METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
|
|
- Glenna Sucianty Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode yang sama. Lokasi penelitian dilakukan di SMK Pelita Ciampea Bogor, Jawa Barat. Pemilihan tempat dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan kemudahan akses untuk melaksanakan penelitian dan karakteristik sosial ekonomi contoh yang heterogen. Penelitian ini menggunakan sebagian data endline dari penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN; Dr. Ir. Elvira Syamsir, M.Si; dan Dian Herawati, STP, M.Si (SEAFAST Center) yang berjudul Efikasi pangan lokal bergizi untuk perbaikan anemia dan peningkatan prestasi akademik dalam rangka kegiatan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Peneliti melakukan pengumpulan data tentang konsep, kebiasaan dan kualitas sarapan pada remaja. Waktu penelitian dimulai dari Oktober hingga November Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Populasi penelitian adalah remaja siswi SMK kelas XI dan XII jurusan keperawatan dan butik yang berjumlah 81 orang. Pemilihan kelas dilakukan secara purposive. Seluruh siswi kelas XI dan XII diminta mengisi kuesioner penelitian. Siswi yang mengembalikan kuesioner dan mengisi semua pertanyaan dengan lengkap, serta mengikuti pengukuran kadar hemoglobin dijadikan sebagai contoh dalam penelitian ini. Jumlah contoh dalam penelitian ini adalah 68 orang, terdiri dari 16 orang kelas XI butik, 21 orang kelas XII butik, dan 31 orang kelas XI keperawatan. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi konsep sarapan (definisi sarapan, jenis makanan sarapan, waktu sarapan, ketersediaan sarapan, aturan sarapan, peranan dan manfaat sarapan, alasan dan dampak tidak sarapan); sarapan yang terdiri kebiasaan sarapan (frekuensi sarapan, waktu dan lokasi sarapan, ketersediaan sarapan, kebiasaan sarapan bersama, jenis menu sarapan) dan kualitas sarapan (tingkat kontribusi energi dan zat gizi sarapan). Data sekunder meliputi data karakteristik individu (usia, berat badan, tinggi badan, dan uang saku); karakteristik keluarga (pekerjaan dan pendidikan ibu, pendapatan orang
2 24 tua, besar keluarga, suku ayah dan ibu); pengetahuan gizi; dan data kadar hemoglobin. Sebelum pengumpulan data dilakukan, remaja siswi SMK diberikan penjelasan umum tentang data yang akan dikumpulkan. Data konsep sarapan diperoleh dengan mengisi pertanyaan terbuka pada kuesioner konsep sarapan. Peneliti memberikan kebebasan kepada responden dalam mengisi pertanyaan terbuka pada kuesioner konsep sarapan untuk menjawab serinci mungkin atas apa yang ditanyakan peneliti. Data sarapan (kebiasaan dan kualitas sarapan) diperoleh dengan food record, khusus sarapan selama seminggu (6 hari di hari sekolah dan 1 hari di hari libur). Pengambilan data sarapan selama seminggu dilakukan dalam tiga kali kunjungan dengan selang waktu satu hari. Siswi diwawancarai tentang makanan atau minuman apa saja yang dikonsumsi beserta ukuran atau takarannya ketika sarapan (mulai bangun tidur hingga pukul WIB). Peneliti melakukan verifikasi data kepada siswi agar memastikan konsumsi sarapan siswi setiap harinya. Data karakteristik individu, karakteristik keluarga, dan pengetahuan gizi diperoleh dengan mengisi pertanyaan tertutup dan pilihan ganda pada kuesioner Efikasi pangan lokal bergizi untuk perbaikan anemia dan peningkatan prestasi akademik. Data anthropometri dikumpulkan meliputi berat badan dan tinggi badan. Untuk pengukuran berat dan tinggi badan menggunakan alat timbang (SECA ketelitian 0.1 kg) dan stadiometer (ketelitian 0.1 cm). Data kadar hemoglobin diperoleh melalui biokimia darah yaitu dengan cara mengambil darah sebanyak ± 1 ml melalui pembuluh darah kapiler dilakukan dari ujung jari dengan metode finger prick. Sampel darah diambil oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu coding, entry, cleaning dan analisis. Data yang telah dientry dan dinyatakan clean kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan gambar, serta dianalisis secara statistik (deskriptif dan inferensia). Data dianalisis secara deskriptif dengan melihat distribusi frekuensi, nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi, nilai tengah dan ratarata variabel penelitian (karakteristik individu dan keluarga; status anemia; status gizi; pengetahuan gizi; kebiasaan, konsep dan kualitas sarapan). Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Statistical Program for Social Science (SPSS) 16 for Windows.
