Reka Racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Agustus 2015 Evaluasi Perencanaan Geometri Jalan Ruas Cipanas Warung Banten Dengan Menggunakan Software Autocad Land Desktop Development 2009 INTAN PUSPITA AYUNINGTYAS 1, SOFYAN TRIANA 2 1 Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional 2 Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional Email : ajengintanintun@gmail.com ABSTRAK Komponen geometri jalan terdiri dari alinyemen horisontal dan alinyemen vertikal. perbandingan hasil perancangan jalan Cipanas Warung Banten (Sta 0+000 s.d. Sta 2+500) antara perhitungan hasil konsultan PT. Jasakons Nusa Jaya, perhitungan manual dan hasil perancangan dari ALDD 2009. Peraturan perancangan jalan mengacu pada perencanaan geometri jalan luar kota Bina Marga 1997. Berdasarkan hasil perancangan hasil perhitungan konsultan terdapat beberapa lengkung horisontal yang mengalami overlap karena jarak antar tikungan kurang dari 30 meter. Demikian pula dengan lengkung vertikal, panjang lengkung overlap dengan lengkung berikutnya. Perhitungan konsultan yang menghasilkan lengkung horisontal maupun vertikal yang overlap dikarenakan konsultan hanya mengikuti jalan eksisting. Hasil perhitungan manual menghasilkan perubahan jumlah lengkung horisontal yang semula 33 lengkung menjadi 11 lengkung horizontal. Pada studi terdahulu terdapat 32 lengkung dan diubah menjadi 8 lengkung vertikal. Kata kunci : perencanaan geometri jalan, software Autocad Land Desktop Development 2009, alinyemen horisontal, alinyemen vertikal ABSTRACT The comparison of the design consultant planner PT. Jasakons Nusa Jaya, manual calculation and the result of the design of sowtware Autocad Land Desktop Development 2009. Road design regulations refers to the geometry of the road outside of town planning Bina Marga 1997. Based on the calculate result of the design consultants, there ar a few horizontal curved overlap because the distance of curved is less than 30 meters. As well as vertical curve, curve length overlap with the next curve. Consultant calculations that produce horizontal and vertical curved overlap due to the consultant simply follow the existing road. The result of manual calculations produce changes in the number of horizontal curved. Which was originally 33 to 11 curved horizonal. Planning consultants, there are 31 curved and converted into 8 curved vertical. Keywords : planning road of geometry, AutoCAD Land Desktop Development 2009 software, horizontal alignment, vertical alignment. Reka Racana - 1
Intan Puspita Ayuningtyas, Sofyan Triana 1. PENDAHULUAN Jalan merupakan infrastruktur dasar yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk bergerak. Perkembangan kebutuhan akan prasarana jalan khususnya di Provinsi Banten terus diupayakan oleh pemerintahan setempat untuk memajukan perekonomian dan kesejahteraan daerah Banten bagian tengah dan selatan. Perkembangan teknologi terus berevolusi hingga sekarang. Proses perancangan jalan saat ini banyak dibantu oleh berbagai macam alat bantu berupa aplikasi komputer mengenai perancangan jalan. Teknologi yang digunakan untuk mendesain geometri jalan adalah software Autocad Land Desktop Development. Software ALDD dapat membantu mempercepat perancangan geometri jalan. Penelitian pada tugas akhir ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi geometri jalan menggunakan software ALDD 2009 pada perencanaan berdasarkan aspek teknis geometri. Perencanaan geometri jalan menggunakan software ALDD 2009 mengikuti Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota 1997. Manfaat penelitian ini adalah menambah pengetahuan dan wawasan tentang perencanaan geometri jalan yang sesuai pedoman Bina Marga 1997 dengan menggunakan Software ALDD 2009. Peta lokasi proyek dapat dilihat pada Gambar 1. STA 0+000 STA 2+500 Gambar 1. Peta Lokasi Proyek Reka Racana - 2
Evaluasi Perencanaan Geometri Jalan Ruas Cipanas Warung Banten Dengan Menggunakan Software Autocad Land Desktop Development 2009 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Parameter Perencanaan Geometri Jalan Beberapa parameter perencanaan geometri jalan yang merupakan suatu penentu tingkat kenyamanan dan keamanan oleh suatu bentuk geometri jalan. Parameterparameter penentu diantaranya meliputi kendaraan rencana, kecepatan rencana, volume dan kapasitas jalan serta tingkat pelayanan yang diberikan oleh jalan tersebut. 2.2 Alinyemen Horisontal Alinyemen horisontal terdiri atas bagian lurus dan bagian lengkung (disebut juga tikungan). Perencanaan geometrik pada bagian lengkung dimaksudkan untuk mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima oleh kendaraan yang berjalan pada kecepatan VR. Untuk keselamatan pemakai jalan, jarak pandang dan daerah bebas samping jalan harus diperhitungkan. Untuk mempermudah, Bina Marga telah menegeluarkan total jarak pandang mendahului berdasarkan kecepatan rencananya Tabel 1. Tabel 1. Jarak Pandang Mendahului Sumber: Tata Cara Bina Marga, 1997 2.3 Alinyemen Vertikal Alinyemen vertikal terdiri atas bagian landai vertikal dan bagian lengkung vertikal. Ditinjau dari titik awal perencanaan, bagian landai vertikal dapat berupa landai positif (tanjakan), atau landai negatif (turunan), atau landai nol (datar). Bagian lengkung vertikal dapat berupa lengkung cekung atau lengkung cembung. Kelandaian maksimum untuk berbagai VR ditetapkan dapat dilihat dalam Tabel 2. Tabel 2. Kelandaian Maksimum yang Diijinkan Sumber: Tata Cara Bina Marga, 1997 3. ANALISIS DATA 3.1 Pengumpulan Data Data - data yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini merupakan data sekunder alinyemen horisontal yaitu data koordinat, data superelevasi, data jari-jari lengkung, dan data kecepatan yang diperoleh dari PT. Jasakons Nusa Jaya. 3.2 Perancangan Alinyemen Horisontal Perhitungan lengkung horisontal yang ditinjau pada Tugas Akhir ini yaitu pada STA 0+000 sampai STA 2+500 dimana pada perencanaan konsultan terdapat 33 tikungan, yaitu PI1 sampai dengan PI33. Karena titik PI pada konsultan terlalu banyak hingga terjadinya overlap pada superelevasi, maka dilakukan perubahan dengan menghilangkan PI sebanyak 22. Contoh Perhitungan yang akan dijabarkan adalah PI1. Data Hasil Perancangan secara manual dapat dilihat pada Tabel 3. Gambar Layout Sta 0+000 s.d 2+500 dapat dilihat pada Gambar 2. Reka Racana - 3
Intan Puspita Ayuningtyas, Sofyan Triana Gambar 2. Layout STA 0+000 s.d. STA 2+500 3.2.1 Perancangan Alinyemen Horisontal Secara Manual Perhitungan lengkung horisontal yang ditinjau pada penelitian ini yaitu pada STA 0+000 sampai STA 2+500 dimana pada perencanaan konsultan terdapat 33 tikungan, yaitu PI1 sampai dengan PI33. Karena titik PI pada konsultan terlalu banyak hingga terjadinya overlap pada superelevasi, maka dilakukan perubahan dengan menghilangkan PI sebanyak 22. Contoh Perhitungan yang akan dijabarkan adalah PI1. Data Hasil Perancangan secara manual dapat dilihat pada Tabel 3 s.d Tabel 5. Reka Racana - 4
Evaluasi Perencanaan Geometri Jalan Ruas Cipanas Warung Banten Dengan Menggunakan Software Autocad Land Desktop Development 2009 Tabel 3. Perhitungan Alinyemen Horisontal Secara Manual No Parameter Simbol Satuan PI 1 1 Koordinat X x m 654.744,493 654.842,340 655.390,681 655.478,211 2 Koordinat Y y m 9.275.600,175 9.275.368,888 9.274.877,414 9.274.639,847 3 Sudut PI derajat 9,00 25,00 61,00 66,00 4 Kec. Rencana Vr Km/Jam 40,00 40,00 40,00 40,00 5 Superelevasi Max e max % 10,00 10,00 10,00 10,00 6 Jari - Jari Minimum (Tabel) R min m 30,00 30,00 30,00 30,00 7 Jari - Jari Circle Rc m 50,00 70,00 100,00 100,00 8 Lebar Lajur b m 2,25 2,25 2,25 2,25 9 Kelandaian Relatif m 115,00 115,00 115,00 115,00 10 Ls dari tabel Ls m 20,00 20,00 20,00 20,00 11 STASIONING 0+202,14 0+453,26 1+189,12 1+468,41 Parameter Tikungan 1 Superelevasi (e penuh) e penuh 0,074 0,089 0,099 0,099 2 Tc Tc m 17,215 18,383 37,664 50,202 3 Lc Lc m 31,626 36,727 72,350 92,625 4 Ec Ec m 3,547 0,422 5,346 10,078 Tabel 4. Perhitungan Alinyemen Horisontal Secara Manual No Parameter Simbol Satuan PI 2 PI 3 PI 4 1 Koordinat X x m 655.572,347 655.639,126 655.662,433 655.782,898 2 Koordinat Y y m 9.274.371,214 9.274.314,607 9.274.221,038 9.274.225,856 3 Sudut PI derajat 34,00 30,00 36,00 78,00 4 Kec. Rencana Vr Km/Jam 40,00 40,00 40,00 40,00 5 Superelevasi Max e max % 10,00 10,00 10,00 10,00 6 Jari - Jari Minimum (Tabel) R min m 30,00 30,00 30,00 30,00 7 Jari - Jari Circle Rc m 80,00 80,00 50,00 50,00 8 Lebar Lajur b m 2,25 2,25 2,25 2,25 9 Kelandaian Relatif m 115,00 115,00 115,00 115,00 10 Ls dari tabel Ls m 20,00 20,00 20,00 20,00 11 STASIONING 1+751,64 1+838,54 1+933,92 2+041,39 Parameter Tikungan PI 5 PI 6 PI 7 1 Superelevasi (e penuh) e penuh 0,089 0,089 0,074 0,074 2 Tc Tc m 43,841 18,953 32,331 17,342 3 Lc Lc m 77,927 37,879 64,528 34,627 4 Ec Ec m 10,640 0,359 1,044 0,501 Tabel 5. Perhitungan Alinyemen Horisontal Secara Manual PI 8 No Parameter Simbol Satuan PI 9 PI 10 PI 11 1 Koordinat X x m 656.002,930 656.083,787 656.083,787 2 Koordinat Y y m 9.274.129,505 9.274.075,616 9.274.049,612 3 Sudut PI derajat 26,00 10,00 55,00 4 Kec. Rencana Vr Km/Jam 40,00 40,00 40,00 5 Superelevasi Max e max % 10,00 10,00 10,00 6 Jari - Jari Minimum (Tabel) R min m 30,00 30,00 30,00 7 Jari - Jari Circle Rc m 65,00 50,00 50,00 8 Lebar Lajur b m 2,25 2,25 2,25 9 Kelandaian Relatif m 115,00 115,00 115,00 10 Ls dari tabel Ls m 20,00 20,00 20,00 11 STASIONING 2+281,08 2+377,79 2+435,301 Parameter Tikungan 1 Superelevasi (e penuh) e penuh 0,079 0,074 0,077 2 Tc Tc m 13,066 11,956 10,743 3 Lc Lc m 25,950 23,837 21,430 4 Ec Ec m 0,773 0,476 0,384 Reka Racana - 5
Intan Puspita Ayuningtyas, Sofyan Triana 3.3 Perancangan Alinyemen Vertikal Untuk menyerap guncangan dan untuk menjamin jarak pandang henti, lengkung vertikal harus disediakan pada setiap lokasi dimana kelandaian berubah. Lengkung vertikal biasanya diberikan sebagai lengkung parabola sederhana yang ukurannya ditentukan oleh panjangnya. Pada proyek pembangunan jalan Ruas Cipanas Warung Banten pada STA 0+000 sampai dengan 2+500 terdapat sebanyak 32 lengkung vertikal. Karena lengkung vertikal milik konsultan terlalu banyak serta overlap, maka lengkung vertikal diubah menjadi 8 lengkung. Sedangkan uraian perhitungan seluruh PVI pada Tabel 4. Gambar Potongan memanjang pada Gambar 3. Gambar 3. Potongan Memanjang Jalan (1/3) Gambar 4. Potongan Memanjang Jalan (2/3) Reka Racana - 6
Evaluasi Perencanaan Geometri Jalan Ruas Cipanas Warung Banten Dengan Menggunakan Software Autocad Land Desktop Development 2009 Gambar 5. Potongan Memanjang Jalan (3/3) 3.4 Perancangan Alinyemen Vertikal Untuk menyerap guncangan dan untuk menjamin jarak pandang henti, lengkung vertikal harus disediakan pada setiap lokasi dimana kelandaian berubah. Lengkung vertikal biasanya diberikan sebagai lengkung parabola sederhana yang ukurannya ditentukan oleh panjangnya. 3.4.1 Perancangan Alinyemen Vertikal secara Manual Pada proyek pembangunan jalan Ruas Cipanas Warung Banten pada STA 0+000 sampai dengan 2+500 terdapat sebanyak 34 lengkung vertikal. Karena lengkung vertikal milik konsultan terlalu banyak serta overlap, maka lengkung vertikal diubah menjadi 8 lengkung. Contoh perhitungan alinyemen vertikal akan di uraikan lengkung pada PVI1. Sedangkan uraian perhitungan seluruh PVI pada Tabel 6 dan Tabel 7. Tabel 6. Perhitungan Alinyemen Vertikal Secara Manual No Jenis Lengkung g1 (%) g2 (%) A A PAKAI S (m) L S<L L S>L 1 cekung -1,4270-2,604 1,177 1,177 43,5258 5,50573 257,04354 2 cembung -2,604 2,306-4,910 4,910 43,5258 22,96784 4,56689 3 cekung 2,306-2,379 4,685 4,685 43,5258 21,91534 0,60551 4 cembung -2,379 4,14-6,519 6,519 43,5258 30,49437 24,92553 5 cekung 4,14 1,95 2,190 2,190 43,5258 10,24431 97,87989 6 cembung 1,95 5,166-3,216 3,216 43,5258 15,04370 38,88122 7 cekung 5,166 0,002 5,164 5,164 43,5258 24,15599 8,62404 Tabel 6. Perhitungan Alinyemen Vertikal Secara Manual + No Jenis Lengkung S<L S>L L Yang Dipakai (m) L JPM (m)l PILIH (m) Ev (m) 1 cekung TO OK 257,04354 33,36 40 0,0589 2 cembung TO OK 4,56689 33,36 330 2,0254 3 cekung TO OK 0,60551 33,36 30 0,1757 4 cembung TO OK 24,92553 33,36 200 1,6298 5 cekung TO OK 97,87989 33,36 30 0,0821 6 cembung TO OK 38,88122 33,36 220 0,8844 7 cekung TO OK 8,62404 33,36 30 0,1937 Keterangan : Warna Merah pada Tulisan menandakan nilai Negatif 3.5 Evaluasi Hasil Perancangan Sebelum melakukan perubahan trase rencana, pada proyek perancangan jalan ruas Cipanas Warung Banten pada STA 0+000 s/d 2+500 dilakukan kajian alinyemen horisontal dan vertikal dari data konsultan. Berdasarkan hasil perancangan menggunakan software Autocad Land Desktop Development 2009 dilakukan perubahan lengkung dikarenakan lengkung horisontal dan vertikal overlap. Konsultan yang merancang jalan hanya mengikuti jalan eksisting yang sudah ada dan tidak dilakukannya pelebaran jalan karena tidak ada anggaran dana untuk pembebasan lahan. Hasil perancangan jalan yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi jalan diharapkan sesuai dengan undang-undang tentang jalan serta peraturan perencanaan geometri jalan luar kota Bina Marga 1997 yang berlaku. Panjang jalan yang direncanakan adalah sejauh 2500 meter. Dengan diawali dari Sta 0+000 Cipanas sampai dengan Sta 2+500 Warung Banten didapat hasil perancangan alinyemen horisontal secara manual Reka Racana - 7
Intan Puspita Ayuningtyas, Sofyan Triana menghasilkan 11 buah lengkung horisontal dengan perbedaan jumlah PI bila dibandingkan dengan perencanaan konsultan dan 8 buah lengkung vertikal dengan perbedaan STA serta elevasi bila dibandingkan dengan hasil konsultan. Terdapat beberapa perubahan pada setiap tikungannya, sehingga berpengaruh pada trase jalan. 4. KESIMPULAN Perencanaan menggunakan Software Autocad Land Desktop 2009 dilakukan untuk membandingkan dengan perancangan yang telah dikerjakan sebelumnya oleh konsultan. Beberapa perbedaan ada pada perencanaan tersebut, adapun kesimpulan yang dapat diambil, yaitu: 1) Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2006 tentang Jalan, Pasal 14, untuk jalan kolektor primer didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 40 km/jam dengan lebar jalan paling sedikit 9 meter. Sedangkan perencanaan konsultan lebar jalan hanya 2 x 2,25 meter. Karena tidak adanya anggaran dana untuk pembebasan lahan. 2) Komponen alinyemen horisontal yang berbeda adalah terletak pada penomoran PI, panjang lengkung horisontal, serta perbedaan pada sudut delta. 3) Terjadi perubahan radius pada beberapa PI dan perbedaan titik PI menyebabkan terjadinya perubahan panjang trase yang semula 2500 meter menjadi 2437 meter. 4) Komponen alinyemen vertikal yang berbeda adalah terletak pada panjang lengkung vertikal. 5) Perhitungan lengkung horisontal dan vertikal milik konsultan tidak masuk syarat Bina Marga 1997 karena konsultan meninjau dari kondisi eksisting dan tidak adanya anggaran dana untuk pembebasan lahan. 6) Jumlah PI berubah menjadi 11 PI yang semula 33 PI. 7) Jumlah PVI berubah menjadi 8 PVI yang semula 32 PVI. DAFTAR RUJUKAN American Association of State Highway and Transportation Officials, (2001), A Policy on Geometric Design of Highways and Streets, Washington, D.C. Direktorat Jendral Bina Marga, (1997), Tata Cara Perencanaan Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997 Hendarsin, L, Shirley. (2000). Perencanaan Teknik Jalan Raya. Bandung: Politeknik Negeri Bandung. Pradipta, Welly. Widianto. B. W. Putu Kresna J. (2014). Tutorial Dasar Perancangan Geomerik Jalan Raya Dengan Autocad Land Desktop Development 2009. Bandung Sukirman, S. (1999). Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan Syahrudin D, (2011), Penerapan Hasil Perancangan Jalan Simpang Samboja Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara Pada Bentley MXRoad, Bandung. Reka Racana - 8