BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini dapat membantu teknik peramalan suatu kejadian berdasarkan faktor faktor yang sudah diketahui sebelumnya. Hasil peramalan ini dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan atau sebagai acuan dalam melakukan perencanaan. Salah satu jenis peramalan yaitu peramalan kuantitatif. Peramalan kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat tiga kondisi berikut: 1. Tersedia informasi tentang masa lalu, 2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik, 3. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang (Makridakis, 1995). Data kuantitatif yang dimaksudkan adalah data time series. Analisis time series merupakan salah satu metode statistika yang digunakan pada data time series. Analisis data time series secara umum dilakukan untuk memperoleh pola data time series dengan menggunakan data masa lalu. Pola data time series yang diperoleh dari analisis time series dapat digunakan untuk meramalkan data di masa yang akan datang. Data hasil ramalan tersebut yang dapat digunakan sebagai pertimbangan atau acuan dalam mengambil suatu keputusan atau membuat perencanaan agar memperoleh hasil optimal. Berbagai macam metode analisis time series yang sudah biasa digunakan antara lain metode pemulusan (smoothing), metode moving average, metode dekomposisi, metode Box-Jenkins (ARIMA), dan metode Vector Autoregressive. Metode tersebut merupakan metode metode klasik dalam peramalan time series. Seperti yang ditulis oleh Riki dan Dhoriva (2013) yaitu Peramalan Nilai Tukar Mata Uang Dolar Amerika Terhadap Mata Uang Euro Dengan Menggunakan Model Moving Averages, Exponential Smoothing dan ARIMA yang membahas 3 metode klasik secara langsung dalam satu tulisan. Seiring perkembangan waktu dan pengetahuan, metode peramalan semakin banyak dikembangkan oleh peneliti, salah satunya adalah fuzzy time 1

2 2 series yang merupakan pengembangan dari teori himpunan fuzzy. Metode fuzzy time series dapat digunakan dalam berbagai pola data time series dan tidak memerlukan asumsi asumsi seperti analisis time series metode klasik. Metode fuzzy time series pertama kali diperkenalkan oleh Song dan Chissom (1993a) dengan pemodelan fuzzy time series menggunakan relasi fuzzy metode Mamdani. Pemodelan metode ini membutuhkan banyak perhitungan sehingga tidak efektif. Setelah itu Song dan Chissom (1993b) mengembangkan fuzzy time series orde satu dengan 2 kondisi yaitu time-variant dan time invariant. Metode ini tidak jauh berbeda dengan metode sebelumnya, yaitu masih membutuhkan banyak perhitungan seperti pemodelan pada metode sebelumnya. Kemudian Chen (1996) menyusun Forecasting Enrollments Based on Fuzzy Time Series, dengan mengelompokkan relasi fuzzy berdasarkan antecedentnya, metode Chen memberikan hasil yang lebih baik namun metode Chen memiliki beberapa kekurangan yaitu tidak memedulikan adalanya pengulangan relasi dan pembobotan dilakukan dengan memberikan bobot yang sama besar. Beberapa orang mencoba memperbaiki metode Chen dengan memperhatikan pengulangan dan pembobotan yaitu, Yu (2005) yang menuliskan Weighted fuzzy time series models for TAIEX forecasting tentang pemodelan fuzzy time series dengan pembobotan terurut monoton untuk penentuan hasil peramalan. Setelah itu Cheng, dkk. (2008) meneliti Fuzzy Time Series Based on Adaptive Expectation Models for TAIEX Forecasting, pemodelan fuzzy time series metode Cheng ini mengelompokkan semua relasi fuzzy dengan memperhatikan urutan kejadian. Pada tahun 2012, Lee, dkk., menulis Fuzzy Time Series: An Application to Tourism Demand Forecasting, membandingkan metode fuzzy time series dengan beberapa metode klasik yang menghasilkan bahwa metode Cheng memberikan hasil lebih baik daripada metode yang lain dengan MAPE, MAD, dan RMSE yang minimal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis tertarik untuk menulis tentang analisis Weighted Fuzzy Time Series dengan metode Cheng yang diaplikasikan untuk meramalkan Indeks Harga Konsumen (IHK). Alasan penggunaan metode Weighted Fuzzy Time Series, karena metode Weighted Fuzzy

