VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN"

Transkripsi

1 VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN 7.1 Analisis Kepuasan Petani Mitra Evaluasi kemitraan dapat juga dilihat dari tingkat kepuasan petani mitra yang menjalankannya. Kepuasan petani terhadap kemitraan menunjukkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan inti terhadap kemitraan. Atribut yang digunakan dalam mengevaluasi kemitraan ditentukan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan (service quality) menurut Rangkuti (2003), yaitu keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan berwujud (tangible). Hasil penilaian ini akan menunjukkan atributatribut apa saja yang perlu diperbaiki kinerjanya oleh perusahaan inti agar meningkatkan kualitas pelayanan Tingkat Kesesuaian Atribut Tingkat kesesuaian petani mitra merupakan persentase perbandingan antara total skor kinerja atau kepuasan dengan total skor kepentingan atau harapan. Skor kinerja atau kepuasan menunjukkan pelaksanaan serta pelayanan yang telah diberikan PT. SHS selama kemitraan berlangsung berdasarkan masingmasing atribut yang telah ditetapkan. Sedangkan skor kepentingan atau harapan menunjukkan sejauh mana harapan dan keinginan petani terhadap jalannya kemitraan sesuai dengan atribut yang telah ditetapkan. Petani responden dianggap puas terhadap kinerja suatu atribut bila tingkat kesesuaiannya lebih dari atau sama dengan seratus persen. Sebaliknya bila tingkat kesesuain atribut kurang dari seratus persen maka petani responden belum puas terhadap kinerja atribut tersebut. Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kemitraan antara PT. SHS dan petani mitra disajikan pada Tabel 23.

2 Tabel 23. Tingkat Kesesuaian Atribut Pada Responden Petani Mitra No Atribut Skor Kepentingan Skor Kinerja Tingkat Kesesuaian (%) 1 Prosedur Penerimaan Mitra 3,33 3, Kualitas Benih Pokok 3,47 2,77 79,81 3 Harga benih pokok 3,13 2,00 63,83 4 Harga sarana produksi 3,33 1,63 48,99 5 Ketersediaan dan kemudahan dalam memperoleh sarana produksi 3,33 1, Frekuensi pelaksanaan pembinaan plasma 2,47 1,50 60,81 7 Pelayanan dan materi yang diberikan dalam pembinaan plasma 2,90 2,63 90,81 8 Respon inti terhadap keluhan petani 3,40 2,40 70,59 9 Bantuan inti dalam menangulangi hama dan penyakit tanaman 3,13 2,70 86,17 10 Pengetahuan dan kemampuan komunikasi pendamping 3,40 3,30 97,06 11 Pendamping mudah ditemui dan dihubungi 3,23 3,53 109,28 12 Bantuan biaya panen 3,50 2,73 78,10 13 Ketepatan waktu pemberian biaya panen 3,50 3,13 89,52 14 Penyediaan sarana transportasi untuk panen 3,57 2,23 62,62 15 Harga beli gabah benih sebar oleh inti 3,60 2,23 62,04 16 Ketepatan waktu pembayaran hasil panen oleh inti 3,63 1,50 41,28 Dari Tabel 23 diketahui bahwa dari enam belas atribut hanya dua atribut yang memiliki tingkat kesesuain atribut lebih dari seratus persen, yaitu prosedur penerimaan petani mitra serta pendamping yang mudah ditemui dan dihubungi. Hal ini menunjukkan bahwa petani mitra sudah puas dengan kinerja dari kedua atribut tersebut. Sedangkan atribut ketepatan waktu pembayaran hasil panen oleh inti memiliki tingkat kesesuain atribut yang paling rendah. Hal ini menunjukkan bahwa petani masih belum puas dengan waktu pembayaran hasil panen yang sering terlambat. Untuk meningkatkan kualitas pelayanannya, perusahaan harus mampu memahami apa yang diinginkan oleh petani mitra berkaitan dengan upaya memuaskan kebutuhannya. Karena itu perlu dilihat seberapa penting atributatribut pelayanan yang telah diberikan kepada petani, serta seberapa puas petani akan pelaksanaan atribut-atribut pelayanan tersebut. 89

3 7.1.2 Importance Performance Analysis (IPA) Tabel 24. Koordinat Atribut Kepuasan No Atribut Kepentingan Kepuasan (X) (Y) Kuadran Input 1 Prosedur Penerimaan Mitra (responsiveness) 3,33 3,43 II 2 Kualitas Benih Pokok (tangible) 3,47 2,77 II 3 Harga benih pokok (tangible) 3,13 2,00 III 4 Harga sarana produksi (tangible) 3,33 1,63 I Ketersediaan dan kemudahan dalam memperoleh sarana produksi (tangible) 3,33 1,83 I Produksi Frekuensi pelaksanaan pembinaan plasma (reliability) 2,47 1,50 III Pelayanan dan materi yang diberikan dalam pembinaan plasma (reliability) 2,90 2,63 IV Respon inti terhadap keluhan petani (responsiveness) 3,40 2,40 I Bantuan inti dalam menangulangi hama dan penyakit tanaman (responsiveness) 3,13 2,70 IV Pengetahuan dan kemampuan komunikasi pendamping (assurance) 3,40 3,30 II Pendamping mudah ditemui dan dihubungi (emphaty) 3,23 3,53 IV Output 12 Bantuan biaya panen (reliability) 3,50 2,73 II 13 Ketepatan waktu pemberian biaya panen (responsiveness) 3,50 3,13 II 14 Penyediaan sarana transportasi untuk panen (tangible) 3,57 2,23 I 15 Harga beli hasil panen (reliability) 3,60 2,23 I 16 Ketepatan waktu pembayaran hasil panen oleh inti (responsiveness) 3,63 1,50 I Rata-rata 3,31 2,47 90

