Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Daftar Sidik Ragam Rendemen

Lampiran 1. Daftar analisis sidik ragam kadar air tepung daun bangun-bangun

PENDAHULUAN. alam yang besar. Berbagai jenis tanaman seperti buah-buahan dan sayuran yang beragam

LAMPIRAN. Sampel Daun Tumbuhan. dicuci dikeringanginkan dipotong-potong dihaluskan

Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan 33, , , , ,0032 H 1 C 2 32, , , , ,4539 H 1 C 3

BAB IV HASIL PENELITIAN. penghambatan pertumbuhan. Daerah hambat yaitu jarak antara koloni

Lampiran 1. Format uji organoleptik UJI ORGANOLEPTIK KARAKTERISTIK FLAT WAFER DARI TEPUNG KOMPOSIT KASAVA TERMODIFIKASI DENGAN BERBAGAI JENIS MOCAF

Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman

Bagan Penelitian BI CI CII DIII

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. % dari pakan

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem

Lampiran 1. Data pengamatan bahan baku bengkuang

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk

Lampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%)

BAB IV HASIL PENELITIAN. ketebalan (dengan satuan mm). Tingkat ketebalan adalah ukuran dari tinggi zona

BAB IV HASIL PENELITIAN. jarak antara koloni bakteri Staphylococcus aureus dengan sisi terluar paper

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG

Uji DMRT efek utama pengaruh perbandingan pati pisang HMT, pati kentang HMT dan pati kentang alami terhadap kadar air bihun instan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Dihaluskan permukaan yang kasar.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data diambil dari semua unit penelitian, berupa hasil penghitungan jumlah

Lampiran 1. Data Tinggi Tanaman Minggu Ke 8

BAGAN PENELITIAN II I III P2W3 P2W1 P2W0 P2W2 P1W2 P1W0 P1W1 P2W3 P1W3 P2W1

DAFTAR ISI II METODOLOGI PENELITIAN III Alat dan bahan Alat Bahan Bakteri uji... 36

LAMPIRAN. Lampiran A. Jumlah Koloni Mikroorganisme. Jumlah Spora Trichoderma spp. x Ulangan. Tankos + Trichoderma spp.

Tabel 7. Mortalitas Benih Ikan Nila pada Uji Selang Konsentrasi (Range Finding Test)

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty)

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota) TERHADAP BAKTERI Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus SKRIPSI

Lampiran 1. Prosedur Pengujian Kadar Kurkuminoid metode HPLC (High Perfomance Liquid Chromatography)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kurva standar HPLC analitik untuk penentuan konsentrasi siklo(tirosil-prolil).

Lampiran 1. Hasil Analisa Persentase Perkecambahan. Ulangan I II III

10cm. = 30 cm x 60 cm. 200 cm. 20 cm. 10cm

Lampiran 1. Kuisioner Pengujian Organoleptik Kerupuk Kulit Kelinci KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK. : Ujilah sampel-sampel berikut terhadap warna, aroma,

Lampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih. Tanaman sirih. Daun sirih segar. Universitas Sumatera Utara

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

efektif alat (kg/jam)

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

Mulai. Dipersiapkan alat dan bahan. Diatur silinder pada jarak 1 mm; 1,5 mm dan 2 mm. Dihidupkan alat pencetak keripik biji-bijian

Ulangan I II III K1W1 1,13 1,2 1 3,33 1,11 K1W2 1,54 1,54 1,47 4,55 1,52 K1W3 1,4 1,54 1,4 4,34 1,45 K1W4 1,27 1,27 1,2 3,74 1,25

mampu menghambat pertumbuhan bakteri.

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Ulangan

Mulai. Memanaskan 300 ml aquades dengan hot plate hingga mencapai suhu 60 C

Lampiran 1. Prosedur Penentuan Jumlah Sel Hidup (AOAC, 2012) Hancurkan 1 gram bibit ragi kering dalam lumping hingga halus, masukkan

Mulai. Dihaluskan bahan. Ditimbang bahan (I kg) Pemanasan alat sesuai dengan suhu yang ditentukan. Dioperasikan alat. Dimasukkan bahan dan dipress

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Laboratorium C0 C1 C2 C3 C4 C5 C1 C2 C3 C4 C5 C0 C2 C3 C4 C5 C0 C1 C3 C4 C5 C0 C1 C2. Keterangan : = Kontrol

Lampiran 1. Kurva standar glukosa untuk pengujian total gula, gula reduksi dan kadar pati

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi terhadap manusia. Infeksi

I. PENDAHULUAN. maupun yang berasal dari alam (Karadi dkk., 2011). dibandingkan obat modern (Hastari, 2012).

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

Mulai. Perencanaandesainalat. Pembuatanalat. Pengujian. Pengujian 2 Pengujian pada ukuran tabung udara (tinggi : 54,67 inci, diameter : 3 inci)

Analisis Sidik Ragam Jumlah Sklerotium S. rolfsii Pada Perlakuan Jenis Ekstrak Pupuk Kandang dan Lama Perendaman umur 1, 2, 3 dan 4 hsi

SKRIPSI. Oleh: CITRA HASNA PARAMITA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2012

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

Genotipe Padi Gogo Genotipe Padi Rawa Genotipe Padi Sawah Batu Tegi B11586F-MR Aek Sibundong Jati Luhur Inpara 2

A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.)

Lampiran 1. Bagan Penelitian. Bagan Penelitian I II III. 14 m. 120 cm V5 120 cm. 4,8 m. Universitas Sumatera Utara

M 1 P 0.1 M 1 P 2.3 M 0 P 3.2 M 1 P 1.3 M 1 P 3.1

Uji Lanjut: BEDA NILAI TERKECIL (BNT) (Least Significant Difference (LSD)) Forcep Rio Indaryanto, S.Pi., M.Si Muta Ali Khalifa, S.IK., M.Si.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

Lampiran 1. Penetapan Kadar Air Tanah (Sumber : Foth H.D,1984) - Ambil cawan 2 buah yang sudah diketahui beratnya.

Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Daun Nangka. (a) (b) (c)

Lampiran 1. Syarat Mutu Sosis Daging Menurut SNI

Lampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian. Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian. Persentase singkong yang tidak terriris sempurna (%)

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Kapur Berdasarkan Al dd : 1 me Aldd/100 g tanah : 1.57 me CaCO 3 /100 g tanah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, namun demikian pada

V1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I)

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman nenek moyang sampai sekarang, masyarakat banyak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 21 hari setelah tanam. Sedangkan analisis pengaruh konsentrasi dan lama perendaman

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

B. Analisis Variansi Pengaruh Komposisi, Konsentrasi dan Interaksi Terhadap Total Keasaman Soyghurt

minyak mimba pada konsentrasi 32% untuk bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, 16% untuk bakteri Salmonella typhi dan 12,5% terhadap

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

PERANCANGAN PERCOBAAN

Ketahanan Pada Penyakit : Toleran Penyakit bercak daun dan embun tepung : M.M.Anwari, Soehadi.Hadi. I.A, Supeno dan Ismanto

Lampiran 2. Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth)

Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan. Alat dan Bahan yang Digunakan. Proses Pengambilan Bakteri

Lampiran 1a. Pengenceran konsentrasi bakteri dalam biakan murni dengan teknik pengenceran berseri

Lampiran 1. Analisis Ragam Peubah Tinggi Tanaman Tebu Sumber Keragaman. db JK KT F Hitung Pr > F

SKRIPSI. PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL Sinularia, Sarcophyton DAN Lobophytum DARI PERAIRAN TULAMBEN, BALI

Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan

Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV

Lampiran 1. Hasil identifikasi bawang putih

Lampiran 1. Genotipe yang Digunakan sebagai Bahan Penelitian pada Percobaan Pendahuluan

Lampiran 1. Tekstur Buah Alpukat pada hari ke-3

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan apa-apa yang akan terjadi bila variabel-variabel tertentu dikontrol