3 3 Time Series dapat digunakan untuk semua pola data time series dan tidak memerlukan asumsi asumsi seperti pada metode klasik. Selain itu, dalam kehidupan nyata suatu nilai sering berupa himpunan tidak tegas (fuzzy) yang dapat digolongkan ke dalam nilai tinggi, sedang, dan kurang agar lebih mudah dibaca dan dipahami. Agar mudah dipahami, IHK dapat digolongkan ke dalam nilai linguistik yaitu tinggi, sedang, atau rendah. Karena hal tersebut, IHK bulan berikutnya dapat dipandang sebagai data fuzzy time series. Selanjutnya, data time series tersebut akan dianalisis menggunakan metode Weighted Fuzzy Time Series. Berdasarkan berbagai penelitian sebelumnya, peramalan data time series menggunakan Weighted Fuzzy Time Series menghasilkan nilai kesalahan minimal dibandingkan metode peramalan klasik. Diharapkan model dari Weighted Fuzzy Time Series dapat mengikuti data aktual sehingga menghasilkan peramalan yang mendekati kenyataan dan dalam penelitian ini. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Mengetahui definisi fuzzy time series. 2. Mengetahui langkah langkah peramalan dengan metode Weighted Fuzzy Time Series. 3. Mengetahui hasil ramalan Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan menggunakan metode Weighted Fuzzy Time Series. 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini yaitu, memberikan wawasan tentang metode Weighted Fuzzy Time Series dan informasi tentang hasil peramalan menggunakan Weighted Fuzzy Time Series terutama pada nilai Indeks Harga Konsumen (IHK). 1.4 Tinjauan Pustaka Logika fuzzy memiliki konsep matematis yang sederhana dan mudah dimengerti oleh orang awam karena logika fuzzy dibangun dengan bahasa yang alami. Logika fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu atribut linguistik dan atribut numerik.

4 4 Atribut linguistik menjelaskan atribut numerik secara linguistik, yang menggambarkan atau mewakili kondisi numerik. Selain itu, logika fuzzy mampu memodelkan data data yang non-linear. Song dan Chissom (1993) yang pertama kali memerkenalkan fuzzy time series dengan beberapa definisi fuzzy time series dan kondisi time-variant dan time-invariant dalam time series. Penelitian Song dan Chissom menggunakan data pendaftaran mahasiswa baru di Universitas Alabama. Song dan Chissom menggunakan metode mamdani untuk menentukan relasi fuzzy pada penelitian tersebut. Chen (2004) mengenalkan A New Method to Forecast Enrollments Using Fuzzy Time Series. Tulisan tersebut memaparkan langkah langkah metode peramalan fuzzy time series milik Chen, yaitu hanya memperhatikan satu relasi fuzzy saja, artinya relasi fuzzy yang berulang hanya dituliskan dalam satu relasi. Dalam penelitiannya, Chen menggunakan data banyaknya pendaftar di Universitas Alabama. Berdasarkan hasil MSE, diketahui bahwa peramalan dengan metode fuzzy time series milik Chen lebih baik daripada metode fuzzy time series milik Song dan Chissom. Yu (2005) dengan menuliskan Weighted fuzzy time series models for TAIEX forecasting, yaitu pemodelan fuzzy time series dengan metode serupa dengan metode Chen, namun semua relasi dituliskan dan penentuan hasil peramalan menggunakan bobot disetiap perhitungannya. Cheng,, dkk. (2008) dengan Fuzzy Time Series Based on Adaptive Expectation Models for TAIEX Forecasting, pemodelan fuzzy time series metode Cheng menuliskan semua relasi fuzzy dengan memerhatikan urutan kejadian dan menghasilkan peramalan yang lebih baik. Lee, dkk., (2012), dalam Fuzzy Time series: An Application to Tourism Demand Forecasting, membandingkan beberapa metode peramalan yaitu, Fuzzy Time Series Chen, Fuzzy Time Series Cheng, Fuzzy Time Series Yu, SARIMA, Regresi Aditif, dan Regresi Multiplikatif. Dari beberapa metode, disimpulkan bahwa dalam peramalan metode Fuzzy Time Series Cheng menghasilkan nilai RMSE yang paling minimal.

5 5 1.5 Metodologi Penulisan Metode penelitian merupakan kerangka acuan dalam penelitian yang merangkum cakupan analisis data dan langkah-langkah yang akan dilakukan agar analisis data yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 1.1 Data Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder yaitu data Indeks Harga Konsumen (IHK) Bulanan dari bulan Januari 2005 sampai dengan bulan Juni 2015 yang diperoleh dari website Badan Pusat Statistik (BPS) dengan tautan Sehingga, terdapat 126 data yang digunakan dalam penelitian. 1.2 Alat Penelitian Alat bantu yang digunakan penulis sebagai penunjang penelitian adalah sebagai berikut: 1. Program R 3.1.2, digunakan untuk menyelesaikan studi kasus dengan 3 algoritma dalam metode Weighted Fuzzy Time Series. 2. Ms. Excel, digunakan untuk tabulasi data. 3. Minitab 14, digunakan untuk analisis data menggunakan Exponential Smoothing dan Moving Average. 4. Program Matlab R2010, yang digunakan untuk membuat grafik fungsi keanggotaan fuzzy dan menghitung derajat keanggotaan. 1.3 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian merupakan gambaran tentang langkah-langkah ilmiah yang dilakukan penulis dalam melaksanakan penelitian disusun berdasarkan metode yang digunakan. a. Persiapan Persiapan merupakan tahapan awal yang dilakukan penulis untuk merancang secara detail konsep pelaksanaan penelitian. Beberapa hal yang dilakukan antara lain menentukan tema bahasan serta permasalahan yang akan dikaji, menentukan objek penelitian, merancang skema dan

