BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai pembuka dari penulisan skripsi, pada bab ini berisikan hal-hal yang

Kata Kunci: Peramalan; metode Automatic Clustering And Fuzzy Logic Relationship Markov Chain;MAPE. 1. PENDAHULUAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PROSES

Oleh : Rahanimi Pembimbing : Dr. M Isa Irawan, M.T

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL TEKNIK DINTEK, Vol. 10 No. 02, September 2017 : 21-31

BAB III PEMBAHASAN. FRBFNN, Arsitektur FRBFNN, aplikasi FRBFNN untuk meramalkan kebutuhan

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PERAMALAN CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTOMATIC CLUSTERING DAN HIGH ORDER FUZZY TIME SERIES LAPORAN TUGAS AKHIR

Perbandingan Metode Fuzzy Time Series Cheng dan Metode Box-Jenkins untuk Memprediksi IHSG

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. langsung melihat database yang digunakan dengan cara menekan tombol open

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. poin/rating, jumlah gol yang diterima dan jumlah gol yang diciptakan oleh masingmasing

PENERAPAN METODE AUTOMATIC CLUSTERING DAN RELASI LOGIKA FUZZY UNTUK MERAMALKAN EKSPOR INDONESIA TUGAS AKHIR

ESTIMASI TINGKAT BI RATE

BAB 4 METODOLOGI. Dalam penelitian ini bahan / materi dikumpulkan melalui : selama 4 tahun penjualan besi Wiremesh untuk diramalkan

BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA

PERAMALAN PERSENTASE PERUBAHAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN FUZZY TIME SERIES

DAFTAR ISI. ABSTRAK...ii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR TABEL...xi. DAFTAR GAMBAR...xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...

Analisis dan Peramalan Kepadatan Jalan Raya Kodya Malang dengan FTS Average Based

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah fakta bahwa waktu adalah uang dalam aktivitas penjualan. Pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. era globalisasi, di mana perdagangan mulai bersifat internasioanal. Banyak usahawan

PENGGUNAAN METODE FUZZY TIME SERIES UNTUK MERAMALKAN HASIL PRODUKSI PADI KABUPATEN MAJALENGKA

Peramalan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series Cheng. Forecasting Using Fuzzy Time Series Cheng Method

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk

BAB IV HAS IL D AN PEMBAHAS AN. sampai dengan November Data-data lengkap ini dapat dilihat dalam lampiran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Estimasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika di Indonesia dengan Pendekatan Adaptive Neuro Fuzzy

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Model Peramalan Jumlah Pernikahan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series dengan Algoritma Average Based Length pada KUA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 OBSERVASI LAPANG

Prediksi Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi Menggunakan Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) dengan Metode Fuzzy C-Means Clustering

Prediksi Harga Saham dengan ARIMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

III KERANGKA PEMIKIRAN

Untuk mengakses Sistem Aplikasi Pemetaan Pelaku Pasar ketik

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pada bab ini, akan disajikan penjelasan mengenai analisis data dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. PT.Aneka Tambang, Tbk adalah perusahaan tambang dan logam Indonesia milik negara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan proses estimasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

PENERAPAN METODE AUTOMATIC CLUSTERING DAN HIGH ORDER FUZZY TIME SERIES PADA PERAMALAN CURAH HUJAN. Muhammad Irsyad 1, Sonya Metarice 2

Kajian model Automatic Clustering-Fuzzy Time Series-Markov Chain dalam memprediksi data historis jumlah kecelakaan lalu lintas di kota Malang

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION

Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Hubungan Deret Waktu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan

MODUL MINITAB UNTUK PERAMALAN DENGAN METODE ARIMA DAN DOUBLE EXPONENTIAL

Form halaman ini digunakan untuk melihat laporan data alat. Berikut ini adalah tampilan utama Form Report Alat :

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

2. Adanya resiko pemumpukan barang pada gudang.

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Penelitian Pengumpulan Bahan Penelitian. Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui :

BAB I PENDAHULUAN. menjaga tenggat waktu, dan meminimalkan biaya persediaan. yang harus ditempuh menghadapi suatu kondisi tertentu (Rangkuti, 2004).

