RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)"

Transkripsi

1 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Soekarno-Hatta No. 532 Telp , , B A N D U N G

2 K A T A P E N G A N T A R Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas ridho dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran ini tanpa kendala yang berarti. Rencana Kinerja Tahunan ini adalah salah satu dokumen rencana pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian Provinsi Jawa Barat untuk periode satu tahun, yang berpedoman pada RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun dan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun Rencana Kinerja Tahunan Tahun disusun sebagai acuan dalam mengoperasionalkan Rencana Kinerja Tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat pada Tahun Anggaran sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dalam mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Akhirnya, semoga Rencana Kinerja Tahunan ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan seluruh program dan kegiatan dalam rangka pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian Provinsi Jawa Barat secara tepat sasaran. Bandung, Januari KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT, Dr. HENING WIDIATMOKO, MA Pembina Utama Muda NIP i

3 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...ii BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1 Latarbelakang... 1 I.2 Dasar Hukum... 2 I.3 Tugas Pokok dan Fungsi... 6 I.4 Sistematika BAB II RENCANA STRATEGIS Visi dan Misi Tahun Tujuan Strategis Sasaran dan Kebijakan BAB III RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF...19 BAB IV PENUTUP...25 LAMPIRAN Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun ii

4 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 serta Undang- Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintah Daerah, maka secara formal paradigma pembangunan yang sebelum ini lebih bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Pada konsep yang desentralistik ini, basis pembangunan berada pada daerah kabupaten dan kota. Namun demikian, kewenangan provinsi sebagai daerah otonom masih tetap diakui terutama mencakup kewenangan dalam bidang pemerintahan yang bersifat lintas kabupaten/kota. Selain itu juga kewenangan yang sudah atau belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten dan kota dan kewenangan di bidang tertentu dengan kesepakatan antara kabupaten/kota dan provinsi serta kewenangan dekonsentrasi. Sebagai konsekuensi dari kondisi tersebut di atas, maka terjadi pergeseran pada paradigma pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sehubungan dengan adanya perubahan lingkungan strategis yang dihadapi. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat untuk berperan dalam pembangunan, semakin meluasnya otonomi daerah dengan ditetapkannya Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintah Daerah. 1

5 Hal ini karena sistem penyelenggaraan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di masa mendatang tidak terlepas dari sistem penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Sejalan dengan kondisi sekarang ini bahwa perubahan-perubahan yang berlangsung dengan cepat serta berbagai pertimbangan atas masalah-masalah kependudukan, tenaga kerja, jumlah penduduk miskin yang begitu banyak, laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, jumlah pengangguran dan tenaga kerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja serta persebaran penduduk yang relatif masih kurang seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, maka kebijakan terhadap pelaksanaan program ketenagakerjaan dan ketransmigrasian adalah untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri dan sejahtera, serta hidup serasi, selaras dan seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan menuju masyarakat madani. Kebijakan program pembangunan tenaga kerja dan transmigrasi tahun 2014 seiring dengan skenario Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat. Target-target RPJMD di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian diharapkan dapat meningkatkan ekonomi wilayah sekaligus memperbaiki kesejahteraan masyarakat, menciptakan perluasan kesempatan kerja dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. I.2 Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat; 2

6 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 3

7 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Stándar Pelayanan Minimal (SPM) dan Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Nasional, serta menindaklanjuti surat Menteri Dalam Negeri Nomor 100/676/SJ tanggal 7 Maret 2011 perihal percepatan Penerapan SPM di Daerah. 11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor, PER.04/MEN/IV/2011 Tentang perubahan atas lampiran Permennakertrans No. PER.15/MEN/X/2010 tentang SPM Bidang Ketenagakerjaan (Provinsi dan Kab/Kota). 12. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah. 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2009; 4

8 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45): 16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46); 17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47); 18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 No. 20 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah No. 55); 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Npmor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 159); 20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pedoman Penempatan dan Perlindungan TKI Asal Jawa Barat; 5

9 21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan; 22. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata Cara Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah; 23. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 71 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Propinsi Jawa Barat; 24. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 41 Tahun 2010 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat; 25. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor : 18 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 41 Tahun 2010 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat; 26. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor : 57 Tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor : 31 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun I.3 Tugas Pokok dan Fungsi Sebagaimana Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat ( Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor Seri 6

10 D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 55), Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 71 Tahun 2009 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Propinsi Jawa Barat, Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 41 Tahun 2010 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor : 18 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 41 Tahun 2010 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan operasional di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan melaksanakan sebagian kewenangan dekonsentrasi yang dilimpahkan kepada Gubernur. Sedangkan dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang tenaga kerja dan transmigrasi; b. Pelaksanaan pelayanan umum bidang tenaga kerja dan transmigrasi; c. Fasilitasi dan pelaksanaan tugas-tugas bidang tenaga kerja dan transmigrasi yang meliputi program, penempatan tenaga kerja dan purna kerja, peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja, transmigrasi serta UPTD; 7

11 d. Penyelenggaraan ketatausahaan Dinas. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan administrasi kesekretariatan, keuangan, menyelenggarakan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data, penyusunan program kerja Dinas yang meliputi program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang serta menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja, dengan fungsi : a. Pengkoordinasian dan pengendalian internal dalam rangka penyelenggaraan kesekretariatan di lingkungan Dinas; b. Penyelenggaraan pengelolaan kepegawaian, kuangan dan umum; c. Pelaksanaan penyusunan data dan informasi; d. Pelaksanaan Penyusunan rencana dan program; e. Pelaksanaan penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan. Bidang Penempatan Tenaga Kerja Bidang Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijaksanaan teknis operasional bidang penempatan tenaga kerja dan purna kerja, dengan fungsi : a. Pengkajian bahan-bahan kebijaksanaan teknis operasional penempatan tenaga kerja dan kerjasama pemasaran; 8

12 b. Pengkajian bahan kajian bahan fasilitasi penyelenggaraan tenaga kerja dan kerjasama pemasaran; c. Pengkajian penyelenggaraan fasilitasi bidang pengembangan penempatan tenaga kerja dan kerjasama pemasaran. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Bidang Pelatihan dan Produktivitas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijaksanaan teknis operasional bidang peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja, dengan fungsi : a. Pengkajian bahan kebijaksanaan teknis operasional peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja; b. Pengkajian bahan fasilitasi penyelenggaraan penyuluhan dan bimbingan peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja; c. Pengkajian penyelenggaraan fasilitas bidang peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja. Bidang Perlindungan Tenaga Kerja Bidang Perlindungan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian kebijaksanaan teknis operasional bidang perlindungan tenaga kerja dan purna kerja. Fungsi : a. Pengkajian bahan kebijakan teknis operasional perlindungan tenaga kerja dan purna kerja; b. Pengkajian bahan fasilitasi penyelenggaraan perlindungan tenaga kerja dan purna kerja; 9

13 c. Pengkajian penyelenggaraan fasilitas bidang perlindungan tenaga kerja dan purna kerja. Bidang Transmigrasi Bidang Transmigrasi mempunyai tugas pokok menyelenggaraan pengkajian bahan kebijaksanaan teknis operasional bidang penyelenggaraan transmigrasi, dengan fungsi : a. Pengkajian bahan kebijaksanaan teknis operasional transmigrasi; b. Pengkajian bahan fasilitasi penyelenggaraan penyuluhan dan bimbingan transmigrasi; c. Pengkajian penyelenggaraan fasilitasi bidang penyelenggaraan transmigrasi. UPTD Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (BPK) Bekasi Balai Ketenagakerjaan Bekasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dibidang pelatihan ketenagakerjaan, dengan fungsi : a. Melaksanakan Perencanaan dan Pengembangan Program Pelatihan; b. Melaksanakan/menyelenggarakan Pelatihan; c. Melaksanakan Pemasaran dan Kerjasama Pelatihan dengan Pihak Ketiga; d. Melaksanakan Ketatausahaan Balai pelatihan Ketenagakerjaan. 10

14 UPTD Balai Latihan Tenaga Kerja Luar Negeri (BLTKLN) Balai Latihan Tenaga Kerja Luar Negeri (BLTKLN) mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dibidang Latihan Tenaga Kerja Luar Negeri, dengan fungsi : a. Melaksanakan Perencanaan dan Pengembangan Program Pelatihan; b. Melaksanakan/menyelenggarakan Pelatihan; c. Melaksanakan Pemasaran dan Kerjasama Pelatihan dengan Pihak Ketiga; d. Melaksanakan Ketatausahaan Balai pelatihan Ketenagakerjaan. UPTD Balai Pelatihan Ketransmigrasian dan Kewirausahaan (BPKK) Balai Ketenagakerjaan Bekasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dibidang pelatihan ketransmigrasian, dengan fungsi : a. Melaksanakan Perencanaan dan Pengembangan Program Pelatihan; b. Melaksanakan/menyelenggarakan Pelatihan; c. Melaksanakan Pemasaran dan Kerjasama Pelatihan dengan Pihak Ketiga; 11

15 d. Melaksanakan Ketatausahaan Balai pelatihan Ketransmigrasian dan Kewirausahaan. UPTD Balai Pelayanan TKI Terpadu (BPTKIT) Balai Pelayanan TKI Terpadu (BPTKIT) mempunyai tugas pokok Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat secara terpadu, dengan fungsi : a. Penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelayanan terpadu Tenaga Kerja Indonesia Terpadu asal Jawa Barat; dan b. Penyelenggaraan pemberian pelayanan penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat secara terpadu. 12

16 I.4 Sistematika Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun disusun dengan sistematika : BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Dasar Hukum I.3 Tugas Pokok dan Fungsi I.4 Sistematika BAB II RENCANA STRATEGIS 2.1 Visi dan Misi Tahun Tujuan Strategis 2.3 Sasaran, Indikator Sasaran dan Program BAB III RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB IV PENUTUP LAMPIRAN Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 13

17 BAB II RENCANA STRATEGIS 2.1 Visi dan Misi Tahun Dalam menentukan langkah arah kebijakan, suatu organisasi perlu memiliki visi yang akan dicapai. Visi merupakan puncak sasaran yang ideal yang harus dicapai oleh organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat merumuskan Visi Tahun sebagai berikut : Terwujudnya Tenaga Kerja dan Transmigran yang Maju dan Sejahtera Penjabaran makna dari Visi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat tersebut adalah sebagai berikut : Maju : adalah sikap dan kondisi tenaga kerja dan transmigran Jawa Barat yang produktif, berdaya saing dan mandiri, terampil dan inovatif dengan tetap dapat menjaga tatanan sosial masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang pada nilai budaya serta kearifan lokal. 14

18 Sejahtera : adalah sikap dan kondisi tenaga kerja dan transmigran Jawa Barat yang secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur beserta keluarganya. Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat telah merumuskan 4 (empat ) Misi pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja. Hal ini untuk menciptakan tenaga kerja Jawa Barat sebagai motor penggerak perekonomian serta mampu mampu bersaing secara nasional maupun regional. 2. Meningkatkan Fasilitasi Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja. Hal ini untuk menciptakan kesempatan kerja yang berkualitas, baik dari segi jabatan, distribusi, maupun aksesibilitas. 3. Meningkatkan Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan investasi, keamanan dan kenyamanan bekerja serta kesejahteraan pekerja. 4. Meningkatkan Fasilitasi Ketransmigrasian dan Kemandirian Transmigran. Hal ini untuk mendorong pengiriman transmigran berkualitas, yang ditandai dengan transmigran telah siap berkarya secara mental, skill dan mendorong peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat translok ( resettlement) dan masyarakat sekitar 15

19 untuk dapat berwirausaha secara mandiri maupun berkelompok. 2.2 Tujuan Strategis Tujuan strategis merupakan penjabaran implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Secara rinci tujuan yang ditetapkan selama kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut : Tujuan 1. Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja; 2. Meningkatnya penempatan dan perluasan kesempatan kerja; 3. Meningkatnya perlindungan ketenagakerjaan; 4. Meningkatnya kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi. 2.3 Strategi dan Kebijakan Strategi Pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian provinsi Jawa Barat kurun waktu dirumuskan ke dalam 12 (dua belas) strategi yaitu : 1. Meningkatkan daya saing tenaga kerja; 2. Mendukung penciptaan kesempatan kerja bagi masyarakat berkebutuhan khusus (disabilitas); 16

20 3. Menciptakan 2 juta serapan tenaga kerja melalui sektor primer, sekunder dan tersier dan mendukung penciptaan wirausaha baru di Jawa Barat; 4. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan serta keterampilan wirausaha muda, 5. Memperluas kesempatan kerja; 6. Membina sarana hubungan industrial; 7. Meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh; 8. Meningkatkan perlindungan ketenagakerjaan; 9. Meningkatkan pembinaan dan fasilitasi purna tenaga kerja; 10. Mendukung terhadap terwujudnya kerjasama antar-daerah bidang ketransmigrasian melalui Forum KIE Transmigrasi; 11. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat transmigrasi; 12. Memfasilitasi pengembangan manajemen dan sumber daya aparatur Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kinerjanya. Sedangkan kebijakan yang dirancang untuk mendukung strategi tersebut antara lain: 1. Memberikan fasilitasi bagi peningkatan kompetensi dan kualitas produktivitas tenaga kerja untuk mencetak tenaga kerja dan wirausaha baru yang berdaya saing, 2. Memberikan fasilitasi perluasan kesempatan kerja, penempatan kerja (baik di dalam maupun di luar negeri), penciptaan wirausaha baru dan pembinaan purna-kerja, 17

