BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 2. Peta Area Magang Sentul City: Masterplan Sentul City (Atas) dan Lokasi magang di kawasan permukiman Sentul City (Bawah)

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. Gambar 6 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Bappeda, 2004 dan 2010)

METODOLOGI 3.1 Lokasi dan waktu

Sumber: & google earth 2007 Gambar 2. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Lampiran 1. Kuisioner Untuk Pengguna Sepeda Sentul City EVALUASI LANSKAP JALUR KHUSUS SEPEDA DI SENTUL CITY, BOGOR

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

Jenis data Indikator Pengamatan Unit Sumber Kegunaan

Gambar 2 Tahapan Studi

IV. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

III. METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

BAB III METODE PENELITIAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL...

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sukawana adalah nama daerah yang terletak sekitar 30 kilometer sebelah

IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

Bab III. Metodologi Penelitian. digunakan dalam penyelesaian masalah pada PT. Calvin Metal Products.

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis deskriptif dimana dalam metode ini penelitan bersifat

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan. dalam pengembangan industri dodol durian.

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

BAB V ANALISA DAN HASIL

III. METODE PENELITIAN

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia (Gambar 4). Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama 6 bulan, dari bulan Maret 2012 sampai dengan Agustus 2012. U Tanpa Skala Peta Jalur Sepeda Sentul City Keterangan gambar: Lokasi Penelitian Sumber: Masterplan Sentul City, 2008 Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) 13

3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta jalur sepeda Sentul City, survey sheet, dan kuisioner. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian antara lain: GPS untuk tracking jalur sepeda di Sentul City; 2. Kamera untuk pengambilan gambar; 3. Software untuk mengolah data dan gambar seperti AutoCAD 2011, Adobe Photoshop CS6, Garmin Map Source, Google Sketch Up 8, dan lainnya. 3.3 Metode Penelitian Kegiatan penelitian evaluasi jalur sepeda di Sentul City dijabarkan dalam tiga tahap yaitu, pengumpulan data, analisis data menggunakan analisis SWOT, dan perumusan rekomendasi. Pengumpulan data aspek fisik dan biofisik jalur sepeda di Sentul City, aspek sosial, aspek ekonomi, dan aspek pengelolaan. a. Pengukuran jalur sepeda Pengumpulan data mengenai jalur sepeda di Sentul City dilakukan dengan tracking menggunakan GPS, untuk mengetahui berapa luas, lebar, dan jalanjalan yang dihubungi oleh jalur sepeda ini. b. Evaluasi fisik dan biofisik jalur sepeda Pengumpulan data mengenai kondisi fisik dan biofisik dari jalur sepeda yang ada di Sentul City berupa fasilitas penunjang jalur sepeda, vegetasi, kondisi jalur sepeda, dan sebagainya. c. Wawancara pengelola dan pengguna dengan menggunakan kuisioner Wawancara pengelola dan pengguna dilakukan untuk mengetahui data sosial, ekonomi, dan budaya tentang perilaku, aktivitas, kondisi ekonomi dan budaya dari pengguna yang ada di jalur sepeda Sentul City. Selain itu, wawancara juga dilakukan untuk mengetahui data mengenai aspek pengelolaan tentang kegiatan pengelolaan yang sudah ada untuk memelihara jalur khusus sepeda. Untuk mengetahui aspek sosial, ekonomi, dan budaya, dilakukan penyebaran kuisioner kepada pengunjung. Kuisioner ini digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai aktivitas, perilaku, dan karakteristik pengunjung Sentul City mengenai jalur khusus sepeda. Metode 14

kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup, yaitu pertanyaanpertanyaan yang sudah dibatasi dengan pilihan-pilihan yang tersedia bagi responden. Responden yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 30 responden yang dipilih secara sengaja. d. Analisis data dengan menggunakan SWOT Tahap ini merupakan tahap di mana dilakukan pengolahan dan penyusunan data yang telah terkumpul dari hasil survey untuk memperoleh informasi tentang: a. deskripsi aspek fisik dan biofisik jalur sepeda; b. deskripsi aspek pengguna jalur sepeda; c. deskripsi aspek pengelolaan yang sedang berjalan di jalur sepeda. Analisis SWOT, yaitu identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi (Rangkuti, 1997). SWOT adalah singkatan dari Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threats (ancaman). Dari analisis SWOT akan dihasilkan matriks SWOT. Matriks ini dapat menghasilkan 4 strategi kemungkinan alternatif. Keempat strategi itu adalah: SO, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya; 2. ST, yaitu strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman; 3. WO, yaitu strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada; 4. WT, yaitu strategi yang didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Kerangka kerja dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT adalah sebagai berikut: a) analisis penilaian faktor internal dan faktor eksternal; b) penentuan bobot setiap variable; c) penentuan peringkat (rating); d) penyusunan alternatif strategi; 15

