BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kawasan permukiman Sentul City yang terletak pada 06 33 55-06 37 45 LS dan 106 50 20-106 57 10 BT di wilayah administrasi Kabupaten Bogor, dengan luas kurang lebih 3.000 ha (Gambar 2).Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian adalah 3 bulan, dari akhir bulan Februari hingga Mei 2011. Sumber: http://maps.google.com/ Gambar 1. Peta lokasi Sentul City (tanpa skala) 3.2 Alat dan Bahan Alat yang dibutuhkan pada kegiatan inventarisasi dan pengolahan data adalah kamera digital, tali-temali untuk membuat petak, dan program komputer seperti,autocad, dan Adobe Photoshop CS3. Bahan yang dibutuhkan adalah master plan Sentul City serta buku literatur tentang tanaman, yaitu Plants Resources of South-East Asia(PROSEA) No.5(1)Timber Trees: Major Commercial Timbers dan buku Galeri Tanaman Lanskap.
3.3 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan menyusun rencana pengelolaan lanskap melalui konservasi keragaman hayati tanaman secara ex-situ, metode yang digunakan sebagai berikut 3.3.1 Menginventarisasi vegetasi berdasarkan jenis dan asalnya. Metode ini dilakukan dengan survei lapang, mencatat jenis tanaman yang ditemukan di setiap zona yang ditentukan, dan mencari asalnya di literature Plants Resources of South-East Asia(PROSEA) No.5(1). Timber Trees: Major Commercial Timbers dan buku Galeri Tanaman Lanskap. Zona yang ditentukan merupakan lokasi pengambilan sampel indeks keragaman jenis tanaman, yaitu a) Danau Parahyangan, b) Danau Graha Utama, c) Jalan Moh. Husni Thamrin Depan, d) Jalan Moh. Husni Thamrin Tengah, e) Jalan Moh. Husni Thamrin Belakang, f) RTH Cluster Northridge, g) RTH Cluster Bukit Golf Hijau, dan h) RTH Cluster Venesia. Lokasi sampel ditentukan dengan cara purposive, yaitu dengan pertimbangan bahwa suatu lokasi memiliki formasi kombinasi tanaman yang rimbun, lokasi sebagai ruang publik di bawah naungan pengelolaan lanskap Sentul City, lokasi mewakili jenis lanskap yang ada, dan lokasi dizinkan pengelola kawasan Sentul City. 3.3.2 Menghitung index keragaman dengan metode Density Board Standard Methodyang dilanjutkan dengan analisis keragaman hayati tanaman dengan metode Shanon-Wienner Density Board Standard Methodmerupakan pengumpulan data jumlah dan jenis vegetasi pada lokasi pengamatan yang dilakukan dengan melakukan inventarisasi tanaman dengan menerapkan metode kombinasi antara metode jalur dan metode garis berpetak. Plot contoh berukuran 10 m x 10 m dapat mencakup segala jenis tanaman mulai dari herba, semak, perdu, sampai pohon. Untuk mengidentifikasi keragaman jenis tumbuhan bawah (semak dan herba), dilakukan dengan membuat petak 5 m x 5 m di dalam petak berukuran 10 m x 10 m sejauh jalur pengamatan (Gambar 3). Terdapat 3 plot ulangan pada lokasi pengamatan lanskap greenway dan
cluster,dan2 plot ulangan pada lokasi pengamatan danau. Plot dibuat pada ruang terbuka hijau yang di dalamnya terdapat keragaman tanaman selain itu juga, plot dibuat di tepi jalan dan danau (Indriyanto, 2006). 50 m 10 m 5 m Plot 1 Plot 2 Plot 3 Plot 4 Plot 5 5 m Gambar 2. Plot yang dibuat pada ruang terbuka hijau Metode Shanon-Wiener (Odum, 1971) merupakan penghitung indeks keragaman jenis tanaman pada lanskap RTH Sentul City. Metode ini dilakukan untuk mengetahui kompleksitas keragaman jenis. H = - Pi ln Pi dengan Pi = Ni / N Total Keterangan: H : Indeks Keragaman Shanon-Wienner Pi : Jumlah individu suatu spesies/jumlah total seluruh spesies Ni : Jumlah individu spesies ke-i N total : Jumlah total individu Nilai perhitungan indeks keragam (H) tersebut menunjukkan bahwa Jika H 3, keragaman spesies tinggi; Jika 1 < H < 3, keragaman spesies sedang; Jika H 1, keragaman spesies rendah. 3.3.3 Menyusun rencana pengelolaan konservasi ex-situkeragaman hayati tanaman dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah analisis yang didasarkan pada logika dengan memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), tetapi secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).analisis SWOT menganalisis kekuatan dan kelemahan
