LAMPIRAN. Lampiran 1. Tahapan Penelitian. Kultur Stok S. thermopillus, L. bulgaricus, dan B. bifidum. MRS agar miring

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Kultur Starter (modifikasi Koroleva, 1991) S. thermophillus (St) L. bulgaricus (Lb) atau Bifidobacterium BBIV (Bb)

bio.unsoed.ac.id LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml:

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi dan Cara Pembuatan Media Pertumbuhan Bakteri.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Tahapan Penelitian. PembuatanTepung Talas (Nuraida, 2006) SterilisasiAlat (Hadioetomo, 1990)

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Perbedaan Karakteristik Bakteri Asam Laktat. Tabel 7. Perbedaan Karakteristik Beberapa Jenis Bakteri Asam Laktat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Pengambilan sampel tanah dari lahan tambang timah di Belitung. Isolasi bakteri pengoksidasi besi dan sulfur. Pemurnian isolat bakteri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

Lampiran 1. Analisis Ragam S. thermophilus S-01 pada ph berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Tabel Karakteristik Bakteri Asam Laktat. Tabel 7. Karakteristik Bakteri Asam Laktat

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator

LAMPIRAN 1. Pembuatan Media yang Digunakan dalam Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Agustus 2015 di

LAMPIRAN. Ekstraksi dengan 25 ml etil asetat digojog 10 menit dalam corong pemisah. Etil asetat dipisahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Biologi FPMIPA UPI dan protease Bacillus pumilus yang diperoleh

Lampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium Potato Dextrose Agar (PDA) (Fardiaz,1993).

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian. Peremajaan Isolat. Pembuatan Suspensi Trichoderma spp.

METODOLOGI Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

II. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

1 atm selama 15 menit

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Isolat Aspergillus flavus NTGA7A4UVE10 hasil penelitian terdahulu

Prosedur pembuatan suspensi alginat

Lampiran 1. Rancangan Penelitian

3. METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013 di

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

mendidihkan menggunakan hot plate, dan menghomogenkan menggunakan magnetic stirrer. Mensterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121 ºC

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan Februari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

MATERI DAN METODE. Prosedur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

MATERI DAN METODE. 2.1 Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian Materi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya ice box,

III. METODOLOGI PENELITIAN

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

Komposisi per liter: Pancreatic digest of casein Enzymatic digest of soya bean Sodium chloride

BAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

II. METODELOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian

Transkripsi:

LAMPIRAN Lampiran 1. Tahapan Penelitian Kultur Stok S. thermopillus, L. bulgaricus, dan B. bifidum MRS agar miring Peremajaan S. thermopillus, L. bulgaricus, dan B. bifidum Pengukuran OD dan Pembuatan Kultur Starter S. thermopillus, L. bulgaricus, dan B. bifidum Uji Konfirmasi Morfologi sel S. thermopillus, L. bulgaricus, dan B. bifidum Pembuatan Yoghurt dengan Starter S. thermopillus, L. bulgaricus, dan B. bifidum dengan perbandingan konsentrasi 1:1:0, 1:1:0.5, 1:1:1, 1:1:1.5 Perhitungan Jumlah BAL dan Bakteri Psikrptrofik Pengukuran aktivitas protease (metode Lowry) Pengukuran kadar asam laktat (titrasi) xx

Lampiran 2. Spesifikasi Alat dan Bahan No Nama Alat Merk/Type Kegunaan Tempat 1 Autoklaf HL36E (Hirayama Sterilisasi Alat dan Manufacturing Corp.) Bahan 2 ph meter Thermo Electron Mengukur ph medium Corporation (RL060P) dan Larutan 3 Shaker Inkubator Lab Companion SI- 600 Menginkubasi bakteri 4 Mikroskop Olympus CO11 Mengamati sel bakteri 5 UV- Vis Shimadzu UV mini Spektrophotometer 1240 Mengukur nilai OD Lab. Lingkungan 6 Sentrifuge Eppendorf Centrifuge Memisahkan 541R supernatan 7 Hot plate & stirrer Ika C-Mag HS7 Memanaskan medium 8 Mikropipet & tip Ep. Research park Mengambil suspensi 9 Inkubator Memmert Menginkubasi bakteri 10 Anaerobic jar Oxoid anerojar Menginkubasi bakteri anaerob 11 Buret & statif PTFE stopcock Titrasi Asam Laktat Lab. Fiosiologi Tumbuhan 12 Cawan petri Iwaki Pyrex Kultivasi bakteri 13 Tabung Reaksi Iwaki Pyrex Uji Biokimiawi & peremjaan bakteri 14 Labu Erlenmeyer Iwaki Pyrex Wadah medium 15 Gelas Ukur Iwaki Pyrex Mengukur larutan 16 Pipet Ukur Iwaki Pyrex Mengambil larutan 17 Refrigerator Show case Menyimpan sampel & media 18 Beaker glass Iwaki Pyrex Wadah medium & larutan 19 UV Cabinet Camag UV Cabinet II Melihat perpendaran warna koloni bakteri No Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1 Alkohol 70% Disinfeksi meja kerja 2 Buffer Tris- HCl 0,05 M Larutan buffer 3 HCl 0,1 M Pelarut dalam pembuatan larutan standar 4 Kasein 2% Substrat enzim protease 5 Buffer fosfat 0,5 M Larutan buffer 6 NaOH 1 N Uji titrasi asam laktat 7 Fenolftalin 0,1% Indikador warna uji asam laktat 8 Folin ciocalteu Pereaksi uji aktivitas protease 9 Tirosin 10 mm Larutan standar 10 TCA 10% Penghenti reakasi aktivitas protease 11 MRSB oxoid Media tumbuh BAL 12 King s B oxoid Media tumbuh Pseudomonas sp. xxi

13 Susu Sapi Bahan dasar yoghurt 14 Skim Bahan untuk yoghurt 15 Akuades Pelarut xxii

Lampiran 3. Komposisi dan Pembuatan Media Pertumbuhan S. thermophilus, L. bulgaricus dan B. bifidum (Oxoid, 2009) a. Pembuatan Media demann Rogosa Sharpe Agar (MRSA) Komposisi : Peptone 10 g Lab-Lemco powder 8 g Yeast extract 4 g Glucose 20 g Sorbiton Mono-oleate 1 ml Dipotasium hydrogen phosphate 2 g Sodium acetate 3H 2 O 5 g Triammonium citrate 2 g Magnesium Sulphate 7H 2 O 0,2 g ManganeseSulphate 4H 2 O 0,05 g Agar 10 g Akuades add 1000 ml ph 6,2 ± 0,2 Cara pembuatan: Sebanyak 62 Gram MRS Agar dilarutkan ke dalam 1000 ml akuades dalam beaker glass, dihomogenkan dengan hot plate dan magnetic stirrer sampai homogen. ph media diukur sekitar 6,2 ± 0,2 dengan mencelupkan kertas ph universal ke dalam media MRSA, apabila ph media terlalu asam maka ditambahkan NaOH 1 N dan apabila terlalu basa maka ditambahkan HCl 1 N. Setelah itu media dituang ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 ml, ditutup dengan cotton plug dan disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121 o C, tekanan 2 atm selama 15 menit. Kemudian disimpan pada papan cetakan miring sampai memadat. b. Pembuatan Medium demannrogosa Sharpe Broth (MRSB) Komposisi : Peptone 10 g Lab-Lemco powder 8 g Yeast extract 4 g Glucose 20 g Sorbiton Mono-oleate 1 ml Dipotasium hydrogen phosphate 2 g Sodium acetate 3H 2 O 5 g Triammonium citrate 2 g Magnesium Sulphate 7H 2 O 0,2 g Manganese Sulphate 4H 2 O 0,05 g Akuades add 1000 ml Cara pembuatan: Sebanyak 52 Gram MRS broth dilarutkan ke dalam 1000 ml akuades dalam labu Erlenmeyer, dihomogenkan dengan hot plate dan magnetic stirrer sampai homogen. ph media diukur sekitar 6,2 ± 0,2 dengan mencelupkan kertas ph universal ke dalam media MRSA, apabila ph media terlalu asam maka ditambahkan NaOH 1 N dan apabila terlalu basa maka ditambahkan HCl 1 N. Media MRSB dituang ke dalam tabung reaksi sebanyak 8 ml, kemudian ditutup dengan cotton plug, dilanjutkan dengan sterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121 ºC tekanan 2 atmosfer selama 15 menit xxiii