e) pembuatan tabel rangking alternatif strategi. Penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Analisis Penilaian Faktor Internal dan Eksternal Penilaian faktor internal (IFE) adalah untuk mengetahui sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan cara mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan serta memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut. Sedangkan penilaian faktor eksternal (EFE) adalah untuk mengetahui sejauh mana ancaman dan peluang yang dimiliki dengan cara mendaftarkan ancaman dan peluang (David, 2008). Identifikasi berbagai faktor tersebut secara sistematis digunakan untuk merumuskan strategi untuk pengelolaan jalur khusus sepeda. b. Penentuan Setiap Variabel Sebelum melakukan pembobotan faktor internal maupun eksternal, terlebih dahulu ditentukan tingkat kepentingannya. Setiap faktor internal dan eksternal diberi nilai berdasarkan tingkat kepentingannya (Tabel 2). Khusus untuk faktor internal kekuatan, tingkat kepentingan harus diberi nilai 3 atau 4, dan faktor internal kelemahan, harus diberi nilai 1 atau 2. Tabel 2. Formulir Tingkat Kepentingan Faktor Internal dan Eksternal Simbol Tingkat kepentingan 1 Tidak penting 2 Kurang penting 3 Penting 4 Sangat Penting Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor strategis internal dan eksternal kepada pihak pengelola. Metode tersebut digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal (Tabel 3). 16

Tabel 3. Formulir Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal No. Faktor Internal Tingkat Kepentingan 1 2 3 4 5 Jumlah Responden Rata- Rata No. Faktor Eksternal Tingkat Kepentingan 1 2 3 4 5 Jumlah Responden Rata- Rata c. Penetuan peringkat (rating) Penentuan tiap variabel terhadap kondisi objek diukur dengan menggunakan nilai peringkat berskala 1-4 terhadap masing-masing faktor strategis yang dimiliki jalur khusus sepeda (Tabel 4 dan 5). Tabel 4. Formulir Tingkat Kepentingan Faktor Internal Simbol Tingkat kepentingan 1 Sangat lemah 2 Lemah 3 Kuat 4 Sangat Kuat Tabel 5. Formulir Tingkat Kepentingan Faktor Eksternal Simbol Tingkat kepentingan 1 Respon pengelola kurang baik 2 Respon pengelola cukup baik 3 Respon pengelola baik 4 Respon pengelola sangat baik skor pembobotan berkisar antara 1-4 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan IFE di bawah 2,5 maka dapat dinyatakan bahwa kondisi internal 17

lemah, sedangkan jika berada di atas 2,5 maka dinyatakan kondisi internal kuat, Demikian juga total pembobotan EFE, jika dibawah 2,5 menyatakan bahwa kondisi eksternal lemah dan jika di atas 2,5 menyatakan bahwa kondisi eksternal kuat (David, 2008) (Tabel 6 dan 7). Tabel 6. Formulir Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Faktor strategis internal Rating Kekuatan Kelemahan Sumber: Rangkuti, 1997 Tabel 7. Formulir Matriks External Factor Evaluation (EFE) Faktor strategis eksternal Rating Peluang Ancaman Sumber: Rangkuti, 1997 Skor ( x Rating) Skor ( x Rating) d. Penentuan Alternatif Strategi Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT (Tabel 8). Tabel 8. Matriks SWOT Eksternal Internal Opportunity Threats Strenght Menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil kesempatan yang ada Menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi 18

Lanjutan Tabel 8. Weakness Sumber: Rangkuti, 1997 Mendapatkan keuntungan dari kesempatan yang ada untuk mengatasi kelemahan kelemahan Meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada e. Perumusan rekomendasi Tahapan terakhir ini merupakan perumusan rekomendasi untuk menghasilkan strategi pengelolaan guna meningkatkan pengelolaan lanskap jalur khusus sepeda di Sentul City. Pembuatan rekomendasi dilakukan berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh dan studi literatur sebagai bahan pertimbangan atau acuan dalam pembuatan rekomendasi. 19