Jurnal MIPA 38 (2) (2015): Jurnal MIPA.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pada analisis runtun waktu dengan model ARIMA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-403

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

U K D W BAB I PENDAHULUAN

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

BAB 3 METODE FUZZY TIME SERIES BERDASARKAN SELISIH DATA HISTORIS PADA METODE CHEN DENGAN PENENTUAN INTERVAL BERBASIS RATA-RATA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR,

SISTEM PERAMALAN PENJUALAN PRODUK USAHA KECIL MENENGAH BERDASARKAN POLA DATA RIWAYAT PENJUALAN

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

HASIL DAN ANALISIS DATA. Berikut ini adalah data penjualan besi Wiremesh selama 4 tahun berturutturut.

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMASI FUZZY BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DENGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMPREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PERAMALAN DATA PRODUK DOMESTIK BRUTO DENGAN FUZZY TIME SERIES MARKOV CHAIN

PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA MENGGUNAKAN MODEL RUNTUN WAKTU FUZZY -RANTAI MARKOV

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MODEL FUZZY RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pada waktu yang akan datang berdasarkan data empiris. Data empiris(terhitung)

Perangkat Lunak Untuk Pengolah Data. Nur Edy

Peramalan (Forecasting)

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembahasan Materi #7

Transkripsi:

53 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan pada bab ini menjelaskan mengenai hasil pengumpulan data, hasil analisis data, pembahasan dan hasil perancangan layar. Setelah hasil perancangan layar juga terdapat hasil perbandingan metode ACFLR dengan metode ARIMA, guna untuk melihat ketepatan peramalan metode ACFLR. 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data penelitian yang dikumpulkan berupa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, yang diperoleh dari website Bank Indonesia (www.bi.go.id) dari tanggal 1 Juli 2011 sampai dengan 29 Desember 2011. Tabel 4.1 dibawah ini merupakan nilai tukar sample yang diambil. Tabel 4.1 Nilai Tukar Rupiah Tanggal Kurs Beli (IDR) Terhadap Dolar Amerika (USD) 1-Jul-11 8520 2-Jul-11 8520 3-Jul-11 8520 4-Jul-11 8479 5-Jul-11 8497 6-Jul-11 8489 7-Jul-11 8492 8-Jul-11 8481 9-Jul-11 8481 10-Jul-11 8481 11-Jul-11 8479 Nilai tukar penelitian yang lebih lengkap dapat diliat pada Lampiran 1.

54 4.2 Hasil Analisa Data dan Pembahasan Sub bab ini berisikan tentang bagaimana meramalan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dengan menggunakan automatic clustering and fuzzy logic relationship (ACFLR), serta bagaimana ketepatan peramalannya. 4.2.1 Proses Perhitungan Peramalan Dari nilai tukar yang terdapat pada Lampiran 1, diambil 11 contoh data seperti pada tabel 4.1. Berikut merupakan langkah-langkah pengolahan nilai tukar untuk mendapatkan hasil peramalan dengan menggunakan metode ACFLR : a. Menerapkan algoritma Automatic Clustering untuk cluster nilai tukar historis ke interval dan untuk menghitung titik tengah tiap intervalnya Langkah 1 : Mengurutkan nilai tukar dari kecil ke besar (ascending) tanpa ganda. 8479, 8481, 8489, 8492, 8497, 8520 Berdasarkan barisan diatas, dihitung nilai dari average_diff sebagai berikut: average_ dif n 1 = = i 1 ( d i+ 1 n 1 d ) i Dengan menggunakan rumus diatas, diperoleh average_diff senilai 8.2. Langkah 2 : Mengambil nilai tukar angka pertama (nilai tukar terkecil dari barisan nilai tukar diatas) ke dalam pengelompokan sekarang. Berdasarkan nilai dari average_diff, ditentukan apakah nilai tukar terurut naik tersebut dapat dikelompokan ke dalam cluster sekarang atau diletakkan pada cluster

