VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION"

Transkripsi

1 VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION 7.1 Analisis Tingkat Kepuasan Indeks Kepuasan Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan konsumen sangat diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan yang dihasilkan suatu produk dan dapat digunakan untuk menetapkan strategi-strategi di masa yang akan datang. Dalam penghitungan tingkat kepuasan konsumen digunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI). Penghitungan tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI) memerlukan skor ratarata tingkat kepentingan dan rata-rata tingkat kinerja atribut produk moci Kaswari Lampion. Berdasarkan Tabel 27, dapat dilihat nilai Customer Satisfaction Index (CSI) atribut produk Moci Kaswari Lampion adalah 75,5 persen. Nilai Customer Satisfaction Index (CSI) ini diperoleh dengan membagi nilai Weighted Total dengan skala maksimum yang digunakan dalam penelitian ini (skala maksimum 4). Berdasarkan indeks kepuasan, nilai Customer Satisfaction Index (CSI) sebesar 75,5 persen berada pada rentang 0,61-0,80 yang berarti, secara umum indeks kepuasan konsumen moci Kaswari Lampion berada pada kriteria puas. Meskipun nilai indeks kepuasan berada pada kriteria puas, PD Kaswari Lampion masih harus meningkatkan kinerjanya karena dengan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) sebesar 75,5 persen berarti masih ada 24,5 persen konsumen yang belum dipuaskan sepenuhnya oleh PD Kaswari Lampion. Oleh

2 sebab itu, perusahaan perlu mendalami lebih lanjut kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut produk moci Kaswari Lampion, selain itu tingkat kepuasan konsumen dapat berubah setiap saat, tergantung dari tingkat kepentingan konsumen saat itu. Tabel 27 Perhitungan Customer Satisfaction Index Moci Kaswari Lampion Tahun 2009 Atribut Importance Rata-Rata Rata-Rata Weighted Weighting Kepentingan Kinerja Score Factors (%) Aroma 3,42 0,06 3,37 0,21 Ukuran 3,34 0,06 2,96 0,18 Cita rasa moci 3,65 0,06 3,27 0,21 Daya tahan produk 3,65 0,07 3,07 0,20 Kelengketan ketan 3,22 0,06 3,32 0,19 Kemasan bawa pulang 3,10 0,06 3,25 0,18 Merek 3,16 0,06 3,35 0,19 Halal 3,74 0,07 3,17 0,21 Variasi Rasa 3,36 0,06 3,19 0,19 Harga Produk 3,37 0,06 2,74 0,17 Keramahan dan 3,17 0,06 3,08 0,17 kesopanan karyawan Kemudahan dalam proses 3,08 0,05 3,20 0,18 pembayaran Kemudahan memperoleh 3,24 0,06 3,14 0,18 produk Areal parkir 2,97 0,05 2,61 0,14 Kenyamanan toko 3,03 0,05 2,61 0,14 Lokasi toko 3,20 0,06 2,11 0,12 Usaha promosi 2,80 0,05 2,75 0,14 Total 55,50 100% Weighted Total 3,02 Satisfaction Index (%) CSI = (3,02/4) x 100% 75.5 % 98

3 7.1.2 Prioritas Perbaikan Atribut Perbaikan atribut suatu produk merupakan hal yang harus terus dilakukan untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen yang optimal. Berdasarkan nilai indeks kepuasan konsumen yang belum mencapai 100 persen, maka perusahaan masih perlu meningkatkan lagi kepuasan konsumennya. Peningkatan indeks konsumen agar mendekati 100 persen dapat dilakukan melalui peningkatan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja, namun peningkatan tingkat kepentingan sulit dilakukan oleh pihak perusahaan karena tingkat kepentingan sangat tergantung pada kebutuhan masing-masing konsumen, sehingga dalam penelitian ini peningkatan kepuasan konsumen dilakukan melalui pendekatan terhadap peningkatan kinerja atribut produk moci Kaswari Lampion. Perbaikan kinerja atribut tidak bisa dilakukan secara serentak terhadap semua atribut produk karena pihak perusahaan memiliki keterbatasan dalam sumberdaya. Keterbatasan ini mengakibatkan perusahaan harus mampu mengalokasikan sumberdaya yang ada kepada perbaikan kinerja atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi bagi konsumen, namun memiliki tingkat kinerja yang masih rendah. Pada penelitian ini, penentuan prioritas perbaikan kinerja atribut produk moci Kaswari Lampion dapat menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA). Perhitungan metode ini memerlukan skor rata-rata tingkat kepentingan per atribut produk dan skor rata-rata tingkat kinerja atribut produk yang ada di moci Kaswari Lampion. Penilaian dilakukan dengan mencari ratarata dari skor rata-rata tingkat kepentingan seluruh atribut dan rata-rata dari skor rata-rata tingkat kinerja seluruh atribut produk. Kedua nilai rata-rata ini akan 99

4 digunakan sebagai pembatas nilai pada diagram kartesius yang akan membagi diagram kartesius ke dalam empat bagian. Tabel 28 menunjukkan rata-rata kepentingan dan rata-rata kinerja atribut moci Kaswari Lampion. Tabel 28 Rata-rata Kepentingan Dan Rata-rata Kinerja Atribut Produk Moci Kaswari Lampion Atribut Rata-rata Kepentingan (Y) Rata-rata Kinerja (X) Aroma 3,42 3,37 Ukuran 3,34 2,96 Cita rasa moci 3,65 3,27 Daya tahan produk 3,65 3,07 Kelengketan ketan 3,22 3,32 Kemasan bawa pulang 3,10 3,25 Merek 3,16 3,35 Label halal 3,74 3,17 Variasi rasa 3,36 3,19 Harga produk 3,37 2,74 Keramahan dan kesopanan 3,17 3,08 karyawan Kemudahan dalam proses 3,08 3,20 pembayaran Kemudahan dalam memperoleh 3,24 3,14 produk Areal parkir 2,97 2,61 Kenyamanan toko 3,03 2,61 Lokasi toko 3,20 2,11 Usaha promosi 2,80 2,75 Total 55,50 51,19 Rata-rata Seluruh Atribut 3,26 3,01 Sumber: Kuesioner (diolah), 2009 Berdasarkan Tabel 28 di atas diperoleh informasi rata-rata tingkat kepentingan total dan rata-rata tingkat kinerja total untuk seluruh atribut, yaitu 3,26 untuk rata-rata tingkat kepentingan total dan 3,01 untuk rata-rata tingkat kinerja total. Kedua nilai rata-rata ini digunakan sebagai pembatas nilai yang akan membagi diagram kartesius ke dalam empat bagian. Dan keseluruh atribut produk 100

5 moci Kaswari Lampion akan dipetakan dalam diagram kartesius ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 9. Rata-rata Tingkat Kepentingan vs Rata-rata Tingkat Kinerja Atribut Produk Rata-rata Tingkat Kepentingan Kuadran I Kuadran III Kuadran II Kuadran IV Rata-rata Tingkat Kinerja Gambar 9. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan Vs Tingkat Kinerja Keterangan: 1 = Aroma 12 = Kemudahan dalam proses pembayaran 2 = Ukuran 13 = Kemudahan dalam memperoleh produk 3 = Cita rasa moci 14 = Areal parkir 4 = Daya tahan produk 15 = Kenyamanan toko 5 = Kelengketan ketan 16 = Lokasi toko 6 = Kemasan bawa pulang 17 = Usaha Promosi 7 = Merek 8 = Label halal 9 = Variasi rasa 10 = Harga produk 11 = Keramahan dan kesopanan karyawan Pengelompokkan atribut produk berdasarkan posisinya dalam salah satu empat kuadran di atas mempunyai pengertian sebagai berikut: 101

6 a. Kuadran I (Prioritas Utama) menunjukkan bahwa atribut produk yang dianggap penting oleh responden belum memenuhi harapan responden. Sehingga masih membutuhkan adanya peningkatan kinerja oleh pihak perusahaan. Atribut produk yang berada pada kuadran ini adalah atribut ukuran, dan harga produk. Responden merasa harga produk dirasakan cukup mahal untuk kategori produk sejenis. Hal ini dikarenakan ada 20 persen responden yang memiliki tingkat pengeluaran antara Rp Rp dan 19 responden yang memiliki tingkat pengeluaran antara Rp Rp Sementara untuk ukuran produk, sebagian responden merasa ukuran moci Kaswari Lampion per satuan saat ini terlalu besar sehingga perlu diadakan perbaikan oleh perusahaan. b. Kuadran II (Pertahankan Prestasi) menunjukkan bahwa atribut produk yang dianggap penting oleh responden telah dicapai dengan baik oleh kinerja produk yang bersangkutan. Atribut yang berada pada kuadran ini adalah atribut aroma, cita rasa moci, daya tahan produk, label halal dan variasi rasa. Responden telah merasakan kepuasan terhadap atribut-atribut tersebut sehingga perusahaan cukup mempertahankan kinerja atribut yang disebutkan diatas. c. Kuadran III (Prioritas Rendah) menunjukkan bahwa atribut produk yang memang dianggap kurang penting oleh responden dan sebaiknya perusahaan tidak perlu meningkatkan kinerjanya. Atribut yang berada pada kuadran ini adalah atribut areal parkir, kenyamanan toko, lokasi toko dan usaha promosi. d. Kuadran IV (Berlebihan) menunjukkan bahwa atribut yang dianggap kurang penting oleh responden tetapi telah dijalankan dengan sangat baik oleh perusahaan. Hal ini dianggap berlebihan. Atribut yang masuk ke dalam kuadran ini adalah atribut kelengketan ketan, kemasan bawa pulang, merek, keramahan 102

7 dan kesopanan karyawan, kemudahan dalam proses pembayaran dan kemudahan dalam memperoleh produk. Untuk mengefisiensikan sumberdaya perusahaan, ada baiknya kinerja atribut-atribut tersebut dikurangi sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja atribut-atribut yang dianggap penting oleh responden. 7.2 Piramida Loyalitas Alat analisis yang dapat digunakan untuk mengukur keloyalan konsumen moci Kaswari Lampion adalah Piramida Loyalitas yang menganalisis kategori responden dalam tingkatan-tingkatan piramida loyalitas, meliputi switcher/price buyer, habitual buyer, satisfied buyer, liking the brand, dan committed buyer. a. Switcher buyer Switcher merupakan konsumen yang sering berganti merek dari satu merek ke merek lainnya karena faktor harga, hal ini menandakan bahwa konsumen tersebut tidak loyal atas moci Kaswari Lampion. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh responden yang termasuk kategori ini sebesar 41 persen (responden yang menjawab setuju dan sangat setuju). Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 29. Tabel 29 Hasil Perhitungan Switcher buyer Apakah alasan Anda membeli moci Kaswari Lampion karena faktor harga sehingga Anda dapat dengan mudah berpindah ke merek lain jika harganya sesuai dengan yang Anda inginkan? Merek Jawaban X f f.x % Sangat Tidak Setuju Moci Kaswari Lampion Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total % Rata-rata 2,34 Switcher/Price Buyer (41+0)/100 x 100% = 41% 103

8 Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden (2,34) yang membeli moci Kaswari Lampion termasuk dalam rentang 1,76-2,50 (tidak setuju) bahwa alasan responden membeli moci Kaswari Lampion karena faktor harga. Responden menilai bahwa harga yang diterapkan kepada produk moci Kaswari Lampion cukup sesuai dengan kualitas yang diberikan produk tersebut. Jika dilihat dari sudut pandang responden yang masuk ke dalam kategori switcher yaitu sebesar 41 persen, faktor harga menjadi patokan utama responden dalam membeli moci Kaswari Lampion. Ketika terjadi kenaikan harga maka responden yang bersangkutan dapat berpindah ke merek pesaing yang dirasakan lebih murah. Kondisi ini dapat berdampak negatif bagi penjualan di masa yang akan datang. Untuk menyiasati tipe konsumen yang seperti ini, ketika PD Kaswari Lampion berniat menaikkan harga maka perusahaan harus memperhatikan tingkat pendapatan konsumen sehingga dapat memperkirakan harga yang masih bisa dijangkau oleh konsumen. Karena berdasarkan nilai rata-rata sebesar 2,34, responden memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk beralih ke produk pesaing. b. Habitual buyer Habitual merupakan konsumen yang melakukan pembelian moci Kaswari Lampion karena faktor kebiasaan. Kelompok konsumen ini dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan produk yang dikonsumsinya atau setidaknya mereka tidak mengalami kekecewaan dalam mengkonsumsi produk tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh responden yang termasuk ke dalam kategori ini sebesar 104

9 51 persen (responden yang menjawab setuju dan sangat setuju). Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30 Hasil Perhitungan Habitual Buyer Apakah Anda setuju jika dikatakan faktor kebiasaan menjadi alasan Anda dalam melakukan pembelian moci Kaswari Lampion? Merek Jawaban X f f.x % Sangat Tidak Setuju Moci Kaswari Lampion Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total % Rata-rata 2,53 Habitual Buyer (45+6)/100 x 100% = 51% Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden (2,53) yang membeli moci Kaswari Lampion termasuk ke dalam rentang 2,51-3,25 (setuju) bahwa alasan responden membeli moci Kaswari Lampion karena faktor kebiasaan. Hal ini kemungkinan terjadi karena konsumen tidak mengalami kekecewaan selama mengkonsumsi moci Kaswari Lampion sehingga tidak terbersit keinginan untuk berpindah ke merek lain. Untuk mempertahankan kelompok konsumen habitual dapat dilakukan dengan tetap mempertahankan kualitas atribut produk yang dianggap penting oleh konsumen yaitu atribut aroma, cita rasa moci, daya tahan produk, label halal, dan variasi rasa. c. Satisfied buyer Satisfied merupakan konsumen yang merasa terpuaskan dalam melakukan pembelian moci Kaswari Lampion, tetapi masih ada kemungkinan untuk berpindah ke merek lain dengan menanggung biaya peralihan tertentu. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh responden yang masuk ke dalam kategori 105

10 ini sebesar 92 persen (responden yang menjawab setuju dan sangat setuju). Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 31. Tabel 31 Hasil Perhitungan Satisfied Buyer Apakah Anda setuju jika dikatakan Anda sudah merasa puas terhadap kinerja produk moci Kaswari Lampion selama mengkonsumsi produk tersebut? Merek Jawaban X f f.x % Sangat Tidak Setuju Moci Kaswari Lampion Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total % Rata-rata 3,07 Satisfied Buyer (77+15)/100 x 100% = 92% Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden (3,07) yang membeli moci Kaswari Lampion termasuk dalam rentang 2,51-3,25 (setuju) bahwa konsumen telah menemukan kepuasan selama mengkonsumsi moci Kaswari Lampion. Pada kategori ini terdapat 92 persen responden yang merasa puas terhadap pembelian moci Kaswari Lampion, tetapi masih bisa beralih ke merek lain dengan menanggung switching cost yang terkait dengan waktu, uang dan resiko yang melekat. Pihak perusahaan dapat mempertahankan kelompok konsumen Satisfied dengan memenuhi harapan konsumen yang masih belum tercapai oleh perusahaan, yaitu dengan melakukan perbaikan kinerja atribut yang dianggap penting oleh konsumen tapi tingkat kinerjanya masih rendah yaitu atribut bentuk dan ukuran moci, dan harga produk yang masih dirasakan kurang kinerjanya oleh responden. Pemenuhan harapan konsumen akan meningkatkan kepuasan konsumen secara umum dan kemudian dapat menjadikan konsumen satisfied buyer menjadi konsumen liking the brand ataupun committed buyer. 106

11 d. Liking the brand Liking the brand merupakan konsumen yang benar-benar menyukai moci Kaswari Lampion. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh responden yang masuk ke dalam kategori ini sebesar 94 persen (responden yang menjawab setuju dan sangat setuju). Informasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel 32. Tabel 32 Hasil Perhitungan Liking The Brand Apakah Anda setuju bahwa Anda benar-benar menyukai produk moci Kaswari Lampion yang anda konsumsi? Merek Jawaban X f f.x % Sangat Tidak Setuju Moci Kaswari Lampion Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total % Rata-rata 3,16 Liking the Brand (72+22)/100 x 100% = 94% Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden (3,16) yang membeli moci Kaswari Lampion termasuk ke dalam rentang 2,51-3,25 (setuju). Pada kategori ini 94 persen responden merupakan konsumen yang benar-benar menyukai moci Kaswari Lampion. Pihak perusahaan harus mampu mempertahankan kepuasan konsumen dengan perbaikan atribut produk yang mempunyai kinerja rendah tanpa mengabaikan atribut yang tingkat kinerjanya sudah baik. Atribut produk yang tingkat kinerjanya sudah baik harus dipertahankan kinerjanya agar loyalitas konsumen yang sudah terbentuk tetap terjaga. 107

12 e. Committed buyer Committed merupakan konsumen yang benar-benar menjadi pelanggan yang setia, disertai dengan rasa loyal yang tinggi terhadap suatu produk. Dalam penelitian ini, kelompok konsumen kategori Committed dikelompokkan berdasarkan 3 hal, yaitu sikap konsumen saat moci yang diinginkan tidak tersedia, sikap konsumen di masa yang akan datang untuk tetap mengkonsumsi moci Kaswari Lampion dan tidak beralih ke merek lain, dan sikap konsumen dalam mempengaruhi orang lain agar ikut mengkonsumsi moci Kaswari Lampion. Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 33, Tabel 34, dan Tabel 35. Tabel 33 Hasil Perhitungan Committed Buyer 1 Apakah anda setuju jika dikatakan Anda lebih baik tidak jadi membeli atau menunggu ketika moci Kaswari Lampion tidak tersedia saat Anda datang untuk membeli? Merek Jawaban X f f.x % Sangat Tidak Setuju Moci Kaswari Lampion Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total % Rata-rata 2,73 Committed Buyer 1 (69+2)/100 x 100% = 71% Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden (2,73) yang membeli moci Kaswari Lampion berada dalam rentang 2,51-3,25 (setuju). Sebanyak 71 persen konsumen mengambil sikap tidak jadi membeli atau menunggu ketika moci Kaswari Lampion tidak/belum tersedia pada saat konsumen datang ke toko. 108

13 Tabel 34 Hasil Perhitungan Committed Buyer 2 Apakah Anda setuju jika di masa mendatang Anda akan terus mengkonsumsi Moci Kaswari Lampion dan tidak akan beralih ke merek lain? Merek Jawaban X f f.x % Sangat Tidak Setuju Moci Kaswari Lampion Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total % Rata-rata 2,74 Committed Buyer 2 (58+8)/100 x 100% = 66% Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden (2,74) yang membeli moci Kaswari Lampion berada dalam rentang 2,51-3,25 (setuju). Sebanyak 66 persen konsumen mengambil sikap positif di masa yang akan datang dengan tetap mengkonsumsi moci Kaswari lampion dan tidak beralih ke merek lain. Tabel 35 Hasil Perhitungan Committed Buyer 3 Apakah Anda setuju untuk merekomendasikan moci Kaswari Lampion kepada orang lain? Merek Jawaban X f f.x % Sangat Tidak Setuju Moci Kaswari Lampion Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total % Rata-rata 3,09 Committed Buyer 3 (83+13)/100 x 100% = 96% Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden (3,09) yang membeli moci Kaswari Lampion berada dalam rentang 2,51-3,25 (setuju). Sebanyak 96 persen konsumen setuju untuk merekomendasikan moci Kaswari Lampion yang mereka konsumi kepada orang lain. 109

14 Secara umum, committed buyer memiliki rata-rata penilaian responden (2,85) yang berada pada rentang 2,51-3,25 (setuju). Dimana sebanyak 78 persen responden setuju untuk menjadi pelanggan yang setia atas moci Kaswari Lampion. Persentase Konsumen yang setia tersebut menjadi aset yang bernilai tinggi bagi keberlangsungan perusahaan di masa yang akan datang. Pihak perusahaan tidak perlu khawatir akan kehilangan committed buyer selama perusahaan menjaga kepuasan konsumen dan tidak terjadi penurunan kualitas produk. Gambaran piramida loyalitas secara menyeluruh dapat dilihat dalam piramida brand loyalty pada Gambar 10. Committed Buyer 78% Liking The Brand 94% Satisfied Buyer 92% Habitual Buyer 51% Switcher 41% Gambar 10 Piramida Loyalitas Moci Kaswari Lampion Gambar 10 menunjukkan bahwa kondisi merek moci Kaswari Lampion sudah cukup baik karena piramida loyalitas berbentuk terbalik dan semakin ke atas semakin melebar. Pada tingkatan loyalitas merek, responden yang merupakan 110

15 switcher buyer sebesar 41 persen; responden yang merupakan habitual buyer sebesar 51 persen; responden yang merupakan satisfied buyer sebesar 92 persen; responden yang merupakan liking the brand sebesar 94 persen; dan konsumen yang merupakan committed buyer sebesar 78 persen. Angka 78 persen pada committed buyer menunjukkan seberapa besar konsumen yang loyal terhadap moci Kaswari Lampion dan telah merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain. Sementara konsumen yang masuk ke dalam kategori satisfied buyer, habitual buyer, dan switcher buyer belumlah dikategorikan sebagai konsumen yang loyal, karena konsumen non loyal ini belum memiliki rasa bangga dalam mengkonsumsi moci Kaswari Lampion. Hal ini didukung karakteristik konsumen yang mayoritas berada pada kisaran umur tahun yang biasanya belum memiliki rasa loyal dalam mengkonsumsi suatu produk. Ada juga konsumen kategori liking the brand yang sudah memiliki rasa bangga terhadap produk moci Kaswari Lampion tetapi hanya sebatas komitmen pada diri sendiri dan konsumen kategori ini berpotensi besar untuk berubah menjadi committed buyer. Untuk itu pihak perusahaan perlu memperlakukan konsumen kategori committed buyer dan liking the brand sebagai asset yang berharga bagi perusahaan dan layak untuk dipertahankan bahkan ditingkatkan jumlahnya. 111

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN VII ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN 7.1 Indeks Kepuasan Konsumen Analisis kepuasan konsumen sangat penting untuk dilakukan, karena hasil dari perhitungan mengenai kepuasan konsumen dapat berguna

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. No. Responden : Tgl :. Kueisoner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Moci Kaswari Lampion Kota Sukabumi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) adalah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkembang pesat dan beroperasi dengan lisensi nasional

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Definisi dan Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Definisi dan Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) 2.1.1 Definisi dan Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Menurut Keputusan Menkeu No. 40/KMK.06/2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kepuasan telah banyak dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nanang (2010) penelitian tentang Analisis Hubungan kepuasan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis)

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) 63 VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) Analisis Important-Performance merupakan suatu cara untuk

Lebih terperinci

Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang

Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang Mega Ariani, Taslim, dan Anita Fitriani Jurusan Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 79 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain penelitian deskriptif, di mana tujuan penelitian adalah untuk menguraikan sifat

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRODUK BUSANA MUSLIM MEREK AZKA PADA CV AZKA SYAHRANI. Oleh PUJI NURYADIN H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRODUK BUSANA MUSLIM MEREK AZKA PADA CV AZKA SYAHRANI. Oleh PUJI NURYADIN H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRODUK BUSANA MUSLIM MEREK AZKA PADA CV AZKA SYAHRANI Oleh PUJI NURYADIN H24076096 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H34052032 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, yaitu: Kartu telepon CDMA yang memiliki tingkat awareness paling

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Loyalitas Merek Loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion.

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion. VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION 6. Karakteristik Umum Responden Karakteristik umum responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, alamat,

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Proses Keputusan Pembelian Konsumen Proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap, yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK Persaingan di pasar ponsel yang semakin ketat membuat setiap produsen ponsel untuk memiliki strategi dalam mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Demikian pula dengan Samsung yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan selalu berusaha untuk memberikan jaminan bahwa produk yang ditawarkan mampu memberikan dukungan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis detergen di Indonesia, mempunyai pesaing pasar yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis detergen di Indonesia, mempunyai pesaing pasar yang begitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis detergen di Indonesia, mempunyai pesaing pasar yang begitu pesat ditunjukkan dengan gencarnya penayangan iklan di media televisi, keadaan ini akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Kotler (1997) mengemukakan bahwa definisi merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan atau kombinasi dari ketiganya yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Industri. Oleh:

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Industri. Oleh: Analisis Loyalitas Konsumen Terhadap Produk PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) Dengan Metode Matriks Perpindahan Merek (Study Kasus : Fakultas Sains & Teknologi) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN MIE MUSBAR TERHADAP ATRIBUT PRODUK

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN MIE MUSBAR TERHADAP ATRIBUT PRODUK ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN MIE MUSBAR TERHADAP ATRIBUT PRODUK ANALYSIS OF CONSUMER SATISFACTION AND LOYALTY MIE MUSBAR ABOUT PRODUCT ATTRIBUTES Tito Kartika Candra 1, Cepriadi, Jum

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus di Bakso Kota Cakman Bogor yang terletak di Jl. Padjajaran No 60 61 Bogor. Bakso Kota Cakman Bogor

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013 TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN GULAKU DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Analysis of The Level of Satisfaction and Customer Loyalty of Gulaku in Bandar Lampung City) Vientika Anggraini, Fembriarti Erry Prasmatiwi,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pangsa Pasar (Market Share) Pangsa pasar ( Market Share ) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Loyalitas Konsumen Terhadap Susu Formula Laktogen merupakan penelitian yang dilaksanakan di kota Bogor. Penelitian ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1).

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2006 BPS mencatat jumlah penduduk Indonesia mencapai 222 juta jiwa dengan laju pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pergerakan menuju the era of choice pada masa sekarang ini, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pergerakan menuju the era of choice pada masa sekarang ini, UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pergerakan menuju the era of choice pada masa sekarang ini, dimana perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksakan pelanggan untuk membeli produk mereka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pemasaran seperti zaman ini. Konsumen sering melakukan pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang sama, hal itu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Teknik Pemilihan Responden METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu data yang dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik responden. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengelola pelanggan mereka. Selain itu teknologi informasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. mengelola pelanggan mereka. Selain itu teknologi informasi yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi memaksa pelanggan untuk membeli produk mereka, perusahaan akan kesulitan mengelola

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Loyalitas Merek Processor Komputer Intel dan AMD. Petunjuk : Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang anda pilih.

Lampiran 1 Kuesioner Loyalitas Merek Processor Komputer Intel dan AMD. Petunjuk : Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang anda pilih. Lampiran 1 Kuesioner Loyalitas Merek Processor Komputer Intel dan AMD L 1-1 Petunjuk : Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang anda pilih. Nama responden : Processor komputer merek apa yang anda gunakan

Lebih terperinci

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto B R A N D E Q U I T Y The Way to Boost Your Marketing Performance Dheni Haryanto dheni_mqc@yahoo.com Marketing Quotient Community http://www.mqc.cjb.net F o c u s On Marketing Hakekat suatu bisnis industri

Lebih terperinci

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja 2.000.000 sampai Rp 3.000.000, yaitu sebesar 11,11 persen, sementara pada tingkat pendapatan antara Rp 3.000.000 sampai Rp 4.000.000 memiliki persentase sebesar 15 persen. Kemudian responden yang memilki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa konsumen untuk

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Rumah makan yang dimaksud yaitu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Rumah makan yang dimaksud yaitu III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah konsumen perantara daging domba dalam hal ini rumah makan sate domba yang sudah memiliki tempat atau bangunan permanen yang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis A. Karakteristik Petani V. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, luas lahan dan pengalaman bertani. Jumlah responden

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu

Lebih terperinci

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian mengenai analisis sensitivitas harga dan loyalitas konsumen kecap ini dilakukan di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian di Kota Depok didasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer BAB II LANDASAN TEORI 2. Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler di dalam buku Subagyo marketing in business (2010:2) Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2016 hingga awal bulan Desember 2016. 1.2 Materi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan meliputi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan meliputi: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan meliputi: 1. Berdasarkan perhitungan Customer Satisfaction Index, secara keseluruhan indeks kepuasan jamaah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Carita yang berlokasi di Jalan Jawa No. 88-90 GKB, Gresik. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014 TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRODUK SUSU CAIR DALAM KEMASAN KOPERASI PETERNAKAN BANDUNG SELATAN (KPBS) DI KOTA BANDUNG (Customers Satisfaction and Loyalty to the Packaged Liquid Milk Products

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENJUALAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX (CSI)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENJUALAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX (CSI) ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENJUALAN ONLINE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX (CSI) Hannie, S.Kom., MMSI Fakultas Ilmu Komputer Universitas Singaperbangsa

Lebih terperinci

Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat

Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 7.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Yakult Hasil analisis pada bab ini akam berusaha untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Restoran River Side yang berlokasi di Kawasan Wisata Sungai Musi, Komplek Benteng Kuto Besak, Jalan Rumah

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat berdasarkan perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Brand Equity Tas Ransel Merek EIGER Karakteritik Responden: Responden berjenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang sangat penuh persaingan seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Umum Konsumen BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Tahu Djadi Sari yang dibeli oleh konsumen bertujuan untuk dikonsumsi oleh keluarganya/rumah tangga. Hal ini dikarenakan tahu yang dijual oleh

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Merek Merek adalah suatu nama, istilah simbol, desain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi memaksa pelanggan untuk membeli produk mereka, perusahaan akan kesulitan mengelola

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dantempat Penelitian Restoran Ikan Bakar Dalam Bambu Karimata adalah salah satu restoran yang berlokasi di pusat kota Sentul Bogor Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu: pendekatan kualitatif yang berupa eksploratif dan pendekatan kuantitatifyang berupa deskriptif.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 6 [27 Januari 2012]

METODE PENELITIAN. 6  [27 Januari 2012] IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Restoran Bebek Kaleyo, yang berlokasi di Jalan Raden Inten 2 No. 3B Buaran, Jakarta Timur. Lokasi ini ditentukan secara

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Brand Awareness Kesadaran konsumen terhadap merek suatu produk. Top of Mind Dengan mengumpulkan informasi dari 110 responden didapatkan bahwa Kecap Matahari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor, yang merupakan salah satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa konsumen untuk

Lebih terperinci

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI 3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu di Kota Serang menyediakan fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan berupa pelayanan kebutuhan BBM, air bersih, es, dermaga,

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus : Warga Sawangan, Depok)

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus : Warga Sawangan, Depok) ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus : Warga Sawangan, Depok) Oleh : Dedi Junaedi (11210750) Dosen Pembimbing : Ekaning Setyarini, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jl. Laks. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia Cabang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Minat konsumen terhadap Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) semakin meningkat di Kota Cirebon. Hal ini mendorong beberapa perusahaan mengeluarkan AMDK dengan berbagai macam merek. Pangsa pasar terbesar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Perilaku Konsumen Di Indonesia menurut Saragih (1998), pada awal Orde Baru, kegiatan ekonomi berbasis sumber daya hayati praktis hanya dalam

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,

Lebih terperinci

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA TESIS PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA WAWAN RIYANTA No. Mhs. 125101818 / PS/MTS PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Dapat dilihat hasil perhitungan pada Brand Awareness ( Kesadaran Merek ) yang dimiliki oleh pasar swalayan dengan merek Toserba Yogya memiliki persentase terbesar

Lebih terperinci

VII ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

VII ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN VII ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN 7.1. Indeks Kepuasan Konsumen Perhitungan atau pengukuran mengenai kepuasan konsumen perlu dilakukan untuk menentukan tujuan di masa yang akan datang dan juga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis khususnya dalam dunia industri semakin meningkat dari waktu ke waktu, baik di pasar nasional maupun internasional.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Proses Pengambilan Keputusan Pengunjung Menurut Engel,dkk (1994) proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh pengunjung terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu hingga era globalisasi ini persaingan bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat. Persaingan

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016 TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TAUCO DI KOTA PRABUMULIH (The Level of Satisfaction and Customers Loyalty of Tauco s in Prabumulih) Rini Pradita, Yaktiworo Indriani, Achdiansyah Soelaiman Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang 30 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang menjadi responden dalam penelitian ini sebanyak 43 responden. Adapun karakteristik

Lebih terperinci

Ryandhi Widjaya ABSTRAK

Ryandhi Widjaya ABSTRAK ANALISIS BRAND EQUITY DARI WHOLE MARKET DAN KEPUASAN KONSUMEN DARI MEMBER CELEBRITY FITNESS CABANG MALL PURI INDAH (STUDI KASUS JAKARTA BARAT) Ryandhi Widjaya 0800735305 ABSTRAK Sebuah merek seringkali

Lebih terperinci

VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN

VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN 7.1 Analisis Kepuasan Petani Mitra Evaluasi kemitraan dapat juga dilihat dari tingkat kepuasan petani mitra yang menjalankannya. Kepuasan

Lebih terperinci

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja dilakukan secara individu oleh seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi, membuat masyarakat menyadari pentingnya informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi, membuat masyarakat menyadari pentingnya informasi dan komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat masyarakat menyadari pentingnya informasi dan komunikasi. Perkembangan zaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION KOTA SUKABUMI SKRIPSI DANI SETIAJI A

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION KOTA SUKABUMI SKRIPSI DANI SETIAJI A ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION KOTA SUKABUMI SKRIPSI DANI SETIAJI A14104077 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Bank OCBC NISP PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan di Bandung pada tanggal 4 April

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5. 1 Analisis Data Hasil Kuisioner 5.2 Analisis Tingkat Kesesuaian 5.3 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA)

BAB V PEMBAHASAN 5. 1 Analisis Data Hasil Kuisioner 5.2 Analisis Tingkat Kesesuaian 5.3 Analisis Importance and Performance Analysis (IPA) 48 BAB V PEMBAHASAN 5. 1 Analisis Data Hasil Kuisioner Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan penyebaran kuisioner secara langsung kepada pengunjung Cito labs Yogyakarta. 5.2 Analisis Tingkat Kesesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut didapat oleh konsumen dari suatu produk yang ditawarkan, maka

BAB I PENDAHULUAN. tersebut didapat oleh konsumen dari suatu produk yang ditawarkan, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepuasan konsumen merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh produsen agar produk yang dihasilkan dapat berhasil di pasaran. Jika kepuasan tersebut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Tjiptono (2006: 2), pemasaran memiliki definisi :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Tjiptono (2006: 2), pemasaran memiliki definisi : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Tjiptono (2006: 2), pemasaran memiliki definisi : suatu proses sosial dan manajerial dimana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. BMI, Tbk memiliki visi, menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. Visi tersebut harus

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP, KEPUASAN, DAN LOYALITAS PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI DI DESA SUKASIRNA, KECAMATAN SUKALUYU, KABUPATEN CIANJUR.

ANALISIS SIKAP, KEPUASAN, DAN LOYALITAS PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI DI DESA SUKASIRNA, KECAMATAN SUKALUYU, KABUPATEN CIANJUR. 1 ANALISIS SIKAP, KEPUASAN, DAN LOYALITAS PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI DI DESA SUKASIRNA, KECAMATAN SUKALUYU, KABUPATEN CIANJUR Oleh : Ghandur Insani Rita Nurmalina DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin tinggi, sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin tinggi, sehingga menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi yang semakin maju saat ini, membawa pengaruh besar terhadap perubahan lingkungan yang secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organsasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan

Lebih terperinci

L1.1-1 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

L1.1-1 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN L1.1-1 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN L1.1-2 KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth, Bapak/Ibu/Sdr/i pelanggan Flexi Trendy (Flexi pra bayar) Dalam rangka penyusunan Tugas akhir pada jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2002) adalah Studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2002) adalah Studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Pengertian perilaku konsumen seperti diungkapkan oleh Mowen (2002) adalah Studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang

Lebih terperinci