BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan AFTA (ASEAN Free Trade Area) pada tahun 2008

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBYEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kerjanya hanya dikawasan Jakarta saja. PT Kalbe Farma Tbk saat itu dipimpin

BAB V ANALISA HASIL 5.1 ANALISA KONDISI YANG ADA. Untuk menemukan suatu masalah yang mempengaruhi afkir label pada produk

BAB I PENDAHULUAN. PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Berdasarkan data dari PT. Sanbe Farma, Tinjauan Umum Perusahaan adalah sebagai berikut :

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan global yang dikarenakan oleh perkembangan pasar dunia yang semakin

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MAKALAH MANAJEMEN FARMASI MANAJEMEN PEMASARAN PROCOLD PT. KALBE FARMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan terbuka pada tahun 1994, dengan kode saham DVLA.Darya-

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perusahaan. Dalam perkembangannya PT. Enseval juga berkembang menjadi

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus

ABSTRAK. Keywords: pemastian mutu, CPOB produksi, in-process control

JENIS SERTIFIKAT CPOB DAN CPBBAOB

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan

BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERIODE XLVIII. DISUSUN OLEH: DIA AMBARSARI, S.Farm

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi

BAB I PENDAHULUAN. Toko Daging & Swalayan Sari Ecco merupakan salah satu industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

CATATAN PENTING 5/2/2012. Investor Day Mei 2012

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK PT.KIMIA FARMA PERSERO Tbk UNIT BISNIS BEKASI

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PRADJA PHARIN (PRAFA) mengalami perkembangan pesat. PT. Prafa didirikan pada tahun 1960 oleh Tjipto

Industri farmasi menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor. 245/Menkes/V/1990 adalah industri obat jadi dan industri bahan baku obat.

Investor Summit and Capital Market Expo Surabaya 31 Oktober 2013

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI PT. KIMIA FARMA PLANT MEDAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER PT. MERCK SHARP DOHME PHARMA Tbk. JL. RAYA PANDAAN KM. 48 PANDAAN (10 APRIL MEI 2017)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI PT. SANBE FARMA UNIT II CIMAHI

PERIODE XLV. Disusun Oleh: CLAUDIA ALVINA, S. Farm. NPM

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN


BAB III METODE PENGUMPULAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indah Tbk didirikan oleh (Alm) Bapak MS. Kurnia pada tanggal 26 Juni 1975

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PT INDOFARMA (PERSERO) TBK. JALAN RAYA INDOFARMA NO. 1 CIBITUNG-BEKASI 3 31 OKTOBER 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan berkembang semakin ketat. Masing masing

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI DI PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PLANT MEDAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini sektor industri mempunyai peran yang sangat penting di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT Pertiwi Agung atau lebih dikenal dengan sebutan Landson

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk medis, dituntut proses

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. kemasan, hingga produk jadi. Proses tersebut dilakukan di laboratorium quality

BAB III KEGIATAN DI INDUSTRI FARMASI P.T. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. PLANT MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

Penyimpanan Obat. Standar penyimpanan obat yang sering di gunakan adalah sebagai berikut :

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

HASIL WAWANCARA DIMENSI PROSES (AKTIVITAS PERUSAHAAN DAN SEBERAPA JAUH. a. Banyaknya tahap-tahap/proses produksi yang harus dilalui

Universitas Bina Nusantara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri farmasi menurut SK Menkes No. 245/Menkes/SK/V/1990 adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Praktek Penjualan Obat Generik Pada Dua Apotek di Surabaya

ANALISIS MENURUNKAN CACAT TUTUP BOTOL TABLET SAKATONIKABC DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT BINTANG TOEDJOE

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar dalam memenuhi permintaan konsumen saat ini

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

IDX Institutional Investor Day Jakarta 7 Mei 2014

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Medan

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

BAB III PENGUMPULAN DATA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

PERIODE XLVIII. DISUSUN OLEH : RIA DEVI ANITA PRIMANINGTYAS, S.Farm. NPM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produsen tepung terigu pertama dan terbesar di dunia, pabrik ini berada

