BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupaka inti dari kegiatan pendidikan di sekolah.

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupaka inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Dalam Proses Belajar Mengajar (PKM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Siswa adalah seseorang atau kelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkanya, siswa di dalam kegiatan belajar mengajar adalah subyek yang akan mencapai tujuan pembelajaran dalam bentuk hasil belajar. Sedang pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lain yang memungkinkan kegiatan belajar mengajar yang efektif, di dalam kegiatan belajar mengajar pendiddik atau guru memegang kendali utama untuk keberhasilan tercapainya tujuan. Cara untuk mencapai hasil belajar yang efektif yaitu siswa harus dijadikan pedoman setiap kali membuat persiapan dalam mengajar (S. Nasution, 1989). Untuk itu penting bagi guru memperhatikan metode yang digunakan dalam pembelajaran yang dilakukan. Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada murid-murid yang merupakan proses pengajaran (proses belajar mengajar ) itu dilakukan oleh guru di Sekolah dengan menggunakan cara-cara atau metode tertentu. Cara-cara demikianlah yang dimaksudkan sebagai metode pengajaran di Sekolah. Sehubungan dengan hal ini Prof. Dr. Winarno Surakhmad (1961) menegaskan 1

2 2 bahwa metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan daripada proses pengajaran, atau soal bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid murid di Sekolah. Berbagai mata pelajaran ada dalam kurikulum, salah satunya adalah IPA, dalam IPA terdapat konsep-konsep dasar yang harus dikuasi oleh siswa. Guru sebagai pendidik harus mampu menguasai metode yang tepat digunakan agar konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran IPA dapat tertanam dalam diri siswa. Kenyataanya masih banyak guru dalam menyampaikan materi IPA secara informatif dan siswa menghafalnya, guru cenderung sebagai satu-satunya sumber ilmu bagi siswa. Begitu juga yang terdapat di SD Negeri Pucuksari guru masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa tidak aktif dalam pembelajaran, kurang memanfaatkan media pembelajaran yang ada. KKM yang ditentukan guru untuk mata pelajaran IPA adalah 70, sedangkan nilai rata-rata IPA pada hasil belajar materi gaya dapat mengubah bentuk atau gerak suatu benda adalah 64 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 11 dan yang di bawah KKM sebanyak 13. Bertolak dari permasalahan yang ada di SD Negeri Pucuksari diperlukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda dengan menggunakan metode demonstrasi.

3 3 Penelitian dengan metode demonstrasi pernah dilakukan oleh beberapa peneliti, hasil belajar IPA dengan penerapan metode demonstrasi pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kemudo Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Semester 1 tahun ajaran 2009/2010 PJJ UKSW. Hasil penelitian menunjukan bahwa prestasi belajar siswa kelas V SD N 1 Kemudo Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten nilai rata-rata siswa dari siklus I adalah 66,9 dan II adalah 76,9. Hal ini menunjukan bahwa dengan penerapan metode demonstrasi, Hasil belajar siswa dapat meningkat. Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Boniman (2009). Namun demikian penulis perlu melakukan penelitian lagi untuk membuktikan bahwa ada peningkatan hasil belajar IPA tentang gaya dapat merubah gerak atau bentuk suatu benda melalui metode demonstrasi, dengan judul. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Tentang Gaya Dengan Metode Demonstrasi Kelas IV SD N Pucukssari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal Semester II Tahun Pelajaran 2011/ Identifikasi Masalah Berdasarkan observasi yang dilakukan di SD Negeri Pucuksari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal, Dalam proses belajar mengajar guru menyampaikan materi pelajaran belum menggunakan metode dan media yang tepat. Guru masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa tidak aktif dalam pembelajaran, kurang memanfaatkan media pembelajaran yang ada. KKM yang ditentukan guru untuk mata pelajaran IPA adalah 70, sedangkan nilai rata-rata IPA tentang gaya

4 4 adalah 64 dengan 13 siswa yang nilainya di bawah KKM dan 11 siswa yang nilainya di atas KKM. Selain itu diperoleh informasi bahwa rendahnya hasil belajar siswa kelas IV tersebut dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: 1. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas. Kesempatankesempatan yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti tidak dimanfaatkan dengan baik oleh siswa. 2. Guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton yaitu metode ceramah, sehingga siswa cenderung bosan dalam pembelajaran. 3. Aktifitas siswa dalam menjawab, menyelesaikan tugas-tugas masih sangat kurang. Dengan kondisi seperti itu dipandang perlu diadakan perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu cara untuk meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus mampu memilih dan menggunakan metode yang tepat yaitu metode demonstrasi dan media pengajaran menggunakan benda real. 1.3 Rumusan Masalah Konsep pembelajaran tentang gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda memerlukan keterampilan dalam menyampaikan materi, agar siswa menjadi tertarik dan senang dengan materi tersebut di atas maka menggunakan

5 5 metode demonstrasi serta media benda nyata dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka siswa akan lebih tertarik dengan adanya benda-benda real dan siswa dapat mencoba atau mempraktekannya. Karena pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda tidak bisa maksimal jika menggunakan metode ceramah saja, maka yang menjadi fokus peneliti adalah : Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang gya kelas IV semester II Sekolah Dasar Negeri Pucuksari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran ? 1.4 Tujuan Penelitiaan Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang gaya dengan metode demonstrasi kelas IV semester II di SDN Pucuksari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2011 / Manfaat Penelitiaan Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis : a. Maanfaat Teoritis Secara teori hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga dalam upaya mengembangkan konsep pembelajaran atau strategi belajar mengajar dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

6 6 b. Manfaat Praktis 1. Bagi Guru b. Dapat meningkatkan kinerja guru yang lebih baik dan hasil yang optimal. c. Bagi guru pengajar Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV dapat meningkatkan profesionalnya dalam pengelolaan proses pembelajaran dengan bahan pelajarannya 2. Bagi Siswa a. Bagi siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Pucuksari, akan terdorong untuk meningkatkan hasil belajar dalam Ilmu Pengetahuan Alam melalui penerapan metode demonstrasi. b. menjadi modal bagi para siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya. 3. Bagi Sekolah a. Untuk berkembang karena adanya peningkatan atau kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi kepala sekolah, untuk mengambil kebijakan yang tepat dalam kegiatan pengajaran dengan memanfaatkan metode pembelajaran, guna menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif, efektif dan efesien bagi para guru-guru di Sekolah Dasar.