55 baru berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat pada langkah 2 pada sub bab 2.2, sehingga diperoleh : No Tabel 4.2 Clustering Data Historis Nilai Tukar n Cluster X Terakhir Cluster Current Cluster Datum Cluster_diff Prinsip 1 8479 1 { 8479 } 8481 0 1 2 8481 2 { 8479 8481 } 8489 2 3 3 8489 1 { 8489 } 8492 0 2 4 8492 2 { 8489 8492 } 8497 3 3 5 8497 1 { 8497 } 8520 0 3 6 8520 1 { 8520 } 0 Berdasarkan algoritma automatic clustering, nilai tukar yang terurut ter-cluster sebanyak 4 cluster, ditunjukan pada hasil dibawah ini: Cluster 1 = { 8479, 8481 } Cluster 2 = { 8489, 8492 } Cluster 3 = { 8497 } Cluster 4 = { 8520 } Langkah 3 : Hasil cluster yang diperoleh pada langkah 2, disesuaikan isi dari cluster berdasarkan prinsip langkah 3 pada sub bab 2.2, sehingga akan diperoleh hasil sebagai berikut: Cluster 1 = { 8479, 8481 } Cluster 2 = { 8489, 8492 } Cluster 3 = { 8497 } Cluster 4 = { 8520 } Kemudian bentuk cluster, berdasarkan situasi langkah 3 pada sub bab 2.2, sehingga akan diperoleh hasil sebagai berikut:

56 Tabel 4.3 Hasil Clustering Sementara Cluster No Sementara 1 { 8479 8481 } 2 { 8489 8492 } 3 { 8488.8 8505.2 } 4 { 8511.8 8528.2 } Langkah 4 : Dari hasil yang telah diperoleh dari langkah 3, seperti diatas, ubah cluster ke dalam interval yang bersebelahan dengan sub-langkah 4 seperti pada sub bab 2.2, sehingga akan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Akhir Automatic Clustering u Cluster 1 { 8479 8481 } 2 { 8481 8489 } 3 { 8489 8492 } 4 { 8492 8505.2 } 5 { 8505.2 8511.8 } 6 { 8511.8 8528.2 } b. Fuzzifikasi setiap historis data menjadi himpunan fuzzy berdasarkan Langkah 3 pada sub bab 2.1, hasilnya dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Fuzzifikasi Nilai Tukar Tanggal Kurs Beli Fuzzifikasi 1 Jul 11 8520 A6 2 Jul 11 8520 A6 3 Jul 11 8520 A6 4 Jul 11 8479 A1 5 Jul 11 8497 A4 6 Jul 11 8489 A3 7 Jul 11 8492 A4 8 Jul 11 8481 A2 9 Jul 11 8481 A2 10 Jul 11 8481 A2 11 Jul 11 8479 A1

57 b. Buat Fuzzy Logic Relationship (FLR) dari hasil fuzzifikasi pada poin b, berdasarkan Langkah 4 pada sub bab 2.1, hasilnya dapat dilihat sebagai berikut: A 6 A 6 A 1 A 4 A 4 A 2 A 2 A 1 A 6 A 6 A 4 A 3 A 2 A 2 A 1 # A 6 A 1 A 3 A 4 A 2 A 2 Kemudian dari hasil FLR diatas bentuk cluster FLR, hasilnya sebagai berikut: Cluster FLR 1 : A6 A6(2), A1 Cluster FLR 2 : A1 A4, # Cluster FLR 3 : A4 A3, A2 Cluster FLR 4 : A3 A4 Cluster FLR 5 : A2 A2(2), A1 Sehingga dapat diperoleh nilai tiap-tiap cluster, nilai fuzzifikasi merupakan ratarata hasil cluster ACFLR Cluster FLR 1 : A6 8506.6667 Cluster FLR 2 : A1 8489.3 Cluster FLR 3 : A4 8487.75 Cluster FLR 4 : A3 8498.6 Cluster FLR 5 : A2 8483.3333 c. Hitung perkiraan / peramalan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berdasarkan Langkah 5 pada Sub Bab 2.1, sehingga akan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Peramalan Tanggal Kurs Beli Peramalan 1 Jul 11 8520 2 Jul 11 8520 8506.6667 3 Jul 11 8520 8506.6667 4 Jul 11 8479 8506.6667