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha bisnis, maka perusahaan harus memiliki langkah strategik guna. sulit untuk meningkatkan jumlah pelanggan sehingga usaha untuk

repository.unisba.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam industri manufaktur saat ini sebagian besar proses produksi

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

PERIODE XLV. DISUSUN OLEH: FITRI WAHYUNINGSIH, S.Farm

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

(BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus Sejak berdirinya hingga sekarang ini PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat mengendalikan biaya operasional dengan baik agar tetap

CPOB. (Cara Pembuatan Obat yang Baik)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MEMPELAJARI PENERAPAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN PT. MITSHUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang sehat memiliki banyak faktor pendukung dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan komputerisasi memungkinkan perusahaan-perusahaan bereaksi lebih cepat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan masyarakat yang sehat melalui penyediaan obat berkualitas

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan Industri makanan dan minuman di Indonesia pada saat ini semakin

PPWWIPLBAB I PENDAHULUAN mengalami pertumbuhan sebesar 6,1% dibanding tahun seperti yang digambarkan pada Gambar 1.1 di bawah ini.

Transkripsi:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Sejarah Perusahaan PT. Dankos Laboratories Tbk atau lebih dikenal dengan nama Dankos didirikan pada tanggal 25 Maret 1974 di Pulo Mas, Jakarta Timur, dan memulai kegiatan operasinya di bidang obat-obatan pada tahun 1978 dengan lahan seluas 500 m2. Setelah beroperasi selama empat tahun di Pulo Mas, Dankos memindahkan kegiatan operasionalnya di Kawasan Industri Pulogadung dengan luas lahan 12.800 m2 dan luas bangunan 3.925 m2. Pada tahun 1986, Dankos mendapat lisensi produk dari Fujisawa (Jepang) dan Daiichi (Jepang). Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka pada tanggal 13 November 1989, Dankos melakukan go public dengan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1990 Dankos mulai melakukan ekspor obat bebas (OTC) ke sepuluh negara (Asia dan Afrika). Pada tahun yang sama PT. Dankos Laboratories memperoleh 100% saham PT. Bintang Toedjoe. Dankos memperoleh sertifikat GMP (Good Manufacturing Practice) pada tahun 1991. Dankos membangun Gedung penicillin dan Gedung chepalosporin.aaaaaaaaaaaaa 42

43 pada tahun 1993 untuk perluasan dan peningkatan produksi. Pada tahun yang sama Dankos memperoleh seluruh asset PT. Hexpharm Jaya. Pada tahun 1995 Dankos memperluas pabriknya menggunakan bangunan ex Helios yang letaknya bersebelahan dengan luas lahan 5.898 m2 dan luas bangunan 3.868 m2. Dankos selalu berkomitmen untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk yang dihasilkan, hal ini dibuktikan dengan menjadi Industri Farmasi Indonesia yang pertama kali memperoleh sertifikat ISO 9001 pada tahun 1997, perbaikan yang berkesinambungan, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), DCC (Dankos Customer Care) di seluruh bagian. Selain itu Dankos menjadi Industri Farmasi Indonesia yang mampu memproduksi obat soft capsule. Pada bulan Juli 2004 Dankos memperoleh sertifikat ISO 14001 mengenai mutu lingkungan dan pengolahan limbah cair. Kemudian pada bulan September 2004 Dankos memperoleh sertifikat OHSAS (sertifikat mengenai K3), untuk menjaga serta meningkatkan keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja. 4.2 Profil Perusahaan PT. Dankos Laboratories Tbk merupakan perusahaan farmasi PMDN terkemuka di Indonesia, dan sebagai perusahaan go public sejak tahun 1989, dimana secara konsisten menerapkan CPOB dan ISO 9001 dalam memproduksi obat-obatan (obat resep dan obat bebas), serta memiliki pemasaran di dalam maupun luar negeri. Perseroan beserta tiga buah anak perusahaan menghasilkan produk obat bebas (OTC) yang memberikan kontribusi kepada penjualan sebesar 81% dan produk obat resep (ethical) yang memberikan kontribusi sebesar 16%. Disamping itu Perseroan juga

