BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

Pengertian Komunikasi

BAB II. Kajian Teori

BAB II LANDASAN TEORI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Wenny Maya Arlena, MSi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

Pengantar Ilmu Komunikasi

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

Materi Minggu 1. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ribuan pulau

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI

PENDAHULUAN. (feedback) dan respon yang sesuai dengan keinginan atau tujuan komunikator.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI

PROSES KOMUNIKASI. Dra. Dwi P Marhaeni, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI

Pengantar Ilmu Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI. Komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia sehari-hari.

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

BAB V POLA KOMUNIKASI DALAM TRANSAKSI JUDI TOGEL YANG DIKAJI

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Media Massa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

ini. TEORI KONTEKSTUAL

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

PENDAHULUAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

KOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Asrori,MA. Modul ke: Fakultas FASILKOM

KOMUNIKASI (1) DEFINISI. Upaya yang dilakukan oleh manusia, untuk mendapatkan pengertian yang sama yang dilakukan dengan bantunan simbol-simbol

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli yang telah mendefenisikan efektivitas sesuai dengan bidangnya

ETIK UMB. Komunikasi Efektif. HARIS UTOMO, S.STP. M.Si. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

Tujuan dan Akibat Komunikasi. Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

Makalah Pengantar Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)

BAB V PENUTUP. Pemkab Sragen, dalam hal ini Disparbudpor, telah melaksanakan komunikasi

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

Psikologi Komunikasi Antar Pribadi

BAB I PENDAHULUAN. untuk bergantung sekaligus menggunakannya dalam setiap aktifitas. Pada zaman

HAMBATAN, EFEK dan TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA dalam SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KEPALA DESA DALAM MELESTARIKAN TRADISI GOTONG ROYONG DI DESA TABA PASEMAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB IV ANALISIS DATA. dari penelitian kualitatif ini berupa data-data yang bersifat Deskriptif. Hal

Komunikasi massa dan efek media terhadap individu

BAB II KAJIAN TEORITIS. agar terhubung dengan lingkungan dengan orang lain. Menurut Handoko (1994)

MODUL TIGA KOMUNIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Everett M. Rogers dalam Mulyana (2012:69) komunikasi adalah

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Kelompok Menurut beberapa ahli, terdapat beberapa definisi komunikasi. Menurut Mulyana (2002: 54) mengatakan bahwa komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada soerang penerima dengan didasari untuk mempengaruhi prilaku penerima. Sedangkan menurut dari Effendy (2003 : 308) menyatakan bahwa komunikasi sebagai konsekuensi hubungan sosial (socialrelations). Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama lain yang karena hubungan menimbulkan interkasi sosial (social intreraction). Sedangkan komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan, konferensi dan sebagainya (Wiryanto, 2005). Didalam komunikasi kelompok melibatkan minimal 3 orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama untuk saling berkomunikasi satu dengan yang lain. Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggotaanggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Dari pengertian komunikasi dan komunikasi kelompok yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi kelompok merupakan proses komuniaksi yang memiliki karakteristik yang khusus yaitu adanya pelaku yang terdiri dari minimal 3 orang, adanya tujuan, dan ada proses bertemu antar pelaku. 2.1.1. Klasifikasi Kelompok Secara umum, kelompok dapat diklasifikasikan kedalam beberapa bagian yaitu : 2.1.1.1. Kelompok primer dan sekunder Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994) mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggotaanggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-

anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita. 2.1.1.2..In group dan outgroup Kelompok ini merupakan pembagian kelompok yang didasarkan bahwa in group adalah kelompok kita, dan Out-group adalah kelompok mereka. Ingroup dapat berupa kelompok primer maupun sekunder. Konsep didalam kelompok dan diluar kelompok ini menjadi titik penting dalam klasifikasi ini. 2.1.1.3.Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. 2.1.1.4.Kelompok Deskriptif dan Kelompok Preskriptif Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Kategori preskriptif mengklasifikasikan kelompok menurut langkah-langkah rasional yang harus dilewati oleh anggota kelompok untuk mencapai tujuannya. 2.2. Proses Komunikasi Proses komunikasi menurut Effendy (2003 : 308) Komunikasi terbagi menjadi dua klasifikasi, yakni proses komunikasi secara primer dan proses komunikasi secara sekunder. 2.2.1. Proses Komunikasi Primer Proses komunikasi secara premier adalah proses penyampaian pikiran dan pendapat yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang (symbol) sebagai media atau saluran. Lambang ini umumnya bahasa, tetapi dalam situasi komunikasi tertentu lambanglambang yang dipergunakan dapat berupa kial (gesture), yakni gerakan anggota tubuh, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan perasaan komunikator kepada komunikan. Bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam

komunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Dalam komunikasi bahasa disebut lambang verbal (verbal symbol) dan lembang-lambang lainya yang bukan bahasa dinamakan lambang nirverbal (non verbal symbol). Dengan definisi tersebut, secara umum, proses komunikasi sederhana dapat digambarkan sebagai berikut Gambar 2.1 Proses Komunikasi Primer Komunikator Pesan Komunikan Umpan Balik (Feed Back) Sumber: Meinando, Teguh. 1981. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Armico. 2.2.2. Proses Komunikasi Sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyapaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak atau kedua-duanya. Contohnya surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan masih banyak lagi media kedua yang sering digunakan dalam proses komunikasi sekunder ini. Dengan demikian, proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (mass media) dan media nirmassa atau nonmassa (non-mass media). 2.3. Fungsi Komunikasi

Pakar komunikasi yang terkenal, Harold D. Lasswell mengatakan bahwa proses komunikasi di masyarakat menunjukan tiga fungsi, antara lain: 1. Pengamatan terhadap lingkungan (the surveillance of the environment), penyiaran ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian-bagian unsur didalamnya. 2. Koreksi unsur-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan (correlation of thec omponents of society in marketing a response to the environment). 3. Penyebaran warisan social (transmission of the social in heritance). Disini berperan para pendidik, baik dalam kehidupan rumah tangganya maupun di sekolah, yang meneruskan warisan sosial kepada turunan berikutnya. (Effendy 2003 : 309) 2.4. Unsur-Unsur Komunikasi Paradigma yang dikemukakan oleh Lasswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan itu, yaitu: 1. Komunikator (siapa yang mengatakan?) 2. Pesan (mengatakan apa?) 3. Media (melalui saluran/ channel/ media apa?) 4. Komunikan (kepada siapa?) 5. Efek (dengan dampak/efek apa?) Jadi dari gambaran diatas dapat ditegaskan bahwa unsur-unsur komunikasi diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Sender :Komunikator adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atas sejumlah orang. Komunikator boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan negara. Seorang komunikator harus pintar membaca perasaan atau pikiran komunikan, agar komunikan dapat memahami apa yang disampaikan oleh komunikator. 2. Econding : Penyajian, yakni proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang.

3. Message :Pesan yaitu apa yang dikomunikasikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal maupun nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Kata-kata memungkinkan orang berbagi pikiran dengan orang lain. Pesan juga dapat dirumuskan secara non verbal, seperti melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh, juga melalui musik, lukisan, patung, tarian, dan sebagainya. Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. 4. Media : Media yaitu alat atau wahana yang digunakan komunikator untuk menyampaikan pesannya kepada komunikan. Saluran merujuk pada penyajian pesan: apakah langsung (tatap muka) atau lewat media cetak (surat kabar, majalah) atau media elektronik (radio, televisi). Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. 5. Decoding : Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. 6. Receiver :Komunikan yaitu orang yang menerima pesan dari komunikator. berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaan, penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat simbol verbal maupun nonverbal yang dia terima menjadi gagasan yang dapat dia pahami. 7. Response :Response yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan, terhibur, perubahan sikap, perubahan keyakinan, perubahan perilaku, dan sebagainya, tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima pesan. 8. Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. 9. Noise : Gangguan tidak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. 2.5.Efek Komunikasi Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang menimbulkan efek tertentu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Beberapa efek komunikasi adalah sebagai berikut:

1. Efek Kognitif Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. 2. Efek Afektif Efek ini kadarnya lebih tinggi dari pada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. 3. Efek Behavioral Efek Behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi atau film akan menyebabkan orang menjadi beringas. Siaran kesejahteraan keluarga yang banyak disiarkan dalam televisi menyebabkan para ibu rumah tangga memiliki keterampilan baru. Pernyataan-pernyataan ini mencoba mengungkapkan tentang efek komunikasi massa pada perilaku, tindakan dan gerakan khalayak yang tampak dalam kehidupan mereka sehari-hari.(effendy, 2003: 318-319) Efek komunikasi timbul karena adanya komunikasi yang efektif dan terjadi persamaan persepsi antara komunikator dengan komunikan. Sehingga efek kognitif, afektif, dan konatif pun timbul dari efek komunikasi.

