Siti Patimah, Basuki Sigit Priyono, Witman Rasyid Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

dokumen-dokumen yang mirip
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

III. METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

KEPUASAN PETANI PADI TERHADAP BENIH PADI BERSUBSIDI DI KECAMATAN SINGOSARI, KAB. MALANG PENDAHULUAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express. Oleh : Niken Pusporini NIM F BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) (KRL COMMUTER LINE JAKARTA KOTA BOGOR)

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PETANI JAGUNG TERHADAP PELAYANAN LEMBAGA PEMASARANNYA DI KECAMATAN LUBUK PINANG KABUPATEN MUKOMUKO

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA TOKO BUKU ANGGREK PALEMBANG

BAB V HASIL DAN ANALISA

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN LAPANGAN FUTSAL F 212 KARAWANG

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

ANALISIS KINERJA BANK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU LAYANAN MENGGUNAKAN METODE MIPA ( MODIFIED IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS)

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

TINGKAT KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER DI KABUPATEN SRAGEN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS PELAYANAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG PEKANBARU

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DI KECAMATAN BENGKALIS Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

Lampiran 1. LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (Informed Consent)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

KESENJANGAN (GAP) PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN Studi Kasus Minimarket X di Jakarta Timur

BAB V HASIL DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

Kusmara Jiwantara, Agung Sutrisno, Johan S. C. Neyland Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAKU USAHA TERHADAP FASILITAS DAN PELAYANAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA (PPSNZJ) ABSTRAK

ANALISIS INDEKS KEPUASAN PESERTA BPJS TERHADAP PELAYANAN DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

THE LEVEL OF CUSTOMER SATISFACTION AT GIANT EKSTRA IN PANAM PEKANBARU

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA)

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI MBA TOUR & TRAVEL

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT JALAN RS ADENIN ADENAN MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS KUALITAS PELAYANAN MENGGUNAKAN MODIFIED IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

BAB III KERANGKA PENELITIAN. tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy dibangun dari dua

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP PENERAPAN MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI PROFESIONAL RUKO DI KAWASAN BUSSINESS PARK KOTA GORONTALO

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis

IV. METODE PENELITIAN

Akbar Arif Sujatmiko¹, Nur Baladina², Novi Haryati³ 1 ) Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya PENDAHULUAN

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN BANK X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

BAB V ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN USAHA BENIH PADI CIGEULIS DI BALAI INDUK PADI DAN PALAWIJA DI KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU Analysis of Customer Satisfaction Level of Business Services Rice Seed Cigeulis in the Center of Rice and Crops in Kepahiang District Bengkulu Province Siti Patimah, Basuki Sigit Priyono, Witman Rasyid Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu mah.siti1909@gmail.com ABSTRACT This research was conducted in Kepahiang District, Bengkulu Province which had been held from April 29, 2015 until May 29, 2015. The purposes of this study were (1). To determine level of service quality rice seed Cigeulis in BBIPP, (2). To determine level of Satisfaction of consumers to services rice seed Cigeulis. The method used for the service is a method Importance Performance Analysis (IPA) and the level of satisfaction using the Customer Satisfaction Index (CSI). From the CSI service Cigeulis rice seed in the district Kepahiang Bengkulu province amounted to 80,35% of this index is on a scale satisfied. Keywords: Performance, IPA, CSI PENDAHULUAN Mubyarto (1989) menyatakan bahwa Indonesia merupakan Negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada sektor pertanian atau dari produk nasional yang berasal dari pertanian. Menurut Yudono (2003) bahwa Kemajuan sistem pertanian menuntut ketersediaan benih padi unggul yang bermutu tepat waktu, mutu, varietas, jumlah, tempat pelayanan, harga dan berkesinambungan. Varietas unggul memegang peranan paling menonjol dalam peningkatan hasil dan juga merupakan komponen utama dalam pengendalian hama dan penyakit yang suka menyerang komoditas tanaman pangan ini. Salah satu varietas unggul padi yang banyak diminati petani adalah Cigeulis, sehingga pertanamannya dan penyebarannya cukup meluas. Sifat-sifat varietas Cigeulis sebenarnya telah dimiliki oleh varietas pendahulunya, yaitu varietas Ciherang yang sampai saat ini belum terasingi oleh varietas manapun. AGRISEP Vol. 15 No. 2 September 2016 Hal: 203-212 203