I. PENDAHULUAN. dicampur dengan tapioka dan bumbu yaitu: santan, garam, gula, lada, bawang

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Molase Perhitungan untuk molase adalah sebagai berikut :

- Volume bak : -Tinggi = 14 cm. - Volume = 14 cm x 30 cm x 40 cm = 16,8 liter

Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian. Mulai. Pemisahan udang rebon secara manual dari: - Kayu - Kulit kerang - Kerikil

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

Transkripsi:

Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli Daftar Analisis Ragam Pengaruh Jenis Pelarut terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli SK db JK KT F Hit F 0,05 F 0,01 Perlakuan 11 822.348 74.759 23.149 ** 1.99 2.64 P 2 483.447 241.723 74.849 ** 3.19 5.08 K 3 294.713 98.238 30.419 ** 2.80 4.22 Lin 1 294.030 294.030 91.045 ** 4.04 7.19 Kuad 1 0.600 0.600 0.186 tn 4.04 7.19 Kub 1 0.083 0.083 0.026 tn 4.04 7.19 P x K 6 44.188 7.365 2.280 tn 2.30 3.20 Galat 48 155.016 3.230 Total 59 977.364 Keterangan FK = 12545.50 KK = 12.43% ** = Sangat nyata tn = Tidak nyata Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli Jarak LSR Jenis Notasi 0,05 0,01 Pelarut 0,05 0,01 - - - Air 11.515 c C 2 1.137 1.511 Methanol 13.570 b B 3 1.197 1.575 Etilasetat 18.295 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar) menurut uji Duncan.

Lampiran 3. Uji LSR Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Umbi Lokio Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut dan Konsentrasi Terhadap Diameter Zona Hambat Staphylococcus aureus Uji LSR Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Umbi Lokio terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli LSR Konsentrasi Notasi Jarak 0,05 0,01 Pelarut 0,05 0,01 - - - K 1 = 20% 11.573 d D 2 1.313 1.745 K 2 = 40% 13.420 c C 3 1.383 1.819 K 3 = 60% 15.300 b B 4 1.429 1.870 K 4 = 80% 17.547 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar) menurut uji Duncan. Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut terhadap Diameter Zona Hambat Staphylococcus aureus Jarak LSR Jenis Notasi 0,05 0,01 Pelarut 0,05 0,01 - - - Air 11.015 c C 2 0.921 1.223 Methanol 14.175 b B 3 0.970 1.276 Etilasetat 19.370 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar) menurut uji Duncan. Uji LSR Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Umbi Lokio terhadap Diameter Zona Hambat Staphylococcus aureus Jarak LSR Konsentrasi Notasi 0,05 0,01 Pelarut 0,05 0,01 - - - K 1 = 20% 12.373 d D 2 1.063 1.413 K 2 = 40% 14.107 c C 3 1.120 1.473 K 3 = 60% 15.367 b BC 4 1.157 1.514 K 4 = 80% 17.567 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar) menurut uji Duncan.

Lampiran 4. Uji LSR pengaruh Jenis Pelarut dan Konsentrasi Terhadap Diameter Zona Hambat Shigella dysenteriae Uji LSR pengaruh Jenis Pelarut terhadap Diameter Zona Hambat Shigella dysenteriae Jarak LSR Jenis Notasi 0,05 0,01 Pelarut 0,05 0,01 - - - Air 11.400 c C 2 0.585 0.777 Methanol 14.910 b B 3 0.616 0.811 Etilasetat 17.125 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar) menurut uji Duncan. Hasil Uji LSR Pengaruh Konsentrasi terhadap Diameter Zona Hambat Shigella dysenteriae LSR Konsentrasi Notasi Jarak 0,05 0,01 Pelarut 0,05 0,01 - - - K 1 = 20% 11.960 d D 2 0.676 0.898 K 2 = 40% 13.720 c C 3 0.712 0.936 K 3 = 60% 15.600 b B 4 0.735 0.962 K 4 = 80% 16.633 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar) menurut uji Duncan.

