IKHTISAR EKSKLUSIF. Beberapa hal pokok yang diuraikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini adalah sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 15,195,746, BELANJA LANGSUNG 41,284,729,000.00

Bab II Perencanaan Kinerja

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Banjar, 14 Januari 2016 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

KATA PENGANTAR. Banjar, 14 Januari 2017 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA BANJAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

Pendahuluan. Latar Belakang

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Lumajang, 20 Maret 2015 WAKIL BUPATI LUMAJANG. ttd. Drs. H. A S A T, M Ag. Laporan Kinerja Kabupaten Lumajang Tahun 2014 i

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2016

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

Rencana Strategis (RENSTRA)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

B A B III AKUNTABILITAS KINERJA

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DALAM RANGKA SINERGITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

K A T A P E N G A N T A R

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP

Draft 18/02/2014 GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Governance dituntut adanya sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

RENCANA KERJA (RENJA)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah. Tujuan

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Serang, Januari 2013 KEPALA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

BAB I PENDAHULUAN Latarbelakang

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

LKIP BPMPT 2016 B A B II PERENCANAAN KINERJA

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

BAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan pemerintah daerah, baik ditingkat propinsi maupun tingkat

KATA PENGANTAR Drs. Helmizar Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI

Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Transkripsi:

IKHTISAR EKSKLUSIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Pemerintah. Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, salah satu asas dari penyelenggaraan negara adalah Asas Akuntabilitas. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan, yang sekurang-kurangnya menyajikan informasi tentang: 1. Uraian singkat organisasi; 2. Rencana dan target kinerja yang ditetapkan; 3. Pengukuran kinerja; 4. Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud. Analisis ini juga mencakup atas efisiensi penggunaan sumber daya. Beberapa hal pokok yang diuraikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini adalah sebagai berikut: 1. Pencapaian Sasaran Strategis Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis, maka diperoleh gambaran tentang pencapaian sasaran Strategis dari pelaksanaan Program/Kegiatan Dinas Koperasi dan UMKM Tahun 2016, sebagai berikut: 1) Jumlah koperasi aktif sebesar 100,39%; 2) Jumlah UMKM yang telah memiliki legalitas usaha sebesar 100%; ii

3) Persentase peningkatan omzet UMKM sebesar 100%; 4) Persentase pertumbuhan skala usaha Koperasi sebesar 100%; 5) Persentase kredit yang diserap koperasi sebesar 80% 6) Persentase kredit yang diserap oleh UMKM sebesar 93,81%; 7) Jumlah wirausaha baru sebesar 100%; 8) Persentase wirausaha baru yang menjadi pelaku usaha sebesar 100% Dari 8 (delapan) capaian kinerja Sasaran Strategis yang dicapai melalui 2 (dua) Program dan 19 (sembilan belas) kegiatan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Tahun 2016, diperoleh nilai rata-rata capaian kinerja mencapai 96,77%, atau memiliki predikat baik, 2. Kendala dan Hambatan Dalam proses pelaksanaan program/kegiatan selama tahun 2016 tentunya terdapat beberapa hambatan/kendala, baik yang bersifat teknis maupun non teknis, sebagaimana diuraikan berikut ini: Pelaksanaan Penyaluran Kredit Cinta Rakyat (KCR), masih menemui kendala, sehingga pencapaiannya tidak optimal. Program ini merupakan salah satu janji gubernur terhadap upaya meningkatkan produktivitas yang ada di Jawa Barat bekerjasama dengan lembaga keuangan Bank Jabar Banten (BJB) sebagai pelaksana teknis penyaluran kredit, kendala penyalurannya adalah (1) kurangnya personil BJB dalam memasarkan program KCR sampai di tingkat kecamatan;(2) debitur KCR mayoritas merupakan pengusaha mikro yang memahami KCR sebagai bantuan pemerintah bukan sebagai kredit yang harus dikembalikan; Realisasi pada kegiatan peningkatan sarana prasarana yaitu untuk pembangunan gedung kantor baru, tidak berjalan sesuai dengan rencana karena pekerjaan tidak selesai seluruhnya, sehingga banyak alokasi anggaran yang dikembalikan setelah ditambah dengan denda yang dikenakan kepada pengusaha. Selain itu realisasi fisik tidak mencapai nilai 100%. 3. Anggaran dan Realisasi Anggaran APBD untuk kegiatan pada Dinas Koperasi dan pada Tahun 2016 sebesar Rp. 56.017.527.555,- dengan realisasi sebesar Rp. iii

52.079.014.271,- (92,97%). Maka terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 3.938.513.284,- (7,03%). Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 4.431.996.000- dimana capaian realisasi keuangan sebesar Rp. 3.925.336.500,- atau 88,57%. Artinya ada sisa anggaran sebesar Rp. 506.659.500,- yang tidak terealisasi atau 11,43%. 4. Strategi dan pemecahan masalah Langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan dalam masa mendatang, antara lain adalah (a) perlu dilakukan upaya peningkatan sinergitas dalam pelaksanaan Pemberdayaan baik dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, maupun Kabupaten/Kota, khususnya berkaitan dengan prioritas program yang fokus kepada peningkatan kapasitas SDM di karenakan pelaku usaha mayoritas merupakan tenaga kerja informal dengan keterbatasan kemampuan dan ketrampilan baik teknologi, administratif dan permodalan, (b) pelaksanaan sosialisasi secara optimal melalui berbagai media tentang adanya program pemerintah melalui perbankan yang dapat meningkatkan produktivitas para pelaku UMKM di Jawa Barat, (c) peningkatan wawasan personil BJB mengenai KCR sebagai salah satu alternatif akses pembiayaan bagi UMKM; (d) meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar OPD terkait; (e) perlu peningkatan pengawasan pelaksanaan kegiatan khususnya untuk kegiatan fisik (pembangunan fisik). Bandung, Desember 2016, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat Dr. H. Dudi Sudradjat Abdurachim, MT. Pembina Utama Madya NIP. 19610924 198603 1 004 iv

