STUDI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) EKSPLORASI GEOTHERMAL DI KECAMATAN SEMPOL, KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Rona Awal Lingkungan dari Pengolahan Citra Landsat 7 ETM+ (Studi Kasus :Daerah Eksplorasi Geothermal Kecamatan Sempol, Bondowoso)

STUDI PEMANTAUAN LINGKUNGAN EKSPLORASI GEOTHERMAL di KECAMATAN SEMPOL KABUPATEN BONDOWOSO dengan SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SIDANG TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI KERUSAKAN HUTAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MENGGUNAKAN DATA CITRA LANDSAT 7 DAN LANDSAT

APLIKASI SIG DALAM MENENTUKAN LOKASI TPA DI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-x Print) 1

Ayesa Pitra Andina JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Pemetaan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Parameter Indeks TVDI Data Citra Satelit Landsat-8 (Studi Kasus: Provinsi Jawa Timur)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

Gambar 7. Lokasi Penelitian

EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGANN PARIWISATA DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT FELIK DWI YOGA PRASETYA

BAB IV METODE PENELITIAN

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Mei, 2013) ISSN:

Studi Pemantauan Lingkungan Eksplorasi Geothermal di Kecamatan Sempol Kabupaten Bondowoso dengan Sistem Informasi Geografis

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

Pemetaan Potensi Batuan Kapur Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 di Kabupaten Tuban

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh: Aninda Nurry M.F ( ) Dosen Pembimbing : Ira Mutiara Anjasmara ST., M.Phil-Ph.D

STUDI TENTANG IDENTIFIKASI LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DAN ASTER (STUDI KASUS : KABUPATEN JEMBER)

Norida Maryantika 1, Lalu Muhammad Jaelani 1, Andie Setiyoko 2.

ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN SUNGAI BENGAWAN SOLO dengan menggunakan citra satelit multitemporal

Gambar 1. Lokasi Penelitian

Pemanfaatan Citra Landsat 7 ETM+ untuk Menganalisa Kelembaban Hutan Berdasarkan Nilai Indeks Kekeringan (Studi Kasus : Hutan KPH Banyuwangi Utara)

III. METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

III. METODOLOGI. Gambar 1. Peta Administrasi Kota Palembang.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) C78

Kajian Nilai Indeks Vegetasi Di Daerah Perkotaan Menggunakan Citra FORMOSAT-2 Studi Kasus: Surabaya Timur L/O/G/O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

III. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian 3.2 Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

Pemetaan Pola Hidrologi Pantai Surabaya-Sidoarjo Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu dan Peristiwa Lapindo Menggunakan Citra SPOT 4

BAB III TINJAUAN WILAYAH

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

STUDI PEMBUATAN PETA BATAS DAERAH KABUPATEN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DENGAN DATA CITRA LANDSAT 7 ETM DAN DEM SRTM

BAB III METODE PENELITIAN

Aplikasi Penginderaan Jauh dan Metode Geolistrik untuk Analisa Potensi Batuan Fosfat (Studi Kasus : Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep)

KERUSAKAN MANGROVE SERTA KORELASINYA TERHADAP TINGKAT INTRUSI AIR LAUT (STUDI KASUS DI DESA PANTAI BAHAGIA KECAMATAN MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI)

Perumusan Masalah Bagaimana kondisi perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah aliran sungai Ciliwung dengan cara membandingkan citra satelit

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA)

BAB III METODE PERECANAAN. 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. 3.2 Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN

3/30/2012 PENDAHULUAN PENDAHULUAN METODE PENELITIAN

ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar 3 Peta Lokasi Sub-sub DAS Keyang, Slahung, dan Tempuran.

BAHAN DAN METODE. Tabel 4 Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian

STUDI PERKIRAAN JALUR ALIRAN AIR AKI MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT LANDSAT DAN SRTM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO

LUAS WILAYAH ADMINISTRATIF KECAMATAN DAN JUMLAH WILAYAH ADMINISTRATIF KELURAHAN DI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2016 IBU KOTA KECAMATAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN WILAYAH PERAIRAN PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pemetaan Daerah Risiko Banjir Lahar Berbasis SIG Untuk Menunjang Kegiatan Mitigasi Bencana (Studi Kasus: Gunung Semeru, Kab.

