BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. No Uraian Kegiatan Bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian. Alokasi Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi Waktu Penelitian. No Uraian Kegiatan Bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kelas III SD Negeri 2 Kuripan yang beralamat di Kelurahan Kuripan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Peneliti menentukan lokasi ini sebagai tempat penelitian karena masalah terjadi di kelas tersebut dan sebagai guru di sekolah tersebut juga. SD Negeri 2 Kuripan terletak didalam kota yang dekat dengan jalan raya, sehingga suasana belajar sangat tertanggu dengan suara bising kendaraan lewat. Lingkungan masyarakatnya merupakan lingkungan yang hiterogen, tapi sangat mendukung pendidikan. Wali murid siswa sebagian besar bekerja sebagai wira usaha dan buruh jadi sangat mempercayakan sekolah untuk memperoleh pendidikan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan yang berjumlah 28 siswa dengan 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Mata Pelajaran yang diteliti adalah matematika. Peneliti memilih pelajaran matematika dengan pertimbangan nilai rata-rata ulangan siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan sangatlah rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan kurang punya motivasi dan minat dalam belajar matematika karena sulit dan membosankan. Waktu belajar sangat sempit karena sebagian besar siswa pada sore hari banyak mengikuti les/ekstrakurikuler non pelajaran yaitu les olahraga, musik dll. Selain itu, sebagian siswa terbuai dengan acara yang ditayangkan di televisi sehingga menyita waktu belajarnya. Yang mengakibatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan rendah.. 3.2 Variabel yang Akan Diteliti Variabel yang akan diteliti dalam penelitian adalah variabel bebas atau independen (X) dan variabel terikat atau dependen (Y). Variabel tersebut adalah sebagai berikut: a) Variabel independen/ variabel bebasnya adalah penerapan metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis dalam pembelajaran matematika (X). 16

17 b) Variabel terikat/ variabel dependennya dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan semeter 1 tahun pelajaran 2013/2014 (Y). Difinisi operasional variable antara lain: 1) Metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis Metode ini dilakukan dimana pembelajaran guru mengelompokkan siswa kedalam beberapa kelompok tertentu untuk menyelesaikan tugas bersamasama untuk mencapai tujuan bersama. 2) Hasil belajar matematika siswa kelas III Hasil belajar matematika merupakan kemampuan kemampuan yang dimilikii siswa setelah pembelajarn dilakukan. Kompetensi yang akan dicapai dalam belajar matematika adalah : 1) melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka. 2) melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. 3.3 Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini tindakan yang akan dilakukan sebanyak dua siklus. Sedangkan tahapan-tahapan dalam siklus terdiri atas empat tahapan yaitu planning, acting, observing, dan reflecting. Setiap siklus dilaksanakan tiga kali pertemuan. Pertemuan satu dan dua pemberian tindakan, sedangkan untuk pertemuan ketiga untuk perbaikan dan pengayaan. Siklus 1 1) Tahap Planning a) Menyusun rencana pembelajaran metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis. b) Menyiapkan alat dan media pembelajaran kartu berkuis. c) Menyiapkan lembar observasi kinerja guru dan aktivitas belajar siswa untuk mengamati kegiatan situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar berlangsung. d) Menyiapkan soal evaluasi. e) Menyiapkan soal perbaikan dan pengayaan.

18 2) Tahap Acting Pada kegiatan pelaksanaan siklus 1 direncakanan akan dilaksanakan 3 kali pertemuan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut: a) Kegiatan awal (1) Menyiapkan peralatan mengajar dan mengkondisikan kelas. (2) Memberikan motivasi kepada siswa. (3) Melakukan apersepsi terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan. (4) Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti Eksplorasi (1) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok. (2) Mengocok dan membagikan kartu berkuis kepada kelompok siswa. Elaborasi (1) Meminta siswa dalam kelompok untuk berdiskusi dalam menjawab kartu berkuis yang diperolehnya. (2) Membantu siswa yang mengalami kesulitan. (3) Meminta siswa mengajukan pertanyaan dengan cara membaca kartu berkuis yang dibagikan guru kepada kelompok lain yang ditunjuk. (4) Meminta siswa yang mengajukan pertanyaan memberikan penilaian terhadap jawaban kelompok lain. Bila jawaban benar nilai : 1 jawaban salah nilai 0 (5) Siswa melaporkan hasil penilaian Konfirmasi (1) Memberikan motivasi pada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. (2) Memberikan rangkuman kepada siswa c) Kegiatan akhir (1) Melakukan uji kompetensi/evaluasi (2) Melakukan tindak lanjut. 3) Tahap Observing Tahap observasi dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer dengan mengamati proses pembelajaran matematika dengan penerapan metode kerja

19 kelompok berbantuan media kartu berkuis (aktivitas guru dan siswa). Observasi dipusatkan pada pedoman dan lembar observasi yang telah disusun. 4) Tahap Reflecting Tahap refleksi dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa dan hasil observasi terhadap pemberian tindakan yang dilakukan guru. Dengan demikian, analisis dilakukan terhadap proses dan hasil pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh kesimpulan untuk pertimbangan tindakan pada siklus selanjutnya. Siklus 2 1) Tahap Planning a) Menyusun rencana pembelajaran metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis berdasarkan hasil refleksi. b) Menyiapkan alat dan media pembelajaran kartu berkuis. c) Menyiapkan lembar observasi kinerja guru dan aktivitas belajar siswa untuk mengamati kegiatan situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar berlangsung. d) Menyiapkan soal evaluasi. e) Menyiapkan soal perbaikan dan pengayaan. 2) Tahap Acting Pada kegiatan pelaksanaan siklus 2 direncakanan akan dilaksanakan 3 kali pertemuan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut: a) Kegiatan awal (1) Menyiapkan peralatan mengajar dan mengkondisikan kelas. (2) Memberikan motivasi kepada siswa. (3) Melakukan apersepsi terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan. (4) Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dicapai. b) Kegiatan inti Eksplorasi (1) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok. (2) Mengocok dan membagikan kartu berkuis kepada kelompok siswa. Elaborasi

20 (1) Meminta siswa dalam kelompok untuk berdiskusi dalam menjawab kartu berkuis yang diperolehnya. (2) Membantu siswa yang mengalami kesulitan. (3) Meminta siswa mengajukan pertanyaan dengan cara membaca kartu berkuis yang dibagikan guru kepada kelompok lain yang ditunjuk. (4) Meminta siswa yang mengajukan pertanyaan memberikan penilaian terhadap jawaban kelompok lain. Bila jawaban benar nilai : 1 jawaban salah nilai 0 (5) Siswa melaporkan hasil penilaian Konfirmasi (1) Memberikan motivasi pada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. (2) Memberikan rangkuman kepada siswa c) Kegiatan akhir (1) Melakukan uji kompetensi/ evaluasi. (2) Melakukan tindak lanjut. 3) Tahap Observing Tahap observasi dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer dengan mengamati proses pembelajaran matematika dengan penerapan metode kerja kelompok berbantuan media kartu berkuis (aktivitas guru dan siswa). Observasi dipusatkan pada pedoman dan lembar observasi yang telah disusun. 4) Tahap Reflecting Tahap refleksi dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa dan hasil observasi terhadap pemberian tindakan yang dilakukan guru. Dengan demikian, analisis dilakukan terhadap proses dan hasil pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh kesimpulan untuk pertimbangan tindakan pada siklus selanjutnya. Pada siklus 2 ini diharapkan dapat memenuhi indikator penelitian yang telah ditetapkan. 3.4 Data dan Cara Pengumpulan Data a. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini ada dua yaitu:

21 (1) Data kuantitatif yaitu hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan semester 1 tahun pelajaran 2013/2014 melalui tes tertulis pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. (2) Data kualitatif yaitu hasil penilaian pengamatan aktivitas belajar siswa dan penilaian kinerja guru dalam pembelajaran matematika melalui metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis. b. Cara Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik sebagai berikut: (1) Observasi Observasi digunakan untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran matematika melalui metode kerja kelompok dengan memanfaatkan media kartu berkuis yang dilakukan guru kepada siswa. (2) Tes Tertulis Tes digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data tentang hasil belajar matematika pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 pada siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan sebelum dan setelah diadakan tindakan. c. Alat pengumpulan Data Alat pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini: (1) Lembar Observasi Observasi merupakan proses pengamatan secara sistematis dengan melakukan pengamatan terhadap penerapan metode kerja kelompok berbantuan media kartu berkuis. Adapun kisi-sisinya tersaji pada Tabel. 3.1 di bawah ini:

22 Tabel. 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Pembelajaran Matematika dalam Penerapan Metode Kerja Kelompok dengan Memanfaatkan Media Kartu Berkuis pada Siklus 1 dan 2 Langkahlangkah Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Indikator 1) Menyiapkan peralatan mengajar dan mengkondisikan kelas. 2) Memberikan motivasi kepada siswa. 3) Melakukan apersepsi terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan. 4) Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dicapai Eksplorasi (1) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok. (2) Mengocok dan membagikan kartu berkuis kepada kelompok siswa. Elaborasi (1) Meminta siswa dalam kelompok untuk berdiskusi dalam menjawab kartu berkuis yang diperolehnya. (2) Membantu siswa yang mengalami kesulitan. (3) Meminta siswa mengajukan pertanyaan dengan cara membaca kartu berkuis yang dibagikan guru kepada kelompok lain yang ditunjuk. (4) Meminta siswa yang mengajukan pertanyaan memberikan penilaian terhadap jawaban kelompok lain. Bila jawaban benar nilai : 1 jawaban salah nilai 0 (5) Siswa melaporkan hasil penilaian Konfirmasi (1) Memberikan motivasi pada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. (2) Memberikan rangkuman kepada siswa 1) Melakukan uji kompetensi/ evaluasi 2) Melakukan tindak lanjut Langkah kegiatan pembelajaran metode kerja kelompok dengan Memanfaatkan Media Kartu Berkuis 1) Menyiapkan peralatan mengajar dan mengkondisikan kelas. 2) Memberikan motivasi kepada siswa. 3) Melakukan apersepsi terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan. 4) Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dicapai 1) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 2) Mengocok dan membagikan kartu berkuis kepada kelompok siswa. 3) Meminta siswa dalam kelompok untuk berdiskusi dalam menjawab kartu berkuis yang diperolehnya. 4) Membantu siswa yang mengalami kesulitan. 5) Meminta siswa mengajukan pertanyaan dengan cara membaca kartu berkuis yang dibagikan guru kepada kelompok lain yang ditunjuk. 6) Meminta siswa yang mengajukan pertanyaan memberikan penilaian terhadap jawaban kelompok lain. Bila jawaban benar nilai : 1 jawaban salah nilai 0 7) Siswa melaporkan hasil penilaian 8) Memberikan motivasi pada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. 9) Memberikan rangkuman kepada siswa 1) Melakukan uji kompetensi/ evaluasi 2) Melakukan tindak lanjut No 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 (2) Tes Tertulis Tes digunakan untuk mengetahui keberhasilan peneliti dalam melakukan tindakan yang dilihat dari hasil belajar matematika siswa pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada Tabel. 3.2 di bawah ini:

23 Tabel. 3.2 Kisi-kisi pengembangan instrumen penilaian pada pelajaran Matematika Siswa Kelas III SD Negeri 2 Kuripan Standar komptensi 1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka. Kompetensi dasar 1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka 1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka Indikator SIKLUS 1 1.2.1 Melakukan operasi penjumlahan tanpa menyimpan dan dengan menyimpan. 1.2.2 Melakukan operasi pengurangan tanpa meminjam dan dengan meminjam. 1.2.3 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan. SIKLUS 2 1.3.1 Melakukan operasi perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka. 1.3.2 Melakukan operasi pembagian bilangan tiga angka. 1.3.3 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian dan pembagian 1.3.4 Menggunakan sifat operasi hitung (pertukaran dan pengelompokan) untuk mempermudah perhitungan perkalian/ pembagian. Nomor soal tes tertulis 1., 2., 3., 4., 5., 6., 7., 8., 9.,10., 11., 12., 13., 14., 15 1., 2., 3., 4., 5., 6., 7., 8., 9.,10., 11., 12., 13., 14., 15. d. Uji Validitas dan Reliabilitas Untuk mendapatkan instrumen penilaian hasil belajar yang baik perlu diadakan uji validitas dan uji reliabilitas. Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir soal tersebut. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation). Hasil validitas dapat di uji dengan program SPSS. SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Langkah 1 : Masukkan data hasil uji coba ke dalam data editor SPSS. Langkah 2 : Klik [Analyze] [Scale] [Reliablity Analysis]. Langkah 3 : Masukkan semua skor

24 item (butir) kuesioner ke dalam kolom Items:, Pilih Model [Splithalf], klik kotak pada List item Labels. Langkah 4 : klik opsi [Statistics] lalu pada Descriptive for klik [item] [Scale] [Scale if item deleted] pada opsi Intern Item klik kotak [Correlations] pada Summaries klik kotak [Correlation] lanjutkan [Continue] dan akhiri [OK] r < 0,20 : Tidak ada validitas 0,20 r < 0,40 : Validitas rendah 0,40 r < 0,60 : Validitas sedang 0,60 r <0,80 : Validitas tinggi 0,80 r < 1,00 : Validitas sempurna Reliabilitas suatu tes pada hakekatnya menguji keajegan pertanyaan tes yang di dalamnya berupa seperangkat butir soal apabila diberikan berulang kali pada objek yang sama. Suatu instrumen mempunyai reliabilitas yang tinggi apabila memberikan hasil yang relatif konstan pada penggunaan ulang bagi subjek yang berbeda. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman sebagai berikut: a 0,7 :Tidak dapat diterima 0,7 < a 0,8 : Dapat diterima 0,8 < a 0,9 : Reliabilitas bagus a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan Setelah diuji validitas dari 30 item soal yang akan digunakan sebagai soal evaluasi pada penelitian ini memperoleh hasil 25 item soal valid dan 5 item soal tidak valid seperti tampak pada Tabel 3.3 di bawah ini: Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Soal Evaluasi Nomor Soal Valid Nomor Soal Tidak Valid Siklus 1 1., 2., 3., 5., 6., 7., 8., 9., 4., 10., 11., 12., 13., 14., 15. Siklus 2 1., 2., 3., 6., 7., 8., 9., 10., 11., 12., 13., 14. 4., 5., 15. Soal valid yang digunakan pada siklus 1 nomor 1., 2., 3., 5., 6., 7., 8., 9., 11., 12., 13., 14., 15. Sedangkan yang tidak valid nomor 4 dan 10. Soal yang digunakan pada siklus 2 yang valid yaitu 1., 2., 3., 6., 7., 8., 9., 10., 11., 12., 13., dan `14, sedangkan yang tidak valid nomor 4., 5., dan 15. Hasil penghitungan reliabilitas soal evaluasi, yang telah

25 dilakukan memperoleh hasil reliabilitas memuaskan karena nilai alpha lebih dari dari 0,9 yaitu sebesar 0,906. Maka dengan hasil tersebut soal yang dipakai dapat dipercaya. e. Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan rumus: P = dengan: P adalah indeks kesukaran, B adalah banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar, dan Jx adalah jumlah seluruh siswa peserta tes. Tingkat kesukaran soal pada siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini: Tabel. 3. 4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1 dan Siklus 2 Soal Siklus 1 Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah Sukar Sedang Mudah - 1., 2., 3., 5., 6., 7., 8., 9., 12., 13 4., 10., 11., 14., 15 0 10 5 Soal Siklus 2 Sukar Sedang Mudah Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah - 0 1., 2., 4., 5., 6., 7 6 3., 8., 9., 10., 11., 12., 13., 14., 15 9 Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya sesuatu soal. 3.5 Indikator Kinerja Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah pembelajaran dengan penerapan metode kerja kelompok berbantuan media kartu berkuis dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yaitu siswa yang nilainya mencapai 61 atau diatas KKM lebih dari 22 siswa atau 80% dari 27 jumlah siswa dalam kelas.

26 3.6 Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif. Data kuantitatif diolah melalui analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1 dan siklus 2, sedangkan data kualitatif hasil pengamatan pembelajaran matematika dengan penerapan metode kerja kelompok berbantuan media kartu berkuis yang diolah menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.