KATA PENGANTAR Syukur Alhamdullilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia Nya, sehingga dapat tersusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini, menunjukkan pencapaian target dan sasaran untuk tahun 2016 yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat 2013-2018, dengan keterkaitan atas pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi, didukung oleh alokasi anggaran yang diterima baik APBD Provinsi Jawa Barat dan APBN Tahun Anggaran 2016. Adapun pelaksanaan dan hasil yang dicapai disertai adanya hambatan dan masalah yang dapat dijadikan bahan dokumentasi sebagai tindak lanjut kegiatan di Tahun 2017. Diharapkan, LKIP dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan khususnya dalam rangka pelaksanaan tugas Pendukungan/Pemberdayaan, Fasilitasi dan Pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Provinsi Jawa Barat. Bandung, Desember 2016 Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat Dr. H. DUDI SUDRADJAT ABDURACHIM, MT. Pembina Utama Madya NIP. 19610924 198603 1 004 i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i IKHTISAR EKSEKUTIF ii DAFTAR ISI v I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Maksud dan Tujuan... 2 1.3. Dasar Hukum... 2 1.4. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi... 4 II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Tahun 2013 2018... 6 2.1.1. Visi dan Misi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat... 7 2.1.2. Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran... 7 2.1.3. Strategi dan Arah Kebijakan... 8 2.1.4. Kebijakan dan Program... 10 2.2. Rencana Kinerja Tahun 2016... 11 2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2016... 14 III AKUNTABILITAS KINERJA 15 3.1. Capaian Kinerja... 15 3.1.1. Kerangka Pengukuran Kinerja... 16 3.1.2. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja... 17 3.1.3. Pengukuran Indikator Kinerja... 18 3.1.3.1. Jumlah Koperasi Aktif... 18 3.1.3.2. Jumlah UMKM yang Telah Memiliki Legalitas Usaha... 20 3.1.3.3. Persentase Peningkatan Omzet UMKM... 20 3.1.3.4. Pertumbuhan Skala Usaha Koperasi... 20 3.1.3.5. Persentase Kredit yang Diserap oleh Koperasi... 21 v

3.1.3.6. Persentase Kredit yang Diserap oleh UMKM... 21 3.1.3.7. Jumlah Wirausaha Baru... 21 3.1.3.8. Persentase Wirausaha Baru yang menajdi Pelaku 22 Usaha... 3.1.4. Evaluasi Capaian Indikator Kinerja... 22 3.1.5. Evaluasi Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Kinerja... 23 3.1.6. Rencana Program dan Kegiatan... 28 3.1.6.1. Kegiatan APBD... 28 3.1.6.2. Kegiatan APBN... 31 3.2. Akuntabilitas Anggaran (Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah)... 31 IV PENUTUP 4.1. Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja Sasaran Strategis 36 4.2. Kendala dan Hambatan Pencapaian Indikator Kinerja dan Langkah 37 Antisipatif 4.3. Rencana Tindak Lanjut 38 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat 2. Rencana Kinerja Tahunan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat 3. Pernyataan Perjanjian Kinerja vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang LKIP merupakan salah satu bentuk laporan yang disusun sebagai evaluasi kinerja terhadap terselenggaranya good governance yang merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintahan Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antar pemerintah, pemerintahan daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kab/Kota, menggambarkan bahwa Pemerintah Daerah dan DPRD Provinsi beserta perangkat organisasinya memiliki kewajiban bersama antara lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menyerap, menampung hingga menindaklanjuti aspirasi masyarakat dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerjanya. Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom mencakup kewenangan dalam bidang pemerintahan yang bersifat lintas kabupaten/kota, serta kewenangan dalam bidang pemerintahan tertentu lainnya. Urusan wajib daerah Provinsi di Bidang yang secara operasional dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat adalah Menyediakan pendukungan terhadap koperasi dan usaha kecil. Pengertian ini memberikan ruang yang cukup luas bagi Dinas Koperasi dan UMKM dalam pendukungan terhadap Koperasi dan UMKM di Jawa Barat, baik melalui penguatan kelembagaan dan usaha, kapasitas SDM, sistem pembiayaan, dan peluang pasar yang sejalan dengan perkembangan dunia usaha. LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jabar Tahun 2016 Page 1

1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dilakukannya penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat adalah dalam rangka mewujudkan Good Governance Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi. Sedangkan tujuan penyusunan Laporan adalah sebagai berikut : 1. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur. 2. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. 3. Sebagai dasar dalam penetapan kinerja pegawai. 1.3. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan LKIP Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian; 2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas KKN; 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara; 5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 7. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, kecil dan Menengah; 8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 9. Undang-undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang(RPJM) Nasional; 10. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 jo Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Jo Perpu No.3 Tahun 2005 tentang LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jabar Tahun 2016 Page 2

(Peraturan atas Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548) Jo Undang undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pemerintah DaerahPeraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekosentrasi dan Tugas Perbantuan; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 17. Inpres No.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006; 19. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 20. Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan rencana Pembangunan Daerah. 21. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jabar Tahun 2016 Page 3

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Jawa Barat 2010; 23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025; 24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat; 25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang RPJMD Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018; 26. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 53 Tahun 2011 tentang Petunjuk dan Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi dan UMKM; 27. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 55 Tahun 2013 tentang RPJMD Provinsi Jawa Barat; 28. Renstra Kementrian Koperasi dan UKM (Kebijaksanaan Pembangunan Nasional dan Pembangunan Koperasi dan UKM); 29. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 239/IX/6/8/2003, tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 1.4. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat No.70 Tahun 2009 Tanggal 9 Juni 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat adalah: Melaksanakan urusan pemerintahan Daerah bidang koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jabar Tahun 2016 Page 4

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis urusan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; b. Penyelenggaraan urusan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Kemitraan dan Pengembangan produk UMKM, pembiayaan dan teknologi, pengawasan serta pelatihan; c. Penyelenggaraan pemberdayaan dan pelaksanaan tugas-tugas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah meliputi Koperasi Kemitraan dan Pengembangan produk UMKM, pembiayaan dan teknologi, serta pengawasan; d. Penyelenggaraan Koordinasi dan Pembinaan UPTD; e. Penyelenggaraan tugas-tugas Kesekretariatan; f. Penyelenggaraan tugas lain sesuai dengan Tugas Pokok. LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jabar Tahun 2016 Page 5

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UMKM Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018. Visi Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat berdasarkan peraturan daerah tersebut, adalah Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua, dengan Misi nya terdiri dari: 1. Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing, 2. Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan, 3. Meningkatkan Kinerja Pemerintahan melalui Profesionalisme Tata Kelola dan Perluasan Partisipasi Publik, 4. Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dengan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang berkelanjutan 5. Mengokohkan Kehidupan Sosial Kemasyarakatan melalui Peningkatan Peran Pemuda, Olah Raga, Seni Budaya dan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal. Dari ke-5 Misi tersebut diatas yang secara langsung terkait dengan kebijakan pembangunan di bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah Misi Kedua, yaitu Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan, dengan tujuannya adalah Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan mengurangi disparitas ekonomi antar wilayah, yang memiliki sasaran: 1. Jawa Barat sebagai daerah Pertanian Berbasis Agrikultur; 2. Meningkatnya Daya Saing Usaha Pertanian; 3. Meningkatnya Kualitas Iklim Usaha dan Investasi; 4. Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Wirausahawan; 5. Meningkatnya Pembangunan Ekonomi Perdesaan dan Regional; LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 6

Dari kelima sasaran misi kedua tersebut diatas, maka sasaran keempat merupakan sasaran yang terkait langsung dengan pembangunan bidang Koperasi dan Usaha Kecil, yaitu Meningkatnya jumlah dan kualitas wirausahawan. Berdasarkan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut, maka didalam Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UMKM Tahun 2013-2018 telah dirumuskan beberapa substansi pokok sebagai berikut: 2.1.1. Visi dan Misi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat Berpijak pada Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kebijakan, Program dan Program Janji Gubernur pada Pembangunan Bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, serta disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi yaitu merumuskan kebijakan operasional dibidang perkoperasian dan usaha mikro, kecil dan menengah, maka ditetapkan Visi sebagai berikut: Menjadi OPD Handal dalam Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang Berkualitas dan Berdaya Saing. Dalam rangka pencapaian Visi Dinas tersebut, maka ditetapkan 5 (lima) Misi sebagai berikut : Misi Satu : Membangun SDM Koperasi dan UMKM yang berdaya saing Misi Dua : Membangun Produktivitas Koperasi dan UMKM Jawa Barat Misi Tiga : Mengembangkan usaha Koperasi dan usaha UMKM Jawa Barat Misi Empat : Meningkatkan partisipasi wirausaha dalam Perekonomian Jawa Barat Misi Lima : Membangun wirausaha Jawa Barat yang tangguh 2.1.2. Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran Tujuan dan sasaran serta indikator sasaran Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat merupakan penjabaran misi yang akan dicapai oleh Dinas. Adapun gambaran secara terinci dapat dilihat pada Tabel 1. LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 7

Tabel 1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 1. Meningkatkan kapasitas 2. Meningkatkan produktivitas 3. Meningkatkan Akses Pembiayaan 4. Meningkatnya Minat Wirausaha Baru 5. Meningkatnya Kapasitas Wirausaha Baru Peningkatan Kapasitas Meningkatnya Pertumbuhan Terbukanya Akses Pembiyaan Bagi Meningkatnya Minat Wirausaha Meningkatnya Kemampuan Wirausaha Baru Target Kinerja Sasaran ke 1 2 3 4 5 Jumlah Koperasi Aktif 15.000 16.078 16.478 16.878 17.278 (Koperasi) Jumlah UMKM yang Telah 180 224 267 320 384 Memiliki Legalitas Usaha (UMKM) Prosentase Peningkatan 3 5 5 5 5 Omzet UMKM (%) Pertumbuhan Skala Usaha 3 5 5 5 5 Koperasi (%) Prosentase Kredit yang 4 6 8 10 12 Diserap oleh Koperasi (%) Prosentase Kredit yang 17 19 21 23 25 Diserap oleh UMKM (%) Jumlah Wirausaha Baru 300 1.800 3.300 4.800 6.300 Prosentase Wirausaha Baru yang menajdi Pelaku Usaha 100 100 70 60 60 2.1.3. Strategi dan Arah Kebijakan Berpedoman pada visi dan misi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, maka disusun strategi dan kebijakan untuk pengembangan koperasi dan UMKM di Jawa Barat, dapat dilihat pada Tabel 2. LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 8

