BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BULAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN YANG MEMENUHI KRITERIA NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1. ADRO PT. Adaro Energy Tbk. 2. AKRA PT. Akr. Corporindo Tbk. 3. ALDO PT.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan

DAFTAR PUSTAKA. Aprilia, Hafsyah, Analisis inflasi di Sumatera Utara. Jurnal Fakultas Ilmu Ekonomi. Universitas Negeri Medan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sesuai pengklasifikasian Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun

Kuisioner Skripsi. Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun yang

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

c. Penilaian dapat anda lakukan berdasarkan skalaberikut Jawaban Kurang Setuju Jawaban Setuju ( S ) Jawaban Sangat Tidak Setuju DATA RESPONDEN

Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut:

PERSAMAAN SIMULTAN Latihan Pratikum

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan

Lampiran 1. Data Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM SYARIAH DI PT. UNILEVER, TBK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya korelasi antara variabel independen, variabel intervensi, dan variabel dependen. Unit observasi dalam penelitian ini adalah persentase managerial ownership dan institutional ownership, kinerja keuangan perusahaan yang diukur menggunakan Tobin s Q, indeks pengungkapan CSR secara self assessment, corporate secretary yang diukur dengan menggunakan skala nominal, komite nominasi dan remunerasi yang diukur dengan menggunakan skala nominal, dan CEO Tenure yang diukur dengan jangka waktu yang sudah dijalankan oleh seorang CEO mulai dari penunjukkannya sampai dengan akhir tahun 2007, 2008, 2009, dan 2010. Sampel penelitian ditentukan dengan cara purposive sampling pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2007-2010. Alasan pemilihan metode pengambilan sampel secara purposive sampling karena tidak semua perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengeluarkan laporan tahunan (annual report) pada periode 2007-2010 dan mengungkapkan kegiatan CSR-nya. Sampel penelitian yang digunakan dapat dijabarkan sebagai berikut: 53

Table IV.1 Sampel Penelitian Periode 2007-2010 No. Kriteria Jumlah 1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek 31 Indonesia (BEI) periode 2007-2010 2. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunan (13) periode 31 Desember 2007-2010 dan mengungkapkan kegiatan CSR 3. Perusahaan yang tidak memiliki data harga saham dari (1) tahun 2007-2010 Total 17 Sumber: Bursa Efek Indonesia Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah dijelaskan di atas, maka terpilih sampel penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Daftar nama-nama bank yang akan diteliti untuk periode 2007-2010 terdapat dalam tabel berikut ini: Table IV.2 Bank yang Menjadi Sampel Penelitian Periode 2007-2010 No. Kode Nama 1 BABP PT Bank ICB Bumiputera Indonesia, Tbk 2 BBCA PT Bank Central Asia, Tbk 3 BBKP PT Bank Bukopin, Tbk 4 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk 5 BDMN PT Bank Danamon, Tbk 6 BEKS PT Bank Eksekutif Internasional, Tbk 7 BKSW PT Bank Kesawan, Tbk 8 BMRI PT Bank Mandiri (Persero), Tbk 9 BNBA PT Bank Bumi Arta, Tbk 10 BNGA PT Bank CIMB Niaga, Tbk 11 BNLI PT Bank Permata, Tbk 12 BSWD PT Bank Swadesi, Tbk 13 BVIC PT Bank Victoria Internasional, Tbk 14 MAYA PT Bank Mayapada, Tbk 15 MCOR PT Bank Windhu Kentjana Internasional, Tbk 16 MEGA PT Bank Mega, Tbk 17 PNBN PT Bank Pan Indonesia, Tbk Sumber: Bursa Efek Indonesia 54

IV.2 Analisis dan Pembahasan IV.2.1 Analisis Variabel IV.2.1.1 Analisis CSR Setiap perusahaan mengungkapkan kegiatan CSRnya dalam jumlah yang bervariasi tergantung dari kebutuhan perusahaan. Tabel di bawah ini menggambarkan komposisi banyaknya pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan 6 pengungkapan utama, yaitu economic performance indicator, environment performance indicator, society performamce indicator, labor practice and decent work indicator, human right performance indicator, dan product responsibility performance indicator. Gambar IV.1 Grafik Jumlah Pengungkapan CSR Keterangan: EC : Economic performance indicator EN : Environment performance indicator LA : Labor practice and decent work indicator SO : Society performamce indicator 55

PR : Product responsibility performance indicator Berdasarkan gambar IV.1 dapat dilihat untuk tahun 2007 jumlah pengungkapan paling banyak ditujukan oleh labor practice and decent work indicator sebanyak 121 pengungkapan dari total 17 perusahaan sampel. Tahun 2008 pengungkapan paling tinggi ditunjukkan oleh labor practice and decent work indicator sebanyak 129 pengungkapan dari total 17 perusahaan sampel. Tahun 2009 pengungkapan paling tinggi ditunjukkan oleh labor practice and decent work indicator sebanyak 129 pengungkapan dari total 17 perusahaan sampel. Tahun 2010 pengungkapan paling tinggi juga ditunjukkan oleh labor practice and decent work indicator sebanyak 129 pengungkapan dari total 17 perusahaan sampel. Environment performance indicator menunjukkan jumlah pengungkapan yang relatif sedikit di tahun 2007, 2008, 2009, dan 2010 dari 17 sampel perusahaan. IV.2.1.2 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Gambar IV.2 Grafik Nilai Kinerja Perusahaan Perbankan 56

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap nilai kinerja perusahaan yang diukur menggunakan Tobin s Q yang dipaparkan pada gambar IV.2 dapat diketahui bahwa nilai kinerja perusahaan yang berada di industri perbankan beraneka ragam. Tahun 2007 nilai kinerja perusahaan yang paling tinggi dimiliki oleh PT Bank Central Asia, Tbk sebesar 0,72 dan nilai kinerja perusahaan yang paling kecil dimiliki oleh PT Bank CIMB Niaga, Tbk sebesar 0,20. Tahun 2008 nilai kinerja perusahaan yang paling tinggi dimiliki oleh PT Bank Mayapada, Tbk sebesar 0,82 dan nilai kinerja perusahaan yang paling kecil dimiliki oleh PT Bank Bumi Arta, Tbk sebesar 0,11. Tahun 2009 nilai kinerja perusahaan yang paling tinggi dimiliki oleh PT Bank ICB Bumiputera Indonesia, Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebesar 0,63 dan nilai kinerja perusahaan yang paling kecil dimiliki oleh PT Bank Victoria Internasional, Tbk sebesar 0,15. Tahun 2010 nilai kinerja perusahaan yang paling tinggi dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero), Tbk sebesar 0,68 dan nilai kinerja perusahaan yang paling kecil dimiliki oleh PT Bank Victoria Internasional, Tbk sebesar 0,25. IV.2.1.3 Managerial Ownership dan Institutional Ownership Managerial ownership dan institutional ownership dapat dilihat dari besarnya kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajemen dan institusi. Managerial ownership dan institutional ownership yang dimiliki oleh manajemen dan institusi beraneka ragam jumlahnya. Hal ini memperlihatkan bahwa perusahaan-perusahaan yang terdapat dalam industri perbankan memiliki jumlah kepemilikan saham yang berbeda-beda. IV.2.1.4 Corporate Secretary Corporate secretary dapat dilihat dari dicantumkannya profil corporate secretary pada laporan tahunan perusahaan. Tidak semua perusahaan memiliki corporate 57

