Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

dokumen-dokumen yang mirip
Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

MA5181 PROSES STOKASTIK

MA4081 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 4 Proses Po

MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 5 Proses Poisson

MA5181 PROSES STOKASTIK

Catatan Kuliah MA4181 Pengantar Proses Stokastik Precise and Stochastic. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Pengantar Proses Stokastik

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

MA5181 PROSES STOKASTIK

Catatan Kuliah. MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Smart and Stochastic. disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

MA5181 PROSES STOKASTIK

Catatan Kuliah AK5161 MATEMATIKA KEUANGAN AKTUARIA. Insure and Invest! Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

MA5181 PROSES STOKASTIK

Pengantar Proses Stokastik

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Pengantar Proses Stokastik

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

MA5181 PROSES STOKASTIK

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

MA5181 PROSES STOKASTIK

Kuis 1 MA5181 Proses Stokastik Precise. Prospective. Tanggal 24 Agustus 2016, Waktu: suka-suka menit Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko Forecast, assess, and control your risk. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Bab 9 Peluang dan Ekspektasi Bersyarat: Harapan Tanpa Syarat

Catatan Kuliah. MA4181 Pengantar Proses Stokastik Stochastics: Precise and Prospective. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

P (A c B c ) = P [(A B) c ] = 1 P (A B) = 1 P (A) P (B) + P (AB)

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko

P (A c B c ) = P [(A B) c ] = 1 P (A B) = 1 P (A) P (B) + P (AB)

Catatan Kuliah. MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Smart and Stochastic. disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Pengantar Proses Stokastik

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Statistika Matematik(a)

MA4081 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 3 Distribusi Eksponensial dan Aplikasinya

MA4183 MODEL RISIKO Control your Risk!

BAB III PROSES POISSON MAJEMUK

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko Risk: Quantify and Control. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah. MA4181 Pengantar Proses Stokastik Stochastics: Precise and Prospective. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

/ /16 =

4. Misalkan peubah acak X memiliki fungsi distribusi:

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko

Catatan Kuliah MA4181 Pengantar Proses Stokastik Precise and Stochastic. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Minggu 4-5 Analisis Model MA, AR, ARMA. Minggu 6-7 Model Diagnostik dan Forecasting. Minggu 8-9 Analisi Model ARI, IMA, ARIMA

Definisi: Nilai harapan/ekspektasi (expected value/expectation) atau ekspektasi dari peubah acak diskrit/kontinu X adalah

Peubah Acak dan Distribusi

MA4183 MODEL RISIKO Control your Risk!

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

Catatan Kuliah MA4181 Pengantar Proses Stokastik Precise and Stochastic. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

Pengantar Statistika Matematik(a)

MA4081 PENGANTAR PROSES STOKASTIK

Catatan Kuliah. MA4181 Pengantar Proses Stokastik Stochastics: Precise and Prospective. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB II LANDASAN TEORI. ilmiah. Pencacahan atau pengukuran karakteristik suatu objek kajian yang

PROSES POISSON MAJEMUK DAN PENERAPANNYA PADA PENENTUAN EKSPEKTASI JUMLAH PENJUALAN SAHAM PT SRI REJEKI ISMAN TBK

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Minggu 4-5 Analisis Model MA, AR, ARMA. Minggu 6-7 Model Diagnostik dan Forecasting. Minggu 8-9 Analisi Model ARI, IMA, ARIMA

Penggabungan dan Pemecahan. Proses Poisson Independen

Catatan Kuliah. MA4283 Teori Risiko dan Kredibilitas Forecasting Risk: Precise and Prospective. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

MA5181 PROSES STOKASTIK Bab 3 Proses Renewal

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi

MA4181 MODEL RISIKO Enjoy the Risks

IKG3F3 PEMODELAN STOKASTIK Proses Poisson

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 3 Peubah Acak dan Dist

POISSON PROSES NON-HOMOGEN. Abdurrahman Valid Fuady, Hasih Pratiwi, dan Supriyadi Wibowo Program Studi Matematika FMIPA UNS

MA3081 STATISTIKA MATEMATIKA We love Statistics

CNH3E3 PROSES STOKASTIK Peubah Acak & Pendukungnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Catatan Kuliah. MA4283 Teori Risiko dan Kredibilitas Forecasting Risk: Precise and Prospective. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Minggu 1 Review Peubah Acak dan Fungsi Distribusi. Minggu 4-5 Analisis Model MA, AR, ARMA. Minggu 6-7 Model Diagnostik dan Forecasting

MA4183 MODEL RISIKO Control your Risk!

Bab 8 Fungsi Peluang Bersama: Bersama Kita Berpisah

MA4081 PENGANTAR PROSES STOKASTIK

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

MA4081 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Cerdas dan Stokastik

Catatan Kuliah. MA4181 Pengantar Proses Stokastik Stochastics: Precise and Prospective. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

MA4183 MODEL RISIKO Bab 5 Teori Kebangkrutan

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko Forecast, assess, and control your risk. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah. MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Smart and Stochastic. disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Misalkan X peubah acak dengan fungsi distribusi berikut: + x, 0 x < 1. , 1 x < 2. , 2 x < 3. 1, x 3

STATISTIK PERTEMUAN VI

PROSES POISSON MAJEMUK. 1. Pendahuluan

MA2081 Statistika Dasar

Minggu 1 Review Peubah Acak; Karakteristik Time Series. Minggu 4-6 Model Moving Average (MA), Autoregressive (AR)

MA4081 PENGANTAR PROSES STOKASTIK

MA4181 MODEL RISIKO Enjoy the Risks

Pengantar Proses Stokastik

MA4081 PENGANTAR PROSES STOKASTIK

CATATAN KULIAH PENGANTAR PROSES STOKASTIK

Catatan Kuliah. MA4183 Model Risiko

Transkripsi:

Catatan Kuliah MA5181 Proses Stokastik Precise. Prospective. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2016 1

Tentang MA5181 Proses Stokastik Jadwal kuliah: Selasa, 13- (R. Sem 5.1); Rabu, 7- (R. Sem 5.1) Jadwal Perkuliahan: M1 (22/8): Pengantar; Kejadian dan Peubah Acak M2 (29/8): Peluang dan Ekspektasi Bersyarat M3 (5/9): Distribusi Eksponensial M3 (5/9): Ujian 1, Kamis 8/9/16 M4 (12/9): Distribusi Eksponensial (lanjutan) M5 (19/9): Proses Poisson M6 (26/9): Proses Poisson M6 (26/9): Proses Renewal M6 (26/9): Ujian 2, Kamis 29/9/16 M7 (3/10): Proses Renewal M8 (10/10): Gerak Brown M9 (17/10): Rantai Markov M9 (17/10): Ujian 3, Kamis 20/10/16 Buku teks: Sheldon Ross, 1996, Stochastic Processes (2nd ed.) - Penilaian: Ujian: 8/9/16; 29/9/16; 20/10/16 (@ 25%) Kuis (25%) 2

Tentang saya. Ilustrasi film/model/proses stokastik. 3

Bab 1 - Kejadian dan Peubah Acak Kejadian adalah koleksi, baik sebagian atau semua, hasil yang mungkin dari suatu tindakan percobaan. Dalam praktiknya, percobaan dapat dirancang terlebih dahulu ataupun terjadi dengan sendirinya. Kejadian merupakan komponen utama peluang. Suatu kejadian E akan terjadi dengan peluang P (E) dengan memperhatikan rasio hasil percobaan yang memiliki sifat E terhadap seluruh hasil percobaan yang dilakukan tak hingga banyak. Secara matematis, Peluang kejadian E adalah P (E) = lim sampel S, peluang kejadian E adalah P (E) = n(e) n(s). n(e) n n Untuk setiap kejadian E dari ruang sampel S, peluang P (E) haruslah memenuhi: Aksioma (1): 0 P (E) 1. Aksioma (2): P (S) = 1. Aksioma (3): Untuk barisan kejadian E 1, E 2,... yang saling asing, P Teorema: P (E c ) = 1 P (E). Jika E G maka P (E) P (G). (. Untuk suatu ruang i=1 E i P (E G) = P (E) + P (G) P (E G) P (E) + P (G) (Ketaksamaan Boole). ) = i=1 P (E i ). Barisan kejadian {E n, n 1} dikatakan naik jika E n E n+1, n 1. Kita dapat mendefinisikan kejadian baru lim E n = E i. n i=1 Proposisi: ( ) Jika {E n, n 1} barisan kejadian naik atau turun maka lim P (E n ) = P lim E n. n n Lema Borel-Cantelli: Jika {E n, n 1} barisan kejadian dan i=1 P (E i) < maka peluang terjadi tak hingga banyak E i adalah nol. Kejadian dapat ditransformasi menjadi peubah acak. 4

Peubah Acak X adalah fungsi yang memetakan setiap anggota S ke bilangan real R. Untuk setiap himpunan bilangan real A, peluang peubah acak X memiliki nilai yang termuat dalam A sama dengan peluang hasil percobaan termuat dalam X 1 (A), atau P {X A} = P (X 1 (A)), dengan X 1 (A) kejadian yang memuat semua s S sehingga X(s) A. Fungsi distribusi F dari peubah acak X didefinisikan, untuk semua bilang real x, sebagai F (x) = P {X x} = P {X (, x]}. Perhatikan bahwa untuk peubah acak diskrit, F (x) = P {X = y}. Untuk peubah acak y x x kontinu, F (x) = f(t) dt, dengan f( ) fungsi peluang. 5

Bab 2 - Peluang dan Ekspektasi Bersyarat Peluang bersyarat akan memberikan manfaat lebih dari sudut pandang (i) informasi atau kejadian yang lalu (ii) kerumitan derivasi statistik/matematik. Beberapa kajian tentang peluang dan ekspektasi (bersyarat) antara lain adalah 1. Menentukan fungsi peluang dengan memanfaatkan peluang bersyarat atas kejadian Ilustrasi: Laila, seorang tenaga pemasaran cantik, memiliki dua jadwal pertemuan dengan calon klien untuk menjual suatu produk. Pertemuan pertama berpotensi untuk terjualnya produk dengan peluang 0.3; pertemuan kedua mungkin akan menghasilkan penjualan dengan peluang 0.6 (kedua pertemuan saling bebas). Hasil pertemuan dengan klien akan menghasilkan penjualan (dengan peluang sama) produk kelas 1 dengan harga 1000 atau produk standar dengan harga 500. Misalkan peubah acak X yang menyatakan nilai penjualan. Hitung E(X). 2. Menentukan eskpektasi total dengan syarat peubah acak atau kejadian Ilustrasi: Hista akan membaca satu bab buku Prob atau satu bab buku Stats. Banyak kesalahan ketik pada sebuah bab buku Prob adalah peubah acak berdistribusi Poisson dengan mean 2; pada buku Stats dengan mean 5. Asumsikan bahwa Hista memilih buku Prob atau Stat secara acak. Tentukan banyak kesalahan ketik yang diharapkan yang akan Hista temukan. 3. Menentukan peluang dan ekspektasi bersyarat dengan memanfaatkan formula ekspektasi total Ilustrasi: Diketahui N kerugian acak berdistribusi Poisson dengan parameter mean 0.1. Tentukan P (N = 1 N 1). Diketahui N P OI(2). Hitung E(N N > 1). 4. Menentukan ekspektasi total dengan menentukan distribusi bersyarat terlebih dahulu Ilustrasi: K meninggalkan kantor setiap hari kerja antara pukul 6-7 malam. Jika dia pergi t menit setelah pukul 6 maka waktu untuk mencapai rumah adalah peubah acak berdistribusi Uniform pada selang (20, 20 + (2t)/3). Misalkan Y adalah banyak menit setelah pukul 6 dan X banyak menit untuk mencapai rumah, berapa lama waktu mencapai rumah? 5. Menentukan ekspektasi bersyarat berulang Ilustrasi: Sebuah koin memiliki peluang p untuk muncul Muka (M). Koin dilantunkan terus hingga berpola M,M,B. Misalkan X banyak lantunan yang harus dilakukan. Hitung E(X). 6

Konsep Ekspektasi Bersyarat Misalkan X dan Y adalah peubah acak-peubah acak kontinu dengan fungsi peluang bersama f X,Y (x, y). Jika f Y (y) > 0 maka ekspektasi bersyarat dari X diberikan Y = y adalah ekspektasi dari X relatif terhadap distribusi bersyarat X diberikan y = y, E(X Y = y) = x f X Y (x y) dx = x f X,Y (x, y) f Y (y) dx. Misalkan X dan Y adalah peubah acak-peubah acak kontinu dengan fungsi peluang bersama f X,Y (x, y). Misalkan ekspektasi dari X hingga. Maka E(X) = E(X Y = y) f Y (y) dy atau E(X) = E(E(X Y )). Misalkan X dan Y adalah peubah acak-peubah acak kontinu dengan fungsi peluang bersama f X,Y (x, y). Jika f Y (y) > 0 maka variansi bersyarat dari X diberikan Y = y adalah variansi dari X relatif terhadap distribusi bersyarat X diberikan Y = y, ( (X ) ) 2 Y V ar(x Y = y) = E E(X Y = y) = y. Misalkan X dan Y adalah peubah acak-peubah acak kontinu dengan fungsi peluang bersama f X,Y (x, y). Misalkan variansi dari X hingga. Maka V ar(x) = E(V ar(x Y )) + V ar(e(x Y )). Diskusi: Kajian dua peubah acak atau lebih memberikan kita satu masalah penting yaitu kebergantungan antar dua peubah acak. Dapatkah anda menjelaskan prinsip kovariansi dan korelasi? Bagaimana kita dapat menghitung kedua ukuran tersebut? 7

Bab 3 - Distribusi Eksponensial Pemahaman tentang peubah acak akan mengajak kita untuk kemudian menggali lebih jauh tentang fungsi distribusi (dan fungsi kesintasan), fungsi peluang serta plot fungsi-fungsi tersebut. Selain itu, kita dapat menghitung peluang dan ekspektasi (bersyarat) dari nilai (fungsi) peubah acak (termasuk statistik terurut). Sifat sifat statistik (sifat distribusi dan momen) merupakan kajian lebih jauh dari peubah acak Peubah acak eksponensial didefinisikan sebagai peubah acak yang memiliki fungsi distribusi F (x) = 1 e θ x, x 0, dengan parameter θ > 0 (notasi: X exp(θ)). Distribusi eksponensial dapat dipandang sebagai analog (kontinu) dari distribusi geometrik. Kita ketahui bahwa distribusi geometrik memodelkan banyaknya percobaan yang dibutuhkan oleh suatu proses diskrit untuk mengubah keadaan. Sedangkan distribusi eksponensial menjelaskan waktu untuk proses kontinu untuk mengubah keadaan. Diskusi: Bagaimana kita mendapatkan data berdistribusi eksponensial? Misalkan X suatu peubah acak. Sifat Tanpa Memori atau memoryless property pada X adalah sifat: peluang X lebih dari s + t dengan syarat/diberikan X lebih dari t sama dengan peluang X lebih dari s, atau P ( X > t + s ) ( ) X > t = P X > s. Ilustrasi: misalkan X menyatakan waktu tunggu seseorang mendapatkan sesuatu. Peluang orang tersebut menunggu lebih dari 7 tahun setelah dia menunggu lebih dari 5 tahun sama dengan peluang dia menunggu lebih dari 2 tahun, atau P (X > 2 + 5 X > 5) = P (X > 2). Orang itu tidak lagi mengingat bahwa dia telah menunggu selama 5 tahun. Itu sebabnya dikatakan sifat tanpa memori. Perhatikan bahwa P ( X > t + s X > t ) = P ( X > t + s, X > t ) P ( X > t ) = P ( ) X > t + s P ( X > t ) = P ( X > s ) atau P ( X > s + t ) = P ( X > s ) P ( X > t ), yang dipenuhi HANYA oleh X yang berdistribusi eksponensial dengan parameter θ. 8

Latihan: 1. Misalkan waktu tunggu (dalam menit) antrean di Bank berdistribusi eksponensial dengan mean 10. Peluang bahwa seorang nasabah menunggu lebih dari 15 menit untuk dilayani adalah... Sedangkan peluang seseorang menunggu lebih dari 15 menit setelah dia menunggu lebih dari 10 menit adalah... 2. Misalkan disebuah Bank terdapat 2 orang teller A dan B yang sibuk melayani nasabah Alen dan Inne. Tidak ada orang lain yang antre. Seseorang, Dani, yang datang akan dilayani salah satu teller yang telah selesai dengan nasabahnya. Diketahui waktu layanan (service time) teler A dan B berturut-turut adalah p.a. eksponensial dengan parameter θ 1 dan θ 2. Misalkan θ 1 = θ 2 = θ. Berapa peluang bahwa Dani adalah nasabah terakhir yang akan meninggalkan Bank? Apakah sifat tanpa memori dapat digunakan? 3. Banyaknya uang yang terlibat dalam kecelakaan (dalam kaitannya dengan asuransi) adalah peubah acak eksponensial dengan mean 1000. Banyaknya uang yang dibayar oleh perusahaan asuransi tergantung apakah klaim pemegang polis lebih dari 400. Tentukan mean dan variansi banyak uang yang dibayar perusahaan asuransi pada setiap kecelakaan. Diskusi: Dapatkah kita menentukan distribusi (i) jumlahan peubah acak dan (ii) statistik terurut eksponensial? Apa yang dimaksud dengan antrean eksponensial? 9

Bab 4 - Proses Poisson Kajian tentang antrean merupakan aplikasi dari distribusi eksponensial. Perilaku antrean akan menjadi lebih menarik apabila kita juga mempelajari proses kedatangan subyek pada sistem antrean tersebut. Proses Poisson(PP) adalah proses menghitung (counting process) untuk banyaknya kejadian yang terjadi hingga suatu waktu tertentu. Proses ini sering disebut proses lompatan atau jump process karena keadaan akan berpindah ke yang lebih tinggi setiap kali kejadian terjadi. PP adalah kasus khusus dari proses Markov kontinu. PP memiliki aplikasi dalam bidang asuransi: (i) total klaim asuransi yang merupakan jumlahan dari klaim individu (ii) banyak klaim yang sering diasumsikan mengikuti PP. Peubah Acak Poisson: Suatu peubah acak X dikatakan sebagai peubah acak Poisson dengan parameter λ jika, untuk suatu λ > 0, memiliki fungsi peluang P (X = k) = e λ λk, k = 0, 1,... k! Catatan: Salah satu sifat penting dari peubah acak Poisson adalah bahwa p.a ini dapat digunakan untuk mendekati peubah acak Binomial saat n besar dan p kecil. Definisi lain mengenai peubah acak Poisson adalah sebagai berikut. Banyaknya kejadian pada interval dengan panjang t adalah peubah acak Poisson dengan parameter λt, λt (λt)k P (N t = k) = e, k = 0, 1,... k! Proses Menghitung: Suatu proses stokastik {N t, t 0} adalah proses menghitung (counting process) jika N t merupakan total banyaknya kejadian (events) yang terjadi sampai waktu t. Proses menghitung {N t, t 0} haruslah memenuhi hal-hal berikut: (i) N t 0, (ii) N t bernilai integer, (iii) Jika s < t maka N s N t, (iv) Untuk s < t, N t N s adalah banyaknya kejadian pada interval (s, t]. Terdapat dua sifat penting (yang melekat pada Proses Poisson) yaitu kenaikan bebas (independent increments) dan kenaikan stasioner (stationary increments). Pertama, suatu proses menghitung {N t } memiliki independent increments jika banyak kejadian yang terjadi pada 10

(s, t], yaitu N t N s, saling bebas dengan banyak kejadian sampai waktu s. Dengan kata lain, banyak kejadian yang terjadi pada selang waktu yang saling asing adalah saling bebas. Kedua, suatu proses menghitung {N t } memiliki stationary increments jikadistribusi banyak kejadian pada setiap selang hanya bergantung pada panjang selang. Proses menghitung {N t, t 0} adalah Proses Poisson dengan laju λ(> 0), jika (i) N 0 = 0, (ii) Proses memiliki kenaikan independen, (iii) Banyaknya kejadian di sebarang interval dengan panjang t berdistribusi Poisson dengan mean λt; untuk setiap s, t 0, P ( {N s+t N s = n} ) λt (λt)n = e, n = 0, 1, 2,... n! Proses menghitung {N t, t 0} adalah Proses Poisson dengan laju λ(> 0), jika (i) N 0 = 0, (ii) Proses memiliki kenaikan stasioner dan independen, (iii) P ( {N h = 1} ) = λh + o(h), (iv) P ( {N h 2} ) = o(h). Misalkan T 1 menyatakan waktu dari kejadian pertama. Untuk n > 1, misalkan T n menyatakan waktu tersisa antara kejadian ke-(n 1) dam kejadian ke-n. Barisan {T n, n = 1, 2,...} adalah barisan waktu antar kejadian (interarrival times). Untuk menentukan distribusi dari T n, perhatikan bahwa kejadian {T 1 > t} terjadi jika dan hanya jika tidak ada kejadian dari proses Poisson yang terjadi pada interval [0, t], sehingga P (T 1 > t) = P (N t = 0) = e λt. Jadi T 1 berdistribusi eksponensial dengan mean 1/λ. Perhatikan juga bahwa P (T 2 > t) = E ( P (T 2 > t T 1 ) ), sedangkan P (T 2 > t T 1 = s) = P (tidak ada kejadian pada (s, s + t] T 1 = s) = P (tidak ada kejadian pada (s, s + t]) = e λt Dengan demikian, T 2 juga peubah acak eksponensial dengan mean 1/λ, dan T 2 saling bebas dengan T 1. 11

Statistik lain yang kita perhatikan berikut adalah S n yaitu waktu kedatangan kejadian ke-n atau waktu tunggu (waiting time) hingga kejadian ke-n, S n = T 1 + + T n, n 1 yang berdistribusi... Pandang dua proses Poisson {N 1 (t)} dan {N 2 (t)} yang saling bebas dengan parameter, berturutturut, λ 1 dan λ 2. Kita dapat melakukan kajian lebih jauh tentang proses ini dengan melakukan 1. Jumlahan dua atau lebih Proses Poisson 2. Thinning dari Proses Poisson: Diketahui suatu proses Poisson {N t } dengan parameter λ. Misalkan setiap kali terdapat suatu kejadian, kejadian tersebut dapat diklasifikasi ke Tipe I dengan peluang p atau Tipe II dengan peluang 1 p, yang saling bebas untuk seluruh kejadian. Jika N 1 (t) dan N 2 (t) berturut-turut adalah kejadian tipe I dan II pada selang [0, t] maka {N 1 (t)} adalah proses Poisson dengan parameter λ p {N 2 (t)} adalah proses Poisson dengan parameter λ (1 p) Kedua proses saling bebas Sejauh ini Proses Poisson yang kita kaji adalah proses yang homogen. Dapatkah anda menjelaskan Proses Poisson yang tak homogen? 12