Tabel 2. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat VISI : MENJADI OPD HANDAL DALAM MEWUJUDKAN KOPERASI DAN UMKM YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING Misi 1 : Menbangun SDM UMKM dan Koperasi yang Berdaya Saing Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Peningkatan kapasitas Meningkatkan kapasitas Meningkatkan kapasitas SDM Meningkatkan kualitas kelembagaan Misi 2 : Membangun Produktivitas Koperasi dan UMKM Jawa Barat Meningkatkan Produktivitas Koperasi dan UMKM Peningkatan kemampuan, pengetahuan, sikap dan keterampilan SDM melalui bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan Peningkatan kemampuan, pengetahuan, sikap dan keterampilan SDM aparatur melalui pendidikan dan pelatihan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatnya Meningkatkan akses Menciptakan dan pertumbuhan pemasaran dan meningkatkan akses jaringan usaha pemasaran dan jaringan Meningkatkan pemanfaatan teknologi tepat guna bagi Misi 3 : Mengembangkan Usaha Koperasi dan Usaha UMKM Jawa Barat Meningkatkan Akses Pembiayaan usaha bagi Meningkatkan pembinaan dan mendorong pemanfaatan teknologi tepat guna bagi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Terbukanya akses Meningkatkan akses pembiayaan bagi pembiayaan bagi Misi 4 : Meningkatkan Partisipasi Wirausaha dalam Perekonomian Jawa Barat Meningkatkan Minat Wirausaha Jawa Barat Meningkatkan akses pembiayaan bagi melalui penyampaian informasi, pembinaan dan pendampingan pemanfaatan pembiayaan bagi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatnya minat wirausaha baru Meningkatnya akses informasi penciptaan wirausaha Misi 5 : Membangun Wirausaha Jawa Barat yang Tangguh Meningkatkan pemanfaatan berbagai media komunikasi untuk diseminasi informasi wirausaha baru Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatnya kemampuan wirausaha baru Meningkatkan kapasitas wirausaha Jawa Barat Meningkatkan kemampuan dan kapasitas wirausaha baru Meningkatkan kemampuan wirausaha baru melalui bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan Meningkatkan pembinaan dan pendampingan wirausaha baru yang telah dilatih LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 9

2.1.4. Kebijakan dan Program Implementasi kebijakan bidang tersebut telah dirumuskan programprogram sebagai berikut: 1) Program Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah a). Tersedianya dokumen perencanaan daerah parsial dan sektoral; 2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan Kompetitif Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dengan sasaran: a) Meningkatnya minat masyarakat Jawa Barat menjadi wirausaha baru b) Meningkatnya kemampuan wirausaha baru sebagai pelaku usaha; 3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi, dengan sasaran: a) Meningkatkan kapasitas b) Meningkatkan pertumbuhan c) Terbukanya akses pembiayaan bagi untuk pengembangan usaha 4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan sasaran: a) Meningkatnya kualitas aparatur daerah; b) Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian; c) Tertatanya regulasi manajemen sumberdaya aparatur 5) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan sasaran: a) Terpenuhinya kebutuhan dasar operasional unit kerja OPD dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya; b) Terwujudnya kualitas pelayanan antar lembaga dan kepada masyarakat; c) Terlaksananya pembenahan sistem dan prosedur serta standarisasi kualitas pelayanan publik provinsi; LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 10

6) Program Peningkatan Sarana Prasarana, dengan sasaran: a) Meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat; b) Terlaksananya upaya pemberian penghargaan kepada masyarakat dan lembaga yang berkontribusi kepada pembangunan Jawa Barat. 7) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan sasaran: a) Terpeliharanya sarana dan prasarana operasional OPD; b) Terwujudnya kenyamanan dan pelayanan kepada masyarakat 8) Program Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, dengan sasaran : a) Tersedianta pelaporan keuangan dan aset pada unit kerja OPD 9) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan sasaran: a) Tersedianya sistem pelaporan capaian kinerja pada unit kerja OPD; b) Tersedianya dokumen operasional OPD yang mendukung capaian kinerja organisasi. 10) Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah, dengan sasaran: a) Tersedianya data/informasi a-spasial dan spasial yang mutakhir dan akurat menuju satu data pembangunan Jawa Barat; 2.2. Rencana Kinerja Tahun 2016 Rencana Kinerja Tahunan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah sebagai berikut : LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 11

Tabel 3. Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat. No Sasaran Strategis Indikator Sasaran Penjelasan / Formula 1. Peningkatan Kapasitas 2. Meningkatnya Pertumbuhan Jumlah Koperasi Aktif (Koperasi) Koperasi aktif : a. Koperasi yang melaksanakan RAT 3 Tahun Terakhir b. Aktif melakukan transaksi keuangan Jumlah UMKM yang Telah Memiliki Legalitas Usaha (UMKM) Persentase Peningkatan Omzet UMKM (%) Legalitas usaha yang dimiliki oleh UMKM seperti ijin usaha, sertifikasi produk, ijin usaha mikro, dll. Persentase kenaikan omzet UMKM dibandingkan dengan tahun sebelumnya 3. Terbukanya Akses Pembiyaan Bagi 4. Meningkatnya Minat Wirausaha 5. Meningkatnya Kemampuan Wirausaha Baru Pertumbuhan Skala Usaha Koperasi (%) Persentase Kredit yang Diserap oleh Koperasi (%) Persentase Kredit yang Diserap oleh UMKM (%) Jumlah Wirausaha Baru Persentase Wirausaha Baru yang menajdi Pelaku Usaha Persentase kenaikan volume usaha dibandingkan tahun sebelumnya Jumlah kredit yang diserap oleh koperasi dibandingkan jumlah kredit yang disalurkan oleh lembaga keuangan dan lembaga keuangan lainnya Jumlah kredit yang diserap oleh UMKM dibandingkan jumlah kredit yang disalurkan oleh lembaga keuangan dan lembaga keuangan lainnya Jumlah wirausaha baru yang telah dilatih Wirausaha baru yang telah dilatih dan menjadi pelaku usaha Rencana Kinerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, dengan sasaran strategis meliputi : 1. Peningkatan kapasitas dengan indikatornya a) Jumlah Koperasi aktif sebanyak 16.478 koperasi; b) Jumlah UMKM yang memiliki legalitas usaha sebanyak 267 UMKM; 2. Pertumbuhan, dengan indikator : a) Persentase Kenaikan Omzet UMKM sebesar 5 %; b) Persentase pertumbuhan skala usaha koperasi sebesar 5 %; 3. Terbukanya akses pembiayaan, dengan indikatornya : a) Persentase Kredit yang Disalurkan ke Koperasi sebanyak 8 % ; LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 12

b) Jumlah Koperasi yang mampu mengakses fasilitasi pembiayaan sebanyak 21 %; 4. Peningkatan minat wirausaha, dengan indikatornya: a) Jumlah wirausaha baru sebanyak 3.300 wirausaha; 5. Peningkatan kemampuan wirausaha baru dengan indikatornya : a) Persentase wirausaha baru yang menjadi pelaku usaha sebesar 100 % Adapun sasaran penunjang pencapaian kinerja pada tahun 2016, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Peningkatan kualitas aparatur daerah, dengan indikatornya: a) Tingkat Keterampilan Aparatur 100% b) Tingkat profesionalisme aparatur 100% c) Tingkat pelayanan administrasi kepegawaian internal dan eksternal 100% 2. Pemenuhan kebutuhan dasar operasional unit kerja OPD dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya, dengan indikatornya: a) Tingkat pemenuhan kebutuhan dasar operasional unit kerja SKPD/Balai/ UPT/UPTD dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya 100 % b) Tingkat pelayanan antar lembaga dan kepada masyarakat 100 % 3. Peningkatan sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, dengan indikatornya: a) Tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana kerja aparatur sesuai standar daerah 100 % 4. Pemeliharaan sarana dan prasarana operasional OPD, dengan indikatornya: a) Tingkat pemeliharaan sarana dan prasarana operasional SKPD/Balai/UPT/UPTD Tingkat pemeliharaan sarana dan prasarana operasional SKPD/Balai/UPT/UPTD 100 % b) Tingkat Kenyamanan dan pelayanan kepada masyarakat 100% per tahun 5. Pelaporan capaian kinerja serta dokumen operasional OPD yang mendukung capaian kinerja, dengan indikator kinerja: a) Tingkat kesesuaian pelaporan capaian kinerja pada unit kerja SKPD/Balai/ UPT/UPTD dengan anggaran 100% LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 13

b) Tingkat Ketersediaan Dokumen Operasional 100% 6. Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah a) Meningkatnya sinergitas perencanaan pembangunan daerah b) Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan makro dan sekoral yang pro publik 2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Indikator kinerja Tahun 2016 yang diperjanjikan adalah disamping disesuaikan dengan ketersediaan anggaran dan target prioritas, juga tetap diarahkan untuk mengoptimalkan capaian indikator program dan kegiatan prioritas berdasarkan urusan Pemerintah Daerah yang tercantum dalam RPJMD 2013-2018, sebagaimana diuraikan pada Tabel 4. Tabel 4. Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2016. No Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target Kinerja 1. Peningkatan Kapasitas 2. Meningkatnya Pertumbuhan 3. Terbukanya Akses Pembiyaan Bagi 4. Meningkatnya Minat Wirausaha 5. Meningkatnya Kemampuan Wirausaha Baru Target Kinerja yang Diperjanjikan Jumlah Koperasi Aktif 16.478 16.478 (Koperasi) Jumlah UMKM yang Telah Memiliki Legalitas Usaha (UMKM) 267 267 Persentase Peningkatan 5 5 Omzet UMKM (%) Pertumbuhan Skala Usaha 5 5 Koperasi (%) Persentase Kredit yang 8 8 Disalurkan ke Koperasi (%) Persentase Kredit yang 21 21 Disalurkan ke UMKM (%) Jumlah Wirausaha Baru 3.300 3.300 Persentase Wirausaha Baru yang menajdi Pelaku Usaha 100 100 LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 14

LKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Capaian Kinerja Sesuai ketentuan Pasal 3 Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, salah satu asas dari penyelenggaraan negara adalah Asas Akuntabilitas. Yang dimaksud dengan Laporan Akuntabilitas berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Bab IV Pasal 12, adalah Laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja ini berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Laporan Kinerja ini sekurangkurangnya menyajikan informasi tentang: a. Pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; b. Realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi; c. Penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja; dan d. Pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target 5 (lima) tahunan yang direncanakan. Sebagai perwujudan kewajiban dari suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka secara periodik disusun Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Berikut ini gambaran mengenai akuntabilitas dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat selama tahun 2016, meliputi penjelasan mengenai perencanaan Strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Adapun Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program dan LKIP Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 15

sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana Strategis, dan hasil dari proses ini berupa rencana kinerja tahunan. 3.1.1. Kerangka Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Rumus yang digunakan untuk analisis akuntabilitas kinerja adalah sebagai berikut: Rumus 1: Persentase Pencapaian Rencana Tingkat Capaian = Realisasi Rencana X 100 % Keterangan: Semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin baik Rumus 2: Persentase Pencapaian Rencana Tingkat Capaian = Realisasi (Realisasi- Rencana) Rencana X 100 % Keterangan: Semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah pencapaian kinerja. Untuk memberikan makna atas persentase pencapaian kinerja ditentukan melalui sebutan sebagai berikut : 1) Diatas 100 % dengan sebutan sangat baik (SB) 2) Diatas 80 % s/d 100 % dengan sebutan baik (B) 3) Diatas 55 % s/d 80 % dengan sebutan cukup (C) 4) Dibawah 55 % dengan sebutan kurang (K) LKIP Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 16

3.1.2. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Berdasarkan pengukuran hasil realisasi indikator kinerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 No Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target Kinerja Realisasi Kinerja 1. Peningkatan Kapasitas 2. Meningkatnya Pertumbuhan 3. Terbukanya Akses Pembiyaan Bagi 4. Meningkatnya Minat Wirausaha Jumlah Koperasi Aktif 16.478 16.542 (Koperasi) Jumlah UMKM yang Telah Memiliki Legalitas Usaha (UMKM) 267 224 Persentase Peningkatan 5 5 Omzet UMKM (%) Pertumbuhan Skala Usaha 5 5 Koperasi (%) Persentase Kredit yang 8 6,4 Diserap oleh Koperasi (%) Persentase Kredit yang 21 19,7 Diserap oleh UMKM (%) Jumlah Wirausaha Baru 3.300 3.300 5. Meningkatnya Kemampuan Wirausaha Baru Persentase Wirausaha Baru yang menajdi Pelaku Usaha 100 100 Adapun perbandingan capain realisasi indikator kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada Tabel 6. Pada tahun 2016, berdasarkan hasil evaluasi dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi maka dilakukan perubahan indikator kinerja. LKIP Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 17

Tabel 6. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015 dan 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat No Sasaran Strategsi 1. Peningkatan Kapasitas 2. Meningkatnya Pertumbuhan 3. Terbukanya Akses Pembiayaan bagi 4. Meningkatnya Minat Wirausaha 5. Meningkatnya Kemampuan Wirausaha Baru Tahun 2015 Tahun 2016 Indikator Target Capaian Indikator Target Capaian Jumlah Koperasi Aktif (Kop) Jumlah UMKM yanng telah Memiliki Legalitas Usaha (UMKM) Persentase Peningkatan Omzet UMKM (%) Persentase Pertumkbuhan Skala Usaha Koperasi (%) Fasilitasi Akses Pembiayaan bagi Koperasi (Kop) Fasilitasi Akses Pembiayaan bagi UMKM (UMKM) Jumlah Wirausaha Baru (Orang) Persentase Wirausaha Baru yang Menjadi Pelaku Usaha (%) 16.078 16.855 Jumlah Koperasi (kop) Aktif 224 224 Jumlah UMKM yanng telah Memiliki Legalitas Usaha (UMKM) 5 5 Persentase Peningkatan Omzet UMKM (%) 5 5 Persentase Pertumkbuhan Skala Usaha Koperasi (%) 6 6,14 Persentase Kredit yang Diserap oleh Koperasi (%) 19 19,10 Persentase Kredit yang Diserap oleh UMKM (%) 1.800 1.800 Jumlah Wirausaha Baru (Orang) 100 100 Persentase Wirausaha Baru yang Menjadi Pelaku Usaha 16.478 16.542 267 267 5 5 5 5 8 6,4 21 19,7 3.300 3.300 100 100 3.1.3. Pengukuran Indikator Kinerja 3.1.3.1. Jumlah Koperasi Aktif Berdasarkan data agregasi yang diperoleh dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, sampai dengan bulan Desember 2016 dapat dilihat pada Tabel 7. LKIP Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 18

Tabel 7. Rekapitulasi Data Keragaan Koperasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 No Kabupaten/Kota Koperasi Aktif TidakAktif Total Koperasi 1. Bogor 805 319 1.124 2. Sukabumi 554 1.395 1.949 3. Cianjur 1.052 200 1.252 4. Bandung 959 761 1.720 5. Bandung Barat 446 430 876 6. Sumedang 493 101 594 7. Garut 1.232 175 1.407 8. Tasikmalaya 436 323 759 9. Ciamis 292 443 735 10. Pangandaran 53 146 199 11. Kuningan 457 96 553 12. Cirebon 645 77 722 13. Majalengka 294 366 660 14. Indramayu 326 652 978 15. Subang 772 183 955 16. Purwakarta 450 434 884 17. Karawang 856 714 1.570 18. Bekasi 777 232 1.009 19. Kota Bogor 355 504 859 20. Kota Sukabumi 229 133 362 21. Kota Bandung 2.136 422 2.558 22. Kota Cirebon 237 189 426 23. Kota Bekasi 701 180 881 24. Kota Depok 401 231 632 25. Kota Cimahi 283 137 420 26. Kota Tasikmalaya 415 171 586 27. Kota Banjar 82 78 160 28. Provinsi 804 299 1.103 JUMLAH 16.542 9.391 25.933 Berdasarkan data dari Tabel 7, maka indikator kinerja untuk jumlah koperasi aktif maka : Nilai Capaian Target 16.542 Nilai Capaian = -------------------------------- x 100% = ----------- x 100 % Nilai Rencana Target 16.478 = 100,39 % Capaian kinerja tersebut termasuk pada kategori sangat baik. LKIP Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 19

3.1.3.2. Jumlah UMKM yang Telah Memiliki Legalitas Usaha (UMKM) Jumlah UMKM yang telah memiliki legalitas usaha pada tahun 2016 sebanyak 267. Maka nilai capaian kinerja adalah : Nilai Capaian Target 267 Nilai Capaian = -------------------------------- x 100% = ----------- x 100 % Nilai Rencana Target 267 = 100 % Capaian kinerja tersebut termasuk pada kategori baik. 3.1.3.3. Persentase Peningkatan Omzet UMKM Persentase peningkatan omzet UMKM binaan pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 sebesar 5%, maka nilai capaian kinerja adalah : Nilai Capaian Target 5 Nilai Capaian = -------------------------------- x 100% = ------- x 100 % Nilai Rencana Target 5 = 100 % Capaian kinerja tersebut termasuk pada kategori baik. 3.1.3.4. Pertumbuhan Skala Usaha Koperasi (%) Pertumbuhan skala usaha koperasi pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 sebesar 5%, maka nilai capain kinerja adalah : Nilai Capaian Target 5 Nilai Capaian = -------------------------------- x 100% = ----------- x 100 % Nilai Rencana Target 5 = 100 % Capaian kinerja tersebut termasuk pada kategori baik. LKIP Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 20

