BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan karakteristiknya. 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kaliwungu 03, yaitu di dusun Ropoh, desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Akses masuk SD ini tidak begitu sulit karena akses jalan sudah cukup baik. Kondisi lingkungan sekitar SD aman dan tenang sehingga dapat mendukung proses belajar mengajar yang baik. Kondisi di dalam sekolah terasa nyaman dan tenang karena jumlah siswa yang tidak terlalu padat. Siswa SDN Kaliwungu 03 berjumlah 90 Anak mulai dari kelas 1 6 masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Masing-masing kelas diampu oleh 1 guru kelas. Jumlah pendidik di SDN Kaliwungu 03 sebanyak 11 orang, 1 tenaga pustakaan dan 1 penjaga dengan rincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru agama Katolik dan 1 guru Olahraga. Fasilitas di SD belum begitu lengkap, diantaranya terdapat 6 ruang kelas 1 6, 1 ruang guru bersama ruang kepala sekolah dan ruang tamu, 1 perpustakaan, 1 ruang belajar agama katolik 1 UKS dan 1 dapur. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Mei 2013. Adapun rincian pelaksanaannya adalah sebagai berikut. 22

23 Tabel 3.1 Waktu Penelitian No Tahap 1 Persiapan 2 Pelaksanaan 3 Analisis Data 4 Pelaporan Maret April Mei I II III IV I II III VI I II 3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Kondisi siswa dalam kelas ini 24 siswa normal dan terdapat 1 siswa yang berkebutuhan khusus. Karakteristik siswa-siswi kelas 4 SD Negeri Kaliwungu 03 menurut hasil wawancara dan pengamatan siswa kelas 4 sangat heterogen, siswa cenderung pasif, kurang berani dan kerjasama antar siswa kurang baik. Diketahui bahwa hasil belajar siswa kurang baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Kurang adanya kesadaran masyarakat sekitar terhadap pendidikan merupakan salah satu faktor. Selanjutnya, sebagian besar orang tua siswa tergolong menengah kebawah, SDM rendah dan sebagian besar pekerjaannya sebagai buruh tani, sebagian kecilnya bekerja sebagai pedagang dan PNS. Perhatian terhadap pendidikan anaknya masih kurang dan kebanyakan orangtua menyerahkan seluruh tanggung jawab pendidikan kepada pihak sekolah, sehingga menyebabkan anak hanya belajar pada saat di sekolah saja. 3.2 Jenis dan Desain Penelitian Berikut ini akan dijelaskan jenis dan desain penelitian yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini. 3.2.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. PTK ini mengunakan bentuk penelitian

24 kolaboratif yaitu antara peneliti dengan guru kelas, ide berasal dari peneliti dan yang melakukan tindakan adalah guru kelas. 3.2.2 Desain Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini mengunakan model Spiral yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc Taggart (Kasbolah, 1998: 113). Dalam perencanaan Kemmis dan Mc Taggart memggunakan sistem spiral yang dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dialog Awal Siklus I Perencanaan Tindakan Evaluasi Tindakan I Observasi dan Monitoring Refleksi Siswa Mencapai Penguasaan Kompetensi Siklus II Perencanaan terevisi Tindakan II Evaluasi Observasi dan Monitoring Refleksi Siswa Mencapai Penguasaan Kompetensi Dan seterusnya Gambar 3.1. Model Spiral dari Kemmis dan Taggart

25 3.3 Variabel Penelitian Setiap penelitian harus memahami variabel yang akan diungkap. Ada dua jenis variabel dalam penelitian ini, yaitu : 3.3.1 Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/terikat (Sugiono,2008). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC, disimbolkan dengan huruf X. 3.3.2 Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar, disimbolkan dengan huruf Y. 3.3.3 Hubungan Antar Variabel Hubungan antar variabel dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Model pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Hasil Belajar Gambar 3.2 Hubungan Antar Variabel Variabel X mempengaruhi Variabel Y. penerapan Model pembelajaran Kooperatrif tipe CIRC sebagai veriabel bebas (X) meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 sebagai variabel terikat.

