BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pada bab ini, akan disajikan penjelasan mengenai analisis data dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pada bab ini, akan disajikan penjelasan mengenai analisis data dan"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini, akan disajikan penjelasan mengenai analisis data dan pembahasan. Sub bab akan menjelaskan tentang bagaimana cara mengolah data dan akan dilanjutkan dengan interpretasi terhadap hasil. Setelah menganalisis dan membahasnya maka dilanjutkan pada bagian perancangan program aplikasi. Perancangan program aplikasi ini bertujuan untuk membantu menyelesaikan perhitungan terhadap analisis dan pengolahan data. 4.1 Analisis Data dan Bahasan Pada sub bab ini akan dilakukan tahapan analisis data dan kemudian dilakukan pembahasan terhadap hasil pengolahan data tersebut. Tetapi sebelum melakukannya, maka terlebih dahulu dilakukan analisa awal terhadap data yang telah dikumpulkan. Tabel 4.1 adalah data yang diperoleh dari kebun Sei Siasam (SSI) dan juga yang digunakan dalam pembahasan. Kebun SSI yang merupakan salah satu perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara V (PTPN V). Berdasarkan data yang telah diperoleh, saat ini kebun SSI memiliki luas 2150 Ha dan jumlah pohon kelapa sawit yang menghasilkan sebanyak pokok sampai dengan tahun Dari luas yang 2150 Ha tersebut, kebun ini memiliki empat jenis tahun tanam kelapa sawit yang berbeda-beda. Penanaman pertama yaitu pada tahun 1998 seluas 338 Ha. Kemudian pada tahun 1999 dilakukan penanaman tahap kedua seluas 200 Ha. Selanjutnya pada tahun 2001 dilakukan penanaman tahap ketiga seluas 612 Ha dan pada tahun 2003 dilakukan penanaman tahap keempat seluas 1006 Ha. Produksi sawit pertama kebun 60

2 61 SSI yaitu pada tahun 2002, dimana hanya sawit dengan tahun tanam 1998 saja yang baru bisa dipanen. Selanjutnya pada tahun 2003, sawit dengan tahun tanam 1999 juga sudah mulai dipanen. Kemudian pada tahun 2005, sawit dengan tahun tanam 2001 juga sudah mulai dipanen. Dan akhirnya pada tahun 2007 sampai sekarang seluruh tanaman sawit sudah dipanen secara bersama-sama. Gambar 4.1 Produksi Kelapa Sawit Kebun SSI per Tahun Berdasarkan Gambar 4.1, produksi kelapa sawit mulai dari tahun cenderung mengalami peningkatan. Hanya saja tahun 2010 terjadi penurunan produksi kelapa sawit. Berdasarkan keterangan dari pihak manajemen kebun pada tahun 2010 tersebut, terjadi perubahan iklim yang drastis, sehingga bukan hanya kebun SSI saja yang mengalami penurunan, tetapi juga hampir seluruh kebun yang ada di PTPN V mengalami hal yang sama. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa produksi kelapa sawit di kebun SSI memiliki tren positif (meningkat).

3 62 Tabel 4.1 Data Kebun SSI ( ) Periode Produksi (Kg) Umur Rata- Rata (Tahun) Jumlah Pohon (pohon) Curah Hujan (mm) Dosis (Kg/Pohon) SM 1 878, ,118 1, SM 2 1,737, ,118 2, ,616, ,118 3, SM 1 2,632, ,191 1, SM 2 3,472, ,191 2, ,104, ,191 4, SM 1 3,578, ,191 1, SM 2 4,974, ,191 2, ,552, ,191 4, SM 1 6,222, ,225 1, SM 2 9,623, ,225 1, ,845, ,225 3, SM 1 8,984, ,225 1, SM 2 10,571, ,225 2, ,556, ,225 3, SM 1 12,450, ,174 2, SM 2 19,096, ,174 3, ,547, ,174 5, SM 1 16,305, ,429 1, SM 2 20,244, ,429 2, ,549, ,429 4, SM 1 20,611, ,227 1, SM 2 23,263, ,227 3, ,874, ,227 4, SM 1 17,116, ,094 1, SM 2 22,080, ,094 3, ,197, ,094 5, SM 1 17,699, ,425 1, SM 2 26,276, ,425 2, ,976, ,425 4, Untuk umur rata-rata yang terdapat pada Tabel 4.1, berdasarkan informasi dari pihak manajemen kebun, diperoleh berdasarkan perhitungan proporsi. Cara perhitungannya cukup sederhana yaitu dengan merata-ratakan umur seluruh pohon sawit dari keempat jenis umur tanaman tiap tahunnya. Sehingga jika pada tahun ke-i jumlah pohon dengan umur muda lebih banyak dibanding dengan umur yang lebih

