BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pantai yang menghadap Laut Cina Selatan ini memiliki dasar pantai landai sejauh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Gunung Bodas yang berada pada ketinggian 765m diatas permukaan laut. Batas wilayah Kampung Adat Ciptarasa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taman Wisata Grojogan Sewu sering dinobatkan sebagai Objek Wisata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada dikawasan kabupaten Bandung, tepatnya di

METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi ini karena di objek wisata tersebut merupakan satu-satunya objek

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu metode

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kampung Cibolerang No. 52, RT 1, RW 9. Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi,

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Denah Lokasi Alam Wisata Cimahi

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

IV. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2 Tahapan Studi

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Sukawana adalah nama daerah yang terletak sekitar 30 kilometer sebelah

IV. METODE PENELITIAN

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar adalah rencana

IV. METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi KeratonKasepuhan yang dijadikan tempat penelitian, yaitu terletak

: berbatasan dengan Kelurahan Leuwiliang

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan dikawasan objek wisata Kampung Sumber

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah Kelurahan Cisaranteun

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu

VII. FORMULASI STRATEGI

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

Transkripsi:

25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Pantai Pasir Padi yang terletak di Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung. Pantai yang menghadap Laut Cina Selatan ini memiliki dasar pantai landai sejauh 100-300 meter ke arah laut dan memiliki garis pantai sepanjang ± 300 meter dengan hamparan pasir putih sepanjang 2 km. Adapun Pantai Pasir Padi mempunyai batas - batas sebagai berikut: 1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Pangkalbalam, 2) Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan, 3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, 4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan.

26 B. Pendekatan Penelitian Gambar 3.1 Lokasi Pantai Pasir Padi Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode dalam penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian. Hal ini dapat disesuaikan dengan pendapat Nazir (2005:63) mengenai metode deskriptif, yang mengatakan bahwa : Metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

27 Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau pelukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang akan diselidiki Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yaitu metode yang bersifat menuturkan atau menggambarkan keadaan daerah penelitian serta menganalisis hasil penelitian yang ditarik dari permasalahan yang ada. (Ali, 1983 : 120) Pendekatan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah sebuah proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia, berdasarkan pada penciptaan gambaran holistik lengkap yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar ilmiah. Tujuan penelitian kualitatif adalah berupaya memahami situasi tertentu, seperti definisi penelitian kualitatif menurut Kirk dan Mille yang dikutip oleh Moleong (2000 : 3), yaitu : Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. merupakan Pengertian metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2009:9) metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pospositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

28 Berdasarkan definisi tersebut, penelitian kualitatif bertitik tolak dari paradigma fenomenologis yang objektifitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu yang menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode penelitian ini digunakan karena permasalahan yang diteliti masih belum jelas, kompleks, dan masih bersifat dinamis. Dikatakan belum jelas karena permasalahan penelitian harus diidentifikasikan setelah peneliti melihat langsung bagaimana kondisi yang ada di lokasi penelitian. Penelitian ini masih bersifat kompleks karena tidak hanya melibatkan satu atau dua faktor saja, akan tetapi melibatkan setiap unsur yang mempengaruhi penelitian ini, seperti kegiatan sosial masyarakat, masyarakat Kota Pangkalpinang, Pemerintah Kota Pangkalpinang, adat istiadat yang berlaku, dan pihak pengembang yang telah memiliki kewenangan terhadap Kawasan Pantai Pasir Padi. Penelitian ini masih bersifat dinamis karena jika peneliti menemukan masalah yang lebih krusial dalam Strategi Pengembangan Kawasan Pantai Pasir Padi Sebagai Kawasan Wisara Bahari di Kota Pangkalpinang maka peneliti dapat segera merubah rumusan masalah yang telah ada sesuai dengan masalah yang terjadi di lokasi penelitian. C. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, melainkan dengan istilah social situation., atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity), yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Hal ini dikarenakan penelitian berangkat

29 dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari (Sugiyono; 2008:215-216). Place/tempat Social Sitiuation Actor/orang Activity/ aktivitas Sumber: Sugiyono (2009:216) Gambar 3.2 Situasi Sosial (Social Situation) Pada penelitian ini yang menjadi tempat (place) adalah Pantai Pasir Padi, kemudian yang menjadi orang (actor) adalah pengelola, masyarakat sekitar objek wisata, dan wisatawan, lalu yang menjadi aktivitas (activity) adalah kegiatan berwisata. Dalam penelitian Strategi Pengembangan Pantai Pasir Padi menjadi Kawasan Wisata Bahari di Kota Pangkalpinang peneliti melakukan penentuan sumber data dengan cara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Peneliti akan melakukan observasi dan wawancara kepada Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang karena memiliki kewenangan dalam mengembangkan kawasan ini sebagai salah satu kawasan wisata yang termasuk

30 dalam KPP A Simpul Pengembangan Pasir Padi dengan tujuan agar data yang didapat merupakan data yang memiliki peranan penting dalam pengembangan Kawasan Pantai Pasir Padi. Selain ke Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, peneliti juga akan melakukan observasi terhadap Kawasan Pantai Pasir Padi mengenai kondisi existing yang ada di Kawasan Pantai Pasir Padi. D. Teknik Pengumpulan Data a. Angket Angket (self-administrated questionnaire) adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan (respons) atas atau menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah wisatawan yang datang berkunjung ke Pantai Pasir Padi. Penyebaran angket dilakukan dengan cara peneliti memberikan angket kepada setiap wisatawan yang ditemui sampai memenuhi jumlah responden yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan data pengunjung yang didapat dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Pangkalpinang, dapat diketahui bahwa jumlah wisatawan yang datang ke Pantai Pasir Padi pada tahun 2009 adalah 377.600 orang wisatawan. Kemudian jumlah per hari wisatawan yang datang ke Pantai Pasir Padi adalah 1048,8 orang. Melalui rata-rata jumlah kunjungan per hari tersebut maka, untuk menentukan berapa jumlah responden yang diambil sebagai wakil, peneliti

31 menggunakan pedoman Rumus yang diperkenalkan oleh Sevilla dkk. (1993) yang dikutip oleh Chafid Fandeli (2002). Adapun rumus tersebut sebagai berikut: n = N 1 + N e 2 dimana: n = ukuran sampel atau jumlah responden N = ukuran populasi atau jumlah wisatawan dalam waktu tertentu e = nilai kritis (batas ketelitian) Nilai kritis e atau batas ketelitian yang biasa dipergunakan dalam perhitungan adalah 0,1 (10%) untuk populasi besar dan batas ketelitian 0,2 (20%) untuk populasi kecil. Berdasarakan rumus di atas dengan populasi sebanyak 1048,8 orang, dengan nilai kritis atau batas ketelitian yang diinginkan 10%, maka jumlah responden adalah 91,29 orang yang kemudian dibulatkan menjadi 92 orang. b. Observasi Observasi dilakukan dengan cara mendatangi dan mengamati secara langsung ke lokasi penelitian. Hasil dari observasi ini berupa data umum tentang lokasi penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Kawasana Pantai Pasir Padi. c. Studi Pustaka Studi data dilakukan untuk menmperdalam berbagai aspek yang ada di lokasi penelitian. Selain itu, studi data juga dimaksudkan untuk menadapatkan konsep-konsep yang nantinya akan menjadi pertimbangan dalam penelitian. Teknik yang digunakan dalam memperoleh data ini ini adalah Studi Dokumentasi yaitu mendapatkan informasi dari literatur dan dokumentasi yang dibutuhkan

32 peneliti seperti mempelajari buku dan bahan tertulis lainnya yang berhubungan dengan penelitian seperti data yang berupa sejarah dan keadaan Pantai Pasir Padi. d. Wawancara Susan Stainback (1988) mengemukakan bahwa: interviewing provide the researcher a means to gain a deeper understanding of how the participant interpret a situation or phenomenon than can be gained through observation alon. Jadi dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Dalam hal ini yang menjadi sumber data adalah Pemerintah Kota Pangkalpinang yang mempunyai wewenang terhadap Pantai Pasir Padi dan pengelola Pantai Pasir Padi. e. Dokumentasi (foto, video, catatan kecil) Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen (Husaini Usman dan Purnomo S Akbar: 2006:73). Dokumentasi digunakan sebagai data pendukung dalam melakukan penelitian di Kawasan Pantai Pasir Padi. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian Strategi Pengembangan Kawasan Pantai Pasir Padi Sebagai Kawasan Wisata Bahari Di Kota Pangkalpinang dengan mengunakan Analisis SWOT yang terdiri dari Strengths, Weakenss, Opportunities, dan Threaths. Menurut Sondang P. Siagian (1998 : 172) dimana dikutip dari Nizwan Zukhri (2009) bahwa metode SWOT

33 adalah merupakan akronim untuk kata Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). Dari pengertian SWOT tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Kekuatan (Strength), yaitu kekuatan apa saja yang dimiliki pariwisata. Dengan mengetahui kekuatan, pariwisata dapat dikembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu bertahan dalam pasar dan mampu bersaing untuk pengembangan selanjutnya. 2. Kelemahan (Weakness), yaitu segala faktor yang tidak menguntungkan atau merugikan bagi pariwisata. 3. Kesempatan (Opportunties), yaitu semua kesempatan yang ada sebagai kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian nasional atau global yang dianggap memberi peluang bagi pariwisata untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. 4. Ancaman (Threats), yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi pariwisata, seperti Peraturan Pemerintah yang tidak memberikan kemudahan berusaha, rusaknya lingkungan, penularan penyakit Aids, meningkatnya pelacuran atau gejolak sosial sebagai akibat mahalnya dan persaingan tour operator asing yang lebih professional. Analisis SWOT berdasarkan konsep Fred R. David. Analisis SWOT berarti analisis berdasarkan pada Strengths-Weaknesses-Opportunities Threats yakni Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-Kendala. Melalui analisis SWOT, akan membantu dalam penyimpulan akhir penelitian. Analisis SWOT mengunakan matriks internal factor evaluation (IFE) dan matriks eksternal factor evaluation

34 (EFE), di mana IFE yang meliputi kekuatan dan kelemahan, sedangkan EFE meliputi peluang dan tantangan, dengan memberikan bobot, rating, dan nilai akhir pada masing-masing faktor. Untuk bobot tertinggi 0.15 dan terendah 0.05 dengan jumlah total bobot 1.00. Sedangkan, rating berada pada angka 1 s.d 4, rating tertinggi 4 (EFE= sangat bagus;ife= sangat kuat), rating 3 (EFE=di atas rata-rata; IFE= cukup kuat), rating 2 (EFE= rata-rata; IFE= tidak begitu lemah)) dan rating terendah 1 (EFE= di bawah rata-rata; IFE=- sangat lemah), bobot dikalikan rating menghasilkan skor. Total skor untuk EFE berjumlah 4,0 mengindikasikan merespon secara luar biasa akan peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman. Totalkan skor untuk IFE, dengan nilai rata-rata adalah 2,5. Jika nilai rata-rata di bawah 2,5 menandakan secara internal lemah, jika di atas 2,5 menunjukan posisi internal kuat. Untuk mengetahui positioning dan strategi apa yang cocok diterapkan kepada Pantai Pasir Padi kita bisa menggunakan Matriks IE. Matriks IE didasari pada dua dimensi kunci, total rata-rata tertimbang IFE pada sumbu x dan total rata-rata tertimbang EFE pada sumbu y. Pada sumbu x dari matriks IE, total ratarata tertimbang dari 1,0 hingga 1,99 dianggap rendah; nilai dari 2,0 hingga 2,99 adalah menengah; dan nilai dari 3,0 hingga 4,0 adalah tinggi. Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama yang memiliki implikasi strategi berbeda. Pertama, rekomendasi untuk divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan kembangkan. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau

35 integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal) dapat menjadi paling sesuai untuk divisi-divisi ini. Kedua, divisi yang masuk ke dalam sel III, V, atau VII dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi jaga dan pertahankan; penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang umum digunakan untuk divisi tipe ini. Ketiga, rekomendasi yang umum diberikan untuk divisi yang masuk ke dalam sel VI, VIII, dan IX adalah tuai atau divestasi. Organisasi yang berhasil mampu mencapai portofolio bisnis diposisikan ke dalam atau sekitar sel I dalam Matriks IE. Sedangkan matriks TOWS (threat, opportunity, weakness, dan strength) adalah untuk memasukan strategi SO, WO, ST, dan WT, yang akan menghasilkan asumsi kesimpulan analisis faktor internal (KAFI) dan kesimpulan analisis faktor eksternal (KAFE). Bobot bernilai 1-15 dengan jumlah total bobot 100. Rating berada pada angka 1-5, yang menghasilkan skor jika telah dikalikan dengan bobot. Dari hasil skor maka bisa ditentukan mana prioritas I-V. Dari analisis ini akan ditarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan pengembangan Kawasan Pantai Pasir Padi sebagai Kawasan Wisata Bahari. Semua rumusan masalah yang dihadapi saat penelitian akan diaplikasikan melalui pendekatan-pendekatan teori, baik dari studi literatur maupun tinjauan pustaka. Akan tetapi tidak semuanya masalah bisa diaplikasikan kedalam teori karena semua masalah bersifat relatif.