dari faktor internal dan menganalisis peluang dan ancaman dari faktor eksternal (Rangkuti, 2009).Kerangka kerja dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT adalah sebagai berikut, a. Penentuan bobot setiap variabel Sebelum melakukan pembobotan faktor internal maupun eksternal, terlebih dahulu ditentukan tingkat kepentingannya.setiap faktor internal dan eksternal diberi nilai berdasarkan tingkat kepentingannya (Tabel 1 dan 2). Tabel 1. Formulir tingkat kepentingan faktor internal Simbol Faktor Kekuatan (Strength) S1 S2 S3 Sn Simbol Faktor Kelemahan (Weakness) W1 W2 W3 Wn Tingkat Kepentingan Kekuatan yang sangat besar Kekuatan yang besar Kekuatan yang sedang Tingkat Kepentingan Kelemahan yang tidak berarti Kelemahan kurang berarti kelemahan yang cukup berarti Tabel 2. Formulir tingkat kepentingan faktor eksternal Simbol Faktor Peluang (Opportunity) O1 O2 O3 On Simbol Faktor Ancaman (Threat) T1 T2 T3 Tn Tingkat Kepentingan Peluang yang sangat tinggi Peluang tinggi Peluang rendah Tingkat Kepentingan Ancaman yang besar Ancaman yang sedang Ancaman yang kecil Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor strategis internal dan eksternal kepada pihak pengelola. Metode tersebut
digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal (Tabel 3). Tabel 3. Formulir pembobotan faktor internal dan eksternal Simbol A B C D E Total Bobot A B C D E Total Penentuan bobot setiap variabel menggunakan skala 1, 2, 3, dan 4, yaitu (David, 2008 yang disitasi Rangkuti, 2009) 1, jika indikator faktor horizontal kurang penting daripada indikator faktor vertikal 2, jika indikator faktor horizontal sama penting dengan indikator faktor vertikal 3, jika indikator faktor horizontal lebih penting daripada indikator faktor vertikal 4, jika indikator faktor horizontal sangat penting daripada indikator faktor vertical b. Penentuan peringkat (Rating) Penentuan tiap variabel terhadap kondisi objek diukur dengan menggunakan nilai peringkat berskala 1-4 terhadap masing-masing faktor strategis yang dimiliki Sentul City. Nilai dari pembobotan dikalikan dengan peringkat pada setiap faktor dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk memperoleh total skor pembobotan(david, 2008 yang disitasi Rangkuti, 2009) (Tabel 4 dan Tabel 5).
Tabel 4. Formulir matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor Kekuatan Kelemahan Total Tabel 5. Formulir matriks External Factor Evaluation (EFE) Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor Peluang Ancaman Total c. Penyusunan alternatif strategi Hubungan antara kekuatan dan kelemahan dengan peluang dan ancaman digambarkan dalam matriks SWOT.Matriks ini menghasilkan beberapa alternatif strategi sehingga kekuatan dan peluang dapat ditingkatkan serta kelemahan dan ancaman dapat diatasi (Tabel 6). Tabel 6.FormulirMatriks SWOT Eksternal Opportunities Threats Internal Strenghts Weaknesses Menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil kesempatan yang ada Mendapatkan keuntungan dari kesempatan yang ada untuk mengatasi kelemahankelemahan Menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi Meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada
Berdasarkan Matriks SWOT (Tabel 6) didapatkan 4 langkah strategi berikut Strategi SO (Strenghts-Opportunities) Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran pengelola, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internaluntuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi ST (Strenghts-Threats) Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki pengelola untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi WT (Weaknesses-Threats) Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal. d. Pembuatan tabel Ranking alternatif strategi Penentuan prioritas dari strategi yang dihasilkan dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang saling terkait. Jumlah dari skor pembobotan akan menetukan rangking prioritas strategi (Tabel 7). Jumlah skor ini diperoleh dari penjumlahan semua skor di setiap faktor-faktor strategis yang terkait. Rangking akan ditentukan berdasarkan urutan jumlah skor terbesar sampai terkecil dari semua strategi yang ada. Perangkingan ini dilakukan secara subjektif dengan strategi usaha memaksimumkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities) serta meminimumkan ancaman (threats) dan kelemahan (weaknesses).
Tabel 7. Formulir rangking alternatif strategi dari Matriks SWOT Alternatif Strategi SO1 SO2 SO3... SOn WO1 WO2 WO3... WOn ST1 ST2 ST3... STn WT1 WT2 WT3... WTn Keterkaitan dengan Unsur SWOT Skor Rank Menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil kesempatan yang ada Mendapatkan keuntungan dari kesempatan yang ada untuk mengatasi kelemahan-kelemahan Menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi Meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada