Artikel Karya Tulis Ilmiah

dokumen-dokumen yang mirip
Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60.

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG

KUESIONER. a. Nama Responden : b. AlamatResponden : c. Jenis kelamin : d. Umur Responden : e. Pekerjaan : 1. Bekerja 2.

KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010

a. Nama : b. Umur : c. Alamat : d. Pendidikan terakhir : 1. Tidak Tamat SD/ Tamat SD 2. Tamat SMP 3. Tamat SMA 4. Tamat Akademi/Sarjana

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

3. Lama bekerja sebagai PSK.Tahun

Lampiran Hasil Output SPSS. Statistics. Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan. Valid 200 Missing 0 Mean Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DENGAN RENDAHNYA PEMANFAATAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS NAMORAMBE DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP JKN

KUESIONER. A. Data Umum. No. : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Alamat : : Kasus/Kontrol **(coret yang tidak perlu) B.

6. Pekerjaan : 1). Bekerja 2). Tidak bekerja

KUESIONER PENELITIAN

II. SOSIAL EKONOMI A. Pendidikan Ibu : a. Tidak tamat SD

FORMULIR RESPONDEN PENELITIAN. 5. Riwayat Penyakit Dahulu : DM/HT/Jantung/ Ginjal/ lainnya: BMI :... BB:...kg TB:...cm

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL IBU TERHADAP PEMBERIAN MP-ASI PADA ANAK USIA 0-6 BULAN DI KOTA LANGSA TAHUN 2010

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU YANG MEMPUNYAI BAYI DI KELURAHAN BINJAI KECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KECAMATAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III

Kuesioner Penelitian

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Desi Handayani Lubis adalah mahasiswa S2 Program Studi

Kuesioner Penelitian

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

KUESIONER PENELITIAN

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN. Yang bertandatangan dibawah ini: Nama :. Umur :. Alamat :.

Lampiran. 1. Kuisioner

I. Identitas Responden 1. No. Responden : Nama responden : Jumlah anak :... (orang) 4. Pendidikan : Umur :...

KUESIONER FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA KOLAM KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2010

KUESIONER PENGARUH POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) TERHADAP STATUS GIZI PADA BAYI 6-12 BULAN DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS

2 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEADAAN LINGKUNGAN KERJA DAN RADIASI NON PENG-ION TERHADAP KELUHAN PENYAKIT PADA KARYAWAN TRAVEL DI KOTA MEDAN

c. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan d. Pendidikan : 1. SD/Tidak Tamat SD/Tidak Sekolah 2. SLTP 3. SLTA 4. PT

Kuesioner Penelitian Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada PUS di Desa Sukadame Kec. Tigapanah Kab.

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEPATUHAN IBU HAMIL TERHADAP KEBERHASILAN PENANGANAN PREEKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RESTU IBU MEDAN TAHUN 2013

Instrumen Penelitian Kuisioner

LAMPIRAN. Lampiran 1. Ethical clearance

KUESIONER PENELITIAN

Berilah jawaban Ya atau Tidak sesuai dengan apa yang Saudara ketahui tentang penggunaan Kondom dalam ber KB No. Jawaban Pertanyaan.

Lampiran 1. Surat Keterangan SK Pembimbing Skripsi

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Universitas Sumatera Utara

B. Pengetahuan Ibu. Ya 1. Tidak

NO. RESPONDEN : Hari/Tgl wawancara : Identitas Responden : 1. Nama : 2. Agama : 3. Suku : 4. Alamat : Petunjuk Umum Pengisian

KUESIONER. Nama :... Umur :... A. Tingkat Pendidikan :D I Bidan. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada

KUESIONER PENELITIAN

(Maria Haryanti Butarbutar) ( )

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMERIKSAAN K4 PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS H.A.H. HASAN DI KOTABINJAI TAHUN 2015

1 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPESERTAAN KB PUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUKIT MALINTANG KABUPATEN MANDAILING NATAL

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GURILLA PEMATANGSIANTAR

Lampiran 1. Lembar Penjelasan Kepada Responden. Utara. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan S2 Ilmu Kesehatan

(Desi Anggraini) ( )

KUESIONER PENELITIAN DEMAND

PENGARUH PAPARAN MEDIA INTERNET DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA

KUESIONER PENELITIAN. Determinan Keterlambatan Penderita Kanker Serviks Mencari Pengobatan ke RSUZA Banda Aceh Tahun 2013

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang

KISI-KISI SOAL KUESIONER

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA DUKUN BAYI TERLATIH DALAM MELAKUKAN PERTOLONGAN PERSALINAN

KUESIONER PENELITIAN

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI SUBJEK PENELITIAN. penelitian dan akan memberikan informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan

I. Identitas Responden

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

NI - Dep

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X

Lampiran : 1 PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bertandatangan dibawah ini:

PENGARUH PERILAKU TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. GOLD COIN INDONESIA TAHUN 2010

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE) : Ira Nola Lingga Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 18 November 1989

I. Karakteristik Responden :.Tahun (sebutkan)

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

3) Uang Saku Rp 4) Umur Merokok Pertama kali tahun 5) Nilai Rata-Rata Raport 1tahun terakhir.

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

2. Berapa nilai pajak yang Bapak/Ibu/Saudara harus bayarkan kekantor pajak

KUESIONER ANALISIS PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN HARJOSARI I KECAMATAN MEDAN AMPLAS TAHUN 2010

Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Uji OR dan Regresi Logistik Sederhana

INFORMED CONCENT KUESIONER PENGUMPULAN DATA PENELITIAN. : Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. NIM : Minat Studi : Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Tahun Akademik : 2013/2014

KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, Susu Kambing dan ASI

Universitas Sumatera Utara

PENGARUH BUDAYA AKSEPTOR KB TERHADAP PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG

KUESIONER. Karakteristik Responden

KUESIONER PENELITIAN

Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN A KUESIONER

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bernama ferika desi adalah salah satu mahasiswa Universitas

LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) BERSEDIA BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN FISIK TERHADAP SEMANGAT KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSU Dr. PIRNGADI MEDAN SUMATERA UTARA

KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN. Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur :

KUESIONER PENGARUH POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA DI KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR. Nama Responden :... Desa :...

KUESIONER ANALISIS FAKTOR KEJADIAN RELAPS PADA PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2010

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAKTIFAN POSYANDU Artikel Karya Tulis Ilmiah Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Disusun oleh : PUJA LAKSANA MAQBUL G2A003132 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2007

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Posyandu Puja Laksana Maqbul 1, Suharto 2, Bambang Hariyana 3 Abstrak Latar Belakang: Salah satu fungi dari Posyandu adalah untuk membantu meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Sekarang banyak Posyandu yang tidak aktif sehingga pemerintah melaksanakan revitalisasi Posyandu di seluruh Indonesia untuk meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Tujuan: Mencari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keaktifan Posyandu. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik. Metode yang digunakan adalah metode cross sectional. Sampel Posyandu diambil 35 Posyandu dari 5 kecamatan yang berbeda di Kota Semarang. Observasi mengenai dana, kader, sarana prasarana dan keaktifan Posyandu didapatkan dari kuesioner. Data diolah dengan menggunakan SPSS 15 for windows dengan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil: Didapatkan 14 Posyandu tidak aktif, sedangkan sisanya Posyandu yang aktif. Dari observasi mengenai dana, kader dan sarana prasarana Posyandu didapatkan 12 Posyandu dengan dana kurang, 10 Posyandu dengan kader kurang dan 12 Posyandu dengan sarana prasarana kurang. Dari uji chi-square didapatkan perbedaan yang bermakna antara dana, kader dan sarana prasarana dengan keaktifan Posyandu, sedangkan dengan uji regresi logistik hanya sarana prasarana saja yang memiliki perbedaan bermakna dengan keaktifan Posyandu p=0,049 (p<0,05). Kesimpulan: Sarana prasarana Posyandu merupakan faktor paling berpengaruh terhadap keaktifan Posyandu. Kata Kunci: Posyandu, dana, kader, sarana prasarana, keaktifan Posyandu. 1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang 2. Dosen Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang

Factors That Contribute To Posyandu Activity Puja Laksana Maqbul 1, Suharto 2, Bambang Hariyana 3 Abstract Background: One of Posyandu functions is to improve community health level. The government start to revitalize Posyandu in all over Indonesia because many Posyandu is not active today and also to improve community health level. Objective: This study was aimed to find out what factors that contribute to Posyandu activity. Methods: This was an analytical observational study with cross sectional design. Thirty five samples was taken from 5 different region in Semarang city. The fund, cadre and Posyandu s infrastructures was assessed with questionnaire. The data were processed with SPSS 15.0 for Windows, using chi-square and logistic regression. Results: There were 14 Posyandus that inactive, 12 Posyandus with inadequate funding, 10 Posyandus with inadequate cadre and 12 Posyandus with inadequate infrastructures. Chi-square test has significant different between Posyandu activity and fund, cadre also infrastructures. Logistic regression shows that only infrastructures which has significant different with Posyandu activity p=0,049 (P<0,05). Conclusion: Posyandu s infrastructures factor has the biggest influence in Posyandu activity. Keywords: Posyandu, fund, cadre, infrastructures, Posyandu s activity 1 Student of Faculty of Medicine, Diponegoro University 2 Lecturer Staff of Community Health Section, Faculty of Medicine, Diponegoro University

PENDAHULUAN Revitalisasi posyandu sedang giat-giatnya dilakukan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan banyak posyandu di Indonesia yang mulai tidak aktif. Ketidakaktifan ini disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar Posyandu. Faktor yang berasal dari luar posyandu diantaranya tingkat pendidikan masyarakat sekitar, keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar serta jumlah balita di daerah sekitar. Sedangkan faktor yang berasal dari dalam Posyandu itu sendiri diantaranya dana, kader dan sarana prasarana. 1 Dana adalah faktor yang sangat berhubungan langsung dengan kegiatan Posyandu. Dengan kurangnya dana maka program pokok Posyandu tidak dapat berjalan secara baik dan berkesinambungan. Posyandu yang tidak aktif banyak yang memiliki sumber dana yang terbatas sehingga tidak mencukupi untuk biaya operasionalnya. 1,2 Kader juga merupakan komponen dari Posyandu yang sangat berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan Posyandu. Jumlah kader yang bertugas di Posyandu tersebut dan jumlah kader yang terlatih serta masih aktif akan sangat mempengaruhi kegiatan Posyandu tersebut. Kader-kader yang ada saat ini terutama di posyandu yang sudah tidak aktif adalah banyak yang sudah tua dan hanya beberapa orang saja yang aktif. Kader-kader muda yang ada juga belum banyak yang ikut pelatihan-pelatihan kader. 3,4 Sarana prasarana merupakan alat yang digunakan untuk menunjang kegiatan Posyandu. Sehingga sarana prasarana merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan Posyandu. Posyandu yang tidak aktif salah satu

penyebabnya adalah kurangnya sarana dan prasarana, terutama sarana pelayanan kesehatannya. 5 Secara teori pendanaan dikatakan baik jika, cakupan dana sehat >50% dan sumber dana berasal dari pemerintah dan masyarakat sendiri. Sedangkan pengkaderan dikatakan baik jika jumlah kader minimal 5 orang pada satu Posyandu, ada lebih dari 8 jenis kader dalam satu Posyandu dan jumlah kader terlatih >80% dari jumlah seluruh kader. Untuk sarana prasarana sendiri dikatakan baik jika jenis sarana >6 jenis, jumlah sarana >15 buah, alat yang berfungsi >80% dari jumlah sarana yang ada dan status kepemilikan sarana prasarana adalah milik sendiri. 6 Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah pendanaan, pengkaderan dan sarana prasarana berpengaruh terhadap keaktifan Posyandu. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berasal dari internal Posyandu yang berhubungan dengan keaktifan Posyandu. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak terkait untuk lebih memperhatikan keaktifan Posyandu dan dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya. METODE Jenis penelitian ini adalah observasional analitik. Metode yang digunakan adalah cross sectional, yaitu mencari hubungan antar variabel yang ada, dipelajari

