Lampiran 1.Sertifikat Bahan Baku Pembanding. Lampiran 2. Sampel yang digunakan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan sifat dari suatu keadaan sampel dalam hal ini dilakukan

Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat. Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

Gambar 2. Daun Tempuyung

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

Hasil Penetapan Kadar Baku Ibuprofen (PT.Mutifa) Secara Alkalimetri. Volume Larutan NaOH 0,1056 N

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan NaOH 0,1 N Data Larutan Baku NaOH

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Data Pengambilan Sampel T CR02659 AUG11A01

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

No Nama RT Area k Asym N (USP)

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium kimia D-3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Kentang (Solanum tuberosum L.)

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PE ELITIA

BAB 3 PERCOBAAN. Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Universitas

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENETAPAN KADAR VITAMIN C PADA BAWANG PUTIH (Allium sativum, L) DENGAN METODE IODIMETRI

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan

Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Perlakuan ph ulangan 1 ph ulangan 2 Total Rataan. Yoghurt 1 4,00 4,00 8,00 4,00. Yoghurt 2 4,20 4,10 8,30 4,15. Yoghurt 3 4,10 3,90 8,00 4,00

BAB III METODE PENGUJIAN. Industri PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan yang beralamat di Jl.

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

Lampiran. Dapar fosfat ph. Universitas Sumatera Utara

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

BAB III METODE PERCOBAAN

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

kimia TITRASI ASAM BASA

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai. bulan Maret 2012 di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Analisa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

BAB III METODE PENELITIAN

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Patalogi, Entomologi dan

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

PENETAPAN KADAR VITAMIN C (Metode Titrimetri)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

Diblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

Transkripsi:

Lampiran 1.Sertifikat Bahan Baku Pembanding Lampiran 2. Sampel yang digunakan

Lampiran 2 Gambar 2: Mangga Arumanis

Gambar 3: Mangga Golek

Gambar 4: Mangga Shrimp

Lampiran 3. Flowsheet Buah Mangga Filtrat Hasil Dikupas dan dibuang kulitnya Ditimbang 500 g Dipotong kecil-kecil Diblender Ditimbang sebanyak 10 g Dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml Ditambah asam metafosfat sampai garis tanda Dihomogenkan Disaring Dipipet 2 ml Dimasukkan ke dalam erlenmeyer Ditambahkan 5 ml asam metafosfat Dititrasi dengan 2,6-diklorofenol indofenol sampai terbentuk warna merah jambu mantap

Lampiran 4. Uji Kualitatif Vitamin C a. Dengan FeCl 3 Ket: A A = blanko B = hasil B

b. Test Daya Reduksi dengan Perak Amoniakal Ket: A A = blanko B = hasil B

Lampiran 5. Data Perhitungan Kesetaraan Larutan 2,6-Diklorofenol Indofenol Berat Vitamin C (mg) Volume Aliquot (ml) Volume Larutan 2,6- Diklorofenol Indofenol (ml) Blanko (ml) Kesetaraan Larutan 2,6- Diklorofenol Indofenol (mg) V 1 V 2 V 3 V 50,3 1 2,64 2,62 2,64 2,63 0,02 0,1925 50,4 1 2,86 2,86 2,88 2,87 0,02 0,1767 50,6 1 2,96 2,96 3,00 2,97 0,02 0,1714 Kesetaraan larutan 2,6-diklorofenol indofenol dapat dihitung dengan rumus: Va W % kadar Kesetaraan = Vc ( Vt Vb) Keterangan: Va W Vc Vt Vb = Volume aliquot (ml) = Berat vitamin C (mg) = Volume labu tentukur (ml) = Volume titrasi = Volume blanko a) Berat vitamin C = 50,3 mg Volume larutan vitamin C yang dititrasi = 1 ml Rata rata volume titrasi = 2,63 ml 1 ml x 50,3 mg x 99,90 100 K 1 = = 0,1925 mg vitamin C / ml 100 ml x (2,63 ml 0,02 ml) b) Berat vitamin C = 50,4 mg Volume larutan vitamin C yang dititrasi = 1 ml Rata rata volume titrasi = 2,87 ml 1 ml x 50,4 mg x 99,90 100 K 2 = = 0,1767 mg vitamin C / ml

100 ml x (2,87 ml 0,02 ml) c) Berat vitamin C = 50,6 mg Volume larutan vitamin C yang dititrasi = 1 ml Rata rata volume titrasi = 2,97 ml 1 ml x 50,6 mg x 99,90 100 K 3 = = 0,1714 mg vitamin C / ml 100 ml x (2,97 ml 0,02 ml) Harga rata-rata dan deviasi K 1 + K 2 0,1925 + 0,1767 Kr 1 = = = 0,1846 mg vitamin C / ml 2 2 K 2 Kr 1 d 1 = x 100% Kr 1 0,1767 0,1846 = x 100% = 4,2795 % 0,1846 K 1 + K 3 0,1925 + 0,1714 Kr 2 = = = 0,1820 mg vitamin C/ ml 2 2 K 1 Kr 2 d 2 = x 100% Kr 2 0,1925 0,1714 = x 100% = 5,7692 % 0,16695 K 2 + K 3 0,1767 + 0,1714 Kr 3 = = = 0,1741 mg vitamin C / ml 2 2 K 2 Kr 3 d 3 = x 100% Kr 3

0,1767 0,1741 = x 100% = 1,4934 % 0,1741 Kesetaraan vitamin C dengan harga rata rata d terkecil adalah d = 0,4934%, maka kesetaraan vitamin C yang didapat untuk 1 ml 2,6-diklorofenol indofenol setara dengan 0,1741 mg vitamin C.