Lampiran 5. Data Diameter Zona Hambat Ekstrak Umbi Lokio Terhadap Lactobacillus acidophilus (mm) Data Diameter Zona Hambat Ekstrak Umbi Lokio Terhadap Lactobacillus acidophilus (mm) Perlakuan I II Ulangan III IV V Total P 1 K 1 - - - - - - - P 1 K 2 - - - - - - - P 1 K 3 - - - - - - - P 1 K 4 - - - - - - - P 2 K 1 - - - - - - - P 2 K 2 - - - - - - - P 2 K 3 - - - - - - - P 2 K 4 - - - - - - - P 3 K 1 - - - - - - - P 3 K 2 - - - - - - - P 3 K 3 - - - - - - - P 3 K 4 - - - - - - - Total - - Daftar Analisis Sidik Ragam SK db JK KT F Hit F 0,05 F0,01 Perlakuan 11 - - #DIV/0! #DIV/0! 1.99 2.64 P 2 - - #DIV/0! #DIV/0! 3.19 5.08 K 3 - - #DIV/0! #DIV/0! 2.80 4.22 Lin 1 - - #DIV/0! #DIV/0! 4.04 7.19 Kuad 1 - - #DIV/0! #DIV/0! 4.04 7.19 Kub 1 - - #DIV/0! #DIV/0! 4.04 7.19 P x K 6 - - #DIV/0! #DIV/0! 2.30 3.20 Galat 48 - - Total 59 - Keterangan FK = 0.00 KK = #DIV/0! ** = Sangat nyata tn = Tidak nyata

Lampiran 6. Gambar Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Air Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Gambar 1. Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Air terhadap Bakteri Escherichia coli Gambar 2. Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Air terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

Lampiran 7. Gambar Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Air Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae dan Lactobacillus acidophilus Gambar 3. Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Air terhadap Bakteri Shigella dysenteriae Gambar 4. Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Air terhadap Bakteri Lactobacillus acidophilus

Lampiran 8. Gambar Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Metanol Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Gambar 5. Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Metanol terhadap Bakteri Escherichia coli Gambar 6. Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Metanol terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

Lampiran 9. Gambar Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Metanol Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae dan Lactobacillus acidophilus Gambar 7. Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Metanol terhadap Bakteri Shigella dysenteriae Gambar 8. Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Metanol terhadap Bakteri Lactobacillus acidophilus

Lampiran 10. Gambar Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Etilasetat Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Gambar 9. Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Etilasetat terhadap Bakteri Escherichia coli Gambar 10. Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Etilasetat terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

Lampiran 11. Gambar Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Etilasetat Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae dan Lactobacillus acidophilus Gambar 11. Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Etilasetat terhadap Bakteri Shigella dysenteriae Gambar 12. Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Umbi Lokio dengan Pelarut Etilasetat terhadap Bakteri Lactobacillus acidophilus

Lampiran 12. Gambar Hasil Uji Antibakteri Baku Pembanding Tetrasiklin Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Tetrasiklin Gambar 13. Hasil Uji Antibakteri Baku Pembanding Tetrasiklin terhadap Bakteri Escherichia coli Tetrasiklin Gambar 14. Hasil Uji Antibakteri Baku Pembanding Tetrasiklin terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

Lampiran 13. Gambar 15. Hasil Uji Antibakteri Baku Pembanding Tetrasiklin Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae dan Lactobacillus acidphilus Tetrasiklin Gambar 15. Hasil Uji Antibakteri Baku Pembanding Tetrasiklin terhadap Bakteri Shigella dysenteriae Tetrasiklin Gambar 16. Hasil Uji Antibakteri Baku Pembanding Tetrasiklin terhadap Bakteri Lactobacillus acidophilus

Lampiran 14. Gambar Tanaman Lokio (Allium schoenoprasum L.) dan Proses Pengeringan Umbi Lokio Gambar 17. Tanaman Lokio (Allium schoenoprasum L.) Gambar 18. Proses Pengeringan Umbi Lokio