pada satu saat tertentu. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Mayarakat. Penelitian dilaksanakan selama kurun waktu 2 bulan. Sampel diambil dari 5 Kecamatan di kota Semarang (Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Semarang Selatan, Semarang Tengah dan Semarang Barat) berdasarkan data keaktifan Posyandu dari Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2006. Sampel adalah Posyandu yang memenuhi kriteria inklusi (Posyandu yang frekuensi penimbangannya lebih dari 8 kali dalam setahun). Sampel diambil dari 5 Kecamatan di Semarang. Dari tiap-tiap kecamatan dipilih 7 Posyandu secara simple random sampling. Sehingga didapatkan sebanyak 35 sampel Posyandu yang diteliti. Untuk mengetahui kecukupan dana, kader dan sarana prasarana digunakan kuesioner yang telah diujicobakan kepada kader Posyandu serta telah divalidasi oleh Dinas Kesehatan Jawa Tengah (expert validation). Penilaian kuesioner meliputi dana Posyandu, kader Posyandu dan sarana prasarana Posyandu. Kuesioner terdiri dari 14 pertanyaan (13 pertanyaan tertutup dan 1 pertanyaan terbuka) dengan komposisi sebagai berikut: Tentang dana 2 buah pertanyaan Tentang kader 3 buah pertanyaan Tentang sarana prasarana 4 buah pertanyaan Tentang keadaan umum Posyandu 2 buah pertanyaan Tentang keaktifan Posyandu 2 buah pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan dan skor kuesioner disusun berdasarkan Pedoman Teknis Operasional Posyandu Model di Jawa Tengah kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan UNICEF.

Tiap pertanyaan diberi skor (1), (2) dan (3). Skor maksimal untuk dana adalah 6, dana dikatakan baik bila skor >3 dan kurang bila skor 3. Skor maksimal untuk untuk kader adalah 9, kader dikatakan baik bila skor >5 dan kurang bila skor 5. Skor maksimal untuk sarana prasarana adalah 12, sarana prasarana dikatakan baik bila skor >6 dan kurang bila 6. Hasil dari kuesioner tersebut lalu diolah dengan SPSS 15.0 for Windows dengan menggunakan uji chi-square atau uji mutlak Fisher untuk mencari hubungan antara pendanaan Posyandu, pelayanan kader Posyandu dan sarana prasarana Posyandu dengan Keaktifan Posyandu. Setelah uji chi-square lalu dilanjutkan dengan uji regresi logistik untuk mencari tahu besarnya pengaruh dari pendanaan Posyandu, pelayanan kader Posyandu dan sarana prasarana Posyandu terhadap keaktifan Posyandu. HASIL Dari hasil kuesioner didapatkan frekuensi data tentang dana, kader, sarana prasarana dan keaktifan Posyandu (tabel 1) sebagai berikut: Kelompok Kecamatan Semarang Tengah Kecamatan Semarang Selatan Kecamatan Semarang Barat Kecamatan Banyumanik Kacamatan Ngaliyan Tabel 1: Frekuensi variabel yang didapat dari kuesioner Dana Kader Sarana Keaktifan Prasarana 4 3 4 3 4 3 3 4 6 1 7 0 6 1 7 0 5 2 5 2 5 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 5 2 4 3 4 3

Dari tabel 1 di atas terlihat bahwa Kecamatan Semarang Selatan memiliki tingkat keaktifan Posyandu yang paling baik dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Kecamatan Banyumanik dan Semarang Tengah memiliki tingkat keaktifan Posyandu yang sama sedangkan Kecamatan Ngaliyan memiliki tingkat keaktifan Posyandu yang sama dengan Kecamatan Semarang Barat. Dari data kuesioner tadi dapat dibandingkan juga pendanaan Posyandu, pelayanan kader Posyandu dan sarana prasarana Posyandu terhadap keaktifan Posyandu yang dapat dilihat pada gambar-gambar berikut. 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 baik kurang Keaktifan Posyandu Pendanaan baik Pendanaan kurang Gambar1. grafik perbandingan keaktifan Posyandu dengan pendanaan Posyandu Dari gambar 1 terlihat bahwa Posyandu yang aktif dengan pendanaan yang baik ada 17 Posyandu sedangkan dengan pendanaan yang kurang terdapat 4 Posyandu, untuk Posyandu yang tidak aktif dengan pendanaan yang baik terdapat 6 Posyandu dan dengan pendanaan yang kurang terdapat 8 Posyandu.