c. Pembuatan Medium King B Komposisi Protease Pepton K 2 HPO 4 MgSO 4 Gliserol Akuades Agar 20 gr 1,5 gr 1,5 gr 10 gr 1000 ml 20 gr Cara pembuatan: Sebanyak 53 Gram King B dilarutkan ke dalam 1000 ml akuades dalam labu Erlenmeyer, dihomogenkan dengan hot plate dan magnetic stirrer sampai homogen. ph media diukur sekitar 7,2 ± 0,2 dengan mencelupkan kertas ph universal ke dalam media MRSA, apabila ph media terlalu asam maka ditambahkan NaOH 1 N dan apabila terlalu basa maka ditambahkan HCl 1 N. Media MRSB dituang ke dalam tabung reaksi sebanyak 8 ml, kemudian ditutup dengan cotton plug, dilanjutkan dengan sterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121 ºC tekanan 2 atmosfer selama 15 menit xxiv

Lampiran 4. Pembuatan Starter S. thermophillus, L. bulgaricus dan B. bifidum (Koroleva, 1991) S. thermophillus (St) L. bulgaricus (Lb) atau B.bifidum (Bb) Susu bubuk skim 8.5 gr + sukrosa 10 gr Susu bubuk skim 8.5 gr + akuades 100 ml + ekstrak ragi 0.1 gr + akuades 100 ml Sterilisasi (tindalisasi) Medium tumbuh (A) 1.0% St/Lb/Bb dalam pepton 0.1% Media tumbuh (B) (OD ± 0.5) inkubasi 12 jam. 37 o C inkubasi 24 jam. 37 0 C Kultur Induk Kultur Induk 3 ml kultur induk + media 3 ml kultur induk + media tumbuh (A) 97 ml tumbuh (B) 97 ml inkubasi 6 jam. 37 o C Feed Starter inkubasi 12 jam. 37 o C Feed Starter 3 ml feed starter + media 3 ml feed starter + media tumbuh (A) 97 ml tumbuh (B) 97 ml inkubasi 6 jam. 37 o C Bulk Starter inkubasi 12 jam. 37 o C Bulk Starter xxv

Lampiran 5. Tahapan Kerja Uji Aktivitas Enzim Protease Bahan Sampel Standar Kontrol 1. Ekstrak enzim kasar 0,5 ml - 0,5 ml 2. Buffer tris-hcl (0,005 M ph 7) 0,5 ml - 0.5 ml Divorteks dan diinkubasi 37 o C, 5 menit 1. TCA 0,4 M - - 1 ml 2. 2% kasein dalam 0,05 M buffer fosfat ph 7 0,5 ml - 0,5 ml Diinkubasi 37 o C, 10 menit 1. TCA 0,4 M 1 ml - - Divorteks dan disentrifuge selam 10 menit, 4000 rpm 1. Supernatan 0,5 ml - 0,5 ml 2. Tirosin dengan - 0,5 ml - berbagai konsentrasi 3. Na 2 CO 3 0,5 M 2,5 ml 2,5 ml 2,5 ml Dihomogenkan dan diinkubasi 37 o C, 5 menit 1. Folin ciocalteu 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml Dihomogenkan dan diinkubasi 37 o C, 30 menit Diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri λ= 660 nm Dihitung aktivitasnya xxvi

log sel Kadar asam laktat (%) Lampiran 6. Kadar Asam Laktat Rata-Rata Yoghurt Berbagai Konsentrasi Starter yang Disimpan Selama 30 hari 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 A0 A1 A2 A3 1,00 0,00 0 5 10 15 20 25 30 Lama Penyimpanan (hari) Lampiran 7. Rata-Rata Total Bakteri Asam Laktat Yoghurt Berbagai Konsentrasi Starter yang Disimpan Selama 30 hari 10,00 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 A0 A1 A2 A3 0,00 0 5 10 15 20 25 30 lama penyimpanan (Hari) xxvii

Log sel Lampiran 8. Rata-Rata Total Bakteri Psikrotrofik Yoghurt Berbagai Konsentrasi Starter yang Disimpan Selama 30 Hari 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 A0 A1 A2 A3 2,00 1,00 0,00 0 5 10 15 20 25 30 lama penyimpanan (Hari) Keterangan: A 0 : 3 % Starter S. thermophillus : 3 % L. Bulgaricus : 0 % B. bifidum (1:1:0) A 1 : 3 % Starter S. thermophillus : 3 % L. Bulgaricus : 1,5 % B. bifidum (1:1:0,5) A 2 : 3 % StarterS. thermophillus : 3 % L. Bulgaricus : 3 % B. bifidum (1:1:1) A 3: 3 % Starter S. thermophillus : 3 % L. Bulgaricus : 4,5 % B. bifidum (1:1:1,5) xxviii

Lampiran 9. Gambar Hasil Pembuatan Inokulum dan starter S. thermophillus, L. bulgaricus dan B. bifidum Inokulum Starter Yoghurt B. bifidum hari ke-0 Yoghurt B. bifidum hari ke-30 xxix

Lampiran 10. Gambar Hasil Pengukuran Aktivitas Protease, Kadar Asam Laktat Yoghurt dan Perhitungan Total BAL dan Bakteri Psikrotrofik Hasil Pengukuran Kadar Asam Laktat Yoghurt Hasil Uji Aktivitas Protease Bakteri Psikrotrofik pada Yoghurt Bakteri Asam Laktat Yoghurt pada Medium MRSA Bakteri Psikrotrofik pada Medium King s B xxx

Absorbansi Lampiran 11. Kurva Standar Uji Aktivitas Protease Data Hasil Absorbansi Pengukuran Aktivitas Protease Ulangan Konsentasi (Mm) 1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 abs 0.1455 0.244 0.3635 0.504 0.5885 0.76 0.8665 0.9635 1 1 1 KURVA STANDAR TIROSIN 1,4 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 y = 1,2354x + 0,001 R² = 0,9976 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 Konsentrasi (mm) Data Hasil Rata-Rata Uji Aktivitas Protease Bakteri Psikrotrofik pada Yoghurt selama Hari Aktivitas Protease (U/ml) A0 A1 A2 A3 0 0.00 0.00 0.19 0.24 5 7.02 6.23 4.48 4.07 10 7.18 5.80 3.91 2.10 15 4.64 4.99 1.13 0.08 20 3.13 2.70 0.00 0.00 25 2.98 0.00 0.00 0.00 30 0.00 0.00 0.00 0.00 A 0 : 3% Starter S. thermophillus : 3% L. bulgaricus : 0% B. bifidum (1:1:0) A 1 : 3% Starter S. thermophillus : 3% L. bulgaricus : 1,5% B. bifidum (1:1:0,5) A 2 : 3% Starter S. thermophillus : 3% L. bulgaricus : 3% B. bifidum (1:1:1) A 3 : 3% Starter S. thermophillus : 3% L. bulgaricus : 4,5% B. bifidum (1:1:1,5) xxxi