BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 12 Kecamatan Sidorejo Lor Kota Salatiga yang terletak di Jln. Domas 54, daerah Kemiri 2 belakang kampus Kota Salatiga. Lokasi SD Negeri Salatiga 12 berdampingan dengan SD Negeri Salatiga 08. SD Negeri Salatiga 12 merupakan salah satu SD imbas yang berada di Gugus Yos Sudarso kota Salatiga. SD Negeri Salatiga 12 memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang agama kristen, 1 ruang UKS, 1 ruang kulintang dan rebana, 1 ruang perpustakaan, 1 WC guru dan 4 WC untuk siswa. Antara bagian pertama dan bagian kedua terdapat jalan kecil, kantin dan sebuah parkiran. Pada bagian kedua terdapat 1 ruang serbaguna yang biasa digunakan sebagai tempat latihan rebana, 2 ruang kelas, 1 perpustakaan, 1 ruang UKS, dan 2 WC untuk siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 yang berjumlah 42 siswa terdiri dari 25 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Usia siswa di kelas 5 adalah 10 sampai 11 tahun. Selain mengikuti kegiatan ektra Rebana pada hari Kamis jam dan Kolintang pada hari Sabtu jam 12.00, kegiatan sehari-hari siswa masih suka bermain. Hal ini menjadikan waktu untuk belajar mereka lebih sedikit dibandingkan dengan waktu untuk bermain. Siswa di sekolah ini berasal dari kalangan menengah ke bawah. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pekerjaan orang tua mereka yang terdiri dari wiraswasta 17%, buruh 60%, petani 8%, tukang parkir 6%, PNS 6%, dan sopir 3%. Sepulang sekolah para siswa jarang berinteraksi dengan orangtuanya, sehingga menyebabkan kurang adanya motivasi belajar dari orang tua dan berdampak pada aktivitas belajar mereka. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 dan dilakukan secara bertahap. Dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. 44

2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Berikut akan dijelaskan tentang variabel penelitian dan definisi operasional Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi objek penelitian. Dua variabel tersebut terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah metode inkuiri berbantuan media Mind Map. Metode inkuiri ini metode ilmiah yang baik digunakan saat penelitian dalam proses. Dan media Mind Map yang membantu siswa untuk berimajinasi kreatif. Sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar IPA Definisi Operasional Berdasarkan variabel yang telah ditentukan dapat diperoleh definisi operasional sebagai berikut, diantaranya metode inkuiri berbantuan media mind map dan hasil belajar. Inkuiri merupakan suatu metode pembelajaran untuk memperoleh informasi melalui observasi atau eksperimen untuk memecahkan suatu masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Inkuiri adalah proses mendefinisikan dan menyelidiki masalah-masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, menemukan data, dan menggambarkan kesimpulan masalah-masalah. Dengan metode inkuiri dibantu dengan media mind map sebagai alat bantu belajar siswa. Mind map adalah media pembelajaran yang berupa gambar yang dihubungkan dengan garis yang brwarna-warni, yang membentuk peta konsep, dimana melalui catatan siswa ini, siswa harus mengasosiasikan antara satu topik/konsep dengan konsep lain dengan melibatkan kedua belah otak siswa, dimana otak kanan contohnya lebih banyak menyimpan gambar yang menyenangkan bagi siswa, warna, irama, dan imajinasi, sedangkan otak kiri contohnya kata, angka, analisa, logika dan hitungan. Maka metode Inkuiri berbantuan Mind map adalah metode pembelajaran untuk memperoleh informasi melalui observasi atau eksperimen untuk memecahkan suatu masalah dengan menggunakan kemampuan kritis dan logis serta berbantuan suatu media Mind