3.1.3.5. Persentase Kredit yang Diserap oleh Koperasi Persentase kredit yang diserap oleh koperasi pada tahun 2016 sebesar 6,4 %, maka nilai capaian kinerja adalah : Nilai Capaian Target 6,4 Nilai Capaian = -------------------------------- x 100% = ------- x 100 % Nilai Rencana Target 8 = 80 % Capaian kinerja tersebut termasuk pada kategori cukup. 3.1.3.6. Persentase Kredit yang Diserap oleh UMKM Persentase kredit yang diserap oleh UMKM pada tahun 2016 sebesar 19,7 %, maka nilai capaian kinerja adalah : Nilai Capaian Target 19,7 Nilai Capaian = -------------------------------- x 100% = ------- x 100 % Nilai Rencana Target 21 = 93,81% Capaian kinerja tersebut termasuk pada kategori cukup. 3.1.3.7. Jumlah Wirausaha Baru Jumlah WUB yang dilatih pada tahun 2016 oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat sebanyak 2.000 orang. Target yang tercantum didalam indikator kinerja adalah merupakan jumlah kumulatif dari tahun 2015 sebanyak 1.800 orang, sehingga capaian jumlah indikator kinerja pada tahun 2016 sebanyak 3.300 orang. Nilai capaian kinerja adalah : Nilai Capaian Target 3.800 Nilai Capaian = -------------------------------- x 100% = ----------- x 100 % Nilai Rencana Target 3.300 = 115,15 % Capaian kinerja tersebut termasuk pada kategori sangat baik. LKIP Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 21

3.1.3.8. Persentase Wirausaha Baru yang menjadi Pelaku Usaha Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan terhadap wirausaha baru yang ada di Jawa Barat, maka diperoleh informasi bahwa seluruhnya pernah menjadi pelaku usaha, maka nilai capaian kinerja adalah : Nilai Capaian Target 100 Nilai Capaian = -------------------------------- x 100% = ----------- x 100 % Nilai Rencana Target 100 = 100 % Capaian kinerja tersebut termasuk pada kategori baik. 3.1.4. Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Nilai capaian indikator kinerja keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Nilai Rekapitulasi Capaian Indikator Kinerja Tahun 2016 No Sasaran Strategis Indikator Sasaran Capaian Kinerja Kategori 1. Peningkatan Jumlah Koperasi Aktif 100,9 Sangat Baik Kapasitas (Koperasi) Jumlah UMKM yang Telah Memiliki Legalitas Usaha (UMKM) 100,00 Baik 2. Meningkatnya Persentase Peningkatan 100,00 Baik Pertumbuhan Omzet UMKM (%) Pertumbuhan Skala Usaha Koperasi (%) 100,00 Baik 3. Terbukanya Akses Persentase Kredit yang 80,00 Cukup Pembiyaan Bagi Diserap oleh Koperasi (%) Persentase Kredit yang 93,81 Cukup Diserap oleh UMKM (%) 4. Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru 115,15 Baik Minat Wirausaha 5. Meningkatnya Persentase Wirausaha 100,00 Baik Kemampuan Wirausaha Baru Baru yang menajdi Pelaku Usaha Rata-Rata 98,73 Baik Berdasarkan data dari Tabel 8, terlihat bahwa secara keseluruhan indikator mencapai hasil yang baik. Ada 2 (dua) indikator yang menunjukkan indikator kurang, yaitu persentase kredit yang diserap oleh koperasi (80%) dan LKIP Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 22

persentase kredit yang diserap oleh UMKM (93,81%). Sedangkan indikator yang menunjukkan hasil sangat baik yaitu untuk indikator jumlah koperasi aktif dan jumlah wirausaha baru masing-masing dengan nilai 100,9% dan 115,15%. Nilai rata-rata capaian kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat tahun 2016 sebesar 98,73% dengan kategori baik. Nilai capaian yang baik, memperlihatkan bahwa keseluruhan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang dan Balai telah sesuai dengan tujuan dan sasaran Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2016. Secara keseluruhan capaian indikator kinerja Dinas telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian indikator kinerja utama Gubenur Jawa Barat yang tertuang didalam RPJMD Provinsi Jawa Barat, khususnya pada indikator kinerja daerah Jumlah Penerima Manfaat Kredit. Pencapaian indikator kinerja tersebut sudah sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat. 3.1.5. Evaluasi Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Kinerja Dalam upaya pencapaian target-target kinerja tahun 2016 ini, telah dialokasikan program/kegiatan sebagai berikut : 1. Dalam pencapaian indikator (1) yaitu Jumlah koperasi aktif, pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan sebagai berikut : a. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (APBD), dengan rincian kegiatan : 1) Monitoring dan Evaluasi Pemberdayan 2) Pelatihan Teknis Subtantif bagi UMKM 3) Pengembangan Kelembagaan Ikan Air Tawar dan Ikan Hias (YKW 23) 4) Pengembangan Kelembagaan Padi Pandan Wangi (TKW 13) 5) Pengembangan Kelembagaan Industri Perberasan dan Makanan (TKW 23) 6) BHBCHT Pengembangan dan Peningkatan Kelambagaan dan Usaha Tembakau LKIP Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 23