21 3. Menyelesaikan kasus hubungan industrial secara cepat, tepat dan berkeadilan, 4. Memberikan fasilitasi kepada pekerja/buruh dalam rangka mencapai kesejahteraan, 5. Memberikan fasilitasi bagi pengawasan yang lebih intensif terhadap tenaga kerja, 6. Meningkatkan peran pekerja dan pengusaha dalam mewujudkan kelangsungan usaha dan kesejahteraan pekerja, 7. Mendorong penyelenggaraan kerjasama antara daerah pengirim dengan daerah penempatan, 8. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat transmigrasi melalui pelatihan yang efektif. 18

22 14

23 BAB III RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Berikut ini penjabaran rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, sebagaimana Tabel di bawah ini. 19

24 TABEL 3.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja Target Rp (juta) Meningkatnya 0,47 0, kualitas tenaga kerja Persentase pencari kerja terdaftar yang memiliki sertifikat kompetensi Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Persentase pencari kerja terdaftar yang memiliki sertifikat kompetensi sebanyak 0,56% Persentase pencari kerja terdaftar yang memiliki sertifikat pelatihan Jumlah LPK yang terakreditasi Persentase pencari kerja terdaftar yang memiliki sertifikat pelalatihan sebanyak 3,48% Jumlah BLK yang terakreditasi sebanyak 161 LPK 3,94 3, LPK

25 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Meningkatkan penempatan dan perluasan kesempatan kerja Target Rp (juta) Meningkatnya 80,52 86, penempatan kerja Persentase Serapan Tenaga Kerja melalui sektor usaha primer, sekunder dan tersier Jumlah wirausaha baru Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja & Program Pengembangan Transmigrasi Persentase Serapan Tenaga Kerja melalui sektor usaha primer, sekunder dan tersier sebanyak 88,97% Jumlah wirausaha baru sebanyak orang 570 orang Meningkatkan perlindungan ketenagakerjaan Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis Persentase penyelesaian kasus hubungan industrial Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Persentase penyelesaian kasus hubungan industrial sebesar 75% 50% Terwujudnya pelaksanaan norma ketenagakerjaan di tempat kerja Persentase penurunan jumlah kecelakaan kerja Persentase penurunan jumlah kecelakaan kerja sebanyak 31,45% 9,07% 9,

26 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target Rp (juta) Jumlah PPTKIS yang beroperasi sesuai prosedur Program Peningkatan Kesempatan Kerja Jumlah PPTKIS yang beroperasi sesuai prosedur sebanyak 675 lembaga 50 lembaga Persentase penyelesaian kasus TKI-B Persentase penyelesaian kasus TKI-B sebesar 35% 10% Meningkatnya kesejahteraan tenaga kerja Persentase kenaikan UMK Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Persentase kenaikan UMK sebesar 5% 5% Meningkatkan kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi Meningkatnya kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi Jumlah calon transmigran yang memiliki sertifikat pelatihan Program Pengembangan Transmigrasi Jumlah calon transmigran yang memiliki sertifikat pelatihan sebanyak KK 423 KK

27 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2013) Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target Rp (juta) 23

28 24

29 BAB IV P E N U T U P Rencana Kinerja Tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun ini merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Rencana Kinerja Tahunan ini juga merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat hasil penyesuaian Renstra Tahhun Dengan adanya Rencana Kinerja Tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun ini diharapkan pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian akan lebih terkoordinasi, terintegrasi dan sinergis dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Selanjutya, kami berharap bahwa pada tahap implementasi perencanaan program di Tahun Anggaran berjalan pada arah yang tepat. Bandung, Januari KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT Dr. HENING WIDIATMOKO, MA Pembina Utama Muda NIP

