ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu: Studi Kasus Desa Pasirlaja Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, 18 Juli 2011 Alfian Nur Amri H44070039 ii
RINGKASAN ALFIAN NUR AMRI. Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor). Dibawah bimbingan NOVINDRA Indonesia merupakan negara berkembang dengan pertanian sebagai sumber utama pencaharian bagi mayoritas penduduknya. Termasuk dalam kategori sektor pertanian diantaranya adalah tanaman pangan. Ubi kayu merupakan salah satu bagian dari sub sektor tanaman pangan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, artinya didalam pengusahaannya ubi kayu dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Salah satu kabupaten sentra produksi ubi kayu di Indonesia adalah Kabupaten Bogor. Salah satu desa sentra ubi kayu di Kabupaten Bogor adalah Desa Pasirlaja. Usahatani ubi kayu Desa Pasirlaja mengalami permasalahan menurunnya produksi pada tahun 2009. Oleh karena itu diduga ada permasalahan efisiensi dalam usahatani ubi kayu di desa tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan pedoman usahatani ubi kayu di desa penelitian, menganalisis efisiensi penggunaan faktorfaktor produksi serta menganalisis kondisi skala usaha dan pendapatan usahatani ubi kayu di desa penelitian. Kegiatan pengambilan data dilakukan di Desa Pasirlaja pada bulan Februari-Maret 2011. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer (gambaran umum usahatani ubi kayu, penerapan prosedur operasional baku, penggunaan faktor-faktor produksi, biaya usahatani, dan pendapatan usahatani) dan data sekunder (Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, Departemen Pertanian, Badan Pusat Statistik Jawa Barat dan lain sebagainya). Analisis kualitatif dalam penelitian ini adalah analisis penerapan pedoman usahatani ubi kayu, dan keadaan umum usahatani ubi kayu. Analisis kuantitatif berupa analisis pendapatan usahatani, analisis R/C rasio, analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi serta analisis skala usaha. Berdasarkan analisis penerapan pedoman usahatani ubi kayu, budidaya ubi kayu di desa penelitian belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman usahatani ubi kayu. Ketidaksesuaian terletak pada struktur dan tekstur tanah, pola penanaman dan pemupukan. Berdasarkan analisis pendapatan dan biaya usahatani, komponen biaya produksi terbesar yang dikeluarkan oleh petani adalah biaya bibit yaitu sebesar Rp 2.636.390 atau 25,08 persen dari biaya total. Biaya penggunaan bibit termasuk ke dalam biaya diperhitungkan karena selama satu musim tanam, petani responden tidak ada yang membeli bibit, melainkan diperoleh dari sisa hasil panen musim tanam sebelumnya. Biaya penggunaan TKLK pria sebesar Rp 1.710.400 atau sebesar 16,23 persen dari biaya total. Penggunaan TKLK wanita menghabiskan biaya sebesar Rp 703.600 atau sebesar 6,70 persen dari biaya total. Penggunaan pupuk urea menghabiskan biaya sebesar Rp 1.446.655 atau sebesar 13,76 persen dari biaya total. Biaya penggunaan pupuk kandang sebesar Rp 2.130.332,40 atau 20,27 persen dari biaya total. Biaya penggunaan TKDK pria dan iii
TKDK wanita masing-masing sebesar Rp 1.103.200 dan Rp 360.400 atau jika dinyatakan dalam persen masing-masing sebesar 10,49 persen dan 3,43 persen dari biaya total. Biaya penyusutan alat termasuk kedalam biaya diperhitungkan. Biaya penyusutan alat tersebut sebesar Rp 137.000 atau 1,30 persen dari biaya total. Komponen biaya yang terakhir adalah biaya pajak lahan yang ditentukan sesuai dengan kualitas dan lokasi lahan. Pada daerah penelitian, pajak lahan termasuk ke dalam biaya diperhitungkan, karena semua petani di daerah penelitian sebenarnya tidak membayar pajak lahan. Tanah yang digunakan oleh petani merupakan tanah pinjaman dari suatu perusahaan perumahan. Biaya rata-rata pajak lahan adalah sebesar Rp 282.424,24 atau sebesar 2,69 persen dari biaya total. Jumlah total biaya tunai adalah sebesar Rp 5.990.987,40 atau 57,00 persen dari biaya total. Biaya diperhitungkan sebesar Rp 4.519.414,24 atau 42,99 persen dari biaya total. Kedua biaya tersebut kemudian dijumlahkan, sehingga didapatkan jumlah biaya total yaitu sebesar Rp 10.510.401,64. Penerimaan yang diperolah adalah sebesar Rp 16.790.000. Penerimaan ini diperoleh dari hasil perkalian antara harga rata-rata ubi kayu per kilogram ditingkat petani yaitu sebesar Rp 1.200 per kilogram dengan rata-rata hasil panen ubi kayu per hektar untuk satu musim tanam di daerah penelitian yaitu sebesar 13.991,67 kg/ha. Pendapatan atas biaya tunai adalah sebesar Rp 10.799.012,60. Angka ini didapatkan dengan mengurangkan penerimaan sebesar Rp 16.790.000 dengan total biaya tunai yaitu sebesar Rp 5.990.987,40. Pendapatan atas biaya total sebesar Rp 6.279.598,36 diperoleh dengan mengurangkan penerimaan sebesar Rp 16.790.000 dengan biaya total sebesar Rp 10.510.401,64. R/C rasio atas biaya tunai adalah sebesar 2,80. Hal ini menunjukan bahwa setiap rupiah biaya tunai yang dikeluarkan untuk usahatani ubi kayu akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 2,80. R/C rasio atas biaya total adalah sebesar 1,59. Hal ini menunjukan bahwa setiap rupiah biaya total yang dikeluarkan untuk usahatani ubi kayu akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,59. Penggunaan faktor-faktor produksi belum efisien secara ekonomi karena rasio antara NPM dan BKM tidak sama dengan satu. Rasio NPM-BKM dari lahan adalah 4,67; bibit sebesar 1,39; pupuk urea sebesar 2,57; pupuk kandang sebesar 