ISSN: X 35 SEMI HASIL KALI DALAM ATAS DAN BAWAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. umum ruang metrik dan memperluas pengertian klasik dari ruang Euclidean R n, sehingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Ruang Norm-n Berdimensi Hingga

SIFAT-SIFAT HIMPUNAN PROXIMINAL

Kelengkapan Ruang l pada Ruang Norm-n

REFLEKSIVITAS PADA RUANG ORLICZ DENGAN KEKONVERGENAN RATA-RATA

RUANG LIPSCHITZ. Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. *Surel: : (, ) Ϝ

Teorema Titik Tetap di Ruang Norm-2 Standar

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, KONSEP FUNGSI SEMIKONTINU. Malahayati 1

BEBERAPA KONSEP ORTOGONALITAS DI RUANG NORM

Karakteristik Operator Positif Pada Ruang Hilbert

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

Ruang Norm-2 dan Ruang Hasil Kali Dalam-2

KEKONVERGENAN LEMAH PADA RUANG HILBERT

HUBUNGAN DERIVASI PRIME NEAR-RING DENGAN SIFAT KOMUTATIF RING

BAB I PENDAHULUAN. Integral Lebesgue merupakan suatu perluasan dari integral Riemann.

Eksistensi Dan Ketunggalan Titik Tetap Untuk Pemetaan Kontraktif Pada Ruang Metrik-G Komplit

FUNGSIONAL LINEAR-2 DALAM RUANG NORM-2 2-LINEAR FUNCTIONALS IN 2-NORMED SPACE

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

ITERASI TIGA LANGKAH PADA PEMETAAN ASIMTOTIK NON- EKSPANSIF

EKSISTENSI TITIK TETAP DARI SUATU TRANSFORMASI LINIER PADA RUANG BANACH

Konvergensi Barisan dan Teorema Titik Tetap

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Ketaksamaan Cauchy-Schwarz, Ketaksamaan Bessel, dan Kesamaan Parseval di Ruang n-hasilkali Dalam Baku. Hendra Gunawan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KESTABILAN PERSAMAAN FUNGSIONAL JENSEN.

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SIFAT P-KONVEKS PADA RUANG FUNGSI MUSIELAK-ORLICZ TYPE BOCHNER. Yulia Romadiastri

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG BERNORMA CONE BERNILAI-

Ekuivalensi Norm-n dalam Ruang R d

OPERATOR PADA RUANG BARISAN TERBATAS

JMP : Volume 1 Nomor 1, April 2009 KETAKSAMAAN CAUCHY SCHWARZ PADA RUANG HASIL KALI DALAM-2

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG NORM-n STANDAR. Shelvi Ekariani KK Analisis dan Geometri FMIPA ITB

Ruang Linear Metrik: Sifat Sifat Dasar Dan Struktur Ruang Dalam Ruang Linear Metrik

BAB 2 RUANG BERNORM. 2.1 Norm dan Ruang `p. De nisi 2.1 Misalkan V ruang vektor atas R, Sebuah fungsi k:k : V! R yang memenuhi sifat-sifat berikut :

Sifat-sifat Ruang Banach

TRANSFORMASI LINIER PADA RUANG BANACH

II. LANDASAN TEORI ( ) =

ORTOGONALITAS-P DI RUANG NORM-n

BAB V KEKONVERGENAN BARISAN PADA DAN KETERKAITAN DENGAN. Pada subbab 4.1 telah dibahas beberapa sifat dasar yang berlaku pada koleksi

KAJIAN KONSEP RUANG NORMA-2 DENGAN DOMAIN PEMETAAN BERUPA RUANG BERDIMENSI HINGGA

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

DEFINISI TIPE RIEMANN UNTUK INTEGRAL LEBESGUE 1. Drajad Maknawi 2 dan Muslich 3 Jurusan Matematika FMIPA UNS. Abstrak