3 25 Tabel 4 Pengkategorian variabel karakteristik individu dan keluarga dan pengetahuan gizi remaja siswi SMK No Variabel Kategori Sumber a. Karakteristik Individu 1 Umur tahun Sarwono 2 Uang saku (Rp/hari) tahun 1.Sedikit Rp Banyak >Rp (1993) Hermina et al. (2009) b. Karakteristik Keluarga 1 Pekerjaan ibu 1.Bekerja 2.Tidak Bekerja 2 Pendidikan ibu 1.Rendah ( SMA) 2.Tinggi ( > SMA) 3 Pendapatan orang tua 1.< Rp (Rp/bulan) 2.Rp Rp Rp Rp Rp > Rp Besar keluarga 1.Keluarga kecil ( 4 orang) 5 Suku Ayah dan Ibu 1.Sunda 2.Jawa 3.Batak 4.Lainnya 2.Keluarga besar (> 4 orang) c. Pengetahuan Gizi 1.Kurang (skor <60%) 2.Sedang (skor 6080%) 3.Baik (skor > 80%) Hermina et al. (2009) Hermina et al. (2009) BKKBN (2007) Khomsan (2000) Tabel 4 menunjukkan pengkategorian variabel karakteristik individu dan keluarga dan pengetahuan gizi. Data karakteristik individu meliputi usia, berat badan, tinggi badan, dan uang saku. Data usia digunakan untuk menentukan kecukupan gizi sehari berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) sehari untuk seorang remaja siswi usia 1418 tahun yang sesuai WNPG (2004). Selanjutnya, digunakan untuk perhitungan kontribusi energi dan zat gizi sarapan remaja siswi SMK. Data berat badan dan tinggi badan digunakan untuk menentukan status gizi berdasarkan umur, yaitu (IMT/U) dan (TB/U) berdasarkan WHO Data usia dikelompokkan menjadi dua, yaitu remaja awal dan remaja akhir. Data uang saku diratarata berdasarkan sebaran contoh dan dikategorikan menjadi dua, yaitu sedikit dan banyak. Data karakteristik keluarga terdiri dari pekerjaan dan pendidikan ibu, pendapatan orang tua, besar keluarga, suku ayah dan ibu. Data pekerjaan ibu dibagi menjadi dua, yaitu ibu bekerja dan tidak bekerja. Jenis pekerjaan dari ibu bekerja meliputi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI/POLRI), pegawai swasta, petani, wiraswasta, karyawan (buruh),
4 26 dan lainnya. Data pendidikan terakhir ibu dikategorikan menjadi dua, yaitu rendah dan tinggi. Ibu yang berpendidikan tinggi (apabila > SMA) dan ibu yang berpendidikan rendah (apabila SMA). Jenis pendidikan terakhir ibu meliputi tamat SD/Sederajat, tamat SMP/Sederajat, tamat SMA/Sederajat, dan tamat Diploma/Akademi, serta tamat Sarjana/Pascasarjana (S1/S2/S3). Data penghasilan orang tua per bulan meliputi kurang dari Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , dan lebih dari Rp Data pengetahuan gizi diukur dengan cara memberikan skor terhadap setiap jawaban pertanyaan mengenai tingkat pengetahuan gizi. Data pengetahuan gizi diperoleh dengan memberikan 15 buah pertanyaan pilihan berganda dengan memilih jawaban yang paling benar, berkaitan dengan gizi secara umum dan anemia dalam bentuk kuesioner. Skor jawaban contoh setiap 1 pertanyaan diberi nilai 1 jika memilih jawaban benar dan skor nol jika memilih jawaban salah atau tidak memilih jawaban. Skor jawaban berkisar 015. Tingkat pengetahuan gizi dihitung dengan cara menjumlahkan skor dan dikelompokkan menjadi tiga kategori tingkat pengetahuan menurut Khomsan (2000). Pengkategorian variabel konsep, kebiasaan dan kualitas sarapan dan status anemia serta status gizi dapat dilihat pada Tabel 5. Data konsep sarapan meliputi definisi sarapan, makanan dan minuman saat sarapan, peranan dan manfaat sarapan, alasan dan dampak tidak sarapan, waktu sarapan, penyiapan sarapan, dan aturan kewajiban sarapan. Definisi sarapan berisi tentang pengertian sarapan menurut remaja siswi SMK. Makanan dan minuman yang baik untuk dikonsumsi saat sarapan menurut remaja siswi SMK. Waktu sarapan meliputi hari sekolah dan libur serta jam sarapan menurut remaja siswi SMK. Alasan tidak sarapan antara lain bangun telat, tidak merasa lapar, tidak nafsu makan, terlalu banyak menghabiskan waktu, tidak ada waktu untuk makan, tidak ada yang menyediakan sarapan dan makanan tidak tersedia (Khan 2005). Dampak yang dirasakan ketika tidak sarapan antara lain ngantuk, kelaparan, lemas, kurang aktif, nyeri lambung, sakit kepala, sulit mengerti atau menerima mata pelajaran, lupa dengan mata pelajaran, keringat dingin, pingsan, tidak merasakan apapun (Khan 2005). Penyiapan sarapan yakni mencakup siapa yang sebaiknya mempersiapkan sarapan untuk remaja siswi SMK (diri sendiri, pembantu, dan ibu, serta anggota keluarga lainnya). Aturan kewajiban sarapan meliputi sebaiknya ada atau tidak ada aturan didalam keluarga remaja siswi SMK
5 27 yang mengharuskan sarapan sebelum berangkat sekolah. Data konsep sarapan ini diolah secara deskripsi, kemudian dibuat coding dan entry data. Coding dilakukan untuk jawaban contoh berisi pilihan (ya atau tidak) dan kalimat lengkap. Jawaban contoh yang berisi kalimat lengkap dikelompokkan menjadi pilihan jawaban seperti pada Lampiran 1. Data kebiasaan sarapan meliputi frekuensi sarapan, waktu dan lokasi sarapan, ketersediaan sarapan, kebiasaan sarapan bersama, jenis menu sarapan. Frekuensi sarapan digambarkan dengan frekuensi sarapan dalam seminggu (6 hari sekolah dan 1 hari libur), yaitu jarang (13 kali/minggu), dan kadangkadang (46 kali/minggu), dan selalu (7 kali/minggu) (Khan 2005). Waktu sarapan dikategorikan berdasarkan hasil wawancara dengan contoh. Umumnya contoh bangun tidur sekitar pukul WIB dan sarapan dilakukan dari mulai bangun tidur hingga pukul WIB. Oleh karena itu, waktu sarapan dikategorikan menjadi lima, yaitu , , , Lokasi sarapan dikategorikan berdasarkan hasil wawancara dengan contoh. Tidak semua contoh sedang dalam proses belajar di sekolah, melainkan melakukan praktek kerja lapang (PKL) di Rumah Sakit Leuwiliang, khususnya contoh dari jurusan keperawatan. Lokasi sarapan dikategorikan menjadi lima, yaitu di rumah, di perjalanan, di sekolah, di kosan, dan di kantin Rumah Sakit Leuwiliang. Ketersediaan sarapan di Rumah dapat dilakukan oleh ibu, anggota keluarga, dan pembantu. Ketersediaan sarapan di rumah digambarkan dengan ketersediaan sarapan dalam seminggu, yaitu tidak tersedia sarapan, kadangkadang (13 kali/minggu), dan tersedia (47 kali/minggu). Kebiasaan sarapan dilakukan bersama anggota keluarga (sebagian), anggota keluarga (seluruh), teman sebaya, dan diri sendiri. Sebagian anggota keluarga yaitu kakak atau adik, ibu dan kakak, ibu dan adik. Seluruh anggota keluarga yaitu semua anggota keluarga yang tinggal bersama dengan contoh (Khan 2005). Jenis menu sarapan dikategorikan berdasarkan kebiasaan menu sarapan yang dikonsumsi contoh selama seminggu. Jenis menu sarapan dibedakan menjadi hari sekolah dan hari libur. Jenis menu sarapan dikategorikan menjadi empat, yaitu sarapan lengkap (nasi, lauk pauk, sayur/buah, dan minuman), nasi dan lauk pauk, makanan sepinggan, jajanan (tradisional dan industri) dan minuman.
6 28 Tabel 5 Pengkategorian variabel konsep, kebiasaan dan kualitas sarapan serta status anemia dan status gizi No Variabel Kategori Sumber a Konsep sarapan 1. DefinisI sarapan 2. Makanan dan minuman saat sarapan 3. Peranan dan manfaat sarapan 4. Alasan dan dampak tidak sarapan 5. Waktu sarapan 6. Penyiapan sarapan 7. Aturan kewajiban sarapan b Kebiasaan sarapan 1. Frekuensi sarapan 1. Jarang (13 kali/minggu) 2. Kadangkadang (46 kali/minggu) 3. Selalu (7 kali/minggu) 2. Waktu sarapan Lokasi sarapan 1. Rumah 2. Perjalanan 3. Sekolah 4. Kosan 4. Ketersediaan sarapan di Rumah 5. Kebiasaan sarapan bersama 5. Kantin RS. Leuwiliang 1.Tersedia ( 47 kali/ minggu) 2.Kadangkadang (13 kali/minggu) 3.Tidak tersedia 1. Diri sendiri 2. Anggota keluarga (sebagian) 3. Anggota keluarga (seluruh) 4. Teman sebaya 6. Jenis menu sarapan 1. Sarapan lengkap 2.Nasi dan lauk pauk 3. Makanan sepinggan 4. Jajanan 5. Minuman Khan (2005) Khan (2005) c Kualitas sarapan 1. Rendah (<15% AKE sehari) 2. Sedang (15%25% AKE sehari) 3. Tinggi (>25% AKE sehari) d Status anemia 1. Normal ( 1215 g/dl) 2. Ringan (9<12 g/dl) 3.Sedang (7 <9 g/dl) 4.Berat (<7 g/dl) e Status gizi (IMT/U) 1.Sangat kurus : z < 3 2.Kurus : 3 z < 2 3.Normal : 2 z +1 4.Kelebihan berat badan : +1 < z +2 5.Gemuk : z > +2 f Status gizi (TB/U) 1. Sangat pendek : z < 3 2. Pendek : 3 z < 2 3. Normal : z 2 Preziosi et al. (1999) WHO (2001) WHO (2007) WHO (2007) Data konsumsi pangan sarapan terdiri dari menu sarapan, jenis pangan, Ukuran Rumah Tangga (URT), berat (gram), kandungan energi dan zat gizi masingmasing jenis pangan, dan total kandungan tersebut setiap satu kali sarapan. Data konsumsi pangan berupa jenis dan jumlah makanan dalam
7 29 gram/urt diperoleh menggunakan aplikasi analisis konsumsi pangan. Jumlah makanan dalam bentuk gram/urt dikonversi menggunakan Daftar Kandungan Bahan Makanan (DKBM) ke dalam satuan penukar konsumsi. Kemudian dilakukan perhitungan total kandungan energi dan zat gizi berdasarkan kandungan gizi bahan makanan tersebut. Adapun rumus umum perhitungan kandungan zat gizi tersebut (Hardinsyah & Briawan 1994) adalah sebagai berikut. Kgij = {(Bj/100) x Gij x (BDDij/100)} Keterangan : Kgij = kandungan zat gizi i dalam bahan makanan j yang dikonsumsi (g) Bj = berat bahan makanan j yang dikonsumsi (g) Gij = kandungan zat gizi dalam 100 gram BDD bahan makanan j BDDj = persen bahan makanan j yang dapat dimakan (% BDD) Berdasarkan hasil total kandungan energi dan zat gizi tersebut dapat dihitung kontribusi energi dan zat gizi sarapan, yaitu dengan cara membandingkan jumlah energi dan zat gizi sarapan dengan kecukupan gizi aktual contoh yang dinyatakan dalam persen. Secara umum, rumus perhitungan kontribusi energi dan zat gizi sarapan (Hardinsyah & Briawan 1994) adalah sebagai berikut. KoGi = Ki/AKci x 100% Keterangan : KoGi = kontribusi zat gizi iki Ki = Konsumsi zat gizi i ketika sarapan AKci = angka kecukupan gizi i Asupan energi dan zat gizi sarapan dikategorikan berdasarkan berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) sehari untuk seorang remaja siswi sesuai WKNPG Kualitas sarapan dilihat dari kontribusi energi dan zat gizi sarapan. Kualitas sarapan dikategorikan menjadi tiga, yaitu kualitas sarapan rendah (apabila kontribusi energi sarapan contoh <15% AKG sehari), kualitas sarapan sedang (apabila kontribusi energi sarapan contoh 15%25% AKG sehari) dan kualitas sarapan tinggi (apabila kontribusi energi sarapan contoh > 25% AKG sehari). Indikator sarapan sehat meliputi energi cukup, serat makanan cukup, rendah lemak dan karbohidrat kompleks cukup. Apabila dapat memenuhi kriteria tersebut disebut sarapan sehat, memenuhi 3 kriteria disebut cukup sehat, namun jika hanya 12 kriteria disebut sarapan kurang sehat.
8 30 Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) analisis univariat yang dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dan proporsi dari semua variabel yang diteliti; 2) analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga dengan kebiasaan sarapan remaja siswi SMK, hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan dengan kualitas sarapan remaja siswi SMK, dan hubungan kualitas sarapan dengan status anemia remaja siswi SMK. Analisis ini menggunakan uji statistik korelasi Pearson dan Chi Square. Variabel yang dianalisis dengan uji statistik ChiSquare adalah karakteristik keluarga dan kebiasaan sarapan. Variabel yang dianalisis dengan uji statistik Pearson adalah pengetahuan gizi, status anemia, status gizi, dan kualitas sarapan. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada satu variabel akan diikuti oleh perubahan variabel lain, maupun dengan arah yang sama atau dengan arah yang berlawanan. Selain itu, apabila nilai sig (pvalue) <0.05 dan koefisien r tidak sama dengan nol maka dua variabel dikatakan berkorelasi. Besarnya hubungan antara varibel yang satu dengan yang variabel yang lain dinyatakan dengan koefisien korelasi yang disimbolkan dengan huruf r yang menunjukkan korelasinya, yaitu akan berkisar antara 1 (negatif satu) sampai dengan +1 (positif satu). Definisi Operasional Contoh adalah remaja siswi SMK Pelita Ciampea berusia 1418 tahun. Remaja siswi SMK adalah siswa kelas XI dan XII SMK Pelita Ciampea Bogor yang berjenis kelamin wanitadan termasuk kategori remaja. Konsep sarapan adalah gambaran atau deskripsi contoh mengenai definisi sarapan, makanan dan minuman saat sarapan, peranan dan manfaat sarapan, alasan dan dampak tidak sarapan, waktu sarapan, penyiapan sarapan, dan aturan kewajiban sarapan. Penyiapan sarapan adalah sarapan dirumah untuk remaja siswi SMK yang dipersiapkan oleh diri sendiri, pembantu, dan ibu, serta anggota keluarga lainnya. Aturan kewajiban sarapan adalah aturan dalam keluarga contoh terkait pelaksanaan kegiatan sarapan yang terdiri dari terdapat aturan atau tidak terdapat aturan untuk melakukan sarapan sebelum beraktivitas. Sarapan adalah kegiatan konsumsi pangan (makanan dan minuman) dilakukan mulai bangun tidur sampai dengan pukul WIB.
9 31 Kebiasaan sarapan adalah kegiatan konsumsi pangan yang dilakukan rutin pada pagi hari hingga pukul WIB yang digambarkan melalui frekuensi sarapan, waktu dan lokasi sarapan, ketersediaan sarapan, kebiasaan sarapan bersama, jenis menu sarapan. Frekuensi sarapan adalah frekuensi contoh dalam melakukan sarapan di pagi hari selama seminggu yang terdiri dari kategori selalu, kadangkadang, dan jarang. Waktu sarapan adalah waktu pada saat contoh melakukan kegiatan sarapan yang dikategorikan menjadi empat, yaitu , , , WIB. Lokasi sarapan adalah lokasi contoh biasa melakukan sarapan, yaitu rumah, perjalanan, sekolah, kosan, kantin rumah sakit. Ketersediaan sarapan adalah tersedia, kadangkadang atau tidak tersedia sarapan contoh di rumah selama seminggu. Kebiasaan sarapan bersama adalah sarapan contoh selama seminggu dilakukan bersama ibu, anggota keluarga sebagian, anggota keluarga seluruhnya, dan diri sendiri. Jenis menu sarapan adalah susunan komposisi pangan (makanan dan minuman) yang dikonsumsi contoh pada waktu sarapan yang terdiri dari lima jenis, yaitu sarapan lengkap (makanan karbohidrat yang dilengkapi dengan lauk, buah atau sayuran, dan minuman); nasi dan lauk pauk, makanan sepinggan, jajanan (jajanan tradisional dan industri), dan minuman. Karakteristik individu adalah gambaran kondisi internal contoh yang meliputi usia dan uang saku. Usia digunakan untuk menentukan kecukupan gizi sehari contoh. Usia adalah umur contoh saat penelitian dilakukan berada pada umur 1418 tahun. Uang saku adalah jumlah uang dalam rupiah yang yang diterima contoh per hari atau per minggu atau per bulan untuk kebutuhan transportasi, jajan, dll. Karakteristik keluarga adalah kondisi keluarga contoh yang digambarkan melalui beberapa komponen, yaitu pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pendapatan orang tua, besar keluarga, dan suku ayah dan ibu. Pekerjaan Ibu adalah mata pencaharian ibu contoh, baik yang tidak memiliki pekerjaan (sebagai Ibu Rumah Tangga atau IRT) maupun yang memiliki
10 32 pekerjaan sebagai PNS, ABRI/POLRI, pegawai swasta, petani, wiraswasta, buruh dan lainnya. Pendidikan Ibu adalah tingkat pendidikan terakhir ibu contoh, baik yang tamat SD/sederajat, tamat SMP/sederajat, tamat SMA/sederajat, tamat Diploma/Akademi (D1/D2/D3), dan tamat Sarjana/Pascasarjana (S1/S2/S3). Pendapatan orang tua adalah jumlah pendapatan orang tua yang diperoleh setiap bulan. Besar keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang tinggal bersama dalam satu rumah yang dikelompokkan menjadi keluarga besar (> 4 orang) dan keluarga kecil ( 4 orang). Suku ayah dan ibu adalah asal daerah ayah dan ibu contoh. Kontribusi energi dan zat gizi sarapan adalah perbandingan antara jumlah konsumsi energi dan zat gizi sarapan dengan kecukupan gizi sehari contoh, yang dinyatakan dalam bentuk persen. Kualitas sarapan adalah konsumsi pangan sarapan contoh yang digambarkan selama seminggu (6 hari sekolah dan 1 hari libur) melalui tingkat kontribusi energi sarapan, diantaranya kualitas sarapan tinggi apabila kontribusi energi > 25% AKG sehari, kualitas sarapan sedang apabila kontribusi energi 1525% AKG sehari, dan kualitas sarapan rendah apabila kontribusi energi < 15% AKG sehari. Sarapan sehat adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi hingga WIB yang mengandung energi cukup (15 25% dari kecukupan per hari), serat makanan yang cukup (25 g/hari), rendah lemak (< 25% dari kecukupan energi per hari), dan karbohidrat kompleks cukup (> 50% dari kecukupan energi per hari). Status anemia adalah keadaan kadar Hb yang menunjukkan kondisi contoh anemia dan nonanemia. Jika kadar Hb <12 g/dl darah, maka contoh dikatakan anemia. Status gizi adalah keadaan kesehatan seseorang sebagai hasil dari asupan dan metabolisme berbagai zat gizi didalam tubuh. Penilaian status gizi contoh diukur dengan menggunakan indeks massa tubuh dan tinggi badan menurut umur (IMT/U dan TB/U).
