BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku adalah respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan

dokumen-dokumen yang mirip
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Perilaku Ibu Primigravida dalam Mengatasi Mual Muntah pada Masa Kehamilan di Klinik Bersalin Citra II Medan

SATUAN ACARA PENYULUHAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL

MAKALAH MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH. Teknologi Informasi dalam Kebidanan. yang dibina oleh

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag)? ( ) Pernah ( ) Tidak Pernah

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya

LAMPIRAN 1 KUESIONER

KUESIONER PENELITIAN

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah.

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

MENGATUR POLA HIDUP SEHAT DENGAN DIET

NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tindakan. Beberapa ahli membedakan bentuk-bentuk perilaku misalnya Bloom

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

IIMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

Keluhan-keluhan Selama Kehamilan

Peta Konsep. Hal yang harus kamu tahu mengenai Pertumbuhan Makhluk Hidup ini antara lain. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup

Ingatlah bahwa pemberian MP ASI ini bertujuan mengenalkan variasi, tekstur serta rasa baru. Selera makan juga bervariasi setiap hari, hari ini dia men

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:

PENANGANAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI BPM NUNIK KUSTANTINNA TULANGAN - SIDOARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2007).

Penderita Diabetes Pantang Makan Di Luar? Tenang, Ada Obat Herbal Diabetes Paling Ampuh

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui,

*SAMA SEKALI TIDAK BOLEH DIKONSUMSI SELAMA PROGRAM*:

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN

BAB V PEMBAHASAN. menjadi salah satu penyebab sindrom dispepsia (Anggita, 2012).

Hari - 1: Kurangi Kalori bukan Makanan Kalori di sini adalah perkiraan

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di

Keluhan dan Gejala. Bagaimana Solusinya?


CATATAN PERKEMBANGAN. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, Menggali pengetahuan orang tua kurang dari

KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

Lupakan Pemahaman Yang Tidak Benar

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian FIK

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

Written by Dr. Brotosari Saturday, 19 September :24 - Last Updated Sunday, 06 August :16

TINJAUAN PUSTAKA. ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

KUESIONER GAYA HIDUP DAN POLA KONSUMSI PENDERITA HIPERTENSI KARYAWAN PABRIK HOT STRIP MILL (HSM) PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lanjut usia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

APA ITU REMATIK...??? Rematik adalah penyakit peradangan. pada sendi yang bersifat menahun. atau kronis yang menyebabkan. perubahan dari bentuk sendi

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kala 1 Kala 2 Kala 3 Kala 4

Download from

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Puasa Bersama MELILEA Greenfield Organic

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kepada: Tempat

Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan Seutuhnya..?

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kesehatan Masyarakat Gamping I sudah terjangkau oleh BPJS bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita

PENCEGAHAN KENCING MANIS (DIABETES MELITUS) DENGAN LARI PAGI DAN KONSUMSI PANGAN YANG KAYA ANTIOKSIDAN

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar

PANDUAN KEHAMILAN MUSLIMAH & UMUM DILENGKAPI GERAKAN SENAM HAMIL PERAWATAN PAYUDARA WAKTU HAMIL. WAHYUNI, M.Kes. INDARWATI M.,Kes

Hubungan Karakteristik Ibu dan Asuhan yang diterima selama persalinan dengan Kejadian Persalinan Patologis di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2006

LAMPIRAN 1. Tanda tangan,

berhubungan dengan kesehatan diklasifikasikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER PENELITIAN

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

ANGKET UJI COBA PENELITIAN. 1. Identitas Siswa Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Alamat :...

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Perilaku 1.1 Pengertian Perilaku Perilaku adalah respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Menurut Sunaryo (2004) perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung dan tidak langsung. Perilaku dapat berupa: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2007). Perilaku manusia dibagi atas 3 (tiga) domain, yakni pengetahuan, sikap dan tindakan (Notoatmodjo, 2007). 1. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia dipengaruhi melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka. Pengukuran dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu tingkat

pengetahuan baik, cukup dan kurang (Sunaryo, 2004). Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif/pengetahuan mempunyai 6 tingkatan, yaitu: a. Tahu Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. Contoh: dapat menyebutkan penyebab mual muntah pada masa kehamilan. b. Memahami Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan penanganan mual muntah pada masa kehamilan dengan benar. c. Aplikasi Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada suatu situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat mengaplikasikan cara mengatasi mual muntah pada masa kehamilan dalam kehidupan sehari-hari. d. Analisis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannyasatu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. Misalnya dapat menggambarkan keadaan mual muntah yang sudah mengganggu aktivitas. e. Sintesis Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Kata kerja yang digunakan adalah dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. Misalnya dapat merencanakan suatu tindakan yang benar saat keluhan mual muntah muncul. f. Evaluasi Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria

yang telah ada. Misalnya dapa membandingkan frekuensi mual muntah sebelum dan sesudah mengetahui cara mengatasi mual muntah pada masa kehamilan. 2. Sikap Menurut Azwar pada tahun (2007), sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2007). Sikap mempunyai tingkat berdasarkan intensitas yang terdiri dari menerima, menanggapi, menghargai dan bertanggung jawab. Hasil pengukurannya mencakup sikap positif dan sikap negatif. Sikap juga dapat dibentuk melalui pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan agama serta pengaruh faktor emosional (Notoatmodjo, 2005). 3. Tindakan atau Keterampilan Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Adapun hasil penilaian sikap adalah baik, cukup dan kurang. (Notoatmodjo, 2007). Menurut Notoatmodjo (2005), tindakan ini dapat dibedakan menjadi 4 tingkatan, yaitu:

a. Persepsi Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama. Misalnya, seorang ibu dapat memilih makanan yang tepat untuk mencegah reaksi mual. b. Respons terpimpin Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat dua. Misalnya, ibu melakukan tips mengatasi mual muntah pada masa kehamilan. Ibu tersebut harus dapat melakukannya dengan benar mulai dari bangun pagi, seperti mamakan snack sebelum turun dari tempat tidur, malakukan pola makan yang benar (makan sedikit tapi sering) dan lainnya hingga kembali tidur di malam harinya. c. Mekanisme Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga. Misalnya, seorang ibu yang sudah mengetahui cara mengatasi mual muntah pada kehamilan pertama, untuk kehamilan berikutnya ibu tersebut sudah dapat melakukannya sendiri tanpa dianjurkan lagi oleh orang lain atau tenaga kesehatan yang ada. d. Adopsi Adopsi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Misalnya, ibu dapat memilih makanan yang sesuai untuk mencegah timbulnya kejadian mual muntahnya (Notoatmodjo, 2007).

1.2 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang menurut (Sunaryo, 2004), faktor tersebut terdiri dari: 1. Faktor Endogen Faktor Endogen/genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari dalam individu (endogen), antara lain: a. Ras Setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik, saling berbeda satu dengan lainnya. b. Jenis kelamin Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari. c. Sikap kepribadian Salah satu pengertian kepribadian yang ditemukan oleh (Maharani, 1995): Keseluruhan pola, pikiran, perasaan dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya. d. Bakat pembawa Bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan sesuatu yang sedikit sekali bergantung pada latihan mengenai hal tersebut. e. Inteligensi Inteligensi adalah kemampuan untuk berpikir abstrak dan membuat kombinasi.

f. Usia Usia dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan dikenal dengan masa kreatif dimana individu mempunyai kemampuan mental untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi baru, seperti mengingat hal-hal yang pernah dipelajari, penalaran analogis, berpikir kreatif serta belum terjadi penurunan daya ingat. Masa usia dini memiliki rentang usia 18 tahun sampai dengan usia 40 tahun. 2. Faktor Eksogen Faktor eksogen atau faktor lingkungan lingkungan menyangkut segala sesuatu yang ada di sekitar individu baik fisik, biologis maupun sosial. a. Pendidikan. Pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan individu. Proses kegiatan-kegiatan pendidikan pada dasarnya melibatkan masalah perilaku individu maupun kelompok. b. Agama. Agama merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir atau penghabisan. c. Sosial ekonomi. Telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang adalah lingkungan sosial. d. Kebudayaan. Dikutip dari Mac Iver (1985) dalam buku Soerjono Soekanto (2001) merupakan ekspresi jiwa terwujud dalam cara-cara hidup dan berpikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi dan hiburan.

2. Mual Muntah Masa Kehamilan 2.1 Pengertian Mual adalah sensasi atau dorongan ingin muntah. Sedangkan muntah adalah keluarnya isi perut melalui kerongkongan dan keluar dari mulut. Mual muntah masa kehamilan adalah timbulnya perasaan tidak enak di dalam perut pada saat hamil sebagai akibat dari penurunan daya cerna dan peristaltik usus serta peningkatan asam lambung (Brewer, 2009). Menurut Cunningham (2005), mual muntah masa kehamilan adalah gangguan sistem pencernaan pada masa kehamilan yang biasanya timbul pada pagi hari yang disebabkan oleh peningkatan hormon kehamilan seperti hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin), estrogen dan progesteron. Menurut Tiran (2003), mual muntah masa kehamilan adalah perasaan tidak enak dan keluarnya isi perut yang dialami oleh ibu hamil pada fase awal kehamilan. Mual muntah masa kehamilan adalah ketidaknyamanan kehamilan yang terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan dan akan berhenti secara perlahan (Ayu, 2008). Sedangkan menurut Rabe (2002), mual muntah masa kehamilan adalah keluhan kehamilan yang masih fisiologis namun jika sudah sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. 2.2 Penyebab a. Hormon Mual dan muntah selama kehamilan biasanya disebabkan oleh perubahan hormon-hormon kehamilan seperti hormon HCG (Human Chorionic