Lampiran 6.Perhitungan Kadar Vitamin C dari Sampel yang Dianalisis Kadar vitamin C (mg/g sampel) = (Vt Vb) x Kesetaraan x Vl Vp x Bs Keterangan: Vt = volume titrasi (ml) Vb = volume blanko (ml) Vl = volume labu (ml) Vp = volume larutan sampel yang dititrasi (ml) Bs = berat sampel (g) Contoh penetapan kadar vitamin C pada mangga Arumanis: Volume titran = 0,26 ml Kesetaraan = 0,1741 mg vitamin C Volume labu tentukur = 100 ml Berat sampel = 10,0315 g Volume blanko = 0,02 ml (0,26 ml 0,02 ml) x 0,1741 mg/ml x 100 ml) Kadar vitamin C (mg/g bahan) = 2 ml x 10,0315 g = 0,2083 mg/g = 20,83 mg vitamin C/100 g sampel

Lampiran 7.Data Hasil Penetapan Kadar Vitamin C dari Sampel yang Dianalisis 1. Hasil Penetapan Kadar Vitamin C dari mangga Arumanis No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Berat Sampel (g) 10,0315 10,1658 10,0761 10,0258 10,0324 10,0650 Volume Titran (ml) 0,260 0,260 0,260 0,250 0,250 0,260 Kadar (mg/100 g) 20,83 20,55 20,73 19,97 19,96 20,76 Kadar Rata-Rata (mg/100 g) 20,47 2. Hasil Penetapan Kadar Vitamin C dari mangga Golek No. Berat Sampel (g) Volume Titran (ml) Kadar (mg/100 g) 1. 10,0571 0,280 22,50 2. 10,0267 0,270 21,70 3. 10,0415 0,270 21,67 4. 10,0245 0,270 21,71 5. 10,0429 0,280 22,54 6. 10,0384 0,270 21,68 3. Hasil Penetapan Kadar Vitamin C dari mangga Shrimp No. Berat Sampel (g) Volume Titran (ml) Kadar (mg/100 g) 1. 10,0558 0,230 18,18 2. 10,0361 0,230 18,21 3. 10,1569 0,240 18,86 4. 10,0460 0,230 18,20 5. 10,1254 0,230 18,05 6. 10,1821 0,240 18,81 Kadar Rata-Rata (mg/100 g) 21,97 Kadar Rata-Rata (mg/100 g) 18,39

Lampiran 8.Perhitungan Statistik Kadar Vitamin C dari Sampel yang Dianalisis A. Mangga Arumanis B. No. Kadar (mg/100 g) (Xi X ) (Xi X ) 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. (Xi) 20,83 20,55 20,73 19,97 19,96 20,76 0,36 0,08 0,26-0,50-0,51 0,29 0,1296 0,0064 0,0676 0,2500 0,2601 0,0841 (Xi X ) 2 = 0,7978 Xi = 122,8 X = 20,47 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-5 adalah data yang paling menyimpang maka dilakukan uji Q. Q hitung = Nilai yang dicurigai Nilai yang terdekat Q hitung = 19,96 19,97 = 0,01 0,87 = 0,0115 (Nilai tertinggi Nilai terendah) (20,83 19,96) Nilai Q hitung tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,621 sehingga semua data diterima. SD = ( Xi X ) n 1 2 = 0,7978 6 1 = 0,3994 SD RSD = 0,3994 X 100% = x 100% = 1,95% X 20,47 Rata-rata kadar vitamin C mangga Arumanis pada taraf kepercayaan 95% yaitu: μ = X ± t 1/2α,dk SD = 20,47 ± 2,5706. n 0,3994 6 = 20,47± 0,42 mg/100 g

C. Mangga Golek No. Kadar (mg/100 g) (Xi) 1 22,50 2 21,70 3 21,67 4 21,71 5 22,54 6 21,68 Xi = 131,8 X = 21,97 (Xi X ) (Xi X ) 2 0,53-0,27-0,30-0,26 0,57-0,29 0,2809 0,0729 0,0900 0,0676 0,3249 0,0841 (Xi X ) 2 = 0,9204 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-5 adalah data yang paling menyimpang maka dilakukan uji Q. Q hitung = Nilai yang dicurigai Nilai yang terdekat Q hitung = 22,54 22,50 = 0,04 0,87 = 0,0467 ( Nilai tertinggi Nilai terendah ) (22,54 21,67) Nilai Q hitung tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,621 sehingga semua data diterima. SD = ( Xi X ) n 1 2 = 0,9204 6 1 = 0,4290 SD RSD = 0,9204 X 100% = x 100% = 1,95% X 21,97 Rata-rata kadar vitamin C mangga Golek pada taraf kepercayaan 95% yaitu: μ = X ± t 1/2α,dk SD = 21,97 ± 2,5706. n 0,4290 6 = 21,97± 0,45 mg/100 g