20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 baik kurang Keaktifan Posyandu Pengkaderan baik Pengkaderan kurang gambar 2. grafik perbandingan keaktifan Posyandu dengan kader Dari gambar 2 terlihat bahwa Posyandu yang aktif dengan pengkaderan yang baik ada 18 Posyandu sedangkan dengan pengkaderan yang kurang terdapat 4 Posyandu, untuk Posyandu yang tidak aktif dengan pengkaderan yang baik terdapat 7 Posyandu dan dengan pengkaderan yang kurang terdapat 7 Posyandu. 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 baik kurang SP baik SP kurang keaktifan gambar 3. grafik perbandingan keaktifan Posyandu dengan Sarana Prasarana

Dari gambar 3 terlihat bahwa Posyandu yang aktif dengan sarana prasarana yang baik ada 16 Posyandu sedangkan dengan sarana prasarana yang kurang terdapat 5 Posyandu, untuk Posyandu yang tidak aktif dengan sarana prasarana yang baik terdapat 6 Posyandu dan dengan sarana prasarana yang kurang terdapat 8 Posyandu. Dari hasil kuesioner tersebut lalu dilakukan tabulasi silang antara keaktifan Posyandu dengan pendanaan Posyandu, pengkaderan Posyandu dan sarana prasarana Posyandu yang disajikan dalam tabel-tabel berikut: Tabel 2: hubungan pendanaan Posyandu dengan keaktifan Posyandu Keaktifan Total pendanaan Jumlah % total Jumlah % total 17 48,6% 4 11,4% 6 17,1% 8 22,9% 23 65,7% 12 34,3% Total Jumlah % total 21 60% 14 40% 35 100% Setelah dilakukan tabulasi silang lalu dilanjutkan dengan uji chi-square tapi pada tabulasi silang antara pendanaan dan keaktifan Posyandu (tabel 2) tidak memenuhi syarat untuk uji chi-square sehingga diuji dengan uji mutlak Fisher, didapatkan p=0,025 (p<0,05).

Tabel 3: hubungan pengkaderan dengan keaktifan Posyandu Keaktifan Total pengkaderan Jumlah % total Jumlah % total 18 51,4% 3 8,6% 7 20% 7 20% 25 71,4% 10 28,6% Total Jumlah % total 21 60% 14 40% 35 100% Pada tabulasi silang antara pengkaderan dengan keaktifan Posyandu (tabel 3) tidak memenuhi syarat untuk uji chi-square sehingga diuji dengan uji mutlak Fisher, didapatkan nilai p=0,029 (p<0,05). Tabel 4: hubungan antara sarana prasarana dengan keaktifan Posyandu Keaktifan Total SP Jumlah % total Jumlah % total 16 45,7% 5 14,3% 6 17,1% 8 22,9% 23 62,8% 12 37,2% Total Jumlah % total 21 60% 14 40% 35 100% Pada tabulasi silang antara sarana prasarana dan keaktifan Posyandu (tabel 4) dilakukan uji chi-square didapatkan p=0,046 (p<0,05). Dari uji chi-square dan uji mutlak Fisher didapatkan hasil bahwa pendanaan Posyandu, pelayanan kader Posyandu dan sarana prasarana Posyandu berpengaruh terhadap keaktifan Posyandu. Untuk mengetahui pengaruh dari tiaptiap variabel tersebut maka dilakukan regresi logistik dengan hasil sebagai berikut: Pendanaan Posyandu : p = 0,149 (p>0,05) Pengkaderan Posyandu : p = 0,141 (p>0,05)

Sarana Prasarana Posyandu : p = 0,049 (p<0,05) Dari hasil tersebut didapatkan bahwa yang paling berpengaruh terhadap keaktifan Posyandu adalah sarana dan prasarana. PEMBAHASAN Dari hasil uji chi-square diketahui bahwa ternyata pendanaan Posyandu berpengaruh terhadap keaktifan Posyandu. Dengan kurangnya pendanaan maka program pokok Posyandu (KIA, KB, Gizi, Imunisasi, penanggulangan diare dan penanggulangan ISPA) tidak dapat berjalan secara baik dan berkesinambungan. Keadaan di lapangan menunjukkan bahwa salah satu faktor penyebab tidak aktifnya posyandu adalah kurangnya pendanaan untuk melaksanakan kegiatan posyandu. 1,2,8 Sedangkan hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa pengaruh pendanaan Posyandu terhadap keaktifan Posyandu tidak terlalu besar. Hal ini dikarenakan kader banyak yang bekerja secara sukarela dan sarana prasarana Posyandu banyak yang masih baik sehingga kebutuhan dana dapat diminamilisasi. 2,7 Hasil uji chi-square untuk pengkaderan diketahui bahwa pengkaderan juga berpengaruh terhadap keaktifan Posyandu. Dengan adanya pengkaderan yang baik maka SDM kader jadi lebih baik dan kegiatan Posyandu dapat berjalan dengan baik, walaupun banyak kader yang bekerja secara sukarela. 7,8 Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa pengaruh pengkaderan terhadap keaktifan Posyandu tidak terlalu besar. Hal ini disebabkan karena banyak Posyandu yang kadernya hanya sedikit dan atau belum mendapat pelatihan.

Walaupun begitu kegiatan Posyandu tetap berjalan karena kepedulian warga yang cukup tinggi. 4 Hasil uji chi-square untuk sarana prasarana diketahui bahwa sarana prasarana berpengaruh terhadap keaktifan Posyandu. Dengan adanya sarana prasarana yang baik maka kegiatan Posyandu dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan. 5,9 Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa sarana prasarana sangat berpengaruh terhadap keaktifan Posyandu. Hal ini disebabkan karena hampir semua kegiatan di Posyandu membutuhkan sarana prasarana yang memadai agar berjalan baik dan berkesinambungan. 9 KESIMPULAN Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendanaan Posyandu, pengkaderan Posyandu dan sarana prasarana Posyandu memiliki hubungan dengan keaktifan Posyandu, tapi yang paling besar pengaruhnya terhadap keaktifan Posyandu adalah sarana prasarana Posyandu. SARAN Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang a) penggunaan sampel lebih besar b) kuesioner yang lebih baik tentang dana, kader dan sarana prasarana c) adakah faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap keaktifan Posyandu. UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT dan terima kasih kepada dr. Bambang Hariyana dan dr. Suharto M.Kes selaku pembimbing atas segala bimbingan dan kemudahan yang telah diberikan, Dr. Niken Puruhita,M.MedSc,Sp.GK selaku konsultan statistik dan reviewer proposal yang telah banyak membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, dr. Yekti Wirawanni selaku penguji artikel karya ilmiah, Dra. Ani Margawati, M.Kes, Ph.D selaku penguji artikel karya ilmiah serta seluruh keluarga atas dukungannya setiap saat sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan lancar. Terima kasih juga penulis ucapkan pada teman-teman angkatan 2003, serta seluruh pihak yang ikut berperan serta. Daftar Pustaka

1. Suwandono A. Existing situation of the community based health system and effort to revitalize it. Proceedings of Round Table Discussion on Reforms of the Indonesian Community Based Health System; 2006 February 2; Jakarta. 2. Evy S. Penyaluran Dana Operasional Posyandu Masih Tersendat. 2006. Available from URL: Hyperlink http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1204/16/cakrawala/utama.htm Accessed January 13,2007. 3. Dinas Kesehatan Jateng. Evaluasi Program Posyandu 2005 dan Rencana 2006. Semarang: Dinkes Jateng, 2005 4. Fatimah, Dati. Kado Pahit pada Hari Perempuan Internasional Available from URL: Hyperlink http://kompas.com/kompas-cetak/0503/14/swara/1615171.htm Accessed June 17,2007 5. Dinkes Provinsi Jatim. Kebutuhan Sarana dan Prasarana Posyandu. Surabaya. Dinkes Jatim. 2005 6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Pedoman Teknis Operasional Posyandu Model di Jawa Tengah. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Semarang, 2006 7. Zulkifli. Posyandu dan Kader Kesehatan (dissertation). 2003. Medan. Univ. of Sumatera Utara 8. Bapelkes Salaman. Pedoman Praktis Pelaksanaan Kerja di Puskesmas. Salaman: Bapelkes, 1998 9. Dinas Kesehatan Jateng. Pelaksanaan UKBM Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinkes Jateng, 2005

Lampiran Crosstabs Case Processing Summary Dana * Keaktifan Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent 35 100.0% 0.0% 35 100.0% Dana * Keaktifan Crosstabulation Dana Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Keaktifan Total 17 6 23 48.6% 17.1% 65.7% 4 8 12 11.4% 22.9% 34.3% 21 14 35 60.0% 40.0% 100.0% Chi-Square Tests Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Asymp. Sig. Value df (2-sided) 5.411 b 1.020 3.852 1.050 5.432 1.020 5.256 1.022 35 a. Computed only for a 2x2 table Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided).031.025 b. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4. 80. Risk Estimate Odds Ratio for Dana ( / ) For cohort Keaktifan = For cohort Keaktifan = N of Valid Cases 95% Confidence Interval Value Lower Upper 5.667 1.241 25.878 2.217.961 5.117.391.177.867 35

