BAB IV HASIL PENELITIAN PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN. SD N Pucuksari Weleri Kabupaten Kendal terletak di desa Pucuksari RT 02

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Carr

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupaka inti dari kegiatan pendidikan di sekolah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tentang karakteristik orang tua siswa dapat dikemukakan sebagai berikut: a. 1 orang siswa yang orang tuanya sebagai pamong desa. b. 2 orang siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN Jambangan tahun. pelajaran 2013/2014. pemilihan penelitian ini didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN

penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture sesuai dengan analisis masalah. d. Merancang tes formatif perbaikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan tahapan pada setiap

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

Transkripsi:

39 BAB IV HASIL PENELITIAN PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian SD N Pucuksari Weleri Kabupaten Kendal terletak di desa Pucuksari RT 02 RW 08, kecamatan Weleri Kendal, terletak di pinggir jalan desa dideretan Balaidesa Pucuksari dan perkampungan warga. Disamping SD N Pucuksari ada sawah padi milik warga, jalanan desa yang belum diaspal dengan baik. 4.2 Karakter Subyek Penelitiaan Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Pucuksari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal yang berjumlah 24 siswa dengan 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Pada umumnya siswa berasal dari desa setempat yang dapat ditempuh dengan naik sepeda atupun jalan kaki. Pembelajaran dimulai pukul 07.00 WIB diakhiri pukul 12.30 WIB. Keadaan orang tua sebagian besar adalah buruh tani dan banyak juga yang menjadi TKI di luar negeri, sehingga banyak anak yang tutur kata ataupun perilaku kurang sopan. 4.3 Hasil Penelitian 4.3.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa mata pelajaran IPA tentang gaya kelas IV SD N Pucuksari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal semester II tahun ajaran 2011/2012, pada kondisi awal siswa yang belum mencapai KKM 13 siswa dan 39

40 yang sudah mencapai KKM 11 siswa. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: 1. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas. Kesempatankesempatan yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti tidak dimanfaatkan dengan baik oleh siwa. 2. Guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton yaitu metode ceramah, sehingga siswa cenderung bosan dalam pembelajaran. 3. Aktifitas siswa dalam menjawab, menyelesaikan tugas-tugas masih sangat kurang. Hasil tes kondisi awal dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas dan yang belum tuntas pada tabel 4.3. Tabel 4.3Data Nilai Hasil Pembelajaran IPA Kelas IV Semester II No Hasil Tes Jumlah Siswa Presentase 1 40-49 1 4% 2 50-59 9 37,5 % 3 60-69 3 12,5 % 4 70-79 3 12,5 % 5 80-89 8 33,5 % jumlah siswa 24 100 % nilai rata-rata 64 64 % presentase ketuntasan 45%

41 Tabel 4.4 Ketuntasan BelajarPra Siklus No. Ketuntasan an Belajar Jumlah Siswa Presentase 1. Tuntas 11 45 % 2. Belum Tuntas 13 55 % Jumlah Siswa 24 100 % belum tuntas 55% tuntas 45% Gambar 4.1 Nilai Ketuntasan Pra Siklus 4.3.2 Siklus I Berdasarkan pembelajaran, identifikasi dan perumusan masalah yang telah disampaikan di atas, di sini akan peneliti uraikan langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang telah direncanakan.

42 1. Perencanaan Perencanaan yaitu persiapan yang dilakukan untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan penyusunan skenario pembelajaran, alat yang digunakan, dan metode yang digunakan. Tahap tahap perencanaan : e. Identifikasi masalah dan perumusan masalah dengan cara efektif mengenai materi dan soal latihan dalam proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. f. Merancang sarana pembelajaran dengan menitikberatkan pada penerapan metode demonstrasi dengan penggunaan media benda asli, pada tahap siklus I ini media yang digunakan seperti bola kaki, meja, kursi, pintu, plastisin, batu, kelereng, tali dan ketapel. g. Menyusun lembar observasi sebagai panduan dalam mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang difokuskan kepada kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam pembelajaran. h. Merancang tes formatif, pada siklus I ini tes formatif dilaksanakan pada pertemuan ke tiga. Terdapat 15 soal, yang terdiri dari 10 pilihan ganda dan 5 isian singkat. i. RPP pada lampiran 2 2. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan adalah tahap penerapan dari perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya, terdapat tiga kali pertemuan tiap siklusnya.berikut penjelasan pelaksanaan pada siklus I.