secretary dalam divisi perusahaannya. Hal ini memperlihatkan bahwa perusahaanperusahaan yang terdapat dalam industri perbankan tidak semuanya memiliki corporate secretary. IV.2.1.5 CEO Tenure CEO adalah seorang individu yang bertanggung jawab mengelola kegiatan operasional perusahaan. Di Indonesia, penunjukkan CEO dilakukan setiap 5 tahun sekali. Dalam penelitian ini, CEO tenure menunjukkan masa jabatan CEO yang telah dilaluinya, mulai dari pengangkatan hingga akhir tahun 2007, 2008, 2009, dan 2010. IV.2.1.6 Komite Nominasi dan Remunerasi Komite nominasi dan remunerasi dapat dilihat dari dicantumkannya profil anggota komite nominasi dan remunerasi pada laporan tahunan perusahaan. Semua perusahaan memiliki komite nominasi dan remunerasi dalam divisi perusahaannya. Hal ini memperlihatkan bahwa perusahaan-perusahaan yang terdapat dalam industri perbankan memiliki komite nominasi dan remunerasi sehingga variabel komite nominasi dan remunerasi ditiadakan. Alasan ditiadakannya variabel komite nominasi dan remunerasi karena setiap perusahaan perbankan memiliki nilai yang sama, sehingga tidak dapat ditarik korelasi antara variabel dependen dengan variabel independen. IV.2.2 Analisis dan Pembahasan data Seluruh pengujian dan analisis statistik pada tahun 2007-2010 menggunakan 17 sampel perusahaan, tetapi dalam pengujiannya dilakukan secara simultan sehingga variabel yang menjadi sampel penelitian berjumlah 68 sampel. Oleh karena itu, transformasi data tidak perlu dilakukan karena jumlah sampel telah mencukupi syarat jumlah sampel yang ditentukan dalam penelitian EViews. Statistik deskritif dalam 58

penelitian ini digunakan untuk memberikan informasi mengenai variabel-variabel penelitian seperti persentase managerial ownership dan institutional ownership, kinerja keuangan perusahaan yang diukur menggunakan Tobin s Q, indeks pengungkapan CSR secara self assessment, corporate secretary yang diukur dengan menggunakan skala nominal, dan CEO Tenure yang diukur dengan jangka waktu yang sudah dijalankan oleh seorang CEO mulai dari penunjukkannya sampai dengan akhir tahun 2007, 2008, 2009, dan 2010. Tabel analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah: Table IV.3 Deskriptif Variabel Penelitian 2007-2010 TOBIN S Q CSR MGROWN INST CS CEO Mean 0.454713 0.296538 0.029707 0.731545 0.970588 4.970588 Median 0.458180 0.303797 0.000349 0.764100 1.000000 4.000000 Maximum 0.821396 0.329114 0.629626 0.987431 1.000000 16.00000 Minimum 0.110771 0.202532 0.000000 0.000000 0.000000 1.000000 Std. Dev. 0.157291 0.033262 0.125700 0.236753 0.170214 3.996157 Skewness -0.02974-1.529933 4.434938-1.41042-5.57049 1.076414 Kurtosis 2.580366 4.852531 20.71076 5.001846 32.03030 3.291369 Jarque-Bera 0.508952 36.25153 1111.646 33.89954 2739.493 13.37211 Probability 0.775323 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.001248 Sum 30.92050 20.16456 2.020090 49.74507 66.00000 338.0000 Sum Sq. Dev. 1.657601 0.074128 1.058625 3.755491 1.941176 1069.941 Observations 68 68 68 68 68 68 Tabel di atas menggambarkan deskripsi variabel-variabel secara statistik dalam penelitian ini. Minimum adalah nilai terkecil dari suatu rangkaian pengamatan, sedangkan maksimum adalah nilai terbesar dari suatu rangkaian pengamatan. Mean 59

(rata-rata) adalah hasil penjumlahan nilai seluruh data dibagi dengan banyaknya data, sedangkan standard deviation (standar deviasi) adalah akar dari jumlah kuadrat dari selisih nilai data dengan rata-rata dibagi banyaknya data. Tabel IV.3 menunjukkan deskriptif variabel penelitian dengan jumlah data setiap variabel yang valid sebanyak 68. Kinerja keuangan perusahaan (Tobin s Q) mempunyai nilai minimum sebesar 0,110771 dan nilai maksimum sebesar 0,821396. nilai mean dan standard deviation untuk kinerja keuangan perusahaan adalah 0,454713 dan 0,157291 artinya nilai maksimum mempunyai perbedaan yang cukup besar dengan nilai minimum karena standard deviation lebih besar dari 30% mean. CSR mempunyai nilai minimum sebesar 0,202532 dan nilai maksimum sebesar 0,329114. nilai mean dan standard deviation untuk CSR adalah 0,296538 dan 0,033262 artinya nilai maksimum tidak mempunyai perbedaan yang besar dengan nilai minimum karena standard deviation tidak lebih besar dari 30% mean. Managerial ownership (MGROWN) mempunyai nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 0,629626. nilai mean dan standard deviation untuk managerial ownership adalah 0,029707 dan 0,125700 artinya nilai maksimum mempunyai perbedaan yang besar dengan nilai minimum karena standard deviation lebih besar dari 30% mean. Institutional ownership (INST) mempunyai nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 0,987431. nilai mean dan standard deviation untuk institutional ownership adalah 0,731545 dan 0,236753 artinya nilai maksimum mempunyai perbedaan yang cukup besar dengan nilai minimum karena standard deviation lebih besar dari 30% mean. 60