26 3.4 Rencana Tindakan Penelitian ini merupakan penelitian berbasis kelas kolaboratif, yang merupakan penelitian yang bersifat praktis, situional, dan kondisional yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 semester II tahun ajaran 2012/2013 di SD Negeri Kaliwungu 03. Tindakan yang diambil dalam penelitian dapat menghasilkan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia yang efektif sehingga dapat tercapai tujuan akhir penelitian yaitu meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 semester II tahun ajaran 2012/2013 di SD Negeri Kaliwungu 03. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini, yaitu : 3.4.1 Perencanaan 1) Permintaan izin Permintaan izin di SDN Kaliwungu 03 kepada Kepala Sekolah SD tersebut. 2) Observasi dan wawancara Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang SDN Kaliwungu 03 secara keseluruhan dan keadaan proses belajar mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 4. 3) Menyusun rencana penelitian Pada tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh yang berupa siklus tindakan kelas. 4) Menyusun lembar observasi untuk setiap tahapan penelitian. 3.4.2 Siklus Tindakan 1) Siklus 1 a. Perencanaan Peneliti mengidentifikasi data baik dari dokumentasi maupun dari observasi serta wawancara dengan guru kelas 4 maupun Kepala Sekolah. Peneliti melakukan pengamatan pembelajaran di kelas. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan

27 menerapkan Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dalam materi menemukan kalimat utama dalam paragraf. b. Tindakan/ Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan penelitian, melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP serta mempersiapkan materi pembelajaran dengan baik. Dalam Siklus I terdapat 3 x pertemuan. Pelaksanaan/tindakan siklus I sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan, yaitu: a) Melaksanakan pembelajaran tentang menemukan kalimat utama dalam paragraf b) Memberikan contoh bacaan dan menjelaskan tentang menemukan kalimat utama dalam paragraf c) Membagi siswa kedalam kelompok membaca yang terdiri darin 2-3 siswa atau Membagi siswa menjadi tim yaitu kelompok berpasangan (dalam setiap kelompok terdiri dari pasangan-pasangan, yaitu 1 kelompok terdiri dari 4/5 siswa dan 2/3pasangan) 1 Kelompok A B C D pasangan pasangan Jika jumlah siswa tidak memungkinkan bisa terdiri dari 4 atau 5 siswa d) Siswa membaca bacaan berpasangan e) Siswa mengerjakan lembar kerja untuk mencari kalimat utama dalam setiap paragraf f) Setelah selesai pasangan antar kelompok melakukan pemeriksaan pasangan g) Masing-masing perwakilan dari kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan/membacakan hasil kerja kelompok h) Guru mengevaluasi jawaban siswa

28 i) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik c. Pengamatan (observasi) Pengamatan dilakukan oleh observer dengan mengamati kegiatan pembelajaran dengan lembar observasi. d. Refleksi Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan antara peneliti dengan observer, berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan tersebut meliputi: berdiskusi tentang kekurangan dan kelebihan saat mengimplementasikan RPP, mendiskusikan hasil evaluasi siklus I dan mengungkapkan kelebihan dan kekurangan yang harus diperbaiki dalam siklus II. 2) Siklus II Siklus II dirancang apabila Siklus I belum berhasil. Kegiatan yang dilakukan pada Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada Siklus sebelumnya. a. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka diadakan perencanaan ulang yang meliputi : 1) Identifikasi masalah Masalah siklus I yang belum berhasil dalam menemukan kalimat utama dalam paragrafdiverifikasi kemudian dianalisis. 2) Rencana tindakan Menyusun strategi belajar mengajar dengan model belajar kelompok dengan penekanan yang lebih baik lagi terutama keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. 3) Menyusun RPP, LKS dan alat evaluasi akhir siklus. b. Tindakan/ Pelaksanaan

29 Pelaksanaan atau tindakan siklus II sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan, yaitu: a) Melaksanakan tindakan sebagaimana pada siklus I. b) Mengontrol siswa yang kurang aktif dalam diskusi kelompok berpasangan dengan pendekatan dan bimbingan khusus. c) Guru mengadakan bimbingan dengan mengamati kesalahan - kesalahan dan kesulitan yang dihadapi siswa d) Guru memberikan soal tes pada akhir siklus II c. Refleksi Peneliti menganalisis semua tindakan pada siklus I dan siklus II, kemudian melakukan refleksi terhadap model yang telah dilakukan dalam tindakan kelas dan diharapkan siswa mengalami peningkatan hasil belajar. 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti mengunakan teknik : 1) Observasi Untuk mengetahui kondisi siswa dan kegiatan guru dalam mengajar dilakukan metode observasi (pengamatan). Observasi dilakukan di kelas 4 SDN Kaliwungu 03 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Dalam observasi, peneliti memperoleh data tentang lingkungan sekolah, kondisi siswa dan mengamati guru pada saat mengajar. Lembar observasi dilampirkan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berisi nilai yang diperoleh dari tes. 2) Dokumentasi Studi dokumenter yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menghimpun dan menganalisis dokumen dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dalam hal ini peneliti menggunakannya untuk memperoleh data awal tentang nama siswa, nilai hasil ulangan Bahasa Indonesia siswa kelas 4 di SDN Kaliwungu 03 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang.

