LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

2.1 Rencana Strategis

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2015 Direktur Produksi, Ir. Coco Kokarkin Soetrisno,M.Sc

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam

L a k i p D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a, K K P

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

PORTOFOLIO DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i RINGKASAN... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

3.1 Prestasi Kinerja

DRAFT RENCANA STRATEGIS

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TAHUN 2015 BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LaporanAkuntabilitas KinerjaInstansiPemerintah

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa Pasal 8 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 70 Tahun 2017 tentang Penetapan

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan. 1.3 Tugas dan Fungsi

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap upaya pencapaian visi dan misi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya pada Triwulan III Tahun yang tertuang dalam pelaksanaan program dan kegiatan. LAKIP ini mencakup uraian kinerja utama serta rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan Triwulan III Tahun dalam rangka pencapaian indikator yang telah ditetapkan. LAKIP Triwulan III Tahun ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada periode berikutnya. Secara internal, LAKIP Triwulan III Tahun harus dijadikan sebagai motivator peningkatan kinerja organisasi dengan jalan selalu menyesuaikan indikator-indikator kinerja yang telah ada dengan perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya melalui pelayanan yang lebih profesional dan transparan dapat semakin memberikan arti positif bagi masyarakat. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna untuk menunjang pembangunan kelautan dan perikanan di masa mendatang. Jakarta, Oktober Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Ir. Moh. Abduh Nurhidajat, M.Si i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii IKHTISAR EKSEKUTIF... 1 BAB 1. PENDAHULUAN... 5 1.1. Latar Belakang... 5 1.2. Maksud dan Tujuan... 5 1.3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi... 5 1.4. Struktur Organisasi... 6 1.5. Keragaan SDM Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya... 8 1.6. Sistematika LAKIP... 10 BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA... 11 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA... 11 2.1.1. VISI... 11 2.1.2. Misi... 11 2.1.3. Tujuan... 12 2.1.4. Sasaran Strategis... 12 2.1.5. Strategi Dan Kebijakan... 14 2.1.6. Program Pembangunan Perikanan Budidaya... 16 2.2. RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN... 17 2.2.1. Indikator Kinerja... 17 2.2.2. Anggaran... 18 2.2.3. PENETAPAN KINERJA/PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN... 19 2.2.4. PENGUKURAN/PENGELOLAAN KINERJA... 21 BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA... 22 3.1. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 1 : Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan professional... 27 3.2. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 2 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB... 32 3.3. kkpencapaian SASARAN STRATEGIS 3 : Terwujudnya good governance & clean government... 36 3.4. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 4 : Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen PB... 55 3.5. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 5 : Terwujudnya kerja sama bidang PB di dalam dan luar negeri yang implementatif... 59 3.6. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 6 : Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan Budidaya 61 ii

3.7. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 7 : Terselenggaranya RB Ditjen PB sesuai roadmap RB KKP... 63 3.8. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 8 : Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang PB... 65 3.9. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 9 : Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif... 67 3.10. PENCAPAIN SASARAN STRATEGIS 10 : Tersedianya SDM Setditjen PB yang kompeten dan professional... 71 3.11. PENCAPAIAN SASARAN STARTEGIS 11 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB... 75 3.12. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 12 : Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB... 77 3.13. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 13 : Terkelolanya anggaran Setditjen PB secara optimal... 85 BAB 4. PENUTUP... 87 LAMPIRAN... 92 iii

DAFTAR TABEL Tabel 1. Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun 2009-... 17 Tabel 2. Pagu anggaran Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya TA. sebelum dan setelah revisi... 18 Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya... 22 Tabel 4. Sasaran Strategis 1 Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional sampai dengan triwulan III Tahun... 28 Tabel 5. Capaian IKU 1 Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB (%) sampai dengan Triwulan III Tahun... 29 Tabel 6. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB (%)... 29 Tabel 7. Capaian IKU 2 Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Ditjen PB (%) sampai dengan Triwulan III Tahun... 31 Tabel 8. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Ditjen PB (%)... 32 Tabel 9. Sasaran Strategis 2 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB sampai dengan triwulan III Tahun... 33 Tabel 10. Capaian IKU 3 Service Level Agreement Di Ditjen Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan III Tahun... 34 Tabel 11. Capaian IKU 4 Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan III Tahun... 35 Tabel 12. Dasar Perhitungan Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya... 35 Tabel 13. Teknik Menghitung Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya... 35 Tabel 14. Target dan Realisasi IKU pada Sasaran Strategis 3 Terwujudnya good dovernance & clean government... 36 Tabel 15. Tabel capaian IKU 5 Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB sampai dengan triwulan III. 38 Tabel 16. Tabel Capaian IKU 6 Tingkat Kepatuhan terhadap SPI DJPB sampai dengan triwulan III 39 Tabel 17. Komponen dan Bobot penilaian SPIP Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun... 39 Tabel 18. Tabel Capaian IKU 7 Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB sampai dengan triwulan III... 40 Tabel 19. Tabel Capaian IKU 8 Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang Ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di DJPB sampai dengan triwulan III... 42 Tabel 20. Komponen, Bobot, dan Hasil Penilaian Perencanaan Kinerja Tahun 2013 dan Tahun... 43 Tabel 21. Capaian IKU 9 Nilai Perencanaan Kinerja DJPB sampai dengan triwulan III... 45 Tabel 22. Komponen, Bobot dan Hasil Penilaian Pengukuran Kinerja tahun 2013 dan tahun... 45 Tabel 23. Capaian IKU 10 Nilai Pengukuran Kinerja DJPB sampai dengan triwulan III... 47 Tabel 24. Komponen dan Bobot Penilaian Pelaporan Kinerja... 47 Tabel 25. Capaian IKU 11 Nilai Pelaporan Kinerja DJPB sampai dengan triwulan III... 48 Tabel 26. Komponen dan Bobot penilaian Evaluasi Kinerja... 49 iv