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Aninda Nurry M.F., Ira Mutiara Anjasmara Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA)

PERKEMBANGAN PERTANIAN LAHAN KERING SEBAGAI PENDORONG EROSI DI DAERAH ALIRAN CI KAWUNG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUIH NOPEMBER SURABAYA

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

Gambar 1. Peta DAS penelitian

PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG

Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Monitoring Perubahan Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus : Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan)

Gambar 2 Peta administrasi DAS Cisadane segmen hulu.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Propinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 1. Peta Penutupan Lahan tahun 1990

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISIS SPASIAL TINGKAT KEKERINGAN WILAYAH KABUPATEN TUBAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KOEFISIEN RUNOFF

BAB II TINJAUAN UMUM

Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya, Abstrak

BAB III BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

STUDI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) EKSPLORASI GEOTHERMAL DI KECAMATAN SEMPOL, KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Hana Sugiastu Firdaus (3509100050) Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Muhammad Taufik Dr.Widya Utama. DEA Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 1

OUTLINE Pendahuluan Metodologi Penelitian Hasil dan Pembahasan Kesimpulan 2

PENDAHULUAN Geothermal Eksplorasi Upaya Pengelolaan Lingkungan Dampak Penting dan Besar Rona Awal Lingkungan Sistem Informasi Geografis (SIG) 3

PENDAHULUAN Perumusan Masalah Bagaimana penggambaran rona awal lingkungan dari eksplorasi geothermal di Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur? Bagaimana menyajikan informasi UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) dengan menggunakan SIG dalam kegiatan eksplorasi geothermal di Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur? Tujuan Mendapatkan gambaran rona awal lingkungan dari eksplorasi geothermal di Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Menghasilkan rencana upaya pengelolaan lingkungan yang didasarkan dari rona awal lingkungan, analisa sumber dampak penting dan matriks pengelolan dalam dokumen UKL-UPL dengan menggunakan SIG di daerah eksplorasi geothermal Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. 4

METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Secara Geografis Kecamatan Sempol terletak di (7 58 00-8 08 00 ) Lintang Selatan dan (114 03 50-114 15 00 ) Bujur Timur 5

METODOLOGI PENELITIAN Data dan Peralatan Data Peta RBI Kecamatan Sempol skala 1:25.000, Citra Landsat 7 ETM+ path/row 117/66 tahun 2003 Peta Vektor Jawa Timur Peta Batas Wilayah Kerja Eksplorasi Geothermal Data Ground Truth di area studi. RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Bondowoso Tahun 2011-2031 Dokumen UKL dan UPL Eksplorasi Geothermal Peta Suhu Jatim dari stasiun klimatologi oleh BMKG Karangploso Bulan Mei Tahun 2003 Peralatan Laptop GPS Handheld Kamera Digital ENVI 4.6.1 Auto CAD Land Dekstop 2004 Arc GIS 10 Microsoft Excel 2007 Microsoft Word 2007 Microsoft Visio 2010 Visual Basic dan MapObject 6

METODOLOGI PENELITIAN Pengolahan Data Dalam Penggambar an Rona Awal Lingkungan Eskplorasi Geothermal 7

METODOLOGI PENELITIAN Pengolahan Data Dalam Pembuatan SIG UKL Eksplorasi Geothermal. 8

Koreksi Geometrik Hasil perhitungan RMS Error didapat 0.018545 dengan besar SOF yaitu 0.642 9

Tutupan Lahan Kelas Luas (Ha) Hutan 8012,97 Kawah 21,15 Perkebunan 2189,16 Semak Belukar 6059,88 Rumput/Tanah Kosong 3384,72 Tegalan 1386,63 Pemukiman 269,01 Jumlah 21323,52 10

Nilai SPT, NDVI dan SAVI Kelas Nilai NDVI min max Hutan -0,542 0,583 Perkebunan 0,346 0,608 Semak Belukar -0,053 0.559 Kelas Nilai SAVI min max Hutan -0,488 0,554 Perkebunan 0,332 0,584 Semak Belukar -0,054 0,532 Kelas Nilai SPT Min ( 0 C) Max ( 0 C) Hutan 12,43 39,96 Perkebunan 22,33 37,46 Semak Belukar 15,74 35,53 11

Hasil Korelasi Korelasi Kelas SPT dengan SPT dengan % NDVI SAVI % Hutan -0,657 65,7-0,656 65,6 Perkebunan -0,825 82, 5-0,824 82, 4 Semak Belukar -0,646 64,6-0,652 65,2 12

Zona Aman UKL Tabel Kisaran Tingkat Kerapatan NDVI (Sumber : Departemen Kehutanan 2003) Kelas Kisaran NDVI Tingkat Kerapatan 1-1,0 s.d 0,32 Jarang 2 0,32 s.d 0,42 Sedang 3 0,42 s.d 1 Tinggi Parameter penentuan Zona Aman berdasarkan Suhu Permukaan Tanah ( 0 C) Parameter Penentuan Zona Aman berdasarkan Rentang Nilai Kerapatan Hutan (NDVI) Perkebunan (NDVI) Semak belukar (SAVI) 38-28 (-0,167 0,333) (0,346-0,433) (0,142-0,337) Tutupan Lahan Rumput/Tanah Kosong 13

Suhu Udara dan Kelembaban Udara (Sumber : Disesuaikan dengan stasiun BMKG Banyuwangi) (Sumber : Stasiun BMKG Juanda (stasiun ID 96633)) 14

Curah Hujan dan Tipe Iklim Selama kurun waktu 5tahun, bulan kering (< 60 mm) sebanyak 23 bulan, sedangkan bulan basah (>100 mm) sebanyak 27 bulan. Berdasarkan jumlah bulan kering dan bulan basah, tipe iklim di daerah studi termasuk iklim sedang. 15

Kondisi Fisik Badan Air Aspek hidrogeologi di area studi memiliki karakteristik lapisan tanah dengan permeabilitas sedang sampai tinggi dan termasuk akifer daerah air tanah langka. Kondisi badan air di area studi termasuk dalam Wilayah Aliran Sungai Pekalen dan merupakan Sub DAS Banyuputih 16

Kondisi Fisik Tanah Terdapat 3 jenis tanah yang mendominasi area penelitian, yaitu andosol, latosol, dan regosol 17

Kondisi Topografi Klasifikasi kelerengan dibagi menjadi 6 kelas berdasarkan referensi USSSM (United Stated Soil System Management) yaitu (0 2 %( datar hampir datar), >2 6%( sangat landai), >6 13%( landai), >13 25%( agak curam), >25 55%( curam), dan >55% (sangat curam) Area studi memiliki rentang nilai ketinggian antara 362,5 sampai 2950 mdpl 18

Sumber Dampak Berdasarkan Dokumen UKL&UPL Tahap Praoperasi Pembebasan Lahan Tahap Pengeboran Penyediaan air Pembuatan Jalan Akses Pembuatan cellar dan kolam pembuangan lumpur Mobilisasi dan demobilisasi (rig, peralatan pendukung dan material pendukung) Pelaksanaan Pengeboran 19

Pembebasan Lahan Area pengeboran sumur eksplorasi geothermal merupakan lahan milik PTPN XII dan Perhutani 20

Pembuatan Jalan Akses 21

Penampungan air pada 6 bulan yaitu (Februari, Maret, April, mei, Juni, Juli) sehingga waktu 6 bulan ini harus dimaksimalkan untuk melakukan pengeboran dan membuat tampungan air yang mencukupi untuk pekerjaan 2 titik bor (untuk 4 bulan). Penyediaan Air 22

Pembuatan Cellar dan Kolam Pembuangan Lumpur 23

Mobilisasi dan Demobilisasi Rig, Peralatan Pendukung dan Material Pendukung Pengelolaan lingkungan dilakukan di sepanjang jalan mobilisasi dan demobilisasi dari Surabaya ke lokasi pengeboran terutama jalan utama di Kecamatan Sempol. Periode pengelolaan lingkungan dilakukan selama proses mobilisasi dan demobilisasi rig dan peralatan pendukung. Pelaksanaan Pengeboran Tidak menggunakan mesin pengeboran atau peralatan pendukung selain untuk kebutuhan pengeboran, memberi casing lubang pengeboran pada kedalaman tertentu yang memiliki air tanah (guna mengatasi kebocoran dari atau ke formasi, dan akuifer air tanah), melengkapi alat pengebor dengan peralatan pencegahan semburan liar (BOP) dan alat pendeteksi H 2 S serta menyediakan (MCK, tempat pembuangan sementara (TPS), TPA ) di area pengeboran. 24

KESIMPULAN 1. a. Tutupan lahan di area studi didominasi oleh hutan (37,58%), semak belukar (28,42%), rumput/tanah kosong (15,87%) dan perkebunan (10,27%). b. Nilai kerapatan vegetasi di hutan berkisar antara (-0,542-0,583), daerah perkebunan (0,346-0,608) serta daerah semak belukar (-0,054-0,532). c. Suhu udara rata-rata di area studi dari tahun 2008-2012 berada pada rentang nilai (15,5 0 C - 19,2 0 C).Kelembaban udara ratarata dari tahun 2008-2012 berkisar antara (25,5 84, 6).Selama kurun 5 tahun terakhir (2008 2012), curah hujan yang terbesar terjadi pada bulan Januari 2012 yaitu 340,1 mm. Tipe iklim di area studi termasuk dalam iklim sedang. d. Area studi memiliki karakteristik lapisan tanah dengan permeabilitas sedang sampai tinggi dan termasuk akifer daerah air tanah langka. Terdapat 3 jenis tanah yang mendominasi yaitu andosol, latosol, dan regosol. Rentang nilai ketinggian di Kecamatan Sempol antara 362,5 sampai 2950 mdpl. 2. Kriteria penentuan zona aman berdasarkan parameter vegetasi di daerah hutan, didasarkan dari nilai kerapatan antara (0,167 0,333). Daerah perkebunan dengan nilai kerapatan (0,346 0,433). Daerah semak belukar dengan nilai kerapatan (0,142 0,337). Serta suhu permukaan tanah yang berkisar antara 28-38 0 C. Selain itu, juga mengikutsertakan tutupan lahan rumput/tanah kosong dengan tingkat kerapatan vegetasi yang relatif jarang. 3. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) kegiatan eksplorasi geothermal dilakukan dengan menetapkan zona prioritas pembebasan lahan untuk kegiatan eksplorasi dn pembuatan akses jalan, penyiraman air pada jalan akses yang telah dibuat untuk mengurangi debu, semua pengangkut tanah urug harus dilengkapi dengan penutup bak, peningkatan disiplin pengemudi kendaraan pengangkut tanah urug, menetapkan zona prioritas pembuatan pipa untuk penyediaan air, melakukan penampungan air sebanyak mungkin saat ketersediaan air melimpah pada 6 bulan yaitu (Februari, Maret, April, mei, Juni, Juli), menetapkan zona prioritas pembuatan cellar dan kolam pembuangan lumpur, penguatan dan perbaikan jika terjadi kerusakan jalan dalam kegiatan mobilisasi dan demobilisasi, memberi casing lubang pengeboran pada kedalaman tertentu yang memiliki air tanah, melengkapi alat pengebor dengan peralatan pencegahan semburan liar (BOP) dan alat pendeteksi H 2 S serta menyediakan (MCK, tempat pembuangan sementara (TPS), TPA ) di area pengeboran 25