2.6. Pola Komunikasi Pola komunikasi dapat didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (Djamarah, 2004:1). Pendapat lain mengenai pola komunikasi yaitu pola hubungan yang memiliki dimensi yang terdiri dari dua macam, yaitu pola yang berorientasi pada konsep dan pola yang berorientasi pada sosial yang mempunyai arah hubungan yang berlainan (Sunarto, 2006:1) Pendapat lain datang dari Tubbs dan Moss ( dalam Rahmat, 1994) yang mengatakan bahwa pola komunikasi atau hubungan itu dapat dicirikan oleh: komplementaris atau simetris. Dalam hubungan komplementer satu bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk dan lainnya. Dalam simetri, tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar kesamaan. Dominasi bertemu dengan dominasi atau kepatuhan dengan kepatuhan. Pola komunikasi menjadi terlihat sebagai proses interaksi menciptakan struktur system, bagaimana orang merespon satu sama lain menetukan jenis hubungan yang mereka miliki. Dari pengertian diatas maka suatu pola komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan yang dikaitkan dua komponen, yaitu gambaran atau rencana yang meliputi langkahlangkah pada suatu aktifitas dengan komponen-komponen yang merupakan bagian penting atas terjadinya hubungan komunikasi antar manusia atau kelompok dan organisasi. 2.7. Jenis-jenis Pola Komunikasi Dalam kelompok,peranan individu dapat ditentukan oleh hubungan struktur antara satu individu dengan individu lainnya dalam organisasi. Ada enam pola komunikasi yaitu : 2.7.1. Pola roda Pada jaringan komunikasi model roda; seseorang, biasanya pemimpin, menjadi fokus perhatian. Ia dapat berhubungan dengan semua anggota kelompok, tetapi setiap anggota kelompok hanya bisa berhubungan dengan pemimpinnya.

2.7.2. Pola Rantai Pada jaringan komunikasi rantai; A dapat berkomunikasi dengan B, B dapat berkomunikasi dengan dengan C, C dapat berkomunikasi dengan dengan D, dan begitu seterusnya. 2.7.3. Pola Y Pada jaringan komunikasi Y, tiga orang anggota dapat berhubungan dengan orang-orang di sampingnya seperti pada pola rantai, tetapi ada dua orang yang hanya dapat berkomunikasi dengan hanya seseorang di sampingnya. 2.7.4. Pola Lingkaran Pada jaringan komunikasi lingkaran; setiap orang hanya dapat berkomunikasi dengan dua orang, di samping kiri dan kanannya. Dengan perkataan lain, dalam model ini tidak ada pemimpin. 2.7.5. Pola Bintang Pada jaringan komunikasi bintang, disebut juga jaringan komunikasi semua saluran/all channel, setiap anggota dapat berkomunikasi dengan semua anggota kelompok yang lain. Banyak penelitian mengenai komunikasi kelompok yang menyatakan bahwa pola komunikasi yang paling efektif adalah pola semua saluran. Kondisi ini terjadi dikarenakan karena pola semua saluran tidak terpusat pada satu orang pemimpin, dan pola ini juga paling memberikan kepuasan kepada anggota serta paling cepat menyelesaikan tugas yang sulit. 2.8. Kohesi Kelompok Secara definitif, kohesi kelompok berarti adanya semangat kelompok yang tinggi, hubungan interpersonal yang akrab, kesetiakawanan, dan perasaan kita yang dalam. Kohesi kelompok merupakan kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok. Kohesi kelompok diukur dari 3 hal penting yaitu : a. keterikatan anggota secara interpersonal satu sama lain b. ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok

c. sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan personalnya. Dalam pola komunikasi, ada beberapa implikasi komunikasi dalam kelompok kohesif, sebagai berikut : 1. Komunikator dengan mudah berhasil memperoleh dukungan kelompok jika gagasannya sesuai dengan mayoritas anggota kelompok. 2. Pada umumnya kelompok yang lebih kohesif lebih mungkin dipengaruhi persuasi. Ada tekanan ke arah uniformitas dalam pendapat, keyakinan, dan tindakan. 3. Komunikasi dengan kelompok yang kohesif harus memperhitungkan distribusi komunikasi di antara anggota-anggota kelompok. 4. Dalam situasi pesan tampak sebagai ancaman kepada kelompok, kelompok yang lebih kohesif akan cenderung menolak pesan. 5. Sebagai konsekuensi dari poin 4 di atas, maka komunikator dapat meningkatkan kohesi kelompok agar kelompok mampu menolak pesan yang bertentangan.

2.9. Kerangka Pikir Penelitian Dalam era modern ini, keberadaan sepeda motor telah menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat. Namun, tidak sekedar menjadi kebutuhan, penggunaan sepeda motor di kalangan anak muda telah menjadi sebuah sarana untuk menjalin relasi dengan sesamanya yang memiliki minat dan hobi yang sama. Keberadaan kelompok yang terbentuk berdasarkan minat yang sama dalam motor telah menjadi pemandangan yang biasa dimasyarakat. Banyak stigma yang melekat pada keberadaan kelompok motor ini. Mulai dari yang negatif seperti pembuat onar ataupun sumber kekerasan juga stigma positif seperti wadah sosialisasi anak muda. Selama ini banyak club-club motor dan sama-sama menggelar event positif. Idealisme dalam keselamatan berkendara merupakan tempat untuk menuangkan ide-ide mereka dalam kelompok dimana mereka menjadi anggota, kemudian diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial untuk membangun solidaritas diantara anggota-anggotanya. Untuk dapat melakukan berbagai kegiatan guna membangun solidiraitas, diperlukan pola komunikasi yang efektif diantara anggotanya. Pola komunikasi merupakan jembatan untuk dapat saling menukar informasi yang dibutuhkan. Efektifitas pola komunikasi yang dibangun akan dapat menyamakan persepsi antara komunikator dengan komunikan. Secara umum, dalam pola komuniaksi terdapat beberapa pola yaitu pola roda dimana setiap anggota kelompok hanya bisa berhubungan dengan pemimpinnya. Pola Y dimana tiga orang anggota dapat berhubungan dengan orang-orang di sampingnya seperti pada pola rantai, tetapi ada dua orang yang hanya dapat berkomunikasi dengan hanya seseorang di sampingnya. Pola lingkaran dimana, dalam model ini tidak ada pemimpin. Terakhir adalah pola bintang dimana jaringan komunikasi bintang, disebut juga jaringan komunikasi semua saluran/all channel, setiap anggota dapat berkomunikasi dengan semua anggota kelompok yang lain. Banyak penelitian mengenai komunikasi kelompok yang menyatakan bahwa pola komunikasi yang paling efektif adalah pola semua saluran. Kondisi ini terjadi dikarenakan Karena pola semua saluran tidak terpusat pada satu orang pemimpin, dan pola ini juga paling memberikan kepuasan kepada anggota serta paling cepat menyelesaikan tugas yang sulit. Jika kelompok dapat mengekfetifkan pola komunikasi

yang telah dipilih, diharapkan komunikasi antar anggota juga dapat terjadi dengan baik. Dengan komunikasi yang baik, informasi yang diperlukan dapat diakomodir dengan baik satu dengan yang lain sehingga hubungan antar anggota juga dapat terjalin dengan baik. Kondisi ini akan meningkatkan solidaritas antar anggota yang dapat diukur dari keterikatan anggota secara interpersonal satu sama lain, ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok dan yang terakhir adalah sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan personalnya. Secara ringkas dapat digambarkan dalam bagan dibawah ini: Pola Roda Kelompok Motor Pattimura Brothers Pola Rantai Pola Y Pola komunikasi Pola Lingkaran Solidaritas Pola Bintang