Keberadaan dan peranan yang dimliki oleh BBIPP sebagai penyedia benih padi khususnya benih padi Cigeulis, dengan dimensi yang diteliti yaitu responsiveness, reliability, empathy, assurance dan tangible. Kelima dimensi tersebut menjadi atribut penilaian masing-masing aspek dalam melihat tingkat kualitas pelayanan di BBIPP. Dengan kualitas pelayanan yang diberikan, sehingga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen (petani) padi. Membeli benih (Cigeulis) bermutu (bersertifikat) tersebut dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Pelayanan yang diberikan oleh manajemen Balai Benih Induk Padi dan Palawija tersebut antara benih yang satu dengan benih yang lain sama, akan tetapi permintaan akan benih Cigeulis banyak sehinggga pelayanan yang dibutuhkan sangat mempengaruhi kepentingan petani. Selain di Balai Benih Induk Padi dan Palawija petani juga membeli kedistribitor benih yang berada di bawah pengawasan Balai Benih Induk Padi dan Palawija. Kelima dimensi kualitas jasa tersebut menjadi acuan utama untuk mengukur kepuasan pengguna layanan jasa termasuk layanan pada BBIPP. Hubungan kualitas layanan dengan kepuasan pengguna benih, yang dapat dipandang dari dua hal yang saling berkaitan erat yaitu harapan pengguna terhadap kualitas layanan dan persepsi pengguna terhadap kualitas layanan. Pengguna selalu menilai suatu layanan yang diterima untuk dibandingkan dengan apa yang diharapkan atau diinginkan. Cronin dan Taylor (1992) dalam Tjiptono dan Chandra (2005) mengungkapkan bahwa kepuasan membantu pengguna dalam merevisi persepsinya terhadap kualitas jasa. Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat sehingga tujuan adalah sebagai berikut: untuk menentukan tingkat kualitas pelayanan usaha benih padi Cigeulis di BBIPP, dan untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan benih padi Cigeulis. METODE PENELITIAN Metode Penentuan Lokasi penelitian Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu usaha pembenihan padi di Balai Benih Induk Padi dan Palawija (BBIP dan Palawija) di Desa Pelangkian Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 29 April sampai dengan 29 Mei 2015. Metode Pengambilan Responden Populasi pengambilan sampel terdiri dari petani yang membeli benih padi di BBIPP. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menentukan responden dilakukan secara acak sederhana (Simple Random Sampling) dimana sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang 204 Siti Patimah, Basuki, S.P., dan Witman, R., Analisis Tingkat Kepuasan...

sama untuk dipilih sebagai sample. Jumlah populasi petani yang berada di lokasi penelitian sebanyak 379 rumah tangga, sehingga peneliti mengambil 15% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 57 rumah tangga (Surachman,1994). Metode Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden/konsumen yang menjadi objek penelitian dengan menggunakan kuisioner. Data primer dapat berupa karakteristik responden, persepsi, kepuasan, dan lain-lain. Sementara data sekunder diperoleh dari studi literatur yang berhubungan dengan topik penelitian, yang bersumber pada buku-buku. Metode Analisa Data Analisis deskriptif yaitu metode yang digunakan dengan cara mewawancarai para konsumen yang telah membeli ataupun berada pada saat membeli padi di BBIPP, baik petani dari desa pelangkian maupun desa lain yang berada di Kabupaten Kepahiang. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan keadaan dari karakteristik umum konsumen atau petani padi berdasakan fakta yang terjadi. Analisa data Importance Perfomance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Importance Perfomance Analisis (IPA) adalah metode deskriptif kualitatifkuantitatif dalam menganalisis data penelitian untuk menjawab tingkat kepuasan konsumen terhadap kinerja suatu perusahaan. Untuk mengetahui tingkat kualitas tersebut Menurut Supranto (2011), dengan menggunakan Tingkat Kesesuaian. Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja dan kepentingan (harapan). Tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. T ki = X i Y i 100% Keterangan: T ki = Xi = Yi = Tingkat kesesuaian responden Skor penilaian kinerja BBIPP Skor penilaian kepentingan konsumen/petani Customer Satisfaction Index (CSI) adalah metode pengukuran untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan dari atribut-atribut kualitas pelayanan jasa yang diukur. Tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dilihat dari kriteria tingkat kepuasan konsumen. Kepuasan tertinggi dicapai bila CSI menunjukan 100%. Rentang kepuasan berkisar dari 0-100%. Kriteria tingkat kepuasan pelanggan sebagai berikut: AGRISEP Vol. 15 No. 2 September 2016 Hal: 203-212 205

0 % < CSI 20% 40% < CSI 60% 80% < CSI 100% = = = Tidak Puas Cukup Puas Sangat Puas 20% < CSI 40% 60% < CSI 80% = = Kurang Puas HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Identitas responden berupa karakteristik responden yang mempengaruhi tingkat kepuasan dari pelayanan suatu lembaga disajikan pada tabel berikut. Tabel 1. Karakteristik Responden Benih Padi Cigeulis No Uraian Jumlah Persentase Rata-Rata 1 Umur (tahun) 35-44 (muda) 10 17,5 52 45-54 (sedang) 43 75,4 55-64 (tua) 4 7,0 2 Tingkat Pendidikan(tahun) SD 19 33,3 10 SMP 16 28,1 SMA 22 38,6 3 Jumlah Tanggungan Keluarga(Orang) 1-2 (Sedikit) 0 0,0 4 3-4 (Sedang) 45 78,9 >4 (Banyak) 12 21,1 Sumber: data primer diolah 2015 Umur Faktor umur merupakan hal penting dalam kegiatan usahatani, karena pekerjaan sebagai petani sangat membutuhkan fisik dan mental kuat atas usahatani yang dikerjakan dan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja. Hal ini sesuai dengan pendapat Mubyarto (1989), yang menyatakan bahwa petani yang berada pada usia produktif akan memberikan hasil kerja yang maksimal jika dibandingkan dengan usia yang tidak produktif. Berdasarkan tabel 1 di atas terlihat bahwa umur petani 35 44 tahun (muda) berjumlah 10 responden (17,5%); berumur 45 54 tahun (Sedang) berjumlah 43 responden (75,4%); dan yang berumur 55 64 (Tua) berjumlah 4 responden (7,0%). Berdasarkan data umur pada umumnya umur petani rata-rata 52 tahun. Umur petani sedang dan produktif itu adalah seseorang mempunyai kemampuan yang baik dalam berpikir dan bertindak untuk merencanakan suatu kegiatan usahatani, hal ini berarti petani mempunyai potensi dan kesempatan untuk lebih mengembangkan usahanya melalui perbaikan dan perencanaan pengelolaan usahataninya sehingga produkivitas yang dihasilkan dari kegiatan usahatani menjadi lebih tinggi. 206 Siti Patimah, Basuki, S.P., dan Witman, R., Analisis Tingkat Kepuasan...

Pendidikan Pendidikan merupakan faktor penting yang menunjang keberhasilan dalam usahatani. Karena tingkat pendidikan akan menentukan kemampuan seseorang dalam menyerap suatu inovasi baru, hal ini sesuai dengan pendapat Mardikanto (1994) yang menyatakan bahwa pendidikan tinggi akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan keterampilan petani, artinya semakin tinggi tingkat pendidikan petani akan menyebabkan petani lebih responsif terhadap adopsi teknologi baru. Pada tabel di atas terlihat bahwa 19 (33,3%) responden berpendidikan SD, 16 (28,1%) responden yang berpendidikan SMP dan 22 (38,6%) responden berpendidikan SMA. Tabel 1 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani sudah tinggi, dimana rata-rata pendidikan petani 10 tahun. Tingginya tingkat pendidikan dikarenakan tingkat kesadaran untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi sudah lebih baik, karena didukung oleh ekonomi yang sudah mapan untuk biaya sekolah. Pendidikan yang tinggi ini secara langsung menyebabkan petani berinovatif untuk menerapkan teknologi baru dalam pengelolaan lahan usahataninya. Tanggungan Keluarga Tanggungan keluarga didefinisikan sebagai semua orang yang tinggal bersama petani atau tidak tinggal bersama petani tetapi hidupnya masih dibiayai oleh petani tersebut. Dari tabel 1 di atas menunjukkan tanggungan keluarga 1 2 orang berjumlah 0 responden (0%), tanggungan keluarga 3 4 orang berjumlah 45 responden (78,9%) dan tanggungan keluarga >4 berjumlah 12 responden (21,1%). Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata petani mempunyai tanggungan keluarga antara 3-4 orang. Dengan jumlah anggota keluarga yang cukup banyak tersebut, petani di daerah penelitian mempunyai motivasi yang kuat untuk mengelola usahatani sayuran dengan sebaikbaiknya guna memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Oleh karena itu jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan petani akan sangat membantu petani dalam mengelola usahatani dan sekaligus memberikan motivasi bagi petani untuk berupaya meningkatkan pendapatan usahataninya. Kualitas Pelayanan Benih Padi Cigeulis Di BBIPP Defenisi kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelayanan. Hasil perhitungan rata-rata yang diperoleh adalah diantara 3,77 sampai dengan 4,10. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa tingkat kinerja (Ẍ) pada variabel kepuasan konsumen dan jaminan merupakan variabel yang mendapatkan nilai tinggi diantara variabel lainnya karena para konsumen puas akan produk dibeli dengan harga yang terjangkau dan label biru yang tertera pada kemasan merupakan suatu jaminin bahwa produk tersebut terjamin kualitasnya. AGRISEP Vol. 15 No. 2 September 2016 Hal: 203-212 207

Tabel 2. Rata-rata Kinerja Kualitas Jasa Pelayanan Benih Padi Cigeulis No. Determinan Kualitas Jasa Ẍ Kriteria 1 Keandalan (Reliability) (X 1 ) 4,09 Sangat Baik 2 Daya tanggap (Responsiveness)(X 2 ) 3,77 Baik 3 Jaminan (Assurance) (X 3 ) 4,10 Sangat Baik 4 Empati (Empathy) (X 4 ) 3,98 Baik 5 Bukti fisik (Tangibles)(X 5 ) 4,03 Sangat Baik 6 Kepuasan konsumen (Y) 4,10 Sangat Baik Tabel 3. Penilaian Tingkat Kinerja, Kepentingan dan Kesesuaian No. Skor Tingkat Nama Atribut Rata-Rata Kesesuaian A. Keandalan (X 1 ) Ẍ Ȳ Tki A.1 Pelayanan maksimal yang diberikan oleh karyawan dalam pembelian benih Cigeulis. 4,04 3,86 104,66 A.2 Pelayanannya selalu tepat waktu. 4,12 4,05 101,73 A.3 Kesesuaian isi benih Cigeulis. 4,16 4,02 103,48 A.4 Tanam tahan terhadap serangan hama. 4,11 4,09 100,49 A.5 Mendapatkan hasil panen yang banyak. 4,02 4,18 96,17 Rata-rata Elemen X1 4,09 4,04 101,31 B. Daya Tanggap (X 2 ) B.6 Memberikan informasi lengkap. 3,65 3,65 100,00 B7 Menyelesaikan keluhan dengan cepat. 3,75 3,68 101,90 B.8 Memberikan pelayanan cepat tanggap. 4,02 3,74 107,49 B.9 Membantu konsumen jika ada kesulitan 3,67 4,09 89,73 Rata-rata Elemen X2 3,77 3,79 99,78 C. Jaminan (X 3 ) C.10 Keramahan dan perhatian karyawan. 4,02 3,88 103,61 C.11 Kesopanan staf pelayanan. 4,04 3,96 102,02 C.12 Meyakinkan dan menanamkan rasa aman 4,07 4,07 100,00 C.13 Transaksi dapat dipercaya. 4,26 4,23 100,71 Rata-rata Elemen X3 4,10 4,04 101,58 D. Empati (X 4 ) D.14 Kemampuan berkomunikasi dengan konsumen. 3,84 4,09 93,89 D.15 Kemudahan menghubungi lembaga. 4,05 3,91 103,58 D.16 Memahami kebutuhan dan kepentingan konsumen. 3,98 3,79 105,01 D.17 Berkomunikasi dengan baik. 4,04 4,09 98,78 Rata-rata Elemen X4 3,98 3,97 100,31 E. Bukti Fisik (X 5 ) E.18 Fasilitas gedung memadai. 4,02 4,14 97,10 E.19 Jalan ketempat (BBIPP) lancar. 4,05 4,02 100,75 E.20 Penampilan karyawan menarik. 4,02 3,81 105,51 E.21 Kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan. 4,02 3,68 109,24 Rata-rata Elemen X5 4,03 3,91 103,15 F. Kepuasan Konsumen (Y) F.22 Kualitas produk. 4,14 4,11 100,73 F.23 Harga benih Cigeulis. 4,02 4,02 100,00 F.24 Pelayanan yang diberikan oleh karyawan. 3,96 4,00 99,00 F.25 Puas dengan produk benih Cigeulis 4,29 4,26 100,70 Rata-rata Elemen Y 4,10 4,10 100,11 Rata-Rata Total Atribut 1-25 4,01 3,98 101,05 208 Siti Patimah, Basuki, S.P., dan Witman, R., Analisis Tingkat Kepuasan...