43 a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada tanggal 14 Februari 2012. Dalam kegiatan perbaikan yang pertama ini guru menjelaskan materi tentang gaya dapat merubah gerak suatu benda yang difokuskan pada gaya berupa tarikan dan dorongan. Menggunakan benda-benda nyata yang ada di dalam kelas dan benda yang sudah dilihat siswa sebelumnya. Seperti melakukan gerakan melempar bola,menendang bola, mendorong pintu, menutup pintu dan lain sebagainya. Demonstrasi yang dilakukan guru bersama siswa membuat suasana kelas menjadi hidup, dari yang biasanya siswa hanya diam mendengar guru memberikan materi, sekarang siswa dapat melihat langsung demonstrasi di depan kelas. Pada kegiatan akhir guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah dilakukan. b. Pertemuan kedua Pertemuan kedua pada tanggal 16 Februari 2012. Pada awal pertemuan kedua ini guru mengingatkan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya dan membahas materi tentang gaya dapat merubah bentuk suatu benda. Kali ini siswa bermain menggunakan plastisin. Plastisin yang dibentuk dengan tangan kemudian siswa mengamti apa yang terjadi, adakah perubahan dari plastisi tersebut. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang tiap kelompoknya terdiri dari 3-6 siswa.dan kegiatan akhirnya siswa mendapat pekerjaan rumah dari guru.

44 c. Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga pada tanggal 21 Februari 2012. Untuk memotifasi siswa agar lebih bersemangat mengikuti pelajaran siswa bersama guru bersama sama menyanyikan lagu disini senang disana senang. Membahas Pekerjaan rumah pertemuan sebelumnya.pada pertemuan ke tiga siklus pertama dilakukan tes untuk mengetahui hasil perbaikan yang sudah dilakukan pada siklus pertama. Hasil tes siklus I dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas pada tabel 4.5 Tabel 4.5Data Nilai Hasil Pembelajaran IPA Siklus I No Hasil Tes Jumlah Siswa Presentase 1 40-49 0 0% 2 50-59 4 17 % 3 60-69 3 12 % 4 70-79 6 25 % 5 80-89 6 25 % 6 90-100 5 21 % jumlah siswa 24 100 % Nilai rata-rata 72 72 % Presentase ketuntasan 70 %

45 Tabel 4.6 ketuntasan Belajar Siklus I No. Ketuntasan an Belajar Jumlah Siswa Presentase 1. tuntastas 17 70 % 2. belum tuntas 7 30 % Jumlah Siswa 24 100% belum tuntas30% tuntas 70% Gambar 4.2 Nilai Ketuntasan Siklus I 3. Hasil Pengamatan Tahap tahap Pengamatan : a. Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam pemberian contoh dan latihan. b. Observer mengamati hasil yang telah di capai siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

46 Masalah yang diatasi pada siklus I adalah rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran IPA dengan materi pokok gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda. Cara mengatasinya sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan media benda asli. 2. Dengan merubah metode yang disesuaikan dengan materi pelajaran. Hasil pembelajaran pada siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Ada kemajuan dibandingkan sebelum pelaksanaan perbaikan pembelajaran. 2. Nilai ketuntasan hasil belajar yang diperoleh siswa meningkat, terbukti : a. Sebelum perbaikan pembelajaran Siklus I, siswa yang mendapat nilai 70 ke atas hanya 11 dari 24 siswa, berarti 45% yang tuntas. b. Pada perbaikan pembelajaran siklus I, siswa yang mendapat nilai 70 ke atas ada 17 siswa, berarti 70 % siswa yang mencapai nilai tuntas. 4. Hasil Refleksi Dalam refleksi berkolaborasi dengan observer untuk mencatat semua kejadian dan temuan perbaikan pembelajaran yang meliputi kelebihan dan kekurangan pada perbaikan pembelajaran siklus I yang dipergunakan dalam perbaikan siklus II. Setelah melaksanakan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan mareri pokok gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda, sebagian siswa belum dapat menyebutkan konsep gaya dapat mengubah gerak