30 LAMPIRAN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1. Meningkatnya kualitas Persentase pencari kerja 0,53% tenaga kerja terdaftar yang memiliki sertifikat kompetensi Persentase pencari kerja 3,77% terdaftar yang memiliki sertifikat pelatihan Jumlah LPK yang 25 LPK 2. Meningkatnya penempatan kerja 3. Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis terakreditasi Persentase Serapan Tenaga Kerja melalui sektor usaha primer, sekunder dan tersier Jumlah wirausaha baru Persentase penyelesaian kasus hubungan industrial 86,69% orang 60% 4. Terwujudnya pelaksanaan norma ketenagakerjaan di tempat kerja 5. Meningkatnya kesejahteraan tenaga kerja 6. Meningkatnya kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi Persentase penurunan 9,97% jumlah kecelakaan kerja Jumlah PPTKIS yang 100 lembaga beroperasi sesuai prosedur Persentase penyelesaian 20% kasus TKI-B Persentase kenaikan UMK 5% Jumlah calon transmigran yang memiliki sertifikat pelatihan 150 KK Program Anggaran Keterangan 1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja 3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Rp Sumber pembiayaan dari APBD TA Rp Sumber pembiayaan dari APBD TA Rp Sumber pembiayaan dari APBD TA

31 Program Anggaran Keterangan 4. Program Pengembangan Transmigrasi 5. Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja (04) 6. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (05) 7. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan (08) 8. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas (13) 9. Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi (06) 10. Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (07) Rp Sumber pembiayaan dari APBD TA Rp Sumber pembiayaan dari Dana Dekonsentrasi APBN TA Rp Sumber pembiayaan dari Dana Dekonsentrasi APBN TA Rp Sumber pembiayaan dari Dana Dekonsentrasi APBN TA Rp Sumber pembiayaan dari Dana Dekonsentrasi APBN TA Rp Sumber pembiayaan dari Dana Tugas Pembantuan APBN TA Rp Sumber pembiayaan dari Dana Tugas Pembantuan APBN TA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Soekarno-Hatta No. 532 Telp. 7564327,

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas ridho dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran ini tanpa kendala

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Target Realisasi Kategori Penilaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Kinerja. Persentase. pencari kerja

IKHTISAR EKSEKUTIF. Target Realisasi Kategori Penilaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Kinerja. Persentase. pencari kerja IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja merupakan wujud akuntabilitas kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Laporan Kinerja juga memberikan gambaran mengenai pencapaian kinerja dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 2017 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja merupakan wujud akuntabilitas kinerja Dinas Tenaga Kerja

Lebih terperinci

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif...

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif... DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1.2. Landasan Hukum... 1.3. Maksud dan Tujuan... 1.4. Hubungan renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dengan Dokumen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 7 2009 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN GARUT TAHUN 2009-2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 54 TAHUN 2008 TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2008 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan pertanian diarahkan pada pertanian industrial unggul berkelanjutan. Dengan demikian budidaya atau usaha tani harus dilihat sebagai bioindustri,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun 2016-2021 merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan rangkaian kegiatan dari dan untuk masyarakat yang dilaksanakan oleh masyarakat bersama dengan Pemerintah Daerah dalam seluruh aspek kehidupan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 15 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN MENGHARAP

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA CIREBON TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 2019 BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN GARUT KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Untuk menjamin konsistensi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebagai upaya pencapaian indikator kinerja pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Bogor

Lebih terperinci

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk memahami kinerja Birokrasi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM INSTANSI

BAB III TINJAUAN UMUM INSTANSI 29 BAB III TINJAUAN UMUM INSTANSI 3.1 Sejarah Singkat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja berdiri resmi sejak tanggal 10 Januari 1959 dengan nama KANTOR URUSAN PERBURUHAN PROVINSI TINGKAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharuskan untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) yang

Lebih terperinci

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN - 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3839-910/6439 TENTANG : PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD KOTA

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 1 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO 1 PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR : 10 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MUSI RAWAS 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 2 3 4 1 Meningkatnya tenaga kerja yang memiliki 1 Peningkatan lulusan pelatihan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA SEKRETARIAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA SEKRETARIAT DAERAH ALAMAT : JL. JENDERAL ACHMAD YANI No.1 Telp.281022 281217 Fax. 281475 MAJALENGKA 45418 KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 24 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Rencana Kerja Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu kepada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, telah merubah peran Kecamatan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS 2010 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah dokumen Perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun yang berfungsi sebagai pedoman bagi SKPD untuk mencapai tujuan SKPD dalam 1

