BAB V HASIL PENELITIAN. Secara geografis Kabupaten Badung terletak antara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V HASIL PENELITIAN. Secara geografis Kabupaten Badung terletak antara"

Transkripsi

1 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian Secara geografis Kabupaten Badung terletak antara Lintang Selatan dan Bujur Timur dengan luas wilayah 418,52 Km2 atau sekitar 7,43 persen dari daratan Pulau Bali dan terbagi atas 6 wilayah kecamatan yaitu: 1. Kuta Selatan; 2. Kuta; 3.Kuta Utara; 4. Mengwi ; 5.Abiansemal; 6. Petang. Dari 6 kecamatan ini nampak kecamatan Petang memiliki luas terbesar yaitu 115 Km2, sedangkan Kecamatan Kuta merupakan kecamatan yang terkecil dengan luas 17,52 Km2. Kabupaten Badung terletak berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Bangli di sebelah timur, di sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tabanan. Secara keseluruhan, wilayah Kabupaten Badung berjumlah hektar. Seluruh wilayah ini terdiri dari lahan sawah Ha, lahan kering dan lahan lainnya Ha. Pemerintah Kecamatan Abiansemal adalah salah satu penyelenggara Pemerintahan di salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Badung. Luas wilayah Kecamatan Abiansemal adalah 69 Km2 terdiri dari 18 desa yaitu : Darmasaba, Sibang Gede, Jagapati, Angantaka, Sedang, Sibang Kaja, Mekar Bhuana, Mambal, Abiansemal, Dauh Yeh Cani, Ayunan, Blahkiuh, Punggul, Bongkasa, Taman, Selat, Sangeh, dan Bongkasa Pertiwi. 59

2 Kecamatan Abiansemal memiliki jumlah tenaga kesehatan (tenaga medis) menurut jenisnya adalah sebagai berikut: Dokter umum sebanyak 21 orang; Spesialis gigi sebanyak 6 orang; Bidan sebanyak 6 orang; Perawat atau mantri kesehatan sebanyak 72 orang; Dukun beranak sebanyak 4 orang; Dukun pijat sebanyak 36 orang; Tenaga kesehatan lainnya sebanyak 42 orang. Adapun jumlah fasilitas sarana kesehatan di kecamatan abiansemal menurut jenisnya adalah sebagai berikut: Poliklinik sebanyak 1 buah; Puskesmas sebanyak 3 buah; Puskesmas pembantu sebanyak 14 buah; Praktek dokter sebanyak 27 buah; Pos KB sebanyak 15 buah. 5.2 Deskripsi Responden Didalam pelaksanaan penelitian ini, responden berhasil seluruhnya dikumpulkan sebanyak 100 responden yaitu pasien penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Hal ini akan dilakukan pengkajian terhadap karakteristiknya guna mendapatkan informasi mengenai jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status dalam keluarga, dan kategori miskin atau tidak. Untuk melihat jenis kelamin responden pasien penerima JKBM seperti tampak pada Tabel 5.1 Tabel 5.1 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, Tahun 2011 Jenis Kelamin jumlah (orang) % Laki-laki Perempuan Total Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah) 60

3 Dari Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa responden pasien penerima JKBM dari jenis kelamin laki-laki 63 persen dan dari jenis kelamin perempuan 37 persen. Meningkatnya status kesehatan masyarakat, menurunnya angka kesakitan dan kematian, meningkatnya status gisi masyakat akan memabawa dampak terhadap meningkatnya umur harapan hidup masyarakat. Tabel 5.2 Jumlah Responden Menurut Umur di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, Tahun 2011 Umur Jumlah (orang) % 25 Tahun Tahun Tahun Tahun Total Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah) Dari Tabel 5.2 terlihat bahwa sebagian besar responden pasien penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung adalah dari kelompok umur lebih dari 46 tahun. Hal ini sangat masuk akal mengingat bahwa semakin tinggi umur seseorang kondisi kesehatannya juga semakin menurun, Kemampuan membaca dan menulis merupakan ketrampilan minimum yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk dapat hidup sehat dan sejahtera. Pada umumnya semakin rendah pendidikan seseorang cenderung menyebabkan kesejahteraannya juga rendah (miskin), dan derajat kesehatannya juga rendah. Tingkat pendidikan secara teoritis sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program, sebab dengan tingkat pendidikan baik, maka kemampuan program untuk menyerap informasi semakin baik. 61

4 Tabel 5.3 Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan Jumlah (orang) % Tidak Pernah Sekolah Tamat SD Tamat SMP Tamat SMU Sarjana 2 2 Total Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah) Dari Tabel 5.3 terlihat bahwa sebagian besar responden berpendidikan tamat SD sehingga pada umumnya sudah mampu membaca. Namun kondisi pendidikan ini tetap perlu ditingkatkan mengingat masih ada peserta program yang tidak pernah sekolah. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan maka semakin baik kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki. Status dalam keluarga pasien penerima JKBM terdiri dari Kepala Keluarga, Istri dan anak. Tabel 5.4 Distribusi Responden Pasien Penerima JKBM Menurut Status Dalam Keluarga Status Dalam Keluarga jumlah (orang) % Kepala Keluarga Ibu Anak Total Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah) Dari Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden penerima JKBM berstatus Kepala Keluarga yaitu sebesar 48 persen. 62

5 Menurut BPS Provinsi Bali (2009) kriteria untuk menentukan keluarga / rumah tangga atau masyarakat dikategorikan miskin salah satunya bisa dilihat dari jumlah penghasilan per bulan. Dimana pendapatan di bawah Rp ,00 per bulan masuk dalam kategori miskin. Tabel 5.5 Distribusi Responden Pasien Penerima JKBM Menurut Kategori Jumlah Penghasilan Jumlah Penghasilan (Rp) Jumlah (orang) % < Total Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah) Dari Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden pasien penerima JKBM termasuk dalam kategori miskin. Hal ini sejalan dengan tujuan dan sasaran utama dari Program JKBM adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat miskin. 5.3 Kinerja Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara dari segi Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Untuk mengetahui Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung diukur dari persepsi responden terhadap indikator variabel tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu, yang menjadi responden adalah pasien penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Berdasarkan 63

6 perhitungan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin, jumlah pasien penerima JKBM yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang. Berikut ditampilkan hasil pengolahan data kinerja JKBM dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan dijelaskan secara rinci pada setiap indikator variabel di atas dengan menggunakan skala likert yaitu untuk skor 1 = sangat tidak baik; skor 2 = tidak baik (TB) ; skor 3 = baik; dan skor 4 = sangat baik. 1. Pelayanan JKBM yang Tersedia dan Berkesinambungan Persepsi responden pasien penerima JKBM tentang tingkat pelayanannya dari indikator variabel tersedia dan berkesinambungan dapat dilihat pada Tabel 5.6 Tabel 5.6 Persepsi Responden terhadap tingkat kelengkapan obat-obatan yang tersedia untuk penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Skor Kinerja Pelayanan Frekuensi(orang) % Total Sampel Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Dari Tabel 5.6 terlihat bahwa persepsi responden pasien penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung sebagian besar 84 persen menyatakan baik dan sangat baik terhadap tingkat kelengkapan obat-obatan yang tersedia. 2. Pelayanan JKBM yang Dapat Diterima dan Wajar Persepsi responden pasien penerima JKBM tentang tingkat pelayanannya dari indikator variabel dapat diterima dan wajar dapat dilihat pada Tabel

7 Tabel 5.7 Persepsi responden terhadap tingkat kewajaran prosedur yang harus dijalani dalam berobat oleh penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Skor Kinerja Pelayanan Frekuensi (orang) % Total Sampel Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Dari Tabel 5.7 terlihat bahwa persepsi responden pasien penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung sebagian besar 88 persen menyatakan baik dan sangat baik terhadap tingkat kewajaran prosedur yang harus dijalani dalam berobat yang berarti mekanisme untuk mendapatkan pelayanan JKBM dari pasien penerima JKBM tidak terlalu sulit karena yang diperlukan adalah kepemilikan KTP atau KK dan Surat keterangan tidak memiliki jaminan kesehatan dari Kepala Desa/Lurah. 3. Pelayanan JKBM yang Mudah dicapai Persepsi responden pasien penerima JKBM tentang tingkat pelayanannya dari indikator variabel mudah dicapai dapat dilihat pada Tabel 5.8 Tabel 5.8 Persepsi Responden terhadap tingkat kemudahan lokasi pemberi pelayanan kesehatan JKBM yang dicapai oleh penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Skor Kinerja Pelayanan Frekuensi (orang) % Total Sampel Sumber : Hasil Penelitian,

8 Dari Tabel 5.8 terlihat bahwa persepsi responden pasien penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung sebagian besar 98 persen menyatakan baik dan sangat baik terhadap tingkat kemudahan lokasi pemberi pelayanan kesehatan JKBM yang dicapai oleh penerima JKBM. 4. Pelayanan JKBM yang Mudah dijangkau Persepsi responden pasien penerima JKBM tentang tingkat pelayanannya dari indikator variabel mudah dijangkau dapat dilihat pada Tabel 5.9 Tabel 5.9 Persepsi Responden terhadap tingkat keringanan biaya oleh penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Skor Kinerja Pelayanan Frekuensi (orang) % Total Sampel Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Dari Tabel 5.9 terlihat bahwa persepsi responden pasien penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung 100 persen menyatakan baik dan sangat baik terhadap tingkat keringanan biaya oleh penerima JKBM. Hal ini sejalan dengan tujuan Program JKBM yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya dan masyarakat miskin secara khusus dengan memberikan pelayanan kesehatan termasuk obat-obatan secara gratis. 5. Pelayanan JKBM yang Bermutu Persepsi responden pasien penerima JKBM tentang tingkat pelayanannya dari indikator variabel bermutu dapat dilihat pada Tabel

9 Tabel 5.10 Persepsi Responden terhadap tingkat kecepatan dan ketepatan petugas dalam memberikan pelayanan pengobatan kepada pasien penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Skor Kinerja Pelayanan Frekuensi (orang) % Total Sampel Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Dari Tabel 5.10 terlihat bahwa persepsi responden pasien penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung sebagian besar 83 persen menyatakan baik dan sangat baik terhadap tingkat kecepatan dan ketepatan petugas dalam memberikan pelayanan pengobatan kepada pasien penerima JKBM. Jawaban responden pasien penerima JKBM dari 5 indikator variabel di atas dirangkum dalam Tabel 5.11 Tabel 5.11 Rata-Rata Persepsi Responden terhadap kinerja program JKBM dari segi Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung No Indikator Responden (orang) Total Skor Rata-Rata Skor 1 tersedia dan berkesinambungan dapat diterima dan wajar mudah dicapai mudah dijangkau bermutu Total Sumber : Hasil Penelitian,

10 Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata 5 indikator variabel yakni sebesar 3,22 di atas rata-rata skor 3 (baik) yang artinya kinerja program JKBM dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung termasuk dalam kategori baik. 5.4 Analisis Diskriminan Perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara dari segi Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Untuk mengetahui perbedaan Kinerja JKBM dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dengan menganalisis nilai rata-rata secara simultan variabel kinerja JKBM dari indikator tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu. Kinerja JKBM dengan indikator tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu secara simultan diwakili oleh skor diskriminan yang merupakan kombinasi linier sekumpulan variabel diskriminan. Skor diskriminan tersebut dihitung melalui fungsi diskriminan dengan persamaan Z = a + w 1 X 1 + w 2 X 2 + w 3 X 3 + w 4 X 4 + w 5 X 5...(5) Keterangan: Z = skor diskriminan A = konstanta w = bobot X 1 = tersedia dan berkesinambungan X 2 = dapat diterima dan wajar X 3 = mudah dicapai X 4 = mudah dijangkau X 5 = bermutu 68

11 Untuk melihat perbedaan rata-rata masing-masing indikator variabel dari setiap kelompok desa secara terpisah berdasarkan hasil olahan SPSS dapat dilihat pada hasil group statistic. Tabel 5.12 Group Statistik Perbedaan Kinerja JKBM dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat antara desa kelompok miskin dengan desa miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Desa Sangat Indikator variabel Desa Miskin Miskikn Total Std Std Std Mean deviation Mean deviation Mean deviation terkesinambungan wajar dicapai terjangkau bermutu Sumber : Lampiran 3 Dari group statistics di atas, dapat dilihat bahwa setiap indikator variabel pelayanan JKBM yaitu tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu di kelompok desa miskin memiliki nilai mean (rata-rata) yang lebih rendah dari nilai mean (rata-rata) setiap indikator variabel di kelompok desa sangat miskin. Hal ini berarti, responden pasien penerima JKBM di desa kelompok sangat miskin lebih merasakan atau dengan kata lain kinerja JKBM lebih bermanfaat bagi pasien penerima JKBM di desa kelompok sangat miskin Untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara kelompok untuk setiap variabel yang ada berdasarkan hasil olahan SPSS dapat dilihat pada hasil test of equality of group means 69

12 Tabel 5.13 Uji Perbedaan Kinerja JKBM dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat masing-masing indikator variabel antara desa kelompok miskin dengan desa miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Indikator variabel Wilks' Lambda F df1 df2 Sig. terkesinambungan wajar dicapai terjangkau bermutu Sumber : Lampiran 3 Dari hasil test statistik Wilk s Lambda yaitu untuk Tersedia dan berkesinambungan nilai Wilk s Lambda sebesar 1 tidak signifikan pada 0,841 ; dapat diterima dan wajar nilai Wilk s Lambda sebesar 1 tidak signifikan pada 0,864; mudah dicapai nilai Wilk s Lambda sebesar 0,966 tidak signifikan pada 0,065; dan mudah dijangkau nilai Wilk s Lambda sebesar 0,976 tidak signifikan pada 0,122 sedangkan bermutu nilai Wilk s Lambda sebesar 0,959 signifikan pada 0,042 Hal ini menunjukkan bahwa hanya variabel bermutu yang dapat digunakan untuk membentuk variabel diskriminan. Kemudian untuk mengetahui terdapat tidaknya perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung secara simultan (serempak) digunakan multivariate test of significance dengan melakukan uji Wilk's Lambda, yang dapat 70

13 didekati dengan statistic Chi-square. Berdasarkan hasil olahan SPSS dapat dilihat pada Willk s Lambda. Tabel 5.14 Uji Perbedaan Kinerja JKBM dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat antara desa kelompok miskin dengan desa miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Test of Function(s) Wilks' Lambda Chi-square df Sig Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan nilai Willk s Lambda sebesar 0,907 atau sama dengan Chi-square 9,342 dan ternyata nilai ini tidak signifikan pada 0,096, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi diskriminan tidak signifikan secara statistik yang berarti nilai means (rata-rata) skor untuk kedua kelompok (desa miskin dan desa sangat miskin) tidak berbeda dengan kata lain Ho diterima yaitu tidak terdapat perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Adapun untuk untuk mengetahui rata-rata skor diskriminan yang mana lebih besar atau yang lebih kecil dapat dilihat pada functions at group centroids Tabel 5.15 Functions at group centroids Kinerja JKBM dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat antara desa kelompok miskin dengan desa miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Function Kelompok Desa 1 desa miskin desa sangat miskin.395 Sumber : Lampiran 3 71

14 Dari hasil functions at group centroids di atas, dapat dilihat bahwa kinerja JKBM dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan untuk desa kategori miskin sebesar -0,286 sedangkan desa sangat miskin lebih besar dengan nilai 0,395 sehingga dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan dari setiap indikator variabel pelayanan JKBM yaitu tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu kinerja JKBM dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan lebih bermanfaat bagi responden pasien pengguna JKBM di desa sangat miskin Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Setelah Mendapatkan Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) Untuk mengetahui terdapat tidaknya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung setelah mendapatkan program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dilakukan dengan menganalisis nilai rata-rata secara simultan variabel kinerja JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan dari indikator angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan status gisi yang dilihat dari data sekunder sebelum yaitu tahun 2008 sampai dengan 2009 dan sesudah yaitu tahun 2010 sampai dengan akhir September Kinerja JKBM dengan indikator angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan status gisi secara simultan diwakili oleh skor diskriminan yang merupakan kombinasi linier sekumpulan variabel diskriminan. Skor diskriminan tersebut dihitung melalui fungsi diskriminan dengan persamaan: 72

15 Z = a + w 1 X 1 + w 2 X 2 + w 3 X 3...(6) Keterangan: Z = skor diskriminan a = konstanta w = bobot X 1 = indikator angka kematian ibu X 2 = angka kematian bayi X 3 = status gisi Untuk melihat perbedaan rata-rata masing-masing indikator variabel dari setiap kelompok yakni sebelum dan sesudah adanya program JKBM secara terpisah berdasarkan hasil olahan SPSS dapat dilihat pada hasil group statistic. Tabel 5.16 Group Statistik Kinerja Program JKBM terhadap derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Sebelum JKBM Sesudah JKBM Total Indikator Std Std Std variabel Mean deviation Mean deviation Mean deviation AKB AKI PGB Sumber : Lampiran 4 Dari group statistics di atas, dapat dilihat bahwa indikator variabel kinerja JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan yaitu Angka Kematian Bayi (AKB), dan Status Gizi/Persentase Gizi Buruk (PGB) di kelompok setelah JKBM memiliki nilai mean (rata-rata) yang lebih rendah dari nilai mean (rata-rata) indikator variabel AKB dan PGB di kelompok sebelum JKBM. Tetapi AKI di kelompok setelah JKBM memiliki nilai mean (rata-rata) yang lebih tinggi dari AKI di kelompok sebelum JKBM. 73

16 Untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara kelompok untuk setiap variabel yang ada berdasarkan hasil olahan SPSS dapat dilihat pada hasil test of equality of group means Tabel 5.17 Uji Perbedaan Kinerja Program JKBM masing-masing indikator variabel terhadap derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Indikator Variabel Wilks' Lambda F df1 df2 Sig. AKB,916 6, ,014 AKI,972 2, ,161 PGB,992, ,442 Sumber : Lampiran 4 Dari hasil test statistik Wilk s Lambda yaitu untuk Angka Kematian Bayi (AKB) nilai Wilk s Lambda sebesar 0,916 dan signifikan pada 0,000, sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) nilai Wilk s Lambda sebesar 0,972 tidak signifikan pada 0,161, dan Status Gisi/Persentase Gisi Buruk (PGB) nilai Wilk s Lambda sebesar 0,992 juga tidak signifikan pada 0,442. Hal ini menunjukkan bahwa hanya variabel AKB yang dapat digunakan untuk membentuk variabel diskriminan. Adapun untuk mengetahui perbedaan kinerja Program JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung sebelum dan sesudah adanya JKBM secara simultan (serempak) digunakan multivariate test of significance dengan melakukan uji Wilk's Lambda, yang dapat didekati dengan statistic Chi-square. Berdasarkan hasil olahan SPSS dapat dilihat pada Willk s Lambda. 74

17 Tabel 5.18 Uji Perbedaan kinerja Program JKBM terhadap derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Test of Function(s) Wilks' Lambda Chi-square df Sig. 1,882 8,615 3,035 Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan nilai Willk s Lambda sebesar 0,882 atau sama dengan Chi-square 8,615 dan ternyata nilai ini signifikan pada 0,035, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi diskriminan signifikan secara statistik yang berarti nilai means (rata-rata) skor untuk kedua kelompok (sebelum dan sesudah JKBM) berbeda secara signifikan dengan kata lain terdapat perbedaan kinerja program JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara sebelum dan sesudah adanya JKBM. Selanjutnya untuk mengetahui rata-rata skor diskriminan kinerja JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan antara dua kategori yaitu sebelum dan sesudah adanya JKBM yang mana lebih besar atau yang lebih kecil dapat dilihat dari hasil group centroid. Tabel 5.19 Functions at group centroids kinerja Program JKBM terhadap derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Function JKBM 1 Sebelum JKBM,361 Setelah JKMB -,361 Sumber : Lampiran 4 Dari hasil functions at group centroids di atas, dapat dilihat bahwa kinerja JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan untuk kategori sebelum JKBM 75

18 sebesar 0,361 sedangkan sesudah JKBM lebih kecil dengan nilai -0,361 sehingga dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan terjdi penurunan jumlah dari setiap indikator variabel yaitu Angka Kematian Bayi (AKB), dan Status Gizi/Persentase Gizi Buruk (PGB) artinya dengan adanya penurunan tersebut terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal setelah adanya program JKBM maka Ho ditolak yaitu terdapat peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung setelah mendapatkan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) Perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara Dari Segi Peningkatan Derajat Kesehatan Untuk mengetahui terdapat tidaknya perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dilakukan dengan menganalisis nilai rata-rata secara simultan variabel kinerja JKBM dari indikator angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan status gisi yang dilihat dari data sekunder yaitu tahun 2010 sampai dengan akhir September Kinerja JKBM dengan indikator angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan status gisi secara simultan diwakili oleh skor diskriminan yang merupakan kombinasi linier sekumpulan variabel diskriminan. Skor diskriminan tersebut dihitung melalui fungsi diskriminan dengan persamaan: 76

19 Z = a + w 1 X 1 + w 2 X 2 + w 3 X 3...(7) Keterangan: Z = skor diskriminan a = konstanta w = bobot X 1 = indikator angka kematian ibu X 2 = angka kematian bayi X 3 = status gisi Untuk melihat perbedaan rata-rata masing-masing indikator variabel dari setiap kelompok desa secara terpisah berdasarkan hasil olahan SPSS dapat dilihat pada hasil group statistic. Tabel 5.20 Group Statistik Perbedaan Kinerja JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Indikator Desa Miskin Desa Sangat Miskin Total Variable Std Std Std Mean deviation Mean deviation Mean deviation AKB AKI PGB Sumber : Lampiran 5 Dari group statistics di atas, dapat dilihat bahwa indikator variabel kinerja JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan yaitu Angka Kematian Ibu (AKI), dan Status Gizi/Persentase Gizi Buruk (PGB) di kelompok desa miskin memiliki nilai mean (rata-rata) yang lebih rendah dari nilai mean (rata-rata) indikator variabel AKI dan PGB di kelompok desa sangat miskin. Tetapi AKB di kelompok desa miskin memiliki nilai mean (rata-rata) yang lebih tinggi dari AKB di kelompok desa sangat miskin. 77

20 Untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara kelompok untuk setiap variabel yang ada berdasarkan hasil olahan SPSS dapat dilihat pada hasil test of equality of group means. Tabel 5.21 Uji Perbedaan Kinerja JKBM masing-masing indikator variabel dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Indikator Variabel Wilks' Lambda F df1 df2 Sig. AKB,996, ,708 AKI,998, ,772 PGB,986, ,481 Sumber : Lampiran 5 Dari hasil test statistik Wilk s Lambda yaitu untuk Angka Kematian Bayi (AKB) nilai Wilk s Lambda sebesar 0,996 tidak signifikan pada 0,708; sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) nilai Wilk s Lambda sebesar 0,998 tidak signifikan pada 0,722, dan Status Gisi/Persentase Gisi Buruk (PGB) nilai Wilk s Lambda sebesar 0,986 juga tidak signifikan pada 0,481. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga variabel di atas tidak dapat digunakan untuk membentuk variabel diskriminan. Kemudian untuk mengetahui terdapat tidaknya perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung secara simultan (serempak) digunakan multivariate test of significance dengan melakukan uji Wilk's Lambda, yang dapat didekati dengan statistic Chi-square. Berdasarkan hasil olahan SPSS dapat dilihat pada Willk s Lambda. 78

21 Tabel 5.22 Uji Perbedaan Kinerja JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Test of Function(s) Wilks' Lambda Chi-square df Sig. 1,975,872 3,832 Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan nilai Willk s Lambda sebesar 0,975 atau sama dengan Chi-square 0,872 ternyata nilai ini tidak signifikan pada 0,832 maka dapat disimpulkan bahwa fungsi diskriminan tidak signifikan secara statistik yang berarti nilai means (rata-rata) skor untuk kedua kelompok (desa miskin dan desa sangat miskin) tidak berbeda dengan kata lain Ho diterima yaitu tidak terdapat perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Selanjutnya untuk mengetahui rata-rata skor diskriminan kinerja JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan antara dua kategori yaitu desa miskin dan desa sangat miskin yang mana lebih besar atau yang lebih kecil dapat dilihat dari hasil group centroid. Tabel 5.23 Functions at group centroids Perbedaan Kinerja JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Function Kelompok Desa 1 Desa Miskin -,148 Desa Sangat Miskin,164 Sumber : Lampiran 5 79

22 Dari hasil functions at group centroids di atas, dapat dilihat bahwa kinerja JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan untuk kategori desa miskin sebesar -0,148 sedangkan desa sangat miskin lebih besar dengan nilai 0,164 sehingga dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan kinerja program JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat lebih bermanfaat bagi pasien pemerima JKBM pada kelompok desa sangat miskin. 80

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian kuantitatif dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era Otonomi Daerah, Bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan diri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era Otonomi Daerah, Bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era Otonomi Daerah, Bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari era globalisasi, dimana pelaksanaan pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. huruf e undang-undang tersebut mengatur salah satu urusan wajib yang menjadi

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. huruf e undang-undang tersebut mengatur salah satu urusan wajib yang menjadi BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Adanya pelaksanaan otonomi daerah yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dalam

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arsanti Kurniasari, dan Kuntjoro Analisis Kebutuhan Pelanggan Puskesmas Pijoan Baru Provinsi Jambi, Vol 1 : 22-28

DAFTAR PUSTAKA. Arsanti Kurniasari, dan Kuntjoro Analisis Kebutuhan Pelanggan Puskesmas Pijoan Baru Provinsi Jambi, Vol 1 : 22-28 DAFTAR PUSTAKA Arsanti Kurniasari, dan Kuntjoro.2006. Analisis Kebutuhan Pelanggan Puskesmas Pijoan Baru Provinsi Jambi, Vol : 22-28 Arsyad, Lincolin.997. Ekonomi Pembangunan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2005 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2005 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BADUNG ` BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2005 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG Menimbang : a. bahwa guna mendukung pelaksanaan pemerintahan,

Lebih terperinci

10. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 19 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 19 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014; BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BAGI HASIL DANA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 009 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 7 TAHUN 007 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG 0 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 0 TAHUN 009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN TAHUN ANGGARAN 008 KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG LOKASI PENGELOLAAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU ( PPWT ) KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG LOKASI PENGELOLAAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU ( PPWT ) KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG LOKASI PENGELOLAAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU ( PPWT ) KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Program Jangka

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN TAHUN ANGGARAN 007 KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara dari segi Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara dari segi Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara dari segi Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Seperti yang telah diamanatkan dalam UUD 1945 hasil amandemen, dalam Pasal 28 H ayat

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Kecamatan Johan Pahlawan terletak antara 04 1 0 lintang utara serta antara 96 04 0 dan 96 09 0 bujur timur dengan luas 44,91 km².

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Kejelasan Sasaran Anggaran, Sistem Pelaporan, Audit Kinerja, dan Akuntabilitas.

ABSTRAK. Kata Kunci: Kejelasan Sasaran Anggaran, Sistem Pelaporan, Audit Kinerja, dan Akuntabilitas. Judul : Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Sistem Pelaporan dan Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Badung Nama : I Nyoman Judarmita NIM : 1306305145 ABSTRAK Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus merupakan investasi untuk keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus merupakan investasi untuk keberhasilan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus merupakan investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu, diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan dari inti karya akhir ini, dimana analisis dan pembahasan akan dilakukan. Analisis dilakukan berdasarkan teori-teori dan metodologi yang telah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Berbagai definisi tentang kemiskinan sudah diberikan oleh para ahli di

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Berbagai definisi tentang kemiskinan sudah diberikan oleh para ahli di BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Beberapa Konsep Tentang Kemiskinan Berbagai definisi tentang kemiskinan sudah diberikan oleh para ahli di bidangnya. Menurut Todaro (2002), salah satu generalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN Bab ini menjelaskan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga dalam perawatan klien Skizofrenia di Poliklinik Jiwa Puskesmas Kumun Kota Sungai Penuh

Lebih terperinci

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN 55 SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN terhadap konversi lahan adalah penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh petani terhadap adanya konversi lahan pertanian yang ada di Desa Cihideung

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden :

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden : LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN No. Responden : A. Data umum : 1. Nama : 2. Tempat, tanggal lahir: 3. Umur : Tahun 4. Jenis kelamin : 5. Alamat : 6. Nomor Hp : 7. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed 54 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Identitas Responden Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelanggan spring bed Airland PT. Dinamika Indonusa Prima showroom Hayam Wuruk yang berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Print Output dan Analisa Output A. Diskriminan Parameter : 1. Grup 1 : Konsumen (responden) yang sering berkunjung ke... Grup 2 : Konsumen (responden) yang sering berkunjung

Lebih terperinci

DATA PENELITIAN SUBJEK. Nama :... No. Telp :... Suku Bangsa :...

DATA PENELITIAN SUBJEK. Nama :... No. Telp :... Suku Bangsa :... DATA PENELITIAN SUBJEK Nama :... Jenis Kelamin : L / P NIM :... Stambuk : 2011 / 2012 / 2013 Usia :... tahun No. Telp :... Suku Bangsa :... LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi

Lebih terperinci

B. Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan.

B. Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan. Kuisioner Penelitian Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Poliklinik Gigi di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan Tahun 2011 A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Pasien Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Jaminan Kesehatan Nasional No Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin a.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Pengujian validitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Pengujian validitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat ukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Pengujian validitas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Definisi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 100 responden, terdiri dari 50 responden dengan tipe pacaran LDR atau jarak jauh dan 50 responden

Lebih terperinci

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi 47 BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian serta interpretasi dari hasil penelitian tersebut. Akan dijabarkan gambaran umum responden dan hasil dari analisa

Lebih terperinci

DISCRIMINANT ANALYSIS

DISCRIMINANT ANALYSIS DISCRIMINANT ANALYSIS STATISTIK LANJUT MAGISTER PROFESI F.PSI.UI Liche Seniati 1 Discriminant Analysis Merupakan teknik parametrik yang digunakan untuk menentukan bobot dari prediktor yg paling baik untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga, dengan responden sebanyak 76 siswa dengan rincian sebaran pada tabel

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini:

BAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini: BAB 4 ANALISA HASIL 4.1 Profil Responden 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Responden penelitian ini adalah mahasiswa yang mempunyai rentang umur 19 sampai 26 tahun, n=79, yang aktif beruniversitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Desa Petir merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah penduduk Desa

Lebih terperinci

Proporsi pneumonia yang terpajan periodontal 41 OR = = = 0,21 Proporsi tidak pneumonia yang terpajan periodontal 193

Proporsi pneumonia yang terpajan periodontal 41 OR = = = 0,21 Proporsi tidak pneumonia yang terpajan periodontal 193 Perhitungan Besar Sampel n = [ Z 1-α/2 2P(1-P) + Z β P 1 (1-P 1 ) +P 2 (1-P 2 ) ] 2 (P 1 -P 2 ) 2 Keterangan rumus: n: jumlah sampel α: tingkat kemaknaan yang ditetapkan peneliti. Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Hasil penelitian ini didasarkan pada data tentang variabel kinerja guru ( X 1 ),

BAB IV HASIL PENELITIAN. Hasil penelitian ini didasarkan pada data tentang variabel kinerja guru ( X 1 ), 107 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang gambaran umum lokasi penelitian, karakteristik responden, deskripsi hasil penelitian, tehnik analisa data penelitian. Hasil penelitian ini

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, ` PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan adanya kebijaksanaan Pemerintah menaikan/menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 88 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 1. Penyajian dan Analisis Data A. Penyajian data tentang hasil evaluasi siswa ketika menggunakan media flash dan evaluasi secara tulis. Table 4.1 Hasil nilai siswa saat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksanakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran tutor sebaya berbantuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Data yang dianalisis adalah variabel keamanan parkir, kebersihan pasar,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Data yang dianalisis adalah variabel keamanan parkir, kebersihan pasar, PEGANGAN ASSLAB: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ( Minimal 4 Paragraf) Times New Roman F. 12 Space 2.0 Before After 0pt 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Praktikum ( Minimal 3 Seperti di buku ) 1.4 Batasan

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG POLA TARIF PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BALI MANDARA (JKBM) PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Sebagai salah satu pemain dalam industri mainan anak, Shofia Toys memposisikan dirinya sebagai penyedia utama

Lebih terperinci

KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA

KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI DUA PUSKESMAS DI KOTA MEDAN PADA BULAN AGUSTUS 2015 Kuesioner ini

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mutiara Bunda adalah rumah sakit bersalin yang mengacu pada spesialisasi pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pada tanggal

Lebih terperinci

Kuisioner Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tanda X! Keterangan : Pertanyaan Kesetiaan Merek

Kuisioner Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tanda X! Keterangan : Pertanyaan Kesetiaan Merek Kuisioner Saya meminta bantuan Bapak/Ibu/Saudara sekalian untuk mengisi beberapa pertanyaan dibawah ini. Kuisioner yang saya bagikan digunakan sebagai bahan untuk melakukan penelitian. Saya mohon bantuannya

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SUKMAJAYA KOTA DEPOK TAHUN 2009

KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SUKMAJAYA KOTA DEPOK TAHUN 2009 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SUKMAJAYA KOTA DEPOK TAHUN 2009 Nomor/Kode : Hari/ Tanggal : Sub unit Pelayanan : PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden Jumlah karyawan dibagian Weaving PT.Timatex berjumlah 247 orang. Gambaran responden di tinjau dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lokasi penelitian wilayah Provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Luas Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Kayadoe. RSUD Dr. M. Haulussy Ambon adalah rumah sakit negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Kayadoe. RSUD Dr. M. Haulussy Ambon adalah rumah sakit negeri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum objek penelitian RSUD Dr.M.Haulussy Ambon beralamat di Ambon, Jalan Dr.Kayadoe. RSUD Dr. M. Haulussy Ambon adalah rumah sakit negeri kelas B. Rumah

Lebih terperinci

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL MASIH MEMILIH DUKUN BERANAK DALAM MELAKUKAN BANTUAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARITAING KECAMATAN ALOR TIMUR KABUPATEN ALOR-NTT Seprianus Lahal 1, Suhartatik

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR. 1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau dalam bahasa Inggris disebut Basic Life

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR. 1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau dalam bahasa Inggris disebut Basic Life LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR Jawablah dengan member tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang menurut anda sesuai. 1. Bantuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah, BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah, maka terdapat data-data responden dari warga Alam Indah Rt001/07. Data-data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Keadaan Wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Jawa dan merupakan provinsi paling timur di Pulau Jawa. Letaknya pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum di Lokasi Penelitian Gambar 3.Lokasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Sumber : Data Sekunder, Januari 2016 Pada awalnya Rumah Sakit PKU

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelasan oleh peneliti tentang tujuan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Umur Alamat :... :.. :.. Bahwa telah mendapat penjelasan yang lengkap dan jelas tentang penelitian dengan judul

Lebih terperinci

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Bab IV Analisis dan Pembahasan Bab IV Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini disajikan analisis dan pembahasan hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah dengan menggunakan program Statistic Package for the Social Science

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian

Kuisioner Penelitian 1 2 Kuisioner Penelitian Saya Rohmah Ardelia, mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat peminatan Manajemen Rumah Sakit Universitas Esa Unggul. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Statistika Industri II TIP - FTP UB

Statistika Industri II TIP - FTP UB Statistika Industri II TIP - FTP UB Mirip regresi linier berganda Metode dependen Dimana : Variabel Independen (X1 dan seterusnya) adalah data metrik, yaitu data berskala interval atau rasio. Variabel

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. sikap dan perilaku terkait HIV AIDS di SMA PGRI 1 Kota Bogor Tahun 2008 dapat

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. sikap dan perilaku terkait HIV AIDS di SMA PGRI 1 Kota Bogor Tahun 2008 dapat BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku terkait HIV AIDS di SMA PGRI 1 Kota Bogor Tahun 2008 dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo. mencakup 14 Kelurahan, 201 Dukuh, 138 RW (Rukun Warga), dan 445 RT

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo. mencakup 14 Kelurahan, 201 Dukuh, 138 RW (Rukun Warga), dan 445 RT BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo Puskesmas Sukoharjo terletak di Kelurahan Begajah, Kecamatan Sukoharjo. Luas wilayah kerja Puskesmas Sukoharjo sekitar ± 4.458

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Di lingkup kelurahan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang B. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Letak Geografis Kota Palembang terletak pada posisi antara 2 52 sampai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Letak Geografis Kota Palembang terletak pada posisi antara 2 52 sampai BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kota Palembang Letak Geografis Kota Palembang terletak pada posisi antara 2 52 sampai 3 5 Lintang Selatan dan 104 52 Bujur Timur dengan ketinggian

Lebih terperinci

PETA KABUPATEN BANDUNG BARAT

PETA KABUPATEN BANDUNG BARAT Lampiran 1: Geografi Kabupaten Bandung Barat PETA KABUPATEN BANDUNG BARAT Sumber: Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Bandung Barat Wilayah Administratif Berdasarkan data, luas wilayah Kabupaten Bandung Barat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti meliputi: a) merumuskan masalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden Pada penelitian ini, peneliti menyebar 150 buah kuesioner dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 100 kuesioner. Kuesioner yang tidak

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BALI MANDARA DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2013/2014. Kelas VIIIA sebagai kelas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KARAKTERISTIK NAVIGASI WEB PELANGGAN SHOFIA TOYS DALAM KAITAN PEMBELANJAAN SECARA ONLINE

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KARAKTERISTIK NAVIGASI WEB PELANGGAN SHOFIA TOYS DALAM KAITAN PEMBELANJAAN SECARA ONLINE 36 LAMPIRAN 37 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KARAKTERISTIK NAVIGASI WEB PELANGGAN SHOFIA TOYS DALAM KAITAN PEMBELANJAAN SECARA ONLINE Tabel 1: Kategori Demografi Profil Demografi (%) Silakan Pilih (

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan dilakukan pembahasan mengenai deskripsi tempat penelitian yaitu di Yayasan Pendidikan Eben Haezer Salatiga, deskripsi responden penelitian yaitu guru-guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT BERMASALAH KOPERASI

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT BERMASALAH KOPERASI Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT BERMASALAH KOPERASI Bapak/ Ibu yang Saya Hormati, Saya Mahasiswi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PROFIL PUSKESMAS II DENPASAR UTARA

PROFIL PUSKESMAS II DENPASAR UTARA PROFIL PUSKESMAS II DENPASAR UTARA GAMBARAN UMUM 1. Geografi A.Batas Wilayah Puskesmas II Denpasar Utara terletak di pusat Kota Denpasar, yaitu Jalan Gunung Agung Gang II Nomor 8 Denpasar. Selain Puskesmas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa Psikologi Bina Nusantara angkatan 2015. Setelah peneliti melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

BAB I PENDAHULUAN. (GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan tolak ukur dalam menilai kesehatan suatu bangsa, oleh sebab itu pemerintah berupaya keras menurunkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam Bab IV disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Data yang terkumpul tersebut merupakan data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus selalu menjaga kesehatan, yang merupakan modal utama agar dapat hidup produktif,

BAB I PENDAHULUAN. harus selalu menjaga kesehatan, yang merupakan modal utama agar dapat hidup produktif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan, pendidikan dan pendapatan setiap individu merupakan tiga faktor utama yang sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu setiap individu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan keterikatan kerja. Peneliti mendeskripsikan skor budaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Tuntang, suatu sekolah yang berlokasi di kampung Beran, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data responden dari pengunjung event Glorious Lifestyle Of Women. Data-data ini dirangkum

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BALARAJA 2015 Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang Katalog BPS : 1101002.3603.130 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BALARAJA TAHUN 2015 Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Sofya Azharni Tempat / Tanggal Lahir : Manna/ 7 April 1994 Agama : Islam Alamat : Jalan Dr.Picauly No.6 Medan 20154 Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Dasar Negeri 17

Lebih terperinci