47 atau bentuk suatu benda, khususnya gaya yang berupa tarikan dan dorongan.kelebihan dan kekurangan tersebut antara lain : a. Bagi Siswa 1) Perhatian siswa pada materi sudah cukup antusias. 2) Ada sebagian siswa yang masih kurang percaya diri. 3) Bahkan ada sebagian siswa yang masih belum mengerti perbedaan antara bentuk gaya yang berupa tarikan dan dorongan. b. Bagi Guru 1) Penjelasan sudah runtut dan mengadakan latihan-latihan. 2) Guru kurang pengawasan pada saat siswa melakukan kerja kelompok. 3) Dalam memanfaatkan media kurang maksimal. 4) Terlalu cepat dalam menyampaikan materi. CaraMenyelesaikan : - Penjelasan materi lebih cermat dan runtut. - Menggunakan media benda asli - Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan.

48 Tujuan : Untuk memperbaiki pembelajaran sehingga memperoleh hasil yang maksimal dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Dari analisa data prestasi belajar yang di capai oleh siswa pada perbaikan pembelajaran siklus I diketahui bahwa nilai yang di capai siswa; nilai terendah 50, nilai tertinggi 90 dan rata-rata kelas 72.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus I yang menitik beratkan pada kegiatan guru dengan penggunaan metode demonstrasi sudah ada kemajuan, tetapi belum dapat menuntaskan hasil belajar siswa.oleh karena itu, direncanakan perbaikan pembelajaran siklus II. 4.3.3 Siklus II 1. Perencanaan Mengadakan perubahan langkah pembelajaran dengan menambah pra kegiatan inti yaitu mengungkapkan metode demonstrasi serta memanfaatkan media benda asli dan memotifasi siswa untuk lebih fokus pada pembelajaran. Tahap tahap perencanaan siklus II : a. Perencanaan tindakan pada siklus II didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I. Dalam perencanaan ini peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat atau guru untuk mengungkapkan dan memperjelas permasalahan yang peneliti hadapi untuk dicarikan solusi yang tepat sampai diperoleh hasil yang memuaskan.

49 b. Merancang pembelajaran dengan menitikberatkan pada aktivitas guru dan siswa untuk memanfaatkan metode demonstrasi dalam pembelajaran serta memotivasi anak untuk tidak malu bertanya bila belum jelas. c. Merancang tes formatif, Pada siklus II ini tes formatif dilakukan pada pertemuan ke tiga, Terdapat 5 soal pilihan ganda dan 10 soal isian singkat. d. RPP pada lampiran 8 2. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan siklus II adalah tahap penerapan dari perencanaan yang sudah dibuat setelah siklus I dilasanakan, terdapat tiga kali pertemuan pada siklus II, Berikut penjelasan pelaksanaan pada siklus II. a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada tanggal 23 Februari 2012. Dalam kegiatan perbaikan siklus II yang pertama ini guru menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa, pemberian contoh contoh gaya pada kehidupan sehari hari dan menjelaskan tentang keadaan benda didalam air.pada awal pembelajaran guru menanyakan siapa yang sering menyapu lantai di rumah pada siswa. Menyebutkan contoh-contoh gaya pada kehidupan sehari-hari, guru menjelaskan keadaan benda bila di dalam air. Akhir pertemuaan guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah dilakukan. b. Pertemuan kedua Pertemuan kedua pada tanggal 28 Februari 2012. Pada awal pertemuan kedua ini guru melakukan tanya jawab tentang alat transportasi laut dengan siswa. Guru membimbing perwakilan siswa untuk mendemonstrsikan benda-

50 benda di dalam air. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang tiap kelompoknya terdiri dari 3-6 siswa.dan kegiatan akhirnya siswa mendapat pekerjaan rumah dari guru. c. Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga pada tanggal 1 Maret 2012. Untuk memotifasi siswa agar lebih bersemangat mengikuti pelajaran siswa bersama guru bersama sama menyanyikan lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut. Membahas Pekerjaan rumah pertemuan sebelumnya.pada pertemuan ke tiga siklus kedua dilakukan tes untuk mengetahui hasil perbaikan yang sudah dilakukan pada siklus kedua. Berikut data nilai hasil siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7 Tabel 4.7 nilai siklus II No Hasil Tes Banyak Siswa Presentase 1 40-49 0 0% 2 50-59 0 0% 3 60-69 1 4 % 4 70-79 5 21 % 5 80-89 8 33 % 6 90-100 10 42 % jumlah siswa 24 100% nilai rata-rata 83,5 83,5 % presentase ketuntasan 95,8 %