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian proyek intevensi cookies muli gizi IPB, data yang diambil adalah data baseline penelitian. Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011 di SMP/SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1
20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study dengan metode survey observational. Tempat penelitian dipilih dengan metode purposive yaitu di UPT
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang bertujuan mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan jajan siswa serta kaitannya dengan status
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40
15 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari penelitian payung Ajinomoto IPB Nutrition Program
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-September 2011 di SMA Negeri 6
Lebih terperinciKonsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi
KERANGKA PEMIKIRAN Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Kebiasaan makan dapat didefinisikan sebagai seringnya (kerap kalinya) makanan
Lebih terperinciMETODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11
METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data
15 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Lokasi penelitian bertempat di Desa Sukajadi, Sukaresmi, Sukaluyu, dan Sukajaya, Kecamatan Taman
Lebih terperinciMETODE. n = Z 2 P (1- P)
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
29 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2011 di SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Aspek Sosio-ekonomi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, bertempat di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten. Lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan pada waktu penelitian berlangsung. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan cross sectional study. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
26 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosectional study. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder dari Program Perbaikan Anemia Gizi Besi di Sekolah
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku
126 KERANGKA PEMIKIRAN Ada beberapa faktor yang mempengaruhi praktek gizi seimbang yang selanjutnya diterapkan dalam konsumsi energi dan zat gizi. Faktor tersebut diantaranya adalah pengetahuan,sikap,
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai
Lebih terperinciGambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil
13 KERANGKA PEMIKIRAN Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan. Menurut Sediaoetama (1996), pemenuhan kebutuhan akan zat gizi merupakan faktor utama untuk
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi
METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Hubungan Persepsi tentang Kegemukan dengan Pola Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik Mahasiswi Tingkat Persiapan Bersama Institut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan desain cross sectional study. Data primer diperoleh melalui survey, wawancara, pengisian kuesioner dan recall
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
16 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik yang menggambarkan sistem penyelenggaraan makan dan preferensi para atlet terhadap menu makanan yang disajikan.
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
8 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai hubungan konsumsi susu dan kebiasaan olahraga dengan status gizi dan densitas tulang remaja di TPB IPB dilakukan dengan menggunakan desain
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)
22 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional Study. Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Kota (1 kelurahan)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n =
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 1 N
32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
17 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di lingkungan Kampus (IPB)
Lebih terperinciMETODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil penelitian Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh tim
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
24 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu pengambilan data dilakukan pada waktu yang bersamaan atau pada satu saat, baik variabel independen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini desain population survey, yaitu dengan mensurvei sebagian dari populasi balita yang ada di lokasi penelitian selama periode waktu tertentu.