44 menerima kontrak produksi dari perusahaan farmasi lainnya yang mana kontrak produksi itu memberikan kontribusi sebesar 3%. PT. Dankos Laboratories Tbk memiliki 3 anak perusahaan, yakni : PT. Bintang Toedjoe (99,99%), dimana produk yang dihasilkan antara lain Extra Joss, Komix, OSK 16, Waisan PT. Hexpharm Jaya Labs (99%), dimana produk yang dihasilkan antara lain ATP Kyowa, Spasminal, dan Benacol PT. Saka Pharma Labs (80%), dimana produk yang dihasilkan antara lain Skatonik ABC, Sakatonik Liver, dan Mextril Produk utama yang dihasilkan oleh PT. Dankos Laboratories Tbk untuk golongan OTC berupa Mixagrip, Fatigon, Mixadin, dan Minigrip. Sedangkan untuk golongan ethical (obat resep) antara lain Hexilon, Allohex, Spiradan, Danalgin, Omeprazole, Brainact, dan Diggest. Lisensi yang dimiliki PT. Dankos antara lain : Fujisawa Pharmaceutical Co Ltd Daiichi Pharmaceutical Co Ltd Kyowa Pharmaceutical Co Ltd Sato Pharmaceutical Co Ltd Negara tujuan ekspor PT. Dankos Laboratories Tbk antara lain Nigeria, Hongkong, Singapore, Myanmar, Malaysia, dan lainya. Selain meningkatkan kualitas produk, Perseroan juga selalu menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja. Hal ini tercermin dengan telah diperolehnya sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) untuk PT.

45 Bintang Toedjoe dan sertifikat SMK3 (Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk PT. Bintang Toedjoe dan Perseroan sendiri. PT. Dankos Laboratories Tbk memiliki 3 gedung pabrik yang terpisah untuk membuat obat-obat yang berbeda. 1. Non Beta Lactam Merupakan gedung yang paling luas dan memiliki jumlah karyawan yang banyak karena untuk sebagian besar obat-obat yang dihasilkan oleh perusahaan. Bentuk sediaan yang dibuat di NBL yaitu : a. Tablet Inti b. Tablet Salut Selaput c. Tablet Salut Gula d. Kapsul Cangkang Keras e. Kapsul Cangkang Lunak f. Sirup Kering g. Tetes Telinga 2. Penicillin Di gedung ini hanya diproduksi obat-obat yang termasuk golongan Penisilin. Obat-obat golongan penisilin ini harus dibuat terpisah sama sekali dari obat-obat lain karena kalau tidak obat-obat lain dapat terkontaminasi oleh penisilin. Obatobat golongan ini sangat berbahaya bagi orang-orang yang alergi terhadap obat ini. Bentuk sediaan Penisilin yaitu : a. Tablet Inti b. Tablet Salut Selaput c. Kapsul Keras

46 d. Sirup Kering 3. Cephalosporin Sama halnya dengan gedung Penicillin, di gedung ini hanya untuk memproduksi obat-obat yang merupakan golongan Sefalosporin. Obat ini pun menimbulkan alergi, meski efeknya tidak sedahsyat Penisilin. Pembuatan obat ini harus terpisah dari penisilin karena obat golongan ini diperuntukan bagi pasien yang tidak tahan terhadap penisilin. Bentuk sediaan yang dibuat di Cephalosporin yaitu : a. Tablet Inti b. Tablet Salut Selaput c. Kapsul Keras d. Sirup Kering e. Injeksi Serbuk Pada tahun 2000, PT. Dankos Laboratories secara resmi di akuisisi oleh PT. Kalbe Farma Tbk. Berikut adalah profil perusahaan dari PT. Dankos Laboratories Tbk : Nama Perusahaan Alamat : PT. Dankos Laboratories Tbk : Jl. Rawa Gatel Blok III S Kav. 37-38, Kawasan Industri Pulo Gadung, PO BOX 11195/JAT 130111 Status Perusahaan : Penanaman Modal Dalam Negeri Tanggal Berdiri : 25 Maret 1974 No Kehakiman : C2-644.HT.01.04.Th.98 No NPWP : 1.002.885.0-054 Bidang Usaha : Industri Farmasi