30 3) Tes Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (postes) dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi. 4) Wawancara Wawancara merupakan pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang orang yang dapat memberikan informasi/penjelasan hal-hal yang dianggap perlu pada penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan beberapa siswa kelas 4 tentang proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia selama ini. 5) Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan yaitu untuk mengukur keberhasilan tindakan dari dua sisi (sisi proses dan sisi yang diamati). Dalam hal ini penulis mengunakan lembar observasi guru, jenis observasi terfokus dan tes hasil belajar jenis tertulis. Sebelum instrumen dibuat, penulis terlebih dahulu membuat komponen dari dua variabel, yaitu variabel penerapan model Kooperatif tipe CIRC dan variabel peningkatan hasil belajar. Adapun kisi kisi tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2, Tabel 3.3, dan Tabel 3.4.

31 Sebelum instrumen dibuat, maka terlebih dahulu membuat komponen dari variabel penerapan model Kooperatif Tipe CIRC yang terangkum dalam kisi kisi berikut ini : Tabel 3.2 Kisi kisi Penerapan Model Kooperatif Tipe CIRC No 1 2 3 4 Langkah-langkah Indikator Pembelajaran Pendahuluan - Mengucapkan salam - Memberikan Apersepsi dan Motivasi - Menyampaikan tujuan pembelajaran Pengarahan - Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model Kooperatif tipe CIRC - Membagi siswa menjadi kelompok - Memberi lembar kerja kepada siswa Kegiatan - Siswa mengerjakan dengan lembar kelompok kerja dengan berdiskusi secara berpasangan dalam kelompok - Siswa saling mengecek pekerjaan - Siswa mempresentasikan hasil Evaluasi - Guru mengevaluasi presentasi siswa - Guru memberikan reward

32 Tabel 3.3 Kisi kisi untuk Mengukur Hasil Belajar Peserta Didik. Siklus I Kelas / Semester : 4 (Empat)/II (Dua) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Standar Kompetensi 1.Membaca Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring dan membaca pantun Kompetensi Dasar 3. Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif Materi Pokok Indikator No Menemukan kalimat utama dalam paragraf (deduktif induktif) dan 1. Menemukan kalimat utama yang terdapat pada paragraf deduktif 2. Menemukan kalimat utama yang terdapat pada kalimat induktif Item 1,3,5,6, 9,10,12,13,16 7,11,14 18,19 3. Membedakan paragraf deduktif atau induktif. 2,4,8,1 5,17,20

33 Tabel 3.4 Kisi-kisi untuk Mengukur Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II Kelas / Semester Mata Pelajaran : 4 (Empat)/II(Dua) : Bahasa Indonesia Standar Kompetensi 3.Membaca Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun Kompetensi Dasar Siklus II 3.Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif Materi Pokok Menentukan kalimat utama dalam paragraf (campuran dan naratif /diskriptif) Indikator 1. Menemukan kalimat utama yang terdapat pada paragraf campuran 2. Menemukan kalimat utama yang terdapat pada kalimat diskriptif/naratif 3. Membedakan paragraf paragraf campuran atau diskriptif/naratif No Item 1,5,6,1 3,18,2 0 2,8,11, 10,15 3,4,7,9,12,14, 16,17, 19 3.6 Uji Validitas dan Reabilitas Uji validitas dan reliabilitas soal diperlukan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Menurut Sugiyono (2010:173) instrumen yang valid dan reliabel adalah syarat yang mutlak dalam penelitian untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. 3.6.1 Uji Validitas Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan tidaknya suatu item maka menggunakan validitas instrumen berkaitan dengan sejauh mana suatu instrumen sesuai atau tepat untuk mengukur tujuan. Instrumen yang diuji adalah soal pilihan ganda yang akan digunakan untuk tes pada siklus I dan siklus II. Dari hasil uji validitas instrumen yang menggunakan SPSS for