6 6 penjadwalan, dan memilih metode analisis. Berdasarkan pengamatan dan beberapa referensi penelitian-penelitian sebelumnya, maka penulis memilih melakukan peramalan nilai Indeks Harga Konsumen (IHK). b. Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan menggali informasi tentang hal-hal yang mendukung penelitian, baik secara teoritis maupun praktis khususnya yang berkaitan dengan Weighted Fuzzy Time Series sehingga dapat meningkatkan pemahaman penulis. c. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data sekunder yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sehingga penulis dapat mengunduh secara langsung. d. Proses analisis Setelah dilakukan proses tabulasi data yang telah diunduh selanjutnya dilakukan langkah penentuan himpunan semesta yang meliput data time series. Kemudian dilakukan pembagian interval dengan panjang interval yanng sama. Pada analisis fuzzy time series tidak terdapat ketentuan interval yang harus digunakan. Pembagian interval sepenuhnya diserahkan pada penulis. Oleh karena itu, optimisasi interval agar memperoleh model dan hasil peramalan terbaik masih dalam pengembangan. Setelah menentukan interval, selanjutnya melakukan fuzzyfikasi yaitu menransformasikan data aktual ke dalam himpunan fuzzy yang sesuai. Setelah dilakukan fuzzyfikasi pada semua data aktual, kemudian dilakukan pengamatan relasi fuzzy yang dibentuk, untuk selanjutnya dilakukan pengelompokan relasi fuzzy. Grup relasi fuzzy yang terbentuk dapat digunakan untuk melakukan peramalan, setelah peramalan dilakukan defuzzyfikasi atau mengembalikan ke nilai crisp tertentu. Setelah semua dilakukan defuzzyfikasi, selanjutnya dapat dihitung nilai MAPE untuk melihat keakuratan peramalan dan model yang terbentuk.

7 7 Berdasarkai uraian tersebut, alur kerja peramalan time series Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan metode Weighted Fuzzy Time Series digambarkan pada Gambar Mulai Pengumpulan data Menentukan himpunan semesta. Memartisi himpunan semesta dengan interval yang sama Fuzzifikasi data Menentukan relasi fuzzy Mengelompokkan relasi fuzzy Melakukan peramalan Melakukan defuzzyfikasi data Menentukan pembobot Nilai peramalan akhir Gambar 1. 1 Diagram Alur Penelitian Selesai 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan Tesis ini terdiri atas 5 (lima) bab dengan pembagian sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab pertama berisi latar belakang dan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

8 8 BAB II LANDASAN TEORI Bab kedua berisi pengertian Indeks Harga Konsumen (IHK), time series, peramalan, exponential smoothing, moving average, logika fuzzy, himpunan fuzzy, fungsi keanggotaan, defuzzyfikasi, pembobotan, dan ukuran akurasi hasil peramalan. BAB III WEIGHTED FUZZY TIME SERIES Bab ketiga berisi konsep dasar Fuzzy Time Series, Fuzzy Time Series, dan Weighted Fuzzy Time Series. BAB IV STUDI KASUS Bab keempat berisi Aplikasi Weighted Fuzzy Time Series dalam peramalan Indeks Harga Konsumen (IHK), peramalan dengan exponential smoothing dan moving average, dan aplikasi algoritma Cheng untuk data ekstrem atau mengalami perubahan signifikan. BAB V PENUTUP Bab kelima berisi Kesimpulan dan Saran yang memuat rangkuman hasil penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya.

Peramalan Inflasi dengan Metode Weighted Fuzzy Time Series

Peramalan Inflasi dengan Metode Weighted Fuzzy Time Series Peramalan Inflasi dengan Metode Weighted Fuzzy Time Series Oleh: Dwi Ayu Lusia (1307 100 013) Pembimbing: Dr. Suhartono, M.Sc 1 seminar hasil Tugas Akhir S1 Statistika 24 Juni 2011 Latar belakang masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Relasi antara himpunan barisan dari data lalu diukur berdasarkan waktu untuk meramal nilai masa depan, di investigasi dengan peramalan time series, banyak alat statistika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai pembuka dari penulisan skripsi, pada bab ini berisikan hal-hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai pembuka dari penulisan skripsi, pada bab ini berisikan hal-hal yang BAB 1 PENDAHULUAN Sebagai pembuka dari penulisan skripsi, pada bab ini berisikan hal-hal yang langsung berkaitan dengan penelitian meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada waktu yang akan datang berdasarkan data empiris. Data empiris(terhitung)

BAB I PENDAHULUAN. pada waktu yang akan datang berdasarkan data empiris. Data empiris(terhitung) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan merupakan proses perkiraan tentang sesuatu yang terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan data empiris. Data empiris(terhitung) merupakan data yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE FUZZY TIME SERIES BERDASARKAN SELISIH DATA HISTORIS PADA METODE CHEN DENGAN PENENTUAN INTERVAL BERBASIS RATA-RATA

BAB 3 METODE FUZZY TIME SERIES BERDASARKAN SELISIH DATA HISTORIS PADA METODE CHEN DENGAN PENENTUAN INTERVAL BERBASIS RATA-RATA BAB 3 METODE FUZZY TIME SERIES BERDASARKAN SELISIH DATA HISTORIS PADA METODE CHEN DENGAN PENENTUAN INTERVAL BERBASIS RATA-RATA 3.1 Konsep Dasar Peramalan Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN SKRIPSI Oleh : TAUFAN FAHMI J2E008056 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Oleh : Rahanimi Pembimbing : Dr. M Isa Irawan, M.T

Oleh : Rahanimi Pembimbing : Dr. M Isa Irawan, M.T PERAMALAN JUMLAH MAHASISWA PENDAFTAR PMDK JURUSAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE AUTOMATIC CLUSTERING DAN RELASI LOGIKA FUZZY (STUDI KASUS di INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA) Oleh : Rahanimi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FUZZY TIME SERIES UNTUK MERAMALKAN HASIL PRODUKSI PADI KABUPATEN MAJALENGKA

PENGGUNAAN METODE FUZZY TIME SERIES UNTUK MERAMALKAN HASIL PRODUKSI PADI KABUPATEN MAJALENGKA PENGGUNAAN METODE FUZZY TIME SERIES UNTUK MERAMALKAN HASIL PRODUKSI PADI KABUPATEN MAJALENGKA Khanty Intan Lestari 1, Tine Soemartini 2, Resa Septiani Pontoh 3. Mahasiswa Program Studi Statistika Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 10 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Fuzzy Time Series yang dikembangkan oleh Song dan Chissom Song dan Chissom merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan teori fuzzy time series yaitu dalam peramalan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE FUZZY TIME SERIES DENGAN FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MERAMALKAN DATA SAHAM

BAB 3 METODE FUZZY TIME SERIES DENGAN FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MERAMALKAN DATA SAHAM BAB 3 METODE FUZZY TIME SERIES DENGAN FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MERAMALKAN DATA SAHAM 3.1 Pengertian Dasar Peramalan Peramalan (forecasting) adalah suatu kegiatan yang memperkirakan apa yang akan terjadi

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS Sylvia Swidaning Putri, Winita Sulandari dan Muslich Program Studi Matematika

Lebih terperinci

Kata Kunci: Peramalan; metode Automatic Clustering And Fuzzy Logic Relationship Markov Chain;MAPE. 1. PENDAHULUAN

Kata Kunci: Peramalan; metode Automatic Clustering And Fuzzy Logic Relationship Markov Chain;MAPE. 1. PENDAHULUAN ISSN: 2528-463 PERAMALAN JUMLAH PENDAFTAR MAHASISWA BARU STMIK DUTA BANGSA SURAKARTA MENGGUNAKAN METODE AUTOMATIC CLUSTERING AND FUZZY LOGIC RELATIONSHIP MARKOV CHAIN Nurmalitasari¹ ), Sri Sumarlinda²

Lebih terperinci

PERAMALAN INFLASI DENGAN METODE WEIGHTED FUZZY TIME SERIES

PERAMALAN INFLASI DENGAN METODE WEIGHTED FUZZY TIME SERIES PERAMALAN INFLASI DENGAN METODE WEIGHTED FUZZY TIME SERIES Dwi Ayu Lusia 1, Suhartono 2 1 Mahasiswa Program Sarjana, Jurusan Statistika FMIPA-ITS (1307 100 013), 2 Dosen Pembimbing, Jurusan Statistika

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN DI INDONESIA

PERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN DI INDONESIA PERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN FUZZY-MARKOV CHAIN UNTUK MERAMALKAN DATA INFLASI DI INDONESIA SKRIPSI Disusun Oleh : LINTANG AFDIANTI NURKHASANAH NIM. 24010211120004 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENDAFTAR CALON MAHASISWA STMIK DUTA BANGSA MENGGUNAKAN METODE TIME INVARIANT FUZZY TIME SERIES

PERAMALAN JUMLAH PENDAFTAR CALON MAHASISWA STMIK DUTA BANGSA MENGGUNAKAN METODE TIME INVARIANT FUZZY TIME SERIES PERAMALAN JUMLAH PENDAFTAR CALON MAHASISWA STMIK DUTA BANGSA MENGGUNAKAN METODE TIME INVARIANT FUZZY TIME SERIES Nurmalitasari STMIK Duta Bangsa Surakarta nurmal_ita@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Kunjungan Pasien Poli Bedah di Rumah Sakit Onkologi Surabaya Menggunakan Fuzzy Time Series

Prediksi Jumlah Kunjungan Pasien Poli Bedah di Rumah Sakit Onkologi Surabaya Menggunakan Fuzzy Time Series Prediksi Jumlah Kunjungan Pasien Poli Bedah di Rumah Sakit Onkologi Surabaya Menggunakan Fuzzy Time Series Arfinda Setiyoutami a, Wiwik Anggraeni b, Renny Pradina Kusumawardani c Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN FUZZY TIME SERIES TERBOBOT. 1. Pendahuluan

