KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik

Transkripsi

1 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Letak dan Luas Daerah penelitian mencakup wilayah Sub DAS Kapuas Tengah yang terletak antara 1º10 LU 0 o 35 LS dan 109 o o 11 BT, dengan luas daerah sekitar ha. Sub DAS ini berbatasan dengan Sub DAS Kapuas Hilir, DAS Sambas, DAS Pawan, Sub DAS Pawan dan Sub DAS Melawi serta Sub DAS Ketungau (Gambar 5). Komponen fisik Iklim Klasifikasi iklim (Scmidth dan Ferguson) Kabupaten Sintang dan Kabupaten Ketapang, pada Sub Das Kapuas Tengah termasuk tipe A dan B1, dengan bulan basah sembilan bulan berturut-turut dan tiga bulan kering. Bulan basah adalah bulan dengan curah hujan lebih dari 200 mm, sedangkan bulan kering adalah bulan dengan curah hujan bulanan kurang dari 100 mm. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus yaitu 46 mm dengan 4 hari hujan dan tertinggi pada bulan Januari yaitu 598 mm dengan 24 hari hujan (Lampiran 2 dan 3), Berdasarkan hasil interpolasi dari data curah hujan bulan Agustus 2002 pada tiga stasiun BMG Rahadi Usman Kab. Ketapang, Susilo Kab. Sintang dan BMG Kab. Sanggau menunjukkan bahwa Curah hujan pada wilayah penelitian berkisar antara 46 ~ 153 mm (Tabel 2). Wilayah bagian Selatan memiliki curah hujan yang relatif rendah dan terus meningkat ke arah Barat Laut (Gambar 5). Hal ini dikarenakan oleh wilayah tersebut didominasi oleh hutan primer sedangkan pada daerah bagian Selatan didominasi oleh pertanian lahan kering bervegetasi semak. Suhu rata-rata bulanan berkisar antara C C. Suhu bulanan maksimum terjadi pada bulan Agustus yaitu C sedangkan suhu minimum terjadi pada bulan Nopember yaitu C. 21

2 Gambar 5. Peta Lokasi Penelitian (Sub DAS Kapuas Tengah) 22

3 Kelembaban udara terendah pada bulan Agustus (81%) dan tertinggi pada bulan Nopember (88%). Penyinaran matahari tertinggi juga terjadi pada bulan Agustus (83%) dan terendah pada bulan Pebruari (50%). Tabel 2. Perkiraan Luas dan Jumlah Curah Hujan bulan Agustus 2002 di Sub DAS Kapuas Tengah Jumlah Curah Hujan (mm) Perkiraan Luas (ha) Jumlah Topografi dan Geologi Kelerengan pada areal penelitian tergolong datar (0 8%). Adapun jenis tanah yang dijumpai di Kalimantan Barat adalah podzolik merah kuning (PMK), OGH (orgosol, gley, humus) dan aluvial (BPS Kalbar, 2002). % Daerah Rawan Kebakaran Daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan pada tahun di propinsi Kalimantan Barat antara lain kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Landak dan Kabupaten Pontianak (Bapedal, 2002). Pada tahun 2 002, masih terdapat daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan antara lain Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Landak (Kementerian Lingkungan Hidup, 2003). Namun hanya Kabupaten Landak saja yang telah memiliki peta zona kerawanan kebakaran hutan dan lahan. 23

4 Gambar 6. Peta Curah Hujan Agustus 2002 di Sub DAS Kapuas Tengah 24

5 Aksesibilitas Lokasi penelitian dapat dicapai melalui beberapa alternatif, yaitu: (1) Jalur sungai, menggunakan kapal cepat dari pelabuhan Pontianak menyusuri sungai Kapuas sekitar 6 jam sampai ke lokasi, (2) Jalur udara, penerbangan Pontianak Ketapang dapat ditempuh selama 30 menit, (3) Jalur darat, menggunakan mobil dan menyeberang menggunakan ferry, dapat ditempuh selama 12 jam perjalanan. Tutupan Lahan (landcover) Tutupan lahan yang terdapat pada sub DAS Kapuas Tengah sangat beragam adalah sebagai berikut: Areal perkebunan, Bandar udara, Hutan lahan kering primer, Hutan lahan kering sekunder, Hutan Rawa sekunder, Hutan tanaman, Lahan terbuka, Pemukiman, Pertanian lahan kering, Pertanian lahan kering campur semak, Semak belukar, Belukar Rawa. Adapun luas kawasan tutupan lahan di sajikan pada Tabel 3 Gambar 6. sedangkan peta tutupan lahan disajikan pada Tabel 3. Luas Areal Tutupan Lahan di Sub DAS Kapuas Tengah Tutupan Lahan Luas (ha) % Areal Perkebunan Bandar Udara Hutan Lahan Kering Primer Hutan Lahan Kering Sekunder Hutan Rawa Sekunder Hutan Tanaman Lahan Terbuka Pemukiman Pertanian Lahan Kering Pertanian Lahan Kering Campur Semak Semak Belukar Semak Belukar Rawa Tertutup Awan Tubuh Air Jumlah Daerah Tipe Penggunaan Lahan Istilah penggunaan lahan (land use) diartikan sebagai status bentang lahan yang digunakan untuk penggunaan tertentu (Lapan, 2003). Definisi penggunaan 25

6 lahan adalah suatu area yang dikelola untuk menghasilkan kayu dan hasil hutan lainnya atau yang dipertahankan sebagai vegetasi berkayu yang dimanfaatkan secara tidak langsung sebagai areal lindung atau daerah rekreasi (UNEP, 1999). Dalam penelitian ini, terdapat lima tipe penggunaan lahan yaitu: wilayah Hutan Tanaman Industri (HTI), wilayah Hak Penguasaan Hutan (HPH), wilayah transmigrasi dan wilayah perkebunan serta wilayah penggunaan lainnya (Tabel 4) dan Gambar 8. Tabel 4. Luas Areal Daerah Penggunaan Lahan di Sub DAS Kapuas Tengah Penggunaan Lahan Luas (ha) % Areal Penggunaan Lain HPH HTI Kebun Transmigrasi Jumlah Berdasarkan Tabel 4, luas areal penggunaan lahan lainnya memiliki luas lahan yang terluas yaitu sebesar ha atau 65.78%, sedangkan areal penggunaan transmigrasi memiliki luas lahan yang terkecil yaitu ha atau 0.40%. Administrasi Pemerintahan Menurut administrasi pemerintahan, Sub DAS Kapuas Tengah meliputi tujuh wilayah kabupaten yaitu Bengkayang, Landak, Melawi, Ketapang, Sanggau, Sekadau, dan Sintang (Tabel 5). dan 36 kecamatan (Tabel 6) dengan total luas mencapai 1.6 juta hektar. Tabel 5. Nama dan Luas Kabupaten di Sub DAS Kapuas Tengah No Kabupaten Luas (ha) % 1 Bengkayang Ketapang Landak Melawi Sanggau Sekadau Sintang Total

7 Gambar 7. Peta Tutupan Lahan 27

8 Gambar 8. Peta Penggunaan Lahan 28

9 Berdasarkan Tabel 5, Kabupaten Sanggau memiliki luas wilayah sebesar ha atau 39.23%, sedangkan luas wilayah kabupaten terkecil adalah Kabupaten Ketapang yaitu ha atau 0.42%. Tabel 6. Nama dan Luas Kecamatan di Sub DAS Kapuas Tengah No Kecamatan pada DAS Kapuas Tengah Luas (ha) % 1 Air Besar Beduwai Belimbing Belitang Belitang Hilir Belitang Hulu Binjai Hulu Bonti Entikong Jagoi Babang Jangkang Kelam Permai Kembayan Ketungau Hilir Ketungau Hulu Ketungau Tengah Kuala Behe Meliau Mukok Nanga Mahap Nanga Taman Noyan Parindu Sandai Sanggau Kapuas Sekadau Hilir Sekadau Hulu Sekayam Sepauk Simpang Hulu Sintang Sungai Laur Sungai Tebelian Tayan Hilir Tayan Hulu Tempunak Total

10 Kependudukan Pada tahun 2 002, penduduk Propinsi Kalimantan Barat sekitar 3.9 juta jiwa dan sekitar jiwa berada pada sub DAS Kapuas Tengah, dengan kepadatan penduduk tergolong jarang yaitu satu jiwa per 0.8 ha (Tabel 7). Kondisi ini tidak menguntungkan dalam rangka percepatan pembangunan wilayah khususnya yang menyangkut pengelolaan sumberdaya alam dengan segala potensi dan keragaman cukup besar. Tabel 7. Jumlah dan Kepadatan Penduduk di sub DAS Kapuas Tengah No Kabupaten Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km 2 ) 1 Bengkayang Ketapang Landak Melawi Sanggau Sekadau Sintang Total Pendidikan Salah satu indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan sumberdaya manusia adalah melalui sektor pendidikan. Namun pendidikan di Kalimantan Barat cukup memprihatinkan terutama di tingkat pendidikan dasar. Meskipun jumlah prasarana sekolah dasar bertambah (2002/2003) tetapi tidak diikuti dengan pertambahan jumlah murid malah mengalami penurunan (BPS Kalbar, 2002). Teknik Pembukaan Lahan Menurut Bapedalda Kalimantan Barat (2004) bahwa penduduknya masih menggunakan teknik pembukaan lahan dengan pembakaran yang dilakukan pada akhir bulan Juli hingga pertengahan September. Pembukaan ladang dilakukan oleh masyarakat setempat dengan cara membakar lahan, hal ini sudah menjadi tradisi yang dilakukan secara turun temurun karena cara ini mudah dan cepat serta tidak memerlukan modal yang besar dan tenaga yang banyak. 30