51 Tabel 4.8Ketuntasan Belajar Siklus II No. Ketuntasan an Belajar Jumlah Siswa Presentase 1. Tuntas 23 95,8 % 2. Belum Tuntas 1 4,2 % Jumlah Siswa 24 100 % 4,2% belum tuntas 95,8% tuntas Gambar 4. 3 Nilai Ketuntasan Siklus II 3. Pengamatan Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam menggunakan metode demonstrasi, pemberian contoh maupun latihan soal. Masalah yang diatasi pada siklus II adalah : a. Penggunaan metode pembelajaran. b. Penggunaan media pembelajaran

52 Cara mengatasi masalah yang ada dengan cara : - Mengoptimalkan metode mengajar dengan melakukan percobaan serta bimbingan dan penjelasan dari guru. - Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang ada berupa media benda asli. Hasil yang diperoleh pada kondisi awal dan selanjutnya diadakan perbaikan siklus I dan II ada peningkatan perolehan nilai yang dicapai siswa sangat meningkat, terbukti : 1. Pada kondisi awal, siswa yang mencapai nilai tuntas ada 11 dari 24 siswa, berarti 45 % siswa tuntas. 2. Pada perbaikan pembelajaran Siklus I, siswa yang mendapat nilai 70 keatas ada 17 siswa dari 24 siswa, berarti 70 % yang tuntas. 3. Pada perbaikan pembelajaran Siklus II, siswa yang mencapai nilai 70 keatas ada 23 siswa, berarti 95,8 % yang tuntas. 4. Refleksi Dalam refleksi berkolaborasi dengan observer untuk mencatat semua kejadian dan temuan dalam perbaikan pembelajaran yang meliputi kelebihan dan kekurangan pada perbaikan siklus II. Selanjutnya dipergunakan sebagai masukan untuk membuat laporan. Setelah melakukan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi pokok gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda, masih ada sebagian siswa yang belum bisa membedakan gaya berupa

53 tarikan dan dorongan dan masih ada beberapa siswa yang salah dalam menyelesaikan soal. Permasalahanya diuraikan sebagai berikut: Guru : a. Penjelasan sebagian masih abstrak dan tergesa-gesa. b. Dalam penggunaan metode kurang membangun interaksi tanya jawab. c. Penggunaan media pembelajaran kurang terampil. Siswa : a. Perhatian terhadap pembelajaran masih ada sebagian yang kurang. b. Belum semuanya tertarik terhadap pembelajaran. c. Keaktifan terhadap pembelajaran masih belum maksimal. Masalah yang ada diatasi dengan cara sebagai berikut : a. Guru lebih cermat dan runtut dalam menyampaikan materi. b. Guru dalam mendemontrasikan materi selalu menjaga interaksi dengan siswa dengan tanya jawab. c. Guru terampil dan menarik dalam menggunakan media tiga dimensi baik benda asli maupun tiruan. d. Guru memberi penugasan kepada siswa secara kelompok untuk didiskusikan dengan bimbingan guru. e. Guru lebih memotivai siswa dalam belajar serta menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam kelas.

54 Cara tersebut bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran sehingga siswa merasa lebih percaya diri, memperoleh hasil yang maksimal dan meningkatkan pemahaman siswa. Dari analisis data proses belajar yang di capai siswa pada perbaikan pembelajaran siklus II, diketahui bahwa nilai terendah 60, nilai tertinggi 100 dengan nilai rata-rata 83,5 dan 23 siswa yang tuntas dengan presentase ketuntaasan mencapai 95,8% sehingga dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus II yang menitik beratkan pada penggunaan metode demonstrasi berhasil dengan baik meskipun masih ada satu siswa yang belum tuntas. Namun tujuan peneliti sudah tercapai, dilihat dari prosentase ketuntaasan mencapai 95,8% yang sudah lebih dari 80%. Oleh karena itu, proses perbaikan pembelajaran di anggap selesai.