D. Mangga Shrimp No. Kadar (mg/100 g) (Xi) 1 18,18 2 18,21 3 18,86 4 18,20 5 18,05 6 18,81 Xi = 110,31 X = 18,39 (Xi X ) (Xi X ) 2-0,21-0,18 0,47-0,19-0,34 0,42 0,0441 0,0324 0,2209 0,0361 0,1156 0,1764 (Xi X ) 2 = 0,6255 Dari 6 data yang diperoleh, data ke-3 adalah data yang paling menyimpang maka dilakukan uji Q. Q hitung = Nilai yang dicurigai Nilai yang terdekat Q hitung = 18,86 18,81 = 0,05 0,81 = 0,0617 ( Nilai tertinggi Nilai terendah ) (18,86 18,05) Nilai Q hitung tidak melebihi nilai Q 0,95 yaitu 0,621 sehingga semua data diterima. SD = ( Xi X ) n 1 2 = 0,6255 = 0,3537 6 1 SD RSD = 0,3537 X 100% = x 100% = 1,92% X 18,39 Rata-rata kadar vitamin C mangga Shrimp pada taraf kepercayaan 95% yaitu: μ = X ± t 1/2α,dk SD = 18,39 ± 2,5706. n 0,3537 6 = 18,39± 0,43 mg/100 g

Lampiran 9. Hasil analisis Statistik 1. Uji F Jumlah Df Rata-Rata F Sig. Kuadrat Kuadrat Antar Kelompok 38,823 2 19,412 124,252 0,000 Dalam Kelompok 2,343 15 0,156 Total 41,167 17 1. Analisis Beda Nilai Rata-Rata Kadar Vitamin C dari Mangga Arumanis, mangga Golek, Mangga Shrimp Sampel Mangga Mangga Arumanis Mangga Golek Mangga Shrimp Sig. N 6 6 6 Kepercayaan = 0,05 1 2 3 20,4667 21,9667 18,3850 1,000 1,000 1,000

Lampiran 10. Data Analisis Perolehan Kembali (Recovery) Vitamin C dari Mangga Golek No. Penambahan Vitamin C (mg) Berat Sampel (g) Volume Titrasi (ml) Kadar (mg/100 g) % Recovery % Recovery Rata-Rata 1 2 3 4 5 6 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 10,0278 10,0125 10,0038 10,0167 10,0319 10,0113 0,510 0,500 0,500 0,490 0,510 0,500 42,54 41,73 41,77 40,85 42,52 41,74 93,84 90,02 90,12 86,05 93,79 90,19 90,67

Lampiran 11.Contoh Perhitungan Analisis Perolehan Kembali (Recovery) Kadar vitamin C rata-rata dari mangga Golek adalah 21,97 mg/100 g sampel. Penambahan sejumlah vitamin C baku dalam sampel dihitung dengan rumus: Kadar vitamin C (mg/g sampel) = = (Vt Vb) x Kesetaraan x Vl) Vp x Bs (0,51 ml 0,02 ml) x 0,1741 mg/ml x 100 ml 2 ml x 10,0278 g = 0,4254 mg vitamin C/g sampel = 42,54 mg vitamin C/100 g sampel Untuk penambahan 2,2 mg vitamin C baku ke dalam 10,0278 g sampel, maka kadar teoritis vitamin C untuk tiap g sampel: 2,2 mg = x 99,90% 10,0278 g = 0,2192 mg vitamin C/g sampel = 21,92 mg vitamin C/100 g sampel Maka % recovery: = Kadar vitamin C setelah penambahan baku kadar vitamin C sebelum penambahan baku x 100% Kadar vitamin C baku yang ditambahkan 42,54 mg/100 g 21,97 mg/100 g = x 100% 21,92 mg/100 g = 93,84 %

Lampiran 12. Perhitungan Koefisien Variasi (% RSD) dari Mangga Golek untuk Recovery No. Kadar (mg/100 g) (Xi) 1. 42,54 2. 41,73 3. 41,77 4. 40,85 5. 42,52 6. 41,74 Xi = 251,15 X = 41,86 (Xi X ) (Xi X ) 2 0,68-0,13-0,09-1,01 0,66-0,12 0,4626 0,0169 0,0081 1,0201 0,4356 0,0144 (Xi X ) 2 = 1,9577 SD = ( Xi X ) n 1 2 = 1,9577 6 1 = ± 0,6257 mg/100 g SD % RSD = 100% X 0,6257 = 100 % = 1,49% 41,86

Lampiran 13. Tabel Nilai Kritik Distribusi F