SIFAT-SIFAT PEMETAAN BILINEAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Misalkan diberikan suatu ruang vektor atas lapangan R atau C. Jika

OPERASI MODIFIKASI ARITMATIKA INTERVAL TERHADAP INVERS MATRIKS INTERVAL

Edisi Juni 2011 Volume V No. 1-2 ISSN SIFAT-SIFAT RUANG HASIL KALI DALAM-n KOMPLEKS

SUATU KRITERIA STABILISASI SISTEM DESKRIPTOR LINIER KONTINU REGULAR

Sifat Barisan Subhimpunan Tutup di Ruang Metrik yang Completion-nya adalah Ruang Atsuji

BIMODUL-C* HILBERT. Oleh: Raden Muhammad Hadi. Departemen Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia

PENGHITUNGAN VEKTOR-KHARAKTERISTIK SECARA ITERATIF MENGGUNAKAN TITIK TETAP BROUWER

KAJIAN OPERATOR ACCRETIVE DAN SIFAT KETERBATASAN PADA RUANG HILBERT

Kuliah 2: FUNGSI MULTIVARIABEL. Indah Yanti

BAB III INTEGRAL LEBESGUE. Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa ruang dibangun oleh

EKSISTENSI SUPREMUM DAN INFIMUM DENGAN TEOREMA CANTOR DEDEKIND. Nursiya Bito. Staf Dosen Jurusan Matematika dan IPA Universitas Negeri Gorontalo

SOLUSI NUMERIK UNTUK PERSAMAAN INTEGRAL KUADRAT NONLINEAR. Eka Parmila Sari 1, Agusni 2 ABSTRACT

KEKONVERGENAN BARISAN DI RUANG HILBERT PADA PEMETAAN TIPE-NONSPREADING DAN NONEXPANSIVE

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3 No. 2, KONSEP DASAR RUANG METRIK CONE. Yogyakarta

SUATU KAJIAN TITIK TETAP PEMETAAN k-pseudononspreading SEJATI DI RUANG HILBERT

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

BAB I PENDAHULUAN. : k N} dan A(m) menyatakan banyaknya m suku pertama (x n ) yang menjadi suku (x nk ), maka A(m)

Suatu Kajian Tentang Lapangan Kabur dan Ruang Vektor Kabur

Kekontraktifan Pemetaan pada Ruang Metrik Kerucut

II. TINJAUAN PUSATAKA

BENTUK DUAL MASALAH SOCP NORMA SATU

BEBERAPA TEOREMA TITIK TETAP UNTUK PEMETAAN NONSELF. Kata kunci : pemetaan nonexpansive, pemetaan condensing, pemetaan kompak.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga SIFAT JARAK PADA RUANG METRIK SKRIPSI SITI MAISYAROH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

STABILISASI SISTEM DESKRIPTOR DISKRIT LINIER POSITIF

SIFAT SUB RUANG TOPOLOGI HASIL KALI RUANG METRIK KERUCUT

KARAKTERISTIK RUANG HASIL KALI DALAM PADA FUNGSI KONVEKS KUAT TUGAS AKHIR

ANALISIS NUMERIK LANJUT. Hendra Gunawan, Ph.D. 2006/2007

MEMBUKTIKAN KETAKSAMAAN ERDŐS-MORDELL DENGAN MENGGUNAKAN JARAK BERTANDA. ABSTRACT

KEKUATAN KONVERGENSI DALAM PROBABILITAS DAN KONVERGENSI ALMOST SURELY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

INTEGRAL RIEMANN-LEBESGUE

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

OPTIMISASI KONVEKS: Konsep-konsep

SYARAT FRITZ JOHN PADA MASALAH OPTIMASI BERKENDALA KETAKSAMAAN. Caturiyati 1 Himmawati Puji Lestari 2. Abstrak

Karakteristik Koproduk Grup Hingga

NEUTROSOFIK MODUL DAN SIFAT-SIFATNYA. Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang 50275