4 63 tua, maka rata-rata umurnya pun relatif lebih muda. Hal ini dapat dilihat seperti yang terjadi pada tahun Dimana pada tahun tersebut terjadi penurunan rata-rata umur dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena pada tahun 2005 sawit dengan tahun tanam 2001 yang jumlah pohonnya lebih banyak dari tahun sebelumnya, ikut dipanen untuk pertama kali (umur 4 tahun). Hal serupa juga terjadi pada tahun 2007, karena tanaman dengan tahun tanam 2003 untuk pertama kalinya ikut dipanen dengan jumlah pohon yang lebih banyak dibanding dengan jumlah pohon dari ketiga tahun tanaman sebelumnya. Untuk data curah hujan, kebun SSI termasuk kebun yang curah hujannya terpenuhi untuk perkebunan kelapa sawit. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.1, dimana tidak terdapat jumlah curah hujan yang kurang dari 2000 mm tiap tahunnya. Di sisi lain juga terdapat curah hujan yang lebih dari 5000 mm seperti yang terjadi pada tahun 2007 dan Dalam hal produktivitas, curah hujan yang berlebih tersebut tidak terlalu berpengaruh karena yang terpenting kebutuhan airnya terpenuhi. Tetapi dalam hal teknis, sangat menghambat kegiatan penyelenggaraan perkebunan khususnya kelancaran transportasi. Sedangkan berdasarkan data semesteran yang juga terdapat pada Tabel 4.1, Curah hujan pada semester kedua di kebun SSI selalu lebih banyak dibandingkan dengan semester pertama. Berdasarkan laporan dari pihak manajemen kebun, hal ini terjadi karena pada semester kedua wilayah di sekitar kebun mengalami musim penghujan. Untuk data pemupukan, tidak terdapat pola peningkatan tiap tahun. Hal ini dikarenakan oleh kebijakan perusahaan itu sendiri. Dosis pupuk yang diberikan oleh pihak perusahaan dilakukan berdasarkan kebutuhan saja. Oleh sebab itu jumlah dosis pupuk yang diberikan selalu berbeda tiap tahunnya. Alasan lain adalah karena

5 64 pengaruh harga pupuk per tahun yang berbeda-beda, sehingga aspek keuangan juga diperhitungkan Metode Regresi Ganda Pada sub bab ini akan dilakukan pemodelan regresi antara variabel-variabel independennya terhadap variabel dependennya dengan menggunakan data semesteran pada Tabel 4.1. Tetapi sebelum melakukan pemodelannya, maka terlebih dahulu dilakukan transformasi terhadap datanya. Hal ini dilakukan untuk menyetarakan satuan terhadap variabel-variabelnya, karena masing-masing variabel memiliki satuan yang berbeda-beda. Transformasi yang digunakan adalah transformasi korelasi. Untuk melakukan transformasi terhadap data, maka digunakan Persamaan (2.29) untuk mentransformasi variabel dependennya dan Persamaan (2.30) untuk mentransformasi variabel-variabel independennya. Untuk hasil selengkapnya mengenai hasil transformasi data dapat dilihat pada Gambar 4.2. Setelah data ditransformasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemodelan regresinya. Untuk hasil pemodelan regresi selengkapnya, dapat dilihat output pada Gambar 4.3. Berdasarkan hasil output dari Gambar 4.3, maka didapat model regresinya yaitu: (4.1)

6 65 Gambar 4.2 Data Hasil Transformasi Gambar 4.3 Hasil Analisis Regresi Ganda 1 Setelah mendapatkan model regresinya maka dilakukan uji asumsi klasik terhadap nilai residualnya. Untuk uji residual yang pertama, maka dilakukan uji

7 66 normalitas. Pengujian menggunakan uji Shapiro-Wilk. Berikut adalah langkahlangkah yang dilakukan: Berdasarkan hasil output dari Gambar 4.3, diketahui pada uji Shapiro-Wilk bahwa nilai P-value > (0.586 > 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa gagal ditolak, yang berarti data berdistribusi normal. Uji yang dilakukan selanjutnya adalah uji heteroskedastistas dimana data residual diharapkan bersifat homogen. Pengujian dilakukan dengan uji White. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: Berdasarkan hasil output dari Gambar 4.3, diketahui pada uji White bahwa nilai P- value > (0.236 > 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa gagal ditolak, yang berarti tidak terdapat heteroskedastitas pada data residual atau data bersifat homogen. Pengujian selanjutnya adalah uji autokorelasi yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar data residual. Pengujian menggunakan uji Durbin-Watson. Berikut adalah langkah-langkah pengujiannya:

8 67 Berdasarkan hasil output dari Gambar 4.3, pada uji Durbin-Watson, nilai. Untuk nilai dan didapat dari Tabel Durbin Watson pada Lampiran L4, dengan nilai (jumlah variabel independen) dan (jumlah observasi),,, dan. Karena, maka gagal ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada data residual. Setelah melakukan pengujian terhadap data residual maka dilakukan uji multikolinearitas. Pengujian ini menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Berdasarkan Tabel 4.2, masing-masing variabel independen memiliki nilai. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas atau korelasi yang kuat diantara variabel independen pada model regresi. Tabel 4.2 Nilai VIF Variabel VIF Umur Jumlah Pohon Curah Hujan Dosis Pupuk Pengujian selanjutnya adalah uji parameter terhadap model regresi yang sudah terbentuk. Untuk pengujian parameter yang pertama adalah uji simultan. Tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

9 68 Berdasarkan hasil output pada Gambar 4.3, pada uji nilai P-value > (0.000 > 0.05), maka ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan oleh variabel-variabel independen terhadap variabel dependennya secara simultan. Pengujian parameter yang berikutnya adalah uji parsial. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh tiap parameter yang terdapat pada model regresi. Tahap-tahap pengujiannya adalah: Berdasarkan Tabel 4.3, nilai P-value untuk umur, jumlah pohon, dan curah hujan lebih kecil dari, maka ditolak. Hal ini berarti variabel umur, jumlah pohon, dan curah hujan berpengaruh secara signifikan terhadap produksi sawit. Sedangkan nilai P-value untuk dosis lebih besar dari, maka gagal ditolak. Berarti bahwa variabel dosis pupuk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi sawit. Tabel 4.3 Nilai Uji Parsial Variabel Pengaruh Umur Signifikan Jumlah Pohon Signifikan 2.12 Curah Hujan Signifikan Dosis Pupuk Tidak Signifikan Karena masih ada nilai variabel independen yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap model regresi yang telah terbentuk, maka dilakukan pemodelan regresi dengan menghilangkan variabel independen yang tidak berpengaruh secara signifikan tersebut. Dalam kasus ini variabel dosis akan dihilangkan untuk

10 69 membentuk model regresi yang baru. Untuk hasil pemodelan regresi yang baru, selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Hasil Analisis Regresi Ganda 2 Dari hasil output dari Gambar 4.4, maka didapat model regresinya adalah: (4.2) Berdasarkan nilai dari kedua model regresi, baik pada Gambar 4.3 (ada variabel dosis) maupun pada Gambar 4.4 (tanpa variabel dosis), diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua model tersebut. Hal ini berarti bahwa variabel dosis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi sawit. Untuk nilai pada Gambar 4.4 memiliki arti bahwa variabel umur, jumlah pohon, dan curah hujan dapat menjelaskan model regresi sebesar %. Setelah selesai melakukan semua tahap pengujian terhadap model regresinya, maka dilakukan perhitungan terhadap nilai MAPE berdasarkan nilai residual yang terdapat pada Gambar 4.5. Untuk menghitung nilai MAPE dapat menggunakan

11 70 Persamaan (2.26) atau juga dapat dilihat langsung dari output pada Gambar 4.4 yang telah dihitung oleh program aplikasi. Dari output pada Gambar 4.4, maka diperoleh nilai MAPE sebesar %. Hal ini berarti bahwa peramalan dengan menggunakan metode regresi ganda memiliki tingkat keakuratan yang kurang baik. Gambar 4.5 Data Residual Berdasarkan hasil uraian yang telah dijelaskan dan tersedianya data aktual kebun SSI pada tahun 2012, yang terdapat pada Tabel 4.4, maka dapat dilakukan peramalan untuk periode ke depan. Nilai peramalan produksi kelapa sawit kebun SSI tahun 2012, dengan menggunakan model regresi yang terdapat pada Persamaan (4.2) adalah sebesar 46,673,210 Kg Tabel 4.4 Data Aktual Kebun SSI Tahun 2012 Periode Produksi (Kg) Umur Rata- Rata (Tahun) Jumlah Pohon (Pohon) Curah Hujan (mm) Dosis Pupuk (Kg/Pohon) TW 1 9,345,690 TW 2 10,130,480 SM 1 19,476, ,425 1, TW 3 12,337,380 TW 4 14,305,460 SM 2 26,642, ,425 2, ,119, ,425 3,