47 Jumlah Cabang Status Listing Pemegang Saham : 30 cabang di seluruh Indonesia : Company Listing : PT. Kalbe Farma Tanggal Kepemilikan : 30 Juni 2000 Visi : Sebuah perusahaan industri yang mempunyai komitmen kuat dalam mengembangkan produk kesehatan yang bermutu dan inovatif melalui penerapan ilmu dan teknologi serta dipasarkan secara nasional maupun regional dengan mengutamakan kepada kepuasan pelanggan Misi : Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri yang menghasilkan produk kesehatan yang bermutu, terjangkau, dan mudah diperoleh, serta membantu menciptakan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Moto : Mutu untuk Kesehatan dan Hidup yang Lebih Baik

48 4.3 Produk Perusahaan Objek penelitian dilakukan di PT. Dankos Farma yang sudah mempunyai berbagai macam produk, diantaranya tablet ethical, tablet OTC, hard kapsul, soft kapsul, granul (serbuk) dan injeksi. Produk-produk ini diproduksi sesuai dengan standar pembuatan obat yang baik dan benar atau yang sering kita kenal dengan istilah CPOB. Dalam penelitian ini, pengumpulan data hanya pada produk injeksi. 4.4 Gambaran Produk Ketorolac 30 Mg Keterolac 30 Mg adalah salah satu merek obat injeksi yang diproduksi PT. Dankos Farma. Produk Injeksi adalah produk-produk yang memerlukan kebutuhan khusus seperti ruangan, syarat suhu dan Rh ruangan dan Cara kerjanya harus Aseptis. Produk Injeksi disini merupakan Produk yang sangat kritikal dalam pembuatannya karena cairan obat dibuat akan disuntikan melalui darah kepada pasien, sehingga dalam pembuatannya perlu Penanganan khusus. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Obat Injeksi adalah Ruangan harus masuk ke grade A dan Steril, Peralatan dan pakaian yang dipakai harus steril. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Dankos farma khususnya di line Kemas Injeksi adalah masalah Afkir label terutama Ketorolac 30 mg. akibat yang ditimbulkan Line stop dalam pengemasan tidak sesuai target dari perusahaan. Labeling adalah Proses Pencetakan Nomor Batch, Expired Date dan HET. Afkir Label adalah Label yang sudah tidak bisa digunakan lagi karena mengalami kerusakan/ penyimpangan selama proses Labelling.

49 Alur proses Injeksi : Area Perbaikan Gambar 4.1 Alur Proses Injeksi Gambar 4.2 Jenis Afkir Labeling

50 4.5 Pengumpulan Data Beberapa data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah seluruh data kegiatan pekerjaan beserta durasi waktu dalam penyelesaian proses menurunkan afkir labelling pada produk Keterolac 30 Mg, yang kemudian seluruh data tersebut akan digunakan dalam pembuatan QCC (Quality Control Circle). Adapun kegiatan yang diambil untuk penelitian ini dilakukan di area Line Kemas Injeksi PT. Dankos Farma. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data mengacu pada data afkir Produk Injeksi dari bulan Januari - Juni 2013. Dari data tersebut diketahui bahwa data pencapaian rejection rate kemas injeksi terjadi GAP : 2.01 % antara data aktual yang dicapai dengan target yang ditentukan oleh perusahaan. Pada penelitian kali ini, hanya akan membahas penurunan afkir label pada produk ketorolac 30 mg. Masing- masing tiap proses pengerjaan penurunan afkir labeling akan dilaksanakan beberapa proses pengerjaan, secara garis besar macam- macam pekerjaan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: Pada awalan segala aktivitas dan kegiatan pasti akan ada namanya tahap penentuan tema. Demikian pula dengan pengerjaan mengurangi afkir label pada produk Ketorolac 30 Mg. Tahap ini meliputi proses pencarian data di line kemas injeksi dari berbagai faktor seperti data pencapaian rejection rate, data pencapaian line stop dan data pencapaian achievement. Semua data akan diambil dari bulan Januari sampai Juni 2013. Pada dasarnya tahap pekerjaan ini akan selalu berjalan dari permasalahan yang ada di lapangan hingga permasalahan benar benar dinyatakan selesai.