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMETAAN KONTRAKTIF LEMAH MULTIVALUED DI RUANG METRIK PARSIAL

IDEAL PRIMA FUZZY DI SEMIGRUP

PENENTUAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL MENGGUNAKAN METODE PANGKAT

KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W

BARISAN SIMBOL DAN UKURAN INVARIAN FUNGSI MONOTON SEPOTONG-SEPOTONG KONTINU

Teorema Titik Tetap Pada Ruang Ultrametrik Diskrit

Beberapa Sifat Operator Self Adjoint dalam Ruang Hilbert

OPERATOR SELF ADJOINT PADA RUANG HILBERT

RELASI EKUIVALENSI PADA SUBGRUP FUZZY

RUANG FAKTOR. Oleh : Muhammad Kukuh

Transkripsi:

ISSN: 2088-687X 35 SEMI HASIL KALI DALAM ATAS DAN BAWAH Febi Sanjaya Program Studi Pendidikan Matematika FKIP USD Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, febi@usdacid ABSTRAK Konsep hasil kali dalam merupakan salah satu objek matematika yang dipelajari dikembangkan oleh para peneliti Setiap hasil kali dalam dapat membangun norma, tetapi tidak berlaku sebaliknya Oleh karena itu di dalam artikel ini dituliskan konsep mengenai semi hasil kali dalam atas bawah yang merupakan pendekatan hasil kali dalam yang dibangun dari norma Penelitian ini menggunakan metode studi literatur yang bertujuan untuk mempelajari sifat-sifat semi hasil kali dalam atas bawah beserta hubungannya dengan semi hasil kali dalam yang lain Kata Kunci: semi hasil kali dalam atas, semi hasil kali dalam bawah, semi hasil kali dalam Lumer-Giles ABSTRACT The concept of inner product is a mathematic object which is learned and developed by the researchers Every inner product built the norm, but not vice-versa Therefore, in this article the researcher wrote the concept about superior and inferior semi-inner product which is an approach of inner product that was built by norm This research used literature study method with the goal is for study some properties of superior and inferior semi-inner product and the relation of superior and inferior semi-inner product with other semi-inner product Keywords : superior semi-inner product, inferior semi-inner product, semi-inner product Lumer-Giles Pendahuluan Dalam mempelajari analisis fungsional, sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari konsep ruang bernorma, yaitu ruang vektor yang dilengkapi dengan norma Lebih khusus lagi, terdapat konsep ruang hasil kali dalam, yaitu ruang vektor yang dilengkapi dengan hasil kali dalam Konsep hasil kali dalam merupakan salah satu objek matematika yang dipelajari dikembangkan oleh para peneliti Salah satu arah pengembangannya adalah dengan membentuk generalisasinya Giles (1967) membentuk generalisasi dari hasil kali dalam dengan definisi sebagai berikut Definisi 11 Diberikan sebarang ruang vektor X atas lapangan Fungsi disebut semi hasil kali dalam Lumer-Giles jika sifat-sifat di bawah ini dipenuhi : (i) untuk setiap AdMathEdu Vol5 No1 Juni 2015 Semi Hasil (Febi Sanjaya)