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN FUZZY TIME SERIES TERBOBOT. 1. Pendahuluan PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN FUZZY TIME SERIES TERBOBOT Dennis Frisca Ayudya, Dewi Retno Sari Saputro, Santoso Budi Wiyono Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Indeks harga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas teori penunjang yang berhubungan dengan penerapan metode average-based fuzzy time series pada sistem peramalan jumlah penjualan distributor telur. 2.1 Peramalan Peramalan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan

Lebih terperinci

PERAMALAN PERSENTASE PERUBAHAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN FUZZY TIME SERIES

PERAMALAN PERSENTASE PERUBAHAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN FUZZY TIME SERIES PERAMALAN PERSENTASE PERUBAHAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN FUZZY TIME SERIES Endah Puspitasari 1, Lilik Linawati 2, Hanna Arini Parhusip 3 1,2,3 Progam Studi Matematika Fakultas Sains

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: IHSG, runtun waktu fuzzy, partisi interval berdasarkan frekuensi densitas. iii

ABSTRAK. Kata kunci: IHSG, runtun waktu fuzzy, partisi interval berdasarkan frekuensi densitas. iii ABSTRAK Sylvia Swidaning Putri. 2016. PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN RUNTUN WAKTU FUZZY DENGAN PARTISI INTERVAL BERDASARKAN FREKUENSI DENSITAS. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peramalan pada dasarnya merupakan proses menyusun informasi tentang kejadian masa lampau yang berurutan untuk menduga kejadian di masa depan (Frechtling, 2001:

Lebih terperinci

Model Peramalan Jumlah Pernikahan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series dengan Algoritma Average Based Length pada KUA

Model Peramalan Jumlah Pernikahan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series dengan Algoritma Average Based Length pada KUA Model Peramalan Jumlah Pernikahan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series dengan Algoritma Average Based Length pada KUA Solikhin 1, Martono 2, Puji Nugroho 3) 1,3 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Himsya

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING)

PERAMALAN (FORECASTING) #3 - Peramalan (Forecasting) #1 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Metode Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah situasi atau kondisi yang

Lebih terperinci

PERAMALAN MENGUNAKAN FUZZY TIME SERIES CHEN (STUDI KASUS: CURAH HUJAN KOTA SAMARINDA)

PERAMALAN MENGUNAKAN FUZZY TIME SERIES CHEN (STUDI KASUS: CURAH HUJAN KOTA SAMARINDA) PERAMALAN MENGUNAKAN FUZZY TIME SERIES CHEN (STUDI KASUS: CURAH HUJAN KOTA SAMARINDA) 1 Normalita Fauziah, 2 Sri Wahyuningsih, 3 Yuki Novia Nasution 2 1,2 Program Studi Statistika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Peramalan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series Cheng. Forecasting Using Fuzzy Time Series Cheng Method

Peramalan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series Cheng. Forecasting Using Fuzzy Time Series Cheng Method Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor, Mei 07 ISSN 085-789 Peramalan Menggunakan Metode Fuzzy Time Series Cheng Forecasting Using Fuzzy Time Series Cheng Method Sumartini, Memi Nor Hayati, dan Sri Wahyuningsih

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL CHEN DAN MODEL CHENG PADA ALGORITMA FUZZY TIME SERIES UNTUK PREDIKSI HARGA BAHAN POKOK

PERBANDINGAN MODEL CHEN DAN MODEL CHENG PADA ALGORITMA FUZZY TIME SERIES UNTUK PREDIKSI HARGA BAHAN POKOK PERBANDINGAN MODEL CHEN DAN MODEL CHENG PADA ALGORITMA FUZZY TIME SERIES UNTUK PREDIKSI HARGA BAHAN POKOK Arif Fadhillah Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Program Studi Teknik Informatika

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Program Studi Teknik Informatika PERBANDINGAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING DAN FUZZY TIME SERIES PADA PERAMALAN PENJUALAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Program

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari 3 bagian. Pada bagian pertama berisi tinjauan pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya. Pada bagian kedua diberikan teori penunjang untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

PERAMALAN DATA PRODUK DOMESTIK BRUTO DENGAN FUZZY TIME SERIES MARKOV CHAIN

PERAMALAN DATA PRODUK DOMESTIK BRUTO DENGAN FUZZY TIME SERIES MARKOV CHAIN PERAMALAN DATA PRODUK DOMESTIK BRUTO DENGAN FUZZY TIME SERIES MARKOV CHAIN Maria Titah Jatipaningrum Jurusan Statistika, Fakultas Sains Terapan Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta titahjp@akprind.ac.id

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: S1 SISTEM INFORMASI Semester : Genap

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: S1 SISTEM INFORMASI Semester : Genap GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: S1 SISTEM INFORMASI Semester : Genap Berlaku mulai: Genap/2010 MATA KULIAH : TEKNIK PERAMALAN KODE MATA KULIAH/ SKS : 410103096 / 3 SKS MATA KULIAH PRASYARAT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan (Forecasting) Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dugaan atau perkiraan mengenai kejadian atau peristiwa pada waktu yang