Tingkat Kepentingan (Y) ISSN: 1412-8837 Tingkat kesesuaian digunakan untuk menentukan skala prioritas layanan dan prioritas perbaikan mencapai kepuasan pelanggan (Yola, 2013). Tingkat kesesuaian rata-rata sebesar 101,05%. Nilai perbedaan antara atribut satu dengan atribut berkisar 89,73% sampai dengan 109,24%. Nilai rata-rata tingkat kinerja X sebesar 4,01 dan rata-rata nilai kepentingan Y sebesar 3,98. Nilai digunakan dalam menentukan diagram kartesius IPA. Seperti disajikan pada gambar 1. 4,9 5 4,8 4,7 4,6 4,5 4,4 4,3 4,2 4,1 3,9 4 3,8 3,7 3,6 3,5 3,4 3,3 3,2 3,1 3 A C prioritas utama prioritas rendah 9 6 7 14 25 18 5 22 13 24 23 4 2 3 10 1112 17 19 1 15 16 20 8 21 D berlebihan B pertahankan prestasi 3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 3,9 4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 4,8 4,9 5 Tingkat Kinerja (X) 3, 98 Gambar 1. Hasil Diagram Kartesius Importance and Performance Analysis Kuadran A (Prioritas Utama) Pada kuadran A ini indikator yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting oleh konsumen, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai dengan keinginan pelanggan sehingga membuat konsumen merasa kecewa. Elemen-elemen atau atribut jasa yang termasuk didalam kuadran ini antara lain, karyawan membantu konsumen jika ada kesulitan, kemampuan staf pelayanan berkomunikasi dengan konsumen, pelayanan yang diberikan karyawan. Kuadran B (Pertahankan Prestasi) Pada kuadran B ini Menunjukkan unsur atau jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan. Untuk itu wajib dipertahankan prestasi kinerja tersebut. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. Pada gambar di atas terdapat atribut diantaranya: pelayanan selalu tepat waktu, kesesuaian isi, tanaman tahan terhadap hama, hasil panen banyak, meyakinkan dan menanamkan rasa aman, transaksi dapat dipercaya, berkomunikasi dengan baik, fasilitas gedung memadai, kualitas produk, harga benih Cigeulis, puas dengan produk benih Cigeulis. AGRISEP Vol. 15 No. 2 September 2016 Hal: 203-212 209

Kuadran C (Prioritas Rendah) Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. Yang termasuk di dalam kuadran ini adalah: memahami kebutuhan dan kepentingan konsumen, karyawan memberikan informasi lengkap, karyawan menyelesaikan keluhan dengan cepat. Kuadran D (Berlebihan) Kuadran ini menunjukkan atribut yang dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan (Supranto, 2006). Yang termasuk kedalam kuadran ini antara lain: Pelayanan maksimal yang diberikan oleh karyawan dalam pembelian benih cigeulis, karyawan memberikan pelayanan cepat tanggap, keramahan dan perhatian karyawan, kesopanan staf pelayanan, kemudahan menghubungi lembaga, jalan ketempat BBIPP lancar, penampilan karyawan menarik, kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan. Tabel 4. Nilai CSI Tingkat Kepentingan dan Kinerja Pelayanan Usaha Benih Padi Cigeulis di BBIPP no.atr. Rataan tingkat kepentingan Weighted Faktor Rataan Tingkat Kinerja Weighted Score (Ῡ) (WF) (Ẍ) (WS) 1 3,86 3,87 4,04 0,16 2 4,05 4,08 4,12 0,17 3 4,02 4,03 4,16 0,17 4 4,09 4,10 4,11 0,17 5 4,18 4,19 4,02 0,17 6 3,65 3,66 3,65 0,13 7 3,68 3,69 3,75 0,14 8 3,74 3,75 4,02 0,15 9 4,09 4,10 3,67 0,15 10 3,88 3,89 4,02 0,16 11 3,96 3,97 4,04 0,16 12 4,07 4,12 4,07 0,17 13 4,23 4,38 4,26 0,18 14 4,09 4,10 3,84 0,16 15 3,91 3,92 4,05 0,16 16 3,79 3,80 3,98 0,15 17 4,09 4,10 4,04 0,17 18 4,14 4,15 4,02 0,17 19 4,02 4,03 4,05 0,16 20 3,81 3,73 4,02 0,15 21 3,68 3,69 4,02 0,15 22 4,11 4,12 4,14 0,17 23 4,02 4,03 4,02 0,16 24 4 4,01 3,96 0,16 25 4,26 4,40 4,29 0,18 Total 99,42 100 100,36 Weighted Total (WT) 4,02 Customer Satisfaction Index (CSI) (%) 80,35 210 Siti Patimah, Basuki, S.P., dan Witman, R., Analisis Tingkat Kepuasan...

Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil perhitungan CSI untuk aspek kualitas pelayanan lembaga perbenihan adalah 80,35%, hal ini berarti tingkat kepuasan total terletak antara selang 80% < CSI 100% yang berarti pelanggan (konsumen) puas terhadap kinerja aspek kualitas pelayanan yang diberikan oleh lembaga perbenihan BBIPP. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil kesimpulan dari penelitian ini antara lain : 1. Atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen di Balai Benih Induk Padi dan Palawija yaitu atribut kuadran II (pelayanan selalu tepat waktu, kesesuaian isi, tanaman terhadap hama, hasil panen banyak, meyakinkan dan menanamkan rasa aman, kualitas produk, harga benih cigeulis, dan puas dengan produk benih cigeulis). Kualitas pelayanan yang diberikan oleh Balai Benih Induk Padi dan Palawija kepada konsumen adalah sangat baik. 2. Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan usaha benih padi Cigeulis mencapai nilai 80,35%. Artinya konsumen merasa sangat puas atas kinerja manajemen Balai Benih Induk Padi dan Palawija. Saran Saran dari penelitian ini Balai Benih Induk Padi dan Palawija dapat perbaikan secara terus menerus terhadap atribut-atribut kualitas pelayanan usaha benih Cigeulis yang kinerjanya kurang baik. Atribut-atribut yang dimaksud diantaranya adalah: Atribut 9 dimana pihak manajement membantu para petani/konsumen dalam membeli benih padi Cigeulis dan memberikan arahan bahwa pada saat benih padi tidak ada pada Balai Benih Induk Padi dan Palawija, para petani dianjurkan untuk membeli benih padi kepada para penangkar benih yang di bawah bimbingan pihak manajement Balai Benih Induk Padi dan Palawija sehingga kesulitan yang dihadapi oleh petani telah teratasi dengan adanya penangkar benih padi. Atribut 14, Bagi pihak manajemen agak kesulitan dalam melayani konsumen jika ada konsumen yang menggunakan bahasa asli daerah. Oleh karena itu di sarankan para pihak manajemen untuk melakukan atau belajar bahasa daerah supaya transaksi berjalan dengan baik dan selaras sehingga manajemen lebih baik lagi. Atribut 24 pelayananan yang diberikan oleh pihak manajemen supaya lebih cepat tanggap dalam melayani konsumennya. AGRISEP Vol. 15 No. 2 September 2016 Hal: 203-212 211

DAFTAR PUSTAKA Mardikanto, T. 1994. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Universitas NNegeri Sebelas Maret Surakarta Press. Surakarta. Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Pustaka LP3ES Indonesia. Jakarta. Stratford. 2004. Stratford on Avon District Council Costumer Statisfuction Indeks. Diunduh pada tanggal 24 Oktober 2013 dari, http://www.stratford.gof.uf/community/council-805.cfm.htm. Supranto, J. 2002. Metode riset: aplikasi dalam pemasaran edisis ke 7. Jakarta: Reneka Cipta. Supramto, J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Rineka Cipta. Jakarta. Supranto, J. 2011. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Rineka Cipta. Jakarta. Tjiptono, Fandy, dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality, and Satisfaction. Penertbit Andi. Yogyakarta. Surachman, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Alumni. Bandung. Yola, M., dan Budianto D. 2013. Analisis Kepuasan Konsumen terhadap Kualitas Pelayanan dan Harga Produk pada Supermarket dengan Menggunakan Metode Importance Performance Analysis. (Jurnal Optimasi System Industry. 12(2): 301-309. Yudono, Prapto. 2003. Ilmu Pertanian: Peran Pusat Perbenihan sebagai Mediator Stekholder Implementasi Suatu Program Perbenihan. Vol.10 No. 1. Hal. 77-84. UGM. Yogyakarta. 212 Siti Patimah, Basuki, S.P., dan Witman, R., Analisis Tingkat Kepuasan...