Tabel 27. Capaian IKU 12 Nilai Evaluasi Kinerja DJPB sampai dengan triwulan III... 50 Tabel 28. Komponen dan Bobot Penilaian Pencapaian Kinerja DJPB... 51 Tabel 29. Capaian IKU 13 Nilai Pencapaian Kinerja DJPB sampai dengan triwulan III... 52 Tabel 30. Capaian IKU 14 Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya sampai dengan... 53 Tabel 31. Capaian IKU 15 Persentase Jumlah Asset BMN yang Termanfaatkan dibanding dengan Jumlah Asset yang Ada sampai dengan triwulan III... 54 Tabel 32. Hasil Penghitungan Presentase Nilai Aset BMN Yang Termanfaatkan dibanding Jumlah Aset BMN Yang Ada TA TW III... 55 Tabel 33. Target dan Realisasi IKU Sasaran Strategis 4 Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen Perikanan Budidaya... 56 Tabel 34. Capaian IKU 16 Persentase Penyerapan Anggaran Ditjen PB (%) sampai dengan Triwulan III Tahun... 56 Tabel 35. Realisasi Penyerapan Anggaran Satker Ditjen Perikanan Budidaya TW III Tahun Berdasarkan Jenis Belanja... 57 Tabel 36. Realisasi Penyerapan Anggaran dan Fisik Satker Ditjen Perikanan Budidaya TW III Tahun 2013 dan Berdasarkan Satker Pusat dan Satker Daerah... 57 Tabel 37. Capaian PNBP Satker Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III TA.... 58 Tabel 38. Target dan Realisasi Sasaran Strategis Terwujudnya kerja sama bidang Perikanan Budidaya di dalam dan luar negeri yang implementatif... 59 Tabel 39. Persentase Jumlah Kerjasama yang Diimplementasikan (%)... 60 Tabel 40. Target dan Realisasi Sasaran Strategis Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan Budidaya... 62 Tabel 41. Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibanding dengan data yang ditampilkan... 62 Tabel 42. Target dan Realisasi Sasaran Strategis Terselenggaranya Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya sesuai roadmap Reformasi Birokrasi KKP... 63 Tabel 43. Persentase Rencana Aksi Reformasi Birokrasi di Ditjen Perikanan Budidaya yang Telah Terpenuhi... 64 Tabel 44. Target dan Realisasi Sasaran Strategis Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang Perikanan Budidaya... 65 Tabel 45. Rasio Jumlah Ruang Lingkup Kerjasama yang Berhasil Dilaksanakan Terhadap Total Ruang Lingkup Kerjasama (%)... 66 Tabel 46. Target dan Realisasi Sasaran Strategis Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif... 67 Tabel 47. Rasio Jumlah Anggaran yang Dibutuhkan dengan Jumlah Anggaran yang Diterima Tahun 2010-2013... 68 Tabel 48. Rasio Jumlah Anggaran yang Dibutuhkan dengan Jumlah Anggaran yang Diterima Tahun 2010-2013... 68 Tabel 49. Konsistensi Pelaksanaan Kegiatan terhadap Rencana Kerja Pemerintah... 69 Tabel 50. Rasio Hasil Evaluasi Kinerja yang Ditindaklanjuti Dalam Perencanaan... 70 v

Tabel 51. Target dan Realisasi Sasaran Strategis Tersedianya SDM Setditjen Perikanan Budidaya yang kompeten dan proesional... 71 Tabel 52. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III dan IV lingkup Setditjen PB (%)... 72 Tabel 53. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V lingkup Setditjen PB (%)... 72 Tabel 54. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB (%)... 73 Tabel 55. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB (%)... 74 Tabel 56. Target dan Realisasi Sasaran Strategis Tersedianya SDM Setditjen Perikanan Budidaya yang kompeten dan proesional... 75 Tabel 57. Service Level Agreement di Setditjen PB... 75 Tabel 58. Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini... 77 Tabel 59. Dasar Perhitungan Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya... 77 Tabel 60. Target dan Realisasi Sasaran Strategis Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen Perikanan Budidaya... 78 Tabel 61. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di Setditjen PB... 79 Tabel 62. Nilai AKIP Sesditjen Perikanan Budidaya... 80 Tabel 63. Capaian IKU 30 Nilai Integritas Sesditjen Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan III... 82 Tabel 64. Nilai Inisiatif Anti Korupsi Setditjen PB... 83 Tabel 65. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB... 84 Tabel 66. Target dan Realisasi Sasaran Strategis Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen Perikanan Budidaya... 85 Tabel 67. Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB... 85 vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya... 8 Gambar 2. Persentase Jumlah Pegawai Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Menurut Jabatan... 8 Gambar 3. Persentase Jumlah Pejabat Fungsional Ditjen Perikanan Budidaya... 9 Gambar 4. Persentase Jumlah Pegawai Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Menurut Tingkat Pendidikan... 9 Gambar 5. Perbandingan Realisasi PNBP Triwulan III TA.2013 dan TA.... 59 vii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB dari Satker ke Eselon 1 s/d Triwulan III tahun... 93 Lampiran 2. Realisasi Anggaran Belanja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya... 99 Lampiran 3. Rasio Hasil Evaluasi Kinerja DJPB... 102 viii

IKHTISAR EKSEKUTIF LAKIP Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun menyajikan capaian kinerja terhadap target yang telah ditetapkan dalam renstra dan mengevaluasi keberhasilan maupun kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan demi peningkatan kinerja pada tahun berikutnya. Pada tahun, Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya telah menetapkan 13 (tiga belas) sasaran strategis dengan 33 (tiga puluh tiga) indikator kinerja untuk menunjang pencapaian visi dan misi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya. Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dilaksanakan pada 3 (tiga) perspektif, yaitu (i) Customer Perspective; (ii) Internal Process Perspective; dan (iii) Learning and Growth Perspective. Pencapaian kinerja pada Triwulan III tahun telah menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan rata-rata pencapaian sebesar 100%. Sebanyak 32 IKU telah memenuhi target yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Triwulan II. IKU yang belum memenuhi target pada Triwulan III adalah: (i) Persentase penyerapan anggaran Ditjen Perikanan Budidaya dan (ii) Persentase penyerapan anggaran Setditjen Perikanan Budidaya. Capaian IKU pada triwulan III masih ada yang 0 (nol) karena beberapa IKU dihitung pada akhir tahun. Ringkasan penjelasan pencapaian IKU dijelaskan dalam setiap Perspective sebagaimana dibawah: Customer Perspective Pada Customer Perspective terdapat 5 (lima) Sasaran Strategis (SS) dengan capaian sebagai berikut: Capaian SS1: Tersedianya SDM Ditjen Perikanan Budidaya yang kompeten dan profesional didukung oleh IKU (i) Indeks kesenjangan kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Ditjen Perikanan Budidaya; dan (ii) Indeks kesenjangan kompetensi pejabat fungsional yang mencapai >100% (dibandingkan target triwulan III), namun nilai IKU Indeks kesenjangan kompetensi pejabat eselin III, IV dan IV sebesar 24,29 dan IKU Indeks kesenjangan kompetensi pejabat fungsional sebesar 20,95 meskipun IKU diukur pada akhir tahun; Capaian SS2: Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang perikanan budidaya didukung oleh IKU (i) Service Level Agreement di Ditjen Perikanan Budidaya; dan (ii) Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen perikanan budidaya dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun; Capaian SS3: Terwujudnya good governance & clean government didukung oleh IKU (i) Tingkat ketaatan terhadap SAP Ditjen Perikanan Budidaya; (ii) Tingkat kepatuhan terhadap SPI Ditjen Perikanan Budidaya; dan (iii) Nilai Penerapan RB DJPB dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU tersebut masih 0 (nol) karena diukur pada akhir tahun. Sementara 1

untuk IKU (iv) Ketersediaan catatan atas laporan keuangan (Calk) Ditjen Perikanan Budidaya; (v) Jumlah rekomendasi aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Ditjen Perikanan Budidaya; (vi) Nilai perencanaan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; (vii) Nilai pengukuran kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; (viii) Nilai pelaporan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; (ix) Nilai evaluasi program Ditjen Perikanan Budidaya; (x) Nilai pencapaian kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; dan (xi) Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada dengan capaian lebih besar dari 100% karena pada triwulan III ini IKU tersebut ditargetkan 0 (nol) dan IKU diukur pada akhir tahun, namun berdasarkan hasil penghitungan dengan ITJEN KKP dengan beberapa komponen penilaian nilai IKU tersebut sudah memiliki capaian. Capaian SS4: Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen Perikanan Budidaya didukung oleh IKU (i) Persentase penyerapan anggaran Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 73,18% dibandingkan dengan target pada triwulan III. Capaian SS5: Terwujudnya kerja sama bidang Perikanan Budidaya di dalam dan luar negeri yang implementatif didukung oleh IKU (i) Persentase jumlah kerja sama yang di implementasikan dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun. Internal Process Perspective Perspective yang kedua adalah Internal Process Perspective yang merupakan upaya internal untuk pencapaian customer perspective dengan 4 sasaran strategi dan capaian masing-masing sebagai berikut: Capaian SS6: Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan Budidaya didukung oleh IKU (i) Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun. Capaian SS7: Terselenggaranya RB Ditjen Perikanan Budidaya sesuai dengan roadmap RB KKP didukung oleh IKU (i) Persentase rencana aksi RB di Ditjen perikanan budidaya yang telah terpenuhi dengan capaian lebih besar 100%, dengan nilai IKU 78 dari target pada triwulan III 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun. Capaian SS8: Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang perikanan budidaya didukung oleh IKU (i) Rasio jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup kerja sama dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun. 2

Capaian SS9: Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif didukung oleh IKU (i) Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan dibanding dengan jumlah anggaran yang diterima; (ii) Konsistensi pelaksanaan kegiatan terhadap rencana kerja pemerintah; dan (iii) Rasio hasil evaluasi kinerja yang ditindaklanjuti dalam perencanaan dengan capaian sebesar 100%, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun. Learn and Growth Perspective Dalam perspective ini telah ditetapkan empat sasaran strategis, dengan ringkasan pencapaian sebagai berikut: Capaian SS10: Tersedianya SDM Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang kompeten dan profesional didukung IKU (i) Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Setditjen PB; dan (ii) Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional lingkup Setditjen PB dengan capaian lebih dari 100%. Nilai IKU ini pada TW III sudah dapat dihitung dengan mempergunakan hasil assesment yang dilakukan oleh Ditjen Perikanan Budidaya mengacu pada Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3A/PERMEN-KP/ tentang Standar Kompetensi Manajerial di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu (i) Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III, IV, dan V lingkup Setditjen PB sebesar 22%; dan Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional lingkup Setditjen PB sebesar 19%. Capaian SS11: Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang Perikanan Budidaya didukung oleh IKU (i) Service Level Agreement di Setditjen PB ; dan (ii) Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Setditjen PB, dengan capaian masing-masing sebesar 100%. Persentase capaian tersebut merupakan pembandingan dengan target triwulan III, namun nilai IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran baru dilakukan pada akhir tahun. Capaian SS12: Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB didukung IKU (i) Nilai integritas Ditjen PB; dan (ii) Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB dengan capaian masing-masing sebesar 100%. Prosentase capaian tersebut merupakan pembandingan dengan target triwulan III, namun nilai IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran baru dilakukan pada akhir tahun. Sementara untuk IKU (iii) Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Setditjen PB; dan (iv) Nilai inisiatif anti korupsi Setditjen PB; dan (v) Nilai AKIP Setditjen PB capaian lebih besar dari 100% karena pada triwulan III ini IKU tersebut ditargetkan 0 (nol) dan IKU diukur pada akhir tahun, 3

namun berdasarkan hasil penghitungan dengan ITJEN KKP dengan beberapa komponen penilaian nilai IKU tersebut sudah memiliki capaian. Capaian SS13: Terkelolanya anggaran di Setditjen Perikanan Budidaya secara optimal didukung oleh IKU Persentase penyerapan Anggaran Setditjen PB dengan capaian 97,75% (dibandingkan dengan target triwulan III). Selanjutnya Pencapaian IKU yang masih dibawah target yang ditentukan akan senantiasa diupayakan peningkatannya melalui kerja keras serta menyempurnakan kebijakan yang ada untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis, sehingga diharapkan di masa yang akan datang capaian semua sasaran strategis dapat lebih optimal. 4

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produk perikanan budidaya dalam beberapa kurun waktu ke depan masih akan menjadi komoditas strategis bagi masyarakat global sehingga pengembangan perikanan budidaya di Indonesia ke depan harus semakin dioptimalkan dengan pemanfaatan potensi lahan yang dimiliki. Selain itu, diperlukan adanya kesadaran dari masyarakat dan stakeholder, untuk memposisikan pola pikir dan persepsinya agar perikanan budidaya memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Dalam rangka mewujudkan tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya, maka diperlukan sinergisitas antar semua pihak yang terkait dalam upaya pencapaian keberhasilan program dan kegiatan di bidang perikanan budidaya. Koordinasi yang baik dan tanggung jawab pada masing-masing tingkat, baik pusat maupun daerah sangatlah diharapkan agar diperoleh capaian kinerja yang optimal disertai pelaporan kinerja yang akurat dan akuntabel. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang telah ditetapkan sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penyusunan LAKIP Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya ini mengacu pada Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden No 29 Tahun tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah. LAKIP ini menginformasikan capaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya selama tahun pada triwulan III. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan Penyusunan LAKIP Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun yaitu : i) sebagai sarana pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya kepada seluruh stakeholders; ii) sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya pada triwulan III dalam upaya memperbaiki kinerja triwulan selanjutnya; dan (iii) sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan dokumen perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. 1.3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2010, maka kedudukan, tugas dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya adalah sebagai berikut : 5

1. Kedudukan Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya merupakan salah satu unit kerja eselon II yang dipimpin oleh Sekretaris Ditjen Perikanan Budidaya yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya. 2. Tugas Tugas Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya adalah melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Ditjen Perikanan Budidaya. 3. Fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya menyelenggarakan fungsi : 1. Koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, kerja sama serta penyediaan data dan informasi; 2. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; 3. Koordinasi dan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan, evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan, dokumentasi dan pengembangan sistem informasi hukum, pelaksanaan hubungan masyarakat, dan pelayanan perpustakaan; 4. Pelaksanaan urusan administrasi keuangan, rumah tangga dan perlengkapan, serta urusan tata usaha; dan 5. Analisis dan evaluasi pelaksanaan program, hasil pengawasan, dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang perikanan budidaya. 1.4. Struktur Organisasi Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya dibantu oleh : 1. Bagian Program Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, kerja sama, evaluasi program, penyediaan data dan informasi, serta penyusunan laporan di bidang perikanan budidaya. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Program menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran; 6

b. Penyiapan bahan koordinasi kerja sama program; dan c. Penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan, serta penyediaan data dan informasi. 2. Bagian Keuangan dan Umum Bagian Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Keuangan dan Umum menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan urusan keuangan; b. Pelaksanaan urusan tata usaha, persuratan dan kearsipan; dan c. Pelaksanaan urusan rumah tangga, dan perlengkapan. 3. Bagian Kepegawaian Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan koordinasi perencanaan dan pengembangan kepegawaian; b. Pelaksanaan administrasi mutasi kepegawaian; dan c. Pelaksanaan tata usaha kepegawaian dan jabatan fungsional 4. Bagian Hukum, Organisasi dan Humas Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, analisis dan evaluasi serta penyiapan penataan organisasi dan ketatalaksanaan, dokumentasi dan pengembangan sistem informasi hukum, pelaksanaan hubungan masyarakat dan pelayanan perpustakaan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan di bidang perikanan budidaya; b. Analisis dan evaluasi, serta penyiapan penataan organisasi dan ketatalaksanaan; dan c. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan pelayanan perpustakaan, serta pengelolaan dokumentasi dan pengembangan sistem informasi hukum. 7