7) CLTH KKP Pemberdayaan Masyarakat Dukungan Cuture Penyusunan Kajian Potensi UMKM 8) CLTH Pemberdayaan Masyarakat Dukungan Culture : Peningkatan Kapasitas SDM Wirausaha Kawasan Ciletuh 9) Peningkatan Kapasitas SDM Koperasi dan UMKM (DAK) 10) Pelatihan Berbasis Akuntansi dan Manajerial Kewirausahaan Bagi Pengelola Keuangan Koperasi b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (APBD), dengan rincian kegiatan : 1) Penguatan Tata Kelola Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Koperasi 2) Pengembangan Koperasi Skala Besar c. Program Penguatan Kelembagaan Koperasi (APBN), dengan rincian kegiatan : (1) Pengawasan dan pengendalian koperasi simpan pinjam 2. Dalam pencapaian indikator (2) yaitu Jumlah UMKM yang Telah Memiliki Legalitas Usaha (UMKM), dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan sebagai berikut : a. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (APBD), dengan rincian kegiatan : (1) Pengembangan Industri Keramik dan Gerabah (TKW 22 ) (2) Pengembangan Wirausaha Berdayasaing (3) Pengembangan Jasa Perdagangan, Industri Kreatif dan Pariwisata (TKW 44) (4) Pengembangan Industri Batik dan Rotan (TKW 23) b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (APBD), dengan rincian kegiatan : LKIP Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 24

(1) Pengembangan Usaha (2) Pengembangan Jaringan dan Akses Pasar (3) Pameran Produk c. Program Peningkatan Daya Saing UMKM (APBN), dengan rincian kegiatan : (1) Perijinan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Prov Jawa Barat 3. Dalam pencapaian indikator (3) yaitu Persentase Peningkatan Omzet UMKM, dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan sebagai berikut : a. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (APBD), dengan rincian kegiatan : (1) Pengembangan Industri Keramik dan Gerabah (TKW 22 ) (2) Pengembangan Wirausaha Berdayasaing (3) Pengembangan Jasa Perdagangan, Industri Kreatif dan Pariwisata (TKW 44) (4) Pengembangan Industri Batik dan Rotan (TKW 23) b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (APBD), dengan rincian kegiatan : (1) Pengembangan Usaha (2) Pengembangan Jaringan dan Akses Pasar (3) Pameran Produk c. Program Peningkatan Daya Saing UMKM (APBN), dengan rincian kegiatan : (1) Fasilitasi Promosi (2) Fasilitasi Penguatan PLUT 4. Dalam pencapaian indikator (4) yaitu Persentase Peningkatan Skala Usaha Koperasi, dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan sebagai berikut : LKIP Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 25

a. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (APBD), dengan rincian kegiatan : (1) Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna bagi Koperasi dan UMKM 5. Dalam pencapaian indikator (5) yaitu Persentase Kredit yang Diserap oleh Koperasi, dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan sebagai berikut : a. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (APBD), dengan rincian kegiatan : (1) Tatakelola dan Pendampingan Modal Usaha bagi (2) Peningkatan Akses Pembiayaan bagi 6. Dalam pencapaian indikator (6) yaitu Persentase Kredit yang Diserap oleh UMKM, dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan sebagai berikut : a. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (APBD, dengan rincian kegiatan : (1) Tatakelola dan Pendampingan Modal Usaha bagi (2) Peningkatan Akses Pembiayaan bagi 7. Dalam pencapaian indikator (7) yaitu Jumlah Wirausaha Baru, dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan sebagai berikut : a. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (APBD), dengan rincian kegiatan : (1) Jabar Cyber Koperasi dan Paviliun b. Program Peningkatan Daya Saing UMKM (APBN), dengan rincian kegiatan : (1) Pelatihan bagi UMKM 8. Dalam pencapaian indikator (8) yaitu Persentase Wirausaha Baru yang menjadi Pelaku Usaha, dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan sebagai berikut : LKIP Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 26

a. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (APBD), dengan rincian kegiatan : (1) Jabar Cyber Koperasi dan Paviliun b. Program Peningkatan Daya Saing UMKM (APBN), dengan rincian kegiatan : (1) Bimbingan Teknis (2) Monitoring dan Evaluasi Adapun program dan kegiatan pendukung yang dilaksanakan dalam rangka mencapai indikator kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat sebagai berikut : a. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembanguna Daerah, dengan kegiatan : (1) Proses Perencanaan dan Koordinasi Bidang b. Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan : (1) Peningkatan Kesejahterraan dan Kemampuan Aparatur Dinas c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan : (1) Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Dinas (2) Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Balai Pelatihan d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan : (1) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas (2) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pelatihan e. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan : (1) Pemeliharaan Sarana dan Prasara Aparatur Kantor Dinas (2) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur Balai f. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan : (1) Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Internal SKPD/OPD g. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah, dengan kegiatan : (1) Pengelolaan dan Pengembangan Data/Informasi h. Program pengelolaan Keuangan dan Kekayaan daerah LKIP Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 27

(1) Pengelolaan Keuangan Dinas Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2016, bahwa keseluruhan Program maupun kegiatan sebagaimana tersebut diatas, secara umum semuanya memiliki kontribusi yang baik terhadap upaya pencapaian target kinerja yang sudah ditentukan. Namun demikian dalam jangka waktu ke depan perlu adanya perbaikan substansi pada masing-masing kegiatan tersebut, agar lebih mengarah pada upaya pencapaian target kinerjanya, termasuk dengan ketersediaan anggaran yang memadai sesuai dengan target kinerja yang harus diwujudkan. Disamping itu perlu adanya penyesuaian Program menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 3.1.6. Rencana dan Kegiatan 3.1.6.1. Kegiatan APBD Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, terdiri dari 10 (sepuluh) program, yang terbagi menjadi program strategis dan program pendukung. a. Program Strategis APBD TA. 2016, terdiri dari : 1. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Alokasi anggaran sebesar Rp. 5.652.625.000,- ), dengan kegiatan : a) Pengembangan Usaha b) Pengembangan Jaringan dan Akses Pasar c) Pameran Produk d) Penguatan Tata Kelola Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Koperasi e) Pengembangan Koperasi Skala Besar 2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Alokasi anggaran sebesar Rp. 20.467.367.700,-), dengan kegiatan : LKIP Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Page 28