Corporate secretary (CS) mempunyai nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1. nilai mean dan standard deviation untuk corporate secretary adalah 0,970588 dan 0,170214 artinya nilai maksimum tidak mempunyai perbedaan yang besar dengan nilai minimum karena standard deviation tidak lebih besar dari 30% mean. CEO tenure (CEO) mempunyai nilai minimum sebesar 1 dan nilai maksimum sebesar 16. nilai mean dan standard deviation untuk CEO tenure adalah 4,970588 dan 3,996157 artinya nilai maksimum mempunyai perbedaan yang besar dengan nilai minimum karena standard deviation lebih besar dari 30% mean. IV.2.2.1 Persamaan 1 Seluruh pengujian dan analisis statistik pada tahun 2007-2010 menggunakan persamaan simultan. Persamaan simultan digunakan apabila model regresi (OLS) satu per satu akan mendapatkan koefisien estimasi yang bias. Oleh karena itu, perlu dilakukan dengan regresi simultan untuk menghindari bias tersebut. Salah satu estimator untuk persamaan simultan adalah two stage least square. Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah asumsi-asumsi yang diperlukan dalam analisis regresi linier terpenuhi. Uji asumsi klasik umumnya terdiri dari 4 pengujian yaitu: uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokolerasi. Uji asumsi klasik dilakukan sebelum dilakukan uji regresi. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati 61

normal. Untuk menguji normal data ini bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Hipotesis normalitas H a : data residual tidak berdistribusi normal Jika nilai probalitasnya (nilai sig) > 0,05, maka H 0 diterima Jika nilai probalitasnya (nilai sig) < 0,05, maka H 0 ditolak Gambar IV.3 Grafik Histogram Uji Normalitas 7 6 5 4 3 2 1 Series: Residuals Sample 1 68 Observations 68 Mean -5.10e-17 Median -4.47e-15 Maximum 0.348681 Minimum -0.358436 Std. Dev. 0.154900 Skewness -0.009667 Kurtosis 2.594663 Jarque-Bera 0.466570 Probability 0.791928 0-0.3-0.2-0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan terhadap data penelitian yang dipaparkan pada gambar IV.3 dapat diketahui nilai sig yang diperoleh sebesar 0,791928. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig > 0,05, maka H 0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Uji 62

autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin-Watson, besaran Durbin-Watson secara umum bisa diambil patokan 4-du (batas atas) dan 4-dl (batas bawah). Table IV.4 Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: Obs*R-squared 1.182523 Prob. Chi-Square(2) 0.5536 Test Equation: Dependent Variable: RESID Method: Two-Stage Least Squares Date: 06/11/11 Time: 22:38 Sample: 1 68 Included observations: 68 Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 0.015790 0.219510 0.071935 0.9429 MGROWN -0.023695 0.309756-0.076494 0.9393 INST -0.027476 0.114358-0.240265 0.8109 CS 0.005142 0.198956 0.025847 0.9795 RESID(-1) -0.123779 0.129409-0.956496 0.3425 RESID(-2) 0.042462 0.132107 0.321419 0.7490 R-squared 0.017390 Mean dependent var -5.10E-17 Adjusted R-squared -0.061853 S.D. dependent var 0.154900 S.E. of regression 0.159619 Akaike info criterion -0.747963 Sum squared resid 1.579640 Schwarz criterion -0.552124 Log likelihood 31.43074 Hannan-Quinn criter. -0.670365 F-statistic 0.219453 Durbin-Watson stat 2.010931 Prob(F-statistic) 0.952884 Berdasarkan hasil perhitungan uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test yang dipaparkan pada tabel IV.4 terlihat bahwa nilai probabilitas Obs*R-square sebesar 0,5536 lebih besar dari tingkat α = 5%. Dengan demikian menunjukkan bahwa model regresi tersebut sudah bebas dari masalah autokorelasi. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. 63

Heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien. Pengujian ini dapat dilakukan dengan berbagai uji yang dilakukan. Hipotesis heteroskedastisitas H a : terjadi heteroskedastisitas Jika nilai probalitasnya (nilai sig) > 0,05, maka H 0 diterima Jika nilai probalitasnya (nilai sig) < 0,05, maka H 0 ditolak Table IV.5 Heteroskedasticity Test: Glejser Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 2.093623 Prob. F(3,64) 0.1098 Obs*R-squared 6.077032 Prob. Chi-Square(3) 0.1079 Scaled explained SS 5.438246 Prob. Chi-Square(3) 0.1424 Test Equation: Dependent Variable: ARESID Method: Least Squares Date: 06/11/11 Time: 22:38 Sample: 1 68 Included observations: 68 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 0.114714 0.120975 0.948242 0.3466 MGROWN -0.185301 0.168099-1.102332 0.2744 INST 0.025957 0.061321 0.423295 0.6735 CS -0.003923 0.110495-0.035504 0.9718 R-squared 0.089368 Mean dependent var 0.124390 Adjusted R-squared 0.046682 S.D. dependent var 0.091050 S.E. of regression 0.088899 Akaike info criterion -1.945601 Sum squared resid 0.505798 Schwarz criterion -1.815041 Log likelihood 70.15042 Hannan-Quinn criter. -1.893869 F-statistic 2.093623 Durbin-Watson stat 1.774561 Prob(F-statistic) 0.109795 64

Gambar IV.4 Grafik Residual 1.0 0.8 0.6 0.4.4.2 0.2 0.0.0 -.2 -.4 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 Residual Actual Fitted Berdasarkan hasil perhitungan uji Heteroskedasticity Test: Glejser yang dipaparkan pada tabel IV.5 terlihat bahwa nilai probabilitas MGROWN, INST, dan CS masingmasing 0,2744, 0,6735, dan 0,9718 di mana ketiganya memiliki nilai probabilitas > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada data yang akan digunakan. Tidak adanya gejala heteroskedastisitas dapat juga dilihat dari pola residual yang cenderung konstan dan tidak membentuk pola tertentu, hal ini dapat dilihat pada gambar IV.4. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Terdapat atau tidak terdapatnya multikolinieritas dapat dilihat dari koefisien korelasi masing-masing variabel bebas. Jika koefisien korelasi 65

antara variabel bebas lebih besar dari 0,8, maka model regresi tersebut terjadi multikolinieritas. Table IV.6 Uji Multikolinieritas MGROWN INST CS MGROWN 1.000000-0.663598-0.81642 INST -0.6636 1.000000 0.541883 CS -0.81642 0.541883 1.000000 Berdasarkan hasil perhitungan uji multikolinieritas yang dipaparkan pada tabel IV.6 terlihat bahwa nilai korelasi MGROWN dan CS sebesar -0,816417 di mana nilai mutlaknya lebih besar dari 0,8. Hal ini menunjukkan bahwa variabel MGROWN dan CS terjadi multikolinieritas, sedangkan pada variabel lainnya tidak terjadi multikolinieritas. Goodness-Of-Fit Model Test digunakan untuk memeriksa apakah model regresi linear yang terestimasi sudah cukup baik atau dengan kata lain untuk mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang diestimasi terhadap data yang sebenarnya, maka biasanya digunakan ukuran Goodness of Fit R-square (R 2 ). R 2 juga disebut sebagai koefisien determinasi dan nilainya berkisar antara 0 1. 66

Table IV.7 Goodness-Of-Fit Model Test Dependent Variable: TOBIN Method: Two-Stage Least Squares Date: 06/11/11 Time: 22:33 Sample: 1 68 Included observations: 68 Instrument specification: MGROWN INST CS CEO Constant added to instrument list Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 0.346041 0.215674 1.604466 0.1135 MGROWN 0.287378 0.299685 0.958934 0.3412 INST 0.128698 0.109323 1.177230 0.2435 CS 0.006168 0.196989 0.031312 0.9751 R-squared 0.030167 Mean dependent var 0.454713 Adjusted R-squared -0.015294 S.D. dependent var 0.157291 S.E. of regression 0.158489 Sum squared resid 1.607597 F-statistic 0.663580 Durbin-Watson stat 2.235998 Prob(F-statistic) 0.577490 Second-Stage SSR 1.607597 J-statistic 0.046553 Instrument rank 5 Prob(J-statistic) 0.829174 Berdasarkan hasil perhitungan Goodness-Of-Fit Model Test yang dipaparkan pada tabel IV.7 terlihat bahwa nilai R 2 sebesar 0,030167 yang menunjukkan bahwa 3,02% dari varians Tobin s Q dapat dijelaskan oleh perubahan dalam variabel-variabel independen. Uji signifikansi simultan (uji statistik f) bertujuan untuk menguji apakah variabelvariabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis uji statistik f H a : variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen 67

Jika nilai probalitasnya (nilai sig) > 0,05 atau F hitung < F tabel, maka H 0 diterima Jika nilai probalitasnya (nilai sig) < 0,05 atau F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak Table IV.8 Hasil Uji Statistik f Dependent Variable: TOBIN Method: Two-Stage Least Squares Date: 06/11/11 Time: 22:33 Sample: 1 68 Included observations: 68 Instrument specification: MGROWN INST CS CEO Constant added to instrument list Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 0.346041 0.215674 1.604466 0.1135 MGROWN 0.287378 0.299685 0.958934 0.3412 INST 0.128698 0.109323 1.177230 0.2435 CS 0.006168 0.196989 0.031312 0.9751 R-squared 0.030167 Mean dependent var 0.454713 Adjusted R-squared -0.015294 S.D. dependent var 0.157291 S.E. of regression 0.158489 Sum squared resid 1.607597 F-statistic 0.663580 Durbin-Watson stat 2.235998 Prob(F-statistic) 0.577490 Second-Stage SSR 1.607597 J-statistic 0.046553 Instrument rank 5 Prob(J-statistic) 0.829174 Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik f yang dipaparkan pada tabel IV.8 terlihat bahwa nilai signya sebesar 0,663580. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig (0,663580) yang diperoleh > 0,05, sehingga H 0 diterima, yang berarti variabel-variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Uji t adalah pengujian koefisien regresi variabel independen dan variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen dengan tingkat nyata sebesar 0,05. 68

Hipotesis uji t H a : variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Jika nilai probalitasnya (nilai sig) > 0,05 atau t tabel < t hitung < t tabel, maka H 0 diterima Jika nilai probalitasnya (nilai sig) < 0,05 atau t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak Table IV.9 Hasil Uji t Dependent Variable: TOBIN Method: Two-Stage Least Squares Date: 06/11/11 Time: 22:33 Sample: 1 68 Included observations: 68 Instrument specification: MGROWN INST CS CEO Constant added to instrument list Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 0.346041 0.215674 1.604466 0.1135 MGROWN 0.287378 0.299685 0.958934 0.3412 INST 0.128698 0.109323 1.177230 0.2435 CS 0.006168 0.196989 0.031312 0.9751 R-squared 0.030167 Mean dependent var 0.454713 Adjusted R-squared -0.015294 S.D. dependent var 0.157291 S.E. of regression 0.158489 Sum squared resid 1.607597 F-statistic 0.663580 Durbin-Watson stat 2.235998 Prob(F-statistic) 0.577490 Second-Stage SSR 1.607597 J-statistic 0.046553 Instrument rank 5 Prob(J-statistic) 0.829174 Berdasarkan hasil regresi linear sederhana dengan menggunakan program EViews version 7 dapat disusun persamaan regresi untuk variabel dependen kinerja keuangan perusahaan (Tobin s Q) sebagai berikut: Y = 0,346041 + 0,287378*X 1 + 0,128698*X 2 + 0,006168*X 3. 69

Di mana, Y : Kinerja keuangan perusahaan (Tobin s Q) X 1 : Managerial ownership X 2 : Institutional ownership X 3 : Corporate secretary Berdasarkan hasil model regresi linear sederhana di atas menunjukkan prediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut; (a) nilai konstanta sebesar 0,346041 menyatakan bahwa apabila managerial ownership, institutional ownership, dan corporate secretary masing-masing bernilai 0, maka besarnya kinerja keuangan perusahaan adalah sebesar 0,346041; (b) koefisien regresi X 1 sebesar 0,287378 menyatakan apabila managerial ownership meningkat sebesar 1, maka akan menyebabkan kenaikan nilai Tobin s Q sebesar 0,287378 sedangkan untuk penurunan managerial ownership sebesar 1, maka akan menyebabkan penurunan nilai Tobin s Q sebesar -0,287378; (c) koefisien regresi X 2 sebesar 0,128698 menyatakan apabila institutional ownership meningkat sebesar 1, maka akan menyebabkan kenaikan nilai Tobin s Q sebesar 0,128698 sedangkan untuk penurunan institutional ownership sebesar 1, maka akan menyebabkan penurunan nilai Tobin s Q sebesar -0,128698; (d) koefisien regresi X 3 sebesar 0,006168 menyatakan apabila corporate secretary meningkat sebesar 1, maka akan menyebabkan kenaikan nilai Tobin s Q sebesar 0,006168 sedangkan untuk penurunan corporate secretary sebesar 1, maka akan menyebabkan penurunan nilai Tobin s Q sebesar -0,006168. Berdasarkan tabel IV.9 dapat dilihat nilai probabilitas semua variabel independen bernilai > 0,05 yang berarti semua variabel independen secara parsial tidak berpengaruh 70

signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa managerial ownership, institutional ownership, dan corporate secretary tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini berarti koefisien regresi tersebut tidak dapat digunakan sebagai penduga. IV.2.2.2 Persamaan 2 Seluruh pengujian dan analisis statistik pada tahun 2007-2010 menggunakan persamaan simultan. Persamaan simultan digunakan apabila model regresi (OLS) satu per satu akan mendapatkan koefisien estimasi yang bias. Oleh karena itu, perlu dilakukan dengan regresi simultan untuk menghindari bias tersebut. Salah satu estimator untuk persamaan simultan adalah two stage least square. Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah asumsi-asumsi yang diperlukan dalam analisis regresi linier terpenuhi. Uji asumsi klasik umumnya terdiri dari 4 pengujian yaitu: uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokolerasi. Uji asumsi klasik dilakukan sebelum dilakukan uji regresi. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji normal data ini bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Hipotesis normalitas H a : data residual tidak berdistribusi normal Jika nilai probalitasnya (nilai sig) > 0,05, maka H 0 diterima Jika nilai probalitasnya (nilai sig) < 0,05, maka H 0 ditolak 71

Gambar IV.5 Grafik Histogram Uji Normalitas 12 10 8 6 4 2 0-0.075-0.050-0.025 0.000 0.025 0.050 Series: Residuals Sample 1 68 Observations 68 Mean -4.69e-17 Median 0.011266 Maximum 0.045245 Minimum -0.087609 Std. Dev. 0.031025 Skewness -1.117653 Kurtosis 3.568011 Jarque-Bera 15.07116 Probability 0.000534 Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan terhadap data penelitian yang dipaparkan pada gambar IV.5 dapat diketahui nilai sig yang diperoleh sebesar 0,000534. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig < 0,05, maka H 0 ditolak yang berarti data residual tidak berdistribusi normal. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin-Watson, besaran Durbin-Watson secara umum bisa diambil patokan 4-du (batas atas) dan 4-dl (batas bawah). 72

Table IV.10 Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: Obs*R-squared 1.491643 Probability 0.4743 Test Equation: Dependent Variable: RESID Method: Two-Stage Least Squares Date: 06/11/11 Time: 22:43 Sample: 1 68 Included observations: 68 Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C -0.005750 0.019509-0.294740 0.7692 MGROWN 0.012020 0.043146 0.278581 0.7815 INST 0.004501 0.023004 0.195652 0.8455 CEO 0.000427 0.001097 0.388959 0.6986 RESID(-1) -0.152630 0.136174-1.120843 0.2667 RESID(-2) 0.043007 0.140097 0.306981 0.7599 R-squared 0.021936 Mean dependent var -4.69E-17 Adjusted R-squared -0.056940 S.D. dependent var 0.031025 S.E. of regression 0.031896 Akaike info criterion -3.968587 Sum squared resid 0.063075 Schwarz criterion -3.772748 Log likelihood 140.9320 F-statistic 0.278106 Prob(F-statistic) 0.923429 Berdasarkan hasil perhitungan uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test yang dipaparkan pada tabel IV.10 terlihat bahwa nilai probabilitas Obs*R-square sebesar 0,4743 lebih besar dari tingkat α = 5%. Dengan demikian menunjukkan bahwa model regresi tersebut sudah bebas dari masalah autokorelasi. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien. Pengujian ini dapat dilakukan dengan berbagai uji yang dilakukan. 73

Hipotesis heteroskedastisitas H a : terjadi heteroskedastisitas Jika nilai probalitasnya (nilai sig) > 0,05, maka H 0 diterima Jika nilai probalitasnya (nilai sig) < 0,05, maka H 0 ditolak Table IV.11 Heteroskedasticity Test: Glejser Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 1.489091 Probability 0.197028 Obs*R-squared 8.687397 Probability 0.191937 Test Equation: Dependent Variable: ARESID Method: Least Squares Date: 06/11/11 Time: 22:43 Sample: 1 68 Included observations: 68 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 0.005660 0.002719 2.081995 0.0415 MGROWN -0.028301 0.042222-0.670297 0.5052 INST -0.009939 0.007882-1.261033 0.2121 CEO -8.64E-05 0.000170-0.509409 0.6123 R-squared 0.127756 Mean dependent var 0.000948 Adjusted R-squared 0.041961 S.D. dependent var 0.001531 S.E. of regression 0.001499 Akaike info criterion -10.07130 Sum squared resid 0.000137 Schwarz criterion -9.842825 Log likelihood 349.4243 Durbin-Watson stat 2.149711 F-statistic 1.489091 Prob(F-statistic) 0.197028 74

Gambar IV.6 Grafik Residual.36.32.28.24.05.20.00 -.05 -.10 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 Residual Actual Fitted Berdasarkan hasil perhitungan uji Heteroskedasticity Test: Glejser yang dipaparkan pada tabel IV.11 terlihat bahwa nilai probabilitas MGROWN, INST, dan CEO masingmasing 0,5052, 0,2121, dan 0,6123 di mana ketiganya memiliki nilai probabilitas > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi tidak terjadi heteroskedastisitas pada data yang akan digunakan. Tidak adanya gejala atau adanya gejala heteroskedastisitas dapat juga dilihat dari pola residual yang cenderung konstan dan tidak membentuk pola tertentu, hal ini dapat dilihat pada gambar IV.6. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Terdapat atau tidak terdapatnya multikolinieritas dapat dilihat dari koefisien korelasi masing-masing variabel bebas. Jika koefisien korelasi 75

antara variabel bebas lebih besar dari 0,8, maka model regresi tersebut terjadi multikolinieritas. Table IV.12 Uji Multikolinieritas MGROWN INST CEO MGROWN 1-0.6636 0.222831 INST -0.6636 1-0.16716 CEO 0.222831-0.16716 1 Berdasarkan hasil perhitungan uji multikolinieritas yang dipaparkan pada tabel IV.12 terlihat bahwa nilai korelasi ketiga variable independen < 0,8. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas di antara variabel independen. Goodness-Of-Fit Model Test digunakan untuk memeriksa apakah model regresi linear yang terestimasi sudah cukup baik atau dengan kata lain untuk mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang diestimasi terhadap data yang sebenarnya, maka biasanya digunakan ukuran Goodness of Fit R-square (R 2 ). R 2 juga disebut sebagai koefisien determinasi dan nilainya berkisar antara 0 1. 76

Table IV.13 Goodness-Of-Fit Model Test Dependent Variable: CSR Method: Two-Stage Least Squares Date: 06/11/11 Time: 22:40 Sample: 1 68 Included observations: 68 Instrument specification: MGROWN INST CS CEO Constant added to instrument list Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 0.244181 0.018051 13.52735 0.0000 MGROWN 0.072727 0.041724 1.743046 0.0861 INST 0.067321 0.021904 3.073471 0.0031 CEO 0.000191 0.000996 0.191503 0.8487 R-squared 0.130019 Mean dependent var 0.296538 Adjusted R-squared 0.089238 S.D. dependent var 0.033262 S.E. of regression 0.031744 Sum squared resid 0.064490 F-statistic 3.188267 Durbin-Watson stat 2.262527 Prob(F-statistic) 0.029524 J-statistic 0.002353 Prob(J-statistic) 0.961313 Berdasarkan hasil perhitungan Goodness-Of-Fit Model Test yang dipaparkan pada tabel IV.13 terlihat bahwa nilai R 2 sebesar 0,130019 yang menunjukkan bahwa 13% dari varians Tobin s Q dapat dijelaskan oleh perubahan dalam variabel-variabel independen. Uji signifikansi simultan (uji statistik f) bertujuan untuk menguji apakah variabelvariabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis uji statistik f H a : variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Jika nilai probalitasnya (nilai sig) > 0,05 atau F hitung < F tabel, maka H 0 diterima Jika nilai probalitasnya (nilai sig) < 0,05 atau F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak 77

Table IV.14 Hasil Uji Statistik f Dependent Variable: CSR Method: Two-Stage Least Squares Date: 06/11/11 Time: 22:40 Sample: 1 68 Included observations: 68 Instrument specification: MGROWN INST CS CEO Constant added to instrument list Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 0.244181 0.018051 13.52735 0.0000 MGROWN 0.072727 0.041724 1.743046 0.0861 INST 0.067321 0.021904 3.073471 0.0031 CEO 0.000191 0.000996 0.191503 0.8487 R-squared 0.130019 Mean dependent var 0.296538 Adjusted R-squared 0.089238 S.D. dependent var 0.033262 S.E. of regression 0.031744 Sum squared resid 0.064490 F-statistic 3.188267 Durbin-Watson stat 2.262527 Prob(F-statistic) 0.029524 J-statistic 0.002353 Prob(J-statistic) 0.961313 Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik f yang dipaparkan pada tabel IV.14 terlihat bahwa nilai signya sebesar 3,188267. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig (3,188267) yang diperoleh > 0,05, sehingga H 0 diterima, yang berarti variabel-variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Uji t adalah pengujian koefisien regresi variabel independen dan variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen dengan tingkat nyata sebesar 0,05. Hipotesis uji t H a : variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen 78

Jika nilai probalitasnya (nilai sig) > 0,05 atau t tabel < t hitung < t tabel, maka H 0 diterima Jika nilai probalitasnya (nilai sig) < 0,05 atau t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak Table IV.15 Hasil Uji t Dependent Variable: CSR Method: Two-Stage Least Squares Date: 06/11/11 Time: 22:40 Sample: 1 68 Included observations: 68 Instrument specification: MGROWN INST CS CEO Constant added to instrument list Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 0.244181 0.018051 13.52735 0.0000 MGROWN 0.072727 0.041724 1.743046 0.0861 INST 0.067321 0.021904 3.073471 0.0031 CEO 0.000191 0.000996 0.191503 0.8487 R-squared 0.130019 Mean dependent var 0.296538 Adjusted R-squared 0.089238 S.D. dependent var 0.033262 S.E. of regression 0.031744 Sum squared resid 0.064490 F-statistic 3.188267 Durbin-Watson stat 2.262527 Prob(F-statistic) 0.029524 J-statistic 0.002353 Prob(J-statistic) 0.961313 Berdasarkan hasil regresi linear sederhana dengan menggunakan program EViews version 7 dapat disusun persamaan regresi untuk variabel dependen corporate social responsibility (CSR) sebagai berikut: Di mana, Y = 0,244181 + 0,072727*X 1 + 0,067321*X 2 + 0,0000191*X 3. Y : Corporate Social Responsibility (CSR) X 1 : Managerial ownership 79

X 2 : Institutional ownership X 3 : CEO tenure Berdasarkan hasil model regresi linear sederhana di atas menunjukkan prediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut; (a) nilai konstanta sebesar 0,244181 menyatakan bahwa apabila managerial ownership, institutional ownership, dan CEO tenure masing-masing bernilai 0, maka besarnya kinerja keuangan perusahaan adalah sebesar 0,244181; (b) koefisien regresi X 1 sebesar 0,072727 menyatakan apabila managerial ownership meningkat sebesar 1, maka akan menyebabkan kenaikan nilai Tobin s Q sebesar 0,072727 sedangkan untuk penurunan managerial ownership sebesar 1, maka akan menyebabkan penurunan nilai Tobin s Q sebesar -0,072727; (c) koefisien regresi X 2 sebesar 0,067321 menyatakan apabila institutional ownership meningkat sebesar 1, maka akan menyebabkan kenaikan nilai Tobin s Q sebesar 0,067321 sedangkan untuk penurunan institutional ownership sebesar 1, maka akan menyebabkan penurunan nilai Tobin s Q sebesar -0,067321; (d) koefisien regresi X 3 sebesar 0,0000191 menyatakan apabila CEO tenure meningkat sebesar 1, maka akan menyebabkan kenaikan nilai Tobin s Q sebesar 0,0000191 sedangkan untuk penurunan CEO tenure sebesar 1, maka akan menyebabkan penurunan nilai Tobin s Q sebesar -0,0000191. Berdasarkan tabel IV.15 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas CEO tenure bernilai 0,8487 > 0,05 yang berarti variabel CEO tenure secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel CSR. Nilai probabilitas managerial ownership bernilai 0,0861 > 0,05 yang berarti variabel managerial ownership secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel CSR, tetapi bila nilai α = 10% maka nilai 80

probabilitas managerial ownership bernilai 0,0861 < 0,1 yang berarti variabel managerial ownership secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel CSR. Nilai probabilitas institutional ownership bernilai 0,0031 < 0,05 yang berarti variabel institutional ownership secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel CSR. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa CEO tenure tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, institutional ownership memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, dan managerial ownership memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. IV.2.2.3 Persamaan 3 Seluruh pengujian dan analisis statistik pada tahun 2007-2010 menggunakan persamaan simultan. Persamaan simultan digunakan apabila model regresi (OLS) satu per satu akan mendapatkan koefisien estimasi yang bias. Oleh karena itu, perlu dilakukan dengan regresi simultan untuk menghindari bias tersebut. Salah satu estimator untuk persamaan simultan adalah two stage least square. Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah asumsi-asumsi yang diperlukan dalam analisis regresi linier terpenuhi. Uji asumsi klasik umumnya terdiri dari 4 pengujian yaitu: uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokolerasi. Uji asumsi klasik dilakukan sebelum dilakukan uji regresi. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati 81

normal. Untuk menguji normal data ini bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Hipotesis normalitas H a : data residual tidak berdistribusi normal Jika nilai probalitasnya (nilai sig) > 0,05, maka H 0 diterima Jika nilai probalitasnya (nilai sig) < 0,05, maka H 0 ditolak Gambar IV.7 Grafik Histogram Uji Normalitas 8 7 6 5 4 3 2 1 Series: Residuals Sample 1 68 Observations 68 Mean 5.14e-17 Median 0.010597 Maximum 0.308871 Minimum -0.314440 Std. Dev. 0.146934 Skewness -0.130214 Kurtosis 2.429334 Jarque-Bera 1.114867 Probability 0.572677 0-0.3-0.2-0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan terhadap data penelitian yang dipaparkan pada gambar IV.7 dapat diketahui nilai sig yang diperoleh sebesar 0,572677. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig > 0,05, maka H 0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin-Watson, besaran Durbin-Watson secara umum bisa diambil patokan 4-du (batas atas) dan 4-dl (batas bawah). 82

Table IV.16 Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: Obs*R-squared 1.157429 Prob. Chi-Square(2) 0.5606 Test Equation: Dependent Variable: RESID Method: Two-Stage Least Squares Date: 06/11/11 Time: 22:45 Sample: 1 68 Included observations: 68 Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 0.181201 0.491540 0.368639 0.7136 CSR -0.007736 0.020968-0.368955 0.7134 RESID(-1) -0.113092 0.127158-0.889387 0.3771 RESID(-2) 0.070637 0.132857 0.531673 0.5968 R-squared 0.017021 Mean dependent var 5.14E-17 Adjusted R-squared -0.029056 S.D. dependent var 0.146934 S.E. of regression 0.149054 Akaike info criterion -0.912000 Sum squared resid 1.421885 Schwarz criterion -0.781441 Log likelihood 35.00801 Hannan-Quinn criter. -0.860269 F-statistic 0.369403 Durbin-Watson stat 2.000518 Prob(F-statistic) 0.775327 Berdasarkan hasil perhitungan uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test yang dipaparkan pada tabel IV.16 terlihat bahwa nilai probabilitas Obs*R-square sebesar 0,5606 lebih besar dari tingkat α = 5%. Dengan demikian menunjukkan bahwa model regresi tersebut sudah bebas dari masalah autokorelasi. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien. Pengujian ini dapat dilakukan dengan berbagai uji yang dilakukan. 83

Hipotesis heteroskedastisitas H a : terjadi heteroskedastisitas Jika nilai probalitasnya (nilai sig) > 0,05, maka H 0 diterima Jika nilai probalitasnya (nilai sig) < 0,05, maka H 0 ditolak Table IV.17 Heteroskedasticity Test: Glejser Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 0.660432 Prob. F(1,66) 0.4193 Obs*R-squared 0.673704 Prob. Chi-Square(1) 0.4118 Scaled explained SS 0.593853 Prob. Chi-Square(1) 0.4409 Test Equation: Dependent Variable: ARESID Method: Least Squares Date: 06/11/11 Time: 22:45 Sample: 1 68 Included observations: 68 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 0.044479 0.092738 0.479619 0.6331 CSR 0.003197 0.003934 0.812670 0.4193 R-squared 0.009907 Mean dependent var 0.119382 Adjusted R-squared -0.005094 S.D. dependent var 0.084409 S.E. of regression 0.084624 Akaike info criterion -2.072225 Sum squared resid 0.472642 Schwarz criterion -2.006945 Log likelihood 72.45563 Hannan-Quinn criter. -2.046359 F-statistic 0.660432 Durbin-Watson stat 1.956034 Prob(F-statistic) 0.419329 84

Gambar IV.8 Grafik Residual 1.0 0.8 0.6 0.4.4.2 0.2 0.0.0 -.2 -.4 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 Residual Actual Fitted Berdasarkan hasil perhitungan uji Heteroskedasticity Test: Glejser yang dipaparkan pada tabel IV.17 terlihat bahwa nilai probabilitas CSR sebesar 0,4193 di mana nilai probabilitas variabel CSR > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada data yang akan digunakan. Tidak adanya gejala heteroskedastisitas dapat juga dilihat dari pola residual yang cenderung konstan dan tidak membentuk pola tertentu, hal ini dapat dilihat pada gambar IV.8. Goodness-Of-Fit Model Test digunakan untuk memeriksa apakah model regresi linear yang terestimasi sudah cukup baik atau dengan kata lain untuk mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang diestimasi terhadap data yang sebenarnya, maka biasanya digunakan ukuran Goodness of Fit R-square (R 2 ). R 2 juga disebut sebagai koefisien determinasi dan nilainya berkisar antara 0 1. 85

Table IV.18 Goodness-Of-Fit Model Test Dependent Variable: TOBIN Method: Two-Stage Least Squares Date: 06/11/11 Time: 22:44 Sample: 1 68 Included observations: 68 Instrument specification: MGROWN INST CS CEO Constant added to instrument list Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C -0.071532 0.447477-0.159857 0.8735 CSR 0.022464 0.019086 1.176976 0.2434 R-squared 0.127350 Mean dependent var 0.454713 Adjusted R-squared 0.114128 S.D. dependent var 0.157291 S.E. of regression 0.148043 Sum squared resid 1.446506 F-statistic 1.385273 Durbin-Watson stat 2.212477 Prob(F-statistic) 0.243432 Second-Stage SSR 1.627241 J-statistic 0.949659 Instrument rank 5 Prob(J-statistic) 0.813430 Berdasarkan hasil perhitungan Goodness-Of-Fit Model Test yang dipaparkan pada tabel IV.18 terlihat bahwa nilai R 2 sebesar 0,127350 yang menunjukkan bahwa 12,74% dari varians Tobin s Q dapat dijelaskan oleh perubahan dalam variabel-variabel independen. Uji t adalah pengujian koefisien regresi variabel independen dan variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen dengan tingkat nyata sebesar 0,05. Hipotesis uji t H a : variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen 86

Jika nilai probalitasnya (nilai sig) > 0,05 atau t tabel < t hitung < t tabel, maka H 0 diterima Jika nilai probalitasnya (nilai sig) < 0,05 atau t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak Table IV.19 Hasil Uji t Dependent Variable: TOBIN Method: Two-Stage Least Squares Date: 06/11/11 Time: 22:44 Sample: 1 68 Included observations: 68 Instrument specification: MGROWN INST CS CEO Constant added to instrument list Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C -0.071532 0.447477-0.159857 0.8735 CSR 0.022464 0.019086 1.176976 0.2434 R-squared 0.127350 Mean dependent var 0.454713 Adjusted R-squared 0.114128 S.D. dependent var 0.157291 S.E. of regression 0.148043 Sum squared resid 1.446506 F-statistic 1.385273 Durbin-Watson stat 2.212477 Prob(F-statistic) 0.243432 Second-Stage SSR 1.627241 J-statistic 0.949659 Instrument rank 5 Prob(J-statistic) 0.813430 Berdasarkan hasil regresi linear sederhana dengan menggunakan program EViews version 7 dapat disusun persamaan regresi untuk variabel dependen kinerja keuangan perusahaan (Tobin s Q) sebagai berikut: Di mana, Y = -0,071532 + 0,022464*X Y : Kinerja keuangan perusahaan (Tobin s Q) X : Corporate Social Responsibility (CSR) 87

Berdasarkan hasil model regresi linear sederhana di atas menunjukkan prediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut; (a) nilai konstanta sebesar -0,071532 menyatakan bahwa apabila corporate social responsibility bernilai 0, maka besarnya kinerja keuangan perusahaan adalah sebesar -0,071532; (b) koefisien regresi X sebesar 0,022464 menyatakan apabila corporate social responsibility meningkat sebesar 1, maka akan menyebabkan kenaikan nilai Tobin s Q sebesar 0,022464 sedangkan untuk penurunan corporate social responsibility sebesar 1, maka akan menyebabkan penurunan nilai Tobin s Q sebesar -0,022464. Berdasarkan tabel IV.19 dapat dilihat nilai probabilitas variabel independen bernilai > 0,05 yang berarti variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa corporate social responsibility tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini berarti koefisien regresi tersebut tidak dapat digunakan sebagai penduga. IV.2.3 Analisis Hasil Pengujian IV.2.3.1 Persamaan 1 dan Persamaan 3 Table IV.20 Rangkuman Hasil Penelitian Variabel Dependen (Kinerja Keuangan Perusahaan) Persamaan 1 Dependent Variable: TOBIN Method: Two-Stage Least Squares Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 0.346041 0.215674 1.604466 0.1135 MGROWN 0.287378 0.299685 0.958934 0.3412 INST 0.128698 0.109323 1.17723 0.2435 CS 0.006168 0.196989 0.031312 0.9751 F-statistic 0.66358 88

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh koefisien regresi untuk variabel dependen (Tobin s Q) untuk tahun 2007-2010 sebesar 0,346041. Apabila nilai managerial ownership, institutional ownership, dan corporate secretary adalah 0 maka besarnya nilai kinerja keuangan perusahaan untuk tahun 2007-2010 adalah sebesar 0,346041. Hasil uji statistik f tahun 2007-2010 untuk variabel dependen kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Tobin s Q menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,663580. Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa managerial ownership, institutional ownership, dan corporate secretary secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji t tahun 2007-2010 untuk variabel dependen kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Tobin s Q menunjukkan nilai signifikan managerial ownership sebesar 0,3412, institutional ownership sebesar 0,2435, dan corporate secretary sebesar 0,9751. Hasil ini menunjukkan bahwa managerial ownership, institutional ownership, dan corporate secretary tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan. Kesimpulan penelitian ini berlawanan dengan teori-teori dan hasil-hasil penelitian pendahulu yang telah dikemukakan sebelumnya di antaranya oleh Wening (2009), Aryanto (2009), dan Murwaningsari (2009). 89

Table IV.21 Rangkuman Hasil Penelitian Variabel Dependen (Kinerja Keuangan Perusahaan) Persamaan 3 Method: Two-Stage Least Squares Dependent Variable: TOBIN Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C -0.07153 0.447477-0.15986 0.8735 CSR 0.022464 0.019086 1.176976 0.2434 Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh koefisien regresi untuk variabel dependen (Tobin s Q) untuk tahun 2007-2010 sebesar -0,07153. Apabila nilai managerial ownership, institutional ownership, dan corporate secretary adalah 0 maka besarnya nilai kinerja keuangan perusahaan untuk tahun 2007-2010 adalah sebesar -0,07153. Hasil uji t tahun 2007-2010 untuk variabel dependen kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Tobin s Q menunjukkan nilai signifikan CSR sebesar 0,2434. Hasil ini menunjukkan bahwa CSR tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan. Kesimpulan penelitian ini berlawanan dengan teori-teori dan hasil-hasil penelitian pendahulu yang telah dikemukakan sebelumnya di antaranya oleh Verina (2009) dan Murwaningsari (2009). Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi ketidaksignifikanan pengaruh managerial ownership, institutional ownership, CSR, dan corporate secretary terhadap nilai kinerja keuangan perusahaan. Faktor-faktor ini bisa berasal dari makro ekonomi maupun mikro ekonomi. Faktor ekonomi tersebut terdiri dari inflasi, suku bunga, indeks harga saham, tingkat pertumbuhan ekonomi, jasa pelayanan perbankan, produk 90