58 5 Jul 11 8497 8489.3 6 Jul 11 8489 8487.75 7 Jul 11 8492 8498.6 8 Jul 11 8481 8487.75 9 Jul 11 8481 8483.3333 10 Jul 11 8481 8483.3333 11 Jul 11 8479 8483.3333 Hari Selanjutnya 8489.3 4.2.2 Ketepatan Peramalan Keakuratan metode dapat dilihat dengan menggunakan rumus MAPE (Mean Absolute Percentage Error) : 1 MAPE= n n i= 1 PE i Tabel 4.7 Hasil Peramalan dan Percentage Error (PE) Tanggal Kurs Beli Peramalan PE 1 Jul 11 8520 2 Jul 11 8520 8506.6667 0.16 3 Jul 11 8520 8506.6667 0.16 4 Jul 11 8479 8506.6667 0.33 5 Jul 11 8497 8489.3 0.09 6 Jul 11 8489 8487.75 0.01 7 Jul 11 8492 8498.6 0.08 8 Jul 11 8481 8487.75 0.08 9 Jul 11 8481 8483.3333 0.03 10 Jul 11 8481 8483.3333 0.03 11 Jul 11 8479 8483.3333 0.05 Hari Selanjutnya 8489.3 Dari hasil tabel diatas diperoleh MAPE sebesar 0.1%, yang berarti metode ACFLR cukup akurat, hanya terjadi penyimpangan sebesar 0.1% dari data aktual.

59 4.3 Hasil Perancangan Layar 4.3.1 Tampilan Menu dan Tab-Menu Step I & II Gambar 4.1 merupakan tampilan layar menu utama sekaligus tampilan untuk tab-menu Step I & II. Tombol browse merupakan tombol untuk penginputan data excel, dan tombol about digunakan untuk melihat profile penulis. Kotak Original Data menunjukkan data excel yang di-input. Kotak sebelah Step I adalah kotak dimana diisi dengan data yang sudah terurut tanpa ganda. Kotak Step II menunjukkan hasil perhitungan dari average_diff. Gambar 4.1 Tampilan Menu Dan Tab-Menu Step I & II 4.3.2 Tampilan Menu dan Tab-Menu Step III Gambar 4.2 merupakan tampilan layar menu utama dan tab-menu Step III dimana menunjukkan hasil dari algoritma automatic clustering. Step III ini merupakan

60 hasil clustering sementara, rule pada kolom merupakan prinsip-prinsip yang telah tertera pada sub bab 2.7. Gambar 4.2 Tampilan Menu dan Tab-Menu Step III 4.3.3 Tampilan Menu dan Tab-Menu Step IV & V Gambar 4.3 menunjukkan layar menu utama dan tab-menu Step IV & V, dimana kotak Step IV menunjukkan hasil clustering sementara, dan kotak Step V menampilkan hasil terakhir dari automatic clustering.

61 Gambar 4.3 Tampilan Menu dan Tab-Menu Step IV & V 4.3.4 Tampilan Menu dan Tab-Menu VI - Peramalan Gambar 4.4 Tampilan Menu dan Tab-Menu Step IV - Peramalan

62 Gambar 4.4 merupakan tampilan menu utama dan tab-menu Step IV Peramalan, dimana kotak Step IV memberikan hasil dari fuzzifikasi data historis, dan kotak Peramalan memberikan hasil peramalan dan perhitungan persentase error. 4.3.5 Tampilan Menu dan Tab-Menu Chart Gambar 4.5 Tampilan Menu dan Tab-Menu Chart Gambar 4.5 menampilkan tampilan menu utama dan tab-menu Chart, dimana ditampilkan plot hasil peramalan dan data aktual. Garis berwarna merah adalah kurs beli aktual dan garis berwarna biru merupakan kurs beli peramalan. 4.3.6 Tampilan Layar About Gambar 4.6 menampilkan profile penulis. Tombol Kembali merupakan tombol untuk kembali ke layar utama program.