3 46 Map sehingga pembelajaran disertai dengan alat bantu belajar siswa untuk memecahkan suatu permasalahan melalui peta konsep. Dan akan dijelaskan pula pengertian hasil belajar seperti berikut. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA pada aspek kognitif yang diambil menggunakan tes tertulis berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda. 3.3 Rencana Tindakan Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Disebut PTK karena merupakan penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kelas atau sekolah dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan beberapa siklus. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian tindakan kolaboratif, di mana peneliti bekerja sama dengan guru kelas yaitu Ibu Hastiningsih yang mengajar di kelas 5 SD Negeri 12 Salatiga. Desain penelitian yang dilakukan diadaptasi dari model penelitian tindakan kelas (Action Classroom Research) menurut Kemmis & Taggart (dalam Pardjono :2007) yaitu bentuk spiral dari satu siklus ke siklus yang berikutnya. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan sistem siklus, yang terdiri dari tiga tahap yaitu: 1. Perencanaan (planning) 2. Pelaksanaan dan pengamatan (acting and observasing) 3. Refleksi (reflecting) Ketiga tahap siklus di atas dijelaskan sebagai berikut: pertama pada tahap perencanaan. Pada tahap ini, yang perlu dilakukan adalah merencanakan desain pembelajaran berdasarkan materi pembelajaran dan metode beserta media pembelajaran yang direncanakan. Juga, pada tahap ini dirancang alat-alat peraga yang dapat mendukung berlangsungnya proses pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri dan media mind map. Terakhir, didesain juga lembar pengamatan (observasi) yang nantinya lembar observasi ini akan digunakan sebagai salah satu alat ukur untuk melakukan analisis dan evaluasi bagi perencanaan berikutnya. Kedua, setelah didesain perencanaan ini langkah berikut yang akan dilakukan

4 47 adalah melaksanakan perencanaan yang dibuat, sekaligus mengamati proses pelaksanaan pembelajaran. Alur penelitian tindakan kelas seperti yang tertera pada gambar berikut. Gambar 1. Alur Penelitian Kemmis dan Taggrat Rencana Tindakan Siklus I Kegiatan yang dilakukan pada siklus I merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada kondisi awal atau pra siklus. Siklus I dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: Perencanaan Tindakan Sebelum perencanaan dilaksanakan, perlu dilakukan permohonan ijin untuk observasi dan wawancara serta kolaborasi dengan guru kelas 5 SD Negeri Salatiga 12. Dalam observasi ditemukan bahwa interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa masih belum optimal sehingga, siswa terlihat pasif, kurang focus dengan yang diajarkan oleh guru, terlihat malas saat berpikir dan bosan. Telah didapatkan dari hasil wawancara dan observasi dengan guru kelas, kesulitan saat pelajaran dikelas ini terjadi pada saat pelajaran IPA yaitu kurangnya pemahaman

5 48 siswa terhadap materi. Hal ini menyebabkan beberapa siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Dari masalah yang ada perencanaan pembelajaran yang dilakukan adalah: a. Mengidentifikasi kebutuhan siswa b. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi guru dan siswa saat pembelajaran IPA c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP pokok bahasan Sifatsifat Cahaya yang meliputi, Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam indikator. Indikator kemudian dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran. Merancang metode pembelajaran yang akan dilaksanakan, dengan penggunaan metode inkuiri Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru di dalam kelas. Menetapkan media atau alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan menggunakan media mind map yang disesuaikan dengan materi. Menyiapkan LKS dan lembar soal evaluasi Implementasi Tindakan dan Observasi Pada tahap implementasi tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, peneliti menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti: menyiapkan alat peraga, kit IPA, media mind map, lembar observasi dan lembar evaluasi. Kemudian pada tahap Observasi, kegiatan yang dilakukan adalah observer dan peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran dikelas yang dilaksanakan oleh guru. yang dapat disiapkan diantaranya lembar observasi siswa dan guru. Dengan adanya observasi yang dilakukan oleh peneliti dan observer, bertujuan untuk mengumpulkan data kesesuaian saat proses pembelajaran berlangsung.

6 Refleksi Pada tahap ini peneliti dan observer segera menganalisis pelaksanaan PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi. Peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu kelebihan, kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran. Bila melalui pembelajaran dengan motode inkuiri berbantuan media mind map, hasil belajar IPA siswa masih rendah atau masih kurang dalam mata pelajaran IPA tentang materi Sifat-sifat Cahaya di SD Negeri 12 Salatiga yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikator kinerjanya, maka sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan tujuan yang telah dirumuskan berhasil Rencana Tindakan Siklus II Berdasarkan refleksi pada siklus I, masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka disusunlah RPP untuk memperbaiki siklus I Perencanaan Saat menyusun RPP hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP pokok bahasan Sifat-sifat Cahaya dengan berbeda KD yang meliputi, Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam indikator. Indikator kemudian dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran. Merancang metode pembelajaran yang akan dilaksanakan, dengan penggunaan metode inkuiri Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru di dalam kelas. Menetapkan media atau alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan menggunakan media mind map yang disesuaikan dengan materi. Menyiapkan LKS dan lembar soal evaluasi.

7 Implementasi Tindakan dan Observasi Pada tahap implementasi tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, peneliti menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti: menyiapkan alat peraga, kit IPA, media mind map, lembar observasi dan lembar evaluasi. Kemudian pada tahap Observasi, kegiatan yang dilakukan adalah observer dan peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran dikelas yang dilaksanakan oleh guru. yang dapat disiapkan diantaranya lembar observasi siswa dan guru. Dengan adanya observasi yang dilakukan oleh peneliti dan observer, bertujuan untuk mengumpulkan data kesesuaian saat proses pembelajaran berlangsung Refleksi Kegiatan refleksi di tahap ini, dilakukan diskusi antara peneliti dengan guru mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung. Hasil refleksi berguna sebagai tolak ukur berhasil atau tidaknya pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan. 3.4 Teknik dan Instrument Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data, dalam penelitian ini digunakan tiga teknik, yaitu observasi, dokumentasi, dan tes tertulis. Teknik observasi dipilih untuk mendapatkan data tentang tingkah laku dan kegiatan siswa serta guru saat proses pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri berbantuan media mind map, observasi ini berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Dokumentasi dalam penelitian ini dipilih untuk mengetahui jumlah siswa dan kondisi sekolah.. Teknik yang terakhir yaitu tes tertulis. Tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda ini digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar IPA siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri bebantuan media mind map Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan RPP

8 51 yang sudah disusun, cara mengajarkan materi, penggunaan metode inkuiri dan media mind map dalam pembelajaran, serta cara guru untuk memberikan penilaian atau keberhasilan belajar terhadap siswa. Selain dengan data yang diperoleh melalui observasi, didapatkan pula dari dokumentasi. Dokumentasi ini diantaranya seperti data sekolah SD Salatiga 12, data buku induk siswa SD kelas 5 SD dan daftar nilai siswa pra siklus. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiaptiap siklus (post tes) dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian tentang pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini diwujudkan dalam butirbutir soal tes formatif berbentuk pilihan ganda, lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi kegiatan guru dalam pembelajaran. Soal tes formatif berbentuk pilihan ganda dimaksudkan untuk mendapatkan data hasil belajar IPA siswa. Lembar observasi kegiatan siswa dan guru dimaksudkan untuk mengetahui dan mendapatkan data tentang tingkah laku dan kegiatan siswa serta guru saat proses pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang digunakan dalam penelitian Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar yang diwujudkan dalam butir-butir soal tes formatif berbentuk pilihan ganda pada siklus I berjumlah 25 soal dan pada siklus II berjumlah 20 soal. Soal tes pada siklus I dan siklus II diambil dari SK yang sama dan KD yang berbeda. Pada siklus I yaitu, SK 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model, dan KD 6.1 Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Sedangkan pada siklus II berbeda KD yaitu KD. 6.2 Membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Perbedaan soal tes pada siklus I dan siklus II terletak pada indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Secara rinci kisi-kisi soal tes formatif siklus I disajikan pada Tabel 3 berikut:

9 52 Tabel 3 Kisi-kisi Soal Tes Formatif Siklus I SK: 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatanmembuat suatu karya atau model KD:6.1 Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Indikator Jumlah Soal Item Soal Nomor Soal Menjelaskan tentang sumber cahaya Menyebutkan benda yang termasuk sumber cahaya Menyebutkan sifat-sifat cahaya Membuktikan dengan gambar tentang sifat-sifat cahaya Menunjukkan nama benda yang dapat ditembus oleh cahaya Menjelaskan sifat bayangan benda dengan cermin Menunjukkan pemantulan dengan gambar Menunjukkan peristiwa dan contoh pembiasan cahaya Membandingkan warnawarna pada cahaya dapat diuraikan Mengetahui penemu pertama disperse Menjelaskan peristiwa penguraian cahaya Menyebutkan contoh cermin denganbenda Membuktikan peristiwa pembiasan dengan gambar Menjelaskan cahaya yang dipantulkan pada cermin cekung ,3 3 4,5,30 2 6,9 2 7,8 4 10,11,21, , ,31,32,33,16,25, , ,26, ,13, , ,19 Pada soal tes formatif siklus I terdapat 14 indikator dan diwujudkan ke dalam 35 soal yang tersebar merata. Hal ini berbeda dengan siklus II yang berbeda KD yaitu Membuat suatu karya atau model misalnya periskop atau lensa dari

10 53 bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya, memiliki 13 indikator dan diwujudkan ke dalam 25 soal. Secara rinci kisi-kisi soal tes formatif siklus II disajikan pada Tabel 4 berikut: Tabel 4 Kisi-kisi Soal Tes Formatif Siklus II SK: 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model KD: 6.2 Membuat suatu karya atau model,misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Indikator Item Soal Jumlah Soal Nomor Soal Mengidentifikasi alat dengan 1 1 menggunakan lensa Menunjukkan macam-macam 2 2,18 optic Menentukan sifat-sifat mikroskop 1 4 Mengidentifikasi kegunaan alat 4 3,5,6,7 optik (mikroskop, teropong, kamera, dan periskop) Mengidentifikasi pembuatan 3 8,9,10 periskop dengan memanfaatkan sifat cahaya dan cermin Menyebutkan fungsi periskop 1 11 Menunjukkan alat optik dengan 2 12,23 gambar Mengidentifikasi proses 3 13,14,15 pembuatan Lup sederhana Menentukan bayangan pada Lup 2 16,25 Menyebutkan fungsi Lup 2 17,24 Menentukan bahan kaleidoskop 1 19 Menunjukkan bahwa kaleidoskop memanfaatkan sifat cahaya dan cermin Mengidentifikasi karya atau model sederhana 2 20, Lembar Observasi Dalam penelitian ini, tingkah laku dan kegiatan guru serta siswa saat pembelajaran berlangsung perlu diperhatikan. Untuk mengetahui dan

11 54 mendapatkan data tersebut, maka digunakan lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian terdiri dari lembar observasi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan lembar observasi kegiatan siswa. Secara rinci kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru disajikan pada Tabel 5 berikut: Tabel 5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru Aspek yang diamati Indikator No Item Pra pembelajaran Kegiatan membuka pembelajaran Kegiatan pembelajaran Pemanfatan media pembelajaran Penilaian proses dan hasil belajar Penutup Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran Memeriksa kesiapan siswa Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan tujuan pembelajaran Membimbing siswa merumuskan masalah Membimbing siswa merumuskan hipotesis Menunjukkan materi Menyampaikan materi Melaksanakan pembelajaran dengan metode inkuiri Menguasai kelas Menggunakan sumber belajar Menggunakan media mind map Menggunakan alat peraga dan kit ipa Membimbing siswa saat berkelompok Membimbing siswa dalam percobaan Melakukan penilaian akhir Melakukan Refleksi pembelajaran Menyusun rangkuman Melaksanakan tindak lanjut 1,2 3,4,5,6 7,8,9,10 11,12,13 14,15,16 17,18,19 Untuk mengetahui tingkah laku dan kegiatan siswa peneliti juga menyiapkan lembar observasi kegiatan siswa, maka untuk mengetahui tingkah laku dan kegiatan digunakan lembar observasi kegiatan siswa. Secara rinci kisikisi lembar observasi kegiatan guru disajikan pada Tabel 6 berikut:

12 55 Tabel 6 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa Aspek yang diamati Indikator No Item Kegiatan Pra Kesiapan menerima pembelajaran 1 pembelajaran Kegiatan Awal Mendengarkan secara seksama 2,3,4,5 Pembelajaran saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai. Menjawab pertanyaan apersepsi. Dapat merumuskan masalah. Dapat merumuskan hipotesis. Kegiatan Inti Memperhatikan dan adanya 6,7,8,9,10,11 Pembelajaran interaksi aktif saat proses pembelajaran. Adanya interaksi positif antara siswa dengan guru, dan media belajar Melaksanakan kegiatan kelompok Melakukan percobaan Mendengarkan penjelasan guru Kegiatan Akhir Menjawab pertanyaan yang 12 Pembelajaran diajukan oleh guru Penutup Merangkum hasil pembelajaran Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas Tes Setelah menyusun instrument selanjutnya peneliti melakukan (try out). Uji coba ini dilakukuan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat ukur yang telah disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik dan memadai. Karena baik dan buruknya instrumen akan berpengaruh terhadap data yang akan diperoleh

13 56 sehingga sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Uji coba akan dilaksanakan pada SD lain yang tidak digunakan untuk penelitian. Menurut Arikunto (2006:168), sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Perhitungan validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Product Service Solution) 16 for windows. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation). Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 63, maka didapat r tabel sebesar 0,248. Jika besar koefisien korelasi 0,248 maka item tersebut dianggap valid, sedangkan angka dibawahnya tidak valid. Instrumen tes berupa butir soal pada siklus 1 dan 2 yang akan diberikan pada siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 sebelumnya telah diuji cobakan pada siswa kelas 5 SD Negeri 1 Jiken tanggal 28 Februari 2014 sampai selesai. Dari 32 siswa kelas 5 SD Negeri 1 Jiken didapatkan hasil yang berupa skor dari pekerjaan siswa, kemudian dilakukan perhitungan uji validitas instrument hasil dengan bantuan SPSS Pada siklus 1 dengan 35 butir soal pilihan ganda, setelah dilakukan uji validitas diperoleh hasil butir soal yang valid sebanyak 29 soal dan yang tidak valid sebanyak 6 soal. Karena telah mencukupi kebutuhan soal yang akan digunakan dalam siklus 1 yaitu 25 soal yang akan digunakan, maka 4 butir soal yang valid dan 6 butir soal yang tidak valid dibuang. Secara rinci hasil analisis validitas uji instrumen tes hasil belajar siklus I disajikan pada Tabel 7 sebagai berikut:

14 57 Tabel 7 Hasil Analisis Validitas Uji Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I No. Indikator Nomor soal sebelum validitas Butir soal valid 1. Menjelaskan tentang sumber 1 1 cahaya 2. Menyebutkan benda yang 2,3 3 termasuk sumber cahaya 3. Menyebutkan sifat-sifat cahaya 4,5, Membuktikan dengan gambar tentang sifat-sifat cahaya 5. Menunjukkan nama benda yang dapat ditembus oleh cahaya 6. Menjelaskan sifat bayangan benda dengan cermin 7. Menunjukkan pemantulan dengan gambar 8. Menunjukkan peristiwa dan contoh pembiasan cahaya 9. Membandingkan warna-warna pada cahaya dapat diuraikan 10. Mengetahui penemu pertama disperse 11 Menjelaskan peristiwa penguraian cahaya 12 Menyebutkan contoh cermin dengan benda 13 Membuktikan peristiwa pembiasan dengan gambar 14 Menjelaskan cahaya yang dipantulkan pada cermin cekung 6,9 6,9 7,8 7 10,11,21,23 10,11,21,23 14,35 14,35 15,17,25,31,32,33,34 15,25, 31,32,33,34 16, ,26,28 20,26,28 12,13,27 12,13,27 29,24 29, Pada siklus II dengan 25 butir soal pilihan ganda, setelah dilakukan uji validitas diperoleh hasil butir soal yang valid sebanyak 20 soal dan yang tidak valid sebanyak 5 soal. Secara rinci hasil analisis validitas uji instrumen tes hasil belajar siklus II disajikan pada Tabel 8 sebagai berikut:

15 58 Tabel 8 Hasil Analisis Validitas Uji Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II No. Indikator Nomor soal sebelum validitas Butir soal valid 1. Mengidentifikasi alat dengan 1 1 menggunakan lensa 2. MemberikanMenunjukkan 2,18 2,18 macam-macam optik 3. Menentukan sifat mikroskop Mengidentifikasi kegunaan 3,5,6,7 3,5,6 alat optic (mikroskop, tropong, kamera, periskop) 5. Mengidentifikasi pembuatan 8,9,10 8,10 periskop dengan memanfaatkan sifat cahaya dan cermin 6. Menyebutkan fungsi periskop Menunjukkan alat optik 12,23 12,23 dengan gambar 8 Mengidentifikasi proses 11,13,14 13,14 pembuatan Lup sederhana 9 Menentukan bayangan pada 16,25 16,25 Lup 10 Menyebutkan fungsi Lup 17,24 17,24 11 Menentukan bahan pembuatan kaleodoskop 12 Menunjukkan bahwa kaleodokop memanfaatkan sifat cahaya dan cermin 13 Mengidentifikasi karya atau model sederhana ,21 20, Uji Reliabilitas Suatu tes dikatakan reliabel apabila soal-soal tersebut menunjukkan hasil yang konsisten. Antara reabilitas dan validitas memiliki hubungan yang erat, untuk memehuhi syarat reabilitas, suatu soal harus valid dulu. Apabila suatu soal memiliki validitas yang tinggi secara otomatis reabilitasnya juga tinggi. Namun, jika reabilitasnya tinggi belum tentu validitasnya tinggi. Menurut Arikunto (2006:178) reliabel adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya sebagai

16 59 alat pengumpul data sesuai dengan kenyataan. Untuk mengukur reliabelitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16 for windows. Kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabelitas instrument digunakan pedoman George dan Mallery (1995, dalam prosedur penulisan skripsi S1 PGSD) yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach sebagai berikut : α 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α 0,8 : dapat diterima 0,8 < α 0,9 : reliabelitas bagus α > 0,9 : reliabelitas memuaskan Hasil dari reliabelitas dan validitas soal evaluasi siklus I telah diujicobakan (terlampir pada lampiran II). Dari uji coba soal pilihan ganda yang diperoleh, hasil Cronbach s Alpha 0,885 sehingga diperoleh tingkat reliabelitas bagus dengan butir soal yang berjumlah 35 item, terbukti 29 item secara keseluruhan total correlation diatas 0,248 dinyatakan valid. Dengan demikian soal dibagikan kepada siswa sejumlah 25 butir soal dengan bentuk pilihan ganda. Hasil uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai instrumen evaluasi pada akhir siklus 1 dapat dilihat pada Tabel 9: Tabel 9 Hasil Reabilitas Instrumen Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Berdasarkan Tabel 9 uji reabilitas instrumen yang digunakan untuk evaluasi siklus I dapat diketahui bahwa reabilitasnya.885, sehingga termasuk dalam kriteria reabilitas bagus. Hasil dari reliabelitas dan validitas soal evaluasi siklus II telah diujicobakan. Dari uji coba soal pilihan ganda yang pertama diperoleh hasil Cronbach s Alpha 0,829 sehingga diperoleh tingkat reliabelitas bagus dengan butir soal yang berjumlah 25 item, terbukti 20 item secara keseluruhan total correlation diatas

17 60 0,248 dan dinyatakan valid. Dengan demikian soal dibagikan kepada siswa sejumlah 20 butir soal dengan bentuk pilihan ganda. Hasil uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai instrumen evaluasi pada akhir siklus II dapat dilihat pada Tabel 10: Reliabelitas instrument siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Berdasarkan Tabel 10 uji reabilitas instrumen yang digunakan untuk evaluasi siklus II dapat diketahui bahwa reabilitasnya.851, sehingga termasuk dalam kriteria reabilitas bagus. 3.5 Uji Taraf Kesukaran Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar secara proporsional. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar (Sudjana, 2011: 137). Untuk menentukan indeks kesukaran digunakan rumus sebagai berikut : I = Keterangan : I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan. Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut (Sudjana, 2011: 137).

18 61 Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut : I = 0,00 0,30 = soal kategori sukar I = 0,31 0,70 = soal kategori sedang I = 0,71 1,00 = soal kategori mudah Indeks kesukaran Tabel 11 Taraf Kesukaran Soal Siklus I Mudah 1,6,9,12,17,21,25 Item Soal pilihan ganda Sedang 2,3,4,5,7,8,10,11,14,15,16,18,19,20,23 Sukar 13,22,24 Hasil taraf kesukaran soal tes siklus I untuk soal pilihan ganda dari 25 soal yang valid terdapat 7 soal mempunyai taraf kesukaran mudah, 15 soal mempunyai taraf kesukaran sedang dan 3 soal mempunyai taraf kesukaran sukar. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran. 3.6 Indikator Kinerja Kriteria Ketuntasan Minimal untuk Mata Pelajaran IPA di SD 12 Salatiga adalah 70. Pada kondisi awal (pra siklus), Persentase ketuntasan belajar siswa kelas 5 dalam mata pelajaran IPA mencapai 26,2 %. Penerapan metode inkuiri berbantuan mind map dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 dinyatakan berhasil apabila 85% dari jumlah siswa mendapat nilai Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan data berupa nilai tes yang dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka yang diperoleh dari tes tertulis dan deskriptif kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar observasi. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu menbandingkan nilai siklus I dan nilai siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data. Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 85% populasi kelas telah tuntas belajar.

19 62

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus pada peserta didik kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) menurut Arikunto (2011), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Lokasi, Waktu, dan Karakteristik Penelitian 1.1.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas V semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan subyek penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Tolokan 01, Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subiyantoro, 2009: 10 (dalam Amin 2011: 2) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Salatiga 12 Jalan Domas No. 54 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga pada semester 2 tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 05 Jalan Dhamar No. Magersari Tegalrejo Kecamatan Argomulyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi. Yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan terutama di kelas yang memposisikan guru sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 06, kelurahan Sidorejo Lor kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SD Negeri Tengaran 02 Kabupaten Semarang yang beralamatkan ditengaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Ledok 5 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal smester dua tahun ajaran 0/0

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris biasa disebut dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester 2 tahun ajaran 2012/2013, yaitu dari bulan Januari 2013 sampai April 2013 di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). (David Hopkins dalam Trianto 2012:15) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam Seting penelitian tindakan kelas ini akan dibahas mengenai waktu penelitian dan tempat penelitian. 3.1.1 Seting 1). Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri I Tleter Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Subyek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kluwan 01. Lokasi sekolah tersebut berada di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN BAB III PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPA, pelaksanaan penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat mencari umpan balik bagi penyempurnaan metode pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terletak di Desa Glagahombo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Tlogo kecamatan tuntang kabupaten semarang, dengan jumlah siswa 33 orang. 3.1.2. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD Negeri Harjosari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 di SD Negeri 1 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada mata pelajaran IPS semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 4 Salatiga Semester 1 Tahun 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah di daerah pedesaan yang berjarak ±1 Km dari pusat pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Penelitian ini dilakukan di SD karena kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga bulan Mei tahun 2014 di SDN 1 Dlimoyo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang teletak di Kelurahan Tejosari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu studi yang sistematis yang dilakukan oleh pelaku pendidikan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada SDN 0 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian serta subjek penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri 2 Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.I Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti (kolaborasi). Menurut Suharsimi Arikunto, (2007:63) kerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga. Pelaksanaan penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kramat Semester 2 tahun 2012/2013 yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Penawangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research), sebuah penelitian yang dilakuakan oleh guru di kelasnya sendiri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kebowan 01 yang berlokasi di Dusun Jombor, Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Seting dan karakteristik subjek penelitian akan menguraikan mengenai setting penelitian dan juga karakteristik dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SD Negeri Banyumudal 2, Kecamatan Sapuran,Kabupaten Wonosobo yang beralamatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 4SDN Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Peneliti merencanakan penelitian padasemester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:9) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penilaian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Lewin (dalam Tahir 2012:77),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Peneliti PTK BAB III METODE PENELITIAN penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis ( Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif,

Lebih terperinci