36 ISSN: 2088-687X (ii) untuk setiap (iii) untuk setiap (iv) jika [x, x] = 0 (v) untuk setiap x, y X λ K Selain itu, Giles (1967) juga menuliskan hubungan antara norma semi hasil kali dalam Lumer-Giles dalam teorema di bawah ini Teorema 12 Diberikan ruang vektor X atas lapangan K semi hasil kali dalam Lumer-Giles dengan merupakan norma pada X bernorma Fungsi Selanjutnya, untuk sebarang ruang, keluarga semi hasil kali dalam Lumer-Giles yang membangkitkan norma pada sebagaimana didefinisikan pada Teorema 12 dinotasikan dengan S Dragomir (2004) memiliki konsep yang berbeda dalam menggeneralisasikan hasil kali dalam, yaitu membangun fungsi yang sifat-sifatnya lebih lemah dari inner produk tetapi dibangkitkan dari norma Semi hasil kali dalam atas bawah dari, yang berturutturut ditulis ( xy, ) r ( xy, ) l, dengan X merupakan ruang bernorma didefinisikan sebagai Inilah konsep yang membuat penulis tertarik untuk menelitinya Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari sifat-sifat semi hasil kali dalam atas bawah beserta hubungannya dengan semi hasil kali dalam yang lain Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah studi literatur Dalam penelitian ini terlebih dahulu dipelajari tentang fungsi konveks norma Dari kedua konsep tersebut, dapat dipelajari definisi dari semi hasil kali dalam atas bawah Selanjutnya dipelajari tentang hasil kali dalam Dengan menggunakan hasil kali dalam, norma, definisi semi hasil kali dalam atas bawah dihasilkan sifat-sifat dari semi hasil kali dalam atas bawah Kemudian dari hasil kali dalam norma dapat dipelajari dual dari ruang bernorma Dari dual, dengan menggunakan Teorema Hahn-Banach dapat dipelajari normalized duality mapping Lebih lanjut, dipelajari bentuk lain definisi semi hasil kali dalam atas bawah dalam kaitannya dengan normalized duality mapping Pada bagian akhir dipelajari semi hasil kali Semi Hasil (Febi Sanjaya) AdMathEdu Vol5 No1 Juni 2015

ISSN: 2088-687X 37 dalam Lumer-Giles kaitannya dengan semi hasil kali dalam atas bawah, yang menghasilkan bentuk lain definisi semi hasil kali dalam atas bawah dengan menggunakan semi hasil kali dalam Lumer-Giles Hasil Pembahasan Untuk selanjutnya, lapangan yang digunakan adalah kecuali dinyatakan lain Untuk sebarang ruang bernorma X, diambil sebarang x, y dengan X Didefinisikan Diperhatikan bahwa untuk sebarang a, b R 0 λ 1 berlaku: 1 2 1 2 lim terjamin Oleh karena itu, dapat diturunkan definisi berikut Definisi 31 Diberikan ruang bernorma X Didefinisikan fungsi dengan ( xy, ) r lim ( xy, ) l lim untuk setiap Selanjutnya, fungsi berturut-turut disebut semi hasil kali dalam bawah semi hasil kali dalam atas terkait norma Sifat 32 Jika merupakan ruang bernorma, maka untuk setiap p q berlaku : (i) (ii) untuk semua (iii) untuk semua Dengan demikian f konveks Akibatnya, lim lim eksistensi, ada lim (iv) untuk semua (v) untuk semua (vi) (vii) (viii) Selanjutnya, jika merupakan ruang hasil kali dalam, maka untuk setiap berlaku AdMathEdu Vol5 No1 Juni 2015 Semi Hasil (Febi Sanjaya)

38 ISSN: 2088-687X (Alsina, dkk : 2010) Lebih lanjut, untuk p {r, } Teorema 33 Diberikan ruang bernorma X Untuk setiap, terdapat w 1, w 2 Bukti : Diambil sebarang x, y X Didefinisikan Diperhatikan fungsional dengan Akan ditunjukkan bahwa Misalkan linear untuk setiap untuk setiap Jika a < 0, diperoleh pula : Jika a = 0, diperoleh Dari ketiga kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa, maka Karena fungsi dengan untuk setiap merupakan fungsi konveks, maka untuk setiap berlaku yang ekuivalen dengan untuk semua (1) Diambil sebarang Jika a > 0, maka berdasarkan ketaksamaan (1), diperoleh : = untuk setiap Ini berakibat terbatas Lebih lanjut, karena untuk, Selanjutnya berdasarkan Teorema Hahn-Banach, terdapat fungsional untuk setiap u Ψ Karena maka yang berarti Selanjutnya, dengan mengambil diperoleh ( Semi Hasil (Febi Sanjaya) AdMathEdu Vol5 No1 Juni 2015

ISSN: 2088-687X 39 Dengan menggunakan teorema di atas, dapat diturunkan suatu teorema tentang ekuivalensi dari semi hasil kali dalam atas bawah dalam kaitannya dengan normalized duality mapping sebagai berikut Teorema 34 Diberikan ruang bernorma X atas lapangan Untuk setiap, berlaku : (i), (ii) Bukti : (i) Diambil sebarang Diperhatikan bahwa untuk setiap berlaku, Karena, diperoleh Akibatnya, Di lain pihak, berdasarkan Teorema 33, terdapat Ini mengakibatkan (ii) Diambil sebarang Berdasarkan (i), diperoleh Karena maka Dengan kata lain Teorema 35 Diberikan ruang bernorma X atas lapangan merupakan section of normalized duality mapping Untuk semua berlaku : Ekuivalen dengan, (2) Selanjutnya, karena untuk setiap berlaku maka Bukti : Karena merupakan section of normalized duality mapping, maka untuk setiap berlaku Dengan kata lain, Ekuivalen dengan (3) Dari (2) (3), untuk diperoleh AdMathEdu Vol5 No1 Juni 2015 Semi Hasil (Febi Sanjaya)

40 ISSN: 2088-687X Dengan memperhatikan (5) (6), didapat Untuk berlaku Jadi untuk setiap diperoleh untuk setiap t > 0 x, y X Karena Selanjutnya, untuk gan sebarang diperoleh Untuk berlaku Akibatnya, diperoleh ketaksamaan : untuk semua t > 0 x, y X Selanjutnya, pada ketaksamaan (4) dengan mengganti dengan, diperoleh : untuk setiap, maka jika diambil limit untuk pada ketaksamaan (7), dapat disimpulkan bahwa ada untuk setiap Lebih lanjut, Selanjutnya, dengan menggunakan (8), diperoleh Semi Hasil (Febi Sanjaya) AdMathEdu Vol5 No1 Juni 2015

ISSN: 2088-687X 41 karena Teorema 35, yaitu untuk setiap Selain teorema di atas, ternyata bentuk lain dari semi hasil kali dalam atas bawah dalam kaitannya dengan section of normalized duality mapping dapat dinyatakan sebagai berikut Teorema 36 Diberikan ruang bernorma X atas lapangan section of normalized duality mapping Untuk semua berlaku : maka dari kesamaan (1), dengan mengambil limit pada t untuk didapat untuk setiap Dengan cara yang sama, diperoleh untuk setiap Teorema 37 Diberikan ruang bernorma X atas lapangan Semi hasil kali dalam atas bawah dari x, y X dapat dinyatakan sebagai berikut : Bukti : Untuk setiap dapat diturunkan kesamaan Bukti : Dambil sebarang semi hasil kali dalam Lumer-Giles Diperhatikan fungsi, dengan untuk setiap Untuk sebarang skalar berlaku Karena karena Lebih lanjut, x AdMathEdu Vol5 No1 Juni 2015 Semi Hasil (Febi Sanjaya)