4 Metode IPA digunakan untuk menggolongkan atribut-atribut pelayanan kemitraan ke dalam skala prioritas, sehingga dapat diukur sejauh mana kinerja atribut pelayanan yang dilaksanakan oleh PT.SHS, serta sejauh mana pelaksanaan atribut tersebut yang mempengaruhi harapan petani, sehingga petani merasa puas. Berdasarkan Tabel 24 diketahui bahwa hasil nilai rata-rata untuk tingkat kepentingan adalah 3,31. Atribut-atribut dengan nilai kepentingan berada di atas rata-rata berjumlah 11 atribut. Sedangkan untuk tingkat kepuasan didapat nilai rata-ratanya adalah 2,47. Atribut dengan nilai kepuasan berada di atas rata-rata berjumlah 8 atribut. Untuk dapat melihat posisi atribut di dalam skala prioritas, maka digunakan matriks kepentingan-kepuasan. Posisi koordinat (X,Y) suatu atribut dalam matriks ditentukan dari skor kepentingan dan skor kepuasan, di mana skor kepuasan menjadi koordinat X dan skor kepentingan menjadi koordinat Y. Matriks kepentingan-kepuasan menggolongkan atribut ke dalam empat kuadran, yaitu kuadran I, kuadran II, kuadran III dan kuadran IV. Atribut yang berada pada kuadran I merupakan atribut dengan prioritas utama, dimana petani merasa bahwa atribut tersebut penting pengaruhnya bagi kepuasan petani, namun PT. SHS belum melaksanakannya sesuai dengan harapan petani sehingga petani merasa tidak puas. Atribut yang berada pada kuadran II merupakan atribut yang harus dipertahankan prestasinya, karena merupakan atribut yang dianggap penting oleh petani mitra dan telah dilaksanakan oleh PT. SHS sesuai dengan yang diharapkan sehingga sangat memuaskan. Atribut yang berada pada kuadran III merupakan atribut prioritas rendah, karena kurang dianggap penting oleh petani mitra dan pelaksanaannya oleh PT. SHS biasa-biasa saja. Sedangkan atribut yang berada pada kuadran IV merupakan atribut yang dianggap berlebihan pelaksanaannya oleh petani, karena dirasa kurang penting namun PT. SHS melaksanakannya secara berlebihan. Diagram yang menggambarkan tingkat kepentingan-kepuasan responden petani mitra dapat dilihat pada Gambar

5 Scatterplot of Kepentingan vs Kepuasan Kepentingan 3,75 3,50 3,25 3, Kuadran I , Kuadran II ,308 2,75 Kuadran III Kuadran IV 2,50 6 1,5 2,0 2,5 Kepuasan 3,0 3,5 Gambar 13. Diagram Kartesius Hasil Perhitungan IPA Keterangan: 1 = Prosedur penerimaan mitra 2 = Kualitas benih pokok 3 = Harga benih pokok 4 = Harga sarana produksi 5 = Ketersediaan dan kemudahan dalam memperoleh sarana produksi 6 = Frekuensi pelaksanaan pembinaan plasma 7 = Pelayanan dan materi yang diberikan dalam pembinaan plasma 8 = Respon inti terhadap keluhan petani 9 = Bantuan inti dalam menanggulangi hama dan penyakit tanaman 10 = Pengetahuan dan kemampuan komunikasi pendamping 11 = Pendamping mudah ditemui dan dihubungi 12 = Bantuan biaya panen 13 = Ketepatan waktu pemberian biaya panen 14 = Penyediaan sarana transportasi untuk panen 15 = Harga beli hasil panen 16 = Ketepatan waktu pembayaran hasil panen Berdasarkan Gambar 13 dapat dilihat bahwa masih terdapat enam atribut yang harus menjadi prioritas utama dalam meningkatkan kepuasan petani terhadap jalannya kemitraan. Keenam atribut tersebut adalah harga sarana produksi, ketersediaan dan kemudahan dalam memperoleh sarana produksi, respon inti terhadap keluhan, penyediaan sarana transportasi untuk panen, harga 92