12 Metode Exponential Smoothing Pada sub bab ini akan dilakukan peramalan produksi sawit dengan mneggunakan metode Exponential Smoothing. Metode peramalan yang digunakan adalah metode Holt-Winters untuk data triwulanan dan semesteran, dan metode Holt untuk data tahunan. Metode Holt-Winters digunakan karena terdapat indikasi pola tren dan musiman pada data triwulanan dan semesteran kebun SSI seperti pada Gambar 4.6. Pola musiman tersebut terjadi tiap tahunnya, dimana produksi kelapa sawit kebun SSI mengalami masa puncaknya pada semester kedua tepatnya pada triwulan keempat. Berdasarkan laporan dari pihak manajemen kebun, hal ini terjadi karena pada periode semester kedua, wilayah kebun SSI mengalami musim penghujan. Selain itu, pada triwulan keempat, kebun SSI juga mengalami masa panen puncak yang mengakibatkan jumlah produksi meningkat pula. Setelah masa panen puncak berakhir, tanaman sawit akan memasuki masa pemulihan yang terjadi pada triwulan pertama. Untuk metode Holt, digunakan pada data tahunan karena terdapat indikasi tren kebun SSI seperti yang terdapat pada Gambar 4.1. Gambar 4.6 Produksi kelapa sawit kebun SSI per triwulan

13 72 Untuk mendapatkan nilai ramalan dengan menggunakan metode Holt- Winters, diperlukan nilai alpha ( ), beta ( ) dan gamma (. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode trial and error untuk menghasilkan nilai, dan yang optimal berdasarkan nilai Sum of Squares Error (SSE) yang paling minimum. Nilai, dan yang optimal tersebut akan ditentukan langsung oleh program aplikasi yang telah dirancang. Selanjutnya setelah didapatkan nilai, dan yang optimal maka akan dilakukan perhitungan nilai MAPE sebagai alat ukur keakuratan peramalannya. Sedangkan untuk metode Holt, langkah awalnya sama seperti metode Holt-Winters. Hanya saja pada metode Holt, tidak perlu mencari nilai, karena nilai digunakan jika terdapat indikasi musiman. Setelah mendapatkan nilai, dan yang optimal, maka dilakukan perhitungan dan peramalan untuk tiap jenis datanya. Perhitungan pada bab ini dikerjakan langsung oleh program aplikasi yang telah dirancang. Perhitungan manual dan langkah-langkah pengerjaannya untuk tiap metode (Holt-Winters dan Holt), dapat dilihat pada bab landasan teori. Untuk hasil perhitungan selengkapnya, dapat melihat output pada Gambar 4.7 untuk data triwulanan, Gambar 4.8 untuk data semesteran, dan Gambar 4.9 untuk data tahunan. Berdasarkan Gambar 4.7, nilai peramalan ( ) untuk produksi tahun 2004 adalah sebesar 8,884, Kg, yang diperoleh dari penjumlahan nilai ramalan ( ) triwulan pertama sampai triwulan keempat tahun Sedangkan nilai error ( total atau selisih antara nilai peramalan degan nilai aktual pada tahun 2004 adalah sebesar 332, Kg. Nilai error tersebut diperoleh dari penjumlahan nilai error ( triwulan pertama sampai triwulan keempat tahun Interpretasi yang telah dijelaskan seperti pada tahun 2004, juga berlaku pada tahun 2005 dan seterusnya.

14 73 Gambar 4.7 Ramalan Produksi Kebun SSI per Triwulan

15 74 Gambar 4.8 Ramalan Produksi Kebun SSI per Semester Berdasarkan Gambar 4.8, nilai peramalan ( ) untuk produksi tahun 2004 adalah sebesar 9,242, Kg, yang diperoleh dari penjumlahan nilai ramalan ( ) semester pertama dan semester kedua tahun Sedangkan nilai error ( total atau selisih antara nilai peramalan dengan nilai aktual ( ) pada tahun 2004 adalah sebesar 689, Kg. Nilai error tersebut diperoleh dari penjumlahan nilai error ( semester pertama dan semester kedua tahun Interpretasi yang telah dijelaskan seperti pada tahun 2004, juga berlaku pada tahun 2005 dan seterusnya.

16 75 Gambar 4.9 Ramalan Produksi Kebun SSI per Tahun Berdasarkan Gambar 4.9, nilai peramalan ( ) untuk produksi tahun 2004 adalah sebesar 9,592, Kg. Sedangkan nilai error ( total atau selisih antara nilai peramalan degan nilai aktual pada tahun 2004 adalah sebesar Kg. Interpretasi yang telah dijelaskan seperti pada tahun 2004, juga berlaku pada tahun 2005 dan seterusnya. Setelah melakukan perhitungan dengan metode Holt-Winters dan Holt untuk masing-masing jenis data, maka langkah selanjutnya adalah menghitung nilai MAPE sebagai ukuran ketepatan peramalannya. Dengan menggunakan Persamaan (2.26) maka diperoleh nilai MAPE pada masing-masing metode dan jenis data yang dikeluarkan langsung oleh program aplikasi yang telah dirancang. Berdasarkan Gambar 4.7, Gambar 4.8, dan Gambar 4.9 maka nilai MAPE yang masing-masing

17 76 sebesar 11.05% untuk data triwulanan, 13.07% untuk data semesteran, dan 12.78% untuk data tahunan. Berdasarkan nilai MAPE yang diperoleh dari peramalan dengan menggunakan metode Exponential Smoothing, baik pada data semesteran, triwulanan, maupun tahunan memiliki tingkat keakuratan yang baik. Hal ini karena masing-masing nilai MAPE lebih kecil dari 20%. Berdasrkan hasil output dan uraian yang telah dijelaskan mengenai metode Exponential Smoothing, maka dapat dilakukan peramalan untuk periode ke depan. Nilai total peramalan produksi kelapa sawit kebun SSI tahun 2012 untuk masingmasing jenis data adalah sebesar 48,921,597 Kg untuk data triwulanan, 48,654,614 Kg untuk data semesteran, dan 47,411,280 untuk data tahunan Pembahasan Berdasarkan hasil analisis regresi terhadap produksi sawit dengan menggunakan variabel umur, jumlah pohon, curah hujan, dan dosis pupuk diperoleh bahwa variabel dosis pupuk tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Tidak signifikannya pengaruh dari dosis pupuk terhadap produksi sawit dapat disebabkan oleh jenis dan harga pupuk. Untuk jenis pupuk yang diberikan oleh pihak penyelenggara kebun tidak selalu sama jenisnya tiap tahun. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dari kondisi tanaman pada saat pemberian pupuk. Sedangkan untuk harga pupuk berkaitan dengan jumlah takaran dosis yang diberikan. Pemberian dosis pupuk harus disesuaikan dengan anggaran biaya dari perusahaan. Umumnya jika harga pupuk dipasaran melambung tinggi, maka pemberian pupuk cukup seadanya saja. Dari penjelasan tersebut, maka variabel dosis pupuk dikeluarkan dari model regresi terhadap produksi sawit.

18 77 Berdasarkan pada Gambar 4.4, model regresinya memiliki nilai yang cukup tinggi yaitu sebesar %. Walaupun nilainya sudah cukup tinggi, namun masih ada sekitar 5% lagi yang belum bisa dijelaskan oleh model regresi yang telah terbentuk. Tentu masih terdapat variabel-variabel lain yang dapat menjelaskan nilai 5% tersebut. Variabel-variabel tersebut misalnya adalah jenis bibit tanaman, kondisi gulma, intensitas cahaya matahari, tingkat kesuburan tanah, dan juga faktor sumber daya manusianya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Berniati (2011), didapatkan nilai sebesar 86.40%. Jika dilakukan perbandingan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan nilai, maka nilai penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih baik daripada penelitian sebelumnya. Hal ini dikarenakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, mempertimbangkan lebih banyak variabel bebas yang mempengaruhi produksi kelapa sawit. Untuk metode Exponential Smoothing, tidak terdapat banyak permasalahan. Karena pada dasarnya peramalan dengan menggunakan metode ini (Hotl-Winters dan Holt) menggunakan pola data masa lalu (tren) dan mempertimbangkan faktor musiman (Holt-Winters). Permasalahan utama dari metode ini adalah menentukan nilai, dan yang optimal. Akan tetapi masalah tersebut telah dapat diselesaikan oleh program aplikasi yang telah dirancang dengan menggunakan metode trial and error yang meminimumkan nilai SSE. Selain dengan metode trial and error, untuk mendapatkan nilai, dan yang optimal dapat juga menggunakan metode modifikasi Golden Section yang merupakan bagian dari algoritma nonlinear programming. Untuk penelitian ini sendiri tidak digunakan metode khusus tersebut untuk mendapatkan nilai, dan yang optimal.

