BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas X dan sampel siswa kelas X 4 sebagai kelompok eksperimen,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Perbandingan Rata-Rata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dan (3) Hasil Penelitian, (4) Pembahasan. Berikut ini akan dibahas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

Tabel 6 Hasil Uji Coba validitas Butir Soal Posttest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Perbandingan Rata-Rata

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol. siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitan ini dilaksanakan di SMAN 3 Salatiga dengan populasi siswa kelas X dan sampel siswa kelas X 4 sebagai kelompok eksperimen, siswa kelas X 3 sebagai kelas kontrol. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahap kegiatan baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol yaitu Pretes, perlakuan/treatment, dan postes. Pada tahap awal kelas eksperimen maupun kelas kontrol dikenai pretes. Pretes pada dasarnya digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan awal yang dimiliki oleh para siswa dikedua kelompok atau kelas tersebut. Pada tahap berikutnya kedua kelas diberi perlakuan berupa pembelajaran STAD untuk kelas eksperimen dan metode Ekspositori untuk kelas kontrol. Tahap selanjutnya kelompok eksperimen maupun kelas kontrol diberi postes. Postes diadakan guna untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melalui proses pembelajaran apakah dua pembelajaran antara STAD dan Ekspositori berpengaruh terhadap hasil belajar siswa atau tidak. Dari hasil nilai postes tersebut diadakan uji prasyarat ini meliputi uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk melihat dan menguji apakah data yang digunakan dalam penelitian ini berditribusi normal atau tidak 75

sedangkan uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi dari varian yang homogen atau tidak. Untuk selanjutnya dari hasil postes kedua kelompok kelas eksperimen yang dikenai pembelajaran kooperatif model STAD dan Ekspositori diadakan uji lanjut ini digunakan mengetahui apakah kedua metode tersebut memiliki perbedaan secara signifikan dengan menggunakan uji beda. 4.1.2. Uji Prasyarat analisis Pengujian persyaratan analisis varians pada penelitian ini meliputi pengujian normalitas dan homogenitas. Uji normalitas dengan mengunakan metode Ryan-Joiner dihasilkan bahwa populasi dinyatakan berdistribusi normal pada sampel dalam tiap sel maupun sampel seluruhnya berdistribusi normal atau diterima. Ini berarti bahwa sampel-sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan untuk Uji homogenitas dihasilkan bahwa populasi dinyatakan homogeny ini berarti bahwa sampel dari populasi yang homogen. Untuk hasil uji normalitas dan homogenitas akan disajikan dibawah ini: 4.1.2.1 Uji Normalitas Metode yang digunakan dalam uji normalitas dalam penelitian ini adalah metode Ryan-joiner. Uji normalitas dengan metode Ryan-joiner dengan taraf signifikasi 0,05 diperoleh hasil 76

mean = 7,256, Standar deviasi = 0,7091, nilai RJ = 0, 993, N = 68, dan P-Value = >0,1. Dengan angka ini maka menunjukkan nilai P- Value > 0,05, maka disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa baik yang menggunakan Pembelajaran kooperatif model STAD maupun metode Ekspositori berdistribusi normal.uji normalitas dapat dilihat pada gambar IV.1 sebagai berikut: prestasi terhadap metode ekspositori dan STAD Normal Percent 99,9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 Mean 7,256 StDev 0,7091 N 68 RJ 0,993 P-Value >0,100 1 0,1 5 6 7 prestasi 8 9 10 Gambar. IV.1. grafik normalitas nilai hasil belajar 4.1.2.2 Uji Homogenitas Uji Homogenitas diperoleh data F-test untuk test statistik = 0,54, dan p-value 0,084, Levene s test untuk test statistik = 1,65, dan p-value = 0,204. Dengan angka tersebut menunjukkan bahwa nilai F-Test dan Lavene s test > maka disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa dengan mengunakan pembelajaran kooperatif model STAD maupun metode Ekspositori berdistribusi Homogen. 77

Uji homogenitas dapat dilihat pada gambar IV.2 dibawah ini: Prestasi terhadap metode ekspositori dan STAD metode 1 2 F-Test Test Statistic 0,54 P-Value 0,084 Levene's Test Test Statistic 1,65 P-Value 0,204 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs 1,1 1,2 1 metode 2 6,0 6,5 7,0 7,5 prestasi 8,0 8,5 9,0 9,5 Gambar.IV.2. Grafik homogenitas nilai hasil belajar 4.1.3. Analisis Data Kemampuan Siswa 4.1.3.1 Deskripsi Analisis Data Hipotesis 1 (satu) Untuk distribusi dan histrogram hasil belajar kelas X 4 diperoleh adalah sebagai berikut: 4.1.3.1.1 Kemampuan awal kelas eksperimen X 4 Berikut ini akan disajikan tabel distribusi dan gambar histogram data hasil belajar siswa kemampuan awal kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD. 78

Tabel IV.4 distribusi frekuensi hasil belajar kemampuan awal kelas X 4 No Interval F FK Nilai Tengah 1 29.5-35.5 2 2 32.5 2 35.6 41.6 6 8 38.6 3 41.7 47.7 12 20 44.7 4 47.8-53.8 2 22 50.8 5 53.9 59.9 2 24 56.9 6 60 66 10 34 63 Distribusi penyebaran skor pretes prestasi belajar siswa kelas ekperimen pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan digambarkan pada gambar berikut ini: Histogram kemampuan awal X4 Normal 12 10 Mean 49.59 StDev 10.13 N 34 Frequency 8 6 4 2 0 33 39 45 51 57 kemampuan awal 63 Gambar IV.3 histogram kemampuan awal kelas X 4 4.1.3.1.2 Kemampuan setelah proses pembelajaran X 4 Berikut ini akan disajikan tabel distribusi dan gambar histogram data hasil belajar siswa sesudah proses pembelajaran kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD. 79

Table IV.5 distribusi frekuensi hasil belajar kemampuan setelah melalui proses pembelajaran kelas X 4 No Interval F FK Nilai Tengah 1 59.5 65.5 8 8 62.5 2 65.6 71.7 4 12 68.5 3 71.7 77.7 13 25 74.7 4 77.8 83.8 5 30 80.8 5 83.9 89.8 3 33 86.85 6 90 96 1 34 138 Distribusi penyebaran skor postes prestasi belajar siswa kelas ekperimen pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan digambarkan pada gambar berikut ini: 14 12 Histogram hasil belajar X4 Normal Mean 73.94 StDev 8.154 N 34 10 Frequency 8 6 4 2 0 56 64 72 80 hasil belajar 88 4.1.3.1.3 Data hasil belajar kelas X 4 Gambar IV.4 histogram hasil belajar kemampuan setelah melalui proses pembelajaran kelas X 4 Berdasarkan hasil nilai test pretes dan postes belajar siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD akan disajikan pada tabel berikut: 80

Pair 1 Pretes - Postes Tabel IV. 6 Uji T Pretes-postes kelas eksperimen Paired Samples Test Mean Std. Deviation Paired Differences Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed) -24.323529 10.347656 1.774608-27.933997-20.713062-13.706 33.000 Penghitungan dengan mengunakan program SPSS 16.0 untuk hasil pretes dan postes untuk kelas Eksperimen diperoleh mean - 24.323, std deviasi diperoleh nilai 10.347, std error mean diperoleh nilai 1.774, dan untuk Ttabel diperoleh 1,692 dengan DK 33 pada taraf 5%. Kemudian penghitungan Tuji diperoleh -13.706 dengan DK=33 pada taraf 5%. Jadi berdasarkan hasil tersebut maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang berarti antara ke-dua data tersebut terdapat perbedaan secara signifikan antara kemampuan awal dan setelah melalui proses pembelajaran untuk kelas eksperimen. Dari hasil penelitian ini untuk kelas eksperimen menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran kooperatif model STAD mengalami peningkatan yang signifikan. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena dengan menerapkan metode baru siswa tidak merasa jenuh sehingga termotivasi dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran 81

dan bagi siswa yang malu dalam berpendapat melalui pembelajaran kooperatif model STAD mereka mulai mau mengeluarkan pendapat dan merasa berani mengeluarkan pendapar mereka di depan kelas, dan siswa terlatih dengan keterampilan sosial dan belajar bertanggung jawab dalam kelompok. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Haris Bhakti (2009) dalam tesisnya dengan judul Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model STAD ( Student Team Achievement Division ) Dan Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa SMP Negeri Di Kecamatan Ngawi yaitu pembelajaran yang menggunakan strategi STAD memberikan pengaruh yang lebih baik dari pada strategi Jigsaw terhadap prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif model STAD memiliki hasil prestasi belajar lebih tinggi dibanding dengan siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif model Jigsaw. Dengan demikian strategi pembelajaran kooperatif model STAD lebih efektif dari pada Strategi pembelajaran kooperatif model Jigsaw untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Standar Kompetensi :memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan. 82

4.1.3.2 Deskripsi Analisis Data Hipotesis 2 (dua) Untuk distribusi dan histrogram hasil belajar kelas X 3 diperoleh adalah sebagai berikut: 4.1.3.2.1 Kemampuan awal kelas X 3 Berikut ini akan disajikan tabel distribusi dan gambar histogram data hasil belajar siswa kemampuan awal kelas kontrol dengan menggunakan metode Ekspositori. Tabel IV.7 distribusi frekuensi hasil belajar kemampuan awal kelas X 3 No Interval F FK Nilai Tengah 1 29.5-35.5 3 3 32.5 2 35.6 41.6 1 4 38.6 3 41.7 47.7 12 16 44.7 4 47.8-53.8 10 26 50.8 5 53.9 59.9-26 56.9 6 60-66 8 34 63 Distribusi penyebaran skor pretes prestasi belajar siswa kelas kontrol pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan digambarkan pada gambar berikut ini: 83

Histogram kemampuan awal X3 Normal 12 10 Mean 49.76 StDev 8.958 N 34 Frequency 8 6 4 2 0 33 39 45 51 awal 3 57 63 Gambar IV.5 histogram kemampuan awal kelas X 3 4.1.3.2.2 Kemampuan setelah melalui proses pembelajaran X 3 Berikut ini akan disajikan tabel distribusi dan gambar histogram data hasil belajar siswa sesudah proses pembelajaran kelas kontrol dengan menggunakan metode Ekspositori. Table IV.8 distribusi frekuensi hasil belajar kemampuan setelah melalui proses pembelajaran kelas X 3 No Interval F FK Nilai Tengah 1 57.5 62.5 1 1 60 2 62.6 67.6 3 4 65.1 3 67.7 72.7 13 17 70.2 4 72.8 77.8 10 27 75.3 5 77.9 77.8 5 32 80.4 6 83 88 2 34 85.5 Distribusi penyebaran skor postes prestasi belajar siswa kelas kontrol pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan digambarkan pada gambar berikut ini: 84

14 12 Histogram hasil belajar X3 Normal Mean 73.09 StDev 5.643 N 34 10 Frequency 8 6 4 2 0 60 65 70 75 hasil belajar 80 85 Gambar IV.6 histogram hasil belajar kemampuan setelah melalui proses pembelajaran kelas X 3 4.1.3.2.3 Data hasil belajar kelas X 3 Berdasarkan hasil nilai test atau postes belajar siswa pada kelas kontrol dengan menggunakan metode Ekspositori akan disajikan pada tabel berikut: Mean Std. Deviation Tabel IV. 9 Uji T pretes postes kelas kontrol Paired Samples Test Paired Differences Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed) Pair 1 Pretes - Postes -23.147059 10.943747 1.876837-26.965513-19.328605-12.333 33.000 Berdasarkan tabel diatas penghitungan dengan mengunakan program SPSS 16.0 untuk hasil pretes dan postes untuk kelas kontrol diperoleh mean -23.147, std deviasi diperoleh nilai 10.943, std error mean diperoleh nilai 1.876, dan untuk Ttabel diperoleh 85

1,692 dengan DK 33 pada taraf 5%. Kemudian penghitungan Tuji diperoleh -12.333 dengan DK=33 pada taraf 5%. Jadi berdasarkan hasil tersebut maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang berarti antara ke-dua data tersebut terdapat perbedaan secara signifikan antara kemampuan awal dan setelah melalui proses pembelajaran untuk kelas kontrol. ini berarti kemampuan siswa sebelum dan sesudah melalui proses pembelajaran pada metode ekspositori mengalami peningkatan yang cukup memuaskan. Jika dilihat dari hasil pretes siswa banyak yang mendapat nilai dibawah rata-rata yaitu dibawah nilai 60. Akan tetapi setelah melalui proses pembelajaran siswa yang semula mendapat nilai rendah meningkat ini dapat dilihat dari nilai hasil postes siswa banyak yang mendapatkan nilai diatas 60 dan hanya satu siswa yang mendapatkan nilai dibawah 60 yaitu 59. Metode Ekspositori jika dalam teori memang cukup efektif dan dari hasil analisi hipotesis mengalami peningkatan yang cukup signifikan akan tetapi dalam pelaksanaanya masih mengalami kendala-kendala baik dari pihak guru maupun siswa. Dari pihak guru saat penelitian harus melayani 34 siswa yang memiliki perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar jadi guru kesulitan dalam melayani siswa. Karena dalam penyampaian pembelajaran dengan mengunakan ceramah dapat menimbulkan sikap individualis bagi 86

siswa dan mereka sulit bersosialisasi. Sedangkan dalam proses pembelajaran dikelas siswa bersikap pasif dan kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran dikelas, akan tetapi mereka lebih asik ngobrol maupun tidur di kelas bukan untuk mendengarkan ceramah dari guru. 4.1.3.3 Deskripsi Analisis Data Hipotesis 3 (tiga) Dari analisis data (uji hipotesis) setelah melalui proses pembelajaran antara kelas eksperiemen yang dikenai pembelajaran kooperatif model STAD dan metode Ekspositori menghasilkan nilai sebagai berikut: Tabel IV. 11 data kemampuan siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah melalui proses pembelajaran. Nama N Mean Standar deviasi Minimum Maksimal Awal Kelas X 3 34 7.206 0.598 5.800 8.400 Awal kelas X 4 34 7.306 0.811 6.000 9.400 Berdasarkan tabel tersebut, dari 34 siswa kelas eksperimen ratarata kemampuan setelah melalui proses pembelajaran mencapai 7.206, dari 34 siswa kelas kontrol rata-rata proses pembelajaran mencapai 7.306. Kemampuan siswa setelah melalui proses pembelajaran nilai tertinggi untuk kelompok eksperimen mencapai 9.4, dan kelompok kontrol mencapai 8.4. Standar Deviasi kelompok eksperimen adalah 0.811, dan kelompok kontrol adalah 0.598. Dalam analisis data ini untuk menguji kebenaran dengan menggunakan program SPSS 16 hasil 87

Eksperi men Equal variances assumed Equal variances not assumed perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran yang terangkum dalam tabel berikut : Levene's Test for Equality of Variances Tabel IV. 12 Hasil perbandingan nilai rata-rata dua variabel bebas kelas eksperimen dan kelas kontrol Independent Samples Test F Sig. T Df Sig. (2- tailed) t-test for Equality of Means Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper.017.897-1.487 32.147-6.33333 4.25954-15.00973 2.34306-1.533 3.919.201-6.33333 4.13114-17.89786 5.23120 Jadi berdasarkan hasil tersebut maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang berarti antara ke-dua data tersebut terdapat perbedaan secara signifikan antara kemampuan awal dan setelah melalui proses pembelajaran untuk kelas eksperimen dan kontrol. Dari hasil penelitian ini dapat dicermati melalui hasil uji hipotesis. H 1 diterima diartikan ada perbedaan antara kedua pihak dari dua jenis pembelajaran tersebut. Jika dilihat dari hipotesis satu Pembelajaran kooperatif model STAD menghasilkan peningkatan secara signifikan yaitu dapat dilihat dari hasil uji hipotesis diperoleh mean -24.323, std deviasi diperoleh nilai 10.347, dan Tuji diperoleh -13.706 begitupun dari hasil hipotesis dua pembelajaran ekspositori sama-sama menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan yaitu diperoleh mean -23.147, std deviasi 88

diperoleh nilai 10.943, dan Tuji diperoleh -12.333. Akan tetapi jika dicermati dari hipotesis tiga setelah melalui uji hipotesis antara model STAD dan metode ekspositori ada perbedaan secara signifikan yaitu diperoleh untuk Ttabel 1,693 dengan DK 32 pada taraf 5%. Penghitungan Tuji diperoleh -1.487 dengan DK=32 pada taraf 5%.. Hal ini disebabkan pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang didesain agar siswa lebih intensif untuk saling membantu satu sama lain dan mendorong untuk melakukan usaha yang lebih maksimal (Slavin, 2009), misalkan dikelas eksperimen pada saat diskusi kelas siswa bersama-sama menyelesaikan tugas dari guru dan memecahkan persoalan-persoalan secara bersama-sama. Untuk siswa yang dianggap paling mampu dalam kelompoknya dapat membantu siswa lainnya yang kurang mampu dan mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. Metode Ekspositori cara penyampaianya hampir sama dengan metode ceramah akan tetapi pada metode ini dominan guru sedikit dikurangi. Secara teori metode ekspositori memang cukup efektif akan tetapi jika dilihat dari hasil uji hipotesis 3 pembelajaran kooperatif model STAD menghasilkan nilai hasil belajar yang lebih baik dibandingkan metode Ekspositori. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya kendala-kendala yang dihadapi oleh guru pada saat pelajaran di kelas berlangsung, misalkan pada saat guru memberikan pertanyaan dikelas hanya beberapa siswa saja yang aktif menjawab pertanyaan yaitu dari 34 siswa hanya 10 siswa yang aktif dalam pelajaran dikelas, dan pada saat guru 89

menyampaikan pelajaran dikelas banyak siswa yang asik sendiri seperti bermain dengan HP, bersolek dan ngobrol dengan teman sebangkunya bahkan ada yang tidur pada saat pelajaran berlangsung. Penelitian yang dilakukan oleh penulis selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan. Hesti Setianingsih (2007) dalam skripsinya dengan judul Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segiempat Siswa Kelas VII Semester 2 Smp Negeri 1 Slawi Tahun Pelajaran 2006/2007 diperoleh kesimpulan yaitu pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD lebih efektif daripada pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Ekspositori pokok bahasan segiempat. Dan penelitian yang dilakukan oleh Retno Listiyani (2010) Dalam skripsinya dengan judul Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan Kemampuan Numerik Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA N I Banguntapan Pada Materi Pokok Turunan Fungsi Komposisi Dengan Aturan Rantai, diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar matematika anatara siswa yang mendapatkan pembelajaran kooperatif model STAD lebih baik dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan mengunakan metode ekspositori. 90

Jadi berdasarkan hasil uji hipotesis 3 dan hasil relevan tersebut, kelompok yang mendapatkan pembelajaran kooperatif model Student Team Achievement Division (STAD) lebih memungkinkan siswa untuk mencapai nilai hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan metode Ekspositori. 91