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012
HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012 Mulinatus Saadah 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian mengenai keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, kondisi mental dan status gizi pada lansia peserta dan bukan peserta home care menggunakan disain cross
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional
37 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi penelitian ini terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Kadudampit,
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa
METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciGambar 1: Perilaku penjaja PJAS tentang gizi dan keamanan pangan di lingkungan sekolah dasar Kota dan Kabupaten Bogor
KERANGKA PEMIKIRAN Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk memperoleh zat- zat yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan. Tetapi makanan yang masuk ketubuh beresiko sebagai pembawa
Lebih terperinciKarakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan
KERANGKA PEMIKIRAN Konsumsi pangan karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan yaitu karakteristik sosial ekonomi yang meliputi jenis kelamin, umur dan
Lebih terperinciGambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti
KERANGKA PEMIKIRAN Usia sekolah adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Kebutuhan gizi pada masa anak-anak harus dipenuhi agar proses pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai Kebiasaan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciMETODE. Zα 2 x p x (1-p)
16 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Pemilihan tempat dilakukan secara purposif dengan pertimbangan kemudahan akses dan perolehan izin. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. SMP Muhammadiyah 10 Surakarta terletak di Jl. Srikoyo No.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 10 Surakarta SMP Muhammadiyah 10 Surakarta terletak di Jl. Srikoyo No.3 Karangasem, Laweyan, Surakarta. SMP Muhammadiyah 10 Surakarta memiliki
Lebih terperinciBagan Kerangka Pemikiran "##
KERANGKA PEMIKIRAN Olahraga pendakian gunung termasuk dalam kategori aktivitas yang sangat berat (Soerjodibroto 1984). Untuk itu diperlukan kesegaran jasmani, daya tahan tubuh yang prima, dan keseimbangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
15 METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei. Penelitian ini mengkaji pengetahuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian. Desain penelitian yang dilakukan untuk mengetahui status gizi, perilaku
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan untuk mengetahui status gizi, perilaku konsumsi, dan persepsi remaja putri SMU dan SMK dikaitkan dengan kesiapan reproduksi adalah cross
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
35 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah studi observasional cross sectional, yaitu studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi. distribusi.
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian non-eksperimental dengan menggunakan data primer untuk mengetahui
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciKonsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol
15 KERANGKA PEMIKIRAN Anemia merupakan kondisi kurang darah yang terjadi bila kadar hemoglobin darah kurang dari normal (Depkes 2008). Anemia hampir dialami oleh semua tingkatan umur dan salah satunya
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional karena pengambilan data
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh
20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian dilakukan dalam dua tahapan yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Desain penelitian pendahuluan adalah cross sectional study menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study), dengan cara mengukur variabel
Lebih terperinciGambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita
17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.
Lebih terperinciLampiran 1. Variabel penelitian beserta kategorinya tahun < Rp 5000,OO Rp 5.000,OO - Rp ,OO. > Persentil ke-95 = Ovenveighr (CDC 2000)
Lampiran 1. Variabel penelitian beserta kategorinya Variabel 1 Kategori Karakteristik contoh : Umur anak Uang saku per hari Sosial ekonomi keluarga Pendidikan orang tua (Ayah dan Ibu) 9-1 1 tahun < Rp
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian mengenai hubungan antara kepatuhan konsumsi biskuit yang diperkaya protein tepung ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan status gizi dan morbiditas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Cross Sectional dimana pengukuran variabel bebas dan variabel terikat
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan Cross Sectional dimana pengukuran variabel bebas dan variabel terikat dilakukan pada
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional ~t~tdy dengan menggunakan metode survey. Penelitian dilakukan di SD Bina Insani Bogor, dengan pertimbangan
Lebih terperinciKarakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi
20 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi merupakan hasil masukan zat gizi dan pemanfaatannya dalam tubuh. Untuk mencapai status gizi yang baik diperlukan pangan yang mengandung cukup zat gizi, aman untuk dikonsumsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dimana dinamika korelasi antara faktor faktor resiko dengan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh
16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study dimana pengumpulan data dilakukan pada satu waktu untuk menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain survei melalui pendekatan Cross-sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu waktu
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1.Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian cross sectional, yakni mengambil data pada satu waktu, dimana pengumpulan variabel dependen dan independen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei. Penelitian ini mengkaji penerapan kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja, sebagai kelompok umur terbesar struktur penduduk Indonesia merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi pembangunan sumber daya
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN DENGAN STATUS GIZI DAN PRESTASI SISWA SMA N 1 PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR ROTUA YULIANTI SIMARMATA
HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN DENGAN STATUS GIZI DAN PRESTASI SISWA SMA N 1 PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR ROTUA YULIANTI SIMARMATA DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinci4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh
15 4 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja didefinisikan oleh WHO sebagai suatu periode pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi setelah masa anak-anak dan sebe lum masa dewasa dari usia 10-19
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain Case Study.Penelitian ini dilakukan di SDN Pasanggrahan 2, Desa Cilangohar, Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.Pengambilan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan cross-sectional study, yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat pada suatu
Lebih terperinci