42 ISSN: 2088-687X Diperoleh pula demikian Ini berakibat Dengan demikian diperoleh Dengan Selanjutnya akan diberikan bentuk lain dari semi hasil kali dalam atas bawah dalam kaitannya dengan semi hasil kali dalam Lumer-Giles melalui teorema berikut Teorema 39 Diberikan ruang bernorma X atas lapangan [, ] Untuk setiap berlaku Berdasarkan Teorema 34 maka Selanjutnya, berdasarkan Teorema 33, terdapat Diambil sebarang section of normalized duality mapping dengan Untuk setiap didefinisikan Dengan demikian, [, Dengan kata lain, Bukti : Diambil sebarang Berdasarkan Teorema 310, dapat dibangun irisan dari fungsi dualitas yang ternormalisas dengan untuk sebarang Selanjutnya dari Teorema 35 diperoleh Dari kedua hasil tersebut maka Dengan cara yang sama diperoleh Untuk selanjutnya, Dari teorema tersebut dengan menggunakan sifat dasar dari supremum infimum, maka dapat disimpulkan akibat sebagai berikut Akibat 38 Diberikan ruang bernorma X atas lapangan R Untuk setiap berlaku Sebelum dilanjutkan pada teorema selanjutnya, terlebih dahulu akan diberikan beberapa teorema yang akan dipakai pada pembuktian teorema selanjutnya Teorema 310 ( Dragomir, 2004 ) Diberikan ruang bernorma X atas lapangan Untuk setiap section of normalized duality mapping J terdapat semi hasil kali dalam Lumer-Giles [, ] Semi Hasil (Febi Sanjaya) AdMathEdu Vol5 No1 Juni 2015

ISSN: 2088-687X 43 S Begitu juga sebaliknya, untuk setiap semi hasil kali dalam Lumer-Giles [, ] S terdapat section of normalized duality mapping J Teorema 311 ( Dragomir, 2004 ) Diberikan ruang bernorma atas lapangan Jika smooth maka terdapat dengan tunggal semi hasil kali dalam Lumer-Giles S membangun yang Selain beberapa teorema di atas, ternyata ekuivalensi dari semi hasil kali dalam atas bawah dalam kaitannya dengan semi hasil kali dalam Lumer- Giles dapat dinyatakan dalam bentuk lain sebagai berikut Teorema 312 Diberikan ruang bernorma X atas lapangan [, ] Untuk setiap berlaku Bukti : Diambil sebarang Berdasarkan Teorema 310, dapat dibangun section of normalized duality mapping dengan untuk sebarang Selanjutnya dari Teorema 36 diperoleh Dari kedua hasil tersebut maka Dengan cara yang sama diperoleh Teorema 313 Diberikan bernorma smooth X atas lapangan Jika [, ], maka untuk setiap berlaku Bukti : Diambil sebarang Berdasarkan Teorema 37 diperoleh Selanjutnya, dari Teorema 311, terdapat dengan tunggal Oleh karena itu Dengan cara yang sama diperoleh Kesimpulan Semi hasil kali dalam atas bawah merupakan suatu fungsi tertentu yang dibangun oleh norma Lebih lanjut, sifat-sifat dari fungsi tersebut lebih lemah dari hasil kali dalam Beberapa diantaranya adalah untuk setiap dengan merupakan ruang bernorma Semi hasil kali dalam atas bawah ini berkaitan erat dengan normalized duality mapping semi hasil kali dalam Lumer-Giles Ini ditunjukkan oleh beberapa ekuivalensi dari definisi semi hasil kali dalam atas AdMathEdu Vol5 No1 Juni 2015 Semi Hasil (Febi Sanjaya)

44 ISSN: 2088-687X bawah Jika J merupakan normalized duality mapping pada ruang bernorma, maka untuk setiap, terdapat Lebih lanjut, (y, x)r, (y, x)` dapat dinyatakan sebagai Jika ruang bernorma semi hasil kali dalam Lumer-Giles yang membangkitkan norma, maka untuk setiap berlaku Pustaka Alsina, C, dkk, 2010, Norm Derivatives and Characterizations of Inner Product Spaces, Singapura : World Scientific Publishing Co Pte Ltd Dragomir, SS, 2004, Semi-Inner Products and Applications, New York : Nova Science Publishers Inc Giles, JR, 1967, Classes of Semi-Inner- Product Spaces, Trans Amer Math Soc, 129, 436-446 Semi Hasil (Febi Sanjaya) AdMathEdu Vol5 No1 Juni 2015