Gambar 1. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya 1.5. Keragaan SDM Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya didukung oleh SDM sebanyak 114 (data sampai dengan bulan September Tahun ) orang yang terdiri atas pejabat struktural dan pejabat fungsional, untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, dengan rincian sebagai berikut : 1. Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan Jabatan Eselon I sebanyak 1 orang, Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan Eselon III sebanyak 4 orang, Jabatan Eselon IV sebanyak 11 orang, Pejabat Fungsional sebanyak 96 orang, serta 1 orang pegawai yang dipekerjakan (DPK). 1% 1% 3% 10% 1% ES I ES II ES III ES IV DPK Fungsional 84% Gambar 2. Persentase Jumlah Pegawai Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Menurut Jabatan 8

2. Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu Pejabat Fungsional Tertentu lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya sebanyak 8 orang, terdiri atas Perekayasa 1 orang, Pranata Humas 3 orang, Arsiparis 1 orang, dan Statistisi 3 orang. 12% 38% Perekayasa Pranata Humas Arsiparis Statistisi 37% 13% Gambar 3. Persentase Jumlah Pejabat Fungsional Ditjen Perikanan Budidaya Pengembangan Jabatan Fungsional Tertentu pada Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya dilakukan dalam rangka mempercepat program reformasi birokrasi, dengan memotong rentang kendali dan memperbanyak fungsi kelembagaan, guna mendukung kegiatan perikanan budidaya. 3. Jumlah pegawai menurut pendidikan adalah: S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 15 orang, S1 sebanyak 35 orang, D4 sebanyak 1 orang, SM (Sarjana Muda) sebanyak 1 orang, D3 sebanyak 10 orang, SLTA sebanyak 44 orang, SLTP sebanyak 3 orang, dan SD sebanyak 4 orang sebagaimana gambar dibawah. 38% 0% 3% 3% 9% Gambar 4. Persentase Jumlah Pegawai Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya Menurut Tingkat Pendidikan 1% 1% 13% 1% 31% S3 S2 S1 D4 SM D3 D2 SLTA SLTP 9

Komposisi Pegawai Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya yang terbesar adalah di tingkat pendidikan SLTA sebesar 38% diikuti oleh S1 sebesar 31%. Dengan cukup tingginya sebaran lulusan SLTA di lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya diperlukan peningkatan kompetensi pegawai melalui pelatihan teknis, diklat gelar, maupun diklat non gelar dalam rangka mendukung kinerja di lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budaya. 1.6. Sistematika LAKIP LAKIP ini secara umum memuat target dan capaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan II Tahun. Sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya, LAKIP ini menginformasikan perbandingan antara capaian sampai dengan triwulan II Tahun dan target pada triwulan II serta perbandingan dengan target tahunan. Dari analisa tersebut akan teridentifikasi sejumlah celah kinerja (Performance gap) sehingga dapat diperoleh masukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Adapun sistematika penyajian laporan adalah sebagai berikut : 1. Ikhtisar Eksekutif, bagian ini menyajikan gambaran menyeluruh secara ringkas tentang capaian kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya selama kurun waktu triwulan II tahun. 2. Bab I pendahuluan, pada bab ini disajikan hal-hal umum tentang Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya serta uraian singkat tentang tugas pokok dan fungsi Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya, termasuk latar belakang, maksud dan tujuan penulisan LAKIP. 3. Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, pada bab ini disajikan rencana strategis, gambaran singkat mengenai sasaran dan kebijakan dan program Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2009, rencana kerja dan anggaran tahun, penetapan kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya serta pengukuran/pengelolaan kinerja Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya. 4. Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan, pada bab ini disajikan prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya serta evaluasi dan analisis kinerja. Dalam bab ini juga disampaikan akuntabilitas keuangan yang mencakup alokasi dan realisasi anggaran termasuk pula penjelasan tentang efisiensi. 5. Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan, kegagalan serta permasalahan dan kendala utama. Dalam bab ini juga disampaikan saran pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya berupa perbaikan perencanaan, kebijakan, dan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan. 6. Lampiran, pada bab ini berisi data dukung yang diperlukan dalam penjelasan/pembahasan dari Bab I sampai dengan Bab IV. 10

BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Pembangunan bidang perikanan budidaya yang telah dilaksanakan selama ini telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Perubahan tatanan global serta nasional yang berkembang dinamis menuntut percepatan pembangunan bidang perikanan budidaya secara nyata untuk mampu menyesuaikan dan memenuhi tantangan lingkungan strategis yang bergerak cepat tersebut. Sejalan dengan tantangan dan permasalahan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan kebijakan industrialisasi kelautan dan perikanan yang dimulai sejak tahun 2012 dengan tujuan untuk meningkatkan kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui industrialisasi, para pelaku usaha perikanan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing, sekaligus membangun sistem produksi yang modern dan terintegrasi dari hulu sampai hilir. Oleh karenanya, guna mewujudkan pembangunan perikanan dan kelautan yang lebih terarah, terukur, konsisten dan akuntabel diperlukan visi dan misi yang dapat menggambarkan harapan dan kenyataan yang akan diperoleh melalui kebijakan dan program serta kegiatannya, maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan visi, misi dan tujuan pengembangan perikanan budidaya sebagai berikut. 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA Rencana Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis (Renstra) Ditjen Perikanan Budidaya tahun 2010- yang telah disesuaikan, diuraikan sebagai berikut : 2.1.1. VISI Selaras dengan visi Kementerian Kelautan dan Perikanan Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat, pada tahun 2010- Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan visi sebagai berikut: 2.1.2. Misi Pembangunan Perikanan Budidaya yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat Dalam rangka mewujudkan visi di atas, maka ditetapkan misi pembangunan perikanan budidaya yaitu : 11