BAB I PENDAHULUAN. Dugaan atau perkiraan mengenai kejadian atau peristiwa pada waktu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dugaan atau perkiraan mengenai kejadian atau peristiwa pada waktu yang akan datang disebut ramalan dan tindakan dalam membuat dugaan atau perkiraan tersebut

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN FUZZY- MARKOV CHAIN UNTUK MERAMALKAN DATA INFLASI DI INDONESIA

PERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN FUZZY- MARKOV CHAIN UNTUK MERAMALKAN DATA INFLASI DI INDONESIA ISSN: 339-541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 015, Halaman 917-96 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN FUZZY- MARKOV CHAIN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan Peramalan (forecasting) merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess),

Lebih terperinci

Model Hibrida ARIMA dan Fuzzy Time Series Markov Chain

Model Hibrida ARIMA dan Fuzzy Time Series Markov Chain SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Model Hibrida ARIMA dan Fuzzy Time Series Markov Chain Dennis Frisca Ayudya, Dewi Retno Sari Saputro Program Studi Matematika Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Fuzzy Time Series Cheng dan Metode Box-Jenkins untuk Memprediksi IHSG

Perbandingan Metode Fuzzy Time Series Cheng dan Metode Box-Jenkins untuk Memprediksi IHSG JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-34 Perbandingan Metode Fuzzy Time Series Cheng dan Metode Box-Jenkins untuk Memprediksi IHSG Mey Lista Tauryawati

Lebih terperinci

JARINGAN FUNGSI BASIS RADIAL UNTUK MENENTUKAN RELASI FUZZY PADA PERAMALAN RUNTUN WAKTU FUZZY ORDE TINGGI

JARINGAN FUNGSI BASIS RADIAL UNTUK MENENTUKAN RELASI FUZZY PADA PERAMALAN RUNTUN WAKTU FUZZY ORDE TINGGI JARINGAN FUNGSI BASIS RADIAL UNTUK MENENTUKAN RELASI FUZZY PADA PERAMALAN RUNTUN WAKTU FUZZY ORDE TINGGI Winita Sulandari 1, Titin Sri Martini 1, Nughthoh Arfawi Kurdhi 1, Hartatik 2, Yudho Yudhanto 2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan. 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE FUZZY TIME SERIES DAN HOLT DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN JUMLAH MAHASISWA BARU INSTITUT PERTANIAN BOGOR STEVEN

PERBANDINGAN METODE FUZZY TIME SERIES DAN HOLT DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN JUMLAH MAHASISWA BARU INSTITUT PERTANIAN BOGOR STEVEN PERBANDINGAN METODE FUZZY TIME SERIES DAN HOLT DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN JUMLAH MAHASISWA BARU INSTITUT PERTANIAN BOGOR STEVEN DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola data yang sistematis (Makridakis, 1999). Peramalan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

PERAMALAN KONSUMSI GAS INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY TIME SERIES STEVENSON PORTER Muh. Hasbiollah 1, RB. Fajriya Hakim 2

PERAMALAN KONSUMSI GAS INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY TIME SERIES STEVENSON PORTER Muh. Hasbiollah 1, RB. Fajriya Hakim 2 PERAMALAN KONSUMSI GAS INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY TIME SERIES STEVENSON PORTER Muh. Hasbiollah 1, RB. Fajriya Hakim 2 1 Mahasiswa Jurusan Statistika Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia

Lebih terperinci

PERAMALAN CADANGAN DEVISA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE GRUP VARIASI FUZZY

PERAMALAN CADANGAN DEVISA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE GRUP VARIASI FUZZY PERAMALAN CADANGAN DEVISA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE GRUP VARIASI FUZZY oleh MARISA RAMDHAYANTI M0110054 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak permasalahan yang muncul baik di bidang ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak permasalahan yang muncul baik di bidang ekonomi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak permasalahan yang muncul baik di bidang ekonomi, manajemen, pendidikan, maupun kesehatan. Pada bidang ekonomi, permasalahan itu kian kompleks seiring

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 1 BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan metode ARIMA box jenkins untuk meramalkan kebutuhan bahan baku. 2.1. Peramalan Peramalan

Lebih terperinci

EMA302 Manajemen Operasional

EMA302 Manajemen Operasional 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information that is available now. (Peramalan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK DINTEK, Vol. 10 No. 02, September 2017 : 21-31

JURNAL TEKNIK DINTEK, Vol. 10 No. 02, September 2017 : 21-31 ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI METODE AVERAGE BASED FTS MARKOV CHAIN DENGAN AUTOMATIC CLAUSTERING FTS MARKOV CHAIN DALAM PERAMALAN DATA TIMESERIES Junaidi Noh Dosen Program Study Teknik Informatika

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 4, No2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-31 Perbandingan Performansi Metode Peramalan Fuzzy Time Series yang Dimodifikasi dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Studi

Lebih terperinci

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model Ni Kadek Sukerti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji Syukur peneliti sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

KATA PENGANTAR. Puji Syukur peneliti sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala KATA PENGANTAR Puji Syukur peneliti sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, tuntunan, inspirasi, dan pendampingan-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dalam bentuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Indonesia mempunyai luas hutan ,98 ha. Ini