2,75; dan tenaga kerja sebesar 0,56. Agar dicapai efisiensi ekonomi maka penggunaan faktorfaktor produksi sebaiknya pada tingkat optimal. Penggunaan faktor produksi pada tingkat optimal adalah apabila bibit ditingkatkan dari 2.498,33 batang menjadi 3.484,04 batang (cateris paribus), atau penggunaan tenaga kerja dikurangi dari 50,64 HKP menjadi 27,71 HKP (cateris paribus). Setelah hasil analisis penggunaan input optimal didapatkan, hasil tersebut kemudian di bagi dengan rata-rata luas lahan di daerah penelitian sebesar 0,24 ha. Konversi ini dilakukan guna memperoleh hasil input optimal per hektar. Setelah dilakukan konversi, ternyata terdapat ketidaksesuaian hasil analisis dengan literatur. Ketidaksesuaian terjadi pada hasil analisis penggunaan pupuk urea dan pupuk kandang optimal per hektar. Menurut literatur pupuk urea ideal per hektar sebesar 200 kg, sedangkan hasil analisis sebesar 1.083 kg/ha. Pupuk kandang ideal per hektar adalah 5.000 kg, sedangkan hasil analisis menyarankan penggunaan pupuk kandang iv
per hektar sebesar 20.025 kg/ha. Ketidaksesuaian hasil ini dikarenakan penggunaan pupuk urea dan pupuk kandang di daerah penelitian sudah melebihi dosis ideal Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah petani ubi kayu Desa Pasirlaja sebaiknya menerapkan pedoman usahatani ubi kayu secara lengkap. Dalam hal penggunaan pupuk, petani seharusnya tidak hanya menggunakan pupuk urea saja, namun dilengkapi dengan pupuk TSP dan KCL. Kemudian petani seharusnya memperhatikan masalah pola penanaman seperti jarak tanam dan waktu tanam yang sesuai dengan prosedur operasional baku usahatani ubi kayu. Dalam rangka meningkatkan pendapatan petani di Desa Pasirlaja, usahatani ubi kayu menjadi komoditas yang dapat terus diusahakan. Perlu adanya dukungan pemerintah daerah Kabupaten Bogor terhadap perkembangan usahatani ubi kayu. Untuk mencapai efisiensi ekonomi usahatani ubi kayu di Desa Pasirlaja, maka penggunaan bibit seharusnya ditambah sebesar 986 batang (cateris paribus), atau penggunaan tenaga kerja dikurangi sebesar 22,93 Hari Kerja Petani (cateris paribus). Petani ubi kayu Desa Pasirlaja seharusnya menggunakan pupuk urea dan pupuk kandang sesuai dosisnya (literatur). Penggunaan pupuk urea seharusnya sebesar 200 kg/ha dan pupuk kandang seharusnya 5.000 kg/ha. v
ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Depertemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 vi
Judul skripsi Nama NRP : Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) : Alfian Nur Amri : H44070039 Disetujui Dosen Pembimbing Novindra, S.P, M.Si NIP. 19811102 200701 1001 Diketahui Ketua Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T. NIP. 19660717 1992031 1 003 Tanggal Lulus : vii
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor), yang merupakan syarat kelulusan program Sarjana Ekonomi, Institut Pertanian Bogor. Desa Pasirlaja menghadapi permasalahan menurunya laju pertumbuhan rata-rata produksi ubi kayu pada tahun 2007-2008 yaitu sebesar 0,29 persen. Kendala minimnya informasi dan adopsi teknologi budidaya ubi kayu yang baik dan efisien diduga mengakibatkan terjadinya permasalahan tersebut. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk menganalisis penerapan pedoman usahatani ubi kayu, menganalisis pendapatan usahatani ubi kayu, serta menganalisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani ubi kayu Desa Pasirlaja. Skripsi ini merupakan hasil maksimal yang dapat dikerjakan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kelanjutan penelitian yang sejenis di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, 18 Juli 2011 Penulis viii
UCAPAN TERIMA KASIH Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-nya, skripsi ini dapat diselesaikan. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Kedua orang tua, Bapak Amin Shodiq dan Ibu Hartati, serta adik-adik saya Yunan dan Ipe, atas kasih saying, doa serta dorongan moral dan material yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 2. Bapak Novindra, SP, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. 3. Tim Dosen Penguji atas kesediaannya menjadi dosen penguji serta semua ktitik maupun saran yang diberikan pada ujian sidang penulis. 4. Bapak Ihad dan seluruh petani responden serta staf Desa Pasirlaja yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan informasi, bantuan dan pengarahan selama penulis melakukan kegiatan turun lapang. 5. Desi Dwi Purnamasari yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis, dalam penulisan skripsi ini. 6. Teman-teman ESL sebimbingan, Yusuf, Fahmi, Anggun, Rini, Agung Wibowo serta teman-teman ESL Angkatan 44 dan semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga segala kebaikan yang telah diberikan akan mendapat balasan dari Allah SWT. ix
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada tanggal 15 Juni 1989. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Amin Shodiq dan Hartati. Pada tahun 1996-2001 penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 2 Panggisari. Pada tahun 2001 penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Purwareja Klampok, kemudian pada tahun 2004 melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Banjarnegara, dan lulus tahun 2007. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI. Selama di bangku kuliah, penulis aktif di berbagai kegiatan organisasi, antara lain Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa tahun 2007 dan Forum Mahasiswa dan Studi Islam tahun 2008. x