BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGOLAHAN DATA

Cara Interpretasi dari Analisis Diskriminan dengan 3 Kelompok

Kuisioner Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tanda X! Keterangan : Pertanyaan Kesetiaan Merek

Lampiran 1. Data PER, DPR, DY, ROE dan NPM LQ45 tahun 2009

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KARAKTERISTIK NAVIGASI WEB PELANGGAN SHOFIA TOYS DALAM KAITAN PEMBELANJAAN SECARA ONLINE

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Yth. Responden Dalam rangka memenuhi penelitian, saya sebagai mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya,

Statistika Industri II TIP - FTP UB

TESIS MERRY MAGDALENA UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA DESEMBER 2008

DISCRIMINANT ANALYSIS

BAB 4 PEMECAHAN MASALAH

MODUL 5 ANALISIS DISKRIMINAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISI KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA

keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal inilah yang menyebabkan kepuasan konsumen memiliki nilai strategik yang tinggi bagi perusahaan. PT. Tunas

PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN PERILAKU KONSUMEN Dengan METODE DISKRIMINAN (kasus di PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo Solo)

Lampiran 1 KUESIONER. No.Responden :. (diisi peneliti)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Diskriminan

B A B I V A N A L I S I S D I S K R IM I N A N ( D I S C R IM I N A N T A N A L Y S I S ) Analisis Diskriminan adalah suatu metode statistika

PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN PERILAKU KONSUMEN DENGAN METODE DISKRIMINAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Praktikum

DAFTAR PUSTAKA. Arsanti Kurniasari, dan Kuntjoro Analisis Kebutuhan Pelanggan Puskesmas Pijoan Baru Provinsi Jambi, Vol 1 : 22-28

BAB I PENDAHULUAN. 1. Data yang dianalisis adalah variabel keamanan parkir, kebersihan pasar,

Kajian Ekonomi Regional Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan I 2009

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60.

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH LAYANAN PELANGGAN, RESPON PLN, STABILASI DAYA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT PLN WILAYAH BEKASI TIMUR ABSTRAK

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOLEKTIBILITAS PEMBAYARAN KREDIT UKM PETANI BAWANG PADA BANK BRI CABANG BREBES

LAMPIRAN 5. Gambaran Umum Responden

Keywords : Discriminant Analysis. Pendahuluan.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Pengujian validitas

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL DISKRIMINAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Properti di BEI)

ANALISIS DISKRIMINAN DALAM MENGKLASIFIKASIKAN PREDIKAT KESEHATAN BANK(STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARI AH)

at Blessing KJKS Madani, whether included in the group who deserve credit or groups who do not deserve credit. This analysis was done with the help of

KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

JUDUL: ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI DISKRIMINATOR UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA KOPAAS HIPPATAS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini menyajikan dan menjelaskan hasil analisis data dari sejumlah

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

Lampiran Hasil Output SPSS. Statistics. Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan. Valid 200 Missing 0 Mean Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y

LAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

FAKTOR PEMBEDA STATUS KREDIT DEBITUR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN. Abstrak

KUESIONER PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords : financial distress, bankruptcy, bankruptcy prediction model, the Z - Score

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISA DISKRIMINAN PADA TINGKAT KINERJA PEGAWAI YANG DIPENGARUHI FAKTOR-FAKTOR BUDAYA KERJA (Studi Pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun)

BAB IV ANALISIS DATA

Contoh Soal Analisis Diskriminan dengan Menggunakan Program SPSS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMERIKSAAN K4 PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS H.A.H. HASAN DI KOTABINJAI TAHUN 2015

Instrumen Penelitian Kuisioner

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

KOMPETENSI DAN KOMITMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BAGIAN KEUANGAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TANJUNGPINANG

Lampiran 1 DAFTAR KUESIONER. Petunjuk Pengisian

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN, DAN KREATIFITAS PERIKLANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

ANALISIS PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMBERIAN KREDIT DENGAN MODEL DISKRIMINAN PADA KOPERASI KARYAWAN DEPARTEMEN KEHUTANAN

Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko. Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008)

Jogjakarta, Oktober Penyusun. Prisca Enggar Widianingrum DAFTAR ISI

BAB V HASIL PENELITIAN. Secara geografis Kabupaten Badung terletak antara

Lampiran. 1. Kuisioner

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

Jumlah Pekerja. Pendapatan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM

RASIO RASIO YANG MEMBEDAKAN (DISCRIMINATOR) KINERJA KEUANGAN ANTARA KELOMPOK PERBANKAN SYARIAH DAN KELOMPOK PERBANKAN KONVENSIONAL DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

Variabel Pelayanan Purna Jual

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X

Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Lampiran 1. Data Eksperimen

3. Lama bekerja sebagai PSK.Tahun

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

Nama : Suherman Pembimbing : Suryandari Sedyo Utami, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

Perbandingan Analisis Diskriminan dan Analisis Regresi Logistik Ordinal dalam Prediksi Klasifikasi Kondisi Kesehatan Bank

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DENGAN RENDAHNYA PEMANFAATAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS NAMORAMBE DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP JKN

BAB IV ANALISIS DATA

I. Identitas Responden 1. No. Responden : Nama responden : Jumlah anak :... (orang) 4. Pendidikan : Umur :...

BAB III METODE PENELITIAN. Yang akan menjadi tempat/lokasi pada penelitian ini adalah BEJ. Alasan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan dari inti karya akhir ini, dimana analisis dan pembahasan akan dilakukan. Analisis dilakukan berdasarkan teori-teori dan metodologi yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Analisis yang dilakukan oleh penulis akan mengacu pada gambar 3.2 diagram alir (flow chart) tahapan Analisis Diskriminan. Dengan flow chart tersebut diharapkan tahapan analis yang akan dilakukan oleh penulis akan terarah sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Mengacu pada perumusan masalah pada Bab III sebelumnya, analisis diskriminan ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok perusahaan tersebut? Atau, apakah perusahaan yang dikategorikan sebagai kelompok not financially constrained mempunyai perbedaan (dalam cash flow/net fixed assets, investment/net fixed assets, dividend payout ratio, net fixed assets, net income margin, current ratio, fixed charge coverage, debt ratio, dan net sales growth) dengan perusahaan yang dikategorikan sebagai kelompok partially financially constrained dan kelompok financially constrained. 2. Jika memang ketiga perilaku berbeda, variabel mana yang membedakan perilaku ketiga kelompok perusahaan tersebut? Apakah cash flow/net fixed assets, investment/net fixed assets, dividend payout ratio, net fixed assets, net income margin, current ratio, fixed charge coverage, debt ratio, atau net sales growth? 3. Membuat fungsi diskriminan untuk menentukan apakah suatu perusahaan termasuk pada kategori kelompok not financially constrained, partially financially constrained atau financially constrained. 4. Menguji apakah fungsi diskriminan yang terbentuk mempunyai tingkat ketepatan yang cukup tinggi untuk

46 mengkategorikan ketiga kelompok perusahaan tersebut. Sebagai contoh: jika pada data awal perusahaan X termasuk kategori kelompok perusahaan not financially constrained, apakah fungsi diskriminan yang terbentuk mampu dengan tepat mengklasifikasikan dengan tepat, berapa persen ketepatan prediksi fungsi diskriminan tersebut? 4.1. Analisis Data Data yang dipakai dalam analisis adalah data 142 perusahaan yang terdaftar di industri manufaktur tahun 2006, dan analisis menggunakan laporan keuangan pada tahun 2004-2005. Variabel independen disebutkan: Cash flow/net Fixed Assets (X 1 ), Investment/Net Fixed Assets(X 2 ), Dividend Payout(X 3 ), Net Fixed Assets(X 4 ), Net Income Margin(X 5 ), Current Ratio(X 6 ), Fixed Charge Coverage Ratio(X 7 ), Debt Ratio(X 8 ) dan Net Sales Growth (X 9 ). 4.1.1. Analysis Case Processing Summary Dari hasil SPSS dapat diketahui bahwa data yang telah diolah menunjukan validasi 100% dan tidak ada data yang missing dari pengelompokkannya. Artinya, keseluruhan 142 perusahaan yang telah dikelompokkan masing-masing telah memiliki kelompoknya masingmasing. Analysis Case processing summary dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini. Untuk statistiknya dari masing-masing kelompok perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 2. Unweighted Cases N Percent Valid 142 100.0 Excluded Missing or out-of-range group codes 0.0 At least one missing discriminating variable 0.0 Both missing or out-of-range group codes and at least one missing discriminating 0.0 variable Total 0.0 Total 142 100.0 Tabel 4.1 Analysis Case Processing Summary

47 4.1.2. Tests of Equality of Group Means Test of equality of group means adalah uji signifikansi antar kelompok dari setiap variabel. Dalam uji ini akan dilihat variabel-variabel independen mana saja, yang berbeda secara signifikansi diantara kelompok yang dikategorikan sebagai not financially constrained, partially constrained atau financially constrained. Wilks' Lambda F df1 df2 Sig. X1.996.284 2 139.754 X2.995.358 2 139.700 X3.824 14.883 2 139.000 X4.994.445 2 139.642 X5.959 2.980 2 139.054 X6.989.785 2 139.458 X7.995.328 2 139.721 X8.928 5.394 2 139.006 X9.979 1.499 2 139.227 Tabel 4.2 Tests of Equality of Group Means Pada tabel 4.2 diatas, dipaparkan bahwa variabel X 3 dan X 8 angka sig. (signifikansi) < 0.05 artinya ada perbedaan antar kelompok. Hal ini berarti ada perbedaan antar kelompok yang termasuk: not financially constrained, partially constrained atau financially constrained, dipengaruhi oleh Dividend Payout(X 3 ) dan Debt Ratio(X 8 ). Sedangkan untuk variabel X 1, X 2, X 4, X 5, X 6, X 7 dan X 9 angka sig. (signifikansi) > 0.05 artinya tidak ada perbedaan antar kelompok. Hal ini berarti kelompok yang telah dikategorikan sebagai: not financially constrained, partially constrained atau financially constrained, tidak dipengaruhi oleh Cash flow/net Fixed Assets (X 1 ), Investment/Net Fixed Assets(X 2 ), Net Fixed Assets(X 4 ), Net Income Margin(X 5 ), Current Ratio(X 6 ), Fixed Charge Coverage Ratio(X 7 ), dan Net Sales Growth (X 9 ). Dengan analisis Tests of Equality of Group Means, perumusan masalah no.1 dan no. 2 telah terjawab. Dari kesembilan variabel, hanya dua variabel yang berbeda secara signifikan, yaitu: Dividend Payout(X 3 )

48 dan Debt Ratio(X 8 ). Hal ini berarti perilaku kelompok not financially constrained, partially constrained atau financially constrained, dipengaruhi oleh Dividend Payout perusahaan dan Debt Ratio perusahaan. Namun demikian, hal ini tidak menjamin apakah kedua variabel tersebut akan dimasukkan pada fungsi diskriminan. 4.2. Pembentukan Model Diskriminan Pada bagian ini akan menjawab perumusan masalah no.3. Model diskriminan dibentuk dengan menggunakan metode stepwise dimana Mahalanobis Distance menjadi kriteria discriminating power dari masing-masing variabel independen. Pada lampiran 3 terlihat bahwa terdapat dua variabel yang dianggap memiliki discriminating power paling tinggi, artinya paling membedakan diantara kelompok. Kedua variabel itu adalah Dividend Payout(X 3 ) dan Debt Ratio(X 8 ). Dengan demikian menurut hasil diatas, kemungkinan suatu perusahaan masuk kedalam kelompok not financially constrained, partially constrained atau financially constrained ditentukan oleh X 3 dan X 8. 4.2.1. Tests of Wilk s Lambda Pada test ini di tabel 4.3 dijelaskan bahwa pada step 1, jumlah variabel yang dimasukkan dalam analisis hanya ada satu yaitu (X 3 ) dengan angka Wilk s Lambda 0.824. Hal ini berarti 82.4% varians tidak dapat dijelaskan oleh perbedaan antar kelompok. Kemudian pada step 2, dengan tambahan variabel X 8 (lihat kolom Number of variables yang sekarang adalah 2), angka Wilk s lambda turun menjadi 0.772. Penurunan angka Wilk s Lambda tentu baik bagi model diskriminan, karena varians yang tidak dapat dijelaskan semakin kecil (dari 82,4% menjadi 78.9%). Dari kolom F dan signifikansinya, terlihat baik pada pemasukan variabel 1 ataupun 2, semuanya adalah signifikan secara statistik. Hal ini berarti kedua variabel (X 3 dan X 8 ) memang berbeda untuk ketiga kelompok.

49 Step Number of Variables Lambda df1 df2 df3 Exact F Statistic df1 df2 Sig. 1 1.824 1 2 139 14.883 2 139.000 1.39E-6 2 2.772 2 2 139 9.518 4 276.000 3.19E-7 Tabel 4.3 Tests of Wilks' Lambda 4.2.2. Analisis Perbedaan antar Kelompok Analisis perbedaan antar kelompok akan dilampirkan pada lampiran 4. Pada lampiran tersebut dijelaskan bahwa berkaitan dengan penjelasan angka Wilk s Lambda sebelumnya, dimana ada dua tahapan (proses) yang menghasilkan dua variabel pembentukan fungsi diskriminan. Pada step kedua yang merupakan proses akhir, terlihat jarak (distance) antara kelompok Partially Financially Constrained (kelompok dua) dengan kelompok Financially Constrained (kelompok tiga) adalah yang terbesar, yakni 17,432. Sedangkan jarak terkecil adalah antara kelompok Not Financially Constrained (kelompok satu) dengan kelompok Partially Financially Constrained (kelompok dua), yakni 3,994. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perusahaan yang terkategorikan sebagai kelompok Partially Financially Constrained paling berbeda profilnya (Dividend Payout dan Debt Ratio) dibandingkan dengan perusahaan yang masuk kedalam kategori Financially Constrained. Sebaliknya, perusahaan yang dikategorikan masuk kedalam kelompok Not Financially Constrained memiliki perbedaan profil yang sedikit dengan kelompok Partially Financially Constrained. 4.2.3. Pengujian Analisis Perbedaan antara Kelompok Karena dalam analisis terdapat tiga buah kelompok perusahaan, secara otomatis akan terbentuk dua fungsi diskriminan, dengan kriteria: 1. Fungsi diskriminan satu untuk memilah mana yang masuk kedalam kelompok satu (not financially constrained) dan kelompok dua (partially financially constrained).

50 2. Fungsi diskriminan dua untuk memilah mana yang masuk kedalam kelompok dua (partially financially constrained) dan kelompok tiga (financially constrained). Gambar 4.1 Kriteria Fungsi Diskriminan Pada tabel 4.4 dibawah terdapat angka Cannonical Correlation yang mengukur keeratan hubungan antara diskriminant score dengan kelompok (dalam hal ini ada tiga kelompok perusahaan). Angka 0.451 menunjukkan keeratan yang cukup tinggi, dengan ukuran skala antara 0 sampai 1. Dan walaupun angka cannonical untuk fungsi kedua dengan cukup lemah dengan angka 0.174, namun kedua fungsi ini tetap dapat digunakan untuk intrepretasi selanjutnya. Hal ini diperjelas dengan keterangan a pada bawah tabel. Eigenvalues Function Eigenvalue % of Variance Cumulative % Canonical Correlation 1.256 a 89.2 89.2.451 2.031 a 10.8 100.0.174 a. First 2 canonical discriminant functions were used in the analysis. Tabel 4.4 Sumary of Canonical Dicriminant Functions Dan dengan tabel Wilk s Lambda pada tabel 4.5 dibawah berikut, terdapat dua buah test of function(s) yaitu 1 through 2 (fungsi 1 dengan fungsi 2) dan fungsi 2. 1. Pada kolom Test of Function(s) 1 through 2 menguji hipotesa: H o : Tidak ada perbedaan Rata-rata dari kedua fungsi diskriminan H 1 : Ada perbedaan Rata-rata dari kedua fungsi diskriminan

51 Test of Function(s) Wilks Lambda Chi-square df Sig. 1 through 2.772 35.795 4 3.19E-7 2.970 4.235 1 3.96E-2 Tabel 4.5 Wilk s Lambda Test of Function(s) Untuk menguji Hipotesa, angka Wilk s Lambda ditransformasikan ke angka Chi Square, dengan ketentuan: Angka Sig. > 0.05, maka H o diterima Angka Sig. < 0.05, maka H o ditolak Terlihat bahwa angka Chi Square hitung adalah 35,795 dengan signifikansi 3.19x10-7 yang jauh dibawah 0.05. Oleh karena itu H o ditolak, atau memang ada perbedaan yang nyata (signifikan) antara Rata-rata dari kedua fungsi diskriminan yang telah terbentuk. Oleh karena ada perbedaan yang nyata, maka perilaku perusahaan untuk ketiga kategori kelompok perusahaan memang berbeda (Perumusan masalah no.1). Dapat dikatakan bahwa Dividend Payout dan Debt Ratio dari masing-masing kelompok perusahaan memang berbeda. 2. Pada pengujian Test of Function 2. Interpretasi sama dengan dengan test pada no.1. Hanya saja disini fungsi diskriminan pertama dikeluarkan sehingga hanya test pada fungsi kedua saja, yang mengkategorikan antara perusahaan kelompok partially financially constrained dan kelompok financially constrained. Disini pengujian menguji hipotesa: H o : Tidak ada perbedaan Rata-rata dari fungsi diskriminan kedua (Dividend Payout dan Debt Ratio pada kelompok perusahaan partially financially constrained dan kelompok financially constrained) H 1 : Ada perbedaan Rata-rata dari fungsi diskriminan kedua. Untuk menguji hipotesa,angka Wilk s Lambda ditransformasikan ke angka Chi Square. Oleh karena hasil sig.

52 3.96x10-2 dan dibawah 0.05, maka hipotesa Ho ditolak. Maka fungsi kedua dari diskriminan dapat digunakan karena ada perbedaan rata-rata dari fungsi diskriminan kedua. 4.2.4. Membuat Fungsi Diskriminan Satu dan Dua Fungsi diskriminan untuk menjawab perumusan masalah no.3 dibentuk dengan keterangan pada tabel 4.6 berikut: Function 1 2 X3 0.02934 0.01499 X8-0.83957 1.75774 (Constant) 0.25814-1.26100 Keterangan: X 3 = Dividend Payout X 8 = Debt Ratio Unstandardized coefficients Tabel 4.6 Canonical Discriminant Function Coefficients Dari tabel diatas, kita dapatkan koefisien angka penyusun fungsi diskriminan yaitu: 1. Fungsi diskriminan 1 (lihat koefisien pada kolom function 1): 2. Fungsi diskriminan 2 (lihat koefisien pada kolom function 2). Jadi dengan penjelasan mengenai fungsi Discriminant Function, maka hubungan dari kedua fungsi bisa diperlihatkan pada gambar 4.2 berikut: Gambar 4.2 Hubungan antar Fungsi Diskriminan

53 Penggunaan hasil fungsi tersebut diaplikasikan pada data yang diperoleh, dan hasil dari fungsi diskriminan tersebut dapat dilihat pada lampiran 5. 4.2.5. Centroid Fungsi Diskriminan Centroid adalah nilai rata-rata fungsi Z score dari setiap obyek yang ada dalam kelompok. Dalam hal ini obyek adalah perusahaan, dan karena ada tiga kelompok maka akan ada tiga centroid. Jadi, ada satu centroid yang menyatakan nilai rata-rata dari semua data perusahaan yang ada di dalam kelompok not financially constrained, satu centroid yang menyatakan nilai rata-rata dari semua data perusahaan yang ada di kelompok partially constrained dan satu centroid yang menyatakan nilai rata-rata semua data konsumen yang ada di kelompok financially constrained. Kegunaan centroid untuk mengetahui bagaimana penyebaran data dari setiap kelompok, dan bagaimana kedekatan antar centroid dari masing-masing kelompok. Dan untuk melihatnya lebih jelas, pada tabel 4.7 dibawah ini, terlihat bahwa titik centroid untuk kelompok not financially constrained adalah 0.128 pada fungsi 1 dan -0.366 pada fungsi 2, titik centroid untuk kelompok partially financially constrained adalah - 0.331 pada fungsi 1 dan 0.69 pada fungsi 2 dan titik centroid untuk kelompok financially constrained adalah 0.969 pada fungsi 1 dan 0.124 pada fungsi 2. Function KELOMPOK 1 2 Not Financially Constrained.128 -.366 Partially Financially Constrained -.331.069 Financially Constrained.969.124 Unstandardized canonical discriminant functions evaluated at group means Tabel 4.7 Hasil Centroids Data Untuk lebih jelasnya lihat gambar 4.3 dibawah, angka-angka tersebut dapat dibuat grafik yang disebut sebagai Territorial Map, dengan function 1 adalah sumbu X dan function 2 sebagai sumbu Y.

54 4.2.6. Territorial Map Teritorial Map digunakan untuk memetakan (mapping) batas-batas setiap kode berdasar sumbu X (fungsi diskriminan satu) dan sumbu Y (fungsi diskriminan dua) sehingga dengan melihat koordinat sebuah kasus, dengan mudah akan dilihat kasus tersebut ada di teritori (daerah) mana. Untuk dua fungsi dan tiga kelompok perusahaan seperti kasus, teritorial map hasil analisis dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah. Kegunaan map dibawah adalah untuk mengetahui sebuah data/kasus apakah masuk kedalam kelompok not financially constrained, partially financially constrained atau financially constrained. Sebagai contoh lihat pada lampiran 5 dengan perusahaan ADES sebagai contoh, terlihat nilai fungsi untuknya adalah: Fungsi satu (sumbu X pada map) = -0.932756037 dan fungsi dua (sumbu Y pada map) = 1.232310301. Dengan demikian, koordinat ADES pada territorial map adalah (-0.932,1.232), yang jika diplot pada map gambar 4.3 berada pada kelompok 2 (partially financially constrained).

55 Symbol Group Label ------ ----- -------------------- 1 1 Not Financially Cons 2 2 Partially Financiall 3 3 Financially Constrai * Indicates a group centroid = Kelompok 1 = Kelompok 2 = Kelompok 3 Gambar 4.3 Terirorial map 4.3. Menilai Kelayakan Model Diskriminan Untuk menilai kelayakan model fungsi diskriminan yang telah dibentuk sebelumnya, diperlukan sebuah interpretasi yang terlampir pada Lampiran 6. Dan ini akan menjawab perumusan masalah no. 4. Pada lampiran 6, menjelaskan bahwa kelompok satu mula-mula berjumlah 26 perusahaan, kelompok dua berjumlah 89 perusahaan dan kelompok tiga berjumlah 27 perusahaan. Setelah dilakukan analisis diskriminan maka untuk kelompok satu (not financially constrained) 14 perusahaan diklasifikasikan secara benar atau sebesar 53.8%, sementara terjadi misclassification sejumlah 4

56 perusahaan dikelompokkan ke kelompok dua (15.4%) dan 8 perusahaan diklasifikasikan kedalam kelompok tiga (30.8%). Untuk kelompok dua (partially financially constrained) 50 perusahaan diklasifikasikan secara benar atau sebesar 56.2%, sementara terjadi misclassification sejumlah 36 perusahaan dikelompokkan ke kelompok satu (40.4%) dan 3 perusahaan diklasifikasikan kedalam kelompok tiga (3.4%). Sementara untuk kelompok ketiga (financially constrained) 14 perusahaan diklasifikasikan secara benar atau sebesar 51.9%, sementara terjadi misclassification sejumlah 10 perusahaan dikelompokkan ke kelompok satu (37%) dan 3 perusahaan diklasifikasikan kedalam kelompok dua (11.1%). Jika dilihat dari hasil pemaparan yang terlampir pada lampiran 6 juga, khususnya keterangan b, dipaparkan bahwa 54.9.% dari data telah diklasifikasi dengan benar. Hal ini berarti 54.9% dari 142 data yang diolah telah dimasukkan pada kelompok yang sesuai dengan data semula. Pada keterangan c ( validasi silang-cross validated) menunjukkan angka 53.5%, artinya secara validasi silang 53.5% dari 142 data yang telah diolah telah dimasukkan sesuai dengan data semula. Semakin tinggi angka yang dipaparkan dalam analisis diskriminan menunjukan semakin besar ketepatan sebuah fungsi membedakan kelompoknya. Namun karena angka tersebut diatas 50%, maka fungsi diskriminan yang terbentuk, juga territorial map yang telah dibuat, sudah layak untuk membedakan ketiga kelompok perusahaan tersebut 1. Hasil pengelompokan untuk analisis diskriminan dapat dilihat pada lampiran 7. 4.4. Validasi Akhir Dengan menggunakan tabel 4.7 di atas maka dengan validasi sampel tahun 2005-2006, didapatkan perhitungan dengan menggunakan fungsi diskriminan yang terbentuk. Untuk menguji validasi akhir digunakan fungsi fisher. Contoh perhitungan dengan fungsi fisher, dapat dilihat sebagai berikut: Ades, X 3 = 0 dan X 8 = 1.9290127. Masukkan kedalam fungsi diskrimian satu, 1 Santoso, Singgih 2004, Statistik Multivariat, Jakarta p.193

57 fungsi satu didapatkan hasil = -1.3614 dan masukkan ke dalam fungsi diskriminan dua, fungsi dua = didapatkan hasil = 2.129703. Lalu dengan pengelompokan, dengan hasil centroid fungsi table 4.7, maka didapatkan: y 11 = 0.126, y 12 = -0.366, y 21 =-0.331, y 22 =0.069, y 31 = 0.969 dan y 32 =0.124. Angka centroid ini dimasukkan kedalam fungsi fisher, sebagai berikut: k = 1, ( y y 2 2 1 y11) ( y2 12) = (-1.3614-0.126) 2 + (2.129703+0.366) 2 = 8.446848 k =2, ( y y 2 2 1 y21) ( y2 22) = (-1.3614 +0.331) 2 + (2.129703-0.069) 2 = 5.308223 2 k = 3, ( y y31) ( y2 y 2 1 32) = (-1.3614-0.969) 2 + (2.129703-0.124) 2 = 9.453613 dari ketiga hasil k diatas, dicari hasil minimum, yaitu=5.308223 pada kelompok dua artinya ADES masuk kedalam pengelompokkan kelompok dua. Hasil perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 dan 10. Perhitungan dengan menggunakan analisis diskriminan fisher menunjukkan bahwa setelah pengelompokkan, didapatkan hasil berikut: kelompok 1 kelompok 2 kelompok 3 kelompok 1 9 2 15 kelompok 2 31 55 3 kelompok 3 8 4 15 TOTAL 48 61 33 Tabel 4.8 Hasil Kelompok Validasi Akhir Dan menurut prosentasenya maka didapatkan: kelompok 1 kelompok 2 kelompok 3 kelompok 1 18.75% 3.28% 45.45% kelompok 2 64.58% 90.16% 9.09% kelompok 3 16.67% 6.56% 45.45% TOTAL 100.00% 100.00% 100.00% Tabel 4.9 Prosentase Hasil Kelompok Validasi Akhir Melihat tabel 4.8 dan tabel 4.9 diatas, maka diinterpretasikan bahwa kelompok satu yang terdiri dari 48 perusahaan: terdapat sembilan perusahaan diklasifikasikan secara benar atau sebesar 18.75%, sementara terjadi

58 misclassification sejumlah 31 perusahaan dikelompokkan ke kelompok dua (64.58%) dan delapan perusahaan diklasifikasikan kedalam kelompok tiga (16.67%). Kelompok dua terdiri dari 61 perusahaan: terdapat 55 perusahaan diklasifikasikan secara benar atau sebesar 90.16%, sementara terjadi misclassification sejumlah dua perusahaan dikelompokkan ke kelompok satu (3.28%) dan empat perusahaan diklasifikasikan kedalam kelompok tiga (6.56%). Yang terakhir kelompok tiga yang terdiri dari 33 perusahaan: terdapat 15 perusahaan diklasifikasikan secara benar atau sebesar 45.45%, sementara terjadi misclassification sejumlah 15 perusahaan dikelompokkan ke kelompok satu (45.45%) dan tiga perusahaan diklasifikasikan kedalam kelompok dua (9.09%).