Mengelola Sumberdaya Perikanan Budidaya secara Optimal dan Berwawasan Lingkungan 2.1.3. Tujuan Ditjen Perikanan Budidaya sesuai dengan visi dan misinya menetapkan tujuan pokok dalam pembangunan perikanan budidaya yaitu: Meningkatnya Produksi Usaha Perikanan Budidaya yang Berkelanjutan 2.1.4. Sasaran Strategis Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis pembangunan perikanan budidaya diperlukan sejumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun. Sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai dijabarkan dalam tiga perspektif dengan masing-masing IKU sebagai berikut : Customer Perspective 1. Sasaran Strategis : Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Indeks kesenjangan kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Ditjen Perikanan Budidaya; dan b. Indeks kesenjangan kompetensi pejabat fungsional. 2. Sasaran Strategis : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang perikanan budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Service Level Agreement di Ditjen Perikanan Budidaya; dan b. Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen Perikanan Budidaya. 3. Sasaran Strategis : Terwujudnya good governance and clean government. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Tingkat ketaatan terhadap SAP Ditjen Perikanan Budidaya; b. Tingkat kepatuhan terhadap SPI Ditjen Perikanan Budidaya; c. Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Ditjen Perikanan Budidaya; d. Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti disbanding total rekomendasi di Ditjen Perikanan Budidaya; e. Nilai perencanaan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; f. Nilai pengukuran kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; g. Nilai pelaporan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; h. Nilai evaluasi program Ditjen Perikanan Budidaya; i. Nilai pencapaian kinerja Ditjen Perikanan Budidaya; 12

j. Nilai penerapan Reformasi Birokrasi (RB) Ditjen Perikanan Budidaya; dan k. Persentase jumlah asset BMN yang termanfaatkan dibanding dengan jumlah asset BMN yang ada. 4. Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen Perikanan Budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase penyerapan anggaran Ditjen Perikanan Budidaya. 5. Sasaran Strategis : Terwujudnya kerja sama bidang perikanan budidaya di dalam dan luar negeri yang implementatif. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase jumlah kerja sama yang di implementasikan. Internal Process Perspective 6. Sasaran Strategis : Terintegrasinya sistem informasi Ditjen Perikanan Budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase data dan informasi yang ditampilkan dalam website KKP dibandingkan dengan data yang dikirim dari Ditjen Perikanan Budidaya. 7. Sasaran Strategis : Terselenggaranya Reformasi Birokrasi (RB) Ditjen Perikanan Budidaya sesuai roadmap RB KKP. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase rencana aksi RB di Ditjen Perikanan Budidaya yang telah terpenuhi. 8. Sasaran Strategis : Terlaksananya kerja sama internasional dan antar lembaga sesuai ruang lingkup perjanjian kerja sama bidang perikanan budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Rasio jumlah ruang lingkup kerja sama yang berhasil dilaksanakan terhadap total ruang lingkup kerja sama. 9. Sasaran Strategis : Terselenggaranya perencanaan program perikanan budidaya yang efektif. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Rasio jumlah anggaran yang dibutuhkan dibanding dengan jumlah anggaran yang diterima; b. Konsistensi pelaksanaan kegiatan terhadap rencana kerja pemerintah; dan c. Rasio hasil evaluasi kinerja yang ditindaklanjuti dalam perencanaan. Learning and Growth Perspective 10. Sasaran Strategis : Tersedianya SDM Setditjen PB yang kompeten dan profesional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III, IV dan V Lingkup Setditjen PB; dan b. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional lingkup Setditjen PB. 11. Sasaran Strategis : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di bidang PB. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Service Level Agreement di Setditjen PB; dan b. Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Setditjen PB. 13

12. Sasaran Strategis : Terwujudnya good governance & clean government di Setditjen PB. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di Setditjen PB; b. Nilai AKIP Setditjen PB; c. Nilai Integritas Setditjen PB; d. Nilai Inisiatif Anti Korupsi Setditjen PB; dan e. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Setditjen PB. 13. Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran secara optimal di Setditjen PB. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase Penyerapan Anggaran Setditjen PB. 2.1.5. Strategi Dan Kebijakan Arah kebijakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam mendukung kebijakan nasional serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam 5 tahun ke depan adalah: 1. Terpenuhinya kebutuhan pakan yang teregistrasi dalam rangka penerapan teknologi, unit usaha budidaya yang tersertifikasi dan tersedianya data statistik perikanan budidaya yang akurat dan mutakhir; 2. Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan pasar dengan mutu terjamin; 3. Terpenuhinya kebutuhan lahan budidaya yang sehat dan menghasilkan produk perikanan budidaya yang aman dikonsumsi; 4. Terpenuhinya kebutuhan modal kerja guna berkembangnya usaha perikanan budidaya yang mandiri; 5. Tersedianya lahan kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana yang memadai; 6. Pengawalan dan pendampingan teknologi dalam rangka pengembangan kawasan perikanan budidaya; dan 7. Pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi. Untuk melaksanakan arah kebijakan di atas, akan ditempuh melalui tiga strategi pembangunan perikanan budidaya, yaitu : a. Pengembangan Kawasan Minapolitan Minapolitan merupakan suatu konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan yang berdasarkan prinsip-prinsip integrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan (akselerasi). Pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya 14

merupakan upaya percepatan pembangunan perikanan budidaya di sentra-sentra produksi perikanan budidaya yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya bertujuan untuk : (i) meningkatkan volume produksi, produktivitas usaha, dan meningkatkan kualitas produk perikanan budidaya; (ii) meningkatkan pendapatan pembudidaya dan masyarakat terkait lainnya; dan (iii) mengembangkan kawasan minapolitan perikanan budidaya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di daerah. Adapun sasaran strategi pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya adalah menjadikan lahan-lahan budidaya potensial sebagai sentra produksi perikanan dengan tingkat produksi, produktivitas, dan kualitas tinggi melalui sistem intensifikasi dan ekstensifikasi. b. Pengembangan Komoditas Unggulan Pengembangan komoditas unggulan ditetapkan untuk lebih memacu kegiatan perikanan budidaya untuk sepuluh komoditas yang telah ditetapkan sebagai komoditas unggulan yang memiliki kriteria : (i) bernilai ekonomis tinggi; (ii) teknologi budidaya yang dapat diterapkan dan telah tersedia; (iii) permintaan yang tinggi baik lokal maupun luar negeri; dan (iv) dapat dibudidayakan dan dikembangkan secara massal. Sepuluh komoditas budidaya unggulan tersebut adalah : (i) udang; (ii) rumput laut; (iii) nila; (iv) lele; (v) patin; (vi) gurame; (vii) kerapu; (viii) kakap; (ix) bandeng; dan (x) ikan lainnya. Disamping 10 (sepuluh) komoditas unggulan tersebut, pengembangan komoditas lainnya yang potensial dan spesifik daerah tetap dikembangkan baik dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa negara, pemenuhan konsumsi di dalam negeri, peningkatan pendapatan masyarakat, maupun untuk pelestarian jenis-jenis ikan lokal yang cenderung akan mengalami kepunahan. c. Pemberdayaan dan Wirausaha Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai. PNPM Mandiri KP untuk bidang perikanan budidaya dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya yaitu pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui fasilitasi bantuan pengembangan usaha yang diperuntukan bagi pembudidaya ikan yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan). Tujuan PUMP Perikanan Budidaya adalah meningkatkan kemampuan usaha produksi perikanan budidaya, penyerapan tenaga kerja, pendapatan dan 15

kesejahteraan, menumbuhkan wirausaha dan memperkuat kelembagaan pokdakan serta meningkatkan kualitas lingkungan pembudidayaan. d. Industrialisasi Perikanan Budidaya Berbasis Blue Economy Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan industrialisasi kelautan dan perikanan sebagai salah satu strategi pembangunan kelautan dan perikanan yang dimulai pada tahun 2012. Industrialisasi kelautan dan perikanan adalah integrasi sistem produksi hulu dan hilir untuk meningkatkan skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Tujuan industrialisasi kelautan dan perikanan terwujudnya percepatan pendapatan pelaku usaha kelautan dan perikanan. Sasaran yang ingin dicapai melalui industrialisasi kelautan dan perikanan adalah meningkatnya skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan. Pengembangan industrialisasi perikanan budidaya dilakukan dengan pendekatan Blue Economy yang dilandasi dengan prinsip-prinsip : (i) terintegrasi, yakni integrasi ekonomi dan lingkungan, jenis investasi dan sistem produksi; (ii) berbasis kawasan, yakni berbasis pengembangan kawasan ekonomi potensial; (iii) sistem produksi bersih, yakni sistem produksi efisien, hemat bahan baku, bebas pencemaran dan tidak merusak lingkungan; (iv) investasi kreatif dan inovatif, yakni penanaman modal dan bisnis dengan model blue economy; dan (v) berkelanjutan, yakni keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan. 2.1.6. Program Pembangunan Perikanan Budidaya Pembangunan Perikanan Budidaya pada tahun difokuskan kepada program pencapaian indikator kinerja utama yaitu meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan volume produksi perikanan budidaya pada awal penyusunan RENSTRA Ditjen Perikanan Budidaya memiliki target sebesar 16.891.000 ton, kemudian direvisi pada tahun 2013 menjadi sebesar 13.978.946 ton, hal ini dilakukan karena adanya pemotongan anggaran serta terjadinya bencana alam yang menimpa beberapa lokasi sentra produksi perikanan sehingga dirasa perlu untuk menyesuaikan target produksi tersebut. Pada tahun target produksi tersebut kembali direvisi melalui surat Ditjen Perikanan Budidaya kepada Menteri Kelautan dan Perikanan no. menjadi sebanyak 13.449.206 ton dikarenakan kembali terjadinya bencana alam serta pemotongan anggaran di Ditjen Perikanan Budidaya. Berikut rincian target produksi berdasarkan lokasi pembudidayaan: 16

Tabel 1. Rinci target produksi perikanan budidaya menurut lokasi pembudidayaan Tahun No Lokasi Pembudidayaan Target (ton) Target (ton) Target (ton) (setelah revisi 1) (setelah revisi 2) 1 Air Tawar 3.881.602 2.520.395 2 Air Payau 6.726.688 2.556.000 3 Laut 3.370.657 8.372.813 Adapun rincian sasaran produksi masing-masing komoditas sebagaimana tabel berikut. Tabel 2. Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun 2009-2009 2010 2011 2012 2013 NO. KOMODITAS TARGET TARGET TARGET (TON) TARGET (TON) TARGET (TON) TARGET (TON) TARGET (TON) TARGET (TON) (TON) (TON) (setelah revisi) (setelah revisi 1) (setelah revisi 2) Total 4,780,100.0 5,376,200.0 6,847,500 9,415,700 11,632,122 16,891,000 13,978,946 13,449,206 1 Udang 348,100.0 400,300.0 460,000 529,000 608,000 699,000 750,000 713,000 - Windu 123,100.0 125,300.0 115,720 128,700 158,000 188,000 188,000 188,000 - Vaname 225,000.0 275,000.0 344,280 400,300 450,000 511,000 562,000 450,000 2 Rumput Laut 2,574,000.0 2,672,800.0 3,504,200 5,100,000 6,500,000 10,000,000 7,800,000 8,777,600 3 Nila 378,300.0 491,800.0 639,300 850,000 1,200,000 1,242,900 1,440,000 1,100,000 4 Patin 132,600.0 225,000.0 383,000 651,000 750,000 1,883,000 900,000 500,000 5 Lele 200,000.0 270,600.0 366,000 495,000 700,000 900,000 840,000 639,206 6 Mas 254,400.0 267,100.0 280,400 300,000 500,000 350,000 600,000 400,000 7 Gurame 38,500.0 40,300.0 42,300 44,400 125,000 48,900 150,000 120,000 8 Kakap 4,600.0 5,000.0 5,500 6,500 7,000 8,500 8,400 8,400 9 Kerapu 5,300.0 7,000.0 9,000 11,000 11,000 20,000 13,200 20,000 10 Bandeng 291,300.0 349,600.0 419,000 503,400 700,000 700,000 840,000 750,000 11 Lainnya 553,000.0 646,700.0 738,800 925,400 531,122 1,038,700 637,346 421,000 2.2. RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN 2.2.1. Indikator Kinerja Tujuan kegiatan Peningkatan Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya adalah Pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi. Unit kerja penanggung jawab kegiatan adalah Sekretaris Direktorat Jenderal. Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya adalah: Peningkatan akuntabilitas kinerja pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi. Komponen kegiatan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya melalui: a. Bagian Program Komponen kegiatan penyelesaian dokumen perencanaan, monitoring evaluasi dan kerjasama program antara lain : (i) penyusunan program/kegiatan pembangunan perikanan budidaya, (ii) penyusunan rencana kerja dan anggaran, (iii) rencana teknis perencanaan 17

pembangunan perikanan budidaya, (iv) pelaksanaan pengembangan kerjasama program, (v) penyusunan laporan tahunan, (vi) penyusunan LAKIP, dan (vii) temu koordinasi program/kegiatan pembangunan perikanan budidaya. b. Bagian Kepegawaian Komponen kegiatan pengembangan dan pembinaan kepegawaian antara lain : (i) penyelesaian administrasi perencanaan dan pengembangan kepegawaian, (ii) penyelesaian administrasi mutasi pegawai dan pensiun, dan (iii) tata usaha kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional. c. Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat Komponen kegiatan pengembangan organisasi tata laksana, hukum, dan pelaksanaan hubungan masyarakat antara lain : (i) analisa/pengkajian pengembangan organisasi dan tata laksana, (ii) penyelenggaraan kehumasan dan pemberitaan, (iii) pameran dan promosi perikanan budidaya, (iv) penyusunan naskah perundang-undangan, (v) pengelolaan perpustakaan, dan (vi) pelaksanaan Indonesia Aquaculture d. Bagian Keuangan dan Umum Komponen kegiatan penyelesaian dokumen/laporan keuangan dan umum antara lain : (i) penyelesaian laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI), (ii) pengelolaan rumah tangga dan perlengkapan, dan (iii) inventarisasi aset Ditjen perikanan budidaya. 2.2.2. Anggaran Guna mendukung rencana kinerja tersebut, Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya mengalokasikan anggarannya yang berjumlah Rp. 71.091.840.000,- dan setelah revisi total anggaran menjadi Rp. 121.254.097.000,- untuk sub-sub program peningkatan produksi perikanan budidaya melalui kegiatan eselon III lingkup Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya sebagaimana Tabel 3. Penambahan anggaran setelah revisi adalah untuk kegiatan layanan perkantoran. Tabel 3. Pagu anggaran Sekretariat Ditjen Perikanan Budidaya TA. sebelum dan setelah revisi No Kegiatan Pagu Anggaran Awal (Rp.) Pagu Anggaran Setelah Revisi (Rp.) 1. Bagian Program 10.382.070.000 10.309.486.000 2. Bagian Kepegawaian 3.638.989.000 3.432.945.000 3 Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat 8.013.149.000 7.811.599.000 4 Bagian Keuangan dan Umum 7.635.146.000 7.635.146.000 5 Layanan Perkantoran 25.453.673.000 76.399.333.000 6 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 361.250.000 361.250.000 7 Fasilitas Perkantoran 33.000.000 33.000.000 18