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Indonesia mempunyai luas hutan ,98 ha. Ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kayu merupakan salah satu komoditas perdagangan yang cukup menjanjikan ditengah permintaan kayu untuk industry furniture yang semakin berkembang. Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI Pada Bab 2 ini akan diuraikan teori-teori yang berhubungan dengan peramalan menggunakan Metode Automatic Clustering-Relasi Logika Fuzzy. Teori-teori tersebut diantaranya ialah metode

Lebih terperinci

ABSTRAK PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN METODE HIBRID

ABSTRAK PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN METODE HIBRID ABSTRAK PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN METODE HIBRID Peramalan adalah bagian integral dari kegiatan pengambilan keputusan manajemen. Ramalan yang dilakukan umumnya berdasarkan pada

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #7

Pembahasan Materi #7 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Pengertian Moving Average Alasan Tujuan Jenis Validitas Taksonomi Metode Kualitatif Metode Kuantitatif Time Series Metode Peramalan Permintaan Weighted Woving

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitan Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari PT. Honda Dunia Motorindo. Setelah itu dengan analisa tersebut, penulis berusaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Peramalan merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa mendatang berdasarkan data pada masa lalu, berbasis pada metode ilmiah dan kualitatif yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel Penelitian di sini merupakan suatu atribut atau nilai atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-403

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-403 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 201-9271 A-0 Implementasi Fuzzy Neural Network untuk Memperkirakan Jumlah Kunjungan Pasien Poli Bedah di Rumah Sakit Onkologi Surabaya Ani Rahmadiani dan Wiwik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan untuk meramalkan apa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan untuk meramalkan apa yang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peramalan (forecasting) adalah kegiatan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan sifatnya peramalan terbagi atas dua yaitu peramalan kualitatif dan peramalan kuantitatif. Metode kuantitatif terbagi atas dua yaitu analisis deret berkala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan, misalnya perekonomian (Siregar, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan, misalnya perekonomian (Siregar, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi tren yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari termasuk pada berbagai bidang kehidupan,

Lebih terperinci

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) Supriyanto 1, Sudjono 2, Desty Rakhmawati 3 ( 1,2. UNSOED Purwokerto, 3. STMIK

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Permintaan III KERANGKA PEMIKIRAN Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan internasional (international tourism) telah mengalami perkembangan yang pesat dalam satu dekade terakhir. Satu miliar manusia bepergian di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan suatu kegiatan memprediksi nilai dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan suatu kegiatan memprediksi nilai dari suatu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peramalan merupakan suatu kegiatan memprediksi nilai dari suatu variabel berdasarkan nilai yang diketahui dari variabel tersebut pada masa lalu atau variabel yang berhubungan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peramalan (forecasting) merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang dengan memperhatikan dan mempertimbangkan data-data yang

Lebih terperinci

Pengujian Metode Fuzzy Time Series Chen dan Hsu Untuk Meramalkan Nilai Indeks Bursa Saham Syariahh Di Jakarta J Islamic Index (JII)

Pengujian Metode Fuzzy Time Series Chen dan Hsu Untuk Meramalkan Nilai Indeks Bursa Saham Syariahh Di Jakarta J Islamic Index (JII) Pengujian Metode Fuzzy Time Series Chen dan Hsu Untuk Meramalkan Nilai Indeks Bursa Saham Syariahh Di Jakarta J Islamic Index (JII) Rizkaa Zulfikar, Prihatini Ade`Mayvita 1,2) Universitas Islam Kalimantan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah fakta bahwa waktu adalah uang dalam aktivitas penjualan. Pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah fakta bahwa waktu adalah uang dalam aktivitas penjualan. Pengambilan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah fakta bahwa waktu adalah uang dalam aktivitas penjualan. Pengambilan keputusan merupakan hal yang penting untuk kesuksesan penjualan. Dalam hal ini seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE TIME-INVARIANT FUZZY TIME SERIES BERDASARKAN SELISIH DATA HISTORIS

BAB III METODE TIME-INVARIANT FUZZY TIME SERIES BERDASARKAN SELISIH DATA HISTORIS BAB III METODE TIME-INVARIANT FUZZY TIME SERIES BERDASARKAN SELISIH DATA HISTORIS 3.1 Model Peramalan Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasi

Lebih terperinci

2016 OPTIMAL ANOMALOUS SHORT TERM LOAD FORECASTING BERBASIS ALGORITMA FEED FORWARD BACKPROPAGATION

2016 OPTIMAL ANOMALOUS SHORT TERM LOAD FORECASTING BERBASIS ALGORITMA FEED FORWARD BACKPROPAGATION BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peramalan beban selalu menjadi instrumen penting dalam operasi sistem tenaga. Berbagai keputusan operasi ditentukan oleh peramalan beban, seperti penjadwalan

Lebih terperinci

Peramalan Time Invariant Fuzzy Time Series Mahasiswa FT dan FKIP UMP

Peramalan Time Invariant Fuzzy Time Series Mahasiswa FT dan FKIP UMP SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Peramalan Time Invariant Fuzzy Time Series Mahasiswa FT dan FKIP UMP Harjono 1, Malim Muhammad 2, Lukmanul Akhsani 3 Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap Bank menyalurkan Kartu Kredit kepada masyarakat dengan bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang diberikan dalam bentuk bunga dan sebagai alat promosi. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan minimarket yang begitu banyak membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan minimarket yang begitu banyak membuat manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Kemunculan minimarket yang begitu banyak membuat manajemen perusahaan minimarket harus berfikir kreatif agar dapat bersaing dengan usaha sejenis dalam merebut pangsa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PROSES

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PROSES BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Implementasi sistem secara keseluruhan akan merancang sebuah sistem yang memprediksikan harga emas dengan menggunakan metode Automatic Clustering

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK...

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR SIMBOL... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan sebuah usaha sangat diperlukan oleh setiap organisasi baik yang berorientasi pada profit ataupun yang nonprofit. Dalam organisasi yang berorientasi pada

Lebih terperinci

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan Menurut Gaspersz (2004), aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga produk-produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang (Sofjan Assauri,1984). Setiap kebijakan ekonomi

Lebih terperinci

Model Average Based FTS Markov Chain untuk Peramalan Penggunaan Bandwidth Jaringan Komputer

Model Average Based FTS Markov Chain untuk Peramalan Penggunaan Bandwidth Jaringan Komputer 31 Model Average Based FTS Markov Chain untuk Peramalan Penggunaan Bandwidth Jaringan Komputer Junaidi Noh, Wijono, dan Erni Yudaningtyas Abstract This paper discusses the problem of modeling the computer

Lebih terperinci

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Perbandingan Metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan Exponential Smoothing pada Peramalan Penjualan Klip (Studi Kasus PT. Indoprima Gemilang Engineering) Aditia Rizki Sudrajat 1, Renanda

Lebih terperinci

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015 BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan merupakan suatu bentuk usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

(FORECASTING ANALYSIS):

(FORECASTING ANALYSIS): ANALISIS KUANTITATIF ANALISIS PERAMALAN Hand-out ke-3 ANALISIS PERAMALAN (FORECASTING ANALYSIS): Contoh-contoh sederhana PRODI AGRIBISNIS UNEJ, 2017 PROF DR IR RUDI WIBOWO, MS Contoh aplikasi tehnik peramalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini, perkembangan zaman semankin maju dan berkembang pesat, di antaranya banyak pernikahan dini yang menyebabkan salah satu faktor bertambahnya

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING) #2

PERAMALAN (FORECASTING) #2 #4 - Peramalan (Forecasting) #2 1 PERAMALAN (FORECASTING) #2 EMA302 Manajemen Operasional Model Trend Linear Multiplicative 2 Kecenderungan (trend). Komponen musiman (seasonal): rasio untuk model trend.

Lebih terperinci

ANALISIS DERET WAKTU

ANALISIS DERET WAKTU ANALISIS DERET WAKTU JENIS DATA Cross section Beberapa pengamatan diamati bersama-sama pada periode waktu tertentu Harga saham semua perusahaan yang tercatat di BEJ pada hari Rabu 27 Februari 2008 Time

Lebih terperinci

Kajian model Automatic Clustering-Fuzzy Time Series-Markov Chain dalam memprediksi data historis jumlah kecelakaan lalu lintas di kota Malang

Kajian model Automatic Clustering-Fuzzy Time Series-Markov Chain dalam memprediksi data historis jumlah kecelakaan lalu lintas di kota Malang J Sains Dasar 2() () 6-7 Kajian model Automatic Clustering-Fuzzy Time Series-Markov Chain dalam memprediksi data historis jumlah kecelakaan lalu lintas di kota Malang (Study of the Automatic Clustering-Fuzzy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi telah berkembang dengan relatif pesat. Di era

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi telah berkembang dengan relatif pesat. Di era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi telah berkembang dengan relatif pesat. Di era informasi seperti sekarang ini kebutuhan akan informasi semakin meningkat, terutama dengan

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI MEJA ALUMUNIUM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE FUZZY MAMDANI Di UD. Meubel Alumunium, Mojokerto

PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI MEJA ALUMUNIUM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE FUZZY MAMDANI Di UD. Meubel Alumunium, Mojokerto PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI MEJA ALUMUNIUM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE FUZZY MAMDANI Di UD. Meubel Alumunium, Mojokerto SKRIPSI Oleh : MUISA OCTAVIA NPM : 0632010185 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan terjadi di masa yang akan datang menggunakan dan. mempertimbangkan data dari masa lampau. Ketepatan secara mutlak dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang akan terjadi di masa yang akan datang menggunakan dan. mempertimbangkan data dari masa lampau. Ketepatan secara mutlak dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peramalan (forecasting) merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang menggunakan dan mempertimbangkan data dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sering terdapat tenggang waktu (time lag) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertambahan populasi manusia, kebutuhan juga harus bertambah, baik itu bidang jasa atau produksi. Dapat dilihat dengan pertambahan perusahaan

Lebih terperinci