34 Windows Version 16.0 dengan teknik correlated item total correlation yang digunakan untuk menguji kesahihan item instrumen yang didasarkan dalam pengambilan keputusan soal valid menggunakan tabel r Product Moment sebesar 0,381 dari jumlah 27 siswa. Soal tes diujicobakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Jetis 02, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang yang berjumlah 27 siswa. Peneliti mengujicobakan 20 soal yang berupa pilihan ganda pada siklus I dan 20 soal pilihan ganda pada siklus II kepada siswa kelas 4 SD Negeri Jetis 02. Hasilnya, pada siklus I didapat dari 20 soal diperoleh 15 soal yang valid dan 5 tidak valid yaitu pada nomor 5, 6, 10, 14 dan 18. Sedangkan pada siklus II, dari 20 soal pilihan ganda diperoleh 15 soal yang valid dan 5 tidak valid yaitu pada nomor 3,7, 12, 16 dan 18. 3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010). Kuder dan Richardson (dalam Sudijono, 2011: 252-259) mengemukakan bahwa cara untuk menentukan reliabilitas tes itu lebih tepat apabila dilakukan secara langsung terhadap butir-butir item tes yang bersangkutan. Ketentuan setiap butir item soal, untuk jawaban salah memperoleh skor 0, sedangkan untuk jawaban betul memperoleh skor 1. Kemudian untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat keajegan jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan metode Alpha (Cronbach s). Menurut Sudijono (2011:208), rumus alpha yang dimaksud adalah : r 11 = ( ) ( 1- / )

35 Keterangan: r 11 = Koefisien reliabilitas instrumen n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes 1 = Bilangan konstan = Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item = Varian total Skala Alpha dalam penelitian ini adalah Reliability Coefficient Alpha menggunakan program SPSS menurut Berikut tabel rentang indeks reliabilitasnya menurut George dan Mallery (1995) sebagai berikut. Tabel 3.5 Rentang Indeks Reliabilitas No. Indeks Interpretasi 1. α > 0,9 reliabilitas memuaskan 2. 0,8 < α 0,9 reliabilitas bagus 3. 0,7 < α 0,8 dapat diterima 4. α 0,7 tidak dapat diterima Di bawah ini disajikan tabel hasil uji reliabilitas instrumen sebelum dilakukan penelitian. Tabel 3.6 Reliabilitas Instrumen Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.830 20

36 Dari tabel 3.9 di atas dapat dilihat bahwa pada Cronbach s Alpha menunjukan 0,830 yang artinya instrumen dari 20 item soal menunjukkan indeks reliabilitas bagus. Tabel 3.7 Reliabilitas Instrumen Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.879 20 Dari tabel 3.10 di atas dapat dilihat bahwa pada Cronbach s Alpha menunjukan 0,859 yang artinya instrumen dari 20 item soal menunjukkan indeks reliabilitas bagus. 3.7 Uji Tingkat Kesukaran Soal Uji tingkat kesukaran suatu soal bertujuan mengetahui tingkat kesulitan soal yang digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran. Instrumen perlu diuji tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus : T = Keterangan : T = angka indeks kesukaran item B = banyaknya peserta tes yang menjawab dengan benar terhadap butir item yang bersangkutan JS = jumlah peserta tes yang mengikuti tes Kriteria tingkat kesukaran suatu item soal dapat dilihat pada tabel berikut.

37 Indeks Kesukaran 0,30 Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Keterangan Item soal berkategori sukar 0,30-0,70 Item soal berkategori cukup 0,70 (Arikunto, 2003:210) Item soal berkategori mudah Hasil hitung Microsoft Exell dapat diketahui bahwa pada siklus I dari 15 soal yang valid terdiri dari 3 kategori soal, yaitu terdapat 5 soal kategori sukar, 5 soal kategori sedang dan 5 soal kategori mudah. Sedangkan untuk siklus II yaitu terdapat 20 soal pilihan ganda terdiri dari 3 kategori 4 sukar, 8 sedang, dan 4 dalam kategori mudah. Tabel 3.9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1 Tingkat Kesukaran No. Soal Jumlah Mudah 1,2,4,9,12 5 Sedang 3,7,8,11,16 5 Sukar 13,15,17,19,10 5 Total 15 Tabel 3.10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus 2 Tingkat Kesukaran No. Soal Jumlah Mudah 1,4,9 3 Sedang 5,6,8,10,13,14,17,19 8 Sukar 2,11,15,20 4 Total 15 3.8 Indikator Keberhasilan Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolok ukurnya adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM 62.

38 Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai 62 maka dikatakan berhasil tuntas dan secara klasikal apabila sebanyak 100% siswa telah mencapai nilai 62 maka dikatakan tuntas secara klasikal. 3.9 Teknik Analisis Data Pada peneitian ini analisis data yang dilakukan menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif. Analisis data Kuantitatif yaitu membandingkan nilai kondisi awal (pretes) dan nilai tes kondisi akhir (postes). Dari data tersebut akan dilakukan uji beda pre test dan pos test untuk memperoleh signifikasi. Tindakan yang dilakukan teerhadap hasil belajar dengan bantuan program SPSS For Windows Versi 16.