Modul 14. PENELITIAN OPERASIONAL I MODEL SIMULASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

dokumen-dokumen yang mirip
0 Lainnya Blog Berikut»

SIMULASI SISTEM. Himpunan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Hanif Fakhrurroja, MT

Manajemen Sains. Pengenalan Riset Operasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika

1/14/2010. Riani L. Jurusan Teknik Informatika

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Universitas Komputer Indonesia

TEKNIK SIMULASI. Nova Nur Hidayati TI 5F

BAB 3 PEMBANGUNAN MODEL SIMULASI MONTE CARLO. Simulasi Monte Carlo merupakan salah satu metode simulasi sederhana yang

Analisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng

Modul 13. PENELITIAN OPERASIONAL TEORI ANTRIAN. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Simulasi Monte Carlo

Bab IV Simulasi Metode Monte Carlo Mengatasi Masalah dalam Distribusi Data

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata laksana

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPERATION RESEARCH-1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

RISET OPERASI (RO) Beberapa ahli telah mendefinisikan Riset Operasi diantaranya:

ekonomi, serta para pakar yang mendukung diagnosa medis dan sebagainya ( Heizer,

Simulasi adalah proses implementasi model menjadi program komputer (software) atau rangkaian elektronik dan mengeksekusi software tersebut sedemikian

Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 4, Tahun 2012, p 1-8

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

BAB IV SIMULASI MONTE CARLO

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 Metode Penelitian

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET

Dasar-dasar Simulasi

Detail Tugas Besar Mata Kuliah Pemodelan dan Simulasi

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS

STUDI KASUS : SIMULASI MODEL PERMINTAAN SUPERMARKET DENGAN TEKNIK MONTECARLO

6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

BAB II MODEL Fungsi Model

BAB 1 PENDAHULUAN. mengikutkan konsep dasar, seperti kapasitas dan kesesuaian. Syarat-syarat yang

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengantar Riset Operasi. Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP

Tujuan penggunaan teori antrian

BAB II TEORI DASAR. Metode statistik telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, oleh

Bab II. Prinsip Fundamental Simulasi Monte Carlo

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SIMULASI (KB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengembangan Model Simulasi, oleh Hotniar Siringoringo 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Hampir semua fenomena di dunia ini memiliki beberapa ketidakpastian,

DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

BAB II LANDASAN TEORI

ILKOM Jurnal Ilmiah Volume 10 Nomor 1 April Ricky Zulfiandry Universitas Dehasen Bengkulu

#12 SIMULASI MONTE CARLO

BAB II LANDASAN TEORI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

3. KLASIFIKASI MODEL.

Simulasi dan Pemodelan. Kuliah I Ricky Maulana Fajri, M.Sc

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

Bab VI Perbandingan Model Simulasi menggunakan Metode Monte Carlo dan Metode Functional Statistics Algorithm (FSA)

TENTANG UTS. Penentuan Cadangan, hal. 1

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 Landasan Teori

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II LANDASAN TEORI

Sesi X ANALISIS KEPUTUSAN

Pemodelan dan Simulasi. Dr. Muljono, S.Si, M.Kom

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

BAB III SIMULASI Definisi Simulasi Tahapan Simulasi

BAB IV SIMULASI PEMBANDINGAN PERILAKU PENDUGA FUNGSI INTENSITAS LOKAL PROSES POISSON PERIODIK DENGAN BANDWIDTH OPTIMAL DAN BANDWIDTH OPTIMAL ASIMTOTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR,

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

Aplikasi Simulasi Persediaan Teri Crispy Prisma Menggunakan Metode Monte Carlo

BAB IV PEMBAHASAN. pertanyaan pada perumusan masalah. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini

BAB 2 LANDASAN TEORI

SIMULASI PENGENDALIAN PERSEDIAN GAS MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO DAN POLA LCM ( Studi Kasus di PT.PKM Group Cabang Batam )

BAB I PENDAHULUAN. Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur

Probabilitas dan Statistika Fungsi Distribusi Peluang Kontinyu. Adam Hendra Brata

Simulasi Produksi dan Distribusi Pelayanan Permintaan Sarung Tenun (studi kasus di PT. ASEANTEX Mojokerto)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : SIMULASI & PERMODELAN ( S1 / TEKNIK INFORMATIKA) KODE / SKS : KK / 3 SKS

Studi dan Implementasi Integrasi Monte Carlo

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

PENENTUAN PROSENTASE CALON MAHASISWA BARU YANG AKAN MENDAFTAR ULANG DENGAN BANTUAN SIMULASI MONTE CARLO

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

HARAPAN MATEMATIK. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

Bab IV Simulasi dan Pembahasan

STATISTIK PERTEMUAN I

TIK. Pengenalan dan pemahaman model dasar hidrologi terkait dengan analisis hidrologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

nilai payoff dari Decision Tree, oleh karena itu dilakukanlah pendekatan dengan metode

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan permasalahan, sehingga perlu dijelaskan tentang cara-cara/ metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMODELAN DAN SIMULASI DALAM MENENTUKAN JUMLAH PENJUALAN PRODUK MOTOR DENGAN METODE MONTE CARLO. Eka Iswandy 1 Novinaldi 2 ABSTRACT

PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

. PENELITIAN OPERASIONAL I MODEL SIMULASI Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 007

MODEL SIMULASI PENDAHULUAN Model-model deterministik seperti model pemprograma linier, model antrian atau model-model analisis keputusan memiliki nilai-nilai harapan (expected value) atau rumusan-rumusan yang jelas. Contoh: F = m.a, Z=X1 + X, dan lain-lain. Kondisi nyata kadang tidak dapat disederhanakan dengan model yang demikian atau rumus-rumus yang sudah ada. Sistem yang rumit tersebut perlu dimimikkan antara lain melalui pendekatan probabilistik sedemikian rupa sehingga peluangpeluang kejadian suatu nilai dapat diduga. Pada kondisi yang demikian, model simulasi dapat diandalkan untuk mendapatkan solusi yang tepat. Terdapat dua macam model simulasi, yaitu simulasi analog dan simulasi matematik. Simulasi analog yaitu dengan mengganti fisik yang asli dengan fisik tiruan yang lebih mudah untuk dimanipulasi. Contoh mobil balap Ferrari diganti dengan replikanya. Contoh lain gedung UMB diganti dengan maket gedung UMB. Simulasi matematik yaitu meniru sistem dengan model matematik untuk mendapatkan operating characteristics sistem melalui suatu eksperimen. Contoh untuk menduga bagaimana pertumbuhan tanaman jati yang memakan waktu ratusan tahun dilakukan eksperimen baik lapangan maupun laboratorium untuk mendapatkan parameter-parameter maupun model matematis pertumbuhannya. Jika eksperimen tersebut dilakukan berulang-ulang maka dibutuhkan bantuan komputer agar perhitungan lebih mudah dan lebih cepat. Penekanan pada kuliah ini adalah model simulasi matematik yang diterapkan pada beberapa kasus. 1

PROSES MONTE CARLO Sebagian besar model simulasi merupakan model probabilitas. Simulasi sering dijalankan dengan memilih angka secara acak (random) dari distribusi probabilitas. Tujuan dari penggunaan angka ini adalah untuk mendekati variabel acak yang sering menyulitkan dalam menyelesaikan sebuah model secara analitik. Teknik memilih angka secara acak dari distribusi probabilitas disebut dengan Monte Carlo Sampling. Monte Carlo bukan merupakan jenis simulasi atau simulasi probabilistik tetapi teknik yang digunakan dalam simulasi. Contoh (dikutip dari Mulyono, 004): Penjualan BBM per hari dari sebuah SPBU merupakan variabel random diskret dengan distribusi probabilitas seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Distribusi Probabilitas Penjualan BBM per Hari Sebuah SPBU Penjualan (X) Probabilitas (Px) 14 0. 15 0.4 16 0. 17 0.1 18 0.1 Proses Monte Carlo akan memunculkan variabel random melalui proses sampling dari distribusi probabilitas. Proses ini dilakukan dengan memutar roda rolet yang disekat menjadi lima bagian seperti pada Gambar 1.

x=17 10% x=18 10% x=14 0% x=16 0% x=15 40% Gambar 1. Roda rolet probabilitas penjualan BBM sebuah SPBU. Pemutaran merupakan rekonstruksi penjualan. Dalam dunia nyata, real time proses penjualan tersebut dapat terjadi selama bertahun-tahun (nilai X merupakan nilai rata-rata) ditiru dengan putaran-putaran roda rolet yang hanya memakan waktu singkat atau simulated time. Jika pemutaran jujur, frekuensi relatif dari nilai yang muncul akan mendekati distribusi probabilitas. Untuk alasan praktis, pemunculan angka random dapat dilakukan dengan mengambil satu angka secara acak dari Tabel Angka Random seperti disajikan pada Tabel. Proses Monte Carlo dilakukan menggunakan komputer. Untuk lebih memahami, proses tersebut secara manual digambarkan sebagai berikut. Setelah dihitung probabilitas kumulatif dan intervalnya serta interval angka random seperti disajikan pada Tabel, pilih sembarang angka random dari daftar angka random pada Tabel. Misalkan dipilih angka 9. Angka ini terletak pada interval 0 59 yang selaras dengan per hari 15.

Tabel.Daftar Angka Random 9 65 76 45 45 7 71 70 90 7 18 47 84 75 1 5 69 17 7 17 79 88 74 19 90 69 64 61 65 97 60 1 11 51 67 47 97 19 17 95 7 78 58 6 5 06 4 0 0 6 6 1 6 1 56 4 19 19 98 40 07 17 66 4 45 77 48 01 1 60 10 7 58 4 97 14 97 47 8 75 51 05 09 51 80 69 81 84 09 9 5 07 79 71 5 95 06 70 99 00 0 6 8 0 46 59 78 11 5 49 9 70 45 80 8 99 5 01 41 0 48 08 16 94 87 89 15 70 07 98 18 71 70 15 10 8 58 07 04 47 08 56 7 1 85 5 8 9 95 7 79 49 1 8 89 09 9 59 4 76 6 16 48 68 71 8 1 50 41 56 7 09 4 4 48 1 9 55 96 00 06 41 41 0 58 76 17 17 86 7 55 10 4 9 1 78 55 09 8 41 9 45 71 51 14 6 59 5 47 59 5 11 51 1 8 04 67 5 44 7 61 88 7 61 09 18 5 58 94 54 45 17 4 89 66 04 18 7 87 95 00 84 47 9 90 1 0 07 1 05 11 47 99 95 89 94 06 97 97 18 1 55 7 69 08 88 86 1 4 18 04 5 5 11 0 99 45 18 7 7 8 8 71 10 65 81 9 59 59 71 74 17 74 1 9 5 76 51 94 84 86 79 57 95 1 91 77 1 61 95 46 48 8 75 9 9 68 95 9 5 1 79 9 7 55 09 61 87 5 1 0 44 90 64 7 7 04 05 6 6 70 5 98 16 04 41 67 56 0 11 44 6 99 76 75 6 60 8 9 0 5 41 6 10 5 0 91 47 14 6 6 80 94 54 18 47 67 06 77 6 99 59 7 4 1 75 87 6 9 95 17 08 61 74 51 69 08 5 85 08 40 89 85 84 46 06 4 9 7 19 81 8 8 04 49 9 79 4 89 79 48 40 5 94 64 71 06 1 66 06 94 76 10 08 77 45 85 50 51 9 18 94 51 7 65 71 08 86 89 7 0 70 01 81 0 15 9 14 79 88 01 97 0 14 85 11 47 50 0 4 99 6 61 65 70 1 81 8 17 16 6 6 06 4 41 78 47 5 90 87 68 6 15 4 47 60 9 01 77 56 88 87 59 41 79 5 6 0 95 79 9 96 8 6 97 48 7 66 48 6 97 05 7 51 06 87 7 78 48 94 61 09 4 6 4 85 5 05 09 5 16 71 1 81 88 46 8 0 58 65 88 69 58 9 0 1 14 68 86 85 4 01 7 7 59 97 50 99 5 7 68 49 9 1 88 * 84 7 8 84 95 48 46 45 14 9 87 81 40 4 6 *0 4 1 75 70 16 08 4 85 81 56 9 8 17 68 65 84 19 6 7 59 46 16 77 0 77 78 4 76 71 61 0 8 8 6 08 87 0 57 51 9 77 77 09 8 06 4 5 9 97 67 6 99 61 69 0 16 09 05 68 69 80 95 44 75 57 9 6 59 45 44 84 11 80 45 67 9 8 5 58 47 70 9 11 9 01 95 80 89 74 19 8 15 87 80 61 65 1 59 7 19 85 66 56 45 65 79 49 4 5 86 47 08 58 94 4 74 09 71 91 74 5 5 65 97 1 45 56 0 19 47 04 1 17 1 56 61 06 98 0 91 68 5 6 00 15 9 5 70 99 58 71 96 0 4 7 99 19 87 87 14 77 4 96 99 5 9 61 8 9 86 5 77 65 18 46 4 7 6 7 9 7 67 4 00 65 98 50 5 70 05 48 4 15 59 05 8 85 1 99 4 44 5 77 57 68 9 45 60 01 07 56 65 05 61 86 87 6 07 47 49 18 09 79 49 60 61 97 61 98 99 46 50 47 90 9 10 70 80 86 96 98 9 06 74 16 0 9 5 64 9 78 76 58 54 74 61 81 1 96 8 4 88 07 10 05 77 94 0 05 9 07 10 6 76 5 9 8 70 96 9 00 57 5 60 59 4 98 65 6 1 8 10 99 00 7 87 0 04 79 88 5 06 79 79 45 46 7 60 18 77 47 1 61 88 1 7 7 99 1 08 1 1 85 51 8 6 18 7 44 55 66 1 6 11 7 87 0 1 60 49 99 57 94 8 55 4 57 7 69 69 66 9 19 09 08 99 55 64 57 10 9 5 6 1 96 88 57 17 91 4

Tabel. Memuncul Variabel Random dari Daftar Angka Random Penjualan Probabilitas Probabilitas Interval Probabilitas Interval Angka Random 14 0. 0. 0.0-0.19 00-19 Angka Random (r) 15 0. 4 0.6 0.-0.59 0-59 9 16 0. 0.8 0.6-0.79 60-79 17 0.1 0.9 0.8-0.89 80-89 18 0.1 1.0 0.9-0.99 90-99 Selanjutnya ulangi pemilihan angka random, arahnya bisa ke mana pun dari pemilihan pertama asal tidak diulang. Simulasi penjualan 15 hari (proses diulang 15 kali) ditunjukkan pada Tabel 4. Rata-rata penjualan hasil simulasi adalah 41/15 = 16.07. Expected value (nilai harapan) penjualan yang dihitung secara analitik dari distribusi probabilitas adalah: n )()( ii xpxx i 1 = 14 (0.) + 15 (0.5) + 16 (0.) + 17 (0.1) + 18 (0.1) = 15.5 Perbedaan hasil simulasi angka random dengan perhitungan analitik merupakan kesalahan sampling (sampling error). Jika periode simulasi ditambah yang artinya memperbanyak sample, hasil simulasi akan semakin tepat, atau dikatakan hasil simulasi mendekati kondisi steady state. Membandingkan hasil simulasi dengan hasil perhitungan analitik disebut dengan kegiatan validasi model. Namun umumnya simulasi dilakukan jika solusi secara analitik tidak mungkin sehingga tidak ada patokan untuk validasi. Validasi dapat juga dilakukan dengan menggunakan data-data yang tidak digunakan dalam pembuatan model. 5

Tabel 4. Simulasi Penjualan 15 Hari Hari ke- Angka Random r Penjualan X 1 9 15 7 16 7 16 4 75 16 5 7 15 6 0 14 7 87 17 8 98 18 9 10 14 10 47 15 11 9 18 1 1 15 1 95 18 14 97 18 15 69 16 = 41 TENTANG ANGKA RANDOM Angka random selalu dibutuhkan dalam setiap simulasi probabilistik untuk menentukan nilai variabel random. Angka random pada tabel angka random diciptakan dengan menggunakan teknik numerik sehingga bukan merupakan angka random murni tetapi pseudo random numbers. Angka random murni hanya dapat diciptakan dengan proses fisik seperti pemutaran rolet, penarikan kertas undian, dan lain-lain. Namun tentu saja kegiatan fisik tersebut kurang praktis sehingga penggunaan angka random lebih memungkinkan terutama untuk simulasi menggunakan komputer. 6

Validitas simulasi dapat terpengaruh dengam menggunakan angka random yang tidak murni ini. Oleh karena itu, angka random harus memiliki karakteristik: 1. Memiliki distribusi seragam artinya setiap angka memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih.. Teknik numerik untuk menciptakan angka random harus efisien artinya proses berjalan cepat dan murah dan angka yang telah muncul dapat muncul lagi setelah periode yang lama.. Urutan angka random tidak menunjukkan pola tertentu. BEBERAPA CONTOH PENERAPAN SIMULASI Simulasi Sistem Tak Terstruktur Yang dimaksud dengan sistem tak terstruktur adalah sistem yang tidak dapat disederhanakan dalam model matematik atau dapat dibuatkan model matematiknya tetapi tidak tersedia teknik untuk mendapatkan solusinya atau rumusannya. Contoh berikut dikutip dari Mulyono (004). Sebuah posko keamanan menerima panggilan darurat sebanyak 0 hingga 6 per hari dengan distribusi probabilitas seperti disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Distribusi Probabilitas Jumlah Panggilan Darurat Posko Keamanan PANGGILAN PROBABILITAS 0 0.05 1 0.1 0.15 0.5 4 0. 5 0.15 6 0.06 Petugas keamanan membedakan setiap panggilan ke dalam tiga kelompok: ringan, sedang dan berat. Jenis kelompok menentukan jumlah petugas yang 7

akan dikirim untuk membantu. Jika tergolong ringan akan dikirim petugas, sedang memerlukan petugas, dan berat membutuhkan 5 petugas. Distribusi probabilitas menurut kelompok seperti pada Tabel 6. Tabel 6. Distribusi Jenis Panggilan Posko Keamanan JENIS PANGGILAN PROBABILITAS 0. 0.56 Berat 0.14 Interval angka random untuk jumlah panggilan darurat dan jenis panggilan masing-masing ditunjukkan pada Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 7. Interval Angka Random Jumlah Panggilan Darurat Jumlah Panggilan Probabilitas Probabilitas Interval Probabilitas 0 0.05 0.05 0.00-0.04 00-04 1 0.1 0.17 0.05-0.16 05-16 0.15 0. 0.17-0.1 17-1 0.5 0.57 0.-0.56-56 4 0. 0.79 0.57-0.78 57-78 5 0.15 0.94 0.79-0.9 79-9 6 0.06 1.0 0.94-0.99 94-99 Interval Angka Random Tabel 8. Interval Angka Random Jenis Panggilan Darurat Jenis Panggilan Probabilitas Probabilitas Interval Probabilitas Interval Angka Random 0. 0. 0.00-0.9 00-9 0.56 0.86 0.0-0.85 0-85 Berat 0.14 1.0 0.86-0.99 86-99 Simulasi selama 10 hari baik untuk jumlah maupun jenis panggilan darurat disajikan pada Tabel 9. 8

Tabel 9. Simulasi selama 10 hari Jumlah dan Jenis Panggilan Darurat Hari ke- r1 Banyaknya panggilan r Jenis panggilan Petugas yang Dikirim Jumlah Petugas Sehari 1 65 4 71 18 1 9 17 48 89 18 Berat 5 10 8 08 1 90 Berat 5 5 4 05 1 89 Berat 5 5 5 18 08 4 6 6 47 94 06 Berat 5 10 7 7 6 4 47 68 14 60 88 Berat 5 8 17 6 6 77 9 4 8 1 7 06 10 68 4 9 71 11 76 9

Hasil simulasi menunjukkan : Rata-rata jumlah panggilan darurat ringan sehari = 10/10 =1 Rata-rata jumlah panggilan darurat sedang sehari = 1/10 = 1. Rata-rata jumlah panggilan berat per hari = 5/10= 0.5 Rata-rata jumlah petugas yang dibutuhkan per hari = 8 orang. Jumlah petugas maksimum yang perlu disiapkan = 14 orang. 10