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN 20 - VISI : Terwujudnya tenaga kerja yang berdaya saing dan harmonis, masyarakat transmigrasi yang mandiri,

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan

1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta perangkat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287)

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287) PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287) 381462 Email : disnakerkukm@kebumenkab.go.id KEBUMEN 54313 Pendahuluan;

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

TAHUN ANGGARAN Kata Pengantar. TRANSMIGRASI KABUPATEN CIANJUR Jalan Raya Bandung KM. 4,5 Telp. (0263) Cianjur 43281

TAHUN ANGGARAN Kata Pengantar. TRANSMIGRASI KABUPATEN CIANJUR Jalan Raya Bandung KM. 4,5 Telp. (0263) Cianjur 43281 Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji syukur ke Hadirat Alloh SWT atas Kehendak-Nya,Rencana Kerja (Renja) pada Dinas Sosial Tenaga Kerjadan Transmigrasi Kabupaten Cianjur Tahun 2017 telah dapat kami susun.

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 2019 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 6 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RAN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN MADIUN TAHUN

RAN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN MADIUN TAHUN 1 RAN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN MADIUN TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH ( RPJM ) DAERAH KABUPATEN WONOSOBO 2006-2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PESISIR SELATAN

BUPATI PESISIR SELATAN BUPATI PESISIR SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017

RENCANA KERJA TAHUN 2017 RENCANA KERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DISNAKERTRANS) JL. PELABUHAN II KM. 6 NO 703 TLP /FAX (0266) 226088 SUKABUMI 43169 EMAIL : DISNAKERTRANS_KABSMI@YAHOO.COM

Lebih terperinci

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2011

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2011 GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PONOROGO TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PONOROGO TAHUN 1 3 DESEMBER 2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2010-2015

Lebih terperinci

Kabupaten Lamongan Tahun

Kabupaten Lamongan Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD) dilandasi dengan semangat otonomi daerah yang merupakan amanat Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Lampiran Keputusan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tanggal : 6 Mei 2014 Nomor : 188.4/3528/115.01/2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Peternakan Provinsi Jawa selanjutnya disebut Dinas

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pembangunan dibidang Ketenagakerjaan, Ketransmigrasian dan Kependudukan di Jawa Timur secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung

Lebih terperinci

Pendahuluan. Latar Belakang

Pendahuluan. Latar Belakang Pendahuluan Latar Belakang Pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2008 2013 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KERJA (RENJA) DISNAKERTRANS KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2015 Jl.Lintas Sumatera KM.12,5 Komplek Perkantoran Pemkab Muara Beliti KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkenaan dengan telah disusunnya Rencana Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019, maka Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkenaan dengan telah disusunnya Perubahan Rencana Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juni 2017 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juni 2017 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR KATA PENGANTAR Ucapan puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, bahwa penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 2019 telah

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, Perencanaan Strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Instansi Pemerintah. Perencanaan Strategis

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 21 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR : 5 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2010-20014 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan secara terarah, terpadu, dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Peternakan Provinsi Jawa sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah berkewajiban untuk menyiapkan Rencana Strategis sebagai acuan penyelenggaraan pemerintahan dan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH, RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SERTA MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1 1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS 2010-2015 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS JL. LINTAS SUMATERA KM.12,5 MUARA BELITI TELP/FAX. (0733)4540026

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah, yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendukung LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTABARU NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang P erencanaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Setiap daerah di era Otonomi memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk dapat mengatur proses pembangunannya sendiri, mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KOTA BATU 5 SALINAN PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BATU TAHUN 2012-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU,

Lebih terperinci

Garut, Juni 2014 KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN GARUT. TOTONG, SE., M.Si. NIP

Garut, Juni 2014 KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN GARUT. TOTONG, SE., M.Si. NIP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga laporan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten

Lebih terperinci

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 4,595,130, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 56,014,733, BELANJA LANGSUNG 61,151,826,750.00

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 4,595,130, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 56,014,733, BELANJA LANGSUNG 61,151,826,750.00 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.1 URUSAN WAJIB Ketenagakerjaan dan Transmigrasi 1.1.01 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH,595,130,000.00

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2016 KEPALA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2016 KEPALA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR KATA PENGANTAR Ucapan puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, bahwa penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 2019

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bottom-up learning.

BAB I PENDAHULUAN. bottom-up learning. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan sistem pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik (otonomi daerah) membawa konsekuensi terjadinya perubahan paradigma perencanaan pembangunan, dari

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci