BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pikir. Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB 3 METODOLOGI. RUANG LINGKUP Wanita Indonesia yang tinggal atau menetap di Jakarta. Pengujian Hipotesa. Kesimpulan Hipotesa

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN. berkaitan langsung dengan dirinya. Karakteristik individu memiliki sifat yang unik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SITUS JUAL BELI ONLINE LAZADA (STUDI KASUS: MAHASISWA GUNADARMA)

PENGARUH PERSEPSI SEKURITI, PERSEPSI PRIVASI, PERSEPSI INTEGRITAS, PERSEPSI KOMPETENSI TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, responden yang diambil dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian mengenai kecemasan dan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang terletak di Jl. Cendrawasih No. 20 Jember. Penelitian dilaksanakan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. angkatan XI dan XII.Gambaran umum responden dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didirikan oleh Bapak Yoce Pateda pada bulan Mei tahun 2008 yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory study. Hal ini

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research. Explanatory Research merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. strategis bagi perkembangan Ekonomi Islam, Perbankan Syari ah, Asuransi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA NILAI BTQ DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL PAI DI SD KANDANG PANJANG 01 PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

: NILASARI CAHYANINGTIAS NPM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB. III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

Kuesioner Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Sugiyono, 2004, p 47). Gambar 3.1 Kerangka Pikir Penelitian 19

20 Dalam kerangka pikir ini, penelitian diarahkan untuk mengukur pengaruh beberapa variabel bebas, yakni nilai wanita Indonesia yang meliputi: kebijaksanaan, kesetiakawanan, penuh semangat, dan daya saing terhadap keputusan menetap di apartemen. Gambar 3.2 Kerangka Pikir Umum

21 Gambar 3.3 Kerangka Pikir Detil Berdasarkan latar belakang dan teori yang ada dan hasil survei awal, maka peneliti dapat membuat kerangka pikir seperti diatas dan dapat dijelaskan sebagai berikut: nilai dan karakteristik kepribadian diduga mempengaruhi pengambilan keputusan wanita Indonesia untuk menetap di apartemen.

22 Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut diatas, diduga pengambilan keputusan wanita Indonesia untuk menetap di apartemen terkait dengan beberapa dugaan sementara sebagai berikut: 1. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel nilai yang terdiri dari variabel kebijaksanaan (X 1 ), kemandirian (X 2 ), penuh semangat (X 3 ), dan daya saing (X 4 ) yang menjadi salah satu indikator penentu dalam tingkat pengambilan keputusan wanita Indonesia untuk menghuni apartemen. 2. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel karakteristik kepribadian yang terdiri dari kepribadian modern (X 5 ) dan kepribadian pencetus (X 6 ) yang menjadi salah satu indicator penentu dalam tingkat pengambilan keputusan wanita Indonesia untuk menghuni apartemen. 3. Diduga terdapat hubungan antara variabel nilai terhadap pengambilan keputusan wanita Indonesia untuk menghuni apartemen. 4. Diduga terdapat hubungan antara variabel karakteristik kepribadian terhadap pengambilan keputusan wanita Indonesia untuk menghuni apartemen.

23 3.2 Model dan Metode Analisis Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai dan karakteristik kepribadian apa saja yang menjadi daya dorong bagi konsumen wanita Indonesia dalam membuat keputusan menetap di suatu apartemen (Martin Livette, 2006). Penelitian akan dilakukan dengan metode sampel dengan menggunakan teknik pengolahan data statistik dengan metode hipotesis dan metode regresi korelasi (Jasmine J.W.Tay; Linda Tay, 2007). Analisis regresi linear adalah prediksi hubungan linear suatu variabel terhadap variabel lain (Siegel, Andrew F, 2001, p419). Sebelum melakukan regresi terhadap variabel-variabel nilai, maka pengolahan hasil penelitian akan diawali dengan melakukan tes validitas dan reliabilitas kuesioner. Kuesioner yang menjadi sarana untuk mengukur variabel nilai wanita Indonesia disusun dengan cara mempertimbangkan variabel-variabel nilai wanita Indonesia yang terkait dengan penghunian apartemen, sedangkan kuesioner yang digunakan sebagai sarana untuk mengukur variabel karakteristik kepribadian wanita Indonesia disusun dengan mengacu pada karakter dari wanita modern dan wanita pencetus. Suatu alat ukur yang sudah terbukti valid tidaklah berlaku umum untuk semua tujuan ukur. Suatu alat ukur hanya menghasilkan ukuran yang valid bagi satu tujuan ukur tertentu saja (valid untuk apa dan bagi siapa). Cronbach menegaskan bahwa proses validasi sebenarnya adalah untuk mevalidasi interpretasi data yang diperoleh oleh prosedur tertentu.

