METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE. n = Z 2 P (1- P)

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

METODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Karakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan

Bagan Kerangka Pemikiran "##

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODE. Zα 2 x p x (1-p)

METODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

Karakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek

Gambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODE PENELITIAN. n =

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

METODE PENELITIAN. Keterangan: N = besar populasi n = besar subyek d 2 = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0.1) n = 1 + N (d 2 )

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

BAB III METODE PENELITIAN

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN DENGAN STATUS GIZI DAN PRESTASI SISWA SMA N 1 PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR ROTUA YULIANTI SIMARMATA

III. METODE PENELITIAN

PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI SNACK DAN PANGAN LAINNYA PADA MURID SEKOLAH DASAR DI BOGOR YANG BERSTATUS GIZI NORMAL DAN GEMUK

STATUS GIZI, ANGKA KECUKUPAN GIZI, DAN PENILAIAN KONSUMSI PANGAN

METODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

Lampiran 1. Variabel penelitian beserta kategorinya tahun < Rp 5000,OO Rp 5.000,OO - Rp ,OO. > Persentil ke-95 = Ovenveighr (CDC 2000)

LAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Transkripsi:

17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjajaran dan Institut Teknologi Bandung. Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu dilakukan kepada mahasiswa penerima Beastudi Etos yang berada di wilayah Jawa Barat yang terdiri dari Bogor, Depok, dan Bandung. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2012. Pengolahan data dilaksanakan bulan Juli sampai September 2012. Teknik Penarikan Contoh Contoh dalam penelitian ini adalah mahasiswa penerima Beastudi Etos yang masih aktif dan tersebar di wilayah Jawa Barat. Total populasi sebanyak 102 mahasiswa dengan rincian sebanyak 44 mahasiswa Bogor, 40 mahasiswa Depok dan 18 mahasiswa Bandung. Jumlah contoh yang diambil mengacu berdasarkan rumus Slovin yaitu : Keterangan : n = ukuran contoh N = populasi e = presisi (5%) Berdasarkan rumus tersebut maka didapat jumlah contoh minimal yang harus diambil sebanyak 81 contoh. Dengan menggunakan teknik penarikan contoh Stratified Random Sampling dengan alokasi proporsional berdasarkan jumlah populasi tiap daerah, maka didapatkan : n1 = n2 = = 35 n3 = = 32

18 = 14 Keterangan : N = populasi total n = ukuran contoh minimal N1 = populasi Bogor n1 = contoh Bogor N2 = populasi Depok n2 = contoh Depok N3 = populasi Bandung n3 = contoh Bandung Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang diambil adalah karakterisitk contoh, karakteristik keluarga, pengeluaran pangan, pola konsumsi pangan, dan status gizi yang diperoleh dengan cara wawancara dan pengukuran langsung. Data sekunder yang diambil meliputi data profil mahasiswa dari tim manajemen pusat Beastudi Etos. Berikut adalah tabel mengenai jenis dan cara pengumpulan data penelitian : Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data Jenis Data Variabel Cara Pengumpulan Data Karakteristik Individu Umur, Jenis Kelamin, Uang Saku, Suku Asal Pengisian Kuesioner Karakteristik Keluarga Pekerjaan Orangtua, Pengisian Kuesioner Pendapatan Keluarga, Besar Keluarga Pengeluaran Pangan Pengeluaran Pangan Pengisian Kuesioner Pola Konsumsi Pangan Kebiasaan Makan Ada Tidaknya Makanan Pantangan, Frekuensi Makan Utama, Kebiasaan Sarapan, Kebiasaan Konsumsi Air Putih, Kebiasaan Jajan Pengisian Kuesioner Susunan Menu Makan, Cara Memperoleh Makanan, Frekuensi Konsumsi Pangan (FFQ) Konsumsi Pangan Jumlah Pangan, Jenis Wawancara recall 2x24 jam Pangan Status Gizi Berat Badan, Tinggi Badan Penimbangan dengan timbangan digital dan microtoise

19 Pengolahan dan Analisis Data Data yang dikumpulkan akan diolah dan dianalisis dengan uji statistika deskriptif menggunakan software Microsoft Excell 2007 dan SPSS 16 for Windows. Uji korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas antara lain hubungan karakteristik individu dan karakteristik keluarga dengan pengeluaran pangan; hubungan pengeluaran pangan dengan tingkat kebiasaan makan dan tingkat kecukupan zat gizi; hubungan pengeluaran pangan dengan status gizi; serta hubungan pola konsumsi dengan status gizi. Uji Kruskal Wallis digunakan untuk mengetahui perbedaan variabel berdasarkan perbedaan wilayah antara lain umur, besarnya uang saku, suku asal, pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga, besar keluarga, pengeluaran pangan dan non pangan, skor kebiasaan makan, tingkat kecukupan zat gizi serta status gizi. Semua uji dinyatakan dalam signifikan p<0.05. Variabel tingkat konsumsi zat gizi diperoleh melalui data jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi yang didapatkan melalui metode recall 2x24 jam. Data tersebut dikonversikan dalam bentuk energi dan protein dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM). Nilai kandungan zat gizi dapat diperoleh dengan rumus (Hardinsyah & Briawan 1994) : KGij = jumlah zat gizi i dari setiap jenis pangan j Bj = berat pangan j (gram) Gij = kandungan zat gizi i dari pangan j BDDj = persen jumlah pangan j yang dapat dimakan Tingkat konsumsi zat gizi dapat diperoleh dengan rumus (Hardinsyah & Briawan 1994) : Konsumsi adalah rata-rata asupan zat gizi contoh yang didapat melalui recall 2x24 jam. Kecukupan gizi aktual adalah besarnya zat gizi yang yang harus dikonsumsi contoh menurut berat badan aktual yang dibandingkan dengan berat badan standar yang terdapat dalam AKG. Kondisi ini berlaku bagi contoh yang memiliki status gizi normal. Jika contoh memiliki status gizi kurus ataupun gemuk, maka yang digunakan adalah perbandingan antara berat badan ideal dengan berat badan standar yang terdapat dalam AKG. Berikut rumus untuk menentukan berat badan standar berdasarkan rumus Brocca :

20 BB ideal = (TB aktual-100) (10%x(TB aktual-100)) Tingkat kecukupan gizi contoh diklasifikasikan menjadi 6 kategori menurut Depkes (2005) yaitu defisit tingkat berat (<70% AKG); defisit tingkat sedang (70-79% AKG); defisit ringan (80-89% AKG); normal (90-119% AKG) dan berlebih ( 120% AKG). Indikator status gizi contoh menggunakan Indeks Masa Tubuh (BB/TB). Nilai IMT diperoleh dari nilai berat dan tinggi badan dengan rumus. Status gizi kelompok orang ditentukan melalui suatu perhitungan statistik dengan menghitung angka nilai hasil penimbangan dibandingkan dengan angka rata-rata dari suatu angka acuan standar Departemen Kesehatan 2005. Berikut tabel yang menjelaskan variabel serta kategori yang digunakan : Umur Jenis Kelamin Total Uang Saku Pengeluaran Pangan Variabel Pendapatan Keluarga Besar Keluarga Kebiasaan Makan Makanan Pantangan Kebiasaan Sarapan Frekuensi Makan Utama Konsumsi Air Putih Kebiasaan Jajan Susunan Menu Makan Tabel 2 Kategori dan variabel data contoh Kategori 19 tahun >19 tahun Laki-laki Perempuan <500.000 500.000-1.000.000 >1.000.000 <250.000 250.000-400.000 >400.000 <1.000.000 1.000.000-2.000.000 >2.000.000 Keluarga kecil ( 4 orang) Keluarga sedang (5-7 orang) Keluarga besar (>7 orang) (BKKBN 2004) Ada (skor =0) Tidak ada (skor = 1) Ya (skor =1) Tidak (skor =0) < 3 kali/hari (skor =0) 3 kali/hari (skor =1) < 8 gelas (skor =0) 8 gelas (skor =1) Ya (skor =1) Tidak (skor =0)