19 78 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kedua metode yang telah dijelaskan sebelumnya untuk meramalkan produksi sawit setahun ke depan. Untuk perbandingan permalan produksi setahun ke depan (2012) dapat dilihat pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Perbandingan Ramalan Produksi Kebun SSI Tahun 2012 Periode Realisasi Regresi Ganda (Semesteran) Holt-Winters (Semesteran) Holt-Winters (Triwulanan) TW 1 9,345,690 10,096,098 TW 2 10,130,480 11,065,726 SM 1 19,476,170 21,501,100 21,266,611 21,161,824 TW 3 12,337,380 13,323,460 TW 4 14,305,460 14,436,313 SM 2 26,642,840 25,172,110 27,388,003 27,759,773 Holt (Tahunan) ,119,010 46,673,210 48,654,614 48,921,597 47,411,280 MAPE 7.96% 5.99% 6.54% 2.80% Setelah melakukan analisis peramalan terhadap produksi sawit dengan menggunakan dua metode yang berbeda (Regresi Ganda dan Exponential Smoothing), maka perlu ditentukan metode mana yang cocok untuk digunakan meramalkan produksi sawit ke depannya. Tiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pada penelitian ini, jika dilihat dari nilai MAPE-nya, baik nilai MAPE pada saat pemodelan maupun nilai MAPE pada saat peramalan (Tabel 4.), maka metode Exponential Smoothing lebih baik dari metode regresi ganda. Sedangkan jika dilihat dari hasil nilai peramalan pada tahun 2012 yang terdapat pada Tabel 4.5, maka metode regresi ganda lebih akurat dalam meramalkan produksi sawit. Akan tetapi karena perhitungan tiap metode menggunakan data dengan rentang waktu yang berbeda, maka kedua metode ini tidak dapat dibandingkan. Oleh sebab itu, jika ingin meramalkan dengan hanya tersedia data

20 79 produksi saja (satu variabel) maka metode Exponential Smoothing dapat digunakan. Tetapi jika memiliki data variabel-variabel lain yang memiliki hubungan dengan produksi sawit, maka metode regresi ganda dapat menjadi pilihan yang tepat, karena metode ini mempertimbangkan banyak variabel dalam melakukan peramalan. Pada penelitian ini peneliti memilih peramalan degan menggunakan metode regresi ganda, karena peneliti mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi produksi kelapa sawit. 4.2 Program Aplikasi Program aplikasi yang dibuat dalam penelitian ini bertujuan untuk membantu menyelesaikan perhitungan, pengolahan, dan analisa terhadap data. Program aplikasi ini menggunakan dua metode yang berbeda untuk meramalkan data kuantitatif. Untuk hasil program aplikasi selengkapnya dapat dilihat pada gambar-gambar beserta penjelasan berikut. Gambar 4.10 merupakan menu utama yang juga tampilan awal program ketika program pertama kali dijalankan. Pada halaman ini user diminta untuk memasukkan file excel (.xls) yang akan diolah. User cukup menekan tombol Browse untuk memilih file. Setelah user memilih file yang hendak diolah, maka tampilan layar pada menu utama akan berubah seperti pada Gambar Isi data yang terdapat pada file yang telah dipilih, ditampilkan dalam bentuk tabel. Langkah selanjutnya, user diminta untuk memilih salah satu metode analisis yang akan digunakan (Regression atau Exponential Smoothing) dan menekan tombol Analyze untuk menuju ke halaman berikutnya.

21 80 Gambar 4.10 Tampilan Awal Menu Utama Gambar 4.11 Tampilan Data Regresi Pada Menu Utama

22 81 Gambar 4.12 Tampilan Awal Pop-up Regresi Gambar 4.12 merupakan tampilan awal pada menu Pop-up Regression ketika user memilih metode Regression untuk mengolah data. Pada halaman ini terdapat list variabel-variabel yang ditampilkan sesuai dengan isi file yang akan diolah. Variabelvariabel tersebut secara otomatis ditampilkan oleh program pada saat Pop-up Regression ini muncul. User diminta untuk memasukkan inputan yang diperlukan (variabel dependen dan independennya) sesuai dengan kebutuhan user. Untuk memasukkan inputan, user dapat menekan tombol (>>>) untuk masing-masing jenis varibael. Selain dengan cara menekan tombol, user juga dapat memasukkan namanama variabel yang akan diolah dengan cara mengetiknya secara manual. User juga dapat memilih opsi untuk menampilkan data residual hasil regresi dan juga data hasil transformasi dengan mencentang masing-masing option. Gambar 4.13 merupakan tampilan menu Pop-up Regression yang telah diisi oleh user dan program siap untuk melakukan proses analisis terhadap data.

23 82 Gambar 4.13 Tampilan Pop-up Regresi (Filled) Gambar 4.14 Hasil Analisis Regresi Pada Menu Utama

24 83 Jika user menekan tombol Analyze, maka proses analisis akan berjalan dan hasilnya akan ditampilkan pada output di menu utama. Gambar 4.14 merupakan tampilan output hasil regresi pada menu utama. Gambar 4.15 merupakan tampilan pada menu utama ketika user menekan tombol Browse. Pada halaman ini user diminta untuk memasukkan file excel (.xls) yang akan diolah dengan menggunakan metode Exponential Smoothing. User cukup menekan tombol Open pada file yang akan diolah. Setelah memilih file yang hendak diolah, maka tampilan layar pada menu utama akan berubah seperti pada Gambar Isi data yang terdapat pada file yang telah dipilih, ditampilkan dalam bentuk tabel. Langkah selanjutnya, user diminta untuk memilih salah satu metode analisis yang akan digunakan (Regression atau Exponential Smoothing) dan menekan tombol Analyze untuk menuju ke halaman berikutnya. Gambar 4.15 Tampilan Menu Utama (Browse)

25 84 Gambar 4.16 Tampilan Data Exponential Smoothing Pada Menu Utama Gambar 4.17 Tampilan Awal Pop-up Exponential Smoothing

26 85 Gambar 4.18 Tampilan Pop-up Exponential Smoothing (Filled) Gambar 4.17 merupakan tampilan awal pada menu Pop-up Exponential Smoothing ketika user memilih metode Regression untuk mengolah data. Pada halaman ini, user perlu untuk memilih metode yang akan digunakan untuk peramalan (Holt atau Holt-Winters). Setelah user memilih metode yang akan digunakan, maka langkah selanjutnya user harus mengisi jenis musiman pada data, rentang tahun pada data yang dimasukkan, dan memilih jumlah periode ramlana ke depannya. Khusus untuk musiman, menu ini hanya akan aktif ketika user memilih metode Holt-Winters saja. User juga dapat memilih opsi untuk menampilkan perhitungan hasil Exponential Smoothing dengan cara mencentang option Tampilkan Perhitungan. Gambar 4.18 merupakan tampilan menu Pop-up Exponential Smoothing yang telah diisi oleh user dan program siap untuk melakukan proses peramalan terhadap data. Jika user menekan tombol Ramalkan, maka proses analisis akan berjalan dan

27 86 hasilnya akan ditampilkan pada output di menu utama. Gambar 4.19 merupakan tampilan output hasil Exponential Smoothing pada menu utama. Gambar 4.19 Hasil Peramalan Exponential Smoothing Pada Menu Utama

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) kontribusi pertanian terhadap Produk Domestik

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. langsung melihat database yang digunakan dengan cara menekan tombol open

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. langsung melihat database yang digunakan dengan cara menekan tombol open BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Program Peramalan 4.1.1 Tampilan Layar Pada saat pertama kali menjalankan program peramalan ini, user akan dihadapkan pada tampilan program seperti Gambar 4.1. Pada kondisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dampak kinerja keuangan terhadap alokasi belanja modal dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Deskripsi data bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk menampilkan data agar data tersebut bisa dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan dengan mudah. 159

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN IV.1 Analisis Deskriptif IV.1.1 Gambaran Mengenai Return Saham Tabel IV.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return Saham 45 2.09-0.40

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum syariah di Indonesia dan Malaysia. Unit analisis yang digunakan adalah annual report bank umum syariah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. Dengan alamat Jln. Lintas Bono Pangkalan Bunut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Metode Pewarnaan Blok

HASIL DAN PEMBAHASAN Metode Pewarnaan Blok 26 HASIL DAN PEMBAHASAN Metode Pewarnaan Blok Sistem manajemen perkebunan kelapa sawit pada umumnya terdiri atas Kebun (Estate) yang dikepalai oleh seorang Estate Manager. Seorang Estate Manager membawahi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan mulai Bulan Desember 2013 Februari 2014. Lokasi yang dilakukan untuk penelitian ini adalah di Kabupaten Tangerang,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Statistik Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi dari tiga variabel

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok)

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok) PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok) Nama : Sari Octafiani NPM : 18213279 Pembimbing : Heru Purnomo, SE, MM. Latar Belakang Bidang

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN 6.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Teh PTPN Analisis regresi berganda dengan metode OLS didasarkan pada beberapa asumsi yang harus

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitan ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan

BAB I PENDAHULUAN. dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya.

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Perkebunan Aek Pamienke, Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara. Pemilihan provinsi Sumatera Utara sebagai lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hal yang berhubungan dengan analisis data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang

Lebih terperinci

APLIKASI PERAMALAN PRODUKSI KELAPA SAWIT DENGAN METODE REGRESI GANDA DAN EXPONENTIAL SMOOTHING

APLIKASI PERAMALAN PRODUKSI KELAPA SAWIT DENGAN METODE REGRESI GANDA DAN EXPONENTIAL SMOOTHING APLIKASI PERAMALAN PRODUKSI KELAPA SAWIT DENGAN METODE REGRESI GANDA DAN EXPONENTIAL SMOOTHING Riski Agustian Kacaribu, Margaretha Ohyver, Bayu Kanigoro Universitas Bina Nusantara, Jalan KH. Syahdan No.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Persamaan Regresi Linear Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Analisis regresi

Lebih terperinci

EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH

EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH May Cristanti, Yuliana Susanti, dan Sugiyanto Program Studi Matematika FMIPA UNS ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai dari masingmasing variabel yang akan diuji pada penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Selain regresi linier sederhana, metode regresi yang juga banyak digunakan adalah regresi linier berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel dari BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Objek Penelitian Berdasarkan data yang diperoleh dari IDX dan IICG, diketahui bahwa perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai statistik deskriptif variabel return, CR, ROA, DER, EPS dan Beta. Dari

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Kualitas a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows release 16.0. hasil uji validitas di jabarkan pada

Lebih terperinci

VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA

VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA 7.1. Analisis Fungsi Produksi Hasil pendataan jumlah produksi serta tingkat penggunaan input yang digunakan dalam proses budidaya belimbing dewa digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditinjau dari letak geografisnya, Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang kaya serta tanah yang subur, sehingga pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh. Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh. Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2015. Pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisa Deskriptif 1. Deskriptif Statistik Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, penjualan serta perputaran aktiva tetap pada suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder. Objek penelitian ini dengan menggunakan laporan keuangan tahunan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian 10 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Data laporan keuangan perusahaan konsolidasi digunakan sebagai dasar dari analisis manajemen piutang PT PLN (Persero). PT PLN (Persero) membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat penjualan untuk beberapa periode ke depan. Biasanya untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Perkembangan Derivatif Analisa perkembangan derivatif di Indonesia dengan mengunakan 49 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala

BAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala BAB III Metode Penelitian A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala numerik, berdasarkan data time series yang berhubungan dengan inflasi,suku

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA MINIMARKET DI WILAYAH JAKARTA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA MINIMARKET DI WILAYAH JAKARTA NAMA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA MINIMARKET DI WILAYAH JAKARTA NPM : 21208341 FAKULTAS JURUSAN PEMBIMBING : YUNITA NURHAYANTI : EKONOMI : AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengujian Asumsi Klasik Pengujian hipotesis pada penelitian ini diguakan model regresi linear berganda. Sebelum model regresi linear berganda ini di gunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Deskripsi Inflasi Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Inflasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Inflasi 36 3.35 8.79 6.5892 1.44501

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang FDR, ROE,dan NOM. Sampel penelitian sebanyak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi tentang satuan pengukuran,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh kualitas website terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Unit Analisis Data 1. Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses pengolahan data untuk menguji hipotesis yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal. NORMALITAS DATA One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel bebas, yaitu Independensi Komite Audit, Ukuran

Lebih terperinci

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. maka dapat dinyatakan bahwa sistem berjalan pada arsitektur desktop dikarenakan

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. maka dapat dinyatakan bahwa sistem berjalan pada arsitektur desktop dikarenakan 4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem (Konstruksi Sistem) Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem pada bab sebelumnya, maka dapat dinyatakan bahwa sistem berjalan pada arsitektur

Lebih terperinci

Materi Kuliah Metode Penelitian. Uji Asumsi

Materi Kuliah Metode Penelitian. Uji Asumsi Materi Kuliah Metode Penelitian Uji Asumsi Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data dari laporan triwulan yang telah dipublikasikan Bank Umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian data ini adalah Pemerintah Daerah pada 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Subjek penelitiannya, yaitu data PAD, DAU, DAK, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 1.1. Latar Belakang Kelapa

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah yang mengeluarkan laporan keuangan tahun 2010-2015, yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam mencari keuntungan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif-deskriptif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Metode deskriptif lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian Dari data yang telah dikumpulkan, didapat hasil perhitungan sebagai berikut : 1) Beta saham Beta merupakan suatu pengukur volatilitas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Klasifikasi Sampel Penelitian 4.1.1 Klasifikasi Sampel Berdasarkan Laba Perusahaan Tabel 4.1. di bawah ini menggambarkan klasifikasi perusahaan berdasarkan Laba perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DAN UNIVERSITAS NASIONAL) Nama : Nurul Irmawati NPM

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian 42 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Menurut Jogiyanto (2007 : 61), objek penelitian adalah

Lebih terperinci