Crosstabs Case Processing Summary Kader * Keaktifan Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent 35 100.0% 0.0% 35 100.0% Kader * Keaktifan Crosstabulation Kader Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Keaktifan Total 18 7 25 51.4% 20.0% 71.4% 3 7 10 8.6% 20.0% 28.6% 21 14 35 60.0% 40.0% 100.0% Chi-Square Tests Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Asymp. Sig. Value df (2-sided) 5.250 b 1.022 3.646 1.056 5.246 1.022 5.100 1.024 35 a. Computed only for a 2x2 table Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided).053.029 b. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4. 00. Risk Estimate Odds Ratio for Kader ( / ) For cohort Keaktifan = For cohort Keaktifan = N of Valid Cases Value Lower Upper 6.000 1.200 30.011 2.400.903 6.381.400.189.845 35 95% Confidence Interval Crosstabs

Case Processing Summary Sarana & Prasarana * Keaktifan Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent 35 100.0% 0.0% 35 100.0% Sarana & Prasarana * Keaktifan Crosstabulation Sarana & Prasarana Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Keaktifan Total 16 6 22 45.7% 17.1% 62.9% 5 8 13 14.3% 22.9% 37.1% 21 14 35 60.0% 40.0% 100.0% Pearson Chi-Square Continuity Correction a Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Chi-Square Tests Asymp. Sig. Value df (2-sided) 3.998 b 1.046 2.697 1.101 4.006 1.045 3.883 1.049 35 a. Computed only for a 2x2 table Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided).075.050 b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5. 20. Risk Estimate Odds Ratio for Sarana & Prasarana ( / ) For cohort Keaktifan = For cohort Keaktifan = N of Valid Cases Value Lower Upper 4.267.992 18.355 1.891.908 3.938.443.198.993 35 95% Confidence Interval Logistic Regression

Unweighted Cases a Selected Cases Unselected Cases Total Case Processing Summary Included in Analysis Missing Cases Total N Percent 35 100.0 0.0 35 100.0 0.0 35 100.0 a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Dependent Variable Encoding Original Value Internal Value 0 1 Block 0: Beginning Block Classification Table a,b Predicted Observed Step 0 Keaktifan Overall Percentage a. Constant is included in the model. b. The cut value is.500 Keaktifan Percentage Correct 21 0 100.0 14 0.0 60.0 Step 0 Constant Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) -.405.345 1.381 1.240.667 Variables not in the Equation Step 0 Variables Overall Statistics Dana Kader SP Score df Sig. 5.411 1.020 5.250 1.022 3.998 1.046 10.604 3.014 Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients Step 1 Step Block Model Chi-square df Sig. 11.717 3.008 11.717 3.008 11.717 3.008 Model Summary Step 1-2 Log Cox & Snell Nagelkerke likelihood R Square R Square 35.394 a.284.385 a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than.001. Classification Table a Predicted Observed Step 1 Keaktifan Overall Percentage a. The cut value is.500 Keaktifan Percentage Correct 18 3 85.7 7 7 50.0 71.4 Step 1 a Dana Kader SP Constant Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 1.338.928 2.079 1.149 3.813 1.456.989 2.169 1.141 4.291 1.723.877 3.862 1.049 5.601-6.536 2.256 8.397 1.004.001 a. Variable(s) entered on step 1: Dana, Kader, SP.

Frequencies N Valid Missing Statistics Sarana & Dana Kader Prasarana Keaktifan 35 35 35 35 0 0 0 0 Frequency Table Valid Total Dana Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 23 65.7 65.7 65.7 12 34.3 34.3 100.0 35 100.0 100.0 Valid Total Kader Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71.4 71.4 71.4 10 28.6 28.6 100.0 35 100.0 100.0 Valid Total Sarana & Prasarana Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 22 62.9 62.9 62.9 13 37.1 37.1 100.0 35 100.0 100.0 Valid Total Keaktifan Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 21 60.0 60.0 60.0 14 40.0 40.0 100.0 35 100.0 100.0

Pie Chart Dana Kader

Sarana & Prasarana Keaktifan