standard Keterangan Loading Errors Factors (SLF) 0,30 GK1 0,33 0,89 Validitas GK2 0,35 0,88 Validitas GK3 0,81 0,34 Validitas Sumber : output Lisrel hasil diolah peneliti Reliabilitas 0,70 3,29 Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.7 CFA diatas yang 3,29 atau lebih dari 0.70, sehingga variabel laten gaya kepemimpinan memiliki konsistensi menunjukan uji reliabilitas variabel tersebut

62 menghasilkan nilai yang. Dapat dilihat bahwa construct reliability (CR) sebesar yang. 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja Pengujian validitas dan reliabilitas karakteristik organisasi pada variabel gaya kepemimpinan diperlihatkan oleh gambar 4.2 CFA I berikut ini : Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.2 CFA I Basic Model Standardized Solution Lingkungan Kerja (Sebelum Penghapusan Indikator)

63 Dari gambar 4.3 CFA II dibawah ini adalah hasil estimasi CFA standardized solution setelah dilakukan penghapusan indikator yang tidak valid yaitu LK12. Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.3 CFA II Basic Model Standardized Solution Lingkungan Kerja (Setelah Penghapusan Indikator) Dari gambar 4.2 atas hasil CFA I menunjukan bahwa terdapat 14 variabel teramati (observed variables) atas variabel laten lingkungan kerja. Namun terdapat satu variabel teramati yaitu LK12 ternyata tidak dapat memenuhi persyaratan uji validitas karena nilai standardized loading factors kurang dari 0.30 yang terdapat pada gambar 4.3 CFA II, sehingga peneliti menghapus variabel teramati LK12 karena kurang mewakili variabel

64 lingkungan kerja untuk semangat kerja. Kemudian, setelah dilakulan uji validitas maka langkah selanjutnya adalah menghitung atau menganalisa reliabilitas variabel. Berikut tabel 4.8 CFA Tabel 4.8 CFA II. Validitas dan Reliabilitas Lingkungan Kerja Kode Indikator Standardized Loading Factors (SLF) 0,30 Standard Errors Keterangan LK1 0,35 0,88 Validitas LK2 0,56 0,69 Validitas LK3 0,54 0,71 Validitas LK4 0,64 0,59 Validitas LK5 0,68 0,54 Validitas LK6 0,59 0,65 Validitas LK7 0,62 0,62 Validitas LK8 0,66 0,56 Validitas LK9 0,72 0,48 Validitas LK10 0,45 0,79 Validitas LK11 0,42 0,82 Validitas LK13 0,58 0,67 Validitas LK14 0,31 0,90 Validitas Sumber : output Lisrel hasil diolah peneliti Reliabilitas 0,70 7,12

65 Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.8 CFA diatas yang menunjukan uji reliabilitas variabel tersebut menghasilkan nilai yang. Dapat dilihat bahwa construck reliability (CR) sebesar 7,12 atau lebih dari 0.70, sehingga variabel laten lingkungan kerja memiliki konsistensi yang. 4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Semangat Kerja Pengujian validitas dan reliabilitas karakteristik organisasi pada variabel semangat kerja diperlihatkan oleh gambar 4.4 CFA I berikut ini : Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.4 CFAI Basic Model Standardized Solution Semangat Kerja (Sebelum Penghapusan Indikator)

66 Gambar 4.5 CFA II dibawah ini adalah hasil estimasi CFA standardized solution setelah dilakukan penghapusan indikator yang tidak valid yaitu SK3 Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.5 CFA II Basic Model Standadized Solution Semangat Kerja (Setelah Penghapusan Indikator) Gambar 4.4 atas hasil CFA I menunjukan bahwa terdapat 5 variabel teramati (observed variables) atas variabel laten semangat kerja. Namun terdapat satu variabel teramati yaitu SK3 ternyata tidak dapat memenuhi persyaratan uji validitas karena nilai standardized loading factors kurang dari 0.30 yang terdapat pada gambar 4.5 CFA II, sehingga peneliti menghapus variabel teramati SK3 karena kurang mewakili variabel lingkungan kerja untuk semangat kerja.

67 Kemudian, setelah dilakulan uji validitas maka langkah selanjutnya adalah menghitung atau menganalisa reliabilitas variabel. Berikut tabel 4.10 CFA Tabel 4.9 CFA II. Validitas dan Reliabilitas Semangat Kerja Kode Indikator Standardized Loading Factors (SLF) 0,30 Standard Errors Keterangan SK1 0,44 0,80 Validitas SK2 0,50 0,75 Validitas SK4 0,51 0,74 Validitas SK5 0,32 0,90 Validitas Sumber : output Lisrel hasil diolah peneliti Reliabilitas CR 0,70 0,31 Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.9 CFA diatas yang menunjukan uji reliabilitas variabel tersebut menghasilkan nilai yang tidak. Dapat dilihat bahwa construct reliability (CR) sebesar 0.31 atau kurang dari 0.70, sehingga variabel laten semangat kerja memiliki konsistensi yang tidak.

68 4.5 Analisis Model 2 nd CFA dan 1 st CFA 4.5.1 Transformasi Model Penelitian 2 nd CFA menjadi 1 st CFA Setelah tahap pertama dan kedua menghasilkan model CFA dengan validitas dan reliabilitas yang, maka tahap kedua pun dilaksanakan. Second Order CFA (2ndCFA) menunjukkan hubungan antara variabelvariabel laten pada tingkat pertama sebagai indikator-indikator dari sebuah variabel laten kedua. Pada tahap ini, peneliti menambahkan model struktural aslinya pada model CFA hasil pertama untuk menghasilkan model. Selain itu juga telah dilakukan perhitungan LVS (Latens Variable Score) dari variabelvariabel teramati (observed variable) 2ndCFA menjadi variabel laten. Dengan transformasi ini variabel-variabel teramati. GK1-3 (gaya kepemimpinan), LK1-14 (lingkungan kerja), SK1-5 (semangat kerja) disederhanakan dengan pemberian skor pada variabel latennya yang disebut dengan perhitungan LVS (Latent Variable Score) yaitu GK (gaya kepempimpinan), LK (lingkungan kerja), dan SK (semangat kerja) sehingga variable teramati (observed variable) telah terwakili oleh adanya variabel laten tersebut. Perubahan ini digunakan untuk menyederhanakan atau mentransformasi model penelitian sebelumnya yang merupakan model 2 nd CFA, kemudian disederhanakan menjadi gambar berikut.

69 Sumber : gambar diolah peneliti (Output Lisrel) Gambar 4.6 Digaram Lintasan Model Penelitian Konseptual Setelah Ditransformasikan Selanjutnya, model konseptual yang menunjukkan hubungan antara variabel laten, akan dianalisis dan dievaluasi kecocokan keseluruhan modelnya dengan menggunakan Goodness of Fit (GOF). Setelah dipastikan bahwa kecocokan model fit (). 4.5.2 Estimasi Penelitian Setelah Ditransformasikan Gambar 4.6 dan gambar 4.7 dibawah ini adalah gambar perhitungan standardized solution dan t-value. Pada hasil estimasi CFA nilai standardized solution dan t-value terdapat variabel yang memiliki lintasan berbayang. Hal

70 ini dikarenakan lisrel telah menetapkan secara default, yaitu berarti variable tersebut manifest secara nyata berhubungan dengan variabel latennya. Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.7 Hasil Estimasi Akhir Model Penelitian (Standardized Solution) Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.8 Hasil Estimasi Akhir Model Penelitian (T-value)

71 Estimasi terhadap model penelitian setelah ditransformasikan ditunjukan melalui diagram lintasan (path diagram) pada gambar 4.7 dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa variabel-variabel teramati (observed variable) GK (gaya kepemimpinan), LK (lingkungan kerja) berubah menjadi variabel-variabel teramati (observed variable) dengan nama yang sama. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa standardized loading factor (SLF) dari semua variabel adalah >0.50. hal ini berarti variabel tersebut memiliki ukuran validitas yang. Kemudian juga dari gambar 4.8 diuraikan bahwa nilai t- value yang menunjukan hubungan antara variabel laten hasil yang signifikan. Uji kecocokan keseluruhan model (overall model fit) dilakukan dengan memeriksa nilai Goodness of fit (GOF) hasil estimasi akhir dengan nilai GOF standar untuk kecocokan tersebut ditunjukan pada sub bab berikut. 4.5.3 Uji Kecocokan Keseluruhan Model pada penelitian ini, peneliti menggunakan structural equation modeling (SEM) yang terdapat dalam program lisrel dimana metode ini menguji secara bersama-sama model yang terdiri dari variabel eksogen dan variabel endogen. Setelah lolos pengujian validitas dan reliabilitas dengan model CFA, maka tahap selanjutnya adalah, menganalisa kecocokan data dengan goodness of fit (GOF). Pengujian ini akan mengevaluasi apakah model yang dihasilkan merupakan fit atau tidak. Dari printed output yang dihasilkan estimasi pengukuran CFA pada program lisrel, analisis kecocokan keseluruhan model dapat dilihat dari angka statistik pada tabel 4.10.

72 Tabel 4.10 Goodness Of Fit Index (GOFI) Model Penelitian GOFI Nilai hasil Nilai standar kesimpulan estimasi untuk kecocokan NNFI 0.86 0.90 Marginal fit CFI 0.88 0.90 Marginal fit IFI 0.88 0.90 Marginal fit Sumber: output Lisrel hasil olahan peneliti. Tabel 4.10 diatas menunjukan bahwa data sudah memenuhi syarat dimana CFI dan IFI sudah termasuk good fit karena nilainya sudah 0.90 sedangkan NNFI masuk ke dalam marginal fit karena nilai tidak mencapai standar kecocokan tetapi mendekati jadi data masih bsia diterima. 4.5.4 Analisa Kecocokan Model Struktural Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan sebelumnya, hanya dua dari tiga dari hipotesis penelitian membuktikan adanya hubungan signifikan pada tingkat keyakinan 95% dengan t-value lebih dari atau sama dengan 1,96. Secara umum tabel 4.11 adalah kesimpulan hasil uji hipotesis. Tabel 4.11 Kesimpulan Uji Hipotesis hipotesis Path t-value t-table hasil H1 Gaya 0,21 1,96 - Kepemimpinan Semangat Kerja H2 Lingkungan Kerja Semangat Kerja 2,12 1,96 Hipotesis diterima Sumber: output lisrel diolah peneliti

73 Tabel diatas menyimpulkan secara keseluruhan hipotesis yaitu terdapat dua hipotesis yang diterima atau terbukti berpengaruh karena nilai t-value lebih dari 1,96. Pada akhirnya, keseluruhan analisis data dan pengujian pada penelitian ini yang menggunakan metode SEM Lisrel telah selesai, dari tahap spesifiksai model hingga pengujian hipotesis dengan analisis kecocokan model dan menunjukan model yang tergolong. 4.5.5 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Semangat Kerja Hipotesis 1 (H 1 ) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap semangat kerja. Dari tabel 4.11 terdapat nilai t-value untuk hipotesis 1 sebesar 0,21 yang berarti tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis 1 yang mengatakan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap semangat kerja tidak terbukti atau ditolak. Perusahaan harus mampu memberi semangat kerja kepada karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sehingga tingkat produktivitas kerja dapat meningkat. Apabila keadaan tersebut tidak segera diambil tindakan, maka tujuan perusahaan yaitu meningkatkan kinerja karyawan dan kinerja perusahaan tidak dapat dicapai serta akan menghambat kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Adanya jenis pekerjaan kebanggaan dinas sesuainya bidang yang dimilikinya dan kegembiraan sangat berpengaruh terhadap karayawan untuk meningkatkan semangat dalam Alfamidi.Apabila jenis pekerjaan tidak sesuai yang diharapkan oleh karyawan akan mempengaruhi semangat kerja dan menurunnya produktivitas dalam Alfamidi tersebut.

74 4.5.6 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Hipotesis 2 (H 2 ) menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap semangat kerja. Dari tabel 4.11 terlihat bahwa hipotesis 2 signifikan dengan signifikasi t-value = 2,12. Hal ini berarti hipotesis 2 diterima, lingkungan kerja berpengaruh terhadap semangat kerja dengan tingkat signifikasi yang kuat. Lingkungan yang mendukung karyawan dalam bekerja seperti rekan kerja yang harmonis, suasana kerja yang nyaman serta adanya fasilitas yang mendukung bekerja, maka dapat meningkatan semangat kerja karyawan. Lingkungan kerja merupakan kondisi internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi semangat kerja sehingga pekerjaan dapat diharapkan selesai lebih cepat dan lebih.