21 Tabel 2 Kategori dan variabel data contoh (lanjutan) Variabel Kategori Cara Memperoleh Makanan Frekuensi Konsumsi Pangan (FFQ) Konsumsi Pangan Tingkat Kecukupan Energi & Zat Gizi Jenis dan Jumlah Pangan Status Gizi (BB/TB) Defisit tingkat berat (<70% AKG) Defisit tingkat sedang (70-79% AKG) Defisit ringan (80-89% AKG) Normal (90-119% AKG) Berlebih ( 120% AKG) (Depkes 2005) Sumber tenaga Sumber pembangun Sumber pengatur (triguna makanan) Gemuk sekali (IMT>27) Gemuk (25>IMT 27) Normal (18.5 IMT 25) Kurus (17 IMT<18.5) Kurus sekali (IMT<17) (Depkes 2005) Definisi Operasional Karakteristik individu adalah karakteristik individu contoh yang meliputi umur, jenis kelamin, uang saku per bulan, dan daerah asal. Karakteristik keluarga adalah karakterisitk keluarga contoh yang meliputi pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga dan besar keluarga. Pengeluaran pangan adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh contoh untuk memenuhi kebutuhan pangannya dalam satuan rupiah per bulan. Pola konsumsi pangan adalah gambaran mengenai konsumsi pangan dan kebiasaan makan contoh Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah rata-rata makanan yang dikonsumsi contoh dalam sehari yang dibandingkan antara konsumsi aktual dengan konsumsi ideal serta tingkat kecukupan energi dan protein. Kebiasaan makan adalah gambaran perilaku makan contoh yang meliputi ada tidaknya makanan pantangan, frekuensi makan utama, kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan, konsumsi air putih, susunan menu makan, cara memperoleh makan dan frekuensi konsumsi pangan yang dihitung dengan skor kebiasaan makan. Skor kebiasaan makan adalah ukuran nilai perilaku makan contoh yang meliputi makanan pantangan, frekuensi makan utama, kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan dan konsumsi air putih yang dinyatakan dalam satuan skoring 0-1.

22 Makanan pantangan adalah makanan yang dengan sengaja dihindari oleh contoh untuk alasan tertentu. Frekuensi makan utama adalah jumlah waktu makan contoh dalam sehari yang meliputi makan pagi, makan siang dan makan malam. Kebiasaan sarapan adalah gambaran mengenai perilaku sarapan contoh dalam sehari. Kebiasaan jajan adalah gambaran mengenai perilaku konsumsi jajanan contoh dalam sehari. Konsumsi air putih adalah jumlah rata-rata air putih yang dikonsumsi contoh dalam sehari berdasarkan angka kecukupan air. Susunan menu makan adalah jenis pangan yang dipilih contoh untuk tiap waktu makan, meliputi nasi, lauk hewani dan nabati, sayur, buah dan susu serta olahannya. Frekuensi konsumsi pangan adalah frekuensi dan jenis pangan yang dikonsumsi contoh rata-rata menurut kelompok pangan dalam satuan kali per bulan. Tingkat kecukupan energi & zat gizi adalah perbandingan antara asupan energi dan zat gizi contoh dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan berdasarkan AKE dan AKP pada WNPG 2004 yang dinyatakan dalam persen (%). Status gizi adalah kondisi contoh yang diukur dengan menggunakan indikator antropometri Indeks Masa Tubuh (BB/TB) dan dikategorikan ke dalam kurus sekali, kurus, normal, gemuk dan gemuk sekali.