24 Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan alat (instrumen) dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya konsisten atau stabil. Validitas dan reliabelitas dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara yakni: 1. Repetitive measurement (pengukuran secara berulang) 2. One shot (sekali ukur) Pada penelitian ini akan digunakan metode sekali ukur untuk menentukan valid dan reliabelnya kuesioner yang akan digunakan untuk pengujian. Berbagai tipe umum dari pengukuran validitas adalah sebagai berikut: 1. Validitas isi Validitas isi merupakan validitas yang diperhitungkan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional. Validitas isi terbagi menjadi 2 yakni: a. Face validity (validitas muka) Merupakan tipe validitas yang paling rendah signifikansinya karena hanya didasarkan pada penilaian selintas mengenai isi alat ukur. Jika isi alat ukur telah tampak sesuai dengan apa yang ingin diukur maka dapat dikatakan validitas muka telah terpenuhi. b. Logical validity (validitas logis) Merupakan validitas yang menunjuk pada sejauh mana isi alat ukur merupakan representasi dari aspek yang hendak diukur. Sering disebut juga dengan validitas sampling (sampling validity).

25 2. Validitas konstruk Validitas konstruk adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauh mana alat ukur mengungkap suatu konstruk teoritis yang hendak diukurnya. 3. Validitas berdasarkan kriteria Pendekatan validitas berdasarkan kriteria menghendaki tersedianya kriteria eksternal yang dapat dijadikan dasar pengujian skor alat ukur. Suatu kriteria adalah variabel perilaku yang akan diprediksikan oleh skor alat ukur. Ditinjau dari segi waktu untuk memperoleh skor kriterianya maka validitas berdasarkan kriteria dibedakan menjadi dua yakni: a. Validitas prediktif (predictive validity) Validitas prediktif berfungsi sebagai prediktor bagi kinerja di masa yang akan datang. Prosedur validitas prediktif memerlukan waktu yang lama dan kemungkinan dengan biaya yang tidak sedikit, karena prosedur ini merupakan kontinuitas dalam proses pengembangan alat ukur. b. Validitas kongruen Apabila skor alat ukur dan skor kriterianya dapat diperoleh dalam waktu yang sama, maka korelasi antara kedua skor termaksud merupakan koefisien validitas kongruen. Validitas kongruen merupakan indikasi validitas yang memadai apabila alat ukur tidak digunakan sebagai suatu prediktor dan merupakan validitas yang sangat penting dalam situasi diagnostik. Pada penelitian ini akan dilakukan uji validitas isi, baik validitas muka maupun validitas logis. Validitas isi dilakukan saat pemilihan pertanyaan yang cocok

26 dengan variabel yang ingin diuji. Sedangkan validitas logis dilakukan dengan melakukan pre-test dan uji reliabilitas setiap variabel sebelum diolah lebih lanjut. Setelah kuesioner valid dan reliabel, pengujian dilanjutkan dengan menguji kesamaan dua kategori responden. Jika responden yang pernah/ sedang menetap apartemen identik dengan responden yang tidak pernah menetap di apartemen maka pengujian dilakukan dengan menggabungkan kedua kategori responden tersebut. Selanjutnya dilakukan pengujian normalitas data dengan menafsirkan plot data dan nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk terhadap setiap variabel. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan tingkat kesesuaian sampel dengan suatu distribusi tertentu seperti distribusi normal, uniform, poisson, atau eksponensial. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk adalah data harus merupakan data kuantitatif, dengan asumsi parameter uji ditentukan. Jika hasil dari pengujian memiliki nilai Asym.Sig (2-tailed) lebih besar dari tingkat signifikansi maka data tersebut berdistribusi normal. Untuk mengetahui adanya kaitan antar variabel dalam populasi asal sampel dan untuk mengetahui keeratan hubungan antar variabel dilakukan analisis korelasi. Analisis korelasi terdiri dari 2 kategori utama yakni analisis korelasi bivariat dan korelasi parsial. Untuk analisis korelasi bivariat data yang menggunakan skala interval atau rasio dapat menggunakan metode moment Pearson, sedangkan untuk data yang menggunakan skala ordinal ataupun data non-parametrik dapat diuji korelasinya dengan metode korelasi peringkat Sperman dan Kendall (Santoso, Singgih, 2005, p315-316).

27 Setelah kuesioner valid dan data terbukti normal, maka dilakukan analisis regresi dari data responden. Analisis regresi merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk mengekspresikan hubungan antara dua variabel dan memperkirakan nilai variabel bebas Y yang bergantung pada variabel tetap X. Analisis regresi disebut juga persamaan regresi (Mason, Robert, 1999, p435). Dalam analisis regresi terkadang dapat terjadi kesalahan, kesalahan ini dikategorikan menjadi kesalahan tipe 1, tipe 2, dan kesalahan tipe 3. Masalah tersebut bisa terjadi karena secara filosofis pembuktian bahwa sesuatu adalah penyebab sesuatu yang lainnya cukup rumit. Untuk tipe kesalahan 1 terjadi bilamana peneliti tidak menemukan bukti yang kuat terhadap kausalitas yang sudah dalam arah yang benar. Sedangkan untuk tipe kesalahan 2 terjadi bilamana peneliti berhasil menemukan adanya hubungan kausalitas sebuah model dengan arah yang salah. Kesalahan tipe 3 terjadi bilamana peneliti sudah menemukan bukti yang kuat terhadap model kausalitas dengan arah yang sudah benar dari sub-sampel yang ekstrim dan mengira hubungan tersebut juga demikian adanya pada kelompok sampel yang lain, padahal tidak demikian (Gudono, 2006). Untuk mendapatkan informasi lain di luar variabel uji, maka peneliti melakukan uji chi square dari seluruh variabel demografi dengan variabel keputusan menetap di apartemen yang telah diklasifikasikan ulang. Dari uji chi square ini dapat diketahui apakah ada perbedaan perilaku responden dengan demografi tertentu terhadap keputusan menetap di apartemen, serta mengetahui kecenderungan demografi responden yang lebih suka menghuni apartemen. Uji chi square dilakukan

28 secara terpisah dari data demografi dan data variabel keputusan menetap di apartemen untuk dua kategori kuesioner. 3.3 Populasi dan Sampel Responden diambil dari populasi wanita yang tinggal di Jakarta dan wanita yang fasih menggunakan internet baik yang tinggal di apartemen ataupun yang tidak tinggal di apartemen (Orsay Kucukemiroglu, 1997). Data dikumpulkan berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dibagikan secara acak ke responden (Martin Livette, 2006). Populasi adalah sekumpulan semua individu yang terkait, objek, atau pengukuran objek lainnya. Sedangkan sampel adalah sebuah bagian dari populasi yang diukur (Manson, Robert, 1999, p7). Jumlah sampel responden untuk penelitian ini, dibagi menjadi 2 bagian utama yakni yang tinggal di apartemen dan yang tinggal di perumahan. Untuk populasi sampel yang tinggal di apartemen dibagi menjadi 2 bagian yakni yang pernah tinggal di apartemen namun sekarang sudah tidak menetap di apartemen dan yang masih menetap di apartemen. Untuk setiap bagian utama responden direncanakan terdiri dari 30 orang responden yang dipilih secara acak. Sampel responden yang telah menetap di apartemen direncanakan diambil di beberapa apartemen seperti apartemen Taman Anggrek dan apartemen Mediterania Tanjung Duren. Sedangkan untuk pengambilan sampel responden yang tidak menetap di apartemen direncanakan dilakukan secara acak di beberapa tempat seperti BiNus

29 University, pusat perbelanjaan, melalui bantuan rekan-rekan, serta melalui mailing list dan website. Pengumpulan datanya direncanakan dengan membagikan kuesioner secara acak di berbagai tempat tersebut secara langsung, mengirimkan kuesioner ke mailing list yang dituju, up-load di website www.surveyz.com, maupun dengan menitipkan kuesioner ke beberapa rekan. 3.4 Penentuan Variabel Pada penentuan variabel, data demografi responden awal meliputi pembagian umur sesuai dengan interval kematangan pribadi manusia (Marry Brown, Orsborn Carol, 2006, p18), pendapatan dan pendidikan yang diukur dengan menggunakan skala interval, status kepemilikan dan status sosial diukur dengan menggunakan skala nominal. Pertanyaan spesifik yang ditujukan bagi pengguna apartemen masih belum dikategorikan tersendiri. Cakupan penelitian dipersempit dengan hanya menguji nilai wanita Indonesia yang didasarkan pada hasil uji validitas dan reliabilitas pre-test dan merekonstruksi ulang kuesioner untuk karakteristik kepribadian. Selain itu, juga dilakukan revisi pada target responden dengan mengganti kata Bapak/ Ibu menjadi Ibu, yang sesuai dengan batasan penelitian yakni nilai wanita Indonesia terhadap penghunian apartemen. Judul kuesioner yang digunakan sebagai topik penelitian mengalami perubahan dari yang semula berjudul Life Style and Consumer Survey kemudian direvisi menjadi Survei Nilai Wanita Indonesia terhadap Penghunian Apartemen dan

30 Survei Karakteristik Kepribadian Wanita Indonesia terhadap Penghunian Apartemen. Judul kuesioner ini lebih cocok dengan tujuan penelitian yang ditujukan untuk memberikan gambaran umum dari kondisi nilai wanita Indonesia terhadap kepenghunian apartemen agar dapat dijadikan acuan untuk diterapkan di berbagai kategori apartemen yang berbeda. 3.5 Pengukuran dan Validasi Pengukuran variabel-variabel pertanyaan dilakukan dengan menggunakan skala Likert Summated Rating (Jasmine. J.W.Tay; Linda Tay, 2007; Cooper; Schindler, 2006). Kuesioner Survei Nilai Wanita Indonesia terhadap Penghunian Apartemen dan Kuesioner Survei Karakteristik Kepribadian Wanita Indonesia terhadap Penghunian Apartemen menggunakan enam skala likert, untuk pilihan sangat tidak setuju diberikan bobot 1, tidak setuju berbobot 2, kurang setuju berbobot 3, agak setuju berbobot 4, setuju berbobot 5, dan sangat setuju berbobot 6. Pengukuran untuk pertanyaan yang bersifat demografi dilakukan dengan menggunakan skala interval dan skala nominal (Cooper; Schindler, 2006). Profil umur responden diklasifikasikan dengan skala interval < 25 tahun, 25 40 tahun, dan > 40 tahun. Profil pendapatan responden diklasifikasikan dengan skala interval < 5 juta, 5 20 juta, > 20 juta. Profil status pernikahan responden diklasifikasikan dengan skala nominal YA dan TIDAK, profil pendidikan responden diklasifikasikan skala interval D3/ S1, S2/ S3, LAIN-LAIN. Profil status penghunian apartemen diklasifikasikan dengan menggunakan skala nominal YA dan TIDAK.

31 Jika seorang responden menjawab YA pada pertanyaan kepenghunian apartemen maka pertanyaan selanjutnya digunakan untuk melihat loyalitas dari responden. Pertanyaan lama tinggal di apartemen diklasifikasikan dengan skala interval < 5 tahun, 5 10 tahun, > 10 tahun. Pertanyaan status kepenghunian apartemen saat ini diklasifikasikan dengan skala nominal YA dan TIDAK. Pertanyaan yang mengarah pada tingkat keseringan responden berpindah apartemen diklasifikasikan dengan skala interval TIDAK PERNAH, 1 3 kali, > 3 kali. Data yang terkumpul akan divalidasi dengan memisahkan data kuesioner yang lengkap dari yang kurang/ tidak lengkap dan memisahkan data berdasarkan kategori responden serta melakukan uji reliabilitas untuk setiap variabel survei. Untuk mengetahui reliabilitas dan validitas dari kuesioner yang hendak disebarkan, maka dilakukan pengujian awal terhadap kuesioner ke 21 orang responden wanita yang dipilih secara acak. Tabel 3.1 Reliabilitas Data Pre-test Variabel Nilai Alpha Kenyamanan -0.082 Aktualisasi -0.142 Kebijaksanaan 0.714 Kesetiakawanan 0.538 Kemandirian 0.805 Penuh Semangat 0.706 Daya Saing 0.815 Pengendalian Diri 0.694 Variabel Karakteristik Kepribadian Modern 0.682 Pencetus 0.477

32 Hasil dari uji validitas dan reliabilitas kuesioner diputuskan hanya menguji variabel nilai kebijaksanaan, nilai kemandirian, nilai penuh semangat, dan nilai daya saing. Hal ini disebabkan pertanyaan di dalam kuesioner untuk variabel nilai kenyamanan, nilai aktualisasi, nilai kesetiakawanan, nilai pengendalian diri, karakteristik kepribadian modern, dan karakteristik kepribadian pencetus tidak valid dan tidak reliabel untuk melakukan penelitian. Oleh karena itu, kuesioner untuk variabel kepribadian modern dan kepribadian pencetus direkonstruksi ulang dengan menambah jumlah pertanyaannya menjadi 7 pertanyaan setiap variabel. Penambahan pertanyaan ini dikarenakan peneliti belum melakukan pre-test ulang dari pertanyaan tersebut, sehingga jika ditemukan ketidak-validan dari beberapa pertanyaan, diharapkan masih tersedia cukup instrumen untuk menguji hipotesis. Jumlah pertanyaan untuk setiap variabel nilai yang valid dan reliabel serta variabel keputusan menetap di apartemen diperbanyak dari 3 pertanyaan setiap variabel menjadi 6 pertanyaan setiap variabel. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keakuratan hasil penelitian. Variabel keputusan menetap di apartemen untuk kedua survei memiliki jumlah pertanyaan dan variasi pertanyaan yang sama. Hal ini dilakukan supaya peneliti dapat mengetahui seberapa besar pengaruh variabel nilai terhadap keputusan menetap di apartemen dan variabel nilai apa saja yang mempengaruhi wanita Indonesia memutuskan tinggal di apartemen, serta mengetahui karakteristik kepribadian apa yang berpengaruh terhadap keputusan wanita Indonesia menetap di apartemen dan berapa besar pengaruhnya.

33 Sedangkan jumlah pertanyaan untuk variabel karakteristik kepribadian modern dan karakteristik kepribadian pencetus direkonstruksi menjadi 7 pertanyaan setiap variabel. Penambahan pertanyaan ini dikarenakan peneliti belum melakukan pre-test ulang dari pertanyaan tersebut, sehingga jika ditemukan ketidak-validan dari beberapa pertanyaan, diharapkan masih tersedia cukup instrumen untuk menguji hipotesis. Variabel keputusan menetap di apartemen untuk kedua survei memiliki jumlah pertanyaan dan variasi pertanyaan yang sama. Hal ini dilakukan supaya peneliti dapat mengetahui seberapa besar pengaruh variabel nilai terhadap keputusan menetap di apartemen dan variabel nilai apa saja yang mempengaruhi wanita Indonesia memutuskan tinggal di apartemen, serta mengetahui karakteristik kepribadian apa yang berpengaruh terhadap keputusan wanita Indonesia menetap di apartemen dan berapa besar pengaruhnya. Tabel 3.2 Kolmogorov-Smirnov Pre-test Variable

34 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. VAR00031 21 3.0476 1.28360.199.181 -.199.914.373 Keputusan Menetap di Apartemen Pengujian dengan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov ditujukan untuk membuktikan normalitas dari variabel keputusan menetap di apartemen yang akan diteliti lebih lanjut. Dari hasil pengujian ini terbukti bahwa variabel keputusan menetap di apartemen adalah data parametrik dan berdistribusi normal. Hal ini dapat diketahui dengan nilai Asym.Sig (2-tailed) yang lebih besar dari nilai signifikansi 5%. Setelah pre-test dilakukan, jumlah pertanyaan untuk variabel keputusan menetap di apartemen ditambah menjadi 6 pertanyaan. Hal ini dilakukan karena meskipun dari uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan layak untuk diuji dengan regresi, namun data variabel keputusan menetap di apartemen bersifat diskrit sedangkan distribusi normal adalah berlaku untuk data dengan sebaran kontinu. Oleh karena itu penambahan pertanyaan bertujuan untuk membuat data yang terkumpul menjadi bersebaran kontinu.