6 beli hasil panen dan ketepatan waktu pembayaran hasil panen. Atribut yang harus dipertahankan kinerjanya adalah prosedur penerimaan petani mitra, kualitas benih pokok, pengetahuan dan kemampuan komunikasi pendamping, bantuan biaya panen dan ketepatan pemberian bantuan biaya panen. Atribut dengan prioritas rendah diantaranya adalah harga benih pokok dan frekuensi pelaksanaan pembinaan plasma. Sebaliknya terdapat tiga atribut yang termasuk ke dalam kategori berlebihan, yaitu pelayanan dan materi yang diberikan dalam pembinaan plasma, bantuan inti dalam menanggulangi hama dan penyakit tanaman serta pendamping mudah ditemui dan dihubungi. Berikut adalah penjelasan mengenai keenam belas atribut berdasarkan analasisi IPA: 1. Prosedur Penerimaan Mitra Menurut responden petani mitra, prosedur penerimaan mitra sudah memuaskan dan tepat. Prosedur penerimaan mitra pada PT. SHS tergolong tidak rumit dan pelayanannya sangat ramah. Selain itu persyaratan yang harus dipenuhi cukup mudah. Walaupun tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usahatani, namun prosedur penerimaan mitra berhubungan dengan kenyamanan petani terhadap PT. SHS dan jalannya kemitraan. Atribut ini berada pada kuadran II, dimana perusahaan inti harus mempertahankan kinerja atribut tersebut karena pelaksanaannya yang dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. 2. Kualitas Benih Pokok Kualitas benih pokok yang diberikan oleh PT. SHS sangat memuaskan petani mitra. Walaupun dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya, namun kualitas benih pokok jelas merupakan faktor utama keberhasilan suatu usahatani. Petani mitra menyatakan hasil panennya dapat mencapai enam ton per hektar bahkan lebih setiap musimnya. Kualitas benih milik PT. SHS memang sudah tidak diragukan lagi, karena perusahaan juga dituntut untuk menghasilkan benih sebar dengan kualitas tinggi pula. Atribut ini berada pada kuadran II, dimana perusahaan inti harus tetap mempertahankan kualitas benih pokoknya, karena dianggap sangat penting dan dianggap sudah sangat memuaskan. 93

7 3. Harga Benih Pokok Harga benih pokok termasuk ke dalam atribut prioritas rendah pada kuadran III, karena dianggap kurang penting pengaruhnya bagi petani dan pelaksanaanya oleh perusahaan yang biasa-biasa saja. Petani menganggap bahwa harga beli benih pokok yang ditawarkan PT. SHS sudah tepat dan bukan merupakan masalah, karena harga benih pokok sesuai dengan kualitas benih itu sendiri. Bila dibandingkan dengan harga pasaran, harga benih pokok PT. SHS memang sedikit lebih mahal, sehingga menjadi kurang memuaskan. Hal ini dapat diatasi dengan menurunkan harga benih pokok. 4. Harga sarana produksi Atribut ini berada pada kuadran I yang merupakan prioritas utama dalam peningkatan kepuasan petani mitra. Atribut ini dinilai penting oleh petani, karena petani berharap mendapatkan harga sarana produksi yang jauh lebih murah dibandingkan bila membeli di kios. Namun pada kenyataannya, PT. SHS menyediakan sarana produksi dengan harga yang jauh lebih mahal. Menurut PT. SHS hal ini dikarenakan sarana produksi yang dijual oleh PT. SHS tidak bersubsidi seperti yang dijual di kios-kios. Karena itu PT. SHS tidak pernah memaksa petani untuk membeli sarana produksi di perusahaan. Namun petani menyatakan bahwa akan lebih baik bila perusahaan menyediakan sarana produksi dengan harga yang jauh lebih murah dan berkualitas. 5. Ketersediaan dan kemudahan dalam memperoleh sarana produksi Ketersediaan dan kemudahan dalam memperoleh sarana produksi merupakan atribut yang menjadi prioritas utama dan terdapat pada kuadran I. Karena sebagian besar responden mengharapkan ketersediaan serta kemudahan dalam memperoleh sarana produksi dari PT. SHS. Sedangkan pada kenyataannya, tidak jarang PT. SHS tidak memiliki stok sarana produksi atau tidak menyediakan jenis pupuk atau pestisida yang diinginkan petani, sehingga tidak memuaskan. 94

8 6. Frekuensi pelaksanaan pembinaan plasma Menurut responden petani mitra, atribut ini kurang penting pengaruhnya bagi petani, karena pelaksanaan pembinaan dirasa kurang perlu bagi petani. Para petani menganggap bahwa mereka sudah terbiasa dan mampu melakukan usahatani penangkaran benih padi secara benar, karena sudah berpengalaman. PT. SHS pun termasuk jarang melakukan pembinaan plasma. Sehingga atribut ini termasuk ke dalam atribut prioritas rendah pada kuadran III, karena kurang penting dan kurang memuaskan. 7. Pelayanan dan materi yang diberikan dalam pembinaan plasma Atribut ini berada pada kuadran IV dimana pelaksanaanya dianggap berlebihan. Responden petani merasa pemberian materi pembinaan kurang penting, karena menganggap dirinya sudah berpengalaman dalam usahatani penangkaran benih padi. Walaupun begitu PT. SHS, dalam pelaksanaannya memberikan pembinaan serta penyuluhan terutama dalam pengenalan teknologi-teknologi baru seperti penggunaan threser, serta memperkenalkan padi hibrida kepada petani. Penyuluhanpenyuluhan mengenai budidaya serta penggunaan pupuk dan pestisida juga sering diadakan dengan mendatangkan produsen sarana produksi tertentu, sehingga atribut ini dirasa sangat memuaskan, walaupun dianggap kurang penting pada awalnya. 8. Respon inti terhadap keluhan petani Dalam merespon keluhan petani, kinerja PT.SHS dianggap belum memuaskan oleh petani mitra padahal atribut ini sangat penting pengaruhnya bagi petani. Sehinggu atribut ini berada pada kuadran I yaitu kuadran prioritas utama. Walaupun PT. SHS melalui pendamping lapang selalu siap memberikan arahan serta respon terhadap keluhan petani, namun petani mengharapkan adanya solusi nyata dari permasalahan tersebut, terutama mengenai masalah ketepatan pembayaran hasil panen. Untuk keluhan lain seperti harga dan ketersediaan sarana produksi, serta harga beli hasil panen, PT. SHS memberikan respon yang dianggap kurang memuaskan bagi petani. 95

9 9. Bantuan inti dalam menanggulangi hama dan penyakit tanaman Atribut ini berada pada kuadran IV dimana petani merasa bahwa pelaksanaannya kurang penting pengaruhnya bagi petani, namun PT. SHS melaksanakannya secara berlebihan. Contohnya dalam penanggulangan tikus, PT. SHS mengadakan wajib gropyok tikus, tetapi dalam pelaksanaannya tidak semua petani merasa hal ini penting, karena tidak di semua lokasi lahan PT. SHS terdapat hama tikus. Namun hal ini dirasa memuaskan petani. PT. SHS juga sering mengadakan pembinaan yang mendatangkan perusahaan-perusahaan produsen pestisida untuk memberikan penyuluhan mengenai penggunaan pestisida yang tepat. Sedangkan petani merasa mereka sudah bisa melakukannya dengan benar. 10. Pengetahuan dan kemampuan komunikasi pendamping Menurut petani pengetahuan dan kemampuan komunikasi pendamping sangatlah penting untuk menunjang kegiatan usahatani. Atribut ini berada pada kuadran II, dimana PT. SHS dianggap telah memberikan pelayanan yang memuaskan melalui pendamping lapangnya, sehingga wajib untuk terus dipertahankan. Pendamping mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan petani, memberikan masukan dan memberikan respon yang baik terhadap semua keluhan petani. Pendamping juga mampu berkomunikasi menggunakan bahasa daerah, serta mampu menjelaskan dengan baik sehingga mudah dimengerti oleh petani. 11. Pendamping mudah ditemui dan dihubungi Atribut ini termasuk ke dalam kuadran IV yaitu kategori berlebihan karena hampir setiap hari pendamping mendatangi lokasi lahan petani. Petani menganggap atribut ini kurang penting mempengaruhi petani, karena tidak perlu setiap hari pendamping datang ke lokasi karena petani bisa mencari ke kantor yang lokasinya tidak jauh dari lokasi. Namun petani merasa sangat puas, karena dapat kapan saja menemui pendamping, terutama bila ada kendala atau masalah yang tiba-tiba terjadi. 96

10 12. Bantuan biaya panen Atribut ini termasuk ke dalam kuadaran II dimana PT. SHS harus mempertahakan kinerjanya yang sudah baik. Petani menganggap bantuan biaya panen sangat penting karena membantu petani dalam kegiatan panen dan sangat memuaskan. Bantuan biaya panen yang diberikan oleh PT. SHS adalah sebesar Rp , Ketepatan waktu pemberian biaya panen Ketepatan waktu pemberian biaya panen termasuk ke dalam kategori pertahankan prestasi pada kuadran II, dimana PT. SHS dianggap telah memberikan bantuan panen sesuai dengan kebutuhan petani, yaitu sebelum panen atau ketika panen. Atribut ini memberikan kepuasan dan PT. SHS diharapkan mampu mempertahankan kinerjanya dengan baik. 14. Penyediaan sarana transportasi untuk panen Atribut ini merupakan atribut prioritas utama pada kuadran I dimana pelaksanaannya masih mengecewakan bagi petani namun sangat mempengaruhi kepuasan petani. PT. SHS menyediakan truk sebagai sarana pengangkutan hasil panen, namun dalam pelaksanaannya jumlah truk yang disediakan tidak mencukupi, sehingga banyak petani yang sudah panen namun belum bisa membawa hasil panennya ke perusahaan. Hal ini mengakibatkan banyak petani yang harus bermalam di sawah untuk menjaga hasil panennya. Panas serta hujan juga memperngaruhi kadar air serta kotoran yang nantinya akan merugikan petani. 15. Harga beli hasil panen Dalam menetukan harga beli PT. SHS melakukan rafaksi harga di mana harga beli ditentukan berdasarkan kadar air serta kotoran yang dikandung. Hal ini menyebabkan harga beli yang diterima petani jauh lebih rendah dibanding di pasaran. Rafaksi harga dimaksudkan agar petani lebih memperhatikan kualitas hasil panennya. Walaupun begitu atribut ini termasuk ke dalam kuadran I dimana dalam pelaksanaannya belum sesuai dengan keinginan petani. PT. SHS dapat membantu terutama dengan melakukan kontrol mutu melalui penetapan SOP serta memperbanyak jumlah truk panen, sehingga kualitas hasil panen tetap terjaga. 97

11 16. Ketepatan waktu pembayaran hasil panen Ketepatan waktu pembayaran hasil panen merupakan hal yang sangat penting dan mempengaruhi kepuasan petani. Atribut ini berada pada kuadran I yaitu kuadran prioritas utama. Dalam pelaksanaanya PT. SHS sering terlambat memberikan pembayaran untuk hasil panen sehingga memberikan rasa tidak puas bagi petani. Keterlambatan pembayaran hasil panen disebabkan karena PT. SHS menunggu pencairan dana dari pusat. Menurut petani, keterlambatan pembayaran dapat terjadi lebih dari satu bulan bahkan hingga musim tanam berikutnya. Uang atau modal merupakan hal yang sangat penting dalam suatu usahatani sehingga hal ini sangat merugikan petani mitra. Permasalahan ini dapat diatasi melalui pengalokasian dana yang tepat oleh perusahaan Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Keseluruhan Pelayanan dalam Kemitraan Untuk mengukur tingkat kepuasan petani mitra secara keseluruhan digunakan alat analisis CSI (Customer Satisfaction Index). Pada penelitian ini petani mitra dianggap sebagai konsumen dari pelayanan jasa kemitraan yang diberikan oleh PT. SHS. Tingkat kepuasaan secara keseluruhan diukur berdasarkan rataan total dari tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan. Berdasarkan hasil perhitungan CSI, diperoleh hasil CSI untuk keseluruhan atribut pelayanan kemitraan adalah sebesar 62,08 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan petani mitra merasa cukup puas terhadap jalannya kemitraan, karena nilai tersebut berada pada selang 0,51-0,65. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan dalam kemitraan belum maksimal, untuk itu perlu dilakukan perbaikan atribut pelayanan terutama atribut yang berada pada kuadran prioritas utama. Hasil analisis tingkat kepuasan dapat dilihat pada Tabel

12 Tabel 25. Customer Satisfaction Index (CSI) Atribut Rataan Tingkat Kepentingan WF (%) Rataan Tingkat Kepuasan 1 3, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Total 52, , , Customer Satisfaction Index (%) 62, WS 99

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Regional Manajer I Sukamandi di Sukamandi, Kabupaten Subang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA Penelitian ini menganalisis perbandingan usahatani penangkaran benih padi pada petani yang melakukan

Lebih terperinci

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja dilakukan secara individu oleh seluruh

Lebih terperinci

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI 3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu di Kota Serang menyediakan fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan berupa pelayanan kebutuhan BBM, air bersih, es, dermaga,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA 41 BAB V HASIL DAN ANALISA Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang diperoleh dari pengumpulan dan pegujian data, yang berupa nilai kepuasan pelanggan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perkreditan motor PT. Summit Oto Finance Cabang Bogor harus bersaing dengan perusahaan perkreditan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang 30 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang menjadi responden dalam penelitian ini sebanyak 43 responden. Adapun karakteristik

Lebih terperinci

Siti Patimah, Basuki Sigit Priyono, Witman Rasyid Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Siti Patimah, Basuki Sigit Priyono, Witman Rasyid Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN USAHA BENIH PADI CIGEULIS DI BALAI INDUK PADI DAN PALAWIJA DI KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU Analysis of Customer Satisfaction Level of Business

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS LAYANAN ANTARA PROVIDER SELULER KARTU GSM IM3 DAN XL

ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS LAYANAN ANTARA PROVIDER SELULER KARTU GSM IM3 DAN XL ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS LAYANAN ANTARA PROVIDER SELULER KARTU GSM IM3 DAN XL Nama:AanAnerih Kelas:4EA02 NPM: 10208001 s Dosen Pembimbing: 1.Iman Murtono Soenhadji, Ph.D 2.Ely Sapto Utomo, SE., MM.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data, langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang diperoleh yang berupa nilai kepuasan mahasiswa. Pada Tugas Akhir

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin ketatnya persaingan dalam industri perhotelan, maka untuk meningkatkan daya saingnya maka Sahira Butik Hotel Bogor melakukan peningkatkan terhadap

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kemitraan

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kemitraan II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemitraan 2.1.1 Pola dan Aturan Kemitraan Bentuk serta pola kemitraan yang terjadi pada perusahaan-perusahaan di Indonesia bervariasi sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dunia usaha terutama bidang kuliner bergerak sangat dinamis seiring dengan semakin ketatnya persaingan yang ada di dalamnya. Hal tersebut juga dialami oleh Bakpia

Lebih terperinci

VI EVALUASI KEMITRAAN PT. SANG HYANG SERI DAN PETANI PENANGKAR BENIH PADI

VI EVALUASI KEMITRAAN PT. SANG HYANG SERI DAN PETANI PENANGKAR BENIH PADI VI EVALUASI KEMITRAAN PT. SANG HYANG SERI DAN PETANI PENANGKAR BENIH PADI 6.1 Gambaran Kemitraan PT. Sang Hyang Seri dengan Petani Penangkar Benih Kemitraan antara PT. Sang Hyang Seri (PT. SHS) dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E 33 BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 4.1. Pengumpulan Data Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Skor Servqual 1. No Pernyataan Persepsi Harapan. Bangunan Apotek memiliki desain eksterior yang menarik

BAB V PEMBAHASAN. Skor Servqual 1. No Pernyataan Persepsi Harapan. Bangunan Apotek memiliki desain eksterior yang menarik BAB V PEMBAHASAN 1.1 Analisa Service Quality Penilaian akan tinggi rendahnya Servqual akan bergantung pada bagaimana pelanggan merasa service performance yang diterimanya berada dalam service performance

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan meliputi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan meliputi: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan meliputi: 1. Berdasarkan perhitungan Customer Satisfaction Index, secara keseluruhan indeks kepuasan jamaah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA)

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA) BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA) Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode Importance and Performance Analysis (IPA), dapat diketahui

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT JALAN RS ADENIN ADENAN MEDAN

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT JALAN RS ADENIN ADENAN MEDAN GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT JALAN RS ADENIN ADENAN MEDAN SKRIPSI Oleh: Azura Ikhlashiah 111121080 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN 71 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Skor rata-rata tingkat kepuasan pasien terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB 3 METODOLOGI Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan BAB 3 METODOLOGI 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan 3.1.1. Desain Penelitan Dalam bidang industri jasa daya jual ditentukan oleh kualitas dari jasa layanan yang dirasakan oleh pelanggan,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Semester Ganjil 2005/2006 Analisis Kepuasan Pelanggan Bengkel Paten Ban Oleh Glenn Kurniawan NIM : 0500586430 Abstrak Usaha yang bergerak dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. BMI, Tbk memiliki visi, menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. Visi tersebut harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai. 24 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini digunakan sebagai pedoman peneliti agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dan mengupayakan penyelesaian masalah menjadi lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Pada penelitian ini kuesioner disebarkan kepada pasien rawat jalan yang telah mendapatkan pelayanan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dikawasan Wisata Agro Perkebunan Nusantara Gunung Mas yang terletak di Seda Tugu, kecamatan Cisarua kabupaten Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi dan Konsumsi Beras Nasional, Tahun

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi dan Konsumsi Beras Nasional, Tahun I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat keempat setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Setiap tahunnya jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 33 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pandu Siwi Group, sebuah nama yang diilhami dari legenda pewayangan Indonesia, berdiri pada 20 Agustus 1992 berporos

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi. PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA P.H. Saragi Abstrak Sekolah Tinggi Manajemen Industri telah membuka jurusan

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) DISUSUN OLEH: NAMA : ELDA IRAYANI NPM : 12213853 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : ARI W B RAHARJO, Ir. MM U N I V E

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam jenis, mutu, dan bentuk, dimana keseluruhan tersebut ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. macam jenis, mutu, dan bentuk, dimana keseluruhan tersebut ditujukan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dan perindustrian yang semakin pesat mendorong perusahaan untuk menjaga kualitas dari produk atau jasa yang dihasilkan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL Analisa Hasil Tingkat Kepuasan Responden. selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah diperoleh berupa nilai kepuasan

BAB V ANALISA HASIL Analisa Hasil Tingkat Kepuasan Responden. selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah diperoleh berupa nilai kepuasan 62 BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analisa Hasil Tingkat Kepuasan Responden Setelah dilakukan pengumpulan serta pengolahan data, langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah diperoleh berupa nilai

Lebih terperinci

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja 2.000.000 sampai Rp 3.000.000, yaitu sebesar 11,11 persen, sementara pada tingkat pendapatan antara Rp 3.000.000 sampai Rp 4.000.000 memiliki persentase sebesar 15 persen. Kemudian responden yang memilki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Siswa Atas Kualitas Pelayanan di SMA Batik 1 Surakarta Tahun 2013 ini menggunakan data yang dikelompokkan menjadi

Lebih terperinci

Gambar 10. Sebaran Usia Petani Responden

Gambar 10. Sebaran Usia Petani Responden VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Profil Responden Karakteristik petani dalam penelitian ini diidentifikasi berdasarkan usia, jenis kelamin, statuss pernikahan, jumlah anggota keluarga, pendapatan diluar usahatani,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Setelah pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya adalah menganalisa Data yang sudah didapat dari pengumpulan, pengolahan dan pegujian data. Seperti yang sudah dijelaskan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis A. Karakteristik Petani V. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, luas lahan dan pengalaman bertani. Jumlah responden

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION 7.1 Analisis Tingkat Kepuasan 7.1.1 Indeks Kepuasan Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan konsumen

Lebih terperinci

Akbar Arif Sujatmiko¹, Nur Baladina², Novi Haryati³ 1 ) Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya PENDAHULUAN

Akbar Arif Sujatmiko¹, Nur Baladina², Novi Haryati³ 1 ) Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya PENDAHULUAN P R O S I D I N G 401 TANTANGAN KEBUTUHAN BENIH DI MASA YANG AKAN DATANG: STUDI KASUS PADA ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK BENIH PADI PAK TIWI-1 DI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Akbar Arif

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv I. PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Rumusan Masalah... 12 Tujuan Penelitian... 13 Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN M u l a i P e n e l i t i a n P e n d a h u l u a n S t u d i L i t e r a t u r I d e n t i f i k a s i M a s a l a h P e r u m u s a n M a s a l a h P e n e t a p a n T u

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Distribusi dan Persentase Kinerja Terhadap Pelayanan Pada tabel dibawah ini diperoleh nilai distribusi dan persentase tingkat kinerja terhadap pelayanan yang diberikan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA

VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA 6.1 Motif Dasar Kemitraan dan Peran Pelaku Kemitraan Lembaga Petanian Sehat Dompet Dhuafa Replubika

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Identifikasi Atribut Pelayanan BAB V ANALISA PEMBAHASAN Dari hasil interview dan observasi yang dilakukan di PT CKB Logistik, dapat diidentifikasi 16 atribut pelayanan jasa yang ada di CKB. Identifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh pertumbuhan jenis

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy dibangun dari dua

BAB III KERANGKA PENELITIAN. tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy dibangun dari dua BAB III KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka konsep Metode survei kepuasan konsumen/pasien menggunakan konsep tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy dibangun dari dua faktor utama yaitu

Lebih terperinci

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA TESIS PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA WAWAN RIYANTA No. Mhs. 125101818 / PS/MTS PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Konsumen

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Konsumen 5 II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2006), secara umum kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 28 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Setelah melakukan studi literatur, langkah selanjutnya adalah pengambilan data dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh pengunjung Cito

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti

Lebih terperinci

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dapat disimpulkan dari pembahasan di atas bahwa pengguna jasa air bersih PDAM Tirta Bening Kabupaten Pati wilayah Pati Kota merasa puas terhadap layanan tersebut, dan tingkat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Atribut Pelayanan, Customer Satisfaction Index, Importance Performance Analysis, Karakteristik Pengguna Jasa, Terminal Makassar Metro.

ABSTRAK. Atribut Pelayanan, Customer Satisfaction Index, Importance Performance Analysis, Karakteristik Pengguna Jasa, Terminal Makassar Metro. M. Taufiq Yuda Saputra Mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS e-mail : opiys_94uh@yahoo.co.id A. Agung Gde Kartika Staf Pengajar Transportasi Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS ABSTRAK Terminal

Lebih terperinci

KEPUASAN PETANI PADI TERHADAP BENIH PADI BERSUBSIDI DI KECAMATAN SINGOSARI, KAB. MALANG PENDAHULUAN

KEPUASAN PETANI PADI TERHADAP BENIH PADI BERSUBSIDI DI KECAMATAN SINGOSARI, KAB. MALANG PENDAHULUAN P R O S I D I N G 296 KEPUASAN PETANI PADI TERHADAP BENIH PADI BERSUBSIDI DI KECAMATAN SINGOSARI, KAB. MALANG Riyanti Isaskar 1, Rini Dwiastuti 2 1 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2 Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5. 1 Analisis Data Hasil Kuisioner 5.2 Analisis Tingkat Kesesuaian 5.3 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA)

BAB V PEMBAHASAN 5. 1 Analisis Data Hasil Kuisioner 5.2 Analisis Tingkat Kesesuaian 5.3 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA) 48 BAB V PEMBAHASAN 5. 1 Analisis Data Hasil Kuisioner Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan penyebaran kuisioner secara langsung kepada pengunjung Cito labs Yogyakarta. 5.2 Analisis Tingkat Kesesuaian

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis)

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) 63 VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) Analisis Important-Performance merupakan suatu cara untuk

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PRODUK IKAN SEGAR DI PASAR IKAN HIGIENIS EVERFRESH FISH MARKET PEJOMPONGAN, JAKARTA PUSAT

TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PRODUK IKAN SEGAR DI PASAR IKAN HIGIENIS EVERFRESH FISH MARKET PEJOMPONGAN, JAKARTA PUSAT TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PRODUK IKAN SEGAR DI PASAR IKAN HIGIENIS EVERFRESH FISH MARKET PEJOMPONGAN, JAKARTA PUSAT NURUL YUNIYANTI PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAKU USAHA TERHADAP FASILITAS DAN PELAYANAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA (PPSNZJ) ABSTRAK

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAKU USAHA TERHADAP FASILITAS DAN PELAYANAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA (PPSNZJ) ABSTRAK BULETIN PSP ISSN: 0251-286X Volume 20 No. 1 Edisi Maret 2012 Hal. 1-14 PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PELAKU USAHA TERHADAP FASILITAS DAN PELAYANAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya merupakan suatu kondisi yang menguntungkan bagi dunia bisnis di Indonesia. Indikator membaiknya kondisi

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN ABSTRAKSI Tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi diharapkan akan diikuti dengan tingkat kesetiaan yang tinggi pula oleh pelanggannya. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan yang rendah dapat menyebabkan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN LAPANGAN FUTSAL F 212 KARAWANG

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN LAPANGAN FUTSAL F 212 KARAWANG ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN LAPANGAN FUTSAL F 212 KARAWANG Nama : Muh Firman Malik Manggala NPM : 19210660 Jurusan / Strata : Manajemen / Strata Satu Pembimbing : Dessy Hutajulu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan lebih dari separuh penduduk tersebut menggantungkan hidupnya pada sektor

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. kepada seluruh Mahasiswa (user) Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi tahun

BAB 4 HASIL PENELITIAN. kepada seluruh Mahasiswa (user) Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi tahun BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Data hasil penelitian diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang disebarkan kepada seluruh Mahasiswa (user) Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi tahun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanannya agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanannya agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena semakin kompleksnya permasalahan yang dialami oleh perusahaan pelayanan jasa khususnya perbankan, mengharuskan setiap unit perbankan untuk selalu meningkatkan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menganalisa atribut kualitas pelayanan yang perlu diperbaiki oleh PT Sari Burger Indonesia berdasarkan

Lebih terperinci

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Bab VI Kesimpulan dan Saran Bab VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan, pengolahan dan analisa data yang dilakukan terhadap Hotel XYZ mengenai kepuasan pelanggan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Bank OCBC NISP PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan di Bandung pada tanggal 4 April

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Kemitraan di Indonesia

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Kemitraan di Indonesia II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Kemitraan di Indonesia Jauh sebelum masyarakat Indonesia mengenal sistem kemitraan pertanian seperti sekarang, pada awalnya sistem kemitraan ini lebih dikenal dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Restoran River Side yang berlokasi di Kawasan Wisata Sungai Musi, Komplek Benteng Kuto Besak, Jalan Rumah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner Data dalam penelitian ini diperoleh dari nasabah Bank. Pengumpulan data dilakukan dengan cara, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jl. Laks. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia Cabang

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. serta pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari beberapa karakteristik tersebut Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

BAB V ANALISA HASIL. serta pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari beberapa karakteristik tersebut Karakteristik Responden Berdasarkan Usia BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analisa Karakteristik Responden Dari semua responden di dalam penelitian ini, karakteristik dari responden dapat kelompokkan ke dalam beberapa karakteristik yaitu umur, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 2006) hasil penelitian ini dapat disimpulkan seperti berikut:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 2006) hasil penelitian ini dapat disimpulkan seperti berikut: BAB VI KSIMPULA DA SARA 6.1. Kesimpulan Setelah dilakukan pengamatan dan analisis berdasarkan metode Importance Performance Analysis atau Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja/Kepuasan Pelanggan dan

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat, BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat, sarana transportasi tidak bisa dipisahkan dan selalu dibutuhkan manusia. Salah satunya alat

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) (KRL COMMUTER LINE JAKARTA KOTA BOGOR)

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) (KRL COMMUTER LINE JAKARTA KOTA BOGOR) ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) (KRL COMMUTER LINE JAKARTA KOTA BOGOR) Asteria Elanda Kusumaningrum 1 J. Asfirotun 2 1,2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xiv xvi xvii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian... 5 1.4. Manfaat Penelitian... 6 1.5.

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI Rinawati Anwar Rudi Kusubagio ABSTRACT The purpose of this study is to seek service

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI (Oryza sativa, L) VARIETAS PB 42 DI KECAMATAN MANYAK PAYED KABUPATEN ACEH TAMIANG

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI (Oryza sativa, L) VARIETAS PB 42 DI KECAMATAN MANYAK PAYED KABUPATEN ACEH TAMIANG ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI (Oryza sativa, L) VARIETAS PB 42 DI KECAMATAN MANYAK PAYED KABUPATEN ACEH TAMIANG ABDURRACHMAN 1 /FERIANDA 2 1 Dosen Tetap Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kriteria Angkutan Umum Menurut PP No.55 Tahun 2012 tentang kendaraan menyebutkan bahwa pengkutan orang dengan kendaraan umum dilakukan dengan menggunakan mobil bus atau mobil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Kepuasan Penumpang Dalam Skripsi ini yang dibahas adalah tentang kepuasan penumpang terhadap pelayanan jasa angkutan umum antar kota dalam provinsi. Kepuasan adalah tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan 19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesehatan merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan tuntutan masyarakat akan kualitas

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Proses Pengambilan Keputusan Pengunjung Menurut Engel,dkk (1994) proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh pengunjung terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis keputusan dan kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi jeruk medan dilakukan di Pasar Baru Bogor. Penentuan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, teknik dan sumber. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kualitas Kinerja Pelayanan Terminal Terpadu Merak

Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kualitas Kinerja Pelayanan Terminal Terpadu Merak Analisis Tingkat Pengguna Jasa Terhadap Kualitas Kinerja Pelayanan Terminal Terpadu Merak Imam Afifudin 1, Shanti Kirana Putri 2, Nurul Ummi 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Tingkat Kualitas Layanan

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Tingkat Kualitas Layanan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Tingkat Kualitas Layanan Pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data, analisis terdiri dari analisis kualitas pelayanan dengan model servqual dan analisis preferensi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 12 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Faktor paling penting dalam pelayanan kesehatan di RS adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien terpenuhi jika harapan-harapan pasien akan pelayanan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan

Lebih terperinci