63 Gambar 4.6 Tampilan Layar About Hasil analisis dan pembahasan pada 4.2 merupakan hasil percobaan dengan 11 contoh kurs beli dari tanggal 1 Juli 2011 sampai dengan 11 Juli 2011. Langkah selanjutnya adalah menganalisis data pada Lampiran 1 dengan bantuan program aplikasi yang telah dibuat. Dengan menggunakan aplikasi yang telah dibuat, hasil peramalan hari selanjutnya (30 Desember 2011) menghasilkan kurs beli sebesar 9119, dengan MAPE sebesar 0.19%, hasil tersebut menunjukan rata-rata penyimpangan antara kurs beli aktual dengan prediksi sebesar 0.19%. 4.4 Evaluasi Pengujian selanjutnya adalah membandingan hasil dari metode ACFLR dengan model terbaik ARIMA, dimana peramalan menggunakan program aplikasi yang telah dibuat dan dengan bantuan R. Dengan bantuan program aplikasi dan menggunakan data seperti pada Lampiran 1, hasil keakuratan peramalan 5 hari ke depan dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut :

64 Tanggal Tabel 4.8 Hasil Peramalan ARIMA (3,1,1) dan ACFLR KURS BELI Peramalan PE Arima ACFLR Arima ACFLR 30-Des-11 9023 9111.884 9119 0.985083 1.063948 31-Des-11 9079 9086.457 9030.75 0.082135 0.531446 1-Jan-12 9114 9051.921 9081.433 0.681139 0.357329 2-Jan-12 9134 9049.410 9086.8333 0.9261 0.516386 3-Jan-12 9117 9061.121 9132.75 0.61291 0.172754 MAPE 0.657473 % 0.528373 % Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peramalan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dengan menggunakan metode ACLFR menghasilkan keakuratan peramalan yang lebih baik dibandingkan dengan metode ARIMA pada data seperti Lampiran 1 dikarenakan algoritma automatic clustering dapat membentuk banyak cluster dengan selisih interval tiap cluster yang berbeda, sehingga dapat memberikan nilai peramalan yang mendekati pula. Beberapa keunggulan metode ARIMA: a. ARIMA dapat meramalkan 10 hari ke depan. b. Dapat mengatasi masalah data dengan sifat keacakan, tren, musiman. Kelemahan metode ARIMA: a. Identifikasi ARIMA sulit, dan menghabiskan waktu lebih banyak, walaupun pada skripsi ini menggunakan bantuan R untuk menentukan model terbaik. b. ARIMA cukup sulit dijelaskan. c. Idenfikasi dan estimasi dapat menjadi buruk oleh efek outlier.

65 d. Model terbaik ARIMA sangat bergantung pada data, apabila menganalisis data historis yang lain, pengidentifikasian model harus dilakukan kembali. e. ARIMA memerlukan paling sedikit 50 data untuk melakukan peramalan. f. Pengidenfikasian model sangat tergantung pada orang yang meramal/menganalisis. Keunggulan metode ACFLR: a. ACFLR tidak sulit untuk dijelaskan. b. ACFLR membagi cluster dengan panjang interval yang berbeda-beda, mengakibatkan penyimpangan data relatif kecil. c. Dapat mengatasi tipe data, seperti keacakan, tren, dan musiman. d. Tidak memerlukan data historis yang banyak untuk melakukan peramalan. depan. Kelemahan metode ACLFR adalah ACFLR hanya dapat meramalkan 1 hari ke