51 Pengerjaan labelling produk injeksi dari segi quality didapatkan data dari Bulan januari-juni 2013 : Tabel 4.1 Prosentase Penyebab Rejection Rate Penyebab Rejection Rate Prosentase Selama proses pengemasan 60 Masalah kemasan 25 Masalah bulk 10 Lain - lain 5 Sumber : Data perusahaan, Januari-Juni, 2013, diolah. 100 Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah penyebab rejection terbesar terjadi di proses pengemasan dengan prosentase 60. Tabel 4.2 Data Afkir Produk Nama Produk Jumlah (unit) Prosentase Komulatif IKTRB 495 30 30 ITRSB 392 24 54 ICTLA 330 20 74 ITGRA 315 19 94 IATDA 103 6 100 1635 Sumber : Data perusahaan, Januari-Juni, 2013, diolah. Pada tabel 4.2 dapat dilihat dalam proses pengemasan untuk afkir terbesar terjadi pada produk Keterolac 30 mg dengan prosentase 30. Tabel 4.3 Jenis Afkir Keterolac 30 mg Jenis Afkir Keterolac 30 mg Prosentase Afkir label 83 Ampul pecah 8 Coding ulang 4 Hasil coding tidak jelas 3 Afkir blister 2 100 Sumber : Data perusahaan, Januari-Juni, 2013, diolah.

52 Pada tabel 4.3 dapat dilihat untuk jenis afkir keterolac 30 mg untuk jenis afkir terbesar adalah Jenis afkir label sebesar 83%. Afkir Label adalah Label yang sudah tidak bisa digunakan lagi karena mengalami kerusakan / penyimpangan selama proses labelling. Proses labelling adalah Proses pemberian identitas (label) pada ampul. 4.6 Pengolahan Data Setelah diketahui afkir label merupakan permasalahan utama pada tabel 4.3, maka langkah berikutnya yaitu mengolah data yang ada. Analisis yang digunakan menggunakan Diagram Pareto agar permasalahan yang terjadi di PT. Dankos farma dapat segera diperbaiki. Gambar 4.3 Grafik Pareto Rejection Rate Januari-Juni 2013 Sumber : tabel 4.1, diolah Pada grafik pareto rejection rate, Pareto tertinggi terdapat pada proses pengemasan. Dalam proses pengemasan banyak jenis-jenis produk yang dikerjakan. Berikut pengolahan data untuk produk yang ada di Area kemas.

53 Gambar 4.4 Grafik Pareto Produk Sumber : tabel 4.2, diolah. Dilihat dari grafik diatas ternyata Pareto afkir label tertinggi terdapat pada produk Ketorolac 30 Mg. Untuk jenis afkir terbesar bisa menggunakan data tabel 4.3 agar diketahui jenis afkir yang paling sering terjadi untuk dilakukan perbaikan. Gambar 4.5 Grafik Pareto Permasalahan Sumber : tabel 4.3, diolah.

54 Dari data diatas ternyata pareto tertinggi terdapat pada afkir label. Proses labelling adalah proses pemberian identitas (label) pada produk (ampul). Akir Label sendiri artinya Label yang sudah tidak bisa digunakan lagi karena mengalami kerusakan atau penyimpangan selama proses labelling. Gambar 4.6 Contoh afkir label Dalam Sebuah Improvement harus ada target yang harus di capai. Untuk Menentukan target dapat diambil data pencapaian terbaik saat proses labeling terjadi pada bulan Januari-Juni 2013 dengan menggunakan grafik. Gambar 4.7 Grafik Afkir Label Ketorolac 30 Mg dari Januari-Juni 2013

55 Dari data yang di peroleh pencapaian terbaik untuk afkirnya 161 lembar / batch. Maka pencapaian terbaik akan menjadi target untuk perbaikan di proses labeling. Gambar 4.8 Diagram Batang Untuk Menentukan Target