Gonadotrophin) yang dihasilkan dalam aliran darah untuk menjaga persediaan estrogen dan progesterone (Tiran, 2007). Human Chorionic Gonadotrophin (HCG) ini akan mencapai kadar tertinggi pada usia kehamilan 12-16 minggu dan akan langsung mempengaruhi sistem pencernaan seperti menurunnya daya cerna dan peristaltik usus disertai dengan peningkatan asam lambung dan penurunan selara makan (Hanifa, 2006). Meningkatnya kadar hormon secara tiba-tiba dapat menimbulkan efek pedih di lambung dan efek ini berupa efek mual-mual. Hormon - hormon ini juga dapat menyebabkan hilangnya gula dalam darah yang dapat menimbulkan perasaan sangat lapar (Varney, 2006). Apabila lambung kosong ditambah lagi terjadinya peningkatan asam lambung, maka hal inilah yang memperberat keadaan mual muntah ibu (Tiran, 2008). b. Faktor psikologis Faktor lain yang menyebabkan mual muntah adalah kelelahan dan stress emosional. Pekerjaan yang menumpuk tanpa disertai istirahat dapat menyebabkan mual muntah. Perjalanan ke tempat kerja yang terburu-buru di pagi hari tanpa waktu yang cukup untuk sarapan juga dapat menjadi faktor penyebab mual dan muntah. Faktor lainnya adalah sifat pekerjaan dan kebiasaan buruk wanita tersebut seperti merokok dan pola makan yang kurang sehat. Mual muntah yang sudah berkepanjangan dapat berakibat buruk pada ibu seperti meningkatnya ketegangan emosional, stress psikologis dan dehidrasi yang dapat mengganggu keseimbangan gizi, cairan dan elektrolit yang disertai dengan penurunan berat badan, alkalosis

dan hipokalemia yang berakibat buruk bagi kesehatan ibu maupun janin (Ayu, 2008). Masalah lain yang memperberat keluhan mual dan muntah saat hamil adalah keretakan hubungan dengan suami, kehamilan yang tidak direncanakan, tidak nyaman atau tidak diinginkan, beban pekerjaan menyebabkan penderitaan batin dan konflik serta tekanan ekonomi. (Tiran, 2008). Pola makan ibu pada minggu-minggu awal kehamilan serta gaya hidupnya juga berpengaruh terhadap terjadinya mual muntah ini. Studi membuktikan bahwa ibu yang memakan makanan yang berlemak seperti gorengan, makanan pedas dan kaya krim akan mengalami mual muntah yang lebih berat dibanding ibu yang lebih banyak memakan makanan yang kaya serat dan vitamin seperti buah dan sayuran (Varney, 2006). 2.3 Penanganan Mual muntah pada masa kehamilan merupakan masalah yang wajar dan banyak dialami oleh ibu hamil pada masa awal kehamilan. Namun ibu-ibu hamil jangan sampai mengabaikan mual muntah ini, karena akan berdampak buruk bagi ibu maupun janin. Ibu akan kehilangan banyak cairan dan elektrolit yang diikuti dengan kekurangan gizi pada janin itu sendiri. Untuk itu diperlukan penanganan yang tepat untuk mencegah efek buruk tersebut. Hal-hal yang harus dilakukan dalam mengatasi mual muntah masa kehamilan (Sarwono, 2008) adalah :

a. Makanan Makanan selama kehamilan sangat mempengaruhi kondisi mual muntah ibu. Makanan-makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil seperti : crakers/roti kering yang dimakan sebelum bangkit dari tempat tidur. Crakers disediakan di samping tempat tidur pada tempat yang dapat dijangkau. Saat mata terbuka di pagi hari, jangan terburu-buru bangkit dari tempat tidur, namun makanlah crakers beberapa potong. Tunggulah sekitar 10 menit baru anda bangkit dari tempat tidur. Makanlah makanan yang tinggi protein (seperti: tahu, tempe dan telur) dan tinggi karbohidrat (seperti: nasi, roti tawar dan kentang) serta beberapa makanan kecil yang dapat disiapkan di rumah atau di tempat kerja untuk mengurangi rasa mual, seperti : roti yang seluruhnya terbuat dari tepung, buahbuahan segar seperti apel hijau segar, jeruk manis dan semangka, sayur-sayuran mentah seperti wortel, seledri, buncis hijau muda lembut dan kacang polong. Perbanyak makanan yang mengandung vitamin B6 seperti pisang, avokad, beras atau sereal dan kentang (Sarwono, 2008). Untuk pola makan, ibu dianjurkan untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering. Lambung kosong dan terlalu penuh tidak baik untuk ibu karena dapat memperberat rasa mual. Selama kehamilan, sebaiknya ibu mengurangi makanan yang berlemak tinggi seperti gorengan dan makanan yang kaya krim serta makanan pedas karena dapat merangsang mual (Tiran, 2008).

b. Minuman Faktor lain yang dapat mempengaruhi mual muntah ibu selama hamil adalah minuman. Minuman yang dianjurkan untuk ibu adalah susu hangat yang diminum sebelum bangkit dari tempat tidur, sari jahe, yogurt alami dan jus/sari buah segar seperti apel, jeruk manis dan semangka. Untuk mengganti cairan-cairan yang terbuang akibat muntah, sebaiknya ibu meminum banyak air putih agar ibu tidak mengalami dehidrasi. Hindarilah meminum cairan saat makan dan segera sebelum atau setelah makan. Sedangkan untuk minuman yang tidak dianjurkan seperti teh, kopi dan alkohol karena dapat memperberat kondisi mual muntah ibu (Ayu, 2008). c. Istirahat dan Relaksasi Istirahat yang cukup dapat membantu mengurangi keletihan dan beban pikiran yang dapat menimbulkan mual dan muntah. Luangkan waktu kira-kira 1-2 jam untuk tidur siang. Karena wanita hamil pada tiga bulan pertama kehamilan membutuhkan banyak waktu untuk tidur. Hiruplah udara segar di pagi hari sebelum memulai aktivitas. Lakukanlah teknik relaksasi tarik napas dalam dengan cara : duduk rileks, kedua tangan di atas paha. Tarik napas dalam dari hidung, tahan 2-3 detik kemudian keluarkan dari mulut secara perlahan. Lakukanlan sebanyak 8-10 kali setiap keluhan mual muntah muncul (Tiran, 2008). Lakukan teknik relaksasi yang lain seperti yoga, dengan cara : Duduk bersila, kedua tangan di atas paha, pejamkan mata, tarik napas dalam, tahan 2-3 detik kemudian keluarkan dari mulut secara perlahan dan dalam waktu yang bersamaan

fokuskan pikiran pada hal-hal yang menyenangkan, tempat-tempat yang indah yang pernah dikunjungi dan lupakan semua beban pikiran yang ada dalam pikiran (Cunningham, 2005). Cobalah teknik akupressur dengan menekan titik anti muntah. Caranya : lakukan penekanan dengan menggunakan ibu jari anda pada daerah 3 jari di atas pergelangan tangan. Lakukan penekanan sekitar 10-15 menit. Penekanan dapat dilakukan pada kedua tangan secara bergantian(cunningham, 2005). d. Dukungan Psikologis Wanita hamil memerlukan dukungan dari anggota keluarga khususnya dukungan dari suami. Hindari konflik seminimal mungkin dengan suami atau anggota keluarga yang lain untuk mengurangi beban pikiran anda. Jagalah komunikasi yang baik dengan suami untuk menghindari konflik atau pertengkaran dalam rumah tangga (Tiran, 2008). e. Pola Hidup Berolahraga ringan seperti berjalan kaki atau barlari-lari kecil di pagi hari sangat baik untuk dilakukan oleh ibu. Hiruplah udara pagi yang sejuk karena dapat menenangkan pikiran dan mengurangi rasa letih ibu. Saat bangkit dari tempat tidur, sebaiknya ibu bangkit dengan perlahan. Hindari bau-bau yang tidak enak atau menyengat. Bau menyengat seperti tempat sampah, bawang putih, asap rokok, aroma masakan serta buah beraroma menyengat seperti durian, nangka dan cempedak biasanya dapat menimbulkan rasa mual dan muntah. Jangan

menyikat gigi begitu selesai makan untuk mencegah stimulasi refleks gag. Hindari mengenakan pakaian yang ketat. Pakaian yang terlalu ketat dapat memberikan tekanan yang tidak nyaman pada perut dan dapat memperburuk rasa mual (Ayu, 2008). f. Obat-obatan Obat-obatan untuk mengurangi mual muntah selama kehamilan tidak dijual bebas namun harus dengan resep dokter. Adapun obat-obatan yang dapat diperoleh di Rumah saakit, puskesmas, klinik bersalin atau di tempat pelayanan kesehatan lainnya adalah Doxylamine suksinat 25 mg per oral 1 kali sehari, pyridoxine HCI 25 mg per oral 3 kali sehari, prochlorperazine fenotiazin (Compazine) 5-10 mg per oral 3-4 